OLEH
SUTARI
10012682125007
OLEH
SUTARI
10012682125007
ii
Universitas Sriwijaya
TESIS
Oleh :
SUTARI
10012682125007
Pembimbing I Pembimbing II
iii
Universitas Sriwijaya
HALAMAN PERSETUJUAN
Anggota :
Mengetahui
Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat Koordinator Program Studi
S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat
Universitas Sriwijaya
vi
Motto dan persembahan
Ya…ALLAH…
Tuhanku yang maha pengasih lagi maha penyayang
Tak ada lagi kata yang bisa hamba ucapkan selain
Alhamdulillah hirobbil alamin…
Telah engkau kabulkan doaku
Telah engkau nyatakan impianku
Puji dan syukur atas rahmat MU ya ALLAH
Jadikanlah keringat mereka sebagai mutiara yang kemilau saat orang dalam kegelapan
Jadikanlah kelebihan mereka sebagai kendaraan saat orang dalam kepayahan
Jadikanlah tetes air mata mereka sebagai embun penyejuk dikala dahaga
Wasalam
Sutari
viii
Universitas Sriwijaya
HEALTH POLICY ADMINISTRATION
S2 PUBLIC HEALTH SCIENCE
FACULTY OF COMMUNITY HEALTH
UNIVERSITY OF SRIWIJAYA
Scientific Writing in the form of Thesis, Oktober 2022
Sutari, supervised by Haerawati Idris, Misnaniarti
ABSTRACT
Vaccination isan intervention that is considered effective to break the chain of
transmission of Covid-19. The coverage of Covid-19 vaccination in Bungo Regency
is 90 %. This coverage shows that the implementation of the Covid-19 vaccination
program is still not in accordance with the set target (70%). This study aims to
evaluate the implementation of the covid-19 vaccination in Bungo regency. This
study uses a qualitative research method with a case study research design. The
research was conducted from april to may 2022 in Bungo regency. There were 10
informants involved in this study. There are 3 key informants, Namely the head of
the Bungo regency health office, The head of the Bungo regency regional disaster
management agency, And the head of the P2P division for the covid-19 vaccination
management. Other informants were heads of Puskesmas and sub-district agencies.
The data used in this study are primary and secondary data which are then
analyzed using thematic analysis. The results showed that the implementation of the
vaccination was in accordance with the target, the human resources involved in the
implementation of the Covid-19 vaccination were sufficient, the personnel had
received training, the facilities used in the implementation of the Covid-19
vaccination were adequate, the facilities were in good condition. And the amount is
sufficient, the funds used are sourced from the regional revenue and expenditure
budget funds and the amount is sufficient. The plans made include targeting data
collection, training, planning for vaccine needs and distribution and logistics and
other Infrastructure facilities, Scheduling, Technical planning for the
implementation of activities, Anticipation of post-immunization adverse events, and
follow-up evaluation plans. The implementation of the Covid-19 vaccination is
going well but still has obstacles. The evaluation is carried out by the health
service and related elements such as the national police, the Camat, the indonesian
armed forces, The education office, the regional disaster management agency in
coordination with Vaccination officers in the form of daily coverage monitoring
and post-vaccination evaluation. The bungo district health office must plan
program activities well through accurate and targeted data collection according to
regional conditions and the time specified so that the target for implementing the
Covid-19 Vaccination can be achieved.While all the resul the of implementation of
the covid-19 Vaccination achievement have gone well according to the targets that
have.
