i
PERNYATAAN PERSETUJUAN
Skripsi ini akan dipertahankan di hadapan tim penguji dan disetujui sebagai
Puangrimaggalatung.
Tim Pembimbing
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui
Nim : 1614201032
Skripsi ini telah dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Skripsi dan diterima
Tim Penguji
: Ikdafila.S.Kep.,Ns.,M.Kes (...........................................)
ii
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
Nim : 1614201032
terbukti atau dapat dibuktikan bahwa sebagian atau keseluruhan Skripsi ini
tersebut.
Yang Menyatakan
Tanda tangan
Materai
6000
Putri Handayani Silya
iii
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI SKRIPSI
Hak Bebas Royalti Non eksklusif (Non Eksklusive Royalty-free right) atas karya
ilmiah saya yang berjudul “Hubungan Antara Status Nutrisi Dengan Kejadian
Anemia Pada Ibu Hamil Di Uptd Puskesmas Takkalalla Kabupaten Wajo Tahun
2020” beserta pengangkat ada (jika diperlukan) dengan hak royalti non eksklusif
Yang menyatakan
iv
ABSTRAK
v
ABSTRACT
vi
KATA PENGANTAR
vii
8. Ibu Hj.Arni AR,S.Kep.,Ns.,M.Kes Selaku pembimbing II yang banyak
memebrikan bantuan pengetahuan , arahan dan motivasi serta saran dan
masukan dalam penyelesaian skripsi ini.
9. Dosen, pengajajar dan staf pengelola program studi keperawatan yang telah
banyak memberi bimbingan, motivasi, arahan yang berharga dalam
penyelesaian skripsi ini.
10. Kepala serta seluruh staff UPTD Puskesmas Takkalalla Kabupaten Wajo
yang telah banyak membantu dalam proses penelitian.
11. Teman-teman seperjuangan di angkatan 2016, yang sudah banyak membantu
memberikan motivasi, saran dan tenaga dalam penyelesaian skripsi ini.
Semoga Allah SWT membalas budi baik semua pihak yang telah
membantu dalam menyelesaikan skripsi ini. Penulis menyadari bahwa dalam
penyusunan skripsi ini jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu sangat diharapkan
adanya masukan dan saran yang berguna demi penyempurnaan skripsi ini.
Peneliti
viii
DAFTAR ISI
SAMPUL ......................................................................................................... i
ABSTRAK ....................................................................................................... vi
D. Manfaat Penelitian................................................................................ 5
ix
B. Kerangka Konseptual ........................................................................... 38
A. Hasil ..................................................................................................... 42
B. Pembahasan .......................................................................................... 49
A. Kesimpulan .......................................................................................... 52
B. Saran ..................................................................................................... 52
DAFTAR PUSTAKA
Lampiran
x
DAFTAR GAMBAR
xi
DAFTAR TABEL
xii
Lampiran 1 Permintaan Menjadi Responden
Lampiran 3 Kuisioner
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
hematokrit dan jumlah eritrosit dibawah nilai normal. Penyebab bisa karena
kurangnya zat besi untuk pembentukan darah, misalnya zat besi, asam folat
dan vitamin B12, tetapi yang sering terjadi adalah anemia karena kekurangan
berdampak pada berat bayi lahir juga akan berdampak pada ibu hamil yaitu
akan menyebabkan anemia pada ibu hamil. Pola makan seimbang terdiri dari
berbagai makanan dalam jumlah dan proporsi yang sesuai untuk memenuhi
membahayakan ibu dan anak) memerlukan perhatian serius dari semua pihak
yang terkait dalam pelayanan kesehatan pada lini terdepan (Manuaba, 2010).
1
2
ibu hamil yang menderita anemia, sedangkan di Indonesia relatif tinggi yaitu
63,5%. Sebagian besar disebabkan karena kurangnya zat gizi dan perhatian
oleh defisiensi besi dan perdarahan akut, bahkan tidak jarang keduanya saling
Pada saat ini Indonesia merupakan salah satu negara dengan Angka
Indonesia SDKI tahun 2016 didapatkan AKI adalah 228 per 100.000 kelahiran
hidup. Pada tahun 2017 Penyebab tingginya AKI di Indonesia, yaitu kematian
(12%), partus macet (8%), dan komplikasi aborsi tidak aman (13%), serta
pada tahun 2016 tercatat 96.123 (91,22%) ibu hamil yang menderita anemia.
pada tahun 2017 tercatat 91.020 (87,29%) ibu hamil yang menderita anemia
dari 104.271 ibu hamil yang memeriksakan diri diklasifikasikan menjadi tiga
kategori yaitu anemia ringan 3.467 (3,18%), anemia sedang 4127 (27,26%)
dan anemia berat 417 (2,75%). Data pada tahun 2018 tercatat 91.020 (87,29%)
ibu hamil yang menderita anemia dari 206.671 ibu hamil yang memeriksakan
(44,18%), anemia sedang 5.650 (45,26%) dan anemia berat 7.416 (48,75%).
