SKRIPSI
Oleh :
NUNING NURUL HIKMAH
NIM. CKX0200009
Diajukan oleh:
Pembimbing I Pembimbing II
i
LEMBAR PENGESAHAN
Ns. Nanang Saprudin,S.Kep.,M.Kep Ns. Neneng Aria Nengsih,S.Kep.,M.Kep Ns. Reni Fatmawati, S.Kep
NIK. 790405.201010.041 NIK. 811007.201010.040 NIK 9312082014128
Mengetahui,
Ketua STIKes Kuningan Ketua Program Studi
S1 Ilmu Keperawatan
Dr.H. Abdal Rohim, S.Kp., M.H. Ns. Neneng Aria Nengsih, S.Kep., M.Kep
NIK. 700805.200.908.026 NIK. 811007.201010.040
ii
LEMBAR PERNYATAAN
NIM : CKX0200009
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul “Hubungan Antara
Cirebon Tahun 2022” beserta seluruh isinya adalah benar-benar karya saya sendiri
dan tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak
Atas pernyataan ini, saya siap menanggung risiko dan sanksi yang diajukan
kepada saya apabila di temukan pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya
saya ini, atau klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.
Peneliti
iii
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUNINGAN
PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN
SKRIPSI, SEPTEMBER 2022
ABSTRAK
iv
INSTITUTE OF HEALTH SCIENCE KUNINGAN
STUDY PROGRAM OF S1 NURSING SCIENCE
THESIS, SEPTEMBER 2022
ABSTRACT
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
Penulisan penelitian ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat
pihak, dari masa perkuliahan sampai pada penyusunan sekripsi ini. Oleh karena
1. Ibu Prof. Dr. Hj. Dewi Laelatul Badriah, M.Kes, AIFO selaku Ketua Yayasan
3. Ibu Ns. Neneng Aria Nengsih, S.Kep.,M.Kep, selaku Ketua Program Studi S1
vi
4. Ibu Ns. Reni Fatmawati, S.Kep, selaku Pembimbing II, yang telah meluangkan
5. Bapak Ns. Nanang Saprudin, S.Kep.,M.Kep, selaku dosen penguji yang telah
7. Suami tersayang yang sudah memberikan dukungan serta support moril dan
menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan skripsi ini, maka penulis
berharap kritik dan saran yang membangun untuk perbaikan penyusunan skripsi
ini selanjutnya.
Penulis
vii
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PERSETUJUAN........................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN............................................................................ ii
ABSTRAK....................................................................................................... iv
ABSTRACT..................................................................................................... v
KATA PENGANTAR.................................................................................... vi
DAFTAR TABEL........................................................................................... x
DAFTAR BAGAN.......................................................................................... xi
BAB I PENDAHULUAN............................................................................. 1
viii
BAB III KERANGKA KONSEP DEFINISI OPERASIONAL
DAN HIPOTESIS........................................................................... 43
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
ix
DAFTAR TABEL
x
DAFTAR BAGAN
xi
DAFTAR LAMPIRAN
xii
BAB I
PENDAHULUAN
kondisi dimana pembuluh darah memiliki tekanan darah tinggi (tekanan darah
sistolik ≥140 mmHg atau tekanan darah diastolik ≥90 mmHg) yang menetap.
Tekanan darah adalah kekuatan darah untuk melawan tekanan dinding arteri
ketika darah tersebut dipompa oleh jantung ke seluruh tubuh. Semakin tinggi
tanda gejala khusus pada penyakit hipertensi dan beberapa orang masih merasa
sehat untuk beraktivitas seperti biasanya. Hal ini yang membuat hipertensi sebagai
silent killer (Kemenkes, 2018), Gangguan yang dapat disebabkan dari penyakit
hipertensi yaitu gangguan pada organ-organ vital seperti jantung dan ginjal.
1,13 Miliar orang di dunia mengidap hipertensi, artinya 1 dari 3 orang di dunia
tahunnya, diperkirakan pada tahun 2025 akan ada 1,5 Miliar orang yang terkena
hipertensi, dan diperkirakan setiap tahunnya 10,44 juta orang meninggal akibat
1
2
sebesar 63.309.620 orang. Selain itu, pada tahun 2018, sebanyak 427.218
terendah di Papua sebesar (22,2%), dan Jawa Barat berada diurutan tertinggi ke 2
(39.6%). Hipertensi terjadi pada kelompok umur 31-44 tahun (31,6%), umur 45-
54 tahun (45,3%), umur 55-64 tahun (55,2%). Dari prevalensi hipertensi sebesar
34,1% diketahui bahwa sebesar 8,8% terdiagnosis hipertensi dan 13,3% orang
yang terdiagnosis hipertensi tidak minum obat serta 32,3% tidak rutin minum
obat. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar penderita Hipertensi tidak
Alasan penderita hipertensi tidak minum obat antara lain karena penderita
(12,5%), lupa minum obat (11,5%), tidak mampu beli obat (8,1%), terdapat efek
samping obat (4,5%), dan obat hipertensi tidak tersedia di Fasilitas pelayanan
estimasi penderita hipertensi pada tahun 2020 sebanyak 644.577 orang. Jumlah
174.538 orang atau 27,1% dari jumlah estimasi penderita seluruhnya. Tahun 2019
penderita hipertensi di Puskesmas Kalimaro tahun 2019 dengan jumlah 2.374 jiwa
penderita, dengan rincian 759 orang berjenis kelamin perempuan dan 1.615 orang
Hipertensi dan merupakan salah satu penyakit yang sering dikunjungi dalam
hipertensi pada bulan Januari sampai dengan bulan April 2022, sedangkan
penderita hipertensi tertinggi yaitu Desa Kalimaro sebanyak 88 orang atau 26%,
sebanyak 65 orang atau 19%, Desa Kalimekar sebanyak 62 orang atau 18%,
hidup sehat. Perilaku hidup sehat antara lain seperti mengkonsumsi makanan
dengan gizi seimbang yang memenuhi kebutuhan nutrisi dengan unsur kaya serat,
rendah lemak dan rendah natrium (kurang dari 6 gr natrium perhari), berolahraga
secara teratur, istirahat yang cukup, berpikir positif, tidak merokok, dan tidak
4
(Wahid, 2018).
pengendalian, tidak adanya biaya untuk berobat, biaya tranfortasi untuk menuju
2022)
agar tidak terjadi peningkatan tekanan darah yang lebih parah. Tetapi sayangnya
penyakitnya. Hal ini disebabkan karena status Sosial konomi masyarakat, tingkat
tentang penyakit hipertensi yang dideritanya tetapi tidak ada tindakan upaya
pendapatan masyarakat yang lebih memilih untuk tidak berobat, mungkin juga
seharusnya dilakukan ketika menderita hipertensi. Hal inilah yang menjadi alasan
dalam penelitian ini yaitu “Bagaimana Hubungan Antara Pengetahuan, Sikap, dan
2022?”
kebijakan.
