SKRIPSI
Siti Komariah
1922127
SKRIPSI
Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi
syarat mencapai gelar Sarjana Ilmu Keperawatan
Siti Komariah
1922127
Disusun Dan Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Keperawatan Pada Program Studi Ilmu Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan (STIKes) Murni Teguh
SKRIPSI
DISUSUN OLEH :
Penguji I Penguji II
Lenny L Simatupang, S.Kep., Ns., M.Kep Lam Murni Sagala, S.Kep., Ns., M.Kep
NIDN: 0126107806 NIDN: 0102048702
Telah Diuji
Dewan Penguji
Pembimbing Penguji
Pembimbing : Dr. Rostime Hermayerni Simanullang, S.Kep, Ns, M.Kes
Penguji 1 : Afnizar Wahyu, S.Kep.,Ns, M.Kep
Penguji 2 : Harsudianto Silaen, S.Kep Ns, M.Kep
PERNYATAAN ORISINALITAS
SKRIPSI
Saya menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul” Hubungan Dukungan Keluarga dengan
Kepatuhan Berobat Rutin pada Pasien Tb Paru di Ruang Poliklinik Rumah Sakit Aminah
Kota Tangerang,ini sepenuhnya karya saya sendiri. Tidak ada bagian di dalamnya yang
merupakan plagiat dari karya orang lain dan saya tidak melakukan pengutipan dengan
cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam penulisan karya
ilmiah, kecuali beberapa kutipan dan ringkasan yang masing-masing disebutkan
sumbernya.
Siti Komariah
1922127
HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN
KEPATUHAN BEROBAT RUTIN PADA PASIEN
TB PARU DI RUANGPOLIKLINIK
RUMAH SAKIT AMINAH
KOTA TANGERANG
ABSTRAK
i
RELATIONSHIP OF FAMILY SUPPORT TO COMPLIANCE WITH
ROUTINE TREATMENT IN PULMONARY TUBERCULOSIS
PATIENTS IN THE POLYCLINIC ROOM OF
THE AMINAH HOSPITAL,
TANGERANG CITY
ABSTRACT
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Pemurah dan Maha
Penyayang, dengan limpah karunia-Nya Penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi
ini dengan judul “Hubungan Dukungan Keluarga dengan Kepatuhan Berobat Rutin pada
Pasien Tb Paru di Ruang Poliklinik Rumah Sakit Aminah Kota Tangerang tahun 2021”.
Dalam penulisan Skripsi ini, penulis banyak mendapatkan bimbingan serta bantuan
baik moril maupun materiil. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis ingin
mengucapkan banyak terima kasih kepada :
1. dr. Mutiara, MHA, MKT, selaku Ketua Yayasan Tapeumulia Bangsa.
2. Seriga Banjarnahor, S.Kep, Ns, MARS, selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Murni Teguh Medan.
3. Lenny Lusia Simatupang, S.Kep, Ns, M.Kep, selaku Ketua Program Studi Ilmu
Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Murni Teguh
4. Dr.Rostime Hermayerni Simanullang, S.Kep.,Ns., M.Kes, selaku dosen pembimbing yang
telah memberikan bimbingan dalam penyelesaian Skripsi ini
5. Afnizar Wahyu, S.Kep.,Ns, M.Kep, selaku Dosen Penguji I dan Pembimbing
Akademik yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan kritik dan saran
yang membangun dalam penyempurnaan skripsi ini.
6. Harsudianto Silaen, S.Kep.,Ns, M.Kep, selaku Dosen Penguji II yang telah
meluangkan waktunya untuk memberikan kritik dan saran yang membangun dalam
penyempurnaan skripsi ini.
7. Orangtua dan keluarga yang selalu memberikan support secara moril.
8. Suami dan Anak – Anak saya yang saya sayangi, yang sudah memberikan dukungan
dan sangat mengerti kesibukan ibunya.
9. RS MTCT yang telah memberikan kepercayaan untuk melajutkan pendidikan dan
memberikan tempat untuk penelitian.
10. Rekan-rekan mahasiswa yang telah membantu dalam penyelesaian Skripsi ini.
11. Seluruh pihak yang telah membantu dalam kelancaran penyusunan Skripsi ini
Akhir kata semoga Skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca pada
umumnya, semoga Allah SWT selalu melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada kita,
Aamiin.
