Disusun Oleh :
WALUYANI NURMALA
C1017100
1
SKRIPSI
DISUSUN OLEH
WALUYANI NURMALA
C1017100
2
PERSETUJUAN SKRIPSI
3
HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG COVID-19 DENGAN
TINGKAT KECEMASAN LANSIA DI MASA PANDEMI
DI DESA TEGALGLAGAH KECAMATAN
BULAKAMBA KABUPATEN BREBES
Email : waluyaninurmala2510@gmail.com
Abstrak
Jumlah penderita dan kasus kematian akibat Covid-19 setiap harinya terus
meningkat. Kondisi ini membuat lansia tidak siap menghadapinya sehingga
timbul kecemasan. Pengetahuan tentang Covid-19 diperlukan lansia sebagai dasar
dalam menunjukkan perilaku pencegahan sehingga lansia mengetahui Covid-19.
Penelitian ini bertujuan menganalisa hubungan pengetahuan tentang Covid-19
dengan tingkat kecemasan lansia di masa pandemi di Desa Tegalglagah
Kecamatan Bulakamba Kabupaten Brebes. Jenis penelitian kuantitatif dengan
desain deskriptif korelasi dan pendekatan cross sectional. Populasi dalam
penelitian adalah lansia di Desa Tegalglagah Kecamatan Bulakamba Kabupaten
Brebes dengan jumlah 830 orang. Sampel dalam penelitian berjumlah 99 lansia
yang diperoleh dengan teknik proportional random sampling. Pengumpulan data
menggunakan kuesioner Geriatric Anxiety Scale dan kuesioner Pengetahuan
Tentang Covid-19 yang dibuat oleh peneliti. Hasil uji Kendall’s Tau diperoleh
nilai p value 0,015 dengan nilai signifikan (0,05) maka ρ<α maka H0 : ditolak dan
Ha : diterima. Kesimpulan penelitian ini adalah pengetahuan tentang Covid-19
sebagian besar cukup dan tingkat kecemasan lansia sebagian besar kecemasan
sedang. Sehingga terdapat Hubungan Pengetahuan Tentang Covid-19 Dengan
Tingkat Kecemasan Lansia Di Masa Pandemi Di Desa Tegalglagah Kecamatan
Bulakamba Kabupaten Brebes. Peneliti lain diharapkan dapat memberikan
tindakan atau upaya pengurangan kecemasan pada lansia dan mengkaji lebih luas
pengetahuan tentang Covid-19.
4
THE RELATIONSHIP OF KNOWLEDGE ABOUT COVID-19 WITH
ANXIETY LEVEL IN THE ELDERLY TIME PANDEMIC
IN TEGALGLAGAH VILLAGE, SUB-DISTRICT
BULAKAMBA, BREBES REGENCY
Email : waluyaninurmala2510@gmail.com
Abstract
The number of patients and cases of death due to Covid-19 continues to increase
every day. This condition makes the elderly are not ready to face it so that anxiety
arises. Knowledge about Covid-19 is needed by the elderly as a basis for showing
preventive behavior so that the elderly know about Covid-19. This study aims to
analyze the relationship between knowledge about Covid-19 and the level of
anxiety in the elderly during the pandemic in Tegalglagah Village, Bulakamba
District, Brebes Regency. This type of research is quantitative with descriptive
correlation design and cross sectional approach. The population in this study was
the elderly in Tegalglagah Village, Bulakamba District, Brebes Regency with a
total of 830 people. The sample in this study amounted to 99 elderly people
obtained by proportional random sampling technique. Data collection using the
Geriatric Anxiety Scale questionnaire and the Knowledge About Covid-19
questionnaire created by the researcher. The results of the Kendall's Tau test
obtained a p value of 0.015 with a significant value (0.05) then ρ<α then H0:
rejected and Ha: accepted. The conclusion of this study is that most of the
knowledge about Covid-19 is sufficient and the anxiety level of the elderly is
mostly moderate. So that there is a relationship between knowledge about Covid-
19 and the level of anxiety in the elderly during the pandemic in Tegalglagah
Village, Bulakamba District, Brebes Regency. Other researchers are expected to
be able to provide actions or efforts to reduce anxiety in the elderly and study
wider knowledge about Covid-19.
5
KATA PENGANTAR
Alhamdulilah puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi dengan judul “Hubungan Pengetahuan Tentang Covid-19 Dengan Tingkat
Kecemasan Lansia Di Masa Pandemi Di Desa Tegalglagah Kecamatan
Bulakamba Kabupaten Brebes”. Dalam penyusunan skripsi ini, penulis banyak
mendapatkan bimbingan, pengarahan, bantuan dan dukungan dari berbagai pihak.
Untuk itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih yang tak
terhingga kepada Ibu Susi Muryani, MNS selaku pembimbing I dan Bapak
Nurhakim Yudhi Wibowo, M.Kep selaku pembimbing II yang telah membimbing,
mengarahkan, dan memotivasi peneliti dalam penulisan skripsi ini. Peneliti juga
mengucapkan terimakasih kepada :
1. Bapak Dr. Risnanto, M. Kes selaku ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Bhakti Mandala Husada Slawi.
2. Ibu Dwi Budi Prastiani M.Kep. Ns., Sp.Kep.Kom selaku ketua Program
Studi Sarjana Keperawatan dan Ners STIKes Bhakti Mandala Husada
Slawi.
3. Ibu Yessy Pramita Widodo, S.Kep.,Ns.,M. Kep selaku dosen penguji
sidang skripsi yang telah memberi saran dan masukan yang bermanfaat.
4. Seluruh dosen Program Studi Sarjana Keperawatan dan Ners STIKes
Bhakti Mandala Husada Slawi yang telah membimbing dan mendidik
selama peneliti melakukan kegiatan perkuliahan.
5. Kedua orang tua saya Bapak Suratmo dan Ibu Sutersin yang saya sayang
dan saya cinta yang telah banyak memberikan motivasi dan dukungan
serta ketulusan doa dan semangat sehingga saya dapat menyelesaikan
skripsi ini.
6. Kakak saya Dewi Susanti, Dedi Efendi dan Andri Samsul Arifin yang
selalu menghibur dan memberi semangat kepada saya.
6
7. Teman-teman seperjuangan Prodi Sarjana Keperawatan & Ners STIKes
Bhamada Slawi Tahun 2017 yang selalu memberi motivasi selama
penyusunan skripsi.
8. Terima kasih untuk Fatmawati, Laela Ayu Safitri, Ivana Lucy Fadhilah,
Tri Lestarila, Ira Bella Putri A dan Puji Atikah Juniasih yang selalu
membantu dan mendengarkan keluh kesah selama penyusunan skripsi.
9. Serta semua pihak yang telah membantu dan memberi dukungan penulis
yang tidak bisa disebutkan satu persatu. Semoga kebaikannya dibalas oleh
Allah SWT.
Peneliti menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan skripsi ini masih banyak
kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingatkan kemampuan
yang dimiliki peneliti. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat peneliti
harapkan demi penyempurnaan pembuatan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat
bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan, khususnya pendidikan pada
lansia dan juga dapat berguna bagi pembacanya, khususnya para mahasiswa
mendatang yang melakukan penelitian pada kajian yang sama. Peneliti berharap
semoga Allah SWT membalas amal dan jasa beliau yang telah memberikan
bantuan.
