Anda di halaman 1dari 101

SKRIPSI

HUBUNGAN ANTARA STATUS NUTRISI DENGAN


KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DI UPTD
PUSKESMAS TAKKALALLA KABUPATEN
WAJO TAHUN 2020

PUTRI HANDAYANI SILYA


1614201032

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS PUANGRIMAGGALATUNG SENGKANG
2020
SKRIPSI

HUBUNGAN ANTARA STATUS NUTRISI DENGAN


KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DI UPTD
PUSKESMAS TAKKALALLA KABUPATEN
WAJO TAHUN 2020

Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat


untuk memperoleh gelar Sarjana Keperawatan

PUTRI HANDAYANI SILYA


1614201032

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS PUANGRIMAGGALATUNG SENGKANG
2020

i
PERNYATAAN PERSETUJUAN

Skripsi ini akan dipertahankan di hadapan tim penguji dan disetujui sebagai

salah satu syarat untuk mendapatkan Sarjana Keperawatan (S.Kep) di Program

Studi Keperawatan Fakultas Keperawatan dan Kebidanan Universitas

Puangrimaggalatung.

Sengkang, Juni 2020

Tim Pembimbing

Pembimbing I Pembimbing II

Tetti Surianti,A.Md.Keb.,SKM.,M.Kes Hj.Arni AR,S.Kep.,Ns.,M.Kes


NIDN. 0905128002 NIDN. 0904058301

Mengetahui

Dekan Fakultas Keperawatan dan Kebidanan Ketua Program Studi Keperawatan

Dr. Haerunnisa, S.Pi.,M.Si Fatmawati.S.Kep.,Ns.,M.Kes


NIDN. 0910067704 NIDN.0903068604
PENGESAHAN TIM PENGUJI

Skripsi ini diajukan :

Nama : Putri Handayani Silya

Nim : 1614201032

Program Studi : S1 Keperawatan

Judul Skripsi : “Hubungan Antara Status Nutrisi Dengan Kejadian Anemia

Pada Ibu Hamil Di UPTD Puskesmas Takkalalla

Kabupaten Wajo Tahun 2020”

Skripsi ini telah dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Skripsi dan diterima

sebagai persyaratan yang diperlukan untuk memperoleh gelar Sarjana

Keperawatan pada Program Studi S1 Keperawatan Fakultas Keperawatan dan

Kebidanan Universitas Puangrimaggalatung pada hari ...................................

Tim Penguji

Ketua : Tetti Surianti, A.Md.Keb.,SKM.,M.Kes (.......................................)

Sekertaris : Hj.Arni Ar. S.Kep.,Ns.,M.Kes (.......................................)

Anggota : Fatmawati, S.Kep.,Ns.,M.Kes (..........................................)

: Ikdafila.S.Kep.,Ns.,M.Kes (...........................................)

ii
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

Yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Putri Handayani Silya

Nim : 1614201032

Program Studi : S1 Keperawatan

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Skripsi yang saya tulis ini

benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukan merupakan

pengambilalihan tulisan atau pemikiran orang lain. Apabila dikemudian hari

terbukti atau dapat dibuktikan bahwa sebagian atau keseluruhan Skripsi ini

hasilkarya orang lain, saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan

tersebut.

Sengkang, Juli 2020

Yang Menyatakan

Tanda tangan
Materai
6000
Putri Handayani Silya

iii
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI SKRIPSI

UNTUK PERTIMBANGAN AKADEMIS

Sebagai Civitas Akademik Program Studi Keperawatan Fakultas


Keperawatan dan Kebidanan Universitas Puangrimaggalatung Sengkang, saya
bertanda tangan dibawah ini :
Nama : Putri Handayani Silya
Nim : 1614201032
Jenis Karya : Skripsi
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan

kepada program studi Keperawatan Universitas Puangrimaggalatung Sengkang

Hak Bebas Royalti Non eksklusif (Non Eksklusive Royalty-free right) atas karya

ilmiah saya yang berjudul “Hubungan Antara Status Nutrisi Dengan Kejadian

Anemia Pada Ibu Hamil Di Uptd Puskesmas Takkalalla Kabupaten Wajo Tahun

2020” beserta pengangkat ada (jika diperlukan) dengan hak royalti non eksklusif

ini program Studi Keperawatan Fakultas Keperawatan dan Kebidanan Universitas

Puangrimaggalatung Sengkang berhak menyimpan, mengalihmedia/formatkan,

mengelola dalam bentuk pangkalan data (database), merawat dan

mempublikasikan karya ilmiah saya selama tetap mencamtumkan nama saya

sebagai penulis/pencipta dan sebagai pemilik hak cipta.

Demikian peryataan ini saya buat dengan sebenarnya.


Dibuat di : Sengkang
Pada tanggal : Juli 2020

Yang menyatakan

Putri Handayani Silya

iv
ABSTRAK

Putri Handayani Silya, 1614201032, Hubungan Antara Status Nutrisi Dengan


Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil Di Uptd Puskesmas Takkalalla Kabupaten
Wajo Tahun 2020. (Dimbimbing Oleh Tetti surianti dan Arni.Ar).
Kekurangan asupan gizi pada ibu hamil selama kehamilan selain berdampak pada
berat bayi lahir juga akan berdampak paa ibu hamil yaitu akan menyebabkan
anemia pada ibu hamil. Dari data yang di peroleh di UPTD Puskesmas Takkalalla
tahun 2018 jumlah ibu hamil sebanyak 214 dan yang mengalami anemia 38 orang.
Tahun 2019 jumlah ibu hamil sebanyak 186 orang dan yang mengalami anemia
34 orang. Maka dari itu penelitian ini bertujuan Untuk mengetahui Hubungan
antara status nutrisi dengan kejadian anemia pada ibu hamil di UPTD Puskesmas
Takkalalla tahun 2020. Penelitian ini menggukan metode deskriptif kuantitatif
dengan pendekatan cross sectional. Sampel dalam penlelitian ini adalah 27 ibu
hamil yang dijumpai selama penelitian berlangsung di UPTD Puskesmas
Takkalalla Kabupaten Wajo. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat
Hubungan antara status nutrisi dengan kejadian anemia pada ibu hamil di UPTD
Puskesmas Takkalalla Kabupaten Wajo Tahun 2020. Hal tersebut berdasarkan
hasil uji korelasi Chi-Square didapatkan p Value = 0.004, dimana p<α yang
artinya Ha diterima, Ho ditolak.

Kata Kunci : Nutrisi, Ibu Hamil, Anemia

v
ABSTRACT

Putri Handayani Silya, 1614201032, Relationship Between Nutritional Status


and the Occurrence of Anemia in Pregnant Women at Uptd Puskesmas Takkalalla
Wajo Regency in 2020. (Guided by Tetti Surianti and Arni.Ar).
Lack of nutritional intake in pregnant women during pregnancy in addition to an
impact on the weight of a baby born will also have an impact on pregnant women
which will cause anemia in pregnant women. From the data obtained at the
UPTD Puskesmas Takkalalla in 2018 the number of pregnant women was 214
and 38 were anemic. In 2019 there were 186 pregnant women and 34 people with
anemia.Therefore this study aims to find out The relationship between nutritional
status and the incidence of anemia in pregnant women in UPTD Puskesmas
Takkalalla in 2020. This research uses quantitative descriptive method with cross
sectional approach. As for The sample in this study was 27 pregnant women who
were encountered during the study in the UPTD Puskesmas Takkalalla Wajo
Regency.The results showed that there wereThe relationship between nutritional
status and the incidence of anemia in pregnant women in UPTD Puskesmas
Takkalalla Wajo Regency in 2020.This is based on the Chi-Square correlation test
results obtained p Value = 0.004, and 0.004 (p <α), which means Ha is accepted
and Ho is rejected.

Keywords: Nutrition, Pregnant Women, Anemia

vi
KATA PENGANTAR

Assalamu „Alaikum Warahmatullahi wabarakatuh


Puji Syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas
limpahan Rahmat dan karunia serta MagfiraNya sehingga penulis dengan
penuh perjuangan dan do‟a dapat menyelesaikan penelitian dengan judul
“Hubungan Antara Status Nutrisi Dengan Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil
Di Uptd Puskesmas Takkalalla Kabupaten Wajo Tahun 2020” sesuai dengan
batas waktu yang telah ditentukan.
Selanjutnya tak lupa pula penulis haturkan terima kasih kepada :
1. Spesial untuk kedua orang tua saya tercinta Bapak Muhammad Sabil S.Pd
dan Ibunda tercinta Hj Ako, yang selama ini memberi doa, motivasi,
bimbingan moril maupun materil.
2. dr.H. Abdul Aziz.,M.Kes selaku Ketua Umum Yayasan Perguruan
Puangrimaggalatung yang memberikan kesempatan kepada penulis untuk
meraih cita-cita di Program Studi Ilmu Keperawatan
3. Bapak Prof. Dr. H. Imran Ismail, M.S, selaku rektor Universitas
Puangrimaggalatung
4. Ibu Dr.Haerunnisa.S.Pi.,M.Si selaku Dekan Fakultas Keperawatan dan
Kebidanan Universitas Puangrimaggalatung Sengkang
5. Ibu Rosmiati,S.ST.,M.Kes selaku wakil Dekan Fakultas Keperawatan dan
Kebidanan Universitas Puangrimaggaltung Sengkang yang telah memberikan
motivasi selama penulis menempuh pendidikan
6. Ibu Fatmawati.S.Kep.,Ns.,M.Kes selaku Ketua Program Studi S1
Keperawatan Universitas Puangrimaggalatung yang selama ini membimbing
penulis dalam menempuh pendidikan.
7. Ibu Tetti Surianti,A.Md.Keb.,SKM.,M.Kes selaku pembimbing I yang telah
banyak membantu memberi masukan dan bimbingan dalam penyelesaian
skripsi ini

vii
8. Ibu Hj.Arni AR,S.Kep.,Ns.,M.Kes Selaku pembimbing II yang banyak
memebrikan bantuan pengetahuan , arahan dan motivasi serta saran dan
masukan dalam penyelesaian skripsi ini.
9. Dosen, pengajajar dan staf pengelola program studi keperawatan yang telah
banyak memberi bimbingan, motivasi, arahan yang berharga dalam
penyelesaian skripsi ini.
10. Kepala serta seluruh staff UPTD Puskesmas Takkalalla Kabupaten Wajo
yang telah banyak membantu dalam proses penelitian.
11. Teman-teman seperjuangan di angkatan 2016, yang sudah banyak membantu
memberikan motivasi, saran dan tenaga dalam penyelesaian skripsi ini.
Semoga Allah SWT membalas budi baik semua pihak yang telah
membantu dalam menyelesaikan skripsi ini. Penulis menyadari bahwa dalam
penyusunan skripsi ini jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu sangat diharapkan
adanya masukan dan saran yang berguna demi penyempurnaan skripsi ini.

Akhir kata, penulis mengucapkan Alhamdulillah dan semoga skripsi ini


dapat bermanfaat bagi pembaca dan profesi keperawatan lainnya In Syaa Allah.

Sengkang, Juli 2020

Peneliti

Putri Handayani Silya

viii
DAFTAR ISI

SAMPUL ......................................................................................................... i

HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... ii

PENGESAHAN TIM PENGUJI ..................................................................... iii

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI .......................................................... iv

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ............................................ v

ABSTRAK ....................................................................................................... vi

ABSTRACT ....................................................................................................... vii

KATA PENGANTAR ..................................................................................... viii

DAFTAR ISI .................................................................................................... x

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xiii

DAFTAR TABEL ............................................................................................ xiv

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xv

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1

A. Latar Belakang ..................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ................................................................................ 4

C. Tujuan Penelitian ................................................................................. 5

D. Manfaat Penelitian................................................................................ 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA.................................................................... 6

A. Tinjauan Umum Nutrisi Ibu Hamil ...................................................... 6

B. Tinjauan Anemia pada Ibu Hamil ....................................................... 24

BAB III KERANGKA KONSEP ................................................................. 26

A. Dasar Pemikiran ................................................................................... 38

ix
B. Kerangka Konseptual ........................................................................... 38

C. Defenisi Operasional dan Kriteria Objektif.......................................... 39

D. Hipotesis Penelitian .............................................................................. 40

BAB IV METODE PENELITIAN .............................................................. 42

A. Jenis Penelitian ..................................................................................... 42

B. Lokasi dan Waktu Penelitian................................................................ 42

C. Populasi Dan Sampel ........................................................................... 42

D. Teknik Pengumpulan Data .................................................................. 44

E. Analisa Data ......................................................................................... 44

F. Etika Penelitian .................................................................................... 46

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................... 42

A. Hasil ..................................................................................................... 42

B. Pembahasan .......................................................................................... 49

BAB VI PENUTUP ......................................................................................... 52

A. Kesimpulan .......................................................................................... 52

B. Saran ..................................................................................................... 52

DAFTAR PUSTAKA

Lampiran

x
DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Kerangka Konseptual ................................................................... 39

xi
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 ........................................................................................................... 40

Tabel 5.1 ..................................................................................................................... 42

Tabel 5.2 ..................................................................................................................... 43

Tabel 5.3 ..................................................................................................................... 43

Tabel 5.4 ..................................................................................................................... 44

Tabel 5.5 ..................................................................................................................... 44

Tabel 5.6 ..................................................................................................................... 45

Tabel 5.7 ..................................................................................................................... 45

Tabel 5.8 ..................................................................................................................... 46

Tabel 5.9 ..................................................................................................................... 46

Tabel 5.10 ................................................................................................................... 47

Tabel 5.11 ................................................................................................................... 47

Tabel 5.12 ................................................................................................................... 48

xii
Lampiran 1 Permintaan Menjadi Responden

Lampiran 2 Persetujuan Menjadi Responden

Lampiran 3 Kuisioner

Lampiran 4 Permohonan Izin Meneliti

Lampiran 5 Surat Izin Penelitian

Lampiran 6 Master Tabel

Lampiran 7 Analisis Bivariat

Lampiran 8 Analisis Univariat

Lampiran 9 Keterangan Selesai Meneliti

Lampiran 10 Riwayat Hidup

xiii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Anemia merupakan suatu keadaan adanya penurunan kadar haemoglobin,

hematokrit dan jumlah eritrosit dibawah nilai normal. Penyebab bisa karena

kurangnya zat besi untuk pembentukan darah, misalnya zat besi, asam folat

dan vitamin B12, tetapi yang sering terjadi adalah anemia karena kekurangan

zat besi (Rukiyah, 2010).

