SKRIPSI
Oleh :
Farika Sari
CKR0180203
Ns. Yana Hendriana., S.Kep.,M.Kep Ns. Asmadi., S.Kep., M.Kep., Sp.Kom Ns. Rony Suhada F., S.Kep., M.Kep
NIK: 850418.201202.071 NIP: 19750814.2005011.002 NIK: 841228.201003.034
Mengetahui,
H. Abdal Rohim, S.Kp. MH. Ns. Neneng Aria Nengsih, S.Kep., M.Kep
NIK. 700805200908026 NIK. 811007201010040
i
LEMBAR PERSETUJUAN
Skripsi
Diajukan Oleh
Pembimbing I Pembimbing II
Ns. Asmadi., S.Kep., M.Kep., Sp.Kom Ns. Rony Suhada F., S.Kep, M.Kep
NIP. 19750814.2005011.002 NIK. 841228.201003.034
ii
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUNINGAN
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FARIKA SARI
CKR0180203
TAHUN 2022
Abstrak
iii
Hasil: Hasil penelitian menunjukan bahwa Sebagian besar responden dengan
motivasi tinggi (53,4%), Sebagian besar responden dengan beban kerja sedang
(50,0%), sebagian besar responden dengan patuh (51,7%). Dengan nilai p=0,037
dan p=0,025
Kesimpulan: terdapat Hubungan Antara Motivasi dan Beban Kerja dengan
Kepatuhan Perawat Ruangan dalam Penggunaakan Alat Pelindung Diri (APD) di
masa pendemi Covid-19 di Rumah Sakit Tk. III Ciremai Kota Cirebon Tahun
2022, dengan kekuatan hubungan lemah.
iv
KATA PENGANTAR
Assalamua’laikum Wr.Wb
menyelesaikan skripsi ini yang alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul
dalam penyusunan skripsi ini, peneliti tidak lepas dari bimbingan dan motivasi
1. Prof. Dr. Hj. Dewi Laelatul Badriah, M. Kes, AIFO., selaku Ketua Yayasan
2. H. Abdal Rohim, S.Kp, M.H., selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Kuningan (STIKku)
v
3. Ns. H. Kanapi, S.Kep., M.M., Selaku ketua kordinator Kampus 2 STIKKU.
4. Ns. Neneng Aria Nengsih, S.Kep, M.Kep., selaku Ketua Program Studi S1
skripsi ini.
6. Ns. Ronny Suhada F., S.Kep., M.Kep., selaku pembimbing II yang telah
skripsi ini.
7. Letnal Kolonel CKM dr. Andre Novan selaku Direktur Rumah Sakit
8. Seluruh perawat ruangan Rumah Sakit tingkat III Ciremai yang telah
9. Seluruh Dosen dan Staf Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan Kampus
11. Kedua Orang Tua dan kakak-kakakku yang telah memberikan dukungan
12. Aufar Kian Alfarizi, Lucky Wira Yudha, Satya Adithma dan Fadil Mukti
vi
Peneliti menyadari dalam penyusunan skripsi ini masih jauh dari
sempurna, dari segi teknik penulisan maupun teori. Untuk itu peneliti
mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun untuk
Wassalamu’alaikum Wr. Wb
Farika Sari
vii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN........................................................................i
LEMBAR PERSETUJUAN......................................................................ii
Abstrak......................................................................................................iii
KATA PENGANTAR................................................................................v
DAFTAR ISI...........................................................................................viii
DAFTAR TABEL...................................................................................xiii
DAFTAR BAGAN..................................................................................xiv
DAFTAR LAMPIRAN............................................................................xv
DAFTAR SINGKATAN.........................................................................xvi
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................1
viii
1.5 Keaslian Penelitian...........................................................................10
ix
2.4.2 Definisi Kesehatan Kerja..........................................................32
3.3 Hipotesis...........................................................................................49
4.2.1 Populasi.....................................................................................50
x
4.4.2 Uji Realibilitas..........................................................................55
5.2 Pembahasan......................................................................................69
6.2 Saran.................................................................................................82
xi
6.2.3 Bagi Program Studi Keperawatan.............................................82
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................83
LAMPIRAN..............................................................................................89
xii
DAFTAR TABEL
xiii
DAFTAR BAGAN
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 6 Standarlisasi Alat Pelindung Diri di Rumah Sakit Tingkat III Ciremai
Lampiran 11 Biodata
xv
DAFTAR SINGKATAN
RS : Rumah Sakit
UU : Undang-undang
xvi
BAB I
PENDAHULUAN
kuratif, dan rehabilitatif dengan menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan,
dan gawat darurat (PMK No. 3 Tahun 2020). Rumah sakit akan berhasil
menjalankan fungsinya jika dilihat dari mutu pelayanan rumah sakit yang baik.
Mutu pelayanan rumah sakit dipengaruhi oleh bebarapa faktor salah satunya
untuk melakukan upaya kesehatan. Dari seluruh tenaga kesehatan yang berada di
suatu perilaku perawat terhadap suatu anjuran, prosedur atau peraturan yang harus
kesehatan dalam upaya pencegahan dan pengurangan adanya penyakit akibat kerja
1
2
pelindung diri (APD) adalah salah satu bentuk metode efektif dalam mencegah
penularan penyakit akibat kerja. Komponen APD terdiri dari sarung tangan,
masker, kacamata googles atau face shield, dan gown non steril lengan panjang.
beberapa faktor antara lain, motivasi, sikap, perilaku dan keterbatasan APD.
Perawat merupakan salah satu tenaga kesehatan yang diposisikan sebagai garda
terdepan dalam memberikan asuhan keperawatan kepada pasien yang setiap hari
pelindung diri yang dibutuhkan adanya pengawasan dari pihak Rumah sakit yang
2020)
Menurut hasil laporan dari National Safety Counil (NSC) tahun 2008
menunjukkan bahwa telah terjadi kecelakaan kerja di rumah sakit sebanyak 41%
lebih besar dari pekerja industri lain. Kasus yang sering terjadi adalah tertusuk
jarum, terkilir, sakit pinggang, tergores/terpotong, luka bakar, penyakt infeksi dan
lain-lain Ernawati & Nurlelawati (2017). Kasus kecelakan kerja (KAK) pada
tenaga kesehatan di negara Amerika Serikat pada tahun 2011 tercatat sebanyak
58.860 kasus dan penyakit akibat kerja (PAK) sehingga menyebabkan tenaga
sangat berpengaruh pada kinerja pekerja. Semakin kuat motivasi kerja maka
semakin tinggi kesadaran akan pentingnya memakai APD. Adanya motivasi yang
mendorong seorang bekerja adalah rasa tanggung jawab yang besar terhadap
Sehingga itu juga dapat menjadi dorongan pekerja untuk selalu menggunakan alat
pelindung diri (APD), karena jika mencapai itu semua pekerja harus selalu
mematuhi segala peraturan ditempat kerja yang salah satunya menggunakan APD.
Menurut teori Herzberg motivasi dibagi menjadi dua jenis, yaitu hyiene
atau faktor ekstrinsik yaitu dorongan yang bersumber dari luar individu tetapi
turut berpengaruh terhadap pekerjaan yang dicapai dan motivators atau faktor
instrnsik yaitu dorongan untuk melakukan suatu pekerjaan yang berasal dari diri
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Sri Hayulita dan Frenky Paija
(2014) dengan judul Hubungan Motivasi Dengan Penggunaan Alat Pelindung Diri
Oleh Perawat Pelaksana Di RSI Ibnu Sina Bukit Tinggi, di dapatkan hasil 46,7%
perawat yang memiliki motivasi rendah dalam penggunaan alat pelindung diri.
Berdasarkan hasil studi pendahuluan pada tanggal 18 februari 2017 di RSUD dr.
Loekmono Hadi Kudu didapatkan data sebanyak 15,2% perawat tidak patuh
(SOP) Rumah sakit, meskipun SOP penggunaan APD yang telah dibuat sudah
diberlakukan pada semua unit perawat akan tetapi perawat belum sepenuhnya
Beban kerja perawat ditanggung pada tugas perawat dalam unit pelayanan
jumlah pasien yang dirawat, kondisi atau tingkat ketergantungan pasien, dan
frekuensi tindakan yang dibutuhkan oleh pasien. Dalam hal ini beban kerja
banyak dialami oleh perawat dapat dilihat dari seluruh kegiatan atau aktivitas
Indonesia memeiliki beban kerja yang berlebihan akibat terbebani oleh tugas non
al., 2019)
hal antara lain, pertama proporsi waktu yang digunakan perawat pelaksana untuk
kegiatan produktif atau non produktif. Kedua mengetahui pola beban kerja
perawat pelaksana dengan waktu dan jadwal jam kerja setiap harinya. Perawat
dengan beban kerja melebihi ideal cenderung untuk mengambil cuti dengan alasan
sakit dibandingkan mereka dengan beban kerja yang ideal. Untuk mengukur
beban kerja perawat dapat menjadi bagian penting dari menejemen sumber daya
manusia stategi perawat untuk mengurangi cuti sakit bagi perawat (Cucu et al.,
2019)
Hubungan antara beban kerja dan stres kerja dengan kelelahan keras pada perawat
antara beban kerja dengan stres kerja dengan hasil 78,9% perawat yang memiliki
beban kerja berat dan 90,8% perawat yang memiliki stres kerja berat.