Slawi, 2021
Peneliti
DAFTAR ISI
7
Halaman
COVER DALAM i
HALAMAN PERNYATAAN ii
PENGESAHAN SKRIPSI iii
ABSTRAK iv
ABSTRACT v
KATA PENGANTAR vi
DAFTAR ISI viii
DAFTAR TABEL x
DAFTAR GAMBAR xi
DAFTAR SINGKATAN xii
DAFTAR LAMPIRAN xiii
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian 1
1.2 Tujuan Penelitian 5
1.3 Manfaat penelitian 6
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Teori dan Konsep Penelitian 8
2.2 Kerangka Teori 18
2.3 Kerangka Konsep Penelitian 19
2.4 Hipotesis 19
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Jenis dan Rancangan penelitian 20
3.2 Alat Penelitian dan Cara Pengumpulan Data 20
3.3 Populasi dan Sampel 27
3.4 Besar Sampel 28
3.5 Tempat dan Waktu penelitian 29
3.6. Definisi Operasional Variabel dan Skala Pengukuran 29
8
3.8 Etika Penelitian 32
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil 35
4.2 Pembahasan 39
4.3 Keterbatasan Penelitian 51
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan 53
5.2 Saran 54
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR TABEL
9
DAFTAR GAMBAR
10
DAFTAR SINGKATAN
11
DAFTAR LAMPIRAN
12
BAB 1
PENDAHULUAN
Jumlah penderita dan kasus kematian akibat Covid-19 setiap harinya terus
meningkat. Sejauh ini, Covid-19 terlihat lebih sering menyebabkan infeksi berat
dan kematian lansia dibandingkan orang dewasa atau anak-anak. Risiko kematian
yang tinggi secara global terjadi diatas 50 tahun, di Indonesia diatas 40 tahun.
Lansia sering dikaitkan dengan kelompok yang rentan terhadap berbagai penyakit
karena fungsi fisiologisnya berangsur-angsur akan berkurang termasuk sistem
imum tubuh. WHO dan CDC melaporkan bahwa pada usia pra-lansia (50-59
tahun) angka kematian sebanyak 2%, usia 60-69 tahun 4% dan terus naik menjadi
8 sampai 15 % (Kemenkes RI, 2020). Peningkatan status Covid-19 dari epidemi
ke pandemi secara resmi diumumkan World Health Organization (WHO) pada
tanggal 11 Maret 2020 (WHO, 2020).
1
2
Kecemasan dipicu oleh berbagai faktor seperti jenis kelamin, umur, lingkungan
dan pengetahuan (Utami, 2019). Meningkatnya tingkat kecemasan merupakan
masalah kesehatan mental yang sering terjadi pada masa pandemi Covid-19 yang
sedang terjadi saat ini (WHO, 2020). Upaya yang bisa dilakukan untuk
mengurangi kecemasan khususnya pada lansia dalam situasi pandemi Covid-19,
disarankan agar lansia dibekali pengetahuan yang cukup tentang Covid-19,
kemudian para lansia bisa mencari informasi yang akurat mengenai kesehatan
tubuh agar terhindar dari Covid-19 melalui skrining mandiri serta para lansia
harus tetap mematuhi protokol kesehatan sesuai dengan anjuran pemerintah (Ika,
2020).
Pengetahuan tentang Covid-19 sangat diperlukan bagi lansia sebagai dasar dalam
menunjukkan perilaku pencegahan sehingga lansia mengetahui tentang penyakit
3
Pada manusia apabila virus ini masuk ke dalam saluran pernapasan yang dapat
mengakibatkan kerusakan alveoli paru dan menyebabkan gagal nafas. Apabila
ada seseorang yang tertular Covid-19 maka batuk atau bersin mereka bisa
mengeluarkan berupa cairan yang terdapat virus Covid-19, sehingga dapat
menempel di telapak tangan atau baju dan di permukaan benda seperti meja, kursi,
uang, pegangan tangga, telepon dan lain-lain. Seseorang yang terinfeksi Covid-19
jika mengalami gejala ringan sampai sedang pada saluran pernafasan maka dapat
sembuh dengan sendirinya dan tidak memerlukan penanganan khusus. Bagi
kelompok dengan masalah kesehatan lain seperti penyakit kardiovaskuler,
penyakit pernafasan kronis, diabetes dan kanker, jika terinfeksi Covid-19 dapat
mengalami masalah yang lebih serius (WHO, 2020).
mengalir dan sabun atau menggunakan hand sanitizer, memakai masker saat
bepergian, serta menjaga jarak dengan orang lain agar penyebaran Covid-19 tidak
semakin meluas (WHO, 2020).
Berdasarkan penelitian yang dilakukan Sirait, Dani & Maryanti (2020) tentang
hubungan pengetahuan tentang Covid-19 terhadap tingkat kecemasan pada lansia
yang mengalami hipertensi didapatkan hasil bahwa responden yang mempunyai
pengetahuan baik berjumlah 14 orang (50,0%), tingkat pengetahuan cukup 8
orang (28,6%). Dari hasil penelitian didapat responden dengan pengetahuan baik
mengalami kecemasan berat dikarenakan adanya faktor lain seperti umur, jenis
kelamin dan adanya penyakit penyerta yang dimiliki lansia sehingga fungsi organ
menurun (Astuti, 2017).
Sejalan dengan penelitian yang dilakukan Suwandi & Malinti (2020) yang
berjudul hubungan tingkat pengetahuan dengan tingkat kecemasan terhadap
Covid-19 pada remaja di SMA Advent Balikpapan menunjukkan bahwa 33 siswa
(55%) dengan tingkat pengetahuan baik mengalami kecemasan ringan. Sedangkan
9 siswa (15%) yang memiliki pengetahuan cukup justru mengalami kecemasan
sedang. Hal tersebut menunjukkan bahwa pengetahuan yang baik tentang Covid-
19 tidak menjamin kecemasan yang dialami pasti ringan. Begitu pula sebaliknya,
bila pengetahuan tentang Covid-19 yang dimiliki sebatas cukup, belum tentu
remaja tersebut akan mengalami kecemasan berat.
Hasil studi pendahuluan yang telah dilakukan tanggal 15 Januari 2020 pada
sepuluh orang lansia yang tinggal di Desa Tegalglagah Kecamatan Bulakamba
Kabupaten Brebes dengan metode wawancara langsung didapatkan lima orang
lansia mengatakan kurang memahami tanda dan gejala Covid-19, tiga orang lansia
mengatakan tidak mengetahui cara mencuci tangan enam langkah dengan benar,
dan dua orang lanisa mengatakan belum mengetahui bahaya dari Covid-19.
Keterbatasan lansia dalam menerima informasi terkait Covid-19 dan jumlah kasus
Covid-19 yang terus bertambah menimbulkan kecemasan ada lansia. Terdapat
empat dari sepuluh orang lansia merasa cemas melihat kasus Covid-19 yang terus
mengalami peningkatan, tiga orang lansia mengatakan merasa ketakutan akan
kerumunan orang banyak dan tiga orang lansia mengatakan khawatir jika tertular
Covid-19. Berdasarkan data yang diperoleh peneliti tertarik untuk mengetahui
apakah terdapat hubungan antara pengetahuan tentang Covid-19 dengan tingkat
kecemasan lansia di masa pandemi di Desa Tegalglagah Kecamatan Bulakamba
Kabupaten Brebes.