Kekurangan asupan gizi pada ibu hamil selama kehamilan selain

berdampak pada berat bayi lahir juga akan berdampak pada ibu hamil yaitu

akan menyebabkan anemia pada ibu hamil. Pola makan seimbang terdiri dari

berbagai makanan dalam jumlah dan proporsi yang sesuai untuk memenuhi

kebutuhan gizi seseorang. Pola makan yang tidak seimbang akan

menyebabkan ketidakseimbangan zat gizi yang masuk kedalam tubuh dan

dapat menyebabkan terjadinya kekurangan gizi atau sebaliknya polakomsumsi

yang tidak seimbang juga mengakibatkan zat gizi tertentu berlebih

mengakibatkan zat gizi lebih (Arrifatur, 2017).

Anemia pada kehamilan merupakan masalah nasional karena

mencerminkan nilai kesejahteraan sosial ekonomi masyarakat dan

pengaruhnya sangat besar terhadap kualitas sumber daya manusia. Anemia

dalam kehamilan disebut “potential danger to mother and child” (potensial

membahayakan ibu dan anak) memerlukan perhatian serius dari semua pihak

yang terkait dalam pelayanan kesehatan pada lini terdepan (Manuaba, 2010).

1
2

Dampak dari anemia selama kehamilan yaitu dapat menyebabkan terjadi

abortus, persalinan prematuritas, hambatan tumbuh kembang janin dalam

rahim, mudah terjadi infeksi, ancaman dekompensasi kordis (Hb<6g%),

molahidatidosa, hiperemesis gravidarum, perdarahan antepartum, ketuban

pecah dini (Sarwono, 2010).

Frekuensi ibu hamil dengan anemia lebih banyak terjadi di negara

berkembang dibandingkan dengan negara maju. Di Amerika hanya sekitar 6%

ibu hamil yang menderita anemia, sedangkan di Indonesia relatif tinggi yaitu

63,5%. Sebagian besar disebabkan karena kurangnya zat gizi dan perhatian

terhadap ibu hamil sehingga dapat menyebabkan terjadinya anemia defisiensi

zat besi (Saifuddin, 2010).

Menurut World Health Organization (WHO) tercatat angka kematian Ibu

dalam kehamilan dan persalinan pada tahun 2016 di dunia mencapai

359/100.000. Kira-kira 75% kematian ibu yang di sebabkan Pendarahan parah

(sebagian besar pendarahan pasca salin), tahun 2017 540/100.00 jiwa

sedangkan pada tahun 2018 sebanyak 640/100.00. Anemia defisiensi pada

wanita hamil merupakan problem kesehatan yang dialami oleh wanita di

seluruh dunia terutama di negara berkembang Indonesia. WHO melaporkan

bahwa prevalensi wanita hamil yang mengalami defisiensi sekitar 35-75%

serta semakin meningkat seiring dengan bertambahnya usia kehamilan.

Menurut WHO 40% kematian Ibu di negara berkembang berkaitan dengan

anemia pada kehamilan dan kebanyakan anemia pada kehamilan disebabkan


3

oleh defisiensi besi dan perdarahan akut, bahkan tidak jarang keduanya saling

berinteraksi (WHO, 2018).

Pada saat ini Indonesia merupakan salah satu negara dengan Angka

Kematian Ibu (AKI) tertinggi di ASEAN. Menurut Data Survey Demografi

Indonesia SDKI tahun 2016 didapatkan AKI adalah 228 per 100.000 kelahiran

hidup. Pada tahun 2017 Penyebab tingginya AKI di Indonesia, yaitu kematian

ibu dengan perdarahan (25%), anemia (15%), hipertensi dalamkehamilan

(12%), partus macet (8%), dan komplikasi aborsi tidak aman (13%), serta

sebab-sebab lainnya (8%). Sedangkan pada tahun 2018 didapatkan AKI

adalah 350 per 100.000 kelahiran hidup (SDKI, 2018).

Data yang diperoleh dari Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan

pada tahun 2016 tercatat 96.123 (91,22%) ibu hamil yang menderita anemia.

pada tahun 2017 tercatat 91.020 (87,29%) ibu hamil yang menderita anemia

dari 104.271 ibu hamil yang memeriksakan diri diklasifikasikan menjadi tiga

kategori yaitu anemia ringan 3.467 (3,18%), anemia sedang 4127 (27,26%)

dan anemia berat 417 (2,75%). Data pada tahun 2018 tercatat 91.020 (87,29%)

ibu hamil yang menderita anemia dari 206.671 ibu hamil yang memeriksakan

diri diklasifikasikan menjadi tiga kategori yaitu anemia ringan 4.212

(44,18%), anemia sedang 5.650 (45,26%) dan anemia berat 7.416 (48,75%).

(Data Dinkes Sul-Sel, 2018).

Angka kejadian anemia pada ibu hamil di Kabupaten Wajo pada tahun

2016 tercatat 2.853 orang, tahun 2017 sebanyak 2.868 orang (14,51%) dan

pada tahun 2018 tercatat 5.043 orang (25,51%). dan pada tahun 2019 angka
4

kejadian anemia meningkat menjadi 7.096 orang (27,42%) (Data Dinkes

Kabupten Wajo, 2019).

Menurut data yang diperoleh dari UPTD Puskesmas Takkalalla

Kecamatan Takkalalla pada Tahun 2016 jumlah ibu hamil sebanyak 192 orang

dan yang megalami anemia 18 orang, dan di tahun 2017 jumlah ibu hamil

sebanyak 217 orang dan yang mengalami anemia 31 orang. Tahun 2018

jumlah ibu hamil sebanyak 214 dan yang mengalami anemia 38 orang. Tahun

2019 jumlah ibu hamil sebanyak 186 orang dan yang mengalami anemia 34

orang. (Data Puskesmas Takkalalla, 2019).

Berdasarkan latar belakang diatas sebagai wujud perhatian dan tanggung

jawab penulis dalam memberikan kontribusi masalah tersebut, guna mencari

solusi terbaik atas permasalahan diatas dengan harapan membantu klien

mengatasi masalah yang dihadapi dan berbagai pedoman langkah selanjutnya

dalam menerapkan “Hubungan antara status nutrisi dengan kejadian anemia

pada ibu hamil di UPTD Puskesmas Takkalalla Kabupaten Wajo Tahun

2020”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka rumusan masalah

dalam penelitian ini adalah “Apakah ada Hubungan antara status nutrisi

dengan kejadian anemia pada ibu hamil di UPTD Puskesmas Takkalalla

tahun 2020?”
5

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Diketahuinya Hubungan antara status nutrisi dengan kejadian anemia

pada ibu hamil di UPTD Puskesmas Takkalalla tahun 2020.

2. Tujuan Khusus

a. Diketahuinya hubungan karakteristik responden yang mengalami

anemia dalam kehamilan di UPTD Puskesmas Takkalalla Kabupaten

Wajo Tahun 2020.

b. Diketahuinya hubungan distribusi frekuensi kejadian anemia dan

nutrisi ibu dalam kehamilan di UPTD Puskesmas Takkalalla

Kabupaten Wajo Tahun 2020.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Praktis

Untuk meningkatkan pemahaman terhadap hubungan antara status nutrisi

dengan kejadian anemia pada ibu hamil.

2. Manfaat Teoritis

Sebagai bahan kajian dalam memahami hubungan antara status nutrisi

dengan kejadian anemia pada ibu hamil


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Umum Nutrisi Ibu Hamil

1. Pengertian Nutrisi

Nutrisi adalah zat-zat gizi dan zat lain yang berhubungan dengan

kesehatan dan penyakit, termasuk keseluruhan proses dalam tubuh

manusia untuk menerima makanan atau bahan-bahan dari lingkungan

hidupnya dan menggunakan bahanbahan tersebut untuk aktivitas penting

dalam tubuhnya serta mengeluarkan sisanya. Nutrisi dapat dikatakan

sebagai ilmu tentang makanan, zat-zat gizi dan zat lain yang terkandung,

aksi, reaksi dan keseimbangan yang berhubungan dengan kesehatan dan

penyakit (Tarwoto & Wartonah, 2006).

Nutrisi merupakan elemen penting untuk proses dan fungsi tubuh.

Enam katagori zat makanan adalah air, karbohidrat, protein, lemak,

vitamin, dan mineral. Kebutuhan energi dipenuhi dengan metabolisme

karbohidrat, protein dan lemak. Air adalah komponen tubuh vital dan

bertindak sebagai penghancur zat makanan. Vitamin dan mineral tidak

menyediakan energi, tetapi penting untuk proses metabolisme dan

keseimbangan asam basa (Potter dan Perry, 2005).

Setiap bayi atau anak memiliki suatu potensi genetik untuk

pertumbuhan fisik, mental, dan emosionalnya. Nutrisi yang optimal

tercapai dengan memberikan zat gizi yang memenuhi semua aspek

potensial pertumbuhan tersebut. Apabila nutrisi membatasi pertumbuhan

6
7

atau menyebabkan terbentuknya massa tubuh yang berlebihan, baik karena

kualitas yang tidak adekuat maupun kuantitas yang tidak sesuai, atau

terjadi keadaan malnutrisi (Neal dan Cewin, 2017)

2. Nutrisi Ibu Hamil

Selama hamil, terjadinya perubahan anatomis dan fisiologis pada

tubuh bertujuan untuk memberikan lingkungan yang cocok pertumbuhan

janin dan rahim. Ibu hamil yang berangkat dengan keadaan kesehatan dan

lingkungan sosial yang sehat, akan melahirkan bayi sehat pula dibanding

ibu hamil yang memiliki keadaan yang kurang sehat. Pernyataan ini telah

didukung oleh beberapa penelitian dengan kesimpulan yang sama

(Manuaba dalam Sukamawati, 2017).

Status gizi pada ibu hamil sangat mempengaruhi pertumbuhan

janin dalam kandungan. Gizi pada ibu hamil adalah kebutuhan makanan

bagi ibu hamil yang harus dipenuhi pada saat ibu mangalami kehamilan.

Apabila status gizi buruk baik sebelum kehamilan maupun pada saat

kehamilan akan menyebabkan resiko dan komplikasi pada ibu.

Kekurangan gizi pada ibu hamil dapat menyebabkan berat badan bayi lahir

rendah (BBLR). Di samping itu akan mengakibatkan terlambatnya

pertumbuhan otak pada janin, kegururan, abortus, bayi lahir mati,

kematian neonatal, cacat bawaan, anemia, asfiksia intra partum (mati

dalam kandungan), bayi baru lahir mudah terinfeksi. Dengan kondisi

kesehatan yang optimal baik pada saat sebelum hamil maupun saat hamil
8

akan melahirkan bayi yang sehat dibandingkan ibu dengan kondisi yang

sebaliknya. (Lubis, dalam Sukmawati 2017).

Status gizi ibu hamil dapat dinilai melalui beberapa pemeriksaan

antropometri, misalnya dengan cara mengukur:

a. Berat Badan

Berat badan ibu hamil harus memadai, bertambah sesuai umur

kehamilan. Kenaikan berat badan yang ideal ibu hamil 7 kg (untuk ibu

yang gemuk) dan 12,5 kg (untuk ibu yang tidak gemuk). Dalam 3 bulan

pertama, berat badan ibu hamil akan naik sampai 2 kg kemudian dinilai

normal bila setiap minggu berat badan naik 0,5 kg.

b. Tinggi Badan

Pada ibu hamil pengukuran status gizi dengan tinggi badan tidak

dapat dilakukan karena biasanya tinggi badan pada wanita hamil sudah

tidak dapat bertambah lagi. Tinggi badan pada wanita hamil dapat

digunakan sebagai pengukur status gizi sebelum terjadi kehamilan.

Tinggi badan ibu hamil minimal 145 cm yang dapat dijadikan sebagai

salah satu syarat status gizi ibu hamil yang baik.

c. Lingkar lengan atas (LILA)

Menurut departemen kesehatan RI pengukuran LILA pada

kelompok wanita usia subur (WUS) adalah salah satu cara deteksi dini

yang mudah dan dapat dilaksanakan oleh masyarakat awam, untuk

mengetahui kelompok berisiko kekurangan energi protein (KEK).

Wanita usia subur adalah wanita dengan usia 15 sampai dengan 45


9

tahun yang meliputi remaja, ibu hamil, ibu menyusui dan pasangan usia

subur (PUS). Ambang batas LILA WUS adalah 23,5 cm. Bila hasil

pengukuran kurang dari 23,5 cm berarti risiko KEK. Bila lebih dari

sama dengan 23,5 cm berarti tidak berisiko KEK.

d. Indeks massa tubuh (IMT)

Metode yang biasa digunakan dalam menentukan kondisi berat

badan dan tinggi badan adalah indeks massa tubuh (IMT). Wanita

dengan kategori rendah, peningkatan berat badan idealnya saat hamil

adalah 12,5 kg sampai dengan 18 kg. Sedangkan untuk wanita dengan

Body Mass Index (BMI) normal, peningkatan berat badan idealnya

pada saat hamil adalah 11,5 kg sampai dengan 16 kg dan untuk wanita

dengan BMI yang lain, peningkatan berat badannya antara 7 kg sampai

dengan 11,5 kg. Wanita dengan tinggi badan kurang dari 157 cm

kenaikan berat badannya disarankan mendekati batas bawah kenaikan

berat badan yang direkomendasikan untuk mengurangi meningkatnya

resiko akibat timbulnya komplikasi yang sifatnya mekanis. (Supariasa

dalam Sukmawati 2017).

Pemeriksaan antropometri merupakan cara yang sederhana dan

mudah dikerjakan oleh siapa saja misalnya petugas kesehatan dan

lapangan, kader kesehatan maupun masyarakat sendiri setelah dibekali

latihan sederhana oleh petugas kesehatan. Antropometri gizi berhubungan

dengan berbagai macam pengukuran dimensi tubuh dan komposisi tubuh.

Berbagai jenis ukuran tubuh antara lain: berat badan, tinggi badan, lingkar
10

lengan atas, indeks massa tubuh dan lain-lain.Di samping itu pemantauan

status gizi ibu hamil juga bisa melalui Kartu Menuju Sehat (KMS) ibu

hamil yang bermanfaat untuk meningkatkan kualitas pelayanan ibu hamil

dan untuk menurunkan angka Berat Badan Lahir Rendah (BBLR), dengan

cara meningkatkan kesadaran ibu hamil terhadap pentingnya menjaga

kesehatan dan makanan bergizi selama hamil.

Sejak awal tahun 1990, KMS ibu hamil telah ditetapkan oleh

departemen kesehatan untuk dipergunakan dalam pelayanan kesehatan

antenatal untuk pelayanan antenatal ibu hamil. Dewasa KMS ibu hamil

terdapat informasi, antara lain contoh lingkungan sehat, riwayat kehamilan

sebelumnya, faktor-faktor resiko ibu hamil dan kurva berat badan ibu

hamil. Indeks yang digunakan dalam KMS ibu hamil adalah berat badan

(kilogram) dan umur kehamilan (dalam minggu). Indikator dalam

penentuan status gizi ibu hamil dalam penelitian adalah berdasarkan pada

KMS ibu hamil yaitu kenaikan berat badan (kg) per minggu dan untuk

mengetahui kebiasaan atau pola makan format frekuensi maka dapat

dipergunakan (Supariasa dalam Sukmawati, 2017).