Angka kejadian anemia pada ibu hamil di Kabupaten Wajo pada tahun
2016 tercatat 2.853 orang, tahun 2017 sebanyak 2.868 orang (14,51%) dan
pada tahun 2018 tercatat 5.043 orang (25,51%). dan pada tahun 2019 angka
4
Kecamatan Takkalalla pada Tahun 2016 jumlah ibu hamil sebanyak 192 orang
dan yang megalami anemia 18 orang, dan di tahun 2017 jumlah ibu hamil
sebanyak 217 orang dan yang mengalami anemia 31 orang. Tahun 2018
jumlah ibu hamil sebanyak 214 dan yang mengalami anemia 38 orang. Tahun
2019 jumlah ibu hamil sebanyak 186 orang dan yang mengalami anemia 34
2020”.
B. Rumusan Masalah
dalam penelitian ini adalah “Apakah ada Hubungan antara status nutrisi
tahun 2020?”
5
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Praktis
2. Manfaat Teoritis
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian Nutrisi
Nutrisi adalah zat-zat gizi dan zat lain yang berhubungan dengan
sebagai ilmu tentang makanan, zat-zat gizi dan zat lain yang terkandung,
karbohidrat, protein dan lemak. Air adalah komponen tubuh vital dan
6
7
kualitas yang tidak adekuat maupun kuantitas yang tidak sesuai, atau
janin dan rahim. Ibu hamil yang berangkat dengan keadaan kesehatan dan
lingkungan sosial yang sehat, akan melahirkan bayi sehat pula dibanding
ibu hamil yang memiliki keadaan yang kurang sehat. Pernyataan ini telah
janin dalam kandungan. Gizi pada ibu hamil adalah kebutuhan makanan
bagi ibu hamil yang harus dipenuhi pada saat ibu mangalami kehamilan.
Apabila status gizi buruk baik sebelum kehamilan maupun pada saat
Kekurangan gizi pada ibu hamil dapat menyebabkan berat badan bayi lahir
kesehatan yang optimal baik pada saat sebelum hamil maupun saat hamil
8
akan melahirkan bayi yang sehat dibandingkan ibu dengan kondisi yang
a. Berat Badan
kehamilan. Kenaikan berat badan yang ideal ibu hamil 7 kg (untuk ibu
yang gemuk) dan 12,5 kg (untuk ibu yang tidak gemuk). Dalam 3 bulan
pertama, berat badan ibu hamil akan naik sampai 2 kg kemudian dinilai
b. Tinggi Badan
Pada ibu hamil pengukuran status gizi dengan tinggi badan tidak
dapat dilakukan karena biasanya tinggi badan pada wanita hamil sudah
tidak dapat bertambah lagi. Tinggi badan pada wanita hamil dapat
Tinggi badan ibu hamil minimal 145 cm yang dapat dijadikan sebagai
kelompok wanita usia subur (WUS) adalah salah satu cara deteksi dini
tahun yang meliputi remaja, ibu hamil, ibu menyusui dan pasangan usia
subur (PUS). Ambang batas LILA WUS adalah 23,5 cm. Bila hasil
pengukuran kurang dari 23,5 cm berarti risiko KEK. Bila lebih dari
badan dan tinggi badan adalah indeks massa tubuh (IMT). Wanita
pada saat hamil adalah 11,5 kg sampai dengan 16 kg dan untuk wanita
dengan 11,5 kg. Wanita dengan tinggi badan kurang dari 157 cm
Berbagai jenis ukuran tubuh antara lain: berat badan, tinggi badan, lingkar
10
lengan atas, indeks massa tubuh dan lain-lain.Di samping itu pemantauan
status gizi ibu hamil juga bisa melalui Kartu Menuju Sehat (KMS) ibu
dan untuk menurunkan angka Berat Badan Lahir Rendah (BBLR), dengan
Sejak awal tahun 1990, KMS ibu hamil telah ditetapkan oleh
antenatal untuk pelayanan antenatal ibu hamil. Dewasa KMS ibu hamil
sebelumnya, faktor-faktor resiko ibu hamil dan kurva berat badan ibu
hamil. Indeks yang digunakan dalam KMS ibu hamil adalah berat badan
penentuan status gizi ibu hamil dalam penelitian adalah berdasarkan pada
KMS ibu hamil yaitu kenaikan berat badan (kg) per minggu dan untuk
dengan kondisi tubuh dan perkembangan janin. Berikut adalah zat-zat gizi
a. Kalori (energi)
darah dan jaringan yang baru. Setiap harinya, ibu hamil memerlukan
kebutuhan kalori ini hendaknya tidak membuat ibu hamil terlalu banyak
makan.