Keywords : Evaluation, Covid-19 vaccination, Bungo Regency
Library : 54
ix
Universitas Sriwijaya
ADMINISTRASI KEBIJAKAN KESEHATAN
S2 ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
Karya Tulis Ilmiah Berupa Tesis, Oktober 2022
Sutari, dibimbing oleh Haerawati Idris, Misnaniarti
Universitas Sriwijaya
KATA PENGANTAR
Tesis ini ditulis berdasarkan hasil penelitian dengan judul yang sama yang
mengkaji tentang Evaluasi pelaksanaan Vaksinasi Covid-19 di kabupaten Bungo
tahun 2022
Universitas Sriwijaya
6. Dr.dr.H.M.Zulkarnain, M.Med.Sc.,PKK selaku Penguji I saya yang telah
memberikan masukan dan perbaikan dalam PenulisanTesis saya
7. Dr.Novrikasari, S.K.M., M.Kes selaku Penguji II saya yang telah memberikan
masukan dan perbaikan dalam Penulisan Tesis saya
8. Dr.Elvi Sunarsih,S.K.M., M.Kes selaku Penguji III saya yang telah
memberikan masukan dan perbaikan dalam Penulisan Tesis saya
9. Seluruh Dosen, staf, dan karyawan Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Sriwijaya yang telah memberikan bantuan selama proses
penulisan tesis ini;
10. Kepada Bapak dr.H.Safaruddin Matondang., M.P.H selaku Kepala Dinas
Kesehatan Kabupaten Bungo yang selalu mensuport saya dalam penyelesaian
tesis ini;
11. Kepada Teman-teman seperjuangan Kepala Puskesmas se-Kabupaten Bungo
yang selalu memberi masukan, saran, dalam penyelesaian tesis ini
12. Kepada Teman-teman seperjuangan khususnya Ibu Kurnia Aini ,S.Kep.,Ners
yang selalu memberi masukan, saran, dalam penyelesaian tesis ini
Penulis
xii
Universitas Sriwijaya
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama : Sutari
Agama : Islam
Kabupaten Bungo
Riwayat Pendidikan :
Pekerjaan :
xiii
Universitas Sriwijaya
DAFTAR ISI
xiv
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xv
Universitas Sriwijaya
DAFTAR GAMBAR
xvi
Universitas Sriwijaya
DAFTAR TABEL
xvii
Universitas Sriwijaya
DAFTAR LAMPIRAN
xviii
Universitas Sriwijaya
DAFTAR ISTILAH
xix
Universitas Sriwijaya
BAB I
PENDAHULUAN
Universitas Sriwijaya
2
Universitas Sriwijaya
3
kesehatan dokter, perawat dan bidan yang disiapkan untuk kompeten sebagai
petugas yang bertanggungjawab terhadap pelaksanaan vaksinasi Corona di
wilayah kerjanya. Vaksinator juga diharapkan mampu mempengaruhi
penerimaan vaskinasi di kelompok tenaga kesehatan dan di masyarakat. Untuk
itu, para vaksinator harus memiliki kemampuan untuk merencanakan
kebutuhan vaksin dan logistik, mengidentifikasi sasaran, merencanakan
kebutuhan vaksin dan logistik, melakukan manajemen dan distribusi lainnya,
melaksanakan pelayanan, mampu bekerja sama dengan lintas program dan
lintas sektor terkait, melakukan pencatatan dan pelaporan, menerapkan strategi
komunikasi terkait manfaat dan keunggulan vaksin Covid-19, serta melakukan
pemantauan dan penanggulangan Kejadian Ikutan Paska Vaksinasi Covid-19
(Kemenkes RI, 2021b).
Pemerintah terus menggencarkan pelaksanaan vaksinasi nasional untuk
segera mencapai kekebalan komunal atau herdimmunity dalam menghadapi
pandemi Covid-19. Saat ini Indonesia berhasil masuk dalam jajaran lima besar
negara dengan jumlah vaksinasi terbanyak di dunia.Data Our World in Data
per tanggal 4 Januari 2022, Indonesia sudah menyuntikkan vaksin Covid-19
sebanyak 283.554.361 dosis. Capaian ini berhasil mengantarkan Indonesia
menjadi satu dari lima negara dengan cakupan vaksinasi terbanyak di dunia,
Mencatatkan Indonesia menempati urutan ke-4 setelah Tiongkok, India,
Amerika Serikat, kemudian diikuti Brazil di peringkat kelima.