Pada setiap tahap kehamilan, seorang ibu hamil membutuhkan

makanan dengan kandungan zat-zat gizi yang berbeda dan disesuaikan

dengan kondisi tubuh dan perkembangan janin. Berikut adalah zat-zat gizi

yang dibutuhkan ibu hamil:


11

a. Kalori (energi)

Kebutuhan energi seorang ibu hamil meningkat. Energi

dibutuhkan untuk pertumbuhan janin, pembentukan plasenta, pembuluh

darah dan jaringan yang baru. Setiap harinya, ibu hamil memerlukan

tambahan 300 kalori selama kehamilan. Akan tetapi, penambahan

kebutuhan kalori ini hendaknya tidak membuat ibu hamil terlalu banyak

makan.

b. Protein

Ibu hamil membutuhkan 75 gr protein setiap hari, atau 25 gr

lebih banyak dari yang lain. Protein dibutuhkan untuk pertumbuhan

jaringan pada janin. Menambahkan protein ke dalam makanan

merupakan cara yang efektif untuk menambah kalori sekaligus

memenuhi kebutuhan protein. Protein bisa didapat dari produk hewani

(daging, ikan, telur, susu) dan produk tumbuhan (tahu, tempe, kacang-

kacangan). Makanan yang dipilih sebaiknya berasal dari bahan

makanan yang bernilai biologis tinggi (misalnya, daging, telur, unggas,

susu, dan hasil olahannya, yang mengandung kalsium) (Arisman, dalam

sukmawati 2017).

c. Asam Folat

Asam Folat merupakan vitamin B yang memegang peranan

penting dalam perkembangan embrio, juga membantu mencegah cacat

pada otak dan tulang belakang. Kekurangan asam folat dapat

menyebabkan kelahiran prematur, bayi dengan berat badan lahir rendah


12

dan pertumbuhan janin kurang. Ibu hamil membutuhkan 600 mg asam

folat. Selain dari suplemen, asam folat dapat diperoleh dari sayuran

berwarna hijau, jus jeruk, buncis, kacang-kacangan dan roti gandum.

d. Zat Besi

Zat besi dibutuhkan untuk memproduksi hemoglobin yaitu

protein di sel darah merah yang berperan membawa oksigen ke jaringan

tubuh. Selama kehamilan, volume darah bertambah untuk menampung

perubahan pada tubuh ibu dan pasokan darah bayi. Hal ini

menyebabkan kebutuhan zat besi bertambah sekitar dua kali lipat. Jika

kebutuhan zat besi tidak tercukupi, ibu hamil akan mudah lelah dan

rentan infeksi, juga beresiko melahirkan bayi prematur dan berat badan

lahir rendah. Kebutuhan zat besi selama kehamilan adalah 27 mg sehari.

Secara alami, zat besi dapat diperoleh dari daging merah, ikan, unggas,

kacang-kacangan.

e. Zat Seng

Dibutuhkan untuk menghindari resiko lahir prematur dan berat

badan lahir rendah. Zat ini dapat ditemukan secara alami pada daging

merah, gandum utuh, kacang-kacangan dan beberapa sereal sarapan

yang telah difortifikasi zat seng. Kebutuhan zat seng adalah 25 mg

sehari.

f. Kalsium

Janin mengumpulkan kalsium dari ibunya sekitar 25 sampai 30

mg sehari. Terlebih pada trimester ketiga kehamilan. Ibu hamil dan bayi
13

membutuhkan kalsium untuk menguatkan tulang dan gigi. Selain itu,

kalsium dibutuhkan untuk membantu pembuluh darah berkontraksi dan

berdilatasi, juga untuk mengantarkan sinyal saraf, kontraksi otot dan

sekresi hormon. Jika kebutuhan kalsium tidak terpenuhi dari makanan,

maka kalsium yang dibutuhkan bayi akan diambil dari tulang ibu.

Kebutuhan kalsium ibu hamil adalah sekitar 1000 mg per hari. Sumber

kalsium diantaranya berasal dari produk susu dan ikan teri.

g. Vitamin C

Setiap hari, ibu hamil disarankan mengonsumsi 85 mg vitamin

C. Vitamin C merupakan antioksidan yang melindungi jaringan dari

kerusakan dan dibutuhkan untuk membentuk kolagen dan menghantar

sinyal kimia di otak. Vitamin C juga membantu penyerapan zat besi

dalam tubuh. Ibu dapat dengan mudah memperoleh vitamin C dari

buah-buahan, seperti jeruk, tomat, jambu biji, dan lain-lain.

h. Vitamin A

Vitamin A memegang peranan penting dalam fungsi tubuh,

termasuk fungsi penglihatan, imunitas, pertumbuhan dan perkembangan

embrio. Kekurangan vitamin A dapat mengakibatkan bayi lahir

prematur dan berat badan lahir rendah. Vitamin A dapat ditemukan

pada buah-buahan dan sayur-sayuran berwarna merah, hijau atau

kuning, mentega, susu, kuning telur dan lain-lain (Sumawati, 2017).

Makanan yang diperlukan untuk pertumbuhan adalah makanan

yang mengandung zat pertumbuhan atau pembangun yaitu protein


14

selama itu juga perlu tambahan vitamin dan mineral untuk membantu

proses pertumbuhan itu. Sesuai dengan usia pertumbuhan kehamilan

mulai dari trimester pertama hingga ketiga banyak keluhan ibu hamil

yang mempengaruhi keinginan untuk makan (sukmawati, 2017).

Kebutuhan gizi berdasarkan usia kehamilan, trimester pertama umur

kehamilan 0-3 bulan umunya timbul keluhan-keluhan seperti rasa

mual, ingin muntah, pusing-pusing, selera makan berkurang sehingga

timbul kelemahan dan malas beraktifitas. Pada saat ini belum perlu

tambahan kalori, protein, mineral serta vitamin yang berarti karena

janin belum tumbuh dengan pesat dan kebutuhan gizi bisa disamakan

dengan sebelum hamil, tetapi yang perlu diperhatikan adalah ibu hamil

harus tetap makan, agar tidak terjadi gangguan pencernaan dan untuk

menghindari rasa mual dan muntah porsi makan kecil tetapi frekuensi

sering.

Agar kecukupan zat-zat gizi terpenuhi dapat dilakukan hal-hal

seperti berikut:

a. Makanan hendaknya dipilih yang mudah dicerna. Buah-buahan segar

dan sayuran hijau biasanya dapat mengurangi rasa mual.Porsi

makanan sedikit tetapi dengan frekuensi sering. Bila kurang selera

makan nasi, dapat diganti dengan kentang, macaroni, mie atau

jajanan lain yang bergizi.

b. Pada trimester kedua mulai dibutuhkan tambahan kalori untuk

pertumbuhan serta perkembangan janin serta untuk mempertahankan


15

kesehatan si ibu. Pada saat ini muntah mulai berkurang atau tidak

ada, nafsu makan bertambah. Perkembangan janin sangat pesat

bukan hanya tubuhnya, tetapi juga susunan saraf otak (kurang lebih

90%). Oleh karena pertumbuhan janin yang pesat dimana

pertumbuhan janin menjadi perhatian utama maka ibu hamil

memerlukan protein dan zat gizi lainnya seperti galaktosa yang ada

pada susu sehingga dianjurkan untuk meminum susu 400 cc. yang

perlu diperhatikan pada trimester kedua ini adalah hendaknya lebih

banyak memakan bahan makanan sumber protein (zat pembangun),

agar janin memperoleh pertumbuhan yang baik. Bahan makanan

sumber protein adalah ikan, daging, telur, kacang-kacangan, dan

hasil olahannya tahu, tempe dan lain-lain. Selanjutnya dapat

mengonsumsi protein pada tingkat normal. Konsumsi protein selama

sembilan belas minggu pertama kehamilan dapat mendukung

pertumbuhan sel otak bayi. Namun kelebihan protein juga

berdampak negatif pada kehamilan dan bayi yang akan dilahirkan,

meski dukungan data untuk hal ini masih terbatas. Secara teoritis,

kebutuhan protein bisa dipenuhi dengan mengonsumsi susu, daging,

ikan, dan unggas, juga tempe dan tahu. Namun, berbagai riset

mengungkapkan mengonsumsi ikan terutama ikan laut, pada masa

hamil sangat dianjurkan. Ini karena ikan laut Secara teoritis,

kebutuhan protein bisa dipenuhi dengan mengonsumsi susu, daging,

ikan, dan unggas, juga tempe dan tahu. Namun, berbagai riset
16

mengungkapkan mengonsumsi ikan terutama ikan laut, pada masa

hamil sangat dianjurkan. Ini karena ikan laut mengandung asam

lemak omega 3 yang berperan pada pertumbuhan dan perkembangan

sel otak dan proses penglihatan (retina mata) pada janin. Selain itu

ikan juga mengandung asam amino esensial yang sangat baik bagi

pertumbuhan janin, disamping kandungan vitamin dan mineralnya

yang cukup tinggi. Selain zat pembangun zat pengatur juga

diperlukan. Vitamin dan mineral merupakan zat pengatur yang

banyak terdapat pada buah dan sayuran.

Perlu diperhatikan jika ibu mengalami bengkak-bengkak pada kaki

sebaiknya mengurangi konsumsi garam. Seperti pada makanan mie

instan, margarine, kecap, mentega.

c. Pada trimester ketiga, nafsu makan mulai membaik cenderung untuk

merasa lapar terus menerus sehingga perlu diperhatikan agar tidak

mengalami kegemukan. Secara garis besar makanan pada trimester

ketiga sama dengan trimester kedua namun porsinya dikurangi untuk

menghindari kegemukan (Sudaryati dalam Sukmaawati, 2017).

Kebutuhan makanan sehari-hari ibu hamil, ibu tidak hamil, dan ibu tidak
menyusui dapat dilihat pada tabel 2.1 berikut :

Kalori dan zat makanan Tidak hamil Hamil Menyusui


Kalori 2000 2300 3000
Protein 55 g 65 g 80 g
Kalsium 0,5 g 1g 1g
Zat Besi 12 g 17 g 17 g
Vitamin A 5000 IU 6000 UI 7000 UI
Vitamin D 400 IU 600 IU 800 IU
Tiamin 0,8 mg 1 mg 1,2 mg
Riboplavin 1,2 mg 1 mg 1,5 mg
17

Niasin 13 mg 15 mg 15 mg
Vitamin C 60 mg 90 mg 90 mg

Informasi Vanderibite Maternal Nutrition Study Bahwa Kebutuhan


Gizi Penting Bagi Ibu hamil tabel 2.2 sebagai berikut :

Bahan Gizi Kebutuhan


Trimester I Trimester II Trimester III
Kalori (karbohidrat 2140 2200 2020
dan Lemak)
Protein 75 g 75 g 70 g
Kalsium 1,1 g 1,1 g 1,0 g
Besi 1,3 g 14 g 13 g

a. Sumber karbohidrat adalah padi-padian, umbi-umbian, kacang-kacangan

dan gula.

b. Sumber lemak adalah minyak tumbuh-tumbuhan (minyak kelapa, kelapa

sawit, kacang tanah, kacang kedelai, jagung, dsb), mentega, margarine,

dan biji-bijian, daging dan ayam gemuk, krim, susu, keju dan kuning telur

serta makanan yang dimasak dengan lemak/minyak. Lemak hewan (lemak

daging dan ayam) sumber lemak lain dan kacang-kacangan.

c. Sumber protein yaitu terbagi menjadi:

1) Protein hewani : telur, susu, daging, unggas, ikan, kerang, kacang

kacangan

2) Protein nabati : kacang kedelai dan hasilnya seperti tempe dan tahu dan

kacang-kacangan.

3) Sumber kalsium utama adalah susu dan hasil susu seperti keju, ikan

kering, serealia, kacang-kacangan dan hasil kacang-kacangan, tahu,

tempe, sayuran hijau, susu non fat dll.


18

4) Sumber baik besi adalah makanan hewani seperti daging, ayam, dan

ikan, telur, serealia, kacang-kacangan, sayuran hijau dan beberapa jenis

buah (yang kaya vitamin C (Almatsier, 2001).

Menjaga tubuh tetap sehat tidak hanya memerlukan makan,

melainkan mesti direncanakan pula pengonsumsian berbagai jenis

makanan dalam interval tertentu. Seorang ibu juga harus memastikan

bahwa ia mengonsumsi vitamin dan mineral tambahan di saat sarapan dan

makan malam, yang akan membantu janin di usia kandungan tujuh bulan.

Ini tidak hanya akan membantu pertumbuhan gigi dan gusi, melainkan

juga beberapa tulang penting pada tubuh (Amini, 2012).

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi industri

memudahkan ibu hamil untuk mendapatkan tambahan kalori dan protein

dalam bentuk susu formula untuk masyarakat desa yang penghasilannya

sedang, kiranya cukup bila dapat menambah protein dengan satu telur

setiap hari selama hamil dan menyusui (Manuaba, dalam Sukmawati

2017).

Makanan ibu hamil harus seimbang dengan perkembangan masa

kehamilannya. Ibu hamil sebaiknya menerapkan menu empat sehat lima

sempurna. Pada trimester pertama, pertumbuhan janin masih lambat

sehingga kebutuhan gizi untuk pertumbuhan janin belum begitu besar,

tetapi pada masa ini sering terjadi masalah-masalah seperti ngidam dan

muntah, karena itu kebutuhan gizi harus diperhatikan. Pada trimester

kedua dan ketiga pertumbuhan janin berlangsung lebih cepat dan perlu
19

diperhatikan kebutuhan gizinya. Kebutuhan kalori wanita normal sekitar

2200 Kkal, kebutuhan kalori ibu hamil ditambah 300 kalori sehingga

menjadi sekitar 2500 Kkal.

3. Komponen Zat Gizi

Zat gizi merupakan unsur yang penting dari nutrisi mengingat zat

gizi tersebut dapat memberikan fungsi tersendiri pada nutrisi, kebutuhan

nutrisi tidak akan berfungsi secara optimal apabila tidak mengandung

beberapa zat gizi yang sesuai dengan kebutuhan tubuh, demikian juga zat

gizi yang cukup pada kebutuhan nutrisi akan memberikan nilai yang

optimal. Menurut Berhman (1996) ada beberapa komponen zat gizi yang

dibutuhkan pada nutrisi bayi dan anak yang jumlahnya sangat berbeda

untuk setiap umur. Secara umum zat gizi dibagi menjadi dua golongan

yaitu golongan makro dan golongan mikro:untuk zat gizi golongan makro

terdiri dari kalori dan H2O (air), untuk kalori berasal dari karbohidrat,

protein dan lemak, H2O (air) sedangkan kelompok zat gizi mikro terdiri

dari vitamin dan mineral (Hidayat, 2006)

a. Karbohidrat

Karbohidrat merupakan sumber energi utama dalam diet. Tiap

gram karbohidrat menghasilkan 4 kilokalori (kkal). Karbohidrat

terutama diperoleh dari tumbuhan, kecuali laktosa (gula susu).