b. Protein
(daging, ikan, telur, susu) dan produk tumbuhan (tahu, tempe, kacang-
sukmawati 2017).
c. Asam Folat
folat. Selain dari suplemen, asam folat dapat diperoleh dari sayuran
d. Zat Besi
perubahan pada tubuh ibu dan pasokan darah bayi. Hal ini
menyebabkan kebutuhan zat besi bertambah sekitar dua kali lipat. Jika
kebutuhan zat besi tidak tercukupi, ibu hamil akan mudah lelah dan
rentan infeksi, juga beresiko melahirkan bayi prematur dan berat badan
Secara alami, zat besi dapat diperoleh dari daging merah, ikan, unggas,
kacang-kacangan.
e. Zat Seng
badan lahir rendah. Zat ini dapat ditemukan secara alami pada daging
sehari.
f. Kalsium
mg sehari. Terlebih pada trimester ketiga kehamilan. Ibu hamil dan bayi
13
maka kalsium yang dibutuhkan bayi akan diambil dari tulang ibu.
Kebutuhan kalsium ibu hamil adalah sekitar 1000 mg per hari. Sumber
g. Vitamin C
h. Vitamin A
selama itu juga perlu tambahan vitamin dan mineral untuk membantu
mulai dari trimester pertama hingga ketiga banyak keluhan ibu hamil
timbul kelemahan dan malas beraktifitas. Pada saat ini belum perlu
janin belum tumbuh dengan pesat dan kebutuhan gizi bisa disamakan
dengan sebelum hamil, tetapi yang perlu diperhatikan adalah ibu hamil
harus tetap makan, agar tidak terjadi gangguan pencernaan dan untuk
menghindari rasa mual dan muntah porsi makan kecil tetapi frekuensi
sering.
seperti berikut:
kesehatan si ibu. Pada saat ini muntah mulai berkurang atau tidak
bukan hanya tubuhnya, tetapi juga susunan saraf otak (kurang lebih
memerlukan protein dan zat gizi lainnya seperti galaktosa yang ada
pada susu sehingga dianjurkan untuk meminum susu 400 cc. yang
meski dukungan data untuk hal ini masih terbatas. Secara teoritis,
ikan, dan unggas, juga tempe dan tahu. Namun, berbagai riset
ikan, dan unggas, juga tempe dan tahu. Namun, berbagai riset
16
sel otak dan proses penglihatan (retina mata) pada janin. Selain itu
ikan juga mengandung asam amino esensial yang sangat baik bagi
Kebutuhan makanan sehari-hari ibu hamil, ibu tidak hamil, dan ibu tidak
menyusui dapat dilihat pada tabel 2.1 berikut :
Niasin 13 mg 15 mg 15 mg
Vitamin C 60 mg 90 mg 90 mg
dan gula.
dan biji-bijian, daging dan ayam gemuk, krim, susu, keju dan kuning telur
kacangan
2) Protein nabati : kacang kedelai dan hasilnya seperti tempe dan tahu dan
kacang-kacangan.
3) Sumber kalsium utama adalah susu dan hasil susu seperti keju, ikan
4) Sumber baik besi adalah makanan hewani seperti daging, ayam, dan
makan malam, yang akan membantu janin di usia kandungan tujuh bulan.
Ini tidak hanya akan membantu pertumbuhan gigi dan gusi, melainkan
sedang, kiranya cukup bila dapat menambah protein dengan satu telur
2017).