6
yang ditunjang oleh tenaga medis dan tenaga non medis. Adapun jumlah perawat
sebanyak 167 perawat, yang terdiri dari 15 perawat instalasi IGD , hemodialisa 18
perawat, instalasi kamar bedah 16 perawat, instalasi rawat jalan 20 perawat, ruang
perawatan 79 orang dan diruang ICU 19 perawat. Seperti yang kita ketahui bahwa
rumah sakit merupakan tempat yang berpotensi tinggi dalam hal penularan
penyakit. Para pekerja yang berada di ruamh sakit pun berisiko tertular penyakit
infeksi dalam melaksakan tugasnya. Ada beberapa atau unit di rumah sakit yang
rentan akan penyebaran infeksi seperti ruang ICU, bagian kebidanan dan penyakit
petugas yang bekerja dibagian tersebut beresiko tertular infeksi. Untuk itu
ciremai melalui observasi terhadap 5 orang perawat ruangan rawat inap yang
dan Wira. Didapatkan hasil bahwa 3 perawat yang menggunakan APD lengkap
seperti (Gown, masker dan handscone) dan 2 perawat tidak menggunakan APD
pelindung diri (APD) lengkap tergantung dari motivasi dalam dirinya dan dari
dibagikan kepada 5 orang perawat ruangan rawat inap didapatkan hasil yaitu 4
orang perawat ruangan rawat inap memiliki motivasi tinggi dalam melakukan
7
tanggung jawab sebagai perawat dan 1 orang perawat yang memiliki motivasi
ruangan rawat inap di dapatkan hasil 3 orang perawat mengalami beban kerja
ringan, 1 orang perawat ruangan mengalami beban kerja ringan, dan 1 orang
dalam menggunakan alat pelindung diri di Rumah Sakit diduga akibat dari
melaksanakan tugas-tugasnya.
Pendemi Covid-19 di Rumah Sakit Tingkat III Ciremai Kota Cirebon Tahun
2022”
rumusan masalah sebagai berikut: “Apakah Ada Hubungan Antara Motivasi dan
Pelindung Diri (APD) di Masa Pendemi Covid-19 di Rumah Sakit Tingkat III
hubungan Antara Motivasi dan Beban Kerja dengan Kepatuhan Perawat Ruangan
dalam penggunaan APD di masa pendemi covid-19 di Rumah Sakit Tingkat III
2. Bagi Perawat
(APD)
menegtahui ada atau tidaknya hubungan antara motivasi dan beban kerja
(APD).
10
No Penelitian
Survey Analitik dengan pendekatan Cross sectional Study. Analisis data dengan
Hasil: penelitian uji statistic dengan menggunakan uji chi square didapati
bahwa dari ke tiga variabel yaitu masa kerja (p=0,037), pengawasan (p=0,002),
dan beban kerja (p=0,014) memiliki hubungan yang signifikan dengan dengan
menggunakan APD.
Perbedaan:
2. Judul: Hubungan Motivasi Kerja dan Imbalan Yang Di Terima Perawat Dalam
Subjek: sampel di lakukan dengan teknik total sampling dengan besar sampel
sebanyak 40 responden.
Hasil: Uji hubungan di lakukan dengan menggunakan uji statistik, fisher exact
test dengan tingkat kemaknaan α < 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
flowsheet (p=0,000) dan tidak ada hubungan imbalan yang di terima perawat
dibanding perawat diruang HCU dengan nilai persentase patuh (72,5%) dan
kurang patuh (27,5%). Kesimpulan dari penelitian ini adalah ada hubungan
Perbedaan:
responden
Subjek: Populasi penelitian ini adalah seluruh perawat pelaksana yang bekerja
responden
Perbedaan:
Cirebon.
13
Rawat Inap Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Rumah Sakit Konawe
Tahun 2015.
Hasil: penelitian menunjukkan hasil statistik pada tingkat signifikan α < 0,05
sesuai SOP (ρ value =0,027), dan tidak ada yang bermakna antara tindakan
ruang rawat inap BLUD Rumah Sakit Kabupaten Konawe Tahun 2015.
Perbedaan:
2. Lokasi Peneliti Irfan Banda rumah sakit konawe sedangkan lokasi peneliti
5. Judul: Pengaruh Beban Kerja, Stres Kerja dan Motivasi Kerja Terhdap Kinerja
sectional study
rumah sakit tersebut umumnya berada pada usia 28-37 tahun yaitu sebanyak 19
78%. Tingkat pendidikan perawat diketahui rata-rata lulusan Diploma III yaitu
sebanyak 39 orang dengan persentase sebesar 76%. Masa kerja responden rata-
rata berkisar antara 5-10 tahun yaitu sebanyak 19 orang dengan persentase
sebesar 37%. Berdasarkan data tersebut dapat dilihat bahwa masa kerja perawat
sudah cukup lama dan dapat dikatakan sudah berpengalaman dalam menangani
Perbedaan:
sampling.
3. Lokasi peneliti Friska di Rumah Sakit Ibnu Sina Pekan Baru sedangkan
TINJAUAN PUSTAKA
sadar. Seseorang yang bekerja tentu didasari oleh motivasi, tentu saja derajat
melakukan pekerjaan dengan motivasi yang rendah tidak akan dapat melakukan
kemampuannya. (Radne Rimba Putri & Maria Rosa, 2016) Motivasi kerja perawat
yang tinggi akan meningkatkan kinerja perawat sehingga setiap tugas akan
manusia yang memberikan kontribusi pada tingkat komitmen seorang. Hal ini
tingkah laku manusia dalam arah tertentu. Motivasi adalah perasaan atau pikiran
16
17
mengurangi serta memenuhi dorongan diri sendiri, sehingga dapat bertindak dan
berbuat menurut cara-cara tertentu yang akan membawa ke arah yang optimal.
(Andika, 2019)
Motivasi dapat berupa motivasi intrisik dan motivasi ekstrinsik. Motivasi intrisik
contohnya imbalan, hukuman, dan peroleh tujuan. (Stefen Ivanko, 2012) dalam
berikut :
Teori ini berusaha memahami proses berpikir yang ada dapat mendorong
d. Menurut Herzberg, ada dua jenis faktor yang mendorong seseorang untuk
faktor itu adalah faktor hygiene (faktor ekstrinik) dan faktor motivor
e. Toeri motivasi ERG, teori yang didasarkan pada kebutuhan manusia akan
(growth). Teori ini mengemukankan jika kebutuhan yang lebih tinggi tidak
atau belum dapat dipenuhi maka manusia akan kembali pada gerak yang
fleksibel dari pemenuhan kebutuhan dari waktu ke waktu dan dari situasi
ke situasi
a) Prestasi kerja
berhasil bila ada uraian pekerjaan dan tanggung jawab yang jelas. Penilaian
prestasi kerja dilakukan terus menerus secara kualitas dan kuantitas agar prestasi
kerja semakin baik. Penilaian juga diuraikan secara secara jelas apa yang apa yang
akan dinilai seperti tingkat keterampilan dalam menyelesaikan tugas, dedikasi dan
displin, kemapuan hubungan dan kerjasama dengan orang lain. Semua harus
b) Pengakuan
pengakuan konsisten diberikan kepada bawahan maka mereka akan semakin rajin
dan bekerja lebih keras lagi. Termasuk penghargaan rasa hormat secara internal
dan eksternal.
c) Pekerjaan
pekerjaan perawat secara efektif dan efisien saja, tetapi juga menyediakan serara
d) Tanggung jawab
Menurut Ilyas (2004), ada beberapa tanda bahwa staf memiliki tanggung
jawab yang baik yaitu : 1) dapat menyelesaikan tugas dengan baik, 2) berada di
kepada orang lain 5) berani memikul resiko atas keputusan yang dibuatnya.
e) Kemajuan
a) Hubungan interpersonal
Robbin (2003) menyatakan hubungan sosial antara manager dan staff yang
ramah dan didukung oleh situasi/kondisi kerja yang aman dan nyaman akan
b) Supersivisi
c) Kebijakan Organisasi
seperti rapat-rapat resmi dan tidak resmi, bulletin, papan pengumuman, media
d) Kondisi Kerja
argonomi seperti ruangan sejuk, meja dan kursi teratur, peralatan kerja yang
e) Pendapatan/gaji
kepada perawat secara teratur seperti bulanan, tahunan, catur wulan, mingguan.
motivasi kerja menurut para ahli psikologi membagi menjadi beberapa tingkatan
a. Motivasi tinggi
keyakinana yang tinggi bahwa dirinya akan berhasil dalam mencapai tujuan dan
keinginannya.
b. Motivasi sedang
keyakinan yang rendah untuk berhasil dalam mencapai tujuan dan keinginannya.
c. Motivasi rendah
memiliki keinganan yang positif namun memiliki keinginan dan harapan yang
1) Motivasi tinggi, jika nilai yang didapat berkisar 60-80 dari pertanyaan
2) Motivasi sedang, jika nilai yang didapat berkisar 40-59 dari pertanyaan
3) Motivasi rendah, jika nilai yang didapat berkisar 20-39 dari pertanyaan
beban kerja merupakan hasil antara jumlah pekerjaan dengan waktu besaran
pekerjaan yang harus di pikul oleh suatu jabatan/unit organisasi. Setiap pekerja
dapat berkerja secara sehat tanpa membahayakan dirinya sendiri atau masyarakat
kapasitas kerja dan lingkungan kerja untuk memperoleh produktivitas kerja yang
optimal.
seorang perawat selama tugas di suatu unit pelayanan keperawatan. Beban kerja
perawat dapat mendefinisikan dengan jumlah total waktu keperawatan baik secara
diperlukan oleh pasien dan jumlah perawat yang diperlukan untuk memberikan
2) Usaha (effort)
suatu bentuk intuitif secara alamiah terhadap beban kerja. Bagaimanapun sejak
3) Performansi
tingkat performa yang akan tercapai, meskipun pengukuran performa sendiri tidak
masing-masing perawat.