Karbohidrat diklasifikasikan menurut unit atau sakarida.

Monosakarida, seperti glukosa (dekstrosa) atau fruktosa tidak dapat

dipecah menjadi unit gula yang lebih dasar. Disakarida seperti sukrosa,
20

laktosa, dan maltose dibentuk dari banyak unit gula. Mereka tidak

dapat dilarutkan dalam air dan dicerna untuk beragam tingkatan (Potter

& Perry, 2006).

Karbohidrat merupakan sumber energi yang tersedia dengan

mudah disetiap makanan, karbohidrat harus tersedia dalam jumlah

yang cukup sebab kekurangan karbohidrat sekitar 15% dari kalori yang

ada maka dapat menyebabkan terjadi kelaparan dana berat badan

menurun demikian sebaliknya apabila jumlah kalori yang tersedia atau

berasal dari karbohidrat dengan jumlah yang tinggi dapat

menyebabkan terjadi peningkatan berat badan (obesitas). Dalam

mendapatkan jumlah karbohidrat yang cukup maka dapat diperoleh

dari susu, padi-padian, buahbuahan, sirup, sukrosa, tepung, dan sayu-

sayuran (Hidayat, 2006).

b. Lemak

Lemak merupakan zat gizi yang berperan dalam pengangkut

vitamin A, D, E, K yang larut dalam lemak. Menurut sumbernya lemak

berasal dari nabati dan hewani. Lemak nabati mengandung lebih

banyak asam lemak tak jenuh seperti terdapat pada kacang-kacangan,

kelapa dan lain-lainnya. Sedangkan Lemak hewani banyak

mengandung asam lemak jenuh dengan rantai panjang seperti pada

daging sapi, kambing dan lainnya (Hidayat, 2006).


21

c. Protein

Merupakan zat gizi dasar yang berguna dalam pembentukan

protoplasmasel, selain itu tersedianya protein dalam jumlah yang

cukup penting untuk pertumbuhan dan perbaikan sel jaringan dan

sebagai larutan untuk keseimbangan osmotik. Protein ini terdiri dari 24

asam amino diantaranya 9 asam amino esensial diantaranya thrionin,

valin, leusin, isoleusin, lisin, triftofan, penilalanin, metionin dan

histidin, selebihnya asam amino non esensial. Jumlah protein dalam

tubuh tersebut harus tersedia dalam jumlah yang cukup apabila

jumlahnya berlebih atau tinggi dapat memperburuk insufisiensi ginjal

demikian juga apabila jumlahnya kurang maka dapat menyebabkan

kelemahan, edema, dapat kwhashiokor apabila kekurangan protein saja

tetapi jika kekurangan protein dan kalori menyebabkan marasmus

(Hidayat, 2006).

d. Air

Air merupakan sebagian besar zat pembentuk tubuh manusia.

Jumlah air sekitar 73% dari bagian tubuh seseorang tanpa jaringan

lemak (lean body mass).Tergantung jumlah lemak yang terdapat dalam

tubuh, proporsi air ini berbeda antar orang.Pada orang gemuk,

perbandingan antara air dan lemak sekitar 50% berbanding 50%. Pada

pria normal, perbandingannya antara 60% berbanding 16%. Pada

orang kurus perbandingan tersebut adalah 67% dengan 7%. Pada bayi

perbandingan tersebut sangat mencolok, yaitu 78% dan 0%.


22

e. Vitamin

Vitamin merupakan senyawa organik yang digunakan untuk

mengkatalisator metabolisme sel yang dapat berguna untuk

pertumbuhan dan perkembangan serta dapat mempertahankan

organism.

f. Mineral

Mineral merupakan komponen zat gizi yang tersedia dalam

kelompok mikro yang terdiri dari kalsium, klorida, chromium, kobalt,

tembaga, flourin, iodium, besi, magnesium, mangan, fosfor, kalium,

natriun, sulfur, dan seng. Semuanya harus tersedia dalam jumlah yang

cukup (Hidayat, 2006).

Kalsium merupakan mineral yang berguna untuk pengaturan

struktur tulang dan gigi, kontraksi otot, iritabilitas syaraf, koagulasi

darah, kerja jantung, dan produksi susu. Kalsium ini akan diekskresi

70% dalam tinja, 10% dalam urine, 15- 25% tertahan dan tergantung

dalam kecepatan pertumbuhan. Kadar kalsium ini harus tersedia dalam

jumlah yang cukup karena apabila terjadi kekurangan menyebabkan

mineralisasi tulang dan gigi jelek, osteomalasia, osteoporosis, rakhitis,

dan gangguan pertumbuhan. Tersedianya kalsium ini dapat diperoleh

dari susu, keju, sayuran hijau, kerang, dan lain-lain (Hidayat, 2006).

4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kebutuhan Nutrisi

Beberapa faktor yang mempengaruhi kebutuhan nutrisi yaitu :


23

1. Ukuran Tubuh.

Merupakan pengubah utama dalam menentukan pengeluaran energi

seseorang. Tubuh yang besar memiliki kebutuhan nutrisi yang lebih

besar

2. Jenis Kelamin

Laki-laki dan perempuan dengan tinggi, berat, dan umur yang sama

mempunyai komposisi tubuh yang berbeda. Perempuan memiliki

banyak jaringan lemak dan lebih sedikit otot dari pada laki-laki

3. Umur

Kebutuhan nutrisi pada usia muda lebih tinggi dari pada usia tua.

Waktu lahir akan meningkat kebutuhan nutrisi hingga umur dua tahun

dan akan berangsur menurun untuk meningkat lagi pada saat remaja

(Almatsier, 2001)

Penelitian yang telah dilakukan oleh I Made Suardana (2017) dengan

judul “Status nutrisi ibu hamil di wilayah kerja puskesmas Karangasem I

Kabupaten Karangasem Bali 2015” Dari hasil penelitian ini, dapat

disimpulkan bahwa, prevalensi status nutrisi ibu hamil berdasarkan

peningkatan berat badan yang tidak normal adalah sebesar 40,0 %, sedangkan

berdasarkan LILA, ibu hamil yang mengalami KEK adalah sebesar 8,3 %.

Status nutrisi yang kurang pada subjek penelitian cenderung lebih banyak

terjadi pada kelompok berisiko, seperti jumlah paritas > 2, jarak kehamilan < 2

tahun dari kehamilan sebelumnya, pada ibu yang melakukan pemeriksaan

ANC secara tidak rutin, status ekonomi rendah, serta status pendidikan rendah.
24

Maka dari itu untuk meningkatkan status nutrisi pada ibu hamil, disarankan

agar dilakukan suatu intervensi terhadap faktor-faktor resiko yang

berpengaruh baik saat hamil dan sebelum hamil. Hal ini tentunya memerlukan

peran serta dari pemerintah dan masyarakat itu sendiri, dengan menempatkan

puskesmas sebagai ujung tombak dalam pelaksanaannya.

B. Tinjauan Umum Anemia pada Ibu Hamil

1. Pengertian Anemia

a. Anemia adalah keadaan saat jumlah sel darah merah atau jumlah

hemoglobin (protein pembawa oksigen) darah sel darah merah berada

dibawah normal. (Hasdiana, 2014)

b. Anemia adalah suatu penyakit dimana kadar Hemoglobin (Hb) dalam

darah kurang dari normal. Anemia pada kehamilan yaitu ibu hamil

dengan kadar Hb<11g% pada trimester I dan III atau <10,5g% pada

trimester II (Fadlun, 2012).

c. Anemia pada kehamilan adalah anemia karena kekurangan zat besi,

dan merupakan jenis anemia yang pengobatannya relatif mudah,

bahkan murah (Manuaba, 2010).

d. Anemia adalah berkurangnya kadar hemoglobin (Hb) dalam darah. Hb

adalah komponen didalam sel darah merah (eritrosit) yang berfungsi

menyalurkan oksigen ke seluruh tubuh. Jika Hbberkurang jaringan

tubuh kekurangan oksigen. (Lis Sinsin, 2011).


25

e. Anemia merupakan keadaan dimana masa eritrosit dan/atau masa

hemoglobin yang beredar tidak memenuhi fungsinya untuk

menyediakan oksigen bagi jaringan tubuh (Wiwik Handayani, 2010).

2. Patofisiologi Anemia

Anemia lebih sering ditemukan dalam kehamilan karena

keperluan akan zat-zat makanan makin bertambah dan terjadi pula

perubahan-perubahan dalam darah dan sumsum tulang. Volume darah

bertambah banyak dalam kehamilan, yang lazim disebut hidremia

atau hipervolemia. Akan tetapi, bertambahnya sel-sel darah kurang

dibandingkan dengan plasma, sehinggah terjadi pengenceran darah

(hemodilusi). Pertambahan tersebut berbanding sebagai berikut:

plasma 30%, sel darah 18%, dan hemoglobin 19%. Hemodilusi

dianggap sebagai penyesuaian diri secara fisiologi dalam kehamilan

dan bermanfaat bagi ibu yaitu dapat meringankan beban kerja

jantung yang harus bekerja lebih berat dalam masa hamil, yang

disebabkan oleh peningkatan cardiac output akibat hipervolemia.

Kerja jantung lebih ringan apabila viskositas darah rendah. Resistensi

perifer berkurang pula, sehinggah tekanan darah tidak naik. Kedua,

pada perdarahan waktu persalinan, banyaknya unsur besi yang hilang

lebih sedikit dibandingkan dengan apabila darah itu tetap kental.

Bertambahnya darah dalam kehamilan sudah mulai sejak kehamilan

umur 10 minggu dan mencapai puncaknya dalam kehamilan antara

32 dan 36 minggu (Wiknjosastro, 2012).


26

3. Etiologi Anemia

Penyebab anemia ringan:

a. Genetik

1) Hemoglobinopati

2) Thalasemia

3) Abnormal enzim gilikolitik

4) Fanconi anemia

b. Nutrisi

1) Defisiensi besi, defisiensi asam folat

2) Defisiensi cobal/Vitamin B12

3) Alkoholis, kekurangan nutrisi/malnutisi

c. Perdarahan

d. Immunologi

e. Infeksi

1) Hepatitis

2) Cytomegalovirus

3) Parvovirus

4) Clostridia

5) Sepsis gram negatif

6) Malaria

7) Toksoplasmosis

f. Obat-obatan dan zat kimia

1) Agen chemoterapi
27

2) Anticonvulsan

3) Antimetabolis

4) Kontrasepsi

5) Zat kimia toksis

6) Trombotik trombositopenia purpura dan syndrome uremik

hemolitik

g. Efek Fisik

1) Trauma

2) Luka Bakar

3) Gigitan Ular

h. Penyakit Kronis dan maligna

1) Penyakit ginjal, hati

2) Infeksi kronis

3) Neoplasma (Tarwoto, 2013).

4. Jenis-jenis Anemia

Klasifikasianemia dalam kehamilandapatdibagi menjadi :

a. Anemia Defesiensi ZatBesi

1) Anemia dalam kehamilan yang paling sering ialah anemia akibat

kekurangan zat besi. Kekurangan ini disebabkan karena kurang

masuknya unsure zatbesi dalam makanan, gangguan reabsorbsi,

dan penggunaan terlalu banyaknya zat besi.

2) Anemia defesiensi zat besi merupakan kelainan transportasi

oksigen akibat defisiensi sintesis hemoglobin. Anemia ini paling


28

sering ditemukan pada kehamilan dan mengenai dari semua

kehamilan.

3) Hal-hal yang perlu diketahui tentang anemia defisiensi yaitu

ditandai dengan defisiensi sintesis hemoglobin, paling sering

ditemukan selama kehamilan, ditemukan sekitar 25% dari semua

kehamilan dan dapat menyebabkan berat badan lahir yang rendah

dan kelahiran premature.

4) Anemia defisiensi zat besi pada kehamilan berkaitan dengan

kehamilan itu sendiri yang mengakibatkan simpanan besi dalam

tubuh ibu akan mengalami deplesi karena dipakai untuk

memproduksi sel darah merah janin.

5) Banyak wanita memasuki masa kehamilannya sudah dengan

kekurangan simpanan besi yang terjadi karena makanan yang

kurang mengandung zat besi (asupan besi yang tidak memadai),

karena kehilangan darah yang banyak selama mentruasi atau

karena program penurunan berat badan yang salah.

6) Ketika asupan tidak memadai, maka zat besi yang tidak tersedia

untuk pembentukan hemoglobin didalam sel darah merah.

b. Anemia Sickle Cell

1) Anemia Sickle Cell merupakan kelahiran autosomal resesif dimana

sel darah merah berbentuk seperti, penyakit ini terutama pada

kawasan afrika yang beriklim tropis, anemia sickle cell dapat


29

terjadi pada orang-orang yang berasal dari Puerto rico, turki, india,

timur tengah dan mediterania.

2) Ibu hamil dengan trait sickle cell akan memperlihatkan

peningkatan insidensi untuk mengalami bakteriuria asimtomatik

yang mengakibatkan peningkatan insidensi pielonefritis.

3) Anemia sickle cell terjadi karena asam amino glutamate digantikan

denganvalin dalam gen hemoglobin S yang memberi sandi

(coding) rantai beta hemoglobin.

4) Hemoglobin S yang abnormal dan ditemukan pada eritrosit pasien

anemia sickle cell akan menjadi insoluble pada saat terjadi

hipoksia.

c. Anemia Defisiensi Asam Folat

1) Anemia defisiensi asam folat merupakan anemia megaloblastik

yang progresif lambat (sel darah merah pada jenis anemia ini

terlihat membesar).

2) Asam folat atau folasin merupakan salah satu anggota vitamin B

yang penting bagi pembentukan eritrosit (sel darah merah, RBC)

yang normal dan sintesis asam deoksiribonukleat.

3) Asam folat memainkan peranan yang penting dalam mencegah

defek neural tube pada janin.

4) Anemia defisiensi asam folat pada kehamilan biasanya terjadi

diantara pasien dengan kehamilan kembar dan keadaan ini diyakini

terjadi karena peningkatan kebutuhan asam folat oleh janin.


30

5) Anemia defesiensi asam folat juga terlihat pada pasien dengan

kelainan hemolitik di baliknya yang mengakibatkan destruksi dan

produksi eritrosit yang cepat

6) Obat-obat tertentuseperti hidantoin (obat antikonvulsan yang

mengganggu absorbs folat) dan preparat kontrasepsi hormonal juga

dapat memainkan peranan sebagai penyebab anemia ini

(Tarwoto, 2013).