Perbedaan
1 Nama Judul
Tujuan Metode Hasil dengan Penelitian
Peneliti Penelitian
yang akan dilakukan
1 Fynce Hubungan Untuk Penelitian ini Tingkat Perbedaan:
Sonifati tingkat mengetahui menggunaka pengetahuan Jenis penelitian
Daeli, pengetahuan hubungan n pendekatan responden yang akan peneliti
2017 dan sikap tingkat kuantitatif tentang lakukan adalah
pasien pengetahua dengan hipertensi kuantitatif
hipertensi n dan sikap Teknik berada pada korelasional dengan
dengan upaya pasien korelasinal kategori baik pendekatan cross
pengendalian hipertensi menggunaka yaitu 67,9%, sectional. Populasi
hipertensi di dengan n rumus responden pada penelitian yang
UPTD upaya slovin sudah akan peneliti
Puskesmas pengendali Pengambilan mengerti, lakukan adalah
Kecamatan an sampel kategori sikap dengan teknik
Gunungsitoli hipertensi menggunaka cukup yaitu sampel
Selatan Kota di UPTD n teknik 53,6%, menggunakan total
Gunungsitoli Puskesmas simple responden. sampling
Tahun 2017 Kecamatan random
Gunungsito sampling.
li Selatan Teknik
Kota pengumpulan
Gunungsito data dalam
li Tahun penelitian ini
2017 adalah
kueisoner,
8
dan
dokumentasi.
2 Jayanti Hubungan Mengetahui Cross Pada 42 pasien Perbedaan dengan
Wulansari pengetahuan hubungan sectional (73,7%) penelitian ini adalah
, 2018 tentang pengetahua Uji statistik dengan dalam uji statistik
hipertensi n tentang Chi square pengetahuan skripsi ini adalah
dengan hipertensi baik, 31 pasien menggunakan Rank
pengendalian dengan (73,8%) Spearman
tekanan darah pengendali tekanan
pada pasien an tekanan darahnya
hipertensi di darah pada terkendali dan
Poliklinik pasien 11 pasien
penyakit hipertensi (26,2%)
dalam RSUD di tekanan
UR Mocradi Poliklinik darahnya tidak
penyakit terkendali.
dalam 15 pasien
RSUD UR (26,3%)
Mocradi dengan
pengetahuan
tidak baik. 6
tekanan darah
terkendali dan
9 tidak
terkendali
3 Sunarti Hubungan Mengetahui Deskriptif Jumlah sampel Variable dependen
and tingkat hubungan korelasi 31 orang pada penelitian ini
Patimah, pengetahuan tingkat dengan dengan p value adalah upaya
2019 dengan upaya pengetahua pendekatan 0,00 (0,05) pengendalian
pengendalian n dengan Sectional dengan hipertensi
tekanan darah upaya Cross uji koefisien
pada penderita pengendali statistik non korelasi ( r )
hipertensi di an tekanan parametrik 0,609 artinya
wilayah kerja darah pada yaitu Rank terdapat
Puskesmas penderita Spearman hubungan yang
Karangmulya hipertensi signifikan
Kecamatan di wilayah antara tingkat
Karangpawita kerja pengetahuan
n Kabupaten Puskesmas hipertensi
Garut Karangmul dengan upaya
ya pengendalian
Kecamatan hipertensi
Karangpaw
itan
Kabupaten
Garut
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Dalam kamus besar bahasa Indonesia pendapatan adalah hasil kerja (usaha
yang diterima oleh perorangan, perusahaan dan organisasi lain dalam bentuk
upah, gaji, sewa, bunga, komisi, ongkos dan laba. (Kamus Besar Bahasa
Indonesia, 2017)
penerimaan yang dinilai dengan satuan mata uang yang dapat dihasilkan
seseorang atau suatu bangsa dalam periode tertentu. Pendapatan (revenue) dapat
diartikan sebagai total penerimaan yang diperoleh pada periode tertentu. Dengan
penghasilan yang diterima oleh para anggota masyarakat untuk jangka waktu
tertentu sebagai balas jasa atau faktor-faktor produksi yang telah disumbangkan.
(Reksoprayitno, 2018)
Pendapatan masyarakat adalah penerimaan dari gaji atau balas jasa dari hasil
usaha yang diperoleh individu atau kelompok rumah tangga dalam satu bulan dan
dari luar aktifitas pokok atau pekerjaan pokok. Pendapatan sampingan yang
10
11
daerah. Bila pendapatan suatu daerah relatif rendah, dapat dikatakan bahwa
kemajuan dan kesejahteraan tersebut akan rendah pula. Kelebihan dari konsumsi
maka akan disimpan pada bank yang tujuannya adalah untuk berjaga-jaga apabila
suatu daerah relatif tinggi, maka tingkat kesejahteraan dan kemajuan daerah
2. Harga per unit dari masing-masing faktor produksi, harga ini ditentukan oleh
Hubungan antara pendapatan dan konsumsi merupakan suatu hal yang sangat
daya beli rendah, terjadinya tingkat kemiskinan, ketidakadilan, kelaparan dan lain-
lain yang akhirnya akan menimbulkan perasaan tidak suka antara golongan
(Reksoprayitno, 2018)
kontraksi sebesar 2,07%. Dari sisi lapangan usaha, yang menopang pertumbuhan
Diikuti sektor pertanian dengan kontribusi 13,28% berhasil tumbuh 1,84%, serta
sektor perdagangan besar dan eceran dengan kontribusi 12,97% tumbuh 4,65%.
tangga yang berkontribusi 54,42% dari PDB berhasil tumbuh 2,02% pada 2021.
Provinsi Jawa Barat tahun 2022. Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun
oleh Bisnis.com pada Kamis (2/12/2021), UMK Kabupaten Cirebon pada tahun
ini sebesar Rp2.269.556. Artinya, kenaikan upah di daerah tersebut hanya sekira
Raya Moch Machbub mengatakan kenaikan tersebut tidak sebanding dengan pola
14
kerja yang selama ini dilakukan oleh para buruh."Kenaikan sekitar Rp10 ribu
sangat tidak sesuai. Kalau Rp10.426 dibagi 25 hari kerja, berarti dalam sebulan
hanya Rp417. Bayangkan empat ratus perak buruh harus bertahan hidup untuk
menaikkan UMK pada 2022 sebesar 7 sampai 10 persen. Hal tersebut mengacu
survey Kebutuhan Hidup Layak (KHL) yang dilakukan pihaknya di tiga pasar
dikurangi inflasi kabupaten kota hingga daya beli serta penyerapan tenaga kerja.