tetapi pada masa ini sering terjadi masalah-masalah seperti ngidam dan
kedua dan ketiga pertumbuhan janin berlangsung lebih cepat dan perlu
19
2200 Kkal, kebutuhan kalori ibu hamil ditambah 300 kalori sehingga
Zat gizi merupakan unsur yang penting dari nutrisi mengingat zat
beberapa zat gizi yang sesuai dengan kebutuhan tubuh, demikian juga zat
gizi yang cukup pada kebutuhan nutrisi akan memberikan nilai yang
optimal. Menurut Berhman (1996) ada beberapa komponen zat gizi yang
dibutuhkan pada nutrisi bayi dan anak yang jumlahnya sangat berbeda
untuk setiap umur. Secara umum zat gizi dibagi menjadi dua golongan
yaitu golongan makro dan golongan mikro:untuk zat gizi golongan makro
terdiri dari kalori dan H2O (air), untuk kalori berasal dari karbohidrat,
protein dan lemak, H2O (air) sedangkan kelompok zat gizi mikro terdiri
a. Karbohidrat
dipecah menjadi unit gula yang lebih dasar. Disakarida seperti sukrosa,
20
laktosa, dan maltose dibentuk dari banyak unit gula. Mereka tidak
dapat dilarutkan dalam air dan dicerna untuk beragam tingkatan (Potter
yang cukup sebab kekurangan karbohidrat sekitar 15% dari kalori yang
b. Lemak
c. Protein
(Hidayat, 2006).
d. Air
Jumlah air sekitar 73% dari bagian tubuh seseorang tanpa jaringan
perbandingan antara air dan lemak sekitar 50% berbanding 50%. Pada
orang kurus perbandingan tersebut adalah 67% dengan 7%. Pada bayi
e. Vitamin
organism.
f. Mineral
natriun, sulfur, dan seng. Semuanya harus tersedia dalam jumlah yang
darah, kerja jantung, dan produksi susu. Kalsium ini akan diekskresi
70% dalam tinja, 10% dalam urine, 15- 25% tertahan dan tergantung
dari susu, keju, sayuran hijau, kerang, dan lain-lain (Hidayat, 2006).
1. Ukuran Tubuh.
besar
2. Jenis Kelamin
Laki-laki dan perempuan dengan tinggi, berat, dan umur yang sama
banyak jaringan lemak dan lebih sedikit otot dari pada laki-laki
3. Umur
Kebutuhan nutrisi pada usia muda lebih tinggi dari pada usia tua.
Waktu lahir akan meningkat kebutuhan nutrisi hingga umur dua tahun
dan akan berangsur menurun untuk meningkat lagi pada saat remaja
(Almatsier, 2001)
peningkatan berat badan yang tidak normal adalah sebesar 40,0 %, sedangkan
berdasarkan LILA, ibu hamil yang mengalami KEK adalah sebesar 8,3 %.
Status nutrisi yang kurang pada subjek penelitian cenderung lebih banyak
terjadi pada kelompok berisiko, seperti jumlah paritas > 2, jarak kehamilan < 2
ANC secara tidak rutin, status ekonomi rendah, serta status pendidikan rendah.
24
Maka dari itu untuk meningkatkan status nutrisi pada ibu hamil, disarankan
berpengaruh baik saat hamil dan sebelum hamil. Hal ini tentunya memerlukan
peran serta dari pemerintah dan masyarakat itu sendiri, dengan menempatkan
1. Pengertian Anemia
a. Anemia adalah keadaan saat jumlah sel darah merah atau jumlah
darah kurang dari normal. Anemia pada kehamilan yaitu ibu hamil
dengan kadar Hb<11g% pada trimester I dan III atau <10,5g% pada
2. Patofisiologi Anemia
jantung yang harus bekerja lebih berat dalam masa hamil, yang
3. Etiologi Anemia
a. Genetik
1) Hemoglobinopati
2) Thalasemia
4) Fanconi anemia
b. Nutrisi
c. Perdarahan
d. Immunologi
e. Infeksi
1) Hepatitis
2) Cytomegalovirus
3) Parvovirus
4) Clostridia
6) Malaria
7) Toksoplasmosis
1) Agen chemoterapi
27
2) Anticonvulsan
3) Antimetabolis
4) Kontrasepsi
hemolitik
g. Efek Fisik
1) Trauma
2) Luka Bakar
3) Gigitan Ular
2) Infeksi kronis
4. Jenis-jenis Anemia
kehamilan.
6) Ketika asupan tidak memadai, maka zat besi yang tidak tersedia
terjadi pada orang-orang yang berasal dari Puerto rico, turki, india,
hipoksia.
yang progresif lambat (sel darah merah pada jenis anemia ini
terlihat membesar).
(Tarwoto, 2013).
a. Tidak Anemia Hb 11 g%
kunang, terutama bila bangkit dari duduk, gelisah dan terkadang sesak.
Berikut adalah beberapa tanda dan gejala anemia yang sering ditemukan:
1) Pengertian
31
yang sehat dan dapat berfungsi dengan baik. Dalam laman ini,
a) Fentigue
b) Gelisah
c) Pucat
3) Penatalaksanaan
a. Pengertian
pada kawasan afrika yang beriklim tropis, anemia sickle cell dapat
a) Anemia
b) Fatigue
c. Penatalaksanaan
e) Transfusi darah
krisis.