1.3.2.1 Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan masukan yang bersifat
positif dalam ilmu keperawatan sehingga dapat mengembangkan
pengetahuan dan pengalaman yang baru tentang Hubungan Pengetahuan
Tentang Covid-19 Dengan Tingkat Kecemasan Lansia Di Masa Pandemi
di Desa Tegalglagah Kecamatan Bulakamba Kabupaten Brebes.
1.3.2.2 Sebagai bahan masukan bagi pelaksanaan program penanganan Covid-19
dan program yang lebih terarah dalam memberikan penyuluhan kesehatan
tentang Covid-19 pada lansia.
1.3.2.3 Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan bagi pemerintah.
Dimana penelitian ini dapat dijadikan pertimbangan dalam memutuskan
kebijakan penanganan Covid-19 di Indonesia.
7
8
9
seperti televisi, radio, surat kabar, majalah dan lain-lain yang dapat meningkatkan
pengetahuan seseorang. Sosial budaya dan ekonomi adalah tradisi atau kebiasaan
yang sering dilakukan yang dapat meningkatkan pengetahuannya selain itu, status
ekonomi juga dapat mempengaruhi pengetahuan dengan tersedianya suatu
fasilitas yang dibutuhkan oleh seseorang. Lingkungan sangat berpengaruh dalam
proses penyerapan pengetahuan yang berada dalam suatu lingkungan. Hal ini
terjadi karena adanya interaksi yang akan di respon sebagai pengetahuan oleh
setiap individu (Nasution, 2016).
Gejala Covid-19 memiliki spektrum yang luas, mulai dari tanpa gejala
(asimtomatik), gejala ringan, pneumonia, pneumonia berat, ARDS, sepsis, hingga
12
syok sepsis. Gejala ringan didefinisikan sebagai pasien dengan infeksi akut
saluran napas atas tanpa komplikasi, bisa disertai dengan demam, fatigue, batuk
(dengan atau tanpa sputum), anoreksia, malaise, nyeri tenggorokan, kongesti
nasal, atau sakit kepala. Pasien tidak membutuhkan suplementasi oksigen. Pada
beberapa kasus pasien juga mengeluhkan diare dan muntah (Chen, dkk, 2020).
Pasien Covid-19 dengan pneumonia berat ditandai dengan demam, ditambah salah
satu dari gejala: (1) frekuensi pernapasan >30x/menit (2) distres pernapasan berat,
atau (3) saturasi oksigen 93% tanpa bantuan oksigen. Pada pasien geriatri dapat
muncul gejala-gejala yang atipikal (WHO, 2020). Gejala lain yang dapat
ditemukan adalah batuk produktif, sesak napas, sakit tenggorokan, nyeri kepala,
mialgia/artralgia, menggigil, mual/muntah, kongesti nasal, diare, nyeri abdomen,
hemoptisis, dan kongesti konjungtiva (WHO, 2020).
Berdasarkan data yang sudah ada, penyakit komorbid hipertensi dan diabetes
melitus, jenis kelamin laki-laki, dan perokok aktif merupakan faktor risiko dari
infeksi Covid-19. Beberapa faktor risiko lain yang ditetapkan oleh Centers for
Disease Control and Prevention (CDC) adalah kontak erat, termasuk tinggal satu
rumah dengan pasien Covid-19 dan riwayat perjalanan ke area terjangkit. Berada
dalam satu lingkungan namun tidak kontak dekat (dalam radius 2 meter) dianggap
sebagai risiko rendah (Prevention CfDCa, 2020). Pasien kanker dan penyakit hati
kronik lebih rentan terhadap infeksi Covid-19 (Liang, 2020). Pasien dengan
sirosis atau penyakit hati kronik juga mengalami penurunan respon imun,
sehingga lebih mudah terjangkit Covid-19, dan dapat mengalami hal yang lebih
buruk (Bangash, 2020).
menutup hidung dan mulut menggunakan lengan atas bagian dalam atau tisu, lalu
buanglah tisu ke tempat sampah. Penggunaan masker wajib dipakai selama masa
pandemi Covid-19. Masker dapat menahan droplet dan virus lainnya sehingga
mengurangi penularan Covid-19. Dan menjaga jarak minimal satu meter dari
orang yang mengalami gejala gangguan pernafasan (WHO, 2020).
Lansia merupakan orang yang telah mencapai usia 60 tahun keatas. Lansia sering
diidentifikasikan dengan masa penurunan dan ketidakberdayaan (Suardiman,
2011). Lanjut usia adalah tahap akhir rentang kehidupan dalam perkembangannya
mengalami berbagai perubahan fisik, psikis maupun sosial, menurunnya fungsi
organ fisik juga berpengaruh terhadap masalah kesehatan maupun masalah
14
psikologis (Fitriana, 2013). Terdapat empat tahapan usia pada lansia seperti usia
pertengahan (midddle age) dari usia 45-59 tahun, lanjut usia (elderly) dari usia 60-
74 tahu, lanjut usia tua (old) dari usia 75-90 tahun dan usia sangat tua (veri old)
dari usia >90 tahun (WHO 2013). Sedangkan menurut Kementrian Kesehatan RI
(2016) lanjut usia dikelompokan menjadi usia lanjut resiko 60-
69 tahun dan usia lanjut ≥70 tahun atau dengan masalah
kesehatan lain. Karakteristik lansia khususnya perempuan
lebih banyak melihat penampilan secara detail, sementara
laki-laki kurang memperhatikan itu. Laki-laki kurang
memperhatikan dan tidak terlalu memikirkan sesuatu
apabila tidak merugikannya, sedangkan perempuan mampu
memperhatikan hal-hal kecil (Nursalam, 2012). Seseorang
khususnya lansia yang berpendidikan lebih lanjut akan
memiliki kemampuan kognitif untuk menangkap dan
mengingat suatu informasi yang telah diterima dengan baik
dibandingkan orang yang berpendidikan rendah (Larasati,
2013).
dengan pria. Lingkungan dapat mempengaruhi perilaku baik dari faktor internal
maupun eksternal. Terciptanya lingkungan yang cukup kondusif akan
menurunkan resiko kecemasan pada seseorang. Dan tingkat pengetahuan yang
rendah mengakibatkan seseorang mudah mengalami kecemasan. Ketidaktahuan
terhadap suatu hal dianggap sebagai tekanan yang dapat menyebabkan krisis dan
dapat menimbulkan kecemasan (Lestari, 2015).
Kecemasan dapat terjadi pada individu dengan tingkat pendidikan yang rendah,
disebabkan karena kurangnya informasi yang diperoleh. Kecemasan yang dialami
akan berdampak pada pola tidur yang menjadi kurang baik, semakin sedikit tidur
maka semakin besar tingkat kecemasan yang dialami. Kesulitan untuk
berkonsentrasi, secara tidak sengaja setiap hari lansia terus mendengar berbagai
berita tentang Covid-19 yang membuat lansia sulit untuk fokus (Hanifah, et al.,
2020). Kecemasan dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Faktor internal
meliputi usia, pengalaman, aset fisik dan faktor eksternal meliputi pengetahuan,
pendidikan, finansial atau material, keluarga dan dukungan sosial budaya
(Mubarak, 2015).