"Saya secara pribadi ingin mengamini permintaan para buruh. Bahkan saya juga
cepat. Nantinya, kabupaten tersebut bisa menjadi primadona bagi para investor. Ia
ekonomi dan kemajuan. Kemampuan berinovasi, menjadi salah satu hal mutlak
yang harus dilakukan. "Beberapa perusahaan salah satunya dari Karawang, sudah
Cirebon,)
2.2 Pengetahuan
rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan
telinga. Pengetahuan atau ranah kognitif merupakan faktor dominan yang sangat
penting dalam membentuk tindakan seseorang, sebab dari hasil penelitian ternyata
perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng daripada perilaku
aspek positif dan aspek negatif. Kedua aspek inilah yang akan menentukan sikap
seseorang terhadap objek tertentu. Semakin banyak aspek positif dari objek di
berikut:
1. Pengetahuan Implisit
16
bentuk pengalaman seseorang dan berisi faktor-faktor yang tidak bersifat nyata
biasanya sulit untuk ditransfer ke orang lain baik secara tertulis ataupun lisan.
Pengetahuan implisit sering kali berisi kebiasaan dan budaya bahkan bisa tidak
disadari.
2. Pengetahuan Eksplisit
atau disimpan dalam wujud nyata, bisa dalam wujud perilaku kesehatan.
dengan kesehatan.
1. Tahu (know)
kembali (recall) terhadap yang spesifik dari seluruh bahan yang di pelajari atau
rangsangan yang telah di terima. Oleh sebab itu tahu ini merupakan tingkat
pengetahuan paling rendah. Kata kerja untuk mengukur bahwa orang tahu
2. Memahami (comprehension)
17
tersebut secara benar. Orang telah paham terhadap objek atau materi harus
3. Aplikasi (aplication)
yang telah di pelajari pada situasi atau kondisi real (sebenarnya). Aplikasi di
metode, prinsip, dan sebagainya dalam konteks atau situasi yang lain.
4. Analisis (analysis)
organisasi tersebut dan masih ada kaitannya satu sama lain. Kemampuan
analisis ini dapat dilihat dari penggunaan kata kerja seperti dapat
5. Sintesis (syntesis)
Dengan kata lain sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun formulasi
6. Evaluasi (evaluation)
1. Pendidikan
dan tata laku seseorang atau kelompok dan juga usaha mendewasakan manusia
informasi.
2. Informasi
Informasi adalah sesuatu yang dapat diketahui, namun ada pula yang
tertentu.
apakah yang dilakukan baik atau buruk. Dengan demikian, seseorang akan
untuk kegiatan tertentu sehingga status sosial ekonomi ini akan memengaruhi
pengetahuan seseorang.
4. Lingkungan
lingkungan tersebut. Hal ini terjadi karena adanya interaksi timbal balik
ataupun tidak, yang akan direspon sebagai pengetahuan oleh setiap individu.
5. Pengalaman
merupakan manifestasi dari keterpaduan menalar secara ilmiah dan etik yang
6. Usia
bertambah usia akan semakin berkembang pula daya tangkap dan pola pikirnya
2.3 Sikap
2.3.1 Pengertian Sikap
Menurut Notoatmodjo (2017) sikap merupakan suatu reaksi atau respons
yang masih tertutup dari seseorang terhadap suatu stimulus atau objek. Sikap itu
tidak dapat langsung dilihat, tetapi hanya dapat ditafsirkan terlebih dahulu dari
perilaku yang tertutup. Sikap adalah suatu tingkatan afeksi yang baik yang bersifat
seseorang yang masih tertutup terhadap stimulus objek dan tidak langsung terlihat
bahwa sikap adalah predisposisi untuk melakukan atau tidak melakukan suatu
perilaku tertentu, sehingga sikap bukan hanya kondisi internal psikologis yang
murni dari individu (purely psychic inner state), tetapi sikap lebih merupakan
21
proses kesadaran yang sifatnya individual. Artinya proses ini terjadi secara
subjektif dan unik pada diri setiap individu. Keunikan ini dapat terjadi oleh
adanya perbedaan individual yang berasal dari nilai-nilai dan norma yang ingin
terhadap objek.
4. Ketiga komponen ini secara bersama-sama membentuk sikap yang utuh (total
sebagai berikut :
1. Menerima (receiving)
2. Merespon (responding)
tugas yang diberikan adalah suatu indikasi sikap. Karena dengan suatu usaha
dari pekerjaan itu benar atau salah, adalah berarti orang itu menerima ide
tersebut.
3. Menghargai (valuing)
masalah adalah suatu indikasi sikap tingkat tiga. Misalnya seorang mengajak
segala resiko adalah merupakan sikap yang paling tinggi. Misalnya seorang ibu
mau menjadi akseptor KB, meskipun mendapatkan tantangan dari mertua atau
1. Pengalaman pribadi.
Apa yang telah dan sedang kita alami akan ikut membentuk dan
Orang lain di sekitar kita merupakan salah satu diantara komponen sosial
seseorang yang kita harapkan persetujuannya bagi setiap gerak, tingkah dan
pendapat kita, seseorang yang tidak ingin kita kecewakan atau seseorang yang
berarti khusus bagi kita akan mempengaruhi pembentukan sikap kita terhadap
sesuatu. Contoh : Orang tua, teman sebaya, teman dekat, guru, istri, suami dan
lain-lain.
3. Pengaruh kebudayaan.
4. Media Massa
radio, surat kabar, majalah dan lain-lain mempunyai pengaruh besar dalam
tersebut.
2.4 Hipertensi
2.4.1 Definisi Hipertensi
Hipertensi lebih dikenal dengan istilah penyakit tekanan darah tinggi.
Batas tekanan darah yang dapat digunakan sebagai acuan untuk menentukan
normal atau tidaknya tekanan darah adalah tekanan sistolik dan diastolik.
Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah suatu peningkatan abnormal tekanan
darah dalam pembuluh darah arteri secara terus-menerus lebih dari satu periode.