5. Diagnosis Anemia pada Kehamilan

Pemeriksaan dan pengawasan Hb dapat dilakukan dengan

menggunakan alat sahi. Hasilpemeriksaan Hb dengan sahi dapat

digolongkan sebagai berikut:

a. Tidak Anemia Hb 11 g%

b. Anemia Ringan Hb 9-10 g%

c. Anemia Sedang Hb 7-8 g%

d. Anemia Berat Hb 7 g% (Manuaba, 2010).

6. Tanda dan Gejala Anemia

Orang yang mengalami anemia akan merasa cepat lelah, pucat,

pusing, mudah mengantuk, konsentrasi menurun, pandangan berkunang-

kunang, terutama bila bangkit dari duduk, gelisah dan terkadang sesak.

Berikut adalah beberapa tanda dan gejala anemia yang sering ditemukan:

a. Anemia Defesiensi Zat Besi

1) Pengertian
31

Anemia dalam kehamilan yang paling sering ialah anemia

akibat kekurangan zat besi. Kekurangan ini disebabkan karena

kurang masuknya unsure zat besi dalam makanan, gangguan

reabsorbsi, dan penggunaan terlalu banyaknya zat besi.

Anemia defisiensi besi adalah kondisi kekurangan nutrisi zat

besi yang mengakibatkan penurunan jumlah sel darah merah.

Anemia terjadi ketika tubuh mengalami kekurangan sel darah merah

yang sehat dan dapat berfungsi dengan baik. Dalam laman ini,

anemia akibat kekurangan zat besi akan dibahas lebih dalam.

2) Tanda dan Gejala

Berikut adalah gejala-gejala anemia yang umum terjadi:

a) Fentigue

b) Gelisah

c) Pucat

d) Intoleransi terhadap aktivitas fisik/olahraga

e) Dispnea d’effort atau takkikardia (jika anemianya berat).

3) Penatalaksanaan

a) Pencegahan dengan mengikut-sertakan suplemen besi dalam

semua vitamin antenatal;

b) Suplemen besi oral seperti sulfas ferosus atau preparat ferosus

lainnya,atau terapi besi parenteral jika anemianya berat;

c) Diet dengan gizi yang baik dan seimbang.

b. Anemia Sickle Cell


32

a. Pengertian

Anemia Sickle Cell merupakan kelahiran autosomal resesif

dimana sel darah merah berbentuk seperti, penyakit ini terutama

pada kawasan afrika yang beriklim tropis, anemia sickle cell dapat

terjadi pada orang-orang yang berasal dari Puerto rico, turki,

india, timur tengah dan mediterania.

b. Tanda dan Gejala

a) Anemia

b) Fatigue

c) Keluhan rasa panas dan sakit waktu buang air kecil

d) Penumpukan darah dalam ektremitas bawah.

e) Nyeri yang hebat (ketika terjadi krisis).

c. Penatalaksanaan

a) Evaluasi hasil pemeriksaan darah termasuk kadar hemoglobin

dan nilai hematocrit;

b) Menghindari faktor contributor (faktor yang turut menjadi

penyebab) seperti dehidrasi, stres, hipoksia, infeksi,

asidosis,dan pendinginan yang mendadak

c) Pencegahan tromboflebilitas (tanda human yang positif)

d) Sumplementasi asam folat untuk menguruangi kebutuhan

eritropoleisis dan stasis kapiler

e) Transfusi darah

f) Terapi oksigen dan cairan selama persalinan


33

g) Pemberian analgetik untuk meredakan rasa nyeri pada saat

krisis.

c. Anemia Defesiensi Asam Folat

1) Pengertian

Asam folat adalah vitamin yang penting untuk

pembentukan sel darah merah normal. Defisiensi terjadi pada

individu yang jarang mengomsumsi sayuran atau buah dimasak,

terutama lansia yang tinggal sendiri atau individu alkoholisme.

2) Tanda dan Gejala

a) Fatigue yang hebat dan progresif (tanda utama defisiensi

asam folat)

b) Pucat atau ikterik

c) Sesak nafas

d) Palpitasi

e) Diare

f) Nausea atau anoreksia

g) Sakit kepala, kelemahan atau kepala terasa ringan

h) Keluhan mudah lupa

i) Iritabilitas

3) Penatalaksanaan

a) Suplementasi asam folat per oral atau secara parenteral (pada

pasien yang sakit berat, mengalami malabsorbsi atau tidak

dapat menerima obat oral);


34

b) Diet tinggi asam folat (Lyndon Saputra, 2014).

7. Pengaruh Anemia Terhadap Kehamilan

a. Pengaruh Anemia pada Kehamilan

1) Bahaya selama kehamilan: dapat terjadi abortus, persalinan

prematuritas, hambatan tumbuh kembang janin dalam rahim,

mudah terjadi infeksi, ancaman dekompensasi kordis (Hb<6g%),

molahidatidosa, hiperemesis gravidarum, perdarahan antepartum,

ketuban pecah dini (KPD)

2) Bahaya saat persalinan: gangguan His (Kekuatan mengejan) kala

pertama dapat berlangsung lama, dan terjadi partus terlantar, kala

dua berlangsung lama sehingga dapat melelahkan dan serng

memerlukan tindakan operasi kebidanan, kala uri dapat diikuti

retensio plasenta, dan perdarahan post partum sekunder dan

atonia uteri.

3) Pada kala nifas: Terjadi subinvolusi uteri menimbulkan perdarahan

post partum, memudahkan infeksi puerperium, pengeluaran ASI

berkurang, terjadi dekompensasi kordis mendadak setelah

persalinan, anemia kala nifas, mudah terjadi infeksi mamae.

b. Bahaya Anemia Terhadap Janin. Sekalipun tampaknya janin mampu

menyerap berbagai kebutuhan dari ibunya, tetapi dengan anemia akan

mengurangi kemampuan metabolisme tubuh sehingga mengganggu

pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim. Akibat anemia

dapat terjadi gangguan dalam bentuk : abortus, kematian intrauterin,


35

persalinan prematuritas tinggi, berat badan lahir rendah, kelahiran

dengan anemia, dapat terjadi cacat bawaan, bayi mudah mendapat

infeksi sampai kematian perinatal, dan intelegensia rendah

(Manuaba, 2010).

8. Pencegahan

a. Asupan Makanan

1) Meningkatkan komsumsi makanan bergizi

Makan makanan yang banyak mengandung zat besi dari bahan

makanan hewani (daging, ikan, ayam, hati, telur) dan bahan

makanan nabati (sayuran berwarna hijau tua, kacang-kacangan,

tempe). Makan sayur-sayuran dan buah-buahan yang mengandung

vitamin C (daun katuk, daun singkong, bayam, jambu, tomat, jeruk

dan nanas) sangat bermanfaat untuk meningkatkan penyerapan zat

besi dalam usus.

2) Menambah pemasukan zat besi ke dalam tubuh dengan minum

tablet tambah darah (TTD)

3) Mengobati penyakit yang menyebabkan atau memperberat anemia

seperti kecacingan, malaria, dan penyakit TBC.

b. Tablet Tambah Darah

Tablet tambah darah adalah tablet besi folat yang setiap tablet

mengandung 200 sulfat 60 mg besi elemental dan 0,5 mg asam folat.

Wanita mengalami menstruasi sehingga memerlukan zat besi untuk

mengganti darah yang hilang. Wanita yang sedang hamil atau


36

menyusui, kebutuhan zat besinya sangat tinggi sehingga pelu di

persiapkan sedini mungkin semenjak remaja. Minumlah 1 (satu) tablet

tambah darah seminggu sekali dan dianjukan minum 1 tablet setiap

hari selama haid.untuk ibu hamilminulah 1 (satu) tablet tambah darah

setiap hari paling sedkit selama 90 hari masa kehamilan dan 40 hari

setelah melahirkan (Manuaba, 2010).

c. Zat Besi (Fe)

Zat besi merupakan mineral mikro yang paling banyak terdapat

di dalam tubuh manusia, yaitu sebanyak 3-5 gram. Pada tubuh, zat besi

merupakan bagian dari hemoglobin yang berfungsi sebagai alat angkut

oksigen dari paru pauke jaringan tubuh. Dengan berkurangya

fe,sintesis hemoglobin berkurang dan akhirnya kadar hemoglobin akan

menurun. Beberapa akibat dari kekurangan zat besi pada kehamilan

adalah hambatan pada pertumbuhan janin baik sel tubuh maupun sel

otak, kematian janin, abortus, cacat bawaan, bayi berat lahir rendah

(BBLR), anemia pada bayi yang dilahirkan, lahir prematur, pendarahan

dan rentan infeksi (Fadlun, 2012).

9. Terapi Anemia

Terapi langsung ditujukan pada penyebab anemia dapat berupa:

a. Transfusi darah

b. Pemberian kortikosteroid atau obat-obatan lain yang dapat menekan

sisitem imun.
37

c. Pemberian eritropoietin hormone yang berperan pada proses

hematopoiesis, berfungsi untuk membentuk sumsum tulang pada

proses hematopoiesis.

d. Pemberian suplemen besi, vitamin B12, vitamin-vitamin dan mineral

lain yang dibutuhkan.

Akibat dari anemia adalah transportasi sel darah merah akan terganggu

dan jaringan tubuh si penderita anemia akan mengalami kekurangan

oksigen guna menghasilkan energi. Maka tidak mengherankan jika

gejala anemia ditunjuk dengan merasa cepat lelah, pucat, gelisah, dan

terkadang sesak. Serta ditandai dengan warna pucat dibeberapa bagian

tubuh seperti lidah dan kelopak mata (Hasdiana, 2014).


BAB III

KERANGKA KONSEP

A. Dasar Pemikiran

Upaya mengurangi kejadian anemia besi pada ibu hamil maka perlu

kegiatan penyuluhan dan konseling memeriksakan kehamilan ke pelayanan

kesehatan. Hal ini penting dengan arus globalisasi dimana bidan dituntut

memberikan pelayanan kesehatan sesuai dengan profesionalismenya. Setiap

ibu dianjurkan berkunjung minimal 4x selama kehamilan untuk memantau

kesehatan dan perkembangan bayi. Ibu dianjurkan melakukan kunjungan 1

kali pada trimester I, 1 kali pada trimester II dan 2 kali pada trimester

III. Banyak faktor yang memengaruhi terjadi anemia selama kehamilan seperti

kunjungan ibu hamil, paritas, umur, riwaya kesehatan. Anemia besi pada ibu

hamil memerlukan perhatian yang serius dari semua pihak yang terkait dalam

pelayanan kesehatan agar ibu hamil tidak mengalami gangguan selama

kehamilan dan persalinan tablet besi terhadap kejadian anemia. (Varney,

2007).

B. Kerangka Konseptual

Kerangka konsep merupakan dasar pemikiran pada penelitian yang

dirumuskan dari fakta-fakta, observasi dan tinjauan pustaka. Kerangka konsep

memuat teori, dalil atau konsep-konsep yang akan dijadikan dasar dan pijakan

untuk melakukan penelitian. Uraian dalam kerangka konsep menjelaskan

hubungan dan keterkaitan antar variabel penelitian (Saryono, 2013).

38
39

Berdasarkan landasan teori, maka peneliti merumuskan kerangka

konsep penelitian sebagai berikut :

Variabel Independen Variabel Dependen

Kejadian Anemia
Status Nutrisi
pada Ibu Hamil

Gambar 3.1 Kerangka Konseptual

Keterangan:

: Variabel Independen

: Variabel Dependen

: Hubungan Antar Vaiabel

Berdasarkan kerangka konsep diatas, Ada dua jenis

variabel dalam penelitian ini, yaitu variabel independen dan

variabel dependen :

1. Variabel independen (bebas) adalah variabel yang menjadi sebab

timbulnya/berubahnya variabel terikat, dalam penelitian ini variabel bebasnya

adalah status nutrisi.

2. Variabel dependen (terikat) adalah variabel yang dipengaruhi menjadi akibat

karena adanya variabel bebas, dalam penelitian ini variabel terikatnya adalah

Kejadian Anemia pada Ibu Hamil.

C. Defenisi Operasional

Mendefinisikan variabel secara operasional bertujuan untuk membuat

variabel menjadi lebih konkrit dan dapat diukur. Dalam mendefinisikan suatu

variabel, peneliti menjelaskan tentang apa yang harus diukur, bagaimana


40

mengukurnya, apa saja kriteria pengukurannya, instrumen yang digunakan

untuk mengukurnya dan skala pengukurannya (Dharma, 2011).

Tabel. 3.1
Defenisi Operasional Hubungan antara status nutrisi dengan kejadian anemia
pada ibu hamil di UPTD Puskesmas Takkalalla Kabupaten
Wajo Tahun 2020
Variabel Definisi Parameter Alat Ukur Cara Skala
operasional Pengukuran
Status Keadaan Pengukuran Ordinal
Nutrisi kesehatan ibu antropometri
hamil ditentukan ibu hamil :
oleh
keseimbangan 1. LILA Ukuran Kurang jika LILA
antara asupan LILA < 23,5 cm
gizi dan Baik jika LILA
kebutuhan gizi >23,5 cm

2. IMT Ukuran IMT Kurus jika < 17


kg/m²
Normal jika 17-
23 kg/m²
Kegemukan jika
23-27 kg/m²
Obesitas jika > 27
kg/m
Kejadian Keadaan kadar 1. Trimester Kuesioner a. Tidak Anemia Ordinal
Anemia hemoglobin I dan III Hb 11 g/dL
dalam darah ibu Hb 11g/dL b. Anemia Ringan
hamil Hb Hb 9-10 g/dL
>11g/dL c. Anemia Sedang
2. Trimester 7-8 g/dL
II d. Anemia Berat
Hb <10,5 Hb 7 g/dL
g/dL
Hb >10,5
g/dL
41

D. Hipotesis Penelitian

Ho ditolak dan Ha diterima dimana ada hubungan antara Status Nutrisi

Dengan Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil Di Uptd Puskesmas Takkalalla

Kabupaten Wajo Tahun 2020.


BAB IV

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif menggunakan deskriptif

analitik dengan pendekatan cross sectional, yaitu suatu penelitian dengan

melakukan pengukuran atau pengamatan pada saat bersamaan atau melakukan

pemeriksaan status paparan dan status penyakit pada titik yang sama

penelitian ini umumnya dilakukan pada hubungan penyebab dan kejadian

penyakiit relatif pendek.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Tempat penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan di UPTD Puskesmas Takkalalla

Kabupaten Wajo.

2. Waktu penelitian

Waktu penelitian dilaksanakan pada 23 Juli sampai 30 Juli 2020 di

UPTD Puskesmas Takkalla Kabupaten Wajo.

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan sumber data yang diperlukan dalam

suatu penelitian (Saryono, 2013). Populasi dalam penelitian ini seluruh ibu

hamil di Puskesmas Takkalalla Tahun 2019 yang di temui selama

penelitian berlangsung dari tanggal 23 Juli sampai 30 Juli 2020.