Kondisi kecemasan yang dialami lansia pada masa pandemi ini tentu tidak bisa
dibiarkan begitu saja (Harirah & Rizaldi, 2020). Untuk mengatasi kecemasan pada
masa pandemi Covid-19 lansia perlu menilai tingkat bahaya akan Covid-19
18
Pengetahuan : Covid-19 :
Tahu (know) Definisi
Memahami Gejala
(comprehension)
Aplikasi (application) Faktor risiko
Faktor yang
Analisis (analysis) mempengaruhi
kecemasan :
Sintesis (syntesis)
Tingkat Kecemasan Umur
Lansia Jenis kelamin
Faktor yang mempengaruhi Lingkungan
pengetahuan :
Tingkat
Usia Gejala kecemasan: pengetahuan
Pendidikan Cemas, khawatir, takut akan
pemikirannya sendiri dan
Pengalaman mudah tersinggung
Informasi
Tegang, tidak tenang,
Lingkungan gelisah dan mudah terkejut
Gangguan pola tidur dan
mimpi yang menyeramkan
Gemetar dan tidak mampu
menahan kencing
Perut melilit dan nafsu
makan menurun
Takut sendiri atau banyak
orang
Gangguan konsentrasi atau
2.4 Hipotesis
21
22
α =
Keterangan :
α = Koefisien reabilitas intrumen
24
Tanggal 24 Mei 2021 peneliti mendapat surat perijinan dari institusi. Selanjutnya
pada tanggal 27 Mei 2021 peneliti mendatangi kantor Kecamatan Bulakamba
untuk meminta izinijin melakukan penelitian. Setelah mendapatkan izinijin
selanjutnya pada tanggal 28 Mei 2021 peneliti mendatangi kantor Kepala Desa
Bangsri Kecamatan Bulakamba Kabupaten Brebes untuk meminta izinijin
melakukan uji validitas dan reliabilitas dengan sejumlah 15 responden. Setelah itu
peneliti melakukan uji validitas dan reabilitas pada tanggal 31 Mei 2021 di Desa
Bangsri Kecamatan Bulakamba Kabupaten Brebes. Kemudian berikutnya peneliti
mendatangi kantor Kepala Desa Tegalglagah Kecamatan Bulakamba Kabupaten
Brebes pada tanggal 7 Juni 2021 untuk meminta permohonan ijin melakukan
penelitian pada tanggal yang sudah ditentukan. Setelah mendapat izinijin peneliti
meminta data alamat responden yang akan dilakukan penelitian kepada bagian
sekretaris Desa Tegalglagah Kecamatan Bulakamba Kabupaten Brebes.
26
Penelitian dilakukan selama kurang lebih 3 hari pada tanggal 12-14 Juli 2021.
Berdasarkan waktu yang sudah ditentukan, setiap melakukan pembagian
kuesioner responden dipilih sesuai dengan kriteria inklusi. Selanjutnya peneliti
maupun 8 enumerator memperkenalkan diri, menyampaikan maksud dan tujuan
penelitian, menyampaikan manfaat penelitian dan meminta persetujuan untuk
menjadi responden penelitian. Responden yang bersedia untuk berpartisipasi
dalam penelitian ini diminta menandatangani lembar persetujuan (informed
consent) yang telah disediakan. Peneliti menjelaskan prosedur pengisian kuesioner
kepada responden. Berikutnya peneliti memberikan kuesioner serta alat tulis
kepada responden dan memberikan waktu pengisian selama ±15 menit. Peneliti
melakukan dokumentasi dengan responden dengan tetap menjaga kerahasiaan
data yang diberikan.
kelengkapan kuesioner yang telah diisi oleh responden. Jika pengisian kuesioner
sudah lengkap dan sesuai kemudian peneliti berpamitan dan mengucapkan terima
kasih kepada responden atas kesediaan menjadi responden dalam penelitian ini.
Peneliti mengambil hari penelitian dalam satu minggu ada 3 hari yaitu hari Sabtu,
12 Juli 2021 pada pukul 09.00 WIB di RW 1, RW 2 dan RW 3. Jumlah responden
yang diperoleh sebanyak 19 lansia. Peneliti hanya mengambil responden
berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi yang sudah ditentukan. Pada saat
penelitian hari pertama ada beberapa responden tidak berada dirumahnya. Dari
hasil wawancara dengan beberapa responden di Desa Tegalglagah sebagian besar
masyarakatnya bekerja sebagai petani di sawah. Umumnya mereka berangkat
bekerja dari jam 6 pagi sampai jam 12 siang. Sehingga pada saat penelitian hari
pertama peneliti maupun enumerator menjumpai beberapa responden yang ada
dirumahnya.
Selanjutnya penelitian dilakukan pada hari Minggu, 13 Juli 2021 pada pukul
14.00 WIB di RW 7, RW 8 dan RW 9. Jumlah responden yang didapatkan pada
penelitian hari keduake dua sebanyak 24 lansia. Peneliti mengambil responden
berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi yang sudah ditentukan. Beberapa
28
responden ada yang masih bingung mengenai tanda dan gejala Covid-19, belum
mengetahui bahaya Covid-19 sehingga merasa cemas dan khawatir jika tertular.
Ditemukan juga beberapa responden yang sudah mengetahui Covid-19 sehingga
mematuhi protokol kesehatan yang baik dan benar.
Kemudian penelitian dilakukan kembali pada hari Senin, 14 Juli 2021 pada pukul
14.00 WIB di RW 10, RW 11 dan RW 12. Jumlah responden yang diperoleh pada
penelitian hari ketiga sebanyak 18 lansia. Peneliti mengambil responden
berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi yang sudah ditentukan. Berdasarkan hasil
wawancara dengan beberapa responden mengatakan merasa lelah dengan pandemi
Covid-19 dan merasa khawatir jika Covid-19 tidak akan berakhir.
3.3.2 Sampel
Sampel merupakan bagian dari populasi yang diteliti jumlahnya dan mempunyai
kriteria inklusi dan kriteria eksklusi. Dalam penelitian ini pengambilan sampel
menggunakan Proporsional Random Sampling yaitu teknik sederhana
pengambilan anggota sampel dan populasi dilakukan secara acak tanpa
memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu. Cara ini digunakan apabila
anggota populasi dianggap homogen (Sugiyono, 2017).
Kriteria inklusi dalam penelitian ini meliputi lansia dengan usia 60-69 tahun
(Kemenkes RI, 2016) baik jenis kelamin laki-laki maupun perempuan, lansia yang
29
tinggal menetap, lansia yang masih bisa membaca dan menulis, lansia yang
memiliki penglihatan dan pendengaran dengan baik, serta lansia yang bersedia
mengisi lembar persetujuan (informed consent). Sedangkan kriteria eksklusi
dalam penelitian ini adalah lansia dengan usia >70 tahun, lansia yang tidak
menetap, lansia yang tidak bisa membaca dan menulis, lansia yang penglihatan
dan pendengarannya sudah berkurang, serta lansia yang tidak bersedia menjadi
responden dalam penelitian. Sampel dalam penelitian selanjutnya dilakukan
pembagian, sehingga mempunyai peluang yang sama sebagai sampel dan mampu
mewakili populasi.
3.4 Besar Sampel
Besar sampel dalam penelitian ini dihitung dengan menggunakan rumus slovin
berikut ini:
N
n=
1+ N ( d 2)
Keterangan :
N = Jumlah Populasi
n = Jumlah Sampel
d = Tingkat kepercayaan/ketepatan yang diinginkan
830
n=
1+830 ×(0 , 12)
830
n=
831× 0,01
830
n=
8,31
n=99
Berdasarkan data diatas maka jumlah sampel populasi yang diambil di Desa
Tegalglagah Kecamatan Bulakamba Kabupaten Brebes sebanyak 99 orang lansia.