Hal ini terjadi bila arteriol-arteriol kontriksi. Kontriksi arteriol membuat darah
menambah beban kerja jantung dan arteri yang bila berlanjut dapat menimbulkan
darah sistolik ≥ 140 mmHg dan tekanan diastolik ≥ 90 mmHg. Hipertensi sering
kali disebut sebagai pembunuh gelap (silent killer), karena termasuk penyakit
2016).
tanpa subjek yang jelas atau tidak diketahui penyebabnya. Hipertensi primer
berikut ini.
a. Genetik
Laki-laki berusia 35-50 tahun dan wanita pasca menopause berisiko tinggi
c. Diet
bukanlah garam (garam dapur) yang tidak baik bagi tekanan darah, tetapi
tersumbat.
d. Berat badan
hipertensi. Orang yang kelebihan berat badan, tubuhnya bekerja keras untuk
kalori yang dibakar, semakin banyak pula pasokan oksigen dalam darah.
2017).
e. Gaya hidup
yaitu kerusakan ginjal, diabetes, kerusakan vaskuler dan lain-lain. Sekitar 10%
Tabel 2.1 Klasifikasi hipertensi berdasarkan tekanan darah sistolik dan tekanan
darah diastolik oleh ESH (Europian Society of Hypertension)
dan ESC (Europian Society of Cardiology) tahun 2013.
Sistolik Diastolik
Optimal <120 <80
Normal 120-129 80-84
Normal Tinggi 130-139 85-89
Hipertensi derajat 1 140-159 90-99
Hipertensi derajat 2 160-179 100-109
Hipertensi derajat 3 >180 ≥110
Hipertensi terisolir ≥140 <90
Tekanan darah tinggi sering disebut sebagai silent killer, hal ini
diibaratkan sebagai bom waktu yang pada awal tidak menunjukkan tanda dan
itu adalah sakit kepala/rasa berat di tengkuk, mumet (vertigo), jantung berdebar-
28
mimisan.
dan tidak mendapat pengobatan, akan timbul gejala seperti: sakit kepala,
kelelahan, mual, muntah, sesak napas, terengah-engah, pandangan mata kabur dan
keluar keringat yang berlebihan, kulit tampak pucat dan kemerahan, denyut
jantung yang kuat, cepat dan tidak teratur. Kemudian muncul gejala yang
menyebabkan gangguan psikologis seperti: emosional, gelisah dan sulit tidur (Ira,
2019)
berapa tinggi tekanan darah, berapa lama telah dialami, adakah faktor-faktor
1. Stroke
Stroke adalah gangguan fungsional otak fokal maupun global akut, lebih
dari 24 jam yang berasal dari gangguan aliran darah otak dan bukan disebabkan
oleh gangguan peredaran darah. Stroke dengan defisit neurologik yang terjadi
tiba-tiba dapat disebabkan oleh iskemia atau perdarahan otak. Stroke iskemik
suplai oksigen dan glukosa ke bagian otak yang mengalami oklusi (Hacke,
2018).
Stroke dapat timbul akibat pendarahan tekanan tinggi di otak atau akibat
embolus yang terlepas dari pembuluh otak yang terpajan tekanan tinggi. Stroke
2. Infark Miokardium
miokardium mungkin tidak dapat dipenuhi dan dapat terjadi iskemia jantung
3. Gagal Ginjal
progresif dan irreversible dari berbagai penyebab, salah satunya pada bagian
ginjal kronik oleh karena penimbunan garam dan air atau sistem renin
kali lebih besar terhadap kejadian gagal ginjal bila dibandingkan dengan orang
maligna (hipertensi yang meningkat cepat). Tekanan yang sangat tinggi pada
disekitarnya kolaps yang dapat menyebabkan ketulian, kebutaan dan tak jarang
juga koma serta kematian mendadak. Keterikatan antara kerusakan otak dengan
1. Berdasarkan orang
Hipertensi lebih sering terjadi pada pria usia 31 tahun ke atas sedangkan
pada wanita terjadi pada usia 45 tahun (setelah menopause). Di jawa barat
sekitar 6,5%. Pada usia 50-59 tahun prevalensi hipertensi pada laki- laki sekitar
53,8% sedangkan pada wanita sekitar 29% dan pada usia lebih dari 60 tahun
umur 75 tahun ke atas yaitu 63,8%, di ikuti umur 65-74 tahun sebesar 57,6%.
Menurut Bustan (2017), berdasarkan suku dan ras bahwa orang hitam di
berkulit putih.
2. Berdasarkan tempat
(39,6%) dan terendah Papua Barat (20,1%). Provinsi Jawa Timur (37,4%),
Sulawesi Barat (33,9%), Kalimantan Tengah (33,6%) dan Nusa Tenggara Barat
Provinsi yang paling tinggi adalah Bangka Belitung (30,9%), diikuti Kalimatan
3. Berdasarkan waktu
1000 penduduk pada tahun 1995, naik menjadi 110 per 1000 penduduk tahun
a. Umur
besar resiko terkena hipertensi. Umur lebih dari 40 tahun mempunyai resiko
besar sehingga prevalesi hipertensi dikalangan usia lanjut lebih tinggi yaitu
umur diatas 75 tahun 63,8% diikuti usia 65-74 tahun (57,6%), usia 55-64
Riskesdas 2013, yaitu : 15-24 tahun, 25-34 tahun, 35-44 tahun, 45-54 tahun,
b. Jenis Kelamin
2,29 untuk peningkatan tekanan darah sistolik. Pria diduga memiliki gaya
bahwa tekanan darah seorang anak akan lebih mendekati tekanan darah
bahwa gen yang diturunkan, dan bukan hanya faktor lingkungan (seperti
a. Konsumsi Garam
volume plasma (cairan tubuh) dan tekanan darah. Keadaan ini akan diikuti
ditemukan pada suku bangsa dengan asupan garam minimal. Asupan garam
34
tidak lebih dari 6 gram perhari setara dengan 110 mmol natrium atau 2400
mg/hari.
yang bersumber dari hewan dan peningkatan konsumsi lemak tak jenuh
secukupnya yang berasal dari minyak sayuran, biji-bijian dan makanan lain
2017).
c. Alkohol
diketahui secara pasti. Orang-orang yang minum alkohol terlalu sering atau
terlalu banyak memiliki tekanan yang lebih tinggi dari pada individu yang
akibat alkohol masih belum jelas. Namun diduga, peningkatan kadar kortisol
dan peningkatan volume sel darah merah serta kekentalan darah merah
kali.
d. Obesitas
hipertensi pada obesitas jauh lebih besar. Risiko relatif untuk menderita
hipertensi pada orang gemuk 5 kali lebih tinggi dibandingkan dengan seorang
e. Olahraga
olahraga isotonik dan teratur dapat menurunkan tahanan perifer yang akan
tidak aktif juga cenderung mempunyai frekuensi denyut jantung lebih tinggi
sehingga otot jantungnya harus bekerja lebih keras pada setiap kontraksi.