42
43

2. Sampel

Peneliti mengambil sampel dengan teknik Accidental sampling

yaitu teknik penentuan sampel berdasarkaan kebetulan, dimana subjek

penelitian yang secara kebetulan bertemu dan sesuai kreteria penelitian

dijadikan sebagai sampel yakni 27 orang.

Adapun Penentuan kriteria sampel sangat membantu peneliti untuk

mengurangi hasil penelitian, khususnya jika terhadap variabel-variabel

kontrol ternyata mempunyai pengaruh terhadap variabel yang kita teliti

(Nursalam, 2008). Kriteria ini dibagi menjadi 2 macam yaitu :

a. Kriteria Insklusi

Kriteria insklusi adalah karakteristik umum subjek penelitian

dari suatu populasi target yang terjangkau dan akan diteliti

(Nursalam, 2013).

Adapun kriteria Insklusi pada penelitian ini yaitu :

1) Ibu hamil yang memeriksakan kandungan ke UPTD Puskesmas

Takkalalla Kabupaten Wajo.

2) Ibu hamil yang bersedia menjadi responden


44

b. Kriteria Eksklusi

Kriteria Eksklusi adalah menghilangkan atau mengeluarkan

subjek yang memenuhi kriteria insklusi dari studi karena berbagai sebab

(Nursalam, 2013).

Apun kriteria Eksklusi dalam penelitian ini yaitu :

1) Ibu hamil yang tidak memeriksakan kandungan ke UPTD Puskesmas

Takkalalla Kabupaten Wajo.

2) Ibu hamil yang tidak bisa baca tulis

D. Teknik Pengumpulan Data

1. Data primer

Data-data utama yang akan diteliti, yaitu data yang diperoleh dengan

melakukan obserevasi secara langsung terhadap responden dan

menggunakan kuesioner yang telah disusun sebelumnya.

2. Data sekunder

Data yang dapat mendukung data primer yaitu data yang dapat

diperoleh dari Institusi terkait yaitu data dari UPTD Puskesmas Takkalalla

Kabupaten Wajo

E. Analisa Data

Pengelolaan data menurut (Notoadmodjo 2014) dilakukan dengan

langkah-langkah sebagai berikut :

1. Penyutingan Data (Editing)

Hasil wawancara atau angket yang diperoleh atau dikumpulkan

melalui kuisioner ini sudah dilakukan penyuntingan.


45

2. Membuat lembar kode (coding sheet)

Lembaran atau kartu kode adalah instrument berupa kolom-kolom

untuk merekam data secara manual. Lembaran atau kartu kode berisi nomer

responden dan nomor pertanyaan.. Pemberian kode dalam penelitian ini

adalah Responden 1 diberi kode 1, responden 2 diberi kode 2, dan

seterusnya.

3. Memasukkan data

Yaitu mengisi kolom-kolom atau kotak-kotak lembar kode atau kartu

kode sesuai dengan jawaban masing-masing pertanyaan.

4. Tabulasi

Yaitu membuat table-tabel data sesuai dengan tujuan penelitian atau

yang diinginkan oleh peneliti. Manual yaitu dilakukan dengan metode Tally,

yaitu menghitung jumlah variabel dengan cara membuat coretan berupa

garis-garis tegak dan garis miring sesuai dengan variable yang ditentukan.

5. Analizing

Analisis data yang dilakukan terhadap data penelitian akan

digunakan ilmu statistik terapan yang disesuaikan dengan tujuan yang

hendak dianalisis. Analisis yang digunakan adalah :

a. Analisis Univariat :

Analisis data yang dilakukan yaitu analisis distribusi frekuensi,

distribusi persentase tunggal yang terkait dengan tujuan penelitian.

b. Analisis Bivariat :
46

Yakni melihat hubungan antara masing-masing variabel

independen dengan variabel dependen menggunakan uji Chi-Square

(X²) dan koefisien Phi (Ǿ). Dilakukan terhadap tiap variabel

independen dengan variabel dependen, dengan menggunakan uji Chi-

Square (X²) dengan tingkat signifikasi alfa (α) < 0,05.

6. Uji validitas

Validitas didapat jika ada kesesuaian antara bagian-bagian instrumen

dengan keseluruan (Arikunto, 2015). Hasil uji validitas terlampir pada

lampiran penelitian.

7. Uji reliabilitas

Pengujian dilakukan dengan internal consistens, yaitu mencobakan

instrument dengan sekali waktu, kemudian dianalisis dengan teknik tertentu

(Arikunto, 2015). Uji bivariat terlampir pada lampiran penelitian.

F. Etika Penelitian

Jika penelitian bertujuan melindungi hal-hal responden dengan

jaminan keberhasilan identitas responden dan memungkinkan ancaman

terhadap responden, adapun etika yang digunakan adalah :

1) Informed concent

Lembar persetujuan ini diberikan pada responden yang akan diteliti

yang memenuhi kreteria inklusi dan disetai judul penelitian dan manfaat

penelitian, bila subjek menolak maka peneliti tidak memaksa dan tetap

menghormati hak-hak subjek.

2) Anomity (Tanpa Nama)


47

Untuk menjaga kerahasiaan, peneliti tidak akan mencantumkan

nama responden, tetapi lembar tersebut diberi kode.

3) Confidentialty (kerahasiaan).

Kerahasiaan informasi responden dijamin peneliti hanya

kelompok data tertentu yang akan dilaporkan sebagai hasil penelitian.


BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 23 Juli sampai 30 Juli

2020 di UPTD Puskesmas Takkalalla Kabupaten Wajo. Teknik

pengambilan sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah

menggunakan Accidental Sampling. Yaitu teknik penentuan sampel

berdasarkan kebetulan bertemu dan sesuei kriteria penelitian dijadikan

sebagai sampel yakni 27 orang.

Berdasarkan hasil pengolahan data yang telah dilakukan, maka

hasil pengolahan data disajikan secara sistematis sebagai berikut :

1. Karakteristik Responden

Adapun karakteristik responden dalam pelitian ini adalah sebagai

berikut :

a. Umur

Tabel 5.1
Distribusi frekuensi responden berdasarkan Umur
Umur Frkuensi Persen (%)
< 20 Tahun 3 11,1 %
20-30 Tahun 18 66,7 %
> 30 Tahun 6 22,2 %
Total 27 100 %
Sumber Data : Data Primer 2020

Berdasarkan tabel 5.1 menunjukkan bahwa dari 27 responden

menunjukkan responden yang berumur kurang dari 20 tahun ada

sebanyak 3 (11,1%) orang, responden yang berusia 20-30 tahun

48
49

sebanyak 18 (66,7%), dan responden yang berumur > 30 tahun

sebanyak 6 (22,2%).

b. Pendidikan terakhir ibu hamil

Tabel 5.2
Distribusi frekuensi responden berdasarkan pendidikan terakhir
Pendidikan Terkhir Frekuensi Persen (%)
Tidak tamat SD 2 7,4 %
SD 4 14,8 %
SMP 12 44,4 %
SMA 6 22,2 %
Perguruan Tinggi 3 11,1 %
Total 27 100 %
Sumber Data : Data primer 2020

Berdasarkan tabel 5.2 menunjukkan bahwa dari 27 responden

menunjukkan responden dengan pendidikan terakhir tidak tamat SD

ada sebanyak 2 (7,4%) orang, responden dengan pendidikan terakhir

SD ada sebanyak 4 (14,8%) orang, responden dengan pendidikan

terakhir SMP ada sebanyak 12 (44,4%) orang, responden dengan

pendidikan terakhir SMA ada sebanyak 6 (22,2%) orang, dan

responden dengan pedidikan terakhir perguruan Tinggi ada sebanyak

3 (11,1%) orang.

c. Pekerjaan

Tabel 5.3
Distribusi frekuensi responden berdasarkan pekerjaan
Pekerjaan Frequency Percent
IRT 16 59,3
Wirausaha 11 40,7
Total 27 100,0
Sumber Data: Data primer 2020

Berdasarkan tabel 5.3 menunjukkan bahwa dari 27 responden

menunjukkan responden bekerja sebagai IRT sebanyak 16 (59,3%)


50

orang, dan responden yang bekerja sebagai wirausaha ada sebanyak

11 (40,7%) orang.

d. Jumlah keluarga yang menetap dalam 4 bulan

Tabel 5.4
Distribusi frekuensi responden berdasarkan jumlah keluarga yang
menetap dalam 4 bulan terakhir
Jumlah Keluarga Frekuensi Persen (%)
<3 orang 14 51,9 %
> 3 orang 13 48,1 %
Total 27 100 %
Sumber Data : Data primer 2020

Berdasarkan tabel 5.4 menunjukkan bahwa dari 27 responden

menunjukkan responden yang memiliki keluarga menetap dalam 4

bulan terakhir sebanyak <3 orang ada sebanyak 14 (51,9%), dan

yang memiliki keluarga menetap dalam 4 bulan terakhir sebanyak >3

orang ada sebanyak 13 (48,1%).

e. Multivitamin

Tabel 5.5
Distribusi frekuensi responden berdasarkan multivitamin
Komsumsi multivitamin Frequency Percent (%)
Ya 20 74,1 %
Tidak 7 25,9 %
Total 27 100 %
Sumber Data : Data Primer 2020

Berdasarkan tabel 5.5 menunjukkan bahwa dari 27 responden

menunjukkan responden yang mengkomsumsi multivitamin ada

sebanyak 20 (74,1%) orang, sedangkan yang tidak mengkomsumsi

multivitamin ada sebanyak 7 (25,9%) orang.


51

f. Penghasilan

Tabel 5.6
Distribusi frekuensi responden berdasarkan penghasilan
Penghasilan Frekuensi Persen (%)
<Rp. 1.000.000/bln 10 37,0 %
>Rp. 1.000.000/bln 17 63,0 %
Total 27 100 %
Sumber Data : Data primer 2020

Berdasarkan tabel 5.6 menunjukkan bahwa dari 27 responden

menunjukkan responden dengan penghasilan < dari Rp.1.000.000

ada sebanyak 10 (37,0%) orang, dan responden dengan penghasilan

> dari Rp. 1.000.000 ada sebanyak 17 (63,0%) orang.

g. Usia Kandungan

Tabel 5.7
Distribusi frekuensi responden berdasarkan usia Kandungan
Usia Kandungan Frekuensi Persen (%)
Trimester 1 5 18,5 %
Trimester 2 15 55,6 %
Trimester 3 7 25,9 %
Total 27 100 %
Sumber Data : Data primer 2020

Berdasarkan tabel 5.7 menunjukkan bahwa dari 27 responden

menunjukkan responden yang memiliki usia kandungan trimester 1

sebanyak 5 (18,5%), responden dengan kehamilan di usia trimester 2

ada sebanyak 15 (55,6%) orang, dan responden dengan kehamilan di

usia trimester 3 ada sebanyak 7 (25,9%).


52

h. Jarak Kehamilan

Tabel 5.8
Distribusi frekuensi responden berdasarkan jarak kehamilan
Jarak Kehamilan Frekuensi Persen (%)
<2 tahun 10 37,0 %
>2 tahun 17 63,0 %
Total 27 100 %
Sumber Data : Data primer 2020

Berdasarkan tabel 5.8 menunjukkan bahwa dari 27 responden

menunjukkan responden dengan jarak kehamilan <2 tahun sebanyak

10 (37,0%), dan responden yang memiliki jarak kehamilan >2 tahun

sebanyak 17 (63,0%).

i. Tempat Pemeriksaan

Tabel 5.9
Distribusi frekuensi responden berdasarkan tempat pemeriksaan
Tempat pemeriksaan Frekuensi Persen (%)
Puskesmas 15 55,6 %
Rumah Bidan 1 3,7 %
Rumah Sakit 9 33,3 %
Klinik Swasta 2 7,4 %
Total 27 100 %
Sumber Data : Data primer 2020

Berdasarkan tabel 5.9 menunjukkan bahwa dari 27 responden

menunjukkan responden yang memeriksakan kandungan di

Puskesmas 15 (55,6%) orang, responden yang memeriksakan

kandungan di Rumah bidan sebanyak 1 (3,7%) orang, responden

yang memeriksakan kandungan di rumah sakit sebanyak 9 (33,3%),

responden yang memeriksakan kandungan di klinik swasta sebanyak

2 (7,4%) orang.
53

2. Analisis Univariat

a. Status Nutrisi

1) LILA

Tabel 5.10
Distribusi frekuensi responden berdasarkan pengukuran LILA
LILA Frekuensi Persen (%)
Kurang 5 18,5 %
Baik 22 81,5 %
Total 27 100 %
Sumber Data : Data Primer 2020

Berdasarkan tabel 5.10 menunjukkan bahwa dari 27

responden menunjukkan responden dengan ukuran LILA kurang

ada sebanyak 5 (18,5%) orang dan responden dengan ukuran

LILA baik ada sebnayak 22 (81,5%).

2) IMT

Tabel 5.11
Distribusi frekuensi responden berdasarkan pengukuran IMT
IMT Frekuensi Persen (%)
Kurus 13 48,1 %
Normal 7 25,9 %
Kegemukan 6 22,2 %
Obesitas 1 3,7 %
Total 27 100 %
Sumber Data : Data Primer 2020

Berdasarkan tabel 5.11 menunjukkan bahwa dari 27

responden menunjukkan responden dengan IMT kategori kurus

ada sebanyak 13 (48,1%) orang, responden dengan IMT kategori

normal ada sebanyak 7 (25,9%) orang, responden dengan IMT

kategori kegemukan ada sebanyak 6 (22,2%) orang, dan


54

responden dengan IMT kategori obesitas ada sebanyak 1 (3,7%)

orang.

b. Hemoglobin

Tabel 5.12
Distribusi frekuensi responden berdasarkan pengukuran IMT
Hemoglobin Frekuensi Persen (%)
Tidak Anemia 23 85,2 %
Anemia Ringan 4 14,8 %
Anemia Berat 0 0,0 %
Total 27 100,0
Sumber Data : Adta Primer 2020

Berdasarkan tabel 5.12 menunjukkan bahwa dari 27

responden menunjukkan responden dengan kategori tidak anemia

ada sebanyak 23 (85,2%) orang, Anemia ringan ada sebanyak 4

(14,8%) orang, dan Anemia berat sebanyak 0 (0,0%) orang.