Di Desa Tegalglagah terdapat 12 RW dengan mengambil responden masing-
masing RW ada RW 1 sebanyak 28 orang, RW 2 sebanyak 39 orang, RW 3
30
x
n= × n1
N
Keterangan :
n : jumlah sampel yang diinginkan dari setiap wilayah
x : jumlah populasi setiap wilayah
N : jumlah seluruh populasi di Desa
n1 : sampel
Tabel 3.6 Definisi operasional variabel, alat ukur, hasil ukur dan skala
No Variabel Definisi Operasional Hasil Ukur Skala Ukur
1. Pengetahuan Pengetahuan didefinisikan 1. Pengetahuan Ordinal
tentang sebagai pemahaman yang baik bila
dimiliki responden jumlah skor
Covid-19 mengenai Covid-19, tanda 20-15
dan gejala yang muncul
dan cara pencegahannya. 2. Pengetahuan
cukup bila
jumlah skor
14-11
3. Pengetahu
an kurang
bila
jumlah
skor ≤10
3. Kecemasan
ringan
bila
jumlah
skor ≤9
32
Tahap ketiga entry (proses pemasukan data) adalah tahap peneliti memasukkan
atau memindahkan data yang telah diubah menjadi kode ke dalam tabel aplikasi
SPSS pada komputer untuk dilakukan analisis. Tahap terakhir yaitu tahap
cleaning (pembersihan data) adalah tahap peneliti mengecek kembali data yang
sudah diproses untuk melihat apakah langkah-langkah sebelumnya sudah
diselesaikan dengan benar tanpa kesalahan.
Ʃ jawaban benar
Presentase = × 100 %
Ʃ soal
ƩA − ƩB
λ=
n ( n−1 ) 2
Keterangan :
λ = koefisien korelasi Kendall Tau
A = jumlah rengking atas
B = jumlah rengking bawah
n = jumlah anggota sampel
Menurut Dharma (2011) prinsip etika dalam penelitian ini ada empat, yaitu:
3.8.1 Menghormati dan menghargai harkat dan martabat manusia (respect for
human dignity)
Dalam penelitian menghargai dan memperlakukan responden secara manusiawi
dengan cara peneliti tidak memaksa responden yang tidak bersedia untuk menjadi
responden. Peneliti menjelaskan tujuan dan manfaat dari penelitian ini, kemudian
peneliti juga melampirkan lembar persetujuan (informed consent) untuk diisi
responden jika bersedia berpartisipasi.
3.8.2 Menghormati privasi dan kerahasiaan responden (respect for privacy and
confidentiality)
Dalam penelitian ini peneliti menjaga kerahasiaan informasi responden baik
identitas atau informasi lain yang berkaitan dengan privasi yang diberikan
responden. Selain itu peneliti tidak mempublikasikan hasil penelitian yang
berkaitan dengan kerahasiaan identitas responden.
Pada bab ini akan menjelaskan hasil penelitian mengenai hubungan pengetahuan
tentang Covid-19 dengan tingkat kecemasan lansia di masa pandemi di Desa
Tegalglagah Kecamatan Bulakamba Kabupaten Brebes. Penelitian ini meliputi
hasil pengolahanpengolaan data penelitian.
Total 99 100,0
Jenis Kelamin
Laki-Laki 28 28,3
Perempuan 71 71,7
Total 99 100,0
Pendidikan
37
Total 99 100,0
Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin yang paling banyak yaitu jenis
kelamin perempuan sebanyak 71 orang (71,7%) dari 99 responden. Hal tersebut
karena di Desa Tegalglagah Kecamatan Bulakamba Kabupaten Brebes
masyarakatnya lebih didominasi dengan jenis kelamin perempuan dibandingkan
jenis kelamin laki-laki.
Covid-19
Baik 27 27,2
Cukup 54 54,6
KurangKurang 18 18,2
Total 99 100,0
Berat 6 6,0
Sedang 70 70,7
Ringan 23 23,3
Total 99 100,0
Brebes memiliki pengetahuan tentang Covid-19 yang cukup dan mngalami tingkat
kecemasan dalam kategori sedang dengan nilai 39 orang (72,2%). Berdasarkan
analisis uji Kendall’s Tau b didapatkan nilai signifikan P value sebesar 0,015 (P
value < 0,05) menunjukkan H0 ditolak dan Ha diterima yang artinya bahwa
terdapat hubungan antara pengetahuan tentang Covid-19 dengan tingkat
kecemasan lansia di masa pandemi di Desa Tegalglagah Kecamatan Bulakamba
Kabupaten Brebes dengan nilai keeratan hubungannya yaitu -0,183 dalam
kategori cukup dan sedang serta searah.
Berdasarkan hasil dari kedua variabel tersebut didapatkan bahwa ada hubungan
antara pengetahuan tentang Covid-19 dengan tingkat kecemasan lansia di masa
pandemi di Desa Tegalglagah Kecamatan Bulakamba Kabupaten Brebes.
4.2 Pembahasan
4.2.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Umur di Desa Tegalglagah
Kecamatan Bulakamba Kabupaten Brebes Tahun 2021
Berdasarkan Tabel 4.1 tentang karakteristik responden, didapatkan responden
dengan rentang umur 60-69 tahun dibagi menjadi dua bagian yaitu umur 60-64
tahun dan umur 65-69 tahun. Hasil penelitian yang diperoleh dalam penelitian
yang dilakukan di Desa Tegalglagah Kecamatan Bulakamba Kabupaten Brebes
diketahui dari 99 responden, mayoritas lansia berumur 60-64 tahun sebanyak 55
(55,6%) responden dan lansia yang berumur 65-69 tahun sebanyak 44 (44,4%)
responden.
Sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Bekti, dkk (2020) yang
menyatakan bahwa kurangnya pengetahuan individu terhadap pencegahan Covid-
19 dapat disebabkan oleh faktor umur, jenis kelamin dan pendidikan seseorang.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan Husna & Ariningtyas (2018) didapatkan
data bahwa diketahui sebagian besar responden yang berumur 60-70 tahun yaitu
sebanyak 33 responden (60,0%) dari total 55 responden mengalami kecemasan.
Hal ini menunjukkan responden yang mengalami kecemasan terbanyak berkisar
antara 60-70 tahun.
41
cepat bereaksi dengan hati, bingung, takut, dan cemas (Putri, Kristiyawati & Arif,
2014).
Hasil penelitian ini didukung dalam penelitian yang dilakukan oleh Syakurah &
Moudy (2020) yang menyatakan pengetahuan seseorang terkait pencegahan
Covid-19 dapat disebabkan oleh umur dan jenis kelamin. Peneliti berpendapat
bahwa laki-laki dan perempuan mempunyai perbedaan tingkat kecemasan, dimana
perempuan lebih mudah tersinggung, sangat peka dan terkadang lebih
menonjolkan perasaannya. Sedangkan laki-laki memiliki karakteristik maskulin
yang cenderung dominan, aktif, lebih rasional dan tidak menonjolkan
perasaannya.