Siti Komariah
1922127
DAFTAR ISI
iii
PENGESAHAN PROPOSAL
LEMBAR TANGGAL DI UJI
SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS
ABSTRAK......................................................................................................... i
ABSTRACT........................................................................................................ ii
KATA PENGANTAR....................................................................................... iii
DAFTAR ISI...................................................................................................... iv
DAFTAR TABEL.............................................................................................. vii
DAFTAR GAMBAR......................................................................................... viii
DAFTAR LAMPIRAN..................................................................................... ix
DAFTAR SINGKATAN................................................................................... x
BAB I PENDAHULUAN............................................................................. 1
1.1 Latar Belakang.......................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah..................................................................... 3
1.3 Tujuan Penelitian...................................................................... 3
1.3.1 Tujuan Umum.................................................................. 3
1.3.2 Tujuan Khusus................................................................. 3
1.4 Manfaat Penelitian.................................................................... 4
1.4.1 Bagi Pendidikan............................................................... 4
1.4.2 Bagi Institusi Rumah Sakit.............................................. 4
1.4.3 Bagi Penelitian................................................................. 4
iv
2.3.4 Cara Penularan................................................................. 13
2.3.5 Perjalanan Penyakit......................................................... 13
2.3.6 Klasifikasi Diagnosis....................................................... 14
2.3.7 Pengobatan Penyakit Tuberkulosis paru.......................... 15
2.3.8 Tahapan pengobatanTB................................................... 15
2.3.9 Obat Anti Tuberkulosis.................................................... 16
2.4 Kerangka Teori.......................................................................... 22
2.5 Kerangka Konsep...................................................................... 23
2.6 Hipotesis.................................................................................... 23
v
5.1 Pembahasan............................................................................... 37
5.1.1 Hubungan Dukungan Keluarga Terhadap Kepatuhan
Berobat Rutin Pada Pasien TB Paru Di Ruang
Poliklinik Rumah Sakit Aminah Kota Tangerang
Tahun 2021...................................................................... 38
5.1.2 Kepatuhan Pasien TB Paru Ruang Poliklinik.................. 38
5.2 Keterbatasan peneliti................................................................. 40
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................ 43
DAFTAR TABEL
vi
Nomor
Judul Halaman
Tabel
2.1 Jenis, Sifat, Dan Efek Samping OAT............................................ 16
2.2 Pengelompokan OAT.................................................................... 16
2.3 Jenis dan dosis OAT...................................................................... 17
2.4 Dosis Paduan OAT KDT Kategori1.............................................. 18
2.5 Dosis Paduan OAT Kombipak Untuk Kategori 1......................... 19
2.6 Dosis KDT Untuk Sisipan............................................................. 19
2.7 Dosis KDT untuk Sisipan Kombipak............................................ 20
3.1 Definisi Operasional...................................................................... 27
3.3 Kisi-Kisi Kuesioner Dukungan Keluarga...................................... 29
3.4 Kisi-Kisi kuesioner kepatuhan....................................................... 30
4.1 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Karakteristik
Pasien TB Paru di Rumah Sakit Aminah Kota Tangerang
Tahun 2021.................................................................................... 33
4.2 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Dukungan
Keluarga Pasien TB ParuDi Ruang Poliklinik Rumah Sakit
Aminah Kota Tangerang Tahun 2021........................................... 34
4.3 Tingkat Kepatuhan Berobat Rutin Pasien TB Paru di Ruang
Poliklinik Rumah Sakit Aminah Kota Tangerang Tahun 2021..... 34
4.6 Hubungan Dukungan Keluarga Terhadap Kepatuhan Berobat
Rutin Pada Pasien TB Paru Ruang Poliklinik Rumah Sakit
Aminah Kota Tangerang Tahun 2021........................................... 35
DAFTAR GAMBAR
vii
Nomor
Gamba Judul Halaman
r
2.1 Kerangka Teori Penelitian Teori Perilaku Lawrence Green dalam Notoadmodjo,
(2014) 22
viii
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor
Lampira Judul
n
ix
DAFTAR SINGKATAN
TB : Tuberkulosis
SDKI : Menurut Survei Demografi Kesehatan Indonesia tahun
Riskerdas : Riset Kesehatan Dasar
WHO : World Health Organization
DOTS : Directly Observed Treatment Short–Cours
BTA : Baksil Tahan Asam
UPK : (Unit Pelayanan Kesehatan)
S-P-S : sewaktu- pagi- sewaktu
PMO : Pengawas Menelan Obat
HIV : Human Immunodeficiency Virus
OAT : Obat Anti Tuberkulosis
x
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
bahwa angka penemuan kasus TBC di tahun 2019 belum mencapai target yaitu
sebesar 53% (Dinkes Banten,2020).
Program pengobatan TB Paru yang diterima oleh pasien diantaranya
adalah dengan pengobatan secara rutin selama 6 – 9 bulan guna mengurangi
penyakit yang ditimbulkannya. Namun pengobatan yang sering kali dilakukan
oleh penderita tidak berjalan dengan semestinya. Hal ini terjadi karena faktor
pengetahuan juga dukungan keluaerga pasien TB Paru yang masih kurang. Pasien
masih menganggap bahwa meskipun pengobatan yang telah dijalaninya sudah
berjalan lama, namun kondisi penyakit yang dideritanya tidak kunjung sembuh
(PPTI,2014).
Penelitian sebelumnya tentang TB Paru pernah diteliti oleh Pasek (2013)
meneliti hubungan persepsi dan tingkat pengetahuan penderita tuberculosis paru
dengan kepatuhan pengobatan. Lokasi penelitian Puskesmas Buleleng.
Penelitiannya observasional dengan menggunakan rancangan case control study,
subyek yang diteliti adalah penderita tuberkulosis paru BTA (+) dengan sampel
dilakukan random sampling. Besar populasi yang digunakan adalah 82 dan
sampel berjumlah 40 orang Hasil penelitian didapatkan penderita TB paru dengan
persepsi positif memiliki kemungkinan patuh dalam pengobatan sebesar 21,41
kali lebih besar dari pada yang memiliki persepsi negatif. Dan terdapat hubungan
yang signifikan antara tingkat pengetahuan baik memiliki 16,81 kali lebih besar
patuh terhadap pengobatan TB paru dan terdapat hubungan juga dengan
Dukungan Keluarga.