1) Pengertian
asam folat)
c) Sesak nafas
d) Palpitasi
e) Diare
i) Iritabilitas
3) Penatalaksanaan
atonia uteri.
(Manuaba, 2010).
8. Pencegahan
a. Asupan Makanan
Tablet tambah darah adalah tablet besi folat yang setiap tablet
setiap hari paling sedkit selama 90 hari masa kehamilan dan 40 hari
di dalam tubuh manusia, yaitu sebanyak 3-5 gram. Pada tubuh, zat besi
adalah hambatan pada pertumbuhan janin baik sel tubuh maupun sel
otak, kematian janin, abortus, cacat bawaan, bayi berat lahir rendah
9. Terapi Anemia
a. Transfusi darah
sisitem imun.
37
proses hematopoiesis.
Akibat dari anemia adalah transportasi sel darah merah akan terganggu
gejala anemia ditunjuk dengan merasa cepat lelah, pucat, gelisah, dan
KERANGKA KONSEP
A. Dasar Pemikiran
Upaya mengurangi kejadian anemia besi pada ibu hamil maka perlu
kesehatan. Hal ini penting dengan arus globalisasi dimana bidan dituntut
kali pada trimester I, 1 kali pada trimester II dan 2 kali pada trimester
III. Banyak faktor yang memengaruhi terjadi anemia selama kehamilan seperti
kunjungan ibu hamil, paritas, umur, riwaya kesehatan. Anemia besi pada ibu
hamil memerlukan perhatian yang serius dari semua pihak yang terkait dalam
2007).
B. Kerangka Konseptual
memuat teori, dalil atau konsep-konsep yang akan dijadikan dasar dan pijakan
38
39
Kejadian Anemia
Status Nutrisi
pada Ibu Hamil
Keterangan:
: Variabel Independen
: Variabel Dependen
variabel dependen :
karena adanya variabel bebas, dalam penelitian ini variabel terikatnya adalah
C. Defenisi Operasional
variabel menjadi lebih konkrit dan dapat diukur. Dalam mendefinisikan suatu
Tabel. 3.1
Defenisi Operasional Hubungan antara status nutrisi dengan kejadian anemia
pada ibu hamil di UPTD Puskesmas Takkalalla Kabupaten
Wajo Tahun 2020
Variabel Definisi Parameter Alat Ukur Cara Skala
operasional Pengukuran
Status Keadaan Pengukuran Ordinal
Nutrisi kesehatan ibu antropometri
hamil ditentukan ibu hamil :
oleh
keseimbangan 1. LILA Ukuran Kurang jika LILA
antara asupan LILA < 23,5 cm
gizi dan Baik jika LILA
kebutuhan gizi >23,5 cm
D. Hipotesis Penelitian
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
pemeriksaan status paparan dan status penyakit pada titik yang sama
1. Tempat penelitian
Kabupaten Wajo.
2. Waktu penelitian
1. Populasi
suatu penelitian (Saryono, 2013). Populasi dalam penelitian ini seluruh ibu
42
43
2. Sampel
a. Kriteria Insklusi
(Nursalam, 2013).
b. Kriteria Eksklusi
subjek yang memenuhi kriteria insklusi dari studi karena berbagai sebab
(Nursalam, 2013).
1. Data primer
Data-data utama yang akan diteliti, yaitu data yang diperoleh dengan
2. Data sekunder
Data yang dapat mendukung data primer yaitu data yang dapat
diperoleh dari Institusi terkait yaitu data dari UPTD Puskesmas Takkalalla
Kabupaten Wajo
E. Analisa Data
untuk merekam data secara manual. Lembaran atau kartu kode berisi nomer
seterusnya.
3. Memasukkan data
4. Tabulasi
yang diinginkan oleh peneliti. Manual yaitu dilakukan dengan metode Tally,
garis-garis tegak dan garis miring sesuai dengan variable yang ditentukan.
5. Analizing
a. Analisis Univariat :
b. Analisis Bivariat :
46
6. Uji validitas
lampiran penelitian.
7. Uji reliabilitas
F. Etika Penelitian
1) Informed concent
yang memenuhi kreteria inklusi dan disetai judul penelitian dan manfaat
penelitian, bila subjek menolak maka peneliti tidak memaksa dan tetap
3) Confidentialty (kerahasiaan).