Seperti hasil penelitian yang dilakukan Setiawan, Bidjuni & Karundeng (2014)
yang menyebutkan bahwa hasil tingkat pendidikan dari 27 responden didapatkan
data 3 responden tidak memiliki latar belakang pendidikan / tidak sekolah, 12
responden memiliki latar belakang pendidikan SD, 8 responden memiliki latar
belakang pendidikan SMP, 4 responden memiliki latar belakang pendidikan SMA.
Hal tersebut menunjukkan bahwa latar belakang pendidikan lansia lebih
didominasi pendidikan terakhir SD.
43
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Yulianti & Sari
(2020) yang berjudul hubungan pengetahuan dan perilaku dengan tingkat
kecemasan remaja terhadap Covid-19 pada siswa Di Pesantren Pancasila Kota
Bengkulu. Menunjukan bahwa tingkat pengetahuan remaja tentang Covid-19
sebagian besar dari 32 orang responden didapatkan 20 orang (62,5%) di Pesantren
Pancasila memiliki pengetahuan cukup tentang Covid-19. Kondisi tersebut antara
lain dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu ketersediaan informasi tentang Covid-
19.
adanya sumber data serta informasi yang valid dan kredibel mengenai Covid-19
(Sulistyaningtyas, 2020).
Hal tersebut sejalan dengan penelitian yang dilakukan Suryaatmadja (2020) yang
berjudul hubungan tingkat kecemasan terhadap sikap remaja akibat pandemik
Covid-19. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa kecemasan didominasi
dengan tingkat cemas sedang sebanyak 64,7% (33 siswa), cemas ringan 29,4 %
(15 siswa), cemas berat 3,9% ( 2 siswa) dan tidak cemas sebanyak 2 % (1 siswa).
faktor kecemasan lain selain dari adanya pandemi Covid-19, yaitu dikarenakan
responden tersebut mempunyai comorbid atau penyakit bawaan lain yang
menyebabkan mereka lebih beresiko terkena Covid-19. Sehingga menyebabkan
kecemasan yang dialami lebih berat. Sejalan dengan penelitian yang dilakukan
oleh Tobing & Wulandari (2021) menyatakan bahwa hasil yang diperoleh adalah
tingkat kecemasan yang dialami oleh lansia dengan penyakit (komorbid) adalah
kecemasan berat dengan skala tingkat kecemasan 30,35. Hal ini disebabkan
karena penurunan daya tahan tubuh seiring dengan bertambahnya usia. Sehingga
tentu menghadirkan kekhawatiran dan kecemasan pada lansia khususnya lansia
dengan penderita penyakit penyerta (komorbid).
tidur yang tidak nyenyak, nafsu makan terganggu, namun untuk aktivitas dan
konsentrasi tidak terganggu.
Menurut peneliti setiap individu yang menghadapi suatu masalah akan mengalami
kecemasan yang berbeda-beda sesuai dengan besar kecilnya masalah tersebut.
Semua tergantung dari mekanisme koping seseorang dalam menghadapi masalah
yang sedang dialami.
karena terdapat faktor lain yang membuat lansia mengalami kecemasan dari
kategori sedang sampai berat. Faktor lain itu seperti penyakit bawaan atau
kormorbid yang dimiliki lansia sehingga mereka lebih beresiko terinfeksi Covid-
19. Hal tersebut yang membuat mereka lebih merasakan cemas dan khawatir
dengan adanya pandemi Covid-19. Didukung oleh penelitian yang dilakukan
Yanti, dkk (2020) yang telah menemukan bahwa 99% masyarakat Indonesia
mempunyai pengetahuan yang baik. Pada penelitian tersebut mereka
menambahkan dimana pada tingkat pengetahuan yang tinggi ini juga didukung
dengan tingkat pendidikan yang cukup layak. Diharapkan semakin tinggi
pendidikan seseorang maka akan semakin mudah untuk mendapatkan akses
informasi mengenai suatu permasalahan yang dialami termasuk masalah
kesehatan. Sejalan dengan penelitian yang dilakukan Bela, Pusporini, Marwiyah
& Kustanto (2020) mengenai gambaran pengetahuan, sikap dan tingkat
kecemasan masyarakat tentang kejadian Covid-19 di lingkungan perumahan
Taman Banten Lestari Kota Serang tahun 2020. Didapatkan hasil sebagian besar
responden (53,6%) memiliki pengetahuan baik, sebagian besar responden (54,8%)
memiliki sikap positif dan sebagian besar responden (67,9%) memiliki kecemasan
ringan. Hal ini disebabkan karena masyarakat memanfaatkan berbagai sumber
informasi media sosial dalam memahami penyakit Covid-19 yang sedang terjadi
saat ini (Lin, 2020).
dalam kategori cukup dengan nilai rata-rata (79,92%). Penelitian ini berasumsi
bahwa lansia memiliki pengetahuan cukup dalam menghadapi Covid-19.
Meskipun tingkat pengetahuan dan tingkat kecemasan lansia terhadap Covid-19
dalam kategori sedang, lansia perlu meningkatkan pengetahuan dan berpartisipasi
untuk mencegah penularan Covid-19 (Sirait, 2020).
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada tanggal 12-14 Juni 2021 dapat
ditarik kesimpulan bahwa ada hubungan pengetahuan tentang Covid-19 dengan
tingkat kecemasan lansia di masa pandemi di Desa Tegalglagah Kecamatan
Bulakamba Kabupaten Brebes. Kesimpulan lain dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut :
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tentang hubungan pengetahuan
tentang Covid-19 dengan tingkat kecemasan di masa pandemi di Desa
Tegalglagah Kecamatan Bulakamba Kabupaten Brebes, saran dari peneliti sebagai
berikut:
5.2.2 Aplikatif
Saran untuk semua masyarakat khususnya lansia diharapkan untuk memahami
tentang definisi Covid-19, mengenali tanda dan gejalanya, memahami cara
penularannya dan tetap melakukan pencegahan Covid-19 sesuai yang dianjurkan.
Dan mampu mencari dan menyaring informasi yang sudah benar-benar terbukti
kebenarannya sehingga tidak menimbulkan kecemasan yang berlebihan.
5.2.3 Keilmuan
Diharapkan bagi instansi pendidikan khususnya Program Studi Keperawatan
selalu memberikan motivasi kepada mahasiswa dalam proses belajar mengajar
dengan harapan agar mahasiswa mampu memberikan informasi yang benar dan
akurat melalui ilmu yang telah diperoleh khususnya pengetahuan tentang Covid-
19 dengan tingkat kecemasan lansia.
5.2.4 Metodologi
Diharapkan bagi peneliti lain dapat memahami konsep dan teori mengenai topik
yang dipakai dalam penelitian, memberikan cakupan yang lebih luas mengenai
faktor-faktor yang berpengaruh besar terhadap pengetahuan tentang Covid-19 dan
lebih memperdalam mengenai tingkat kecemasan lansia, serta memberikan sebuah
intervensi atau tindakan pencegahan terhadap kecemasan pada lansia di masa
pandemi Covid-19.
DAFTAR PUSTAKA
Annisa, D., & Ifdil. (2016). Konsep Kecemasan (Anxiety) Pada Lanjut Usia
(Lansia). Jurnal Konselor Universitas Padang, 5(2), 93-99.
Bangash, M. N. (2020). Patel J2, Parekh D. COVID-19 and The Liver: Little
Cause for Concern. Lancet Gastroenterol Hepatol, 30084-4.
Chen, H., Guo, J., Wang, C., Luo, F., Yu, X., Zhang, W., ... & Zhang, Y. (2020).