2) Activity type, yaitu jenis kegiatan yang dilakukan perawat mulai dari
3) Time presure, yaitu rasio waktu yang dibutuhkan (total waktu yang
diperhitungkan.
mengerjakan tugas yang menjadi tolak ukur, dan beban kerja fisik yang
4) Beban kerja mental, yaitu kemampuan secara mental dari karyawan yang
menjadi dasar, dan bila beban kerja mental tersebut berlebihan maka akan
pendidikan kesehatan.
Kesehatan.
prosedur, atau peraturan yang harus dilakukan atau ditaati. Kepatuhan pada
terhadap suatu perintah, anjuran, atau ketetapan melalui suatu aktifitas konkrit .
akal.
infeksi, maka perawat harus patuh terhadap apa yang menjadi tugasnya,
Pengguanaan alat pelindung diri dengan baik dan benar secara konsisten.
1. Faktor Individu
a. Usia
Usia ialah umur yang terhitung mulai saat dilahirkan sampai saat akan
seseorang akan lebih matang dalam berpikir dan bekerja. Dari segi kepercayaan,
masyarakat yang lebih dewasa akan lebih dipercaya dari pada orang yang belum
cukup tinggi tingkat kedewasaannya. Hal ini sebagai akibat dari pengalaman dan
matang.
28
b. Jenis Kelamin
menjumpai bahwa wanita lebih bersedia untuk mematuhi wewenang dan pria
lebih agresif dan lebih besar kemungkinan dari pada wanita dalam memiliki
pengharapan untuk sukses, meskipun perbedaan ini kecil. Wanita yang berumah
tangga memiliki tugas tambahan sehingga kemangkiran lebih sering dari pada
pria.
c. Pendidikan
pengetahuan dan wawasan yang lebih luas, dapat memberikan saran atau masukan
keperawatan.
d. Masa Kerja
positif. Perawat yang bekerja lebih lama akan lebih berpengalaman dalam
e. Pengetahuan
Pengetahuan merupakan hasil tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan
terbukti bahwa perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng dari
2. Faktor Psikologi
a. Sikap
kepribadian, dan motivasi. Sikap merupakan keadaan siap mental yang dipelajari
b. Motivasi
c. Persepsi
individu, oleh karena itu setiap individu akan memberikan arti kepada stimulus
dipengaruhi oleh beberpa faktor yaitu faktor situasional, kebutuhan, keinginan dan
emosi.
menaati aturan.
dikurangi.
31
1) Patuh adalah suatu tindakan yang taat baik terhadap perintah ataupun
tidak sempurna.
yang menyatakan tentang isi materi yang ingin diukur dari subyek penelitian atau
responden. Kedalaman tingkat kepatuhan yang ingin diketahui atau diukur dapat
seseorang dapat diketahui dan diinterpre- tasikan dengan skala yang bersifat
Patuh : bila nilai yang di dapat > 40 dari nilai skor total 50
Kurang patuh : bila nilai yang di dapat < 40 dari nilai skor total 50
32
kecelakaan kerja yang dapat menimbulkan kerugian yang berupa luka, cedera,
cacat atau kematian, kerugian harta benda dan kerusakan peralatan/mesin dan
diakibatkan oleh faktor pekerjaan dan lingkungan kerja maupun penyakit umum
Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) adalah salah satu bentuk upaya
untuk mencipatakan tempat kerja yang aman, sehat, bebas dari bahaya,
pekerja dalam lingkungan kerja yang disesuaikan dengan peralatan fisiologis dan
APD adalah suatu alat yang mempunyai kemampuan untuk melindungi seseorang
yang fungsinya mengisolasi sebagian atau seluruh tubuh dari potensi bahaya di
untuk melindungi seseorang atau seluruh tubuh sumber daya manusia dari
yang masuk ke tubuh. APD bersifat eksklusif (hanya melindungi individu) dan
Menurut Satari et al., 2020 dalam Sri Deviyanti (2021) jenis alat pelindung
1) Masker
dari partikel berbahaya serta kontaminan yang dapat masuk melalui mulut dan
menjadi salah satu alat pelindung diri (APD) yang dapat diandalkan karena
masker bisa digunakan untuk menahan percikan tersebut menyebar. Dalam bidang
mengurangi paparan debu dan polusi udara saat berada di luar ruangan. Masker
medis dan N95 lebih disarankan digunakan oleh petugas kesehatan. Untuk ideal
masker saat sudah basah atau waktu pakai sekitar 4-6 jam (Theopilus et al., 2020)
a. Makser Bedah
Masker Bedah memiliki 3 lapisan (layers) yaitu lapisan luar kain tanpa
anyaman kedap air, lapisan dalam yang merupakan lapisan filter densitas tinggi
dan lapisan dalam yang menempel langsung dengan kulit yang berfungsi sebagai
penyerap cairan berukuran besar yang keluar dari pemakai ketika batuk maupun
bersin. Karena memiliki lapisan filter ini, masker bedah efektif untuk menyaring
droplet yang keluar dari pemakai ketika batuk atau bersin, namun bukan
merupakan barier proteksi pernapasan karena tidak bisa melindungi pemakai dari
terhirupnya partikel airborne yang lebih kecil. Dengan begitu, masker ini
35
influenza (batuk, bersin- bersin, hidung berair, demam, nyeri tenggorokan) dan
untuk tenaga medis di fasilitas layanan kesehatan. Manfaat dari memakai masker
ini terhidar dari kontaminasi virus ataupun penyakit. Kelebihan dan Kekurangan
yang sangat longgar (loose fit). Lama ideal peggunaannya lama penggunaannya
sekitar 2-4 jam perpanjang 6 jam jika jarang berbicara, sekali pakai (single use),
resiko yang ditimbulkan bila pemakian tidak benar. (Kemenkes RI, 2020)
b. Masker N95
segel ketat disekitar hidung dan mulut, dapat digunakan sekali pakai (disposable).
Kelebihan masker N95 ini memiliki face seal fit yang ketat sehingga mendukung
pemakai terhindar dari paparan aerosol asalkan seal fit dipastikan terpasang
dengan benar, selain itu kelebihan masker N95 dapat menyaring hampir 95%
partikel yang lebih kecil <0,3 mikro. Manfaat masker N95 tahan terhadap
percikan cairan, darah dan bahan infeksi lainnya. Resiko yang ditimbulkan saat
35.5% tenaga kesehatan : acne (59.6%), gatal pada wajah (51.4%), dan kemerahan
(35.8%) saat penggunaan masker N95, lama pemakaian Masker N95 yang sekali
wajah sampai dagu atau melapisinya dengan masker bedah di luar masker N95.
Masker N95 dapat dibuka dan di pasang kembali sebanyak 5 kali selama 8 jam.
36
Kekurangan masker lebih sulit untuk bernapas dan lebih mahal dari pada masker
2004).
Pelindung mata berbentuk seperti kaca mata yang terbuat dari plastik
digunakan sebagai pelindung mata yang menutup dengan erat area sekitarnya agar
Sekali pakai (Single Use) atau dapat dipergunakan kembali setelah dilakukan
proteksi ganda bagi tenaga kesehatan dari percikan infeksius pasien saat
(mata, hidung dan mulut) memiliki durability yang cukup tinggi dan dapat di
sangat murah. Kekurangan face shield dapat menimbulkan kabut pada visor akibat
masuk malalui sisi face shield yang terbuka, jika lebar visor kurang. Hal ini terkait
face shield memiliki peripheral fit (kerapatan bagian sisi) lebih buruk
dibandingkan masker. Material yang digunakan adalah Plastik bening yang dapat
al., 2020)
perawat yang sering berintreraksi dengan pasien maupun dengan alat–alat yang
dari cairan tubuh pasien, secret, selaput lendir pasien dan benda yang sudah
pasien, handscone ini sekali pakai, kekurangannya gampang robek dan tipis.