A. Hasil Penelitian
1. Karakteristik Responden
berikut :
a. Umur
Tabel 5.1
Distribusi frekuensi responden berdasarkan Umur
Umur Frkuensi Persen (%)
< 20 Tahun 3 11,1 %
20-30 Tahun 18 66,7 %
> 30 Tahun 6 22,2 %
Total 27 100 %
Sumber Data : Data Primer 2020
48
49
sebanyak 6 (22,2%).
Tabel 5.2
Distribusi frekuensi responden berdasarkan pendidikan terakhir
Pendidikan Terkhir Frekuensi Persen (%)
Tidak tamat SD 2 7,4 %
SD 4 14,8 %
SMP 12 44,4 %
SMA 6 22,2 %
Perguruan Tinggi 3 11,1 %
Total 27 100 %
Sumber Data : Data primer 2020
3 (11,1%) orang.
c. Pekerjaan
Tabel 5.3
Distribusi frekuensi responden berdasarkan pekerjaan
Pekerjaan Frequency Percent
IRT 16 59,3
Wirausaha 11 40,7
Total 27 100,0
Sumber Data: Data primer 2020
11 (40,7%) orang.
Tabel 5.4
Distribusi frekuensi responden berdasarkan jumlah keluarga yang
menetap dalam 4 bulan terakhir
Jumlah Keluarga Frekuensi Persen (%)
<3 orang 14 51,9 %
> 3 orang 13 48,1 %
Total 27 100 %
Sumber Data : Data primer 2020
e. Multivitamin
Tabel 5.5
Distribusi frekuensi responden berdasarkan multivitamin
Komsumsi multivitamin Frequency Percent (%)
Ya 20 74,1 %
Tidak 7 25,9 %
Total 27 100 %
Sumber Data : Data Primer 2020
f. Penghasilan
Tabel 5.6
Distribusi frekuensi responden berdasarkan penghasilan
Penghasilan Frekuensi Persen (%)
<Rp. 1.000.000/bln 10 37,0 %
>Rp. 1.000.000/bln 17 63,0 %
Total 27 100 %
Sumber Data : Data primer 2020
g. Usia Kandungan
Tabel 5.7
Distribusi frekuensi responden berdasarkan usia Kandungan
Usia Kandungan Frekuensi Persen (%)
Trimester 1 5 18,5 %
Trimester 2 15 55,6 %
Trimester 3 7 25,9 %
Total 27 100 %
Sumber Data : Data primer 2020
h. Jarak Kehamilan
Tabel 5.8
Distribusi frekuensi responden berdasarkan jarak kehamilan
Jarak Kehamilan Frekuensi Persen (%)
<2 tahun 10 37,0 %
>2 tahun 17 63,0 %
Total 27 100 %
Sumber Data : Data primer 2020
sebanyak 17 (63,0%).
i. Tempat Pemeriksaan
Tabel 5.9
Distribusi frekuensi responden berdasarkan tempat pemeriksaan
Tempat pemeriksaan Frekuensi Persen (%)
Puskesmas 15 55,6 %
Rumah Bidan 1 3,7 %
Rumah Sakit 9 33,3 %
Klinik Swasta 2 7,4 %
Total 27 100 %
Sumber Data : Data primer 2020
2 (7,4%) orang.
53
2. Analisis Univariat
a. Status Nutrisi
1) LILA
Tabel 5.10
Distribusi frekuensi responden berdasarkan pengukuran LILA
LILA Frekuensi Persen (%)
Kurang 5 18,5 %
Baik 22 81,5 %
Total 27 100 %
Sumber Data : Data Primer 2020
2) IMT
Tabel 5.11
Distribusi frekuensi responden berdasarkan pengukuran IMT
IMT Frekuensi Persen (%)
Kurus 13 48,1 %
Normal 7 25,9 %
Kegemukan 6 22,2 %
Obesitas 1 3,7 %
Total 27 100 %
Sumber Data : Data Primer 2020
orang.