Data yang didapat di Ruang Poliklinik Rumah Sakit Aminah Kota
Tangerang tahun 2019 terdapat 1225 penderita TBC, sedangkan tahun 2020 dari
bulan januari sampai September terdapat 1032 pasien TB paru yang berobat jalan,
sedangkan jumlah penderita TBC yang masih menjalani pengobatan di Ruang
Poliklinik Rumah Sakit Aminah Kota Tangerang sampai tanggal 23 oktober 2020
mencapai 114 penderita dan yang mengalami kasus TB Paru MDR sebanyak 33
orang melihat jumlah tersebut penderita tuberkulosis cenderung masih akan
meningkat dari jumlah penderita TBC pada tahun 2019 (Buku registrasi di Ruang
Poliklinik Rumah Sakit Aminah Kota Tangerang, 2021).
3
5
6
adalah Kamran, et aldi Iran tahun 2013 dan Dewanti di Indonesia tahun 2013.
Metode MMAS-8ini menggunakan 8 pertanyaan, meliputi aspek motivasi dan
pengetahuan pasien terhadap pengobatan yang dilakukan.
Pertanyaan 1, 2, 6 dan 8 mengenai motivasi, sedangkan pertanyaan 3, 4, 5
dan 7 mengenai pengetahuan. Kemudian dianalisis menggunakan Case
Management Adherence Guideline (CMAG) dan didapatkan hasil yaitu skor
kurang dari 6 menunjukkan kepatuhan yang rendah, skor 6-7 menunjukkan
kepatuhan menengah, dan skor 8 menunjukkan kepatuhan yang tinggi.
Pengukuran dengan MMAS-8 ini dipilih oleh karena dinilai memiliki kehandalan
yang cukup tinggi. (Plakas, et al 2016)
waktu lama untuk mengobatinya. Bakteri ini lebih sering menginfeksi organ
paru-paru (90%) dibandingkan bagian lain tubuh manusia (Masrin, 2014).
Tuberculosis (TB) adalah penyakit infeksius yang terutama menyerang
parenkim, tuberculosis dapat juga ditularkan ke bagian lainnya. Termasuk
meninges, ginjal, tulang dan nodus limfe (Kemenkes, 2014).
c. Cycloserine(Cs)
d. Paraamino salisilat (PAS)
e. Terizidone(Trd)
Golongan-5 atau 1. Clofazimine(Cfz)
Obat yang belum 2. Linezolid(Lzd)
terbukti efisiensinya 3. Amoxilin-Clavulanate (Amx-Clv)
tidak 4. Thioacetazone(Thz)
direkomendasikan 5. Clarithromycin(Clr)
WHO 6. Imipenem(Ipm)
a. Dosis Pengobatan
Tabel 2.3 Jenis dan dosis OAT
Kisaran dosis Sifat Kisaran dosis Maksimum
(mg/kgBB (mg/kgBB) (mg)
Isonazid(H) Bakterisidal 8–12 900
Rifampisin(R) BakterisidalFlu 8–12 600
Pirazinamid(Z) Bakterisidal 30–40 -
Streptomisin(S) Bakterisidal 25–35 -
Etambutol(E) Bakteriostatik 12-18 1000
mg
Tahap 1 Bulan 1 1 3 3 28
Intensif
(Dosis
Harian)
1. Definisi PMO
Salah satu dari komponen DOTS adalah pengobatan paduan OAT
jangka pendek dengan pengawasan langsung. Pengawas minum obat
(PMO) yaitu orang yang dikenal dan dipercaya baik oleh klien maupun
petugas kesehatan yang akan ikut mengawasi klien minum seluruh
obatnya. Hal tersebut dapat dipastikan bahwa klien benar dalam minum
obat dan diharapkan sembuh pada akhir masa pengobatan. PMO adalah
seseorang yang telah dilatih singkat tentang cara pengawasan langsung
menelan obat jangka pendek setiap hari (Kemenkes, 2017). Tujuan dari
PMO ini adalah menjamin keteraturan pengobatan agar tidak terjadi
kasus dropout.
2. Persyaratan PMO
Persyaratan dan orang yang bisa menjadi PMO adalah:
1. Seseorang yang dikenal, dipercaya dan disetujui baik oleh petugas
kesehatan maupun penderita TB. Sebaiknya dipilih dari anggota
keluarga maupun tenaga kesehatan yang terlatih seperti perawat.
2. Bersedia membantu penderita dalam masa pengobatan dengan
sukarela.
3. Bersedia mengikuti pelatihan dan penyuluhan bersama-sama dengan
penderita (Kemenkes RI, 2014).
f. Mekanisme Resistensi OAT
Menurut Kemenkes (2017), ada beberapa faktor yang mempengaruhi
terjadinya resistensi terhadap OAT, antara lain
1. Pemberi jasa/ petugas kesehatan, yaitu didiagnosis tidak tepat;
pengobatan tidak menggunakan panduan yang tepat; dosis, jenis, obat,
dan jangka waktu pengobatan tidak adekuat.