Adapun berdasarkan Data Kementerian Kesehatan (Kemenkes), hingga
cakupan vaksinasi nasional telah mencapai 284,15 juta dosis. Suntikan dosis
pertama mencapai 168,33 juta dosis atau 80,83 persen dan dosis kedua 115,82
juta dosis atau 55,61 persen dari target Secara Nasional Capaian Vaksinasi
COVID-19 Jambi Berada Pada Peringkat 16 Untuk Dosis Pertama Dan
Peringkat 10 Untuk Dosis kedua.Capaian Vaksinasi Dosis Pertama 87,72
Persen Dan Dosis Kedua 61,87 Persen, Sementara Capaian Vaksinasi COVID-
19 seluruh Kabupaten dan kota di Provinsi Jambi sudah berada di atas 70
persen, bahkan terdapat daerah yang sudah mencapai 100 persen, yakni Kota
Jambi 111,56 persen, Kabupaten Tebo 93,15 persen, Tanjab Barat 86,52
persen, Kota Sungai Penuh 84,79 persen, dan Kabupaten Tanjung Jabung
Universitas Sriwijaya
4
Universitas Sriwijaya
5
Universitas Sriwijaya
6
Universitas Sriwijaya
7
Universitas Sriwijaya
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Covid-19
2.1.1 Pengertian
Corona virus adalah keluarga besar Virus zoonosis Hewan dan
manusia) dan dapat menyebabkan Gejala ringan sampai berat. sebelum,
Setidaknya ada dua virus corona Diketahui menyebabkan penyakit pada
manusia yaitu Middle East Respiratory Syndrome (MERSCoV) dan Severe
Acute Respiratory Syndrome (SARS-CoV). WHO mengumumkan nama
tersebut penyakit baru ini, yaitu "Covid-19 " (penyakit virus corona 2019)
adalah Tercantum dalam Klasifikasi Penyakit Internasional (ICD). Infeksi
SARS-CoV-2 manusia Menyebabkan gejala gangguan pernapasan akut
(Kemenkes RI, 2020a).
Covid-19 merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh jenis
Virus Corona baru (novel corona virus/nCov). Virus Corona baru mirip
dengan keluarga virus yang menyebabkan SARS (Severe Acute Respiratory
Syndrome) dan sejumlah influensa biasa. Virus corona termasuk dalam
familia Coronaviriade, sub familia Corona virinae, genus Beta corona virus,
subgenus Sarbeco virus. Virus corona merupakan keluarga besar virus yang
menyebabkan infeksi saluran pernapasan ringan hingga sedang, seperti
penyakit flu (BPOM, 2020).
Covid-19 dapat menyebar melalui percikan saat bersin atau batuk,
tetapi tidak ada bukti penularan dari manusia ke manusia. Sejauh ini belum
ada vaksin atau pengobatan untuk Covid-19 yang ditemukan. Berikut ini
pengobatan untuk meredakan gejala dan meningkatkan daya tahan tubuh
(Kemenkes RI, 2020a).
2.1.2 Gejala Covid-19
Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) bisa menimbulkan berbagai
macam gejala pada pengidapnya. Sebelum Covid-19 dapat menimbulkan
gejala, virus ini memerlukan masa inkubasi antara 2-14 hari setelah
menginfeksi manusia yang baru. gejala yang muncul ini bergantung pada
Universitas Sriwijaya
9
jenis virus corona yang menyerang dan seberapa serius infeksi yang terjadi.
Berikut beberapa gejala Corona Virus Disesase 2019 (Covid-19) yang
terbilang ringan(Kemenkes RI, 2020a):
a. Hidung beringus
b. Sakit kepala
c. Batuk
d. Sakit tenggorokan
e. Demam.
Menurut(BPOM, 2020), gejala Covid-19 berdasarkan catatan para
dokter terhadap gejala yang ditunjukkan oleh pasien Covid-19, WHO
kemudian memerincinya sebagai berikut:
1. Infeksi ringan
Pasien akan mengalami sakit tenggorokan, hidung tersumbat, dan sedikit
demam.
2. Infeksi sedang
Pasien akan mengalami demam dan batuk. Dalam infeksi sedang ini,
virus corona telah bereplikasi untuk kemudian melakukan perjalanan ke
area dada dan masuk ke bronkial. Kondisi ini bisa menyebabkan
peradangan yang kemudian akan mengakibatkan batuk kering.
3. Infeksi parah/berat
Pasien akan mengalami sesak napas yang parah, kondisi ini akan
berkembang menjadi pneumonia (sindrom pernapasan akut) yang
mempengaruhi Sebagian besar paru-paru.