b. Hemoglobin
Tabel 5.12
Distribusi frekuensi responden berdasarkan pengukuran IMT
Hemoglobin Frekuensi Persen (%)
Tidak Anemia 23 85,2 %
Anemia Ringan 4 14,8 %
Anemia Berat 0 0,0 %
Total 27 100,0
Sumber Data : Adta Primer 2020
3. Analisis Bivariat
Tabel 5.13
Distribusi hasil analisis bivariat Hubungan antara status nutrisi dengan
kejadian anemia pada ibu hamil di UPTD Puskesmas Takkalalla
tahun 2020
Hemoglobin
Tidak Anemia Anemia Total P Value
Anemia Ringan Berat
Kurang 2 3 0 5
LILA 0,002
Baik 21 1 0 22
Total 23 4 0 27
Sumber Data : Data Primer 2020
5 responden yang memiliki ukuran LILA yang kurang tidak ada yang
dengan ukuran LILA yang baik, tidak ada yang mengalami anemia
55
berat, ada 1 orang yang mengalami anemia ringan, dan 21 orang yang
Tabel 5.14
Distribusi hasil analisis bivariat Hubungan antara status nutrisi dengan
kejadian anemia pada ibu hamil di UPTD Puskesmas Takkalalla
tahun 2020
Hemoglobin
Tidak Anemia Anemia Total P Value
Anemia Ringan Berat
Kurus 13 0 0 13
Normal 4 3 0 7
IMT 0,004
Kegemukan 6 0 0 6
Obesitas 0 1 0 1
Total 23 4 0 27
Sumber Data : Data Primer 2020
ringan dan tidak ada yang mengalami anemia berat. Dari 7 responden
yang memiliki IMT dengan kategori normal tida ada yang mengalami
anemia berat, ada 3 orang yang mengalami anemia ringan, dan 4 orang
B. Pembahasan
bahwa nutrisi ibu hamil sudah cukup baik dimana ada 22 (81,5%) yang memiliki
56
ukuran LILA yang baik, namun demikian berdasarkan pengukuran IMT masih
ada 13 responden yang memiliki IMT dengan kategori kurus yaitu sebanyak 13
Takkalalla tahun 2020 dengan hasil hubungan nutrisi ibu hamil dengan anemia
berdasarkan LILA yaitu p Value 0.002 dan hubungan nutrisi ibu hamil dengan
anemia, ini dapat dilihat dari responden dengan IMT kategori kurus
ibu hamil akan lebih banyak zat nutrisi yang diperlukan karena ibu masih
dalam tahap pertumbuhan dan semakin tua imur ibu hamil mak semakin
Status nutrisi responden yang sebagian besar baik ini terjadi karena
tingkat pendidikan ibu yang sebagian besar SMP dan SMA. Hal ini
57
membuktikan bahwa tingkat pendidikan ibu dalam kondisi ibu, ibu hamil
yakni sebesar 23 (85,2%) dan anemia ringan sebanyak 4 (14,8%), hal ini
20-30 tahun.
tubuh dan pada akhirnya akan berpengaruh pada status kesehatannya. Ibu
makan yang tidak seimbang sehingga mempunyai resiko lebih besar untuk
dibandingkan pada ibu yang bekerja. Hal ini disebabkan pada ibu yang
zat besi dalam jumlah yang cukup dibandingkan ibu yang tidak bekerja.
bermakna antara status gizi (IMT) dengan kejadian anemia (p-= 0,018).
Meyhartati tahun 2017 dengan judul Hubungan Antara Status Gizi Ibu
hubungan yang bermakna antara status gizi ibu hamil dengan kejadian
PENUTUP
A. Kesimpulan
vaalue 0.002, dan frekuensi kejadian anemia dan nutrisi ibu dalam
B. Saran
Hamil
53
54
Hidayat Alimul 2007. Metode Penelitian Keperawatan dan Teknis Analisis Data,
Jakarta, Salemba Medika
Lis Sinsin, 2011. Seri kesehatan Ibu dan Anak Masa Kehamilan dan Persalinan.
Jakarta : Elex Media Komputindo
Neal dan Cewin, 2007. Pangan dan Gizi Untuk Kesehatan. Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada
Tarwoto, 2013. Buku Saku Anemia pada Ibu Hamil. Trans Info Media. Jakarta
Tuti Meihartati.2017. Hubungan Antara Status Gizi Ibu Hamil Dengan Kejadian
Anemia. Jurnal Darul Azhar Vol 3, No.1 Februari 2017 – Juli 2017: 64 -
70
Varney, 2007. Buku Ajar Asuhan Kebidanan . Volume 1. Edisi 4. Jakarta : EGC.
Wijianto, 2002. Dampak Suplementasi Tablet Tambah Darah (TTD) dan Faktor
faktor yang Berpengaruh terhadap Anemia Gizi Ibu Hamil di Kabupaten
Banggai, Propinsi Sulawesi Tengah S1 Undergraduate, Institut Pertanian
Bogor
Dengan Hormat,
Desa Ceppaga,.........................2020
Peneliti
Sengkang,..........................2020
Responden (Inisial)
(............................................)