3. Analisis Bivariat

Tabel 5.13
Distribusi hasil analisis bivariat Hubungan antara status nutrisi dengan
kejadian anemia pada ibu hamil di UPTD Puskesmas Takkalalla
tahun 2020
Hemoglobin
Tidak Anemia Anemia Total P Value
Anemia Ringan Berat
Kurang 2 3 0 5
LILA 0,002
Baik 21 1 0 22
Total 23 4 0 27
Sumber Data : Data Primer 2020

Berdasarkan tabel 5.13 menunjukkan bahwa dari 27 responden,

5 responden yang memiliki ukuran LILA yang kurang tidak ada yang

mengalami anemia berat, ada 3 orang yang mengalami anemia ringan,

dan 2 orang yang tidak mengalami anemia. Dan dari 22 responden

dengan ukuran LILA yang baik, tidak ada yang mengalami anemia
55

berat, ada 1 orang yang mengalami anemia ringan, dan 21 orang yang

tidak mengalami anemia.

Tabel 5.14
Distribusi hasil analisis bivariat Hubungan antara status nutrisi dengan
kejadian anemia pada ibu hamil di UPTD Puskesmas Takkalalla
tahun 2020

Hemoglobin
Tidak Anemia Anemia Total P Value
Anemia Ringan Berat
Kurus 13 0 0 13
Normal 4 3 0 7
IMT 0,004
Kegemukan 6 0 0 6
Obesitas 0 1 0 1
Total 23 4 0 27
Sumber Data : Data Primer 2020

Berdasarkan tabel 5.14 menunjukkan bahwa dari 27 responden,

13 responden yang memiliki IMT dengan kategori kurus ada 13 yang

tidak mengalami anemia, dan tidak ada yang mengalami anemia

ringan dan tidak ada yang mengalami anemia berat. Dari 7 responden

yang memiliki IMT dengan kategori normal tida ada yang mengalami

anemia berat, ada 3 orang yang mengalami anemia ringan, dan 4 orang

yang tidak mengalami anemia. Dari 6 responden yang memiliki IMT

dengan kategori kegemukan tidak ada yang mengalami anemia. Dan

dari 1 orang dengan IMT kategori Obesitas mengalami anemia ringan.

B. Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian menggunakan analisis univariat yang

telah dilakukan di UPTD Puskesmas Takkalalla Kabupaten Wajo didapatkan

bahwa nutrisi ibu hamil sudah cukup baik dimana ada 22 (81,5%) yang memiliki
56

ukuran LILA yang baik, namun demikian berdasarkan pengukuran IMT masih

ada 13 responden yang memiliki IMT dengan kategori kurus yaitu sebanyak 13

(48,1%), responden dengan kategori kegemukan ada 6 (22,2%), dan 1 (3,7%)

responden dengan IMT kategori Obesitas.

Berdasarkan hasil analisis bivariat dengan uji statistik

menggunakan Chi Square menunjukkan terdapat Hubungan antara status

nutrisi dengan kejadian anemia pada ibu hamil di UPTD Puskesmas

Takkalalla tahun 2020 dengan hasil hubungan nutrisi ibu hamil dengan anemia

berdasarkan LILA yaitu p Value 0.002 dan hubungan nutrisi ibu hamil dengan

anemia berdasarkan IMT yaitu hubungan 0.004.

Status nutrisi merupakan keseimbangan jumlah asupan (intake) zat

gizi dengan jumlah yang dibutuhkan (requirement) oleh tubuh sebagai

fungsi biologis (pertumbuhan fisik, perkembangan, aktivitas, pemeliharaan

kesehatan, dan lainnya).

Tidak semua ibu hamil dengan status nutrisi kurang mengalami

anemia, ini dapat dilihat dari responden dengan IMT kategori kurus

sebanyak 13 namun tidak mengalami anemia. Semakin muda usia seorang

ibu hamil akan lebih banyak zat nutrisi yang diperlukan karena ibu masih

dalam tahap pertumbuhan dan semakin tua imur ibu hamil mak semakin

tinggi energi yang dibutuhkan, selanjutnya status ekonomi seorang juga

akan mempengaruhi status nutrisi ibu hamil sehingga dapat menyebabkan

kurang nutrisi dan anemia.

Status nutrisi responden yang sebagian besar baik ini terjadi karena

tingkat pendidikan ibu yang sebagian besar SMP dan SMA. Hal ini
57

membuktikan bahwa tingkat pendidikan ibu dalam kondisi ibu, ibu hamil

dengan pendidikan baik mempunyai dorongan dan motivasi yang besar

untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya. Berdasarkan hasil penelitian

menunjukkan bahwa sebagian bsar responden tidak mengalami anemia

yakni sebesar 23 (85,2%) dan anemia ringan sebanyak 4 (14,8%), hal ini

dapat disebabkan karena dalam penelitian mayoritas ibu hamil berumur

20-30 tahun.

Berat ringannya pekerjaan ibu juga akan mempengaruhi kondisi

tubuh dan pada akhirnya akan berpengaruh pada status kesehatannya. Ibu

yang bekerja mempunyai kecenderungan kurang istirahat, konsumsi

makan yang tidak seimbang sehingga mempunyai resiko lebih besar untuk

menderita anemia dibandingkan ibu yang tidak bekerja (Wijianto, 2002).

Lebih lanjut dikatakan Wijianto bahwa status pekerjaan biasanya erat

hubungannya dengan pendapatan seseorang atau keluarga. Ibu hamil yang

tidak bekerja kemungkinan akan menderita anemia lebih besar

dibandingkan pada ibu yang bekerja. Hal ini disebabkan pada ibu yang

bekerja akan menyediakan makanan, terutama yang mengandung sumber

zat besi dalam jumlah yang cukup dibandingkan ibu yang tidak bekerja.

Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian sebelumnya oleh

Gunatmaningsih (2007) di SMA Negeri Jatibarang Brebes bahwa ada

hubungan antara status gizi dengan kejadian anemia defisiensi besi

(p=0,002 dan OR=2,175). Penelitian lain di SMA sekota Metro oleh

Weliyati dan Riyanto (2010) memperoleh hasil ada hubungan yang


58

bermakna antara status gizi (IMT) dengan kejadian anemia (p-= 0,018).

Namun demikian penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian Tuti

Meyhartati tahun 2017 dengan judul Hubungan Antara Status Gizi Ibu

Hamil Dengan Kejadian Anemia yang menunjukan tidak terdapat

hubungan yang bermakna antara status gizi ibu hamil dengan kejadian

anemia di Puskesmas Simpang Empat Kecamatan Simpang Empat

Kabupaten Tanah Bumbu.


BAB VI

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilaksanakan pada 23 Juli sampai 30

Juli 2020 tentang Hubungan Antara Status Nutrisi Dengan Kejadian

Anemia Pada Ibu Hamil Di UPTD Puskesmas Takkalalla Kabupaten Wajo

Tahun 2020 dapat disimpulkan bahwa terdapat Hubungan Antara Status

karakteristik responden Dengan Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil Di

UPTD Puskesmas Takkalalla Kabupaten Wajo Tahun 2020 dengan nilai p

vaalue 0.002, dan frekuensi kejadian anemia dan nutrisi ibu dalam

kehamilan di UPTD Puskesmas Takkalalla Kabupaten Wajo Tahun 2020

dengan p Value 0.004

B. Saran

1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan bagi

penelitian selanjutnya terutama untuk meneliti lebih dalam melalui

penelitian Hubungan Antara Status Nutrisi Dengan Kejadian Anemia

Pada Ibu Hamil

2. Hasil penelitian ini diharapkan agar dapat dipergunakan sebagai acuan

atau studi banding dalam penelitan mahasiswa selanjutnya tentang

Hubungan Antara Status Nutrisi Dengan Kejadian Anemia Pada Ibu

Hamil

53
54

3. Diharapkan penelitian ini dapat menjadi pengalaman baru dalam

melakukan penelitian dan dapat mengaplikasikan ilmu yang diperoleh

di bangku kuliah dengan keadaan yang ada di masyarakat.


DAFTAR ISI

Amini, Ibrahim. 2012. Nutrisi Ibu :6. http://www.ibrahimamini.ir/ml/node/1935.

Almatsier, 2001. Prinsip-prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: Gramedia.

Arrifatur Rahmania C, 2017. Hubungan Pola Makan Dengan Kejadian Anemia


Pada Ibu Hamil Trimester III Di Puskesmas Jetis Kota Yogyakarta.
Azwar, 2004. Azwar, A, 2004. Kecenderungan Masalah Gizi dan Tantangan di
Masa Datang; disampaikan pada pertemuan advokasi program perbaikan
gizi menuju Keluarga Sadar Gizi, di Hotel Sahid Jaya, Jakarta.

Data Dinkes Kabupten Wajo, 2019. Prelevansi Kejadian Anemia dalam


Kehamilan di Kabupaten Wajo

Data Dinkes Sul-Sel, 2018. Prelevansi Kejadian Anemia dalam Kehamilan di


Sulawesi Selatan

Data UPTD Puskesmas Takkalalla, 2019. Prelevansi Kejadian Anemia di


Puskesmas Takkalalla

Dharma, 2011. Metodologi Penelitian Keperawatan : Panduan Melaksanakan


dan Menerapkan Hasil Penelitian, Jakarta, Trans Info Media.

Fadlun, 2012. Asuhan Kebidanan Patologis. Salemba Medika. Jakarta

Gunatmaningsih, Dian, 2007, Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian


Anemia pada Remaja Putri, [online]. Tersedia
(http://diangunatmaningsih.com/2007/05/15/faktor-faktor yang
berhubungan dengan kejadian anemia pada remaja putri/) [05 April 2016]

Hasdiana, 2014.Yuk Gunakan Obat dengan Benar, Tribun Jogja, 1 November


2015.

Hidayat Alimul 2007. Metode Penelitian Keperawatan dan Teknis Analisis Data,
Jakarta, Salemba Medika

Hidayat, 2006. Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta: Salemba Medika

Lis Sinsin, 2011. Seri kesehatan Ibu dan Anak Masa Kehamilan dan Persalinan.
Jakarta : Elex Media Komputindo

Lyndon Saputra, 2014.Asuhan Kebidanan Fisiologis dan Patologis. Jakarta:


Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Manuaba, 2010. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan, dan KB. Buku
Kedokteran EGC. Jakarta

Sukmawati, 2017. Hubungan Antara Pengetahuan Dan Sikap Dalam Memenuhi


Kebutuhan Nutrisi Dengan Status Gizi Ibu Hamil Di Puskesmas Kassi-
Kassi Makassar. Fakultas Ilmu Kesehatan UIN Alauddin Makassar.

Neal dan Cewin, 2007. Pangan dan Gizi Untuk Kesehatan. Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada

Nursalam. 2013. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian


IlmuKeperawatan. Jakarta: Salemba Medika.

Notoadmodjo, 2014. Model Kepercayaan Kesehatan (Health Belief Model).


Skripsi.Determinan Perilaku Pencarian Pengobatan Pada
Mahasiswa Fakultas Kedokteran Dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif
Hidayatullah. Jakarta. Angkatan 2013
Potter dan Perry, 2006. Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses
dan Praktik. Edisi 4. Jakarta : EGC.

Rukiyah, 2010. Asuhan Kebidanan I ( Kehamilan ). Jakarta: Trans Info Media.

Saifuddin, 2010. Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Yayasan Bina


Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Jakarta

Sarwono, 2010. Ilmu Kebidanan. PT. Bina Pustaka Sarwono Prawirodhardjo.


Jakarta

Saryono, 2013. Metodelogi Penelitian Kualitatif dan. Kuantitatif dalam Bidang


Kesehatan. Yogyakarta: Nuha Medika

Sediaoetama, 2010. Ilmu Gizi. Jakarta : Dian Rakyat.

SDKI, 2018. Prelevansi Kejadian Anemia dalam Kehamilan di Indonesia

Suhardjo, 2016. Pedoman Praktis Pemantauan Gizi Orang Dewasa. Jakarta:


Depkes

Tarwoto & Wartonah, 2006. Kebutuhan Dasar Manusia Dan Proses


Keperawatan. Edisi Ke-3. Jakarta: Salemba Medika.

Tarwoto, 2013. Buku Saku Anemia pada Ibu Hamil. Trans Info Media. Jakarta

Tuti Meihartati.2017. Hubungan Antara Status Gizi Ibu Hamil Dengan Kejadian
Anemia. Jurnal Darul Azhar Vol 3, No.1 Februari 2017 – Juli 2017: 64 -
70
Varney, 2007. Buku Ajar Asuhan Kebidanan . Volume 1. Edisi 4. Jakarta : EGC.

WHO, 2018. Prelevansi Kejadian Anemia dalam Kehamilan di Dunia

Wijianto, 2002. Dampak Suplementasi Tablet Tambah Darah (TTD) dan Faktor
faktor yang Berpengaruh terhadap Anemia Gizi Ibu Hamil di Kabupaten
Banggai, Propinsi Sulawesi Tengah S1 Undergraduate, Institut Pertanian
Bogor

Wiknjosastro, 2012. Ilmu Kandungan. PT. Bina Pustaka Sarwono Prawirodhardjo.


Jakarta

Wiwik Handayani, 2010. Panduan Lengkap Perawatan Kehamilan. Yogyakarta:


Fitramaya

Wirakusumah, 2010. Perencanaan Menu Anemia Gizi Besi. PT. Trubus.


Agriwidya.
Lampiran 1

PERMINTAAN MENJADI RESPONDEN

Dengan Hormat,

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :


Nama : Putri Handayani Silya
Nim : 1614201032
Alamat : Desa ceppaga
Adalah Mahasiswi Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Keperawatan
dan Kebidanan Universitas Puangrimaggalatung Sengkanng yang akan
mengadakan penelitian yang berjudul :

HUBUNGAN ANTARA STATUS NUTRISI DENGAN KEJADIAN


ANEMIA PADA IBU HAMIL DI UPTD PUSKESMAS
TAKKALALLA KABUPATEN
WAJO TAHUN 2020

Kegiatan yang diharapkan dari saudara adalah mengisi lembar kuisioner


yang diberikan oleh peneliti dan menjawab semuanya pernyataan – pernyataan
sesuai kondisi yang dialami dan berdasarkan petunjuk yang ada. Jawaban-jawaban
yang Saudara berikan akan saya jaga kerahasiaannya dan tidak hanya digunakan
untuk kepentingan peneliti saja serta bila sudah tidak digunakan akan dimusnakan.
Apabila Saudara bersedia, mohon menandatangani lembar persetujuan dan
mengisi kuisioner yang disertakan dalam lembaran ini.

Demikian atas perhatian dan kesediaan saudara diucapkan banyak terima


kasih.