Universitas Sriwijaya
10
Universitas Sriwijaya
11
Universitas Sriwijaya
12
Universitas Sriwijaya
13
2.2 Vaksinasi
2.2.1 Pengertian
Vaksin sendiri berasal dari kata Variolae Vaksin Cinae (Cacar Sapi).di
tahun 1978 Edward Jenner menyatakan vaksin ini dapat mencegah cacar
pada manusia. Vaksin adalah produk biologis.vaksin ini dihasilkan dari
mikroorganisme yang hidup serta dapat meningkatkan kekebalan pada
tubuh terhadap serangan berbagai penyakit maupun dapat mengobati
penyakit. Vaksin ini diberikan dalam bentuk yang cair melalui suntikan
bahkan melalui mulut (Siddik, 2021).
Vaksin adalah produk biologi yang berisi antigen yang bila diberikan
kepada seseorang akan menimbulkan kekebalan spesifik secara aktif
terhadap penyakit tertentu. Produk/zat yang dimasukkan (suntikan/lewat
mulut) kedalam tubuh untuk menstimulasi sistem imun tubuh. Vaksin
bukanlah obat. Vaksin mendorong pembentukan kekebalan spesifik pada
penyakit Covid-19 agar terhindar dari tertular ataupun kemungkinan sakit
berat. Selama vaksin yang aman dan efektif belum ditemukan, upaya
perlindungan yang bisa lakukan adalah disiplin 3M: memakai masker
dengan benar, menjaga jarak dan jauhi kerumunan, serta mencuci tangan
pakai air mengalir dan sabun (Makmun & Hazhiyah, 2020).
Vaksin biasanya berisi mikroorganisme, misalnya virus atau bakteri,
yang sudah mati atau masih hidup tetapi dilemahkan. Vaksin juga bisa berisi
bagian dari mikroorganisme yang bisa merangsang sistem kekebalan tubuh
untuk mengenali mikroorganisme tersebut(Marzuki et al., 2021). vaksin
akan menimbulkan reaksi sistem imun yang spesifik dan aktif terhadap
penyakit tertentu, misalnya vaksin flu untuk mencegah penyakit flu dan
vaksin Covid-19 untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2. Biasanya,
vaksin dimasukkan ke dalam tubuh manusia dengan cara disuntik
(Kemenkes RI, 2020a).
Universitas Sriwijaya
14
maka hanya akan mengalami gejala yang ringan. Sebaliknya, apabila tidak
melakukan vaksinasi maka tidak akan memiliki kekebalan tubuh yang
spesifik terhadap penyakit yang seharusnya dapat dicegah dengan
pemberian vaksin tersebut. Apabila cakupan vaksinasi tinggi dan merata,
maka akan terbentuk suatu kekebalan kelompok (herd Immunity). Selain itu,
vaksinasi Covid-19 juga dapat menjaga produktivitas dan mengurangi
dampak sosial serta ekonomi. Vaksinasi Covid-19 dilakukan setelah
kepastian keamanan dan keampuhannya ada (S. A. Dewi, 2021).
Kelompok prioritas penerima vaksin Covid-19 saat ini adalah tenaga
kesehatan yang memiliki risiko tinggi terpapar Covid-19, lansia (>50 tahun),
dan orang dengan pekerjaan yang memiliki risiko tinggi tertular, kemudian
vaksinasi akan dilanjutkan ke kelompok penerima lainnya, mulai dari
masyarakat usia 18 tahun keatas. Berdasarkan rekomendasi terbaru dari
Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam (PAPDI), saat ini
penyintasCovid-19 harus segera mendapatkan vaksin Covid-19 dengan
rentang waktu 3 bulan setelah dinyatakan bebas Covid-19. Hal tersebut
dilakukan untuk mencegah terinfeksi Covid-19untuk kedua kalinya tetapi
dengan varian yang berbeda (Deviona, Kanafi, & Kusuma, 2021).
Tujuan vaksinasi diantaranya adalah(Tamara, 2021) :
1. Mengurangi Penularan / Transmisi Covid-19.
Pada dasarnya, vaksinasi diadakan bukan hanya bertujuan untuk
memutus rantai penularan penyakit dan menghentikan wabah, tetapi juga