Clinical Characteristics and Intrauterine Vertical Transmission
Potential of COVID-19 Infection in Nine Pregnant Women: A
Retrospective Review of Medical Records. The lancet, 395(10226),
809-815.
Dewi, I. P., & Fauziah, D. (2018). Pengaruh Terapi SEFT Terhadap Penurunan
Tingkat Kecemasan Pada Para Pengguna Napza. J. Keperawatan
Muhammadiyah, 2(2).
Fitria, L, & Ifdil, I. (2020). Kecemasan Remaja Pada Masa Pandemi Covid-19.
Jurnal EDUCATIO (Jurnal Pendidikan Indonesia) ISSN: 2502-8103
(Print) ISSN: 2477-8524 (Electronic) Journal Homepage.
Fitria, L., & Karneli, Y. (2020). Cognitive Behavior Therapy Counseling Untuk
Mengatasi Anxiety Dalam Masa Pandemi Covid-19. Al-Irsyad: Jurnal
Pendidikan Dan Konseling, 10(1).
Hanifah, M., Yusuf Hasan, B., Nanda Noor, F., Tatang Agus, P., & Muhammad,
R. (2020). Kajian Jenis Kecemasan Masyarakat Cilacap Dalam
Menghadapi Pandemi Covid 19. Kajian Jenis Kecemasan Masyarakat
Cilacap Dalam Menghadapi Pandemi Covid 19.
Harirah, Z., & Rizaldi, A. (2020). Merespon Nalar Kebijakan Negara Dalam
Menangani Pandemi Covid 19 Di Indonesia. Jurnal Ekonomi Dan
Kebijakan Publik Indonesia, 7(1).
Hawari, D. (2016). Manajemen Stres, Cemas dan Depresi Edisi 2. Cet. Pertama.
Jakarta: Gaya Baru.
Holshue, M. L., Debolt, C., Lindquist, S., Lofy, K. H., Wiesman, J., Bruce, H. &
Pillai, S. K. (2020). First Case Of 2019 Novel Coronavirus In The
United States. New England Journal Of Medicine.
Ika. (2020). Cara Atasi Stres Selama Pandemi COVID-19. Health Promoting
University (HPU) UGM.
Kemenkes RI. (2016). Situasi Lanjut Usia (Lansia) di Indonesia. Infodatin Pusat
Data dan Informasi Kemeterian Kesehatan Republik Indonesia. ISSN
2442-2659.
Lin, C.Y. (2020) Social reaction toward the 2019 novel coronavirus (COVID-19).
Soc Health Behav 2020;3:1-2.
Mubarak, A., Indrawati, L., Susilo, J. (2015). Buku Ajar Ilmu Keperawatan
Dasar. Edisi Ke-2. Salemba Medika.
Purwanto, A., Pramono, R., Asbari, M., Hyun, C. C., Wijayanti, L. M., & Putri, R.
S. (2020). Studi Eksploratif Dampak Pandemi COVID-19 Terhadap
Proses Pembelajaran Online Di Sekolah Dasar. Edupsycouns: Journal
Of Education, Psychology And Counseling, 2(1), 1-12.
Setiawan, H., Suhanda, Sopatilah, E., Rahmat, G., Wijaya, D. D., & Ariyanto, H.
(2018). Hubungan Tingkat Pengetahuan dengan Kecemasan Penderita
Diabetes Mellitus. Urecol, 241– 248
Sriningsih, I. (2011). Faktor Demografi, Pengetahuan Ibu Tentang Air Susu Ibu
Dan Pemberian Asi Eksklusif. Kemas: Jurnal Kesehatan
Masyarakat, 6(2)
Stuart, G. W., Keliat, B. A., & Pasaribu, J. (2016). Prinsip Dan Praktik
Keperawatan Kesehatan Jiwa Stuart. Edisi Indonesia (Buku 1).
Singapura: Elsevier.
Stuart, G.W. & Laraia, M.T. (2013). Principles And Practice Of Psychiatric
Nursing. (7 Th Ed) St. Louis: Mosby.
Susilo, A., Rumende, C. M., Pitoyo, C. W., Santoso, W. D., Yulianti, M.,
Herikurniawan, H., ... & Yunihastuti, E. (2020). Coronavirus Disease
2019: Tinjauan Literatur Terkini. Jurnal Penyakit Dalam
Indonesia, 7(1), 45-67.
Van Doremalen, N., Bushmaker, T., Morris, D. H., Holbrook, M. G., Gamble, A.,
Williamson, B. N., ... & Munster, V. J. (2020). Aerosol And Surface
Stability Of SARS-Cov-2 As Compared With SARS-Cov-1. New
England Journal Of Medicine, 382(16), 1564-1567.
Wawan, A., & Dewi, M. (2010). Teori dan pengukuran pengetahuan, sikap dan
perilaku manusia. Yogyakarta: Nuha Medika, 11-18.
World Health Organization. Ageing and Life Course. WHO. 2013: [1 p.].
No Kegiatan November Desember Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agust
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3
1 Penentuan Judul
Bimbingan Proposal
2 BAB I Pendahuluan
3 BAB II Tinjauan
Pustaka
4 BAB III Metodologi
Penelitian
5 Sidang Proposal
6 Revisi Proposal
7 Penelitian
Bimbingan Skripsi
8 BAB IV Hasil dan
Pembahasan
9 BAB V Kesimpulan
dan Saran
10 Sidang Skripsi
11 Revisi Skripsi
13 Pengumpulan Skrispsi
Lampiran 2
Jika ada pertanyaan atau saran tentang penelitian ini, saudara/i dapat
menghubungi saya pada email: waluyaninurmala2510@gmail.com Jika saudara/i
ikut berpartisipasi dalam penelitian ini, mohon untuk mengisi surat persetujuan
yang telah disediakan.
Peneliti
Waluyani Nurmala
Lampiran 3
Kepada
Yth. Calon Responden Penelitian
Di Tempat
Dengan hormat,
Saya mahasiswa Program Studi Sarjana Keperawatan STIKes Bhamada Slawi,
bermaksud melakukan penelitian dengan judul “Hubungan Pengetahuan Tentang
Covid-19 Dengan Tingkat Kecemasan Lansia Di Masa Pandemi Di Desa
Tegalglagah Kecamatan Bulakamba Kabupaten Brebes”. Penelitian ini
dilaksanakan sebagai salah satu kegiatan dalam pengambilan data untuk
menyelesaikan tugas akhir Program Studi Sarjana Keperawatan STIKes Bhamada
Slawi.
Saya mengharap tanggapan atau jawaban yang saudara berikan sesuai dengan
pendapat saudara/i tanpa dipengaruhi oleh orang lain. Kami menjamin
kerahasiaan pendapat dan identitas saudara. Informasi yang saudara berikan hanya
digunakan untuk kepentingan penelitian dan tidak akan digunakan untuk maksud
lain.
Atas perhatian dan kesediaannya saya ucapkan terima kasih.
Slawi, ........................2021
Peneliti
Waluyani Nurmala
NIM: C1017100
Lampiran 4
Saya yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan bersedia untuk berpartisipasi
dalam pengambilan data atau sebagai responden penelitian yang dilakukan
mahasiswa Program Studi Sarjana keperawatan STIKes Bhamada Slawi yang
bernama Waluyani Nurmala yang berjudul “Hubungan Pengetahuan Tentang
Covid-19 Dengan Tingkat Kecemasan Lansia Di Masa Pandemi Di Desa
Tegalglagah Kecamatan Bulakamba Kabupaten Brebes”.