Sarung tangan yang digunakan merupakan sarung tangan yang rutin digunakan
dalam perawatan, bukan sarung tangan panjang. Sarung tangan dapat terbuat dari
bahan lateks karet, polyvinyl chloride (PVC), nitrile, dan polyurethane. Resiko
yang ditimbulkan Reaksi alergi terhadap pemakaian sarung tangan akan muncul
gejala seperti warna merah pada kulit, hidung berair dan gatal-gatal pada mata
Memiliki cuff yang panjang melewati pergelangan tangan (minimum 230 mm,
ukuran S, M, L). Desain bagian pergelangan tangan harus dapat menutup rapat
5) Gaun (gown)
Gaun adalah pelindung tubuh dari pajanan melalui kontak atau droplet
dengan cairan dan zat padat yang infeksius untuk melindungi lengan dan area
Persyaratan gaun yang ideal antara lain efektif barrier (mampu mencegah
penetrasi cairan), fungsi atau mobilitas, nyaman, tidak mudah robek, pas di badan
flammability, odor, dan quality maintenance. Jenis gaun antara lain gaun bedah,
dibuang setelah satu kali pakai dan biasanya tidak dijahit (non woven)
bagian depan, lengan dan setengah kaki. Material : non woven, Serat
penetrasi cairan darah dan cairan tubuh lainnya, virus. Tahan terhadap
bahan 100% katun atau 100% polyester, atau kombinasi antara katun
6) Coverall
perlindungan petugas dalam masa wabah COVID-19. Bahan gaun yang digunakan
kembali (reusable) terbuat dari polyester atau kain katun polyester. Gaun yang
terbuat dari kain ini dapat dicuci dengan aman sesuai prosedur rutin dan
bahwa tenaga medis tidak menyentuh permukaan luar gaun selama perawatan.
tubuh, termasuk punggung dan tungkai bawah dan memungkinkan hingga kepala
7) Sepatu
Sepatu pelindung dapat berbahan karet atau tahan air atau bisa dilapisi
dengan kain tahan air. Sepatu pelindung harus menutup seluruh kaki sampai betis
apabila gown yang digunakan tidak mampu menutup sampai bawah. Manfaatnya
untuk melindungi kaki pengguna atau tenaga kesehatan dari percikan cairan atau
darah, penggunaannya sekali pakai (single use) atau dapat dipergunakan kembali
PVC yang tertutup sempurna. Memiliki tinggi selutut supaya lebih tinggi daripada
bagian bawah gaun. Berwarna terang agar kontaminasi dapat terdeteksi dengan
mudah. Sepatu boot tidak boleh dipergunakan kembali jika ada bagian yang rusak.
menutupi kepala dan leher, dimana penutup kepala disarankan agar terpisah dari
Tujuan dari penutup kepala adalah untuk melindungi kulit kepala dan leher
serta rambut dari kontaminasi virus dan kemungkinan penularan tidak dikenal
berikutnya ke mukosa mata, hidung atau mulut. Rambut dan ekstensi rambut
menutupi wajah, panjang bagian ini adalah mencapai bagian atas gaun
(facial opening constructed without elastic, reaching the upper part of the
9) Celemek (Apron)
Apron merupakan pelindung tubuh untuk melapisi luar gown yang terbuat
dari plastik yang berkualitas tinggi sehingga tahan terhadap klorin dalam
atau penyakit. Material: 100% polyester dengan lapisan PVC, atau 100% PVC,
atau 100% karet, atau bahan tahan air lainnya. (Kemenkes RI, 2020)
mempunyai tiga level dalam menggunakan APD dimasa pademi, antara lain :
1) APD level 1
Alat Pelindung Diri (APD) level 1 digunakan pada pelayanan triase, rawat
jalan non Covid-19, rawat inap non Covid-19, ruang poli umum dan kegiatan
42
yang tidak menimbulkan aerosol. APD level 1 terdiri dari penutup kepala, masker
bedah, baju scrub/pakaian jaga, sarung tangan lateks, pelindung wajah dan
pelindung kaki.
2) APD level 2
mata dan wajah, masker bedah/N95, baju scrub/pakaian jaga, gown, sarung tangan
3) APD level 3
Digunakan pada prosedur dan tindakan operasi pada pasien ODP, PDP
pemeriksaan gigi mulut, mata dan THT dan pengambilan sampel pernafasan
(swab nasofaring dan orofaring). Terdiri dari penutup kepala, pelindung mata dan
wajah (google dan face shield), masker N95 atau ekuivalen, baju scrub/pakaian
jaga, coverall/gown dan apron, sarung tangan bedah lateks, boots/sepatu karet
motivasi kerja yang tinggi terdapat faktor yang dapat mempengaruhi diantaranya
faktor instrinsik yaitu : prestasi kerja, pengakuan, pekerjaan, tanggung jawab dan
perawat dalam penggunaan alat pelindung diri, maka faktor yang mempengaruhi
Kepatuhan perawat ini merupakan Suatu hal yang dilakukan oleh perawat dalam
lain, dokter atau tenaga kesehatan lainnya berkaitan dengan penggunaan APD saat
melakukan tindakan di ruangan Rumah Sakit Ciremai Tingkat III Kota Cirebon,
pelindung diri ialah : Faktor individu meliputi : usia, jenis kelamin, pendidikan,
dan persepsi.
44
Faktor yang
mempengaruhi Beban Motivasi instrinsik antara
kerja perawat menurut lain :
Tawarka (2015) antara - Prestasi kerja
lain : - Pengakuan
- Tuntutan Tugas - Pekerjaan
- Usaha - Tanggung jawab
- Performasi - Kemajuan
Menurut Umansky & Motivasi Motivasi ekstrinsik antara
Rantanen (2016) faktor lain :
yang mempengaruhi Kerja
beban kerja yaitu : - Hubungan
interpersonal
- Pantient to nurse - Supervisi
- Activity type - Kebijakan
- Time presure Organisasi
- Physical Beban
- Kondisi Kerja
expendeture Kerja - Pendapatan/gaji
Demur 2016
Kepatuhan Perawat
Dalam Penggunaan Alat
Pelindung Diri (APD) di
Masa Pendemi Covid-19
Faktor-faktor yang
mempengaruhi kepatuhan
Perawat menurut
Wahyuni, 2021 :
1. Faktor Individu
- Usia
- Jenis kelamin
- Pendidikan
- Masa kerja
- Pengetahuan
2. Faktor Psikologi
- Sikap
- Motivasi
- Persepsi
BAB III
HIPOTESIS
Kerangka konsep adalah suatu uraian dan visualisasi hubungan atau kaitan
antara konsep satu terhadap konsep yang lainnya, atau antara variabel yang satu
dengan dengan variabel yang lain dari masalah yang ingin di teliti. (Notoatmodjo,
2018)
diantaranya : dua variabel bebas yaitu motivasi dan beban kerja dengan variabel
terikat yaitu kepatuhan perawat ruangan dalam penggunaan alat pelindung diri
(APD).
Variabel Terikat
Variabel Bebas
Beban Kerja
45
46
Keterangan :
= Hubungan
konsep mengenai fenomena yang diteliti. Maka rumusan yang bersifat konseptual,
dalam tataran konsep teoritis belum dapat diukur. Untuk itu sangat diperlukan
penelitian.
47
No. Variabel Definisi Opersional Alat Ukur Cara Ukur Hasil Ukur Skala
Variabel Independent
Ciremai pertanyaan.
2. Beban kerja Beban kerja sebagai Lembar Membagikan Jadi kriteria Ordinal
sebanyak 10
pertanyaan.
48
Nursalam (2013)
Variabel Dependent
dalam alat pelindung diri akan diisi oleh yang di dapat >
ditimbulkan saat
melakukan tindakan
di ruangan Rumah
Ciremai Kota
Cirebon
III.3 Hipotesis
ruangan dalam penggunaan alat pelindung diri (APD) di masa pendemi covid-19
METODE PENELITIAN
dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan (Sugiyono, 2013).
signifikan hubungan antar variabel yang diteliti (Badriah, 2019). Desain yang
penelitian ini adalah metode analitik kuantitatif dengan pendekatan cross sectional
IV.2.1 Populasi
subjek lain”. Populasi dalam penelitian ini adalah perawat ruangan di rumah sakit
50
51
tingkat III Ciremai. (Badriah, 2019) Jumlah populasi dari penelitian ini adalah
perawatan
1. Yudha 11
2. Kencana 11
3. Wira 12
4. Kartika 6
5. Puspa 12
7. Hesti 6
Total 58
2019). Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah
teknik total sampling, yaitu teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi
digunakan sebagai sampel Sugiyono (2013). Jadi, jumlah atau besar sampel pada
variabel yang pengaruhnya terhadap variabel lain ingin diketahui. Variabel bebas
52
dalam penelitian ini adalah Motivasi dan Beban Kerja perawat ruangan di Rumah
variabel penelitian yang diukur untuk mengetahui besarnya efek atau pengaruh
variabel lain. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kepatuhan perawat
ruangan dalam penggunaan alat pelindung diri (APD) di masa pendemi covid-19
pengumpulan data yang telah baku atau alat pengumpulan data yang memiliki
standar validitas dan reliabilitas. Instrumen yang valid dan reliable, akan sangat
normal validitas dan reliabilitas, juga harus memiliki nilai objektivitas dan
instrumen pengumpul data yang sangat fleksibel, terperinci, lengkap, dan relatif
mudah digunakan.