Lampiran 3
KUESIONER
I. PETUNJUK PENGISIAN
Umr ibu Jml Komsumsi Pendidikan Pkrjaan Penghasilan Usia Jarak Tempat Pemeriksaan LILA IMT HB
hamil Kluarga Multivitamin Ibu Ibu Kandungan Kehamilan Kandungan
2 1 1 2 1 2 2 2 5 1 3 1
3 2 2 3 1 2 1 1 2 2 2 1
2 2 1 4 6 2 2 2 4 2 3 1
2 1 2 4 1 2 1 2 2 2 1 1
3 2 1 4 6 2 3 1 5 2 2 2
3 1 1 3 6 2 2 1 2 2 1 1
2 1 1 3 1 2 2 2 2 1 3 1
2 2 1 4 1 2 2 1 5 2 1 1
2 1 1 2 6 2 2 2 2 2 4 2
2 1 1 3 1 2 1 2 6 2 1 1
1 2 2 3 1 2 3 2 5 1 3 1
2 1 1 3 6 1 2 2 5 2 2 2
2 2 1 3 6 2 2 1 5 2 2 1
3 1 1 4 1 1 2 1 2 2 1 1
2 2 2 3 6 1 2 2 5 1 1 1
2 2 1 2 1 1 2 2 6 2 2 1
2 2 1 3 1 1 3 2 2 1 1 1
2 1 2 4 6 1 2 1 2 2 1 1
2 1 1 5 1 2 2 2 2 2 2 2
2 1 2 1 1 2 3 1 5 2 3 1
1 2 1 3 6 2 1 2 2 2 1 1
3 1 1 2 1 1 2 1 2 2 1 1
1 1 1 5 1 1 3 2 2 2 1 1
2 2 1 3 6 2 3 2 2 2 3 1
2 1 2 1 1 1 3 1 5 2 1 1
3 2 1 3 6 1 2 2 2 2 2 1
2 2 1 5 1 2 1 2 2 2 1 1
/ORDER=ANALYSIS.
Frequencies
Notes
Comments
Filter <none>
Weight <none>
Syntax FREQUENCIES
VARIABLES=VAR00001 VAR00002
VAR00003 VAR00004 VAR00005
VAR00006 VAR00007 VAR00008
VAR00009 VAR00010 VAR00011
VAR00012
/ORDER=ANALYSIS.
Statistics
jumlah keluarga
yang
menetapdalam 4 komsumsi pendidikan ibu
umur ibu hamil bulan terakhir vitamin hamil pekerjaan ibu
N Valid 27 27 27 27 27
Missing 0 0 0 0 0
Statistics
tempat
penghasilan pemeriksaan
keluarga usia kandungan jarak kehamilan kandungan LILA
N Valid 27 27 27 27 27
Missing 0 0 0 0 0
Statistics
IMT HB
N Valid 27 27
Missing 0 0
Frequency Table
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
komsumsi vitamin
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
pekerjaan ibu
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
penghasilan keluarga
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
jarak kehamilan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
IMT
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
HB
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
CROSSTABS
/TABLES=VAR00001 BY VAR00002
/FORMAT=AVALUE TABLES
/STATISTICS=CHISQ
/CELLS=COUNT
Crosstabs
Notes
Comments
Filter <none>
Weight <none>
/TABLES=VAR00001 BY VAR00002
/FORMAT=AVALUE TABLES
/STATISTICS=CHISQ
/CELLS=COUNT
Dimensions Requested 2
Cases
Count
Hemoglobin
LILA Kurang 2 3 5
Baik 21 1 22
Total 23 4 27
Chi-Square Tests
a
Pearson Chi-Square 9,928 1 ,002
b
Continuity Correction 6,020 1 ,014
N of Valid Cases 27
a. 3 cells (75,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is ,74.
CROSSTABS
/TABLES=VAR00001 BY VAR00002
/FORMAT=AVALUE TABLES
/STATISTICS=CHISQ
/CELLS=COUNT
Crosstabs
Notes
Comments
Filter <none>
Weight <none>
Syntax CROSSTABS
/TABLES=VAR00001 BY VAR00002
/FORMAT=AVALUE TABLES
/STATISTICS=CHISQ
/CELLS=COUNT
Dimensions Requested 2
Cases
Count
Hemoglobin
IMT Kurus 13 0 13
Normal 4 3 7
kegemukan 6 0 6
Obesitas 0 1 1
Total 23 4 27
Chi-Square Tests
a
Pearson Chi-Square 13,416 3 ,004
N of Valid Cases 27
Status : Mahasiswi
Agama : Islam
Telpon : 082292514044
Email : putrihandayanisilya@gmail.com
Riwayat Pendidikan :
( sementara )
Lampiran 11