2. Pasien, yaitu karena tidak mematuhi anjuran dokter/petugas kesehatan;
tidak teratur minum OAT; menghentikan pengobatan sebelum gangguan
obat; gangguan penyerapan obat.
3. Program pengendalian TB,yaitu persediaan OAT yang kurang;kualitas
OAT yang disediakan rendah.
22
Dukungan Keluarga
(Friedman, 2013)
1. Intsrumental support
2. Physical support
3. Information support
4. Emotional support
5. Spiritual support
Dukungan Keluarga
Kepatuhan
Penderita TB Paru
Berobat Rutin
2.6 Hipotesis
Ha : Ada Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Kepatuhan Berobat Rutin
Pada Pasien TB Paru Di Ruang Poliklinik Rumah Sakit Aminah Kota
Tangerang.
BAB III
METODE PENELITIAN
3.3.2 Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki
oleh populasi tersebut, (Nursalam, 2014). Teknik yang digunakan untuk
mengambil sampel dengan cara random sampling, dimana sample diambil secara
acak untuk menjadi responden, untuk menentuan jumlah sample di lakukan
dengan menggunaan rumus slovin.
N
n= 2
1+ N (d)
Keterangan:
n = besarnya sampel
N = besarnya populasi
24
25
Rumusan Masalah
Studi Pendahuluan
Kepatuhan Berobat Rutin Pasien TB Paru
Pengolahan Data
Penyajian Hasil
Penelitian
Analisa Data
N Definisi
Variabel Alat ukur Kategori Skala
o operasional
1 Dukungan Dukungan Kuisioner Selalu : 4 1. Sangat Ordinal
Keluarga keluarga pasien Sering : 3 Mendukung : Bila
TB adalah Jarang : 2 responden
sikap, tindakan Tidak menjawab
penerimaan Pernah : 1 pertanyaan benar
keluarga Lebih dari 75%
terhadap pertanyaan
penyakit TB 2. Cukup
yang berupa Mendukung :
berupa Bila responden
dukungan menjawab
informasional, pertanyaan benar
dukungan 60-75%
penilaian, pertanyaan
dukungan 3. Kurang
instrumental Mendukung : Bila
dan dukungan responden
emosional menjawab
pertanyaan benar
kurang dari 60%
pertanyaan
2 Kepatuhan Prilaku yang Kuesioner Ya = 1 1. Patuh: Bila Ordinal
28
P = X/N x 100%
Keterangan :
P = Prosentase
X = Jumlah jawaban yang benar
N = Jumlah seluruh pertanyaan
3.8.3 Benefit
Benefit berusaha memanfaatkan sacara maksimal dan meminimalkan
kerugian hasil penelitian. Penelitian in diharapkan dapat sesuai dengan kondisi
sebenarnya di lapangan dan dapat mewakili seluruh populasi.
3.8.4 Privacy
Privacy merupakan jaminan dalam penggunaan subjek penelitian yang
mempunyai hak untuk meminta bahwa data yang diberikan harus dirahasiakan.
BAB IV
HASIL PENELITIAN
33
34
DUKUNGAN KEPATUHAN
KELUARGA BEROBAT
PASIEN TB PASIEN TB
Correlation
1,000 ,873**
DUKUNGAN Coefficient
N 54 54
Spearman's rho
Correlation
,873** 1,000
KEPATUHAN Coefficient
N 54 54
Rumah Sakit Aminah Tahun 2021, dengan uji statistik Spearman Rank. pada dua
variabel yaitu Dukungan Keluarga dengan Kepatuhan pasien nilai p = 0,000.
Karena nila p value = 0,000 atau < 0,05 maka dapat disimpulkan terdapat
hubungan dukungan keluarga dalam kepatuhan berobat rutin pada pasien TB Paru
di Ruang Poliklinik Rumah Sakit Aminah Kota Tangerang, Tahun 2021 nilai r =
0,873 yang berarti terdapat Hubungan yang signifikan atau sangat kuat antara
dukungan keluarga dalam pengobatan pasien Tb Paru terhadap Kepatuhan
Berobat Rutin di Ruang Poliklinik Rumah Sakit Aminah Kota Tangerang Tahun
2021.
BAB V
PEMBAHASAN
5.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Karakteristik Pasien TB
Paru di Rumah Sakit Aminah Kota Tangerang 2021
Berdasarkan pada Tabel 4.1 hasil penelitian yang dilakukan terhadap 54
orang responden, diperoleh responden berumur > 45 tahun yaitu 24 orang
(44.4%), hal ini sejalan dengan penelitian Unnes Journal of public health (2017)
bahwa Penderita Tb Paru paling banyak Rentang Usia dewasa 49-61 tahun.
Berdasarkan jenis kelamin, bahwa jenis kelamin laki-laki menjadi
kelompok paling banyak menderita TB dibandingkan Perempuan menurut
Jamayanti (2014), Hasil penelitian yang di lakukan terhadap 54 orang Responden
yang di peroleh Jenis kelamin Laki-laki yaitu 30 orang (55,6%). Ada beberapa
penyebab laki-laki beresiko daripada Perempuan seperti Imunitas Wanita lebih
tinggi di bandingkan Laki-laki. Kemungkinan lainnya adalah karena prilaku
kebiasaan merokok pada laki-laki.
Tingkat pendidikan yang terbanyak adalah SMU yaitu 21 orang (38.9%).
Hasil penelitian ini didukung dengan teori dimana pengetahuan merupakan
domain yang penting untuk membentuk tindakan individu, perilaku individu yang
didasari pengetahuan akan lebih lama daripada yang tidak didasari pengetahuan
(Notoatmodjo, 2017).
37
38
penderita baik yang sedang dalam fase intensif maupun fase lanjutan, kategori 1
maupun kategori 2 sehingga tidak hanya keberadaan keluarga yang dilihat, namun
dukungan serta kepedulian keluarga akan menjadi salah satu pertimbangan saat
penderita akan memulai rencana pengobatan.
Tuberkulosis (TBC atau TB) adalah suatu penyakit infeksi yang
disebabkan oleh bakteri Mikobakterium tuberkulosa. Penyebab penyakit ini
adalah bakteri kompleks Mycobacterium tuberculosis. Mycobacteria termasuk
dalam famili Mycobacteriaceae dan termasuk dalam ordo Actinomycetales.
Kompleks Mycobacterium tuberculosis meliputi M. tuberculosis, M. bovis, M.
africanum, M. microti, dan M. canettii. Dari beberapa kompleks tersebut, M
tuberculosis merupakan jenis yang terpenting dan paling sering dijumpai.
Bakteri ini merupakan bakteri basil yang sangat kuat sehingga memerlukan waktu
lama untuk mengobatinya. Bakteri ini lebih sering menginfeksi organ paru-
paru (90%) dibandingkan bagian lain tubuh manusia (Masrin, 2014).
Pengobatan TB akan selalu meliputi pengobatan tahap awal dan
pengobatan tahap lanjutan. Pada tahap awal pengonsumsian obat dilakukan setiap
hari. Hal tersebut digunakan untuk menurunkan jumlah bakteri yang berada di
dalam tubuh klien dan mengurangi pengaruh dari sedikit bakteri yang
dimungkinkan resisten sejak klien belum mengonsumsi OAT. Tahap awal ini
dilakukan selama 2 bulan dan dengan pengonsumsian OAT secara teratur dan
tanpa penyulit, setelah 2 minggu pengobatan daya penularan sudah sangat
menurun. Untuk tahap lanjutan sendiri merupakan tahap yang penting untuk
menurunkan dan membunuh sisa bakteri yang ada di dalam tubuh klien, sehingga
klien dapat sembuh dan tercegah dari kekambuhan (Kemenkes, 2015).
pengisian kuesioner, pasien yang sedang dalam antrian tiba-tiba dipanggil untuk
dilakukan pemeriksaaan sehingga pengisian kuesioner terhenti.
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang didapat dari penelitian tentang Hubungan Dukungan
Keluarga dengan Kepatuhan Berobat Rutin Pada Pasien TB Paru di Ruang
Poliklinik Rumah Sakit Aminah Kota Tangerang Tahun 2021 diuraikan sebagai
berikut :
1. Tingkat dukungan keluarga pasien TB Paru di Ruang Poliklinik Rumah Sakit
Aminah Kota Tangerang adalah kurang mendukung dengan jumlah
responden 29 (53,70%).
2. Tingkat kepatuhan pasien TB Paru di Ruang Poliklinik Rumah Sakit Aminah
Kota Tangerang adalah kurang patuh dengan jumlah responden 33 (61,1%).
3. Menunjukkan adanya Hubungan Dukungan Keluarga Terhadap Kepatuhan
Berobat Rutin Pada Pasien TB Paru Ruang Poliklinik Rumah Sakit Aminah
Tahun 2021, dengan uji statistik Spearman Rank. pada dua variabel yaitu
Dukungan Keluarga dengan Kepatuhan pasien nilai p = 0,000. Karena nila p
value = 0,000 atau < 0,05 maka dapat disimpulkan terdapat Hubungan
dukungan keluarga dalam kepatuhan berobat rutin pada pasien TB Paru di
Ruang Poliklinik Rumah Sakit Aminah Kota Tangerang, Tahun 2021 nilai r =
0,873 yang berarti terdapat Hubungan yang signifikan atau sangat kuat antara
dukungan keluarga dalam pengobatan pasien Tb Paru terhadap Kepatuhan
Berobat Rutin di Ruang Poliklinik Rumah Sakit Aminah Kota Tangerang
Tahun 2021.
6.2 Saran
6.2.1 Bagi Pelayanan Kesehatan
Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan masukan bagi
Rumah Sakit Aminah Kota Tangerang mengenai Hubungan Dukungan Keluarga
Terhadap Kepatuhan Berobat Rutin Pada Pasien TB Paru
41
42
Niven, N., (2013), Psikologi Kesehatan : Pengantar untuk Perawat dan Profesional
Kesehatan Lain Edisi 2, EGC, Jakarta
43
44
Rumah Sakit Aminah Kota Tangerang (2020) Data Reka Medik Pasien Penderita
TB Paru Tahun 2020
Lampiran 1
Surat Izin Survei Pendahuluan
46
Lampiran 2
Surat Izin Penelitian
47
Lampiran 3
Surat Balasan Izin Penelitian
48
Lampiran 4
49
Kepada
Yth. Calon Responden Penelitian
di
Tempat
Dengan hormat,
Saya yang bertanda tangan di bawah ini :
1 Nama Siti Komariah
2 NIM 1922127
3 Status Mahasiswi S1 Keperawatan Murni Teguh
3 Judul Hubungan Dukungan Keluarga dengan Kepatuhan
Berobat Rutin pada pasien TB Paru di ruang Poliklinik
Rumah Sakit Aminah Kota Tangerang
4 Alamat Kota Tangerang
Peneliti,
Lampiran 5
50
Setelah membaca surat pernyataan dari peneliti secara sukarela atau dengan tidak
ada unsur paksaan dan mendapatkan penjelasan/informasi tentang penelitian yang
akan dilakukan oleh
1 Nama Siti Komariah
2 NIM 1922127
3 Judul Hubungan Dukungan Keluarga dengan Kepatuhan
Berobat Rutin Pada Pasien TB Paru di Ruang Poliklinik
Rumah Sakit Aminah Kota Tangerang
Peneliti
Responden
Lampiran 6
51
musibah
Dukungan Instrumen
1. Keluarga selalu menyediakan
waktu dan fasilitas jika saya
memerlukan untuk keperluan
pengobatan
2. Keluarga sangat berperan aktif
dalam setiap pengobatan dan
perawatan sakit saya
3. Keluarga bersedia membiayai
biaya perawatan dan
pengobatan
4. Keluarga tidak berusaha untuk
mencarikan kekurangan sarana
dan peralatan perawatan yang
saya perlukan
Dukungan
Informasi/Pengetahuan
1. Keluarga selalu memberitahu
tentang hasil pemeriksaan dan
pengobatan dari dokter yang
merawat kepada saya
2. Keluarga tidak mengingatkan
saya untuk kontrol, minum obat,
latihan, dan makan
3. Keluarga selalu mengingatkan
saya tentang perilaku-perilaku
yang memperburuk penyakit
saya
4. Keluarga selalu menjelaskan
kepada saya setiap saya
53
Lampiran Materi 7
A. Tuberkulosis Paru
1. Pengertian
56
TB Paru adalah penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Tb, yang
menyebar melalui udara dari seseorang yang teserang TB paru dari orang ke
orang, ketika batuk, bersin, atau meludah, (Kemenkes, 2014)
2. Penyebab TB Paru
Penyebab penyakit tuberkulosis adalah bakteri Tb, Kuman yang mempunyai
ukuran 0,5-4 mikron x 0,3-0,6 mn Kuman tuberkulosis dapat bertahan di
lingkungan yang dingin dan lembab juga kering, kuman ini akan mati apabila
berada di daerah panas dengan suhu diatas seratus derajat selsius, atau di
tempat yang perputaran udaranya teratur dan normal, juga bersih, minimal 40
kali petukaran udara perjam, (Widoyono, 2011).
3. Gejala Klinis
Gejala TB paru diantaranya batuk berdahak terus-menerus yang
berlangsung lebih dari 2–3 minggu, nyeri dada saat bernapas atau batuk dan
juga sesak napas, (Kemenkes, 2014). Riwayat klien meliputi pengkajian
riwayat tertularnya penderita TB baru atau penderita Tb lama, pekerjaan
pasien, kegiatan sehari-hari pasien, dan perjalanan atau riwayat tinggal pasien.
Tanyakan juga apakah pasien pernah diperiksa TB sebelumnya, (Soemantri,
2012). Menurut Kemenkes (2014) gejala penyakit TB diantaranya
a. Gejala yang sering terjadi atau umum, sebagai berikut:
Badan demam atau suhu tubuh naik, selera makan dan berat badan menurun,
batuk berdahak terkadang disertai darah lebih dari 3 minggu juga badan
terasa lemas, (Kemenkes, 2014)
b. Gejala khusus, antara lain sebagai berikut:
Nafas sesak, sakit dada, sakit punggung belakang, Kencing darah pada TB
menyerang ginjal, Pembengkakan kelenjar getah bening bila terkena TB
menyerang kelenjar, Sakit perut jika TB menyerang usus, sakit kepala dan
kejang bila terkena TB selaput otak, nyeri tulang dan sendi, tidak mampu
bergerak, bila bakteri TB menyerang tulang dan sendi, (Kemenkes, 2014)
4. Cara Penularan
Sumber penularan TB melaui udara, atau tetesan air liur saat berbicara,
batuk, tertawa, bersin atau menyanyi. umumnya terjadi melalui udara. Ketika
57
penderita TB memercikkan lendir atau dahak saat batuk atau bersin, atau
berbicara bakteri TB akan ikut keluar melalui lendir tersebut dan terbawa ke
udara. Selanjutnya, bakteri TB akan masuk ke tubuh orang lain melalui udara
yang dihirupnya, (Kemenkes, 2014). Orang yang paling umum terserang
penyakit TB paru adalah orang yang sering berdekatan dengan penderita TB.
(Joyce M Black, 2014).
5. Perjalanan Penyakit
Menurut Kemenkes RI (2014) Penularan TBC umumnya terjadi melalui
udara. Ketika penderita TB memercikkan lendir atau dahak saat batuk atau
bersin, dan saat berbicara, bakteri TB akan ikut keluar terbawa ke udara dan
menular ke orang lain melalui udara yang dihirupnya, (Kemenkes, 2014).
6. Klasifikasi Diagnosis
Penetapan pemeriksaan tuberkulosis paru berdasarkan hasil pemeriksaan
dahak menurut Kemenkes, (2014). dikelompokkan menjadi penderita TB
paru BTA positif dan BTA nefgatif
Tabel 2.1 Klasifikasi Diagnosa TB paru
Jenis Keterangan Pemeriksaan
Tuberkulosis paru BTA Sekurang-kurangnya 2 dari 3 spesimen dahak
positif SPS hasilnya BTA positif
1 spesimen dahak SPS hasilnya BTA positif
dan fototoraks dada menunjukkan gambaran
tuberkulosis.
1 atau lebih spesimen dahak hasilnya positif
setelah 3 pemeriksaan dahak SPS pada
pemeriksaan sebelumnya hasilnya BTA negatif
dan tidak ada perbaikan setelah pemberian
antibiotika non OAT
Tuberkulosis paru BTA Paling tidak 3 pemeriksaan dahak SPS hasilnya
negatif BTA negatif.
Foto toraks abnormal menunjukkan gambaran
58
tuberkulosis.
Tidak ada perbaikan setelah pemberian
antibiotik nonOAT.
Ditentukan (dipertimbangkan) oleh dokter
untuk diberikan pengobatan.
Sumber Kemenkes (2014)
Lampiran 8
21 2 1 1 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 88 100 1
22 2 1 1 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 88 100 1
23 2 1 1 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 88 100 1
24 2 1 1 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 88 100 1
25 2 2 1 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 88 100 1
26 2 2 1 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 88 100 1
27 2 2 1 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 88 100 1
28 2 2 1 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 88 100 1
29 2 2 1 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 88 100 1
70.45
30 2 2 1 3 1 4 1 3 1 4 4 2 3 2 4 2 4 2 4 2 4 4 2 3 2 4 62 5 2
70.45
31 3 2 1 3 1 4 1 3 1 4 4 2 3 2 4 2 4 2 4 2 4 4 2 3 2 4 62 5 2
70.45
32 3 2 1 3 1 4 1 3 1 4 4 2 3 2 4 2 4 2 4 2 4 4 2 3 2 4 62 5 2
70.45
33 3 2 1 3 1 4 1 3 1 4 4 2 3 2 4 2 4 2 4 2 4 4 2 3 2 4 62 5 2
70.45
34 3 2 1 3 1 4 1 3 1 4 4 2 3 2 4 2 4 2 4 2 4 4 2 3 2 4 62 5 2
70.45
35 3 2 1 3 1 4 1 3 1 4 4 2 3 2 4 2 4 2 4 2 4 4 2 3 2 4 62 5 2
70.45
36 3 2 1 3 1 4 1 3 1 4 4 2 3 2 4 2 4 2 4 2 4 4 2 3 2 4 62 5 2
70.45
37 3 2 1 3 1 4 1 3 1 4 4 2 3 2 4 2 4 2 4 2 4 4 2 3 2 4 62 5 2
70.45
38 3 2 1 3 1 4 1 3 1 4 4 2 3 2 4 2 4 2 4 2 4 4 2 3 2 4 62 5 2
70.45
39 3 2 1 3 1 4 1 3 1 4 4 2 3 2 4 2 4 2 4 2 4 4 2 3 2 4 62 5 2
70.45
40 3 2 1 3 1 4 1 3 1 4 4 2 3 2 4 2 4 2 4 2 4 4 2 3 2 4 62 5 2
70.45
41 3 2 1 3 1 4 1 3 1 4 4 2 3 2 4 2 4 2 4 2 4 4 2 3 2 4 62 5 3
42 3 2 1 3 1 4 1 3 1 4 4 2 3 2 4 2 4 2 4 2 4 4 2 3 2 4 62 70.45 3
62
5
70.45
43 3 2 1 3 1 4 1 3 1 4 4 2 3 2 4 2 4 2 4 2 4 4 2 3 2 4 62 5 3
70.45
44 3 2 1 3 1 4 1 3 1 4 4 2 3 2 4 2 4 2 4 2 4 4 2 3 2 4 62 5 3
70.45
45 3 2 1 3 1 4 1 3 1 4 4 2 3 2 4 2 4 2 4 2 4 4 2 3 2 4 62 5 3
70.45
46 3 2 1 3 1 4 1 3 1 4 4 2 3 2 4 2 4 2 4 2 4 4 2 3 2 4 62 5 3
70.45
47 3 2 2 3 1 4 1 3 1 4 4 2 3 2 4 2 4 2 4 2 4 4 2 3 2 4 62 5 3