Pada penelitian ini terdapat tiga jenis kuesioner yang digunakan yaitu
kuesioner Motivasi Kerja. Dalam kuesioner Motivasi Kerja perawat terdiri dari 20
likert dimulai dari dari 4 = sangat setuju, 3 = setuju, 2 = Tidak Setuju 1 = Kurang
Setuju.
53
sebelumnya yang telah dilakukan uji validitas dan reabilitas dengan hasil uji
validitas kuesioner tentang motivasi kerja perawat diperoleh nilai r hitung 0,969
dengan r tabel 0,361. Hasil uji rehabilitas didapatkan r Alpha Chonbach yaitu
0,969.
Beban Kerja Perawat. Skor jawaban menggunakan skala likert dimulai dari dari 5
Tidak Setuju.
Nursalam (2013) yang telah dilakukan uji validitas dan uji realibilitas dengan
hasil uji validitas kuesioner tentang beban kerja perawat diperoleh nilai r hitung
0,939-0,996 dengan nilai r tabel 0,361. Hasil uji rehabilitas didapatkan r Alpha
terdiri dari 10 pertanyaan tentang aspek APD. Jawaban yang disediakan dinilai
Pelindung Diri (APD) di masa pendemi covid-19 ini peneliti melakukan uji
validitas di rumah sakit lain, yang dilakukan pada tanggal 15 Februari 2022
54
sampai dengan tanggal 24 Februari 2022. Uji validitas dan uji realibilitas dengan
hasil uji validitas kuesioner tentang kepatuhan perawat ruangan diperoleh nilai r
hitung 0,760-0,857 dengan nilai r tabel 0,361. Hasil uji rehabilitas didapatkan r
validity yang mempunyai arti sejauh mana ketepatan dan kecematan suatu alat
ukur dalam mengukur suatu data. Untuk mengetahui validitas kuesioner dilakukan
dengan membandingkan nilai r tabel dengan nilai r hitung. Bila r hasil > r tabel
maka pertanyaan tersebut valid dan sebaliknya jika nilai r hasil < r tabel maka
dengan skor totalnya. Teknik korelasi yang digunakan Korelasi Pearson Product
N ( ΣXY )−(ΣXY )
r=
V [ NΣ X 2−( ΣX )2 ] [ NΣ Y 2− ( ΣY )2 ]
Keterangan :
N : Banyak subjek
ΣX : Jumlah nilai X
Keterangan uji :
Bila r hitung lebih besar dari r tabel Ho ditolak, artinya variabel valid.
Bila r hitung lebih kecil dari r tabel Ho gagal ditolak, artinya variabel
dengan pengertian apakah alat ukur cukup akurat, stabil, atau konsisten dalam
kepercayaan dari suatu macam instrumen sebagai alat ukur pengumpulan data.
peneliti.
sejauh mana hasil pengukuran tetap konsisten bila dilakukan dua kali atau lebih
terhadap gejala yang sama dengan alat ukur yang sama. Untuk mengetahui
Dalam uji reliabilitas sebagai nilai r hasil adalah nilai Alpha (terletak di awal
atau tidak tergantung pada akurasi dan kecematan data yang diperoleh dari tingkat
tidak langsung. Data yang dikumpulkan secara langsung disebut sebagai data
primer dan data yang dikumpulkan secara tidak langsung disebut data sekunder.
(Badriah, 2019)
1. Data Primer
Data primer atau data tangan pertama, yaitu data yang diperoleh langsung
dan subyek penelitian dengan mengenakan alat pengkuran atau alat pengambilan
data langsung pada subyek sebagai sumber informasi yang dicari. Data primer
adalah data yang dikumpulkan sendiri oleh penelitian secara langsung dengan
menggunakan alat pengumpul data seperti angket, kuesioner, atau data hasil
yang diperoleh langsung dari responden di Rumah Sakit tingkat III Ciremai Kota
2. Data Sekunder
57
Data sekunder atau data tangan kedua adalah data yang diperoleh lewat
pihak lain, tidak langsung oleh peneliti dari subyek penelitiannya. Data sekunder
biasanya berbentuk data dokumentasi atau data laporan yang tersedia (Badriah,
2019). Data sekunder dapat diperoleh dari berbagai sumber seperti data rumah
Data sekunder yang didapat dalam penelitian ini yaitu dari Rumah Sakit
dan jurnal laporan pusat data statistik berupa data jumlah kepatuhan perawat
yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan kuesioner yang terdiri
dari pertanyaan tentang mengenai motivasi dan beban kerja dengan kepatuhan
perawat ruangan penggunaan alat pelindung diri (APD) di masa pendemi covid-19
a. Tahap Persiapan
pada objek terkait, yaitu di rumah sakit Tingkat III Ciremai untuk melakukan
studi pendahuluan.
58
penelitian.
b. Tahap Pelaksanaan
yang sebelumnya telah dijelaskan. Setalah itu peneliti melakukan pengolahan data
c. Tahap Pendokumentasian
jawabkan hasil penelitian dan hasil yang sebelumnya dinilai oleh dosen
Data yang digunakan dalam pengumpulan data ini adalah data primer yaitu
data yang diperoleh dari jawaban perawat yang bekerja di Rumah Sakit tingkat III
a. Editing
pengecekan atau memeriksa data yang ada, lalu apakah sudah sesuai
kuisioner tersebut.
b. Coding
c. Data entry
Data entry merupakan kegiatan memasukan data yang sudah didapat dan
d. Tabulation
tabel.
e. Cleaning
Apabila semua data hasil penelitian dari setiap sumber data atau responden
a. Analisis Univariat
setiap variable dari setiap hasil penelitian untuk menghasilkan distribusi frekuensi
Menurut Badriah (2019) analisis data dapat dilakukan secara univariat untuk
melihat tiap variabel dari hasil penelitian. Pada umumnya hasil analisis ini
menghasilkan distribusi dari persentase dari tiap variabel. Analisis penelitian ini
diteliti yaitu hubungan motivasi dan beban kerja dengan kepatuhan perawat
61
ruangan dalam penggunaan alat pelindung diri (APD) di masa pendemi covid-19
f
P= X 100 %
N
b. Analisis Bivariat
terhadap dua variabel yang diduga berhubungan satu sama lain. Analisis ini
digunakan untuk melihat hubungan dari variabel bebas dan terikat, menggunakan
uji statistik Rank Spearman. Dalam korelasi Rank Spearman jenis data yang
dikolerasikan adalah data ordinal, serta data dari kedua variabel tidak harus
membentuk distribusi normal. Rumus rank spearman test adalah sebagai berikut:
6 ∑ bi 2
ρ=1− +…
n ( n −1 )
2
Jika p-value <α (0,05) maka keputusannya signifikan berarti ada hubungan.
62
1. Informed Consent
2. Anonimity
3. Confidentiality
yang telah dikumpulkan dari responden yang dilakukan oleh peneliti, data
63
tersebut hanya akan disajikan atau diberitahukan pada pihak yang terkait
dalam penelitian.
4. Privacy
Jadwal Terlampir
BAB V
Pada bab ini akan disajikan hasil dan pembahasan dari pengumpulan data
dengan kuesioner yang telah diisi oleh responden. Pengumpulan data dilakukan
dari tanggal 15 Maret – 23 Maret 2022 di ruangan rawat inap Rumah Sakit
akan dijabarkan mulai dari data analisa univariat yang terdiri dari identitas
responden, motivasi kerja perawat, beban kerja perawat dan kepatuhan perawat
hubungan antara motivasi dan beban kerja dengan kepatuhan perawat ruangan
rawat inap dalam penggunaan alat pelindung diri (APD) dimasa pendemi covid-19
1. Analisis univariat
a. Karakteristik Responden
64
65
Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Motivasi Kerja Perawat di Rumah Sakit Tingkat III
1. Tinggi 31 53,4
2. Sedang 27 46,6
Total 58 100
Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Beban Kerja Perawat Ruangan di Rumah Sakit
1. Berat 27 46,6
2. Sedang 29 50,0
3. Ringan 2 3,4
Total 58 100
Berdasarkan tabel 5.3 diketahui bahwa dari 58 responden sebagian besar yang
1. Patuh 30 51,7
Total 50 100
Berdasarkan tabel 5.4 diketahui bahwa dari 58 responden sebagian besar yang
2. Analisis Biraviat
Ruangan dalam Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) di masa pendemi Covid-
19 di Rumah Sakit Tingkat III Ciremai Kota Cirebon Tahun 2022, disajikan
Tabel 5.5 Hubungan antara Motivasi Kerja dengan Kepatuhan Perawat Ruangan
dalam Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) di masa Pendemi Covid-
19 di Rumah Sakit Tingkat III Ciremai Kota Cirebon Tahun 2022
penggunaan alat pelindung diri di Rumah Sakit Tingkat III Ciremai Kota Cirebon
2022, dan didapatkan nilai rho = 0,274 dengan kekuatan korelasi lemah, arah
korelasi positif artinya jika semakin tinggi motivasi perawat akan semakin
(APD).