Desa Ceppaga,.........................2020
Peneliti

Putri handayani silya


Lampiran : 2

PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

Setelah mendapatkan penjelasan dari peneliti, saya bersedia untuk


berpartisipasi sebagai responden dalam penelitian yang berjudul :

HUBUNGAN ANTARA STATUS NUTRISI DENGAN KEJADIAN


ANEMIA PADA IBU HAMIL DI UPTD PUSKESMAS
TAKKALALLA KABUPATEN
WAJO TAHUN 2020

Yang akan dilakukan oleh mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan


Fakultas Keperawatan dan Kebidanan Universitas Puangrimaggalatung Sengkang
Inisial responden :
Umur :
Alamat :
Saya mengerti bahwa penelitian ini tidak akan berakibat negatif pada saya,
keluarga, karir saya dan segala informasi yang saya berikan dijamin
kerahasiaannya.
Saya telah diberi kesempatan untuk bertanya mengenai segala sesuatu yang
berkaitan dengan penelitian ini dan telah mendapatkan jawaban yang memuaskan.
Berdasarkan semua penjelasan tersebut, maka dengan ini saya menyatakan secara
sukarela bersedia menjadi responden dan berpartisipasi aktif dalam penelitian ini.

Sengkang,..........................2020
Responden (Inisial)

(............................................)
Lampiran 3

KUESIONER

HUBUNGAN ANTARA STATUS NUTRISI DENGAN KEJADIAN


ANEMIA PADA IBU HAMIL DI UPTD PUSKESMAS
TAKKALALLA KABUPATEN
WAJO TAHUN 2020

I. PETUNJUK PENGISIAN

1. Sebelum menjawab pertanyaan,terlebih dahulu bacalah dengan baik setiap


butiran pertanyaan.
2. Isilah jawaban ada kolom yang telah disediakan.
3. Jawaban ibu akan dijaga kerahasiaannya.
BIODATA
1. Puskesmas/Kecamatan
2. Nama Desa/Kelurahan
3. Nomor Urut Dalam KK
4. Nama Responden (Inisial)

Nama Suami (Inisial)


DATA RUMAH TANGGA

5. Umur Responden ...............Tahun

6. Jumlah Anggota Keluarga ...............Orang


yang menetap 4 bulan
terakhir
7. Apakah ibu 1. Ya
mengkomsumsi 2. Tidak
multivitamin dan mineral
selama hamil ?
8. Pendidikan responden 1. Tidak Sekolah
2. Tamat SD/MI
3.SMP/MTs/Sederajat
4. SMA/MA
5. Diploma
6. S1
9. Pekerjaan Responden 1. Petani
2. Pegawai
3. Buruh
4. IRT
5. Wiraswasta
6. Wirausaha
8.Tidak Bekerja
10. Pendapatan Keluarga 1.< Rp.1.000.000/bln
2. >Rp.1.000.000bln
DATA IBU HAMIL
11. Hari Pertama Haid Terakhir Tanggal : .................
Bulan : ....................
Tahun : ....................
12. Usia Kehamilan ibu saat ini .........................minggu/
trimester
13. Jarak kehamilan dengan
kelahiran sebelumnya ...................bln/tahun
14. Riwayat Obstetri 1. Gravida
2. Partus
3. Abortus

15. Apakah ibu memeriksakan 1. Ya


Kehamilan sekarang ? 2. Tidak
16. Jika iya, siapa yang 1. Bidan Desa
memeriksa kehamilan ibu ? 2. Bidan
3.Dokter
4. Dukun
5. Lainnya, Sebutkan ..........................
17. Berapa kali ibu
memeriksakan kehamilan ? ...................kali
18. Fasilitas kesehatan apa 1. Pustu
yang sering ibu kunjungi 2. Puskesmas
untuk memeriksakan 3. Poskesdes
kesehatan ? 4. Rumah Bidan
5. Rumah Sakit
6. Klinik Swasta
STATUS NUTRISI
19. (Di isi oleh petugas)
1.Berat Badan Ibu ................ kg ................ kg
2. Panjang/Tinggi badan ................ cm ................ cm
3. Lingkar Lengan Atas ................ cm ................ cm
4.Hemoglobin ................ g/dL ................ g/dL

INDEKS MASSA TUBUH


20. (Di isi Oleh Petugas)
1. Kurus < 17 kg/m² ....................kg/m²
2. Normal 17-23 kg/m² .................... kg/m²
3. Kegemukan 23-27 kg/m² .................... kg/m²
4. Obesitas > 27 kg/m² .................... kg/m²
Lampiran 4
Lampiran 5
Lampiran 6

Umr ibu Jml Komsumsi Pendidikan Pkrjaan Penghasilan Usia Jarak Tempat Pemeriksaan LILA IMT HB
hamil Kluarga Multivitamin Ibu Ibu Kandungan Kehamilan Kandungan
2 1 1 2 1 2 2 2 5 1 3 1
3 2 2 3 1 2 1 1 2 2 2 1
2 2 1 4 6 2 2 2 4 2 3 1
2 1 2 4 1 2 1 2 2 2 1 1
3 2 1 4 6 2 3 1 5 2 2 2
3 1 1 3 6 2 2 1 2 2 1 1
2 1 1 3 1 2 2 2 2 1 3 1
2 2 1 4 1 2 2 1 5 2 1 1
2 1 1 2 6 2 2 2 2 2 4 2
2 1 1 3 1 2 1 2 6 2 1 1
1 2 2 3 1 2 3 2 5 1 3 1
2 1 1 3 6 1 2 2 5 2 2 2
2 2 1 3 6 2 2 1 5 2 2 1
3 1 1 4 1 1 2 1 2 2 1 1
2 2 2 3 6 1 2 2 5 1 1 1
2 2 1 2 1 1 2 2 6 2 2 1
2 2 1 3 1 1 3 2 2 1 1 1
2 1 2 4 6 1 2 1 2 2 1 1
2 1 1 5 1 2 2 2 2 2 2 2
2 1 2 1 1 2 3 1 5 2 3 1
1 2 1 3 6 2 1 2 2 2 1 1
3 1 1 2 1 1 2 1 2 2 1 1
1 1 1 5 1 1 3 2 2 2 1 1
2 2 1 3 6 2 3 2 2 2 3 1
2 1 2 1 1 1 3 1 5 2 1 1
3 2 1 3 6 1 2 2 2 2 2 1
2 2 1 5 1 2 1 2 2 2 1 1

Keterangan : Penghasilan : 1= <Rp. 1.000.000


2= >Rp.1.000.000
Umur : 1= <20 Tahun Usia Kandungan :1= Trimester 1
2= 20-30 Tahun 2= Trimester 2
3= >30 Tahun 3= Trimester 3
Jarak Kehamilan : 1= < 2 Tahun
Jumlah Keluarga Yang Menetap : 1= < 3 Orang
2= > 3 Orang 2= > 2 Tahun
Komsumsi Multivitamin : 1= Ya Tempat Pemeriksaan : 1= Pustu
2= Tidak 2= Puskesmas
Pendidikan : 1= Tidak Tamat SD 3= Poskesdes
2= SD 4= Rumah Bidan
3= SMP 5= Rumah Sakit
4= SMA 6= Klinik Swsata
5=Perguruan Tinggi (PT) Lila : 1= Kurang
2= Baik
Pekerjaan : 1= Petani Imt : 1=Kurus
2= Pegawai
2=Normal
3= Buruh
4= Nelayan 3= Kegemukan
5=Wiraswasta 4= Obesitas
6= Wirausaha Hb : 1= Tidak Anemia
7= IRT 2= Anemia Ringan
8= Tidak Bekerja 3= Anemia Berat
Lampiran 7

FREQUENCIES VARIABLES=VAR00001 VAR00002 VAR00003 VAR00004 VAR00005


VAR00006 VAR00007 VAR00008 VAR00009 VAR00010 VAR00011 VAR00012

/ORDER=ANALYSIS.

Frequencies

Notes

Output Created 06-AUG-2020 01:15:27

Comments

Input Active Dataset DataSet0

Filter <none>

Weight <none>

Split File <none>

N of Rows in Working Data


27
File

Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are


treated as missing.

Cases Used Statistics are based on all cases with


valid data.

Syntax FREQUENCIES
VARIABLES=VAR00001 VAR00002
VAR00003 VAR00004 VAR00005
VAR00006 VAR00007 VAR00008
VAR00009 VAR00010 VAR00011
VAR00012

/ORDER=ANALYSIS.

Resources Processor Time 00:00:00,02

Elapsed Time 00:00:00,02


[DataSet0]

Statistics

jumlah keluarga
yang
menetapdalam 4 komsumsi pendidikan ibu
umur ibu hamil bulan terakhir vitamin hamil pekerjaan ibu

N Valid 27 27 27 27 27

Missing 0 0 0 0 0

Statistics

tempat
penghasilan pemeriksaan
keluarga usia kandungan jarak kehamilan kandungan LILA

N Valid 27 27 27 27 27

Missing 0 0 0 0 0

Statistics

IMT HB

N Valid 27 27

Missing 0 0
Frequency Table

umur ibu hamil

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid < 20 Tahun 3 11,1 11,1 11,1

20-30 Tahun 18 66,7 66,7 77,8

> 30 Tahun 6 22,2 22,2 100,0

Total 27 100,0 100,0

jumlah keluarga yang menetapdalam 4 bulan terakhir

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid <3 orang 14 51,9 51,9 51,9

> 3 orang 13 48,1 48,1 100,0

Total 27 100,0 100,0

komsumsi vitamin

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Ya 20 74,1 74,1 74,1

Tidak 7 25,9 25,9 100,0

Total 27 100,0 100,0


pendidikan ibu hamil

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid tdk tamat SD 2 7,4 7,4 7,4

SD 4 14,8 14,8 22,2

SMP 12 44,4 44,4 66,7

SMA 6 22,2 22,2 88,9

PT 3 11,1 11,1 100,0

Total 27 100,0 100,0

pekerjaan ibu

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Petani 16 59,3 59,3 59,3

Wirausaha 11 40,7 40,7 100,0

Total 27 100,0 100,0

penghasilan keluarga

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid <Rp. 1.000.000/bln 10 37,0 37,0 37,0

>Rp. 1.000.000/bln 17 63,0 63,0 100,0

Total 27 100,0 100,0


usia kandungan

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid trimester 1 5 18,5 18,5 18,5

trimester 2 15 55,6 55,6 74,1

trimester 3 7 25,9 25,9 100,0

Total 27 100,0 100,0

jarak kehamilan

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid <2 tahun 10 37,0 37,0 37,0

>2 tahun 17 63,0 63,0 100,0

Total 27 100,0 100,0

tempat pemeriksaan kandungan

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid puskesmas 15 55,6 55,6 55,6

rumah bidan 1 3,7 3,7 59,3

rumah sakit 9 33,3 33,3 92,6

klinik swasta 2 7,4 7,4 100,0

Total 27 100,0 100,0


LILA

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Kurang 5 18,5 18,5 18,5

baik 22 81,5 81,5 100,0

Total 27 100,0 100,0

IMT

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Kurus 13 48,1 48,1 48,1

normal 7 25,9 25,9 74,1

kegemukan 6 22,2 22,2 96,3

obesitas 1 3,7 3,7 100,0

Total 27 100,0 100,0

HB

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid tidak anemia 23 85,2 85,2 85,2

anemia ringan 4 14,8 14,8 100,0

Total 27 100,0 100,0


Lampiran 8

CROSSTABS

/TABLES=VAR00001 BY VAR00002

/FORMAT=AVALUE TABLES

/STATISTICS=CHISQ

/CELLS=COUNT

/COUNT ROUND CELL.

Crosstabs

Notes

Output Created 03-AUG-2020 00:22:37

Comments

Input Active Dataset DataSet0

Filter <none>

Weight <none>

Split File <none>

N of Rows in Working Data


27
File

Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are


treated as missing.

Cases Used Statistics for each table are based on


all the cases with valid data in the
specified range(s) for all variables in
each table.
Syntax CROSSTABS

/TABLES=VAR00001 BY VAR00002

/FORMAT=AVALUE TABLES

/STATISTICS=CHISQ

/CELLS=COUNT

/COUNT ROUND CELL.

Resources Processor Time 00:00:00,03

Elapsed Time 00:00:00,06

Dimensions Requested 2

Cells Available 131029

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

LILA * Hemoglobin 27 100,0% 0 0,0% 27 100,0%

LILA * Hemoglobin Crosstabulation

Count

Hemoglobin

tidak anemia anemia ringan Total

LILA Kurang 2 3 5

Baik 21 1 22

Total 23 4 27
Chi-Square Tests

Asymp. Sig. (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-


Value df sided) sided) sided)

a
Pearson Chi-Square 9,928 1 ,002

b
Continuity Correction 6,020 1 ,014

Likelihood Ratio 7,786 1 ,005

Fisher's Exact Test ,013 ,013

Linear-by-Linear Association 9,560 1 ,002

N of Valid Cases 27

a. 3 cells (75,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is ,74.

b. Computed only for a 2x2 table

CROSSTABS

/TABLES=VAR00001 BY VAR00002

/FORMAT=AVALUE TABLES

/STATISTICS=CHISQ

/CELLS=COUNT

/COUNT ROUND CELL.

Crosstabs

Notes

Output Created 03-AUG-2020 04:29:38

Comments

Input Active Dataset DataSet0

Filter <none>
Weight <none>

Split File <none>

N of Rows in Working Data


27
File

Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are


treated as missing.

Cases Used Statistics for each table are based on


all the cases with valid data in the
specified range(s) for all variables in
each table.

Syntax CROSSTABS

/TABLES=VAR00001 BY VAR00002

/FORMAT=AVALUE TABLES

/STATISTICS=CHISQ

/CELLS=COUNT

/COUNT ROUND CELL.

Resources Processor Time 00:00:00,02

Elapsed Time 00:00:00,02

Dimensions Requested 2

Cells Available 131029

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

IMT * Hemoglobin 27 100,0% 0 0,0% 27 100,0%


IMT * Hemoglobin Crosstabulation

Count

Hemoglobin

tidak anemia anemia ringan Total

IMT Kurus 13 0 13

Normal 4 3 7

kegemukan 6 0 6

Obesitas 0 1 1

Total 23 4 27

Chi-Square Tests

Asymp. Sig. (2-


Value df sided)

a
Pearson Chi-Square 13,416 3 ,004

Likelihood Ratio 13,091 3 ,004

Linear-by-Linear Association 2,597 1 ,107

N of Valid Cases 27

a. 5 cells (62,5%) have expected count less than 5. The minimum


expected count is ,15.
Lampiran 9
Lampiran 10

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Putri Handayani Silya

Tempat dan Tanggal lahir : Desa ceppaga,27,September,1997

Jenis Kelamin : Perempuan

Status : Mahasiswi

Agama : Islam

Alamat : Desa Ceppaga, Kecamatan Takkalalla,Kab Wajo

Telpon : 082292514044

Email : putrihandayanisilya@gmail.com

Riwayat Pendidikan :

1. SD 364 Ceppaga pada tahun 2010

2. SMP Negeri 1 Takkalalla pada tahun 2013

3. SMA Negeri 1 Maniangpajo pada tahun 2016

4. S-1 Keperawatan Universitas Puangrimaggalatung Sengkang Tahun 2020

( sementara )
Lampiran 11

Anda mungkin juga menyukai