70.45
48 3 2 2 3 1 4 1 3 1 4 4 2 3 2 4 2 4 2 4 2 4 4 2 3 2 4 62 5 3
70.45
49 3 2 2 3 1 4 1 3 1 4 4 2 3 2 4 2 4 2 4 2 4 4 2 3 2 4 62 5 3
70.45
50 3 2 2 3 1 4 1 3 1 4 4 2 3 2 4 2 4 2 4 2 4 4 2 3 2 4 62 5 3
70.45
51 3 2 2 4 1 4 1 3 1 4 4 2 3 2 4 2 4 2 4 2 4 4 2 3 2 4 62 5 3
70.45
52 3 2 2 4 1 4 1 3 1 4 4 2 3 2 4 2 4 2 4 2 4 4 2 3 2 4 62 5 3
70.45
53 3 2 2 4 1 4 1 3 1 4 4 2 3 2 4 2 4 2 4 2 4 4 2 3 2 4 62 5 3
70.45
54 3 2 2 4 1 4 1 3 1 4 4 2 3 2 4 2 4 2 4 2 4 4 2 3 2 4 62 5 3
63
1 2 3 4 5 6 7 8
1 1 1 1 1 1 1 1 8 100 1
1 1 1 1 1 1 1 1 8 100 1
1 1 1 1 1 1 1 1 8 100 1
1 1 1 1 1 1 1 1 8 100 1
1 1 1 1 1 1 1 1 8 100 1
1 1 1 1 1 1 1 1 8 100 1
1 1 1 1 1 1 1 1 8 100 1
1 1 1 1 1 1 1 1 8 100 1
1 1 1 1 1 1 1 1 8 100 1
1 1 1 1 1 1 1 1 8 100 1
1 1 1 1 1 1 1 1 8 100 1
1 1 1 1 1 1 1 1 8 100 1
1 1 1 1 1 1 1 1 8 100 1
1 1 1 1 1 1 1 1 8 100 1
1 1 1 1 1 1 1 1 8 100 1
1 1 1 1 1 1 1 1 8 100 1
1 1 1 1 1 1 1 1 8 100 1
1 1 1 1 1 1 1 1 8 100 1
1 1 1 1 1 1 1 1 8 100 1
1 1 1 1 1 1 1 1 8 100 1
1 1 1 1 1 1 1 1 8 100 1
1 1 1 1 1 1 1 1 8 100 1
1 1 1 1 1 1 1 1 8 100 1
1 1 1 1 1 1 1 1 8 100 1
1 1 1 1 1 1 1 1 8 100 1
1 1 1 1 1 1 1 1 8 100 1
1 1 1 1 1 1 1 1 8 100 1
1 1 1 1 1 1 1 1 8 100 1
1 1 1 1 1 1 1 1 8 100 1
1 0 1 1 0 1 1 1 6 75 2
1 0 1 1 0 1 1 1 6 75 2
1 0 1 1 0 1 1 1 6 75 2
1 0 1 1 0 1 1 1 6 75 2
1 0 1 1 0 1 1 1 6 75 2
1 0 1 1 0 1 1 1 6 75 2
1 0 1 1 0 1 1 1 6 75 2
1 0 1 1 0 1 1 1 6 75 2
1 0 1 1 0 1 1 1 6 75 2
1 0 1 1 0 1 1 1 6 75 2
1 0 1 0 1 0 1 1 5 62.5 2
1 0 1 0 1 0 1 1 5 62.5 3
1 0 1 0 1 0 1 1 5 62.5 3
1 0 1 0 1 0 1 1 5 62.5 3
64
1 0 1 0 1 0 1 1 5 62.5 3
1 0 1 0 1 0 1 1 5 62.5 3
1 0 1 0 1 0 1 1 5 62.5 3
1 0 1 0 1 0 1 1 5 62.5 3
1 0 1 0 1 0 1 1 5 62.5 3
1 0 1 0 1 0 1 1 5 62.5 3
1 0 1 0 1 0 1 1 5 62.5 3
1 0 1 0 1 0 1 1 5 62.5 3
1 0 1 0 1 0 1 1 5 62.5 3
1 0 1 0 1 0 1 1 5 62.5 3
1 0 1 0 1 0 1 1 5 62.5 3
Lampiran 9
65
Jenis Kelamin
Status
Pendidikan
Umur
Nonparametric Correlations
Correlations
DUKUNGAN KEPATUHAN
KELUARGA BEROBAT
PASIEN TB PASIEN TB
Correlation
1,000 ,873**
DUKUNGAN Coefficient
N 54 54
Spearman's rho
Correlation
,873** 1,000
KEPATUHAN Coefficient
N 54 54
Count 8 0 0 8
% within
DUKUNGAN
100,0% 0,0% 0,0% 100,0%
KELUARGA
PASIEN TB
Mendukung
% within
KEPATUHAN
50,0% 0,0% 0,0% 14,8%
BEROBAT
PASIEN TB
Count 8 5 4 17
% within
DUKUNGAN
47,1% 29,4% 23,5% 100,0%
KELUARGA
DUKUNGAN
Cukup PASIEN TB
KELUARGA
Mendukung % within
PASIEN TB
KEPATUHAN
50,0% 100,0% 12,1% 31,5%
BEROBAT
PASIEN TB
Count 0 0 29 29
% within
DUKUNGAN
0,0% 0,0% 100,0% 100,0%
KELUARGA
Kurang PASIEN TB
Mendukung % within
KEPATUHAN
0,0% 0,0% 87,9% 53,7%
BEROBAT
PASIEN TB
Count 16 5 33 54
% within
DUKUNGAN
29,6% 9,3% 61,1% 100,0%
KELUARGA
PASIEN TB
Total
% within
KEPATUHAN
100,0% 100,0% 100,0% 100,0%
BEROBAT
PASIEN TB
Lampiran 10
Foto Kegiatan
70
Lampiran 11
Biodata Penulis
Penulis
Siti Komariah