68
Tabel 5.6 Hubungan antara Beban Kerja dengan Kepatuhan Perawat Ruangan
dalam Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) di masa Pendemi Covid-
19 di Rumah Sakit Tingkat III Ciremai Kota Cirebon Tahun 2022
memiliki beban kerja berat sebagian besar patuh sebanyak 10 responden (37,0%),
sementara responden yang memiliki beban kerja sedang sebagian patuh sebanyak
18 responden (62,1%) dan responden yang memiliki beban kerja ringan sebagian
hubungan yang bermakna antara beban kerja perawat dengan kepatuhan perawat
ruangan dalam penggunaan alat pelindung diri di Rumah Sakit Tingkat III
Ciremai Kota Cirebon 2022, dan didapatkan nilai rho = -0,295 dengan kekuatan
korelasi lemah, arah korelasi negative sehingga dapat dikatakan bahwa semakin
berat beban kerja yang dialami perawat maka akan menurunkan tingkat kepatuhan
V.2 Pembahasan
tingkat ambisi seseorang. Faktor ektrinsik yang berasal dari luar meliputi
yang harus dimiliki oleh setiap perawat dan merupakan media yang cukup
dipengaruhi oleh faktor interen perawat itu sendiri yakni Pendidikan dan
tanpa adanya motivasi kerja pekerjaan tidak dapat berjalan dengan baik.
Oleh karena itu motivasi perawat tidak boleh diabaikan, selain itu motivasi
tinggi karena perawat telah merasakan faktor intrinstik dan ekstrinsik telah
dengan keinginan perawat serta kondisi lingkungan yang baik. Oleh karena
itu apabila seseorang perawat memiliki motivasi yang tinggi maka otomatis
perawat tersebut akan bekerja dengan baik, dan memiliki tanggung jawab
(46,6%), dan beban kerja ringan diperoleh paling sedikit yakni 2 responden
(3,4%).
Beban kerja perawat di ruangan rawat inap rumah sakit ciremai berupa
ruangan rawat inap yang menunjukkan bahwa adanya beban kerja yang
tidak terlalu ringan dan tidak terlalu berat. Sistem pembagian shift
diruangan rawat inap rumah sakit ciremai terdiri 2 shift yaitu pagi dan sore.
Tindakan yang paling banyak dilakukan adalah shift pagi baik tindakan
keadaaan dimana pekerja dihadapkan pada volume kerja atau tugas yang
harus diselesaikan pada waktu tertentu. Dengan kata lain dari beban kerja
adalah kombinasi dari beban kerja kuantitatif dan kualitatif. Beban kerja
sedikit, sedangkan beban kerja kualitatif adalah jika pekerja merasa mampu
72
atau tidak mampu melakukan tugas secara terampil sesuai potensi dari
pekerja.
kepada pasien per hari. Beban kerja perawat dipengaruhi oleh kondisi pasien
yang selalu berubah, jumlah rata-rata jam perawatan yang dibutuhkan untuk
baik. Selain itu, beban kerja sedang juga dapat menyebabkan kelelahan yang
hilangnya rasa empati dan respon perawat terhadap pasien. Hal yang
kemampuan fisik perawat ruangan rumah sakit tingkat III ciremai maka
Pelindung Diri (APD) Rumah Sakit Tingkat III Ciremai Kota Cirebon
Tahun 2022.
73
adalah salah satu bentuk metode efektif dalam mencegah penularan penyakit
akibat kerja.
kepatuhan bersifat sementara karena hal ini akan bertahan selama ada
perilaku yang baik dan disiplin, untuk memperkuat perilaku perawat dalam
dan motivasi.
dengan SOP rumah sakit dalam menggunakan Alat Pelindung diri (APD).
penyakit akibat kerja (PAK), perawat yang patuh terhadap penggunaan APD
karena mereka mengerti resiko yang diterima jika mereka patuh atau tidak
mematuhi peraturan atau proseduer rumah sakit yang ada. Perawat yang
Tahun 2022
Tingkat III Ciremai Kota Cirebon 2022, dan didapatkan nilai rho = 0,274
dengan kekuatan korelasi lemah, arah korelasi positif artinya jika semakin
oleh setiap perawat dan merupakan media yang cukup efektif dalam
berarah sasaran dalam bekerja. Ini bukan perasaan senang yang relative
yang harus dilakukan atau ditaati. (Serdayamanti, 2016) Berarti patuh bisa
diartikan suka menuruti perintah, taat kepada perintah atau aturan dan
atau trauma akibat lingkungan kerja dan faktor manusiannya. Salah satu di
merupakan suatu alat yang dipakai untuk melindungi diri terhadap bahaya-
tingkat keparahan dari kecelakaan kerja yang terjadi pada perawat atau
saat melakukan kemoterapi di Ruang Rawat Inap RSUD Dr. Moewardi nilai
p-value 0,003. Pada penelitian ini juga didapatkan hasil analisis arah
Diri (APD) yaitu postitif yang artinya searah sehingga dikatakan jika
responden memiliki motivasi tinggi maka akan baik pula perilaku dalam
kepatuhan perawat dalam penggunaan APD juga akan kurang patuh. Semua
ini dilakukan agar perawat dapat terhindar dari bahaya, kecelakaan akibat
Tingkat III Ciremai Kota Cirebon 2022, dan didapatkan nilai rho = -0,295
dengan kekuatan korelasi lemah, arah korelasi negatif artinya jika semakin
kerja perawat menjadi volume kerja perawat pada suatu rumah sakit.
disebut patient days yang mengarah pada pemeriksaan dan prosedur pada
pasien saat dokter melaksanakan visite. Beban kerja juga dapat didefinisikan
atas pelayanan yang dibutuhkan oleh pasien dan jumkah perawat yang
yang harus dilakukan atau ditaati. (Serdayamanti, 2016) Berarti patuh bisa
diartikan suka menuruti perintah, taat kepada perintah atau aturan dan
atau trauma akibat lingkungan kerja dan faktor manusiannya. Salah satu di
merupakan suatu alat yang dipakai untuk melindungi diri terhadap bahaya-
tingkat keparahan dari kecelakaan kerja yang terjadi pada perawat atau
oleh Salma (2018) yang menyatakan bahwa ada hubungan antara beban
kerja dengan kepatuhan pengguaan APD dengan nilai p-value 0,055. Pada
penelitian ini juga didapatkan hasil analisis arah hubungan beban kerja
sehingga dapat dikatakan jika responden yang merasakan beban kerja ringan
dalam penggunan APD. Jika perawat merasakan beban kerja berat maka
APD akan sangat patuh. Dengan demikian beban kerja yang ditanggung
oleh perawat tergantung pada tugas perawat dalam suatu unit pelayanan
masa pandemic Covid-19 di Rumah Sakit Tingkat III Ciremai Kota Cirebon,
2. Keterbatasan penelitian ini pada saat mengelola data karna terjadi kendala
VI.1 Kesimpulan
rawat inap Rumah Sakit Tingkat III Ciremai Kota Cirebon tahun 2022, maka
31 responden (53,4%).
Cirebon dengan nilai ρ-value 0,037 dan nilai rho 0,274 dengan arah
hubungan positif.
81
82
Cirebon dengan nilai ρ-value 0,025 dan nilai rho -0,295 dengan arah
hubungan negative.
VI.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah disajikan maka ada beberapa saran
sesuai prosedur yang belaku di Rumah Sakit. Pihak Rumah Sakit Tk.III
kondisi beban kerja dan jumlah pasien yang berada di ruangan RS Tk.III
Ciremai.
informasi bagi prodi keperawatan apabila ada peneliti lain yang akan
83
yang berbeda, sehingga dapat melengkapi hasil penelitian yang telah ada
Agung wahyudi, Ir. muhammad kholil, & Hadi pranoto. (2019). SISTEM DAN
Refika Aditama.
Cucu, Nuraeni, H., & Muryani, A. (2019). Analisis Beban Kerja Perawat di
Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Gigi Mulut Universitas Padjadjaran Tahun
84
85
file:///C:/Users/Dell/Downloads/22983-66039-1-PB (1).pdf
109–114.
Diri (APD). Petunjuk Teknis Alat Pelindung Diri APD, April, 1–3.
Hakim, L., Muh. Khidri, & Baharuddin, A. (2021). Faktor Yang Berhubungan
142.
hamali, & arif yusuf. (2018). Pedoman Manajemen Sumber Daya Manusia.
Kasumastuti, R., Hayati, R., Agustina, N., Masyarakat, K., & Masyarakat, F. K.