36
Makin keras dan sering otot jantung harus memompa, makin besar tekanan
Melakukan olahraga secara teratur tidak hanya menjaga bentuk tubuh dan
berat badan, tetapi juga dapat menurunkan tekanan darah. Latihan aerobik
sedang selama 30 menit sehari selama beberapa hari setiap minggu dapat
darah adalah berjalan kaki, bersepeda, berenang, dan aerobik (Palmer, A &
William, B, 2018).
f. Stress
Stress adalah suatu kondisi yang disebabkan oleh adanya transaksi antara
(biologis, psikologis dan sosial) yang ada pada diri seseorang (Depkes, 2016).
g. Merokok
Zat-zat kimia beracun seperti nikotin dan karbon monoksida yang dihisap
melalui rokok yang masuk ke dalam aliran darah dapat merusak lapisan
dan tekanan darah tinggi. Merokok juga meningkatkan denyut jantung dan
h. Penatalaksanaan Hipertensi
tekanan darah. Pola hidup sehat yang dianjurkan untuk mencegah dan
gula, membatasi konsumsi garam, makan cukup buah, makan sayuran, makan
18,5 – 22,9 kg/m2, lingkar pinggang < 90 cm untuk laki-laki atau < 80 cm
untuk perempuan.
Berolahraga seperti senam aerobik atau jalan cepat selama 30-45 menit
dan TDD 2,5 mmHg. Berbagai cara relaksasi seperti meditasi, yoga dan
darah.
d. Berhenti merokok
merokok. Beberapa metode yang secara umum dicoba adalah sebagai berikut:
a) Inisiatif sendiri
39
pertolongan pihak luar. Metode ini banyak menarik para perokok karena
hal-hal berikut:
c) Kelompok program
dukungan. Program ini banyak yang berhasil, tetapi memerlukan biaya dan
hipertensi yang biasa minum alkohol, akan menurunkan TDS rata-rata 3,8
40
Kesehatan
perminggu. Satu unit = setengah gelas bir (5% alkohol), 100 ml anggur
Tabel 2.3 Dampak modifikasi gaya hidup terhadap penurunan tekanan darah
e) Terapi farmakologis
hingga 35-40%, infark miokard 20-25%, dan gagal jantung lebih dari 50%.
kerja panjang sehingga dapat diberikan sekali sehari dan dosisnya dititrasi.
Pemilihan atau kombinasi obat anti hipertensi yang cocok bergantung pada
penyebabnya.
komplikasi.
antihipertensi.
seminggu sekali, apabila tekanan darah sistolik > 160 mmHg atau diastolik
l) Pada kasus hipertensi emergensi atau urgensi tekanan darah tidak dapat
a. Kerangka Teori
PENDERITA
HIPERTENSI
Pengendalian Hipertensi
Cek Tekanan Darah secara
Rutin
Diet rendah garam
Dukungan keluarga
Dukunga Emosional
Faktor Predisposisi
1. Tingkat pengetahuan
2. Sikap penderita hipertensi
3. Tingkat Pendapatan
Keterangan
44
45
46
sifat hal yang didefinisikan yang dapat diamati. Konsep dapat diamati atau
observasi ini penting, karena hal yang dapat diamati itu membuka kemungkinan
bagi orang lain selain peneliti untuk melakukan hal yang serupa, sehingga apa
yang dilakukan oleh peneliti terbuka untuk diuji kembali oleh orang lain (Sumadi,
2018).
VARIABEL DEPENDEN
4 Upaya Pengendalian hipertensi dapat Kuesioner Mengisi 1.Baik, jika Ordina
Penge dikurangi dengan mengurangi Selalu = 3 kuisioner skor skor ≥ l
ndalia konsumsi garam, melakukan Kadang- mean 27
n aktifitas fisik, tidak merokok, kadang = 2 2. Kurang
Hipert diet dengan gizi seimbang, Tidak jika skor <
ensi mempertahankan berat badan pernah = 1 mean 27
ideal, menghindari minuman -
beralkohol
48
3.3 Hipotesis
Bab ini akan diuraikan tentang desain penelitian, lokasi dan waktu
berdasarkan teori yang ada. Sampel perlu mewakili seluruh rentang nilai yang ada
(Nursalam, 2016).
observasi data variabel independen dan dependen hanya satu kali pada satu saat.
Pada jenis ini variabel independen dan dependen dinilai secara simultan pada satu
saat, jadi tidak ada tindak lanjut. Tentunya tidak semua subjek penelitian harus
diobeservasi pada hari atau waktu yang sama. Akan tetapi baik variabel
independen maupun variabel dependen dinilai hanya satu kali saja. Penelitian ini
49
50
4.2.1 Populasi
4.2.2 Sampel
Sampel adalah sebagian yang diambil di seluruh objek yang diteliti dan
2015). Pengambilan sampel yang digunakan adalah dengan cara total sampling,
yaitu penetapan jumlah populasi dengan cara mengambil semua anggota populasi
menjadi sampel (Tohardi, 2019). Jumlah sampel yang diambil yaitu sebanyak 43
orang. Alasan mengambil total sampling karena menurut Tohardi (2019) jumlah
populasi yang kurang dari 100 seluruh populasi dijadikan sampel penelitian
semuanya.
7. Kriteria Inklusi:
a. Pasien hipertensi
2 Kriteria ekslusif
Menurut Sugiyono (2018), variabel adalah suatu atribut atau sifat atau
nilai dari orang, obyek, atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang
penelitian ini adalah pengetahuan hipertensi, sikap pasien hipertensi, dan tingkat
hipertensi.
Kecamatan Gebang.
1. Uji Validitas
Dikatakan valid jika nilai r hitung > r tabel. Uji validitas dilakukan pada
terdapat 5 item pertanyaan yang tidak valid yaitu nomor 2 (0,328), nomor
dikatakan valid.
52
Dikatakan reliabel jika nilai > 0,60. Pada kuesioner pengetahuan diperoleh
sebagai berikut:
Kesehatan Kuningan
consent.
1. Editing
tidak memungkinkan, maka data yang tidak lengkap tersebut tidak diolah.
jawaban satu persatu apakah Checklist sudah diisi sesuai petunjuk yang telah
ditentukan, meliputi:
2. Coding
data yang terdiri atas beberapa kategori. Coding atau mengkode data bertujuan
1) Data demografi
Pendidikan : 1 = SD 4 = PerguruanTinggi
2 = SMP 5 = Tidaksekolah
3 = SMA
2 = 45-54
54
3. Scoring
mempermudah perhitungan.