Saya mengetahui bahwa informasi yang saya berikan ini besar manfaatnya bagi
peningkatan ilmu keperawatan dan akan dijamin kerahasiaanya.
Slawi, .......................2021
Responden
.................................
Lampiran 5
KUESIONER PENELITIAN
HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG COVID-19 DENGAN
TINGKAT KECEMASAN LANSIA DI MASA PANDEMI
DI DESA TEGALGLAGAH KECAMATAN
BULAKAMBA KABUPATEN BREBES
Petunjuk Pengisian :
1. Bacalah pernyataan dengan seksama sebelum menjawab.
2. Pilihlah salah satu alternatif jawaban yang paling sesuai dengan kondisi yang
ada dengan memberikan tanda ceklis (√) pada kotak jawaban yang ada di
sebelah kanan.
3. Jawaban Anda akan dijamin kerahasiaannya.
Petunjuk pengisian:
Ya : Jika pernyataan dibawah sangat sesuai dengan yang Anda rasakan.
Tidak : Jika pernyataan dibawah tidak sesuai dengan yang Anda rasakan.
No Pernyataan Ya Tidak
1. Apakah Covid-19 adalah penyakit yang menular pada
manusia dan hewan
2. Covid-19 merupakan penyakit pernafasan menular yang
pertama kali ditemukan di China
3. Mencuci tangan 6 langkah dengan benar merupakan
salah satu pencegahan Covid-19
4. Apakah menghindari kerumunan orang banyak dapat
mengurangi resiko penularan Covid-19
5. Covid-19 sangat berbahaya karena dapat mengakibatkan
kematian
6. Apakah batuk selama lebih dari 3 minggu termasuk
gejala dari Covid-19
7. Tanda dan gejala umum Covid-19 seperti demam,
batuk dan pilek
8. Apakah anda perlu melakukan protokol kesehatan sesuai
anjuran pemerintah
9. Apakah sesak nafas termasuk salah satu tanda dan gejala
Covid-19
10. Apakah Covid-19 lebih beresiko pada orang yang
menderita penyakit bawaan seperti diabetes militus,
hipertensi dan penyekit pernafasan kronis
11. Covid-19 merupakan penyakit yang tidak berbahaya
12. Deteksi dini gejala Covid-19 sangat penting untuk
dilakukan setiap individu
13. Apakah lansia termasuk salah satu kelompok rentan
dalam resiko penularan Covid-19
14. Covid-19 merupakan singkatan dari Coronavirus Virus
Disease 2019
15. Jika ada penderita Covid-19 anda akan tetap melakukan
kontak fisik seperti biasa
16. Berolahraga dan rutin mengkonsumsi multivitamin
dapat mencegah penularan Covid-19
17. Covid-19 adalah penyakit yang disebabkan oleh SARS-
COV-2, salah satu jenis coronavirus baru
18. Apakah Covid-19 menyebar pada orang-orang melalui
pernapasan dan dari percikan batuk atau bersin
seseorang yang terinfeksi Covid-19
19. Apakah penyakit Covid-19 dapat menular melalui
kontak fisik dengan penderita Covid-19
20. Covid-19 dapat menempel ditelapak tangan atau baju
dan di permukaan benda seperti meja, kursi, uang,
pegangan tangga, telepon dan lain-lain.
Total Skor
C. Tingkat Kecemasan Lansia
Saudara/i diminta untuk menjawab pada salah satu kolom yang paling sesuai
dengan pengalaman Saudara/i selama masa pandemi Covid-19 berlangsung.
Petunjuk pengisian:
Ya : Jika pernyataan dibawah sangat sesuai dengan yang Anda rasakan.
Tidak : Jika pernyataan dibawah tidak sesuai dengan yang Anda rasakan.
No Pernyataan Ya Tidak
1. Apakah anda merasakan jantung berdebar kencang dan
kuat saat mendengar berita tentang Covid-19?
2. Apakah anda mengalami sesak nafas selama masa
pandemi Covid-19?
3. Apakah anda mengalami gangguan pencernaan selama
pandemi Covid-19?
4. Apakah anda seperti kehilangan kontrol selama masa
pandemi Covid-19?
5. Apakah anda sulit untuk tetap tidur/tidur nyenyak
selama masa pandemi Covid-19?
6. Apakah anda mudah tersinggung saat mendengar
berita tentang Covid-19?
7. Apakah anda mudah marah selama masa pandemi
Covid-19?
8. Apakah anda sulit untuk konsentrasi selama masa
pandemi Covid-19?
9. Apakah anda mudah terkejut saat mendengar berita
tentang Covid-19?
10. Apakah anda kurang tertarik untuk melakukan
sesuatu yang anda senangi selama masa pandemi
Covid-19?
11. Apakah anda merasa terpisah atau terisolasi dari orang
lain selama masa pandemi Covid-19?
12. Apakah anda merasa pusing/bingung saat mendengar
berita tentang Covid-19?
13. Apakah anda merasa terlalu khawatir saat mendengar
berita tentang Covid-19?
14. Apakah anda tidak mampu mengendalikan
kecemasan anda selama masa pandemi Covid-19?
15. Apakah anda merasa gelisah/tegang selama masa
pandemi Covid-19?
16. Apakah anda merasa lelah selama masa pandemi
Covid-19?
17. Apakah anda merasa otot-otot kaku/tegang selama
masa pandemi Covid-19?
18. Apakah anda seperti ada sesuatu yang menakutkan
akan terjadi selama masa pandemi Covid-19?
Total Skor
Lampiran 6
Statistics
jenis_kela pendidik
umur min an
N Valid 99 99 99
Missi
0 0 0
ng
Umur
Frequen Percen Valid Cumulative
cy t Percent Percent
Val 60-
55 55,6 55,6 55,6
id 64
65-
44 44,4 44,4 100,0
69
Tota
99 100,0 100,0
l
Jenis Kelamin
Frequen Percen Valid Cumulative
cy t Percent Percent
Val laki-laki 28 28,3 28,3 28,3
id perempu
71 71,7 71,7 100,0
an
Total 99 100,0 100,0
Pendidikan
Frequen Percen Valid Cumulative
cy t Percent Percent
Val Tidak
16 16,2 16,2 16,2
id Sekolah
SD/MI 70 70,7 70,7 86,9
SMP/MTS 13 13,1 13,1 100,0
Total 99 100,0 100,0
Pengetahuan
Frequen Percen Valid Cumulative
cy t Percent Percent
Val baik 27 27,3 27,3 27,3
id cuku
54 54,5 54,5 81,8
p
kura
18 18,2 18,2 100,0
ng
Total 99 100,0 100,0
Kecemasan
Frequen Percen Valid Cumulative
cy t Percent Percent
Val berat 6 6,1 6,1 6,1
id sedan
70 70,7 70,7 76,8
g
ringa
23 23,2 23,2 100,0
n
Total 99 100,0 100,0
Statistics
Pengetahu kecemasa
an n
N Valid 99 99
Missi
0 0
ng
Mean 1,91 2,17
Median 2,00 2,00
Mode 2 2
Std.
,671 ,516
Deviation
Variance ,451 ,266
Range 2 2
Minimum 1 1
Maximum 3 3
Sum 189 215
Bangsa : Indonesia