Kemenkes RI. (2020). Standar Alat Pelindung Diri (APD). Archipel, 13(1), 15–
20. https://farmalkes.kemkes.go.id/unduh/standar-alat-pelindung-diri-apd-
dalam-manajemen-penanganan-covid-19/
Martyastuti, N. E., Isrofah, I., & Janah, K. (2019). Hubungan Beban Kerja
Dengan Tingkat Stres Perawat Ruang Intensive Care Unit dan Instalasi
9. https://doi.org/10.32584/jkmk.v2i1.266
Radne Rimba Putri, I., & Maria Rosa, E. (2016). Analisis Motivasi Kerja Perawat
https://doi.org/10.21927/jnki.2015.3(2).82-90
Safaat, H., & Husnaini. (2019). Analisis Beban Kerja Sebagai Dasar Penentuan
Salawangi, G. E., Kolibu, F. K., & Wowor, R. (2018). Jurnal KESMAS, Vol. 7
88
Setiawan, B., Vanda, D., Doda, D., & Kristanto, E. (2020). Evaluasi Implementasi
Theopilus, Y., Yogasara, T., Theresia, C., & Octavia, J. R. (2020). Analisis Risiko
134. https://doi.org/10.26593/jrsi.v9i2.4002.115-134
Wahyuni, U., amin, Fikrotun, C., Yani, I., & Andhini, C. S. D. (2021).
pasien
Yuni Pundar, Maria Getrida Simon, & Angela Muryanti Gatum. (2019). Analisis
90
Lampiran 1
JADWAL PENELITIAN
2021/2022
NO. KEGIATAN Oktober Nopember Desember Januari Februari Maret April Mei KETERANGAN
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Pembuatan Buku Panduan 11 Okober-10 Nov 2021
2 Penyerahan Outline 24-30 November 2021
3 Rapat Pembimbing Skripsi 22-Nov-21
4 Bimbingan proposal 24 Nov 2021 -3 Jan 2022
5 Seminar proposal Gel.1 3-28 Januari 2022
6 Seminar proposal Gel.2 2-19 Februari 2022
7 Penulisan Skripsi 2 Feb-18 Maret 2022
8 Sidang skripsi gel.1 18 Maret-8 April 2022
9 Sidang skripsi gel.2 11-29 April 2022
10 Rapat Persiapan Yudisium 9-13 Mei 2022
11 Yudisium 16-20 Mei 2022
91
Lampiran 2
Kepada Yth:
Bapak/Ibu
Di Tempat
Dengan hormat,
Yang bertandatangan di bawah ini Mahasiswi Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Kuningan Program Studi S1 Keperawatan :
Nama : Farika Sari
NIM : CKR0180203
Dengan ini bermaksud mengajukan permohonan untuk melakukan
penelitian dengan judul “Hubungan Antara Motivasi dan Beban Kerja dengan
Kepatuhan Perawat Ruangan Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) di Masa
Pendemi Covid-19 di Rumah Sakit Tingkat III Ciremai Kota Cirebon Tahun
2021”.
Saya mohon kesedian bapak/ibu untuk menjadi responden dalam
penelitian yang akan saya lakukan. Kerahasiaan data pribadi bapak/ibu akan
sangat saya jaga dan informasi yang saya dapatkan akan saya gunakan untuk
kepentingan penelitian.
Atas perhatian dan kerjasama bapak/ibu untuk menjadi responden, saya
ucapakan terimakasih.
Farika Sari
92
93
Lampiran 3
PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN
sukarela menjadi responden penelitian yang dilakukan oleh Farika Sari dengan
judul penelitian “Hubungan Antara Motivasi dan Beban Kerja dengan Kepatuhan
Pendemi Covid-19 Di Rumah Sakit Tingkat III Ciremai Kota Cirebon Tahun
2022”. Demikian surat pernyataan ini saya setujui tanpa adanya paksaan dari
pihak manapun.
Responden
94
Lampiran 4
KUESIONER PENELITIAN
1. Motivasi Kerja
Petunjuk pengisian :
KUESIONER PENELITIAN
Petunjuk pengisian :
Nursalam, 2013
99
KUESIONER PENELITIAN
3. Kepatuhan Perawat
Petunjuk pengisian :
Lampiran 5
Lampiran 6
Lampiran 7
Lampiran 8
Lampiran 9
Kartu Bimbingan
106
Lampiran 10
TABULASI DATA
1. Karakteristik Responden
Keterangan :
1. Jenis Kelamin
a. Laki-laki =1
b. Perempuan =2
2. Usia
a. 20 - 30 tahun = 1
b. 31 - 40 Tahun = 2
c. 41 - 50 Tahun = 3
3. Pendidikan Terakhir
a. D3 =1
b. S1 =2
c. NERS = 3
No Nama Jenis Usia Pendidikan
Kelamin
1. Ny. F 2 1 1
2. Ny. E 2 2 1
3. Ny. A 2 1 1
4. Ny. D 2 2 2
5. Tn. S 1 3 1
6. Ny. A 2 2 1
7. Ny. S 2 1 3
8. Ny.F 2 3 1
9. Ny.S 2 1 2
10. Ny. E 2 1 1
11. Tn. D 1 2 1
12. Tn. T 1 2 1
13. Ny. L 2 1 3
14. Ny. N 2 2 1
15. NY. I 2 2 1
16. Ny. E 2 2 1
17. Tn. Y 1 2 1
18. Ny. I 2 1 1
19. Ny. H 2 2 1
107
20. Tn. S 1 2 2
21. Ny. A 2 2 3
22. Ny. E 2 1 3
23. Ny. O 2 1 1
24. Ny. S 2 2 3
25. Tn. S 1 3 1
26. Ny. E 2 2 1
27. Ny. I 2 2 3
28. Tn. A 1 2 3
29. Ny. N 2 1 1
30. Tn. I 1 3 3
31. Ny. R 2 1 1
32. Ny. P 2 2 3
33. Tn. T 1 2 3
34. Tn. A 1 3 3
35. Tn. D 1 3 1
36. Tn. T 1 1 1
37. Ny. H 2 3 1
38. Tn. H 1 3 1
39. Tn. E 1 3 3
40. Ny. D 2 2 1
41. TN. U 1 2 3
42. Ny. F 2 2 1
43. Tn. A 1 2 1
44. Ny. A 2 2 3
45. Ny. R 2 1 3
46. Ny. P 2 2 1
47. Ny. M 2 2 3
48. Ny. P 2 2 3
49. Ny. N 2 1 1
50. Tn. W 1 2 1
51. Ny. Y 2 2 1
52. Ny. R 2 1 1
53. Tn. W 1 3 3
54. Ny. N 2 2 1
55. Tn. G 1 3 1
56. Tn. I 1 2 1
57. Ny. J 2 2 2
58. Ny. A 2 2 3
2. Motivasi Kerja Perawat
Nama P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13 P14 P15 P16 P17 P18 P19 P20 TOTAL Kriteria
Ny. F 3 2 4 3 3 3 4 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 4 59 SEDANG
Ny. E 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 4 4 3 4 3 4 4 3 3 3 69 TINGGI
Ny. A 2 4 2 4 3 4 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 2 3 2 3 62 TINGGI
Ny. D 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 67 TINGGI
Tn. S 3 2 3 4 1 3 3 4 3 3 3 4 2 3 4 3 3 3 2 3 59 SEDANG
Ny. A 3 4 3 4 4 3 3 4 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 67 TINGGI
Ny. S 3 4 4 3 3 3 4 4 3 3 4 4 3 3 4 3 4 3 3 3 68 TINGGI
Ny.F 3 2 2 3 3 3 1 3 3 3 4 1 3 4 3 3 4 3 2 2 55 SEDANG
Ny.S 2 3 3 3 3 3 2 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 4 62 TINGGI
Ny. E 1 1 2 3 4 4 3 2 4 2 4 3 4 2 4 3 3 4 4 3 60 TINGGI
Tn. D 2 4 2 4 2 3 3 4 2 3 3 3 4 2 3 3 3 2 3 3 58 SEDANG
Tn. T 4 2 4 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 2 4 4 4 4 4 4 64 TINGGI
Ny. L 2 4 4 3 2 1 4 2 4 2 2 1 2 2 3 4 1 4 2 1 50 SEDANG
Ny. N 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 68 TINGGI
NY. I 4 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 4 3 2 4 4 2 3 4 61 TINGGI
Ny. E 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 3 60 TINGGI
Tn. Y 3 3 1 4 2 1 3 1 1 1 2 1 3 2 1 2 1 2 3 4 41 SEDANG
Ny. I 2 3 3 1 3 2 3 3 2 3 3 3 1 3 3 2 3 2 3 1 49 SEDANG
Ny. H 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 3 3 69 TINGGI
Tn. S 2 4 4 4 3 3 3 3 4 2 3 4 3 3 1 2 4 3 2 3 60 TINGGI
Ny. A 1 4 4 2 4 3 3 4 1 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 2 56 SEDANG
Ny. E 3 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 67 TINGGI
Ny. O 2 3 3 3 3 3 3 3 1 4 4 1 3 4 2 3 3 3 2 4 57 SEDANG
108
109
Ny. S 2 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 3 4 4 4 68 TINGGI