4. Tabulating
penelitian ini tabulasi terdiri dari hasil data demografi responden, kuesioner
pengendalian hipertensi.
tabel atau grafik (Nursalam, 2018). Data yang telah terkumpul akan
1. Informed Consent
Lembar inform consent diberikan saat penelitian yang terdiri dari nama,
maksud dari penelitian, kemudian mengisi formulir dan memberikan tanda tangan
2. Anonimity (tanpanama)
3. Kerahasiaan
tidak dilaporkan dengan cara apapun dan tidak mungkin diakses oleh orang
lain selain peneliti. Pada penelitian ini kerahasiaan responden dijaga dengan
Kabupaten Cirebon.
BAB V
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
terikat.
bivariat pada penelitian ini menggunakan uji Rank Spearman. Berikut ini
upaya pengendalian.
5.2 Pembahasan
dan usia. Hal ini sesuai dengan pendapat Maryono (2017) bahwa
pengetahuan yang baik akan mampu merubah gaya hidup dengan cara
diet, hindari stres serta hindari pola hidup tidak sehat. Sumadi (2019),
pengetahuan.
diharapkan.
banyak faktor, antara lain pengalaman (diri sendiri maupun orang lain),
menghasilkan perilaku yang positif dan sikap negatif dimana sikap ini
perilaku yang negatif pula, dalam hal ini mengarah pada perilaku
orang lain dengan sikap yang dianggap penting salah satunya adalah
negatif perlu diberikannya motivasi dan dukungan dari orang terdekat dan
tenaga kesehatan.
gerak, tingkah dan pendapat kita, seseorang yang tidak ingin kita
tua, keluarga, tetangga, teman, tokoh masyarakat, tokoh agama. Saran bagi
responden yang memiliki sikap negatif untuk terus diberikan motivasi dan
dukungan dari orang terdekat seperti keluarga atau teman sebaya untuk
atau stimulus yang melibatkan dua komponen, yaitu komponen emosi dan
sudah memiliki sikap yang baik dalam pengendalian hipertensi. Hal ini
penghasilan tinggi.
Bekerja yaitu sebanyak 38 orang (36.20%) dan yang terendah yaitu yang
asumsi peneliti hal ini terjadi di karenakan responden yang lebih banyak
kurangnya aktifitas fisik yang kurang aktif atau aktifitas fisik ringan.
meminum obatnya.
67
menjaga pola makan, rutin minum obat dan pemeriksaan rutin minimal
(Novitasari, 2020).
(Susriyanti, 2014).
adalah dengan menjalani pola hidup sehat seperti menjaga berat bedan,
68
Tahun 2022
dengan penelitian Sunarti (2019) Dari hasil uji statistik di peroleh p value
Garuda Bandung.
yang baik akan mampu merubah gaya hidup dengan cara berhenti
hindari stress serta hindari pola hidup tidak sehat. Semakin baik
Pengetahuan yang harus dimiliki oleh responden berupa arti dari penyakit
daya ingat dan hal tersebut akan berpengaruh terhadap respon atau
dan penurunan orientasi (Utomo, 2013). Selain factor usia latar belakang
gaya hidup penderita seperti diet, istirahat yang cukup, olahraga dan
2022
= 0,002.
seperti kontrol berat badan, tingkatkan aktifitas fisik serta kurangi intake
yang lebih parah. Akan tetapi, tidak semua penderita hipertensi dapat
terbukti dapat menurunkan tekanan darah. Adapun pola hidup sehat yang
terhadap kesehatannya
72
Tahun 2022
hipertensi.
skripsi ini, ada keterbatasan yang dialami dan dapat menjadi beberapa
factor yang dapat untuk lebih diperhatikan bagi peneliti yang akan dating
antara lain:
anggapan dan pemahaman yang berbeda tiap responden, juga faktor lain
6.1 Simpulan
Kabupaten Cirebon.
71
6.2 Saran
1. Bagi Puskesmas
2. Bagi Keluarga
kesehatan terdekat.
3. Bagi Desa
Adib, M., 2019, Cara Mudah Memahami dan Menghindari Hipertensi, Jantung dan
Stroke, Edisi ke-2, Yogyakarta: Dianloka Printika.
Arikunto. 2018. Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta
Balitbang Kemenkes RI. 2018. Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas). Jakarta: Balitbang
Kemenkes RI.
Balitbang Kemenkes RI. 2018. Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas). Jakarta: Balitbang
Kemenkes RI.
Bustan, M.N. 2018. Epidemiologi Penyakit Tidak Menular. Jakarta: Rineka Cipta.
Maryono, D., 2018. Penyakit Jantung. Jakarta: PT. Bhuana Ilmu Populer. Notoatmodjo,
Soekidjo. 2012.Ilmu Kesehatan
Sufri, M.R. 2017. Gambaran Pengetahuan, Sikap dan Tindakan Penderita Hipertensi
Dalam Upaya Mencegah Kekambuhan Penyakit Hipertensi. Program Internsip
Dokter Indonesia Kabupaten Aceh Barat. (skripsi). Aceh Barat.
------------------
Kpd Yth :
Calon Responden
Dengan Hormat,
Saya yang bertanda tangan di bawah ini adalah mahasiswa STIKes Kuningan
NIM : CKX0200009
Bermaksud akan mengadakan penelitian pada tanggal 4 Juli-14 Juli 2022 dengan
Apabila Saudari menyetujui, maka dengan ini saya mohon kesediaan untuk
mendatangani lembar persetujuan dan menjawab pertanyaan yang saya ajukan. Atas
Peneliti,
Nuning Nurul Hikmah
Lampiran 7 Surat Persetujuan Responden
Nama : .......................
Umur : .......................
Alamat : ........................................................
dalam penelitian dengan judul “Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan, Sikap Dan
Responden
(………………………..)
Kode :
Waktu/Tanggal :
Petunjuk pengisian
1. Semua pertanyaan harus dijawab
2. Setiap pertanyaan dijawab hanya dengan satu jawaban
A. Identitas
2. Nama :
3. Umur :
4. Pendidikan :
5. Alamat :
B. Aspek pertanyaan pengetahuan
Petunjuk pengisian :
Pilihlah salah satu jawaban yang anda anggap paling benar, dengan memberi
tanda (x) pada huruf pilihan tersebut
1. Penyakit hipertensi merupakan tekanan darah tinggi
Benar (1) Salah (0)
2. Penderita tekanan darah tinggi penting memeriksakan tekanan darahnya ke
pelayanan Kesehatan yang terdekat
Benar (1) Salah (0)
3. Membatasi makanan asin dan berlemak merupakan salah satu usaha untuk mencegah
tekanan darah tinggi
Benar (1) Salah (0)
4. Mengkonsumsi garam berlebihan akan menyebabkan tekanan darah
meningkat
Benar (1) Salah (0)
5. Selain dari mengkonsumsi buah-buahan segar, usaha lain untuk mencegah
tekanan darah tinggi adalah olahraga secara teratur
Benar (1) Salah (0)
6. Merokok dan minum alkohol merupakan penyebab timbulya kekambuhan penyakit
tekanan darah tinggi
Benar (1) Salah (0)
7. Menjauhkan diri dari stress adalah salah satu cara untuk mencegah terjadinya
tekanan darah tinggi
Benar (1) 1. Salah (0)
1. Dukungan keluarga merupakan salah satu yang terpenting untuk memotivasi
penderita hipertensi dalam menjalankan perubahan gaya hidupnya
Benar 8. (1) 1. Salah (0)
8. Meminum obat anti hipertensi secara teratur dan mengontrol pola makan adalah
usaha mencegah kekambuhan penyakit tekanan darah tinggi
Benar 9. (1) 2. Salah (0)
10. Menjaga berat badan dalam kisaran normal bisa mengurangi risikontinggi terjadinya
penyakit tekanan darah tinggi
Benar (1) 10. Salah (0) 3.
C. Aspek Sikap
Petunjuk pengisian :
Berilah tanda (√) pada kolom yang paling sesuai dengan pilihan anda.
Keterangan : SS = Sangat setuju TS = tidak setuju
S = setuju STS = sangat tidak setuju
No Pertanyaan SS S TS STS
1 Jika merasa pusing dan tengkuk terasa
berat dalam jangka waktu yang lama
sebaiknya memeriksakan diri ke pelayanan
Kesehatan terdekat.
2 Penderita hipertensi sebaiknya
memeriksakan tekanan darah secara teratur
setiap bulan dan mengontrol pola makan.
3
Kurang istirahat dan banyak beban pikiran
dapat menyebabkan tekanan darah
meningkat.
4
Penderita tekanan darang tinggi boleh
melakukan olahraga ringan seperti jogging,
Pengetahuan
sko Kod
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 % Kategori
r e
1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 8 80 Baik 1
2 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 9 90 Baik 1
3 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 7 70 Cukup 2
4 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 8 80 Baik 1
5 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 8 80 Baik 1
6 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 5 50 Kurang 3
7 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 7 70 Cukup 2
8 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 8 80 Baik 1
9 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 7 70 Cukup 2
10 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 8 80 Baik 1
11 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 5 50 Kurang 3
12 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 8 80 Baik 1
13 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 8 80 Baik 1
14 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 7 70 Cukup 2
15 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 5 50 Kurang 3
16 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 9 90 Baik 1
17 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 5 50 Kurang 3
18 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 9 90 Baik 1
19 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 5 50 Kurang 3
20 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 8 80 Baik 1
21 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 6 60 Cukup 2
22 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 5 50 Kurang 3
23 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 8 80 Baik 1
24 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 8 80 Baik 1
25 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 5 50 Kurang 3
26 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 5 50 Kurang 3
27 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 5 50 Kurang 3
28 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 9 90 Baik 1
29 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 7 70 Cukup 2
30 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 7 70 Cukup 2
31 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 9 90 Baik 1
32 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 6 60 Cukup 2
33 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 6 60 Cukup 2
34 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 8 80 Baik 1
35 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 9 90 Baik 1
36 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 7 70 Cukup 2
37 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 8 80 Baik 1
38 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 7 70 Cukup 2
39 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 8 80 Baik 1
40 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 8 80 Baik 1
41 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 6 60 Cukup 2
42 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 9 90 Baik 1
43 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 7 70 Cukup 2
Sikap
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 2 3 3 3 4 3 3 3 2 2 28 Positif 1
2 1 2 3 3 3 4 3 3 3 3 28 Positif 2
3 3 2 3 3 3 3 3 1 3 3 27 Negatif 1
4 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 28 Positif 2
5 4 3 3 2 4 3 2 3 2 2 28 Positif 2
6 2 2 3 3 3 3 3 3 1 1 24 Negatif 2
7 2 2 2 3 2 3 3 3 3 3 26 Negatif 1
8 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 29 Positif 2
9 3 3 4 3 3 4 4 3 3 2 32 Positif 1
10 3 3 3 3 3 2 3 4 3 3 30 Positif 1
11 3 3 3 2 3 3 4 3 2 2 28 Positif 2
12 2 3 3 2 4 3 3 2 3 3 28 Positif 1
13 3 3 3 2 3 2 4 3 2 2 27 Negatif 2
14 2 2 3 2 3 3 3 3 1 3 25 Negatif 2
15 2 3 2 3 3 3 4 3 2 3 28 Positif 1
16 2 2 3 3 4 3 4 3 2 2 28 Positif 1
17 3 3 3 3 3 3 4 2 3 2 29 Positif 1
18 4 3 3 2 4 3 2 3 2 3 29 Positif 1
19 3 2 3 2 3 3 2 3 2 2 25 Negatif 1
20 2 2 3 2 3 4 3 3 3 3 28 Positif 2
21 3 2 3 2 2 4 3 4 2 3 28 Positif 1
22 3 3 4 3 3 3 3 3 1 2 28 Positif 1
23 3 2 3 3 3 4 3 3 3 2 29 Positif 1
24 1 2 2 2 2 3 2 2 2 2 20 Negatif 2
25 4 2 3 3 3 2 3 2 2 2 26 Negatif 2
26 2 2 3 2 3 2 2 1 2 2 21 Negatif 2
27 2 3 3 2 3 1 2 3 2 3 24 Negatif 2
28 2 2 3 2 3 2 2 2 3 3 24 Negatif 2
29 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 28 Positif 1
30 3 3 4 2 3 2 3 3 4 3 30 Positif 1
31 2 2 1 2 3 4 3 3 3 3 26 Negatif 2
32 3 4 2 2 3 4 2 2 3 3 28 Positif 1
33 1 2 4 1 4 2 1 1 2 3 21 Negatif 2
34 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 29 Positif 1
35 2 3 2 2 3 3 3 4 3 3 28 Positif 1
36 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 28 Positif 1
37 3 3 3 2 4 3 2 3 2 4 29 Positif 1
38 2 3 3 3 4 3 3 3 3 3 30 Positif 1
39 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 28 Positif 1
40 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 28 Positif 1
41 2 2 3 2 3 3 2 3 3 3 26 Negatif 2
42 2 2 2 3 4 3 3 3 3 4 29 Positif 1
43 2 2 3 3 3 3 2 3 3 4 28 Positif 1
Pendapatan
Pendapatan kode
1 Rendah 1
2 Rendah 1
3 Rendah 1
4 Sedang 2
5 Rendah 1
6 Rendah 1
7 Rendah 1
8 Sedang 2
9 Sedang 2
10 Tinggi 3
11 Rendah 1
12 Rendah 1
13 Rendah 1
14 Rendah 1
15 Sedang 2
16 Rendah 1
17 Tinggi 3
18 Rendah 1
19 Rendah 1
20 Rendah 1
21 Sedang 2
22 Rendah 1
23 Rendah 1
24 Sedang 2
25 Rendah 1
26 Rendah 1
27 Rendah 1
28 Sedang 2
29 Rendah 1
30 Rendah 1
31 Tinggi 3
32 Rendah 1
33 Sedang 2
34 Sedang 2
35 Tinggi 3
36 Tinggi 3
37 Rendah 1
38 Rendah 1
39 Sedang 2
40 Tinggi 3
41 Rendah 1
42 Sedang 2
43 Rendah 1
Upaya Pengendalian
Sko
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 r
1 3 4 3 4 3 2 2 1 2 3 27 Baik 1
2 4 3 3 2 2 2 2 3 3 3 27 Baik 1
3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 20 Kurang 2
4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 38 Baik 1
5 4 4 4 4 4 2 4 3 2 2 33 Baik 1
6 3 3 3 3 3 3 2 1 1 2 24 Kurang 2
7 3 3 2 2 3 2 2 2 2 2 23 Kurang 2
8 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 38 Baik 1
9 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 38 Baik 1
10 3 3 2 2 4 4 4 2 1 4 29 Baik 1
11 4 4 3 2 3 3 3 3 3 4 32 Baik 1
12 4 3 3 1 3 2 2 3 3 3 27 Baik 1
13 4 4 3 2 2 1 2 2 2 3 25 Kurang 2
14 3 3 3 2 3 3 4 2 3 3 29 Baik 1
15 3 3 3 2 1 4 4 3 3 4 30 Baik 1
16 3 3 3 2 4 4 2 3 3 3 30 Baik 1
17 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 27 Baik 1
18 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 33 Baik 1
19 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 22 Kurang 2
20 3 3 2 2 1 3 3 3 3 4 27 Baik 1
21 3 4 4 2 3 4 3 3 2 3 31 Baik 1
22 2 2 1 1 3 2 3 2 3 3 22 Kurang 2
23 3 4 3 2 3 4 3 3 3 3 31 Baik 1
24 3 3 3 2 1 4 4 3 3 4 30 Baik 1
25 3 3 3 2 2 2 3 1 2 2 23 Kurang 2
26 3 3 3 2 3 2 3 2 2 3 26 Kurang 2
27 3 3 2 2 2 2 3 2 3 3 25 Kurang 2
28 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 29 Baik 1
29 3 2 1 1 1 2 1 2 2 3 18 Kurang 2
30 4 4 3 1 2 1 1 3 2 3 24 Kurang 2
31 3 4 2 2 3 3 2 2 3 3 27 Baik 1
32 3 3 3 3 2 2 3 2 2 3 26 Kurang 2
33 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 28 Baik 1
34 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 29 Baik 1
35 3 3 3 3 3 2 3 4 3 2 29 Baik 1
36 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 28 Baik 1
37 3 2 3 2 4 2 3 3 3 2 27 Baik 1
38 2 2 2 3 3 3 3 3 3 2 26 Kurang 2
39 2 3 2 3 4 3 3 3 3 3 29 Baik 1
40 2 3 3 2 3 3 3 3 3 2 27 Baik 1
41 2 2 3 3 3 3 3 3 4 3 29 Baik 1
42 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 29 Baik 1
43 3 3 3 2 3 3 2 3 1 3 26 Kurang 2
HASIL ANALISIS
ANALISIS UNIVARIAT
Descriptives
Statistic Std. Error
Sikap Mean 26,98 ,384
95% Confidence Interval for Lower Bound 26,20
Mean
Upper Bound 27,75
5% Trimmed Mean 27,11
Median 28,00
Variance 6,357
Std. Deviation 2,521
Minimum 20
Maximum 32
Range 12
Interquartile Range 3
Skewness -,954 ,361
Kurtosis 1,068 ,709
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Sikap ,178 43 ,001 ,918 43 ,005
a. Lilliefors Significance Correction
Descriptives
Statistic Std. Error
Upaya_Pengendalian Mean 27,36 ,650
95% Confidence Interval for Lower Bound 26,55
Mean
Upper Bound 29,17
5% Trimmed Mean 27,78
Median 27,00
Variance 18,171
Std. Deviation 4,263
Minimum 18
Maximum 38
Range 20
Interquartile Range 4
Skewness ,420 ,361
Kurtosis 1,020 ,709
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Upaya_Pengendalian ,139 43 ,037 ,952 43 ,068
a. Lilliefors Significance Correction
Pengetahuan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Baik 21 48,8 48,8 48,8
Cukup 13 30,2 30,2 79,1
Kurang 9 20,9 20,9 100,0
Total 43 100,0 100,0
Pendapatan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Rendah 26 60,5 60,5 60,5
Sedang 11 25,6 25,6 86,0
Tinggi 6 14,0 14,0 100,0
Total 43 100,0 100,0
Sikap
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Positif 29 67,4 67,4 67,4
Negatif 14 32,6 32,6 100,0
Total 43 100,0 100,0
Upaya_Pengendalian
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Baik 29 67,4 67,4 67,4
Kurang 14 32,6 32,6 100,0
Total 43 100,0 100,0
ANALISIS BIVARIAT
Crosstabs
Pengetahuan * Upaya_Pengendalian Crosstabulation
Upaya_Pengendalian
Baik Kurang Total
Pengetahuan Baik Count 20 1 21
Expected Count 14,2 6,8 21,0
% within Pengetahuan 95,2% 4,8% 100,0%
Cukup Count 6 7 13
Expected Count 8,8 4,2 13,0
% within Pengetahuan 46,2% 53,8% 100,0%
Kurang Count 3 6 9
Expected Count 6,1 2,9 9,0
% within Pengetahuan 33,3% 66,7% 100,0%
Total Count 29 14 43
Expected Count 29,0 14,0 43,0
% within Pengetahuan 67,4% 32,6% 100,0%
1. Data Pribadi
Agama : Islam
E-mail : nuningnurulh@gmail.com
2. Pendidikan Formal
3. Pendidikan Informal
4. Pekerjaan