Tn. S 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 3 2 2 3 3 2 2 53 SEDANG
Ny. E 1 2 4 3 3 4 3 3 4 3 2 3 4 3 2 3 3 3 3 3 59 SEDANG
Ny. I 3 4 4 3 3 4 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 2 3 3 3 59 SEDANG
Tn. A 1 3 2 3 2 4 2 3 3 4 2 2 1 2 1 3 1 4 2 3 48 SEDANG
Ny. N 3 3 3 3 4 4 3 3 4 4 4 3 3 3 1 3 3 3 3 4 64 TINGGI
Tn. I 2 2 2 2 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 2 4 3 3 3 3 58 SEDANG
Ny. R 2 4 3 4 3 3 3 4 4 4 3 4 4 3 1 1 4 4 3 3 64 TINGGI
Ny. P 2 3 4 3 3 2 4 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 4 4 4 66 TINGGI
Tn. T 1 3 3 3 3 3 3 4 2 3 3 4 4 3 4 4 3 4 2 3 62 TINGGI
Tn. A 3 3 4 4 4 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 4 2 2 59 SEDANG
Tn. D 2 2 4 3 3 3 3 3 3 3 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 59 SEDANG
Tn. T 3 2 4 4 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 65 TINGGI
Ny. H 3 2 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 64 TINGGI
Tn. H 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 2 2 2 2 3 2 2 51 SEDANG
Tn.E 2 2 2 3 1 3 1 2 3 1 3 3 1 3 2 4 1 1 2 1 41 SEDANG
Ny. D 1 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 55 SEDANG
TN. U 3 4 3 3 4 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 4 3 2 67 TINGGI
Ny. F 2 1 3 2 2 2 1 3 3 2 1 4 3 2 3 2 4 2 2 4 48 SEDANG
Tn. A 2 4 4 3 4 3 3 4 3 4 3 3 3 3 1 3 3 4 4 3 64 TINGGI
Ny. A 4 2 3 1 3 3 3 4 2 4 3 4 4 1 2 4 3 3 3 2 58 SEDANG
Ny. R 3 4 3 3 2 3 3 2 3 2 3 3 3 3 1 3 4 3 3 3 57 SEDANG
Ny. P 2 1 1 1 2 3 3 3 1 1 2 3 1 1 3 3 1 4 2 2 40 SEDANG
Ny. M 2 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 61 TINGGI
Ny. P 2 3 4 4 4 3 4 4 3 3 3 4 4 3 1 3 3 3 3 3 64 TINGGI
Ny. N 2 4 3 4 3 3 3 4 3 4 3 2 2 4 1 2 1 3 2 2 55 SEDANG
Tn. W 2 4 4 4 3 3 3 4 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 67 TINGGI
110
Ny. Y 2 2 1 3 2 2 3 1 1 3 3 3 1 3 3 1 1 4 2 4 45 SEDANG
Ny. R 2 4 3 4 3 3 3 4 4 4 3 4 3 3 1 1 4 4 3 3 63 TINGGI
Tn. W 2 4 2 4 1 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 4 3 3 3 57 SEDANG
Ny. N 3 4 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 1 3 4 3 3 3 3 62 TINGGI
Tn. G 3 4 3 4 4 3 3 4 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 67 TINGGI
Tn. I 2 3 3 3 3 3 2 4 3 3 3 1 3 1 4 4 3 4 3 2 57 SEDANG
Ny. J 2 4 4 4 3 3 3 3 4 2 3 4 3 3 1 2 4 3 2 3 60 TINGGI
Ny. A 4 1 4 4 4 3 3 1 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 59 SEDANG
NY. I 4 4 5 3 4 4 3 5 4 5 41 BERAT
Ny. E 2 3 2 3 4 2 3 2 4 4 29 SEDANG
Tn. Y 4 3 5 2 2 4 5 3 5 3 36 BERAT
Ny. I 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 31 BERAT
Ny. H 4 1 5 2 1 5 3 1 5 2 29 SEDANG
Tn. S 1 2 5 1 1 5 4 5 3 3 30 SEDANG
Ny. A 2 4 4 2 2 4 4 4 4 4 34 BERAT
Ny. E 2 4 4 2 2 4 4 4 4 4 34 BERAT
Ny. O 4 1 5 1 3 1 5 1 4 5 30 SEDANG
Ny. S 4 3 5 2 2 3 2 4 2 3 30 SEDANG
Tn. S 2 2 4 2 3 3 4 3 4 3 30 SEDANG
Ny. E 2 4 4 4 3 3 4 4 4 4 36 BERAT
Ny. I 1 4 4 1 2 1 1 5 4 5 28 SEDANG
Tn. A 4 3 4 4 3 4 4 4 4 5 39 BERAT
Ny. N 1 4 1 4 3 3 1 4 3 5 29 SEDANG
Tn. I 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50 BERAT
Ny. R 1 1 1 3 1 5 5 5 1 5 28 SEDANG
Ny. P 2 4 5 1 1 1 5 2 5 4 30 SEDANG
Tn. T 4 3 5 2 2 4 4 4 4 4 36 BERAT
Tn. A 3 3 4 3 4 3 3 4 3 3 33 BERAT
Tn. D 2 2 3 3 2 2 2 3 3 4 26 SEDANG
Tn. T 2 1 5 1 4 1 3 4 4 3 28 SEDANG
Ny. H 1 2 2 3 2 1 1 4 3 2 21 SEDANG
Tn. H 2 2 4 2 3 4 2 4 2 4 29 SEDANG
Tn.E 4 2 1 1 3 3 5 5 3 5 32 BERAT
Ny. D 1 3 2 2 2 2 1 3 1 3 20 RINGAN
TN. U 2 4 2 1 2 3 1 1 5 2 23 SEDANG
112
Ny. F 4 4 4 4 3 2 4 5 4 4 38 BERAT
Tn. A 4 4 4 4 3 2 4 4 4 5 38 BERAT
Ny. A 4 1 4 2 2 4 4 1 4 1 27 SEDANG
Ny. R 1 4 2 3 4 2 4 2 2 5 29 SEDANG
Ny. P 1 1 4 2 3 4 3 4 4 5 31 BERAT
Ny. M 4 3 5 2 2 4 4 4 4 4 36 BERAT
Ny. P 4 4 4 2 2 3 3 3 3 3 31 BERAT
Ny. N 2 3 1 2 5 4 1 4 4 4 30 SEDANG
Tn. W 2 4 5 2 5 5 4 4 4 2 37 BERAT
Ny. Y 1 5 4 2 5 5 5 5 4 1 37 BERAT
Ny. R 1 4 5 3 1 1 2 1 1 5 24 SEDANG
Tn. W 4 4 4 2 3 4 5 4 4 4 38 BERAT
Ny. N 3 3 4 3 3 4 2 4 2 2 30 SEDANG
Tn. G 3 4 2 2 3 3 2 2 4 5 30 SEDANG
Tn. I 4 3 4 2 4 4 4 2 5 4 36 BERAT
Ny. J 2 5 1 1 4 3 4 3 4 4 31 BERAT
Ny. A 2 1 2 2 2 1 2 3 3 3 21 SEDANG
Analisis Univariat
Jenis_Kelamin
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Laki-Laki 20 34.5 34.5 34.5
Valid Perempuan 38 65.5 65.5 100.0
Total 58 100.0 100.0
Usia_Responden
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
20-30 Tahun 15 25.9 25.9 25.9
31-40 Tahun 32 55.2 55.2 81.0
Valid 41-50 Tahun 11 19.0 19.0 100.0
Total 58 100.0 100.0
Pendidikan_Responden
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
D3 35 60.3 60.3 60.3
S1 4 6.9 6.9 67.2
Valid NERS 19 32.8 32.8 100.0
Total 58 100.0 100.0
Statistics
Jenis_Kel Usia_Res Pendidika Motivasi_ Beban_K Kepatuha
amin ponden n_Respon Kerja_Per erja_Pera nPerawat
den awat wat
Valid 58 58 58 58 58 58
N Missi
0 0 0 0 0 0
ng
Frequency Table
Motivasi_Kerja_Perawat
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
motivasi tinggi 31 53.4 53.4 53.4
Valid motivasi sedang 27 46.6 46.6 100.0
Total 58 100.0 100.0
116
117
Beban_Kerja_Perawat
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
beban kerja berat 27 46.6 46.6 46.6
beban kerja sedang 29 50.0 50.0 96.6
Valid beban kerja ringan 2 3.4 3.4 100.0
Total 58 100.0 100.0
KepatuhanPerawat
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Patuh 30 51.7 51.7 51.7
Valid Kurang Patuh 28 48.3 48.3 100.0
Total 58 100.0 100.0
Analisis Bivariat
Correlations
118
Motivasi_Kerja_ KepatuhanPera
Perawat wat
Correlation Coefficient 1.000 .274*
Motivasi_Kerja_Perawat Sig. (2-tailed) . .037
N 58 58
Spearman's rho
Correlation Coefficient .274* 1.000
KepatuhanPerawat Sig. (2-tailed) .037 .
N 58 58
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Correlations
Beban_Kerja_Pe KepatuhanPera
rawat wat
Correlation Coefficient 1.000 -.295*
Beban_Kerja_Perawat Sig. (2-tailed) . .025
N 58 58
Spearman's rho
Correlation Coefficient -.295* 1.000
KepatuhanPerawat Sig. (2-tailed) .025 .
N 58 58
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
119
No r tabel r Validitas
ite hitu
m ng
Per
ny
ata
an
1 0,361 0,76 Valid
0
2 0,361 0,82 Valid
6
3 0,361 0,70 Valid
8
4 0,361 0,80 Valid
6
5 0,361 0,83 Valid
1
6 0,361 0,85 Valid
7
7 0,361 0,84 Valid
1
8 0,361 0,85 Valid
5
9 0,361 0,84 Valid
9
10 0,361 0,89 Valid
4
Cronbach’s Keterangan
Alpha
120
0,939 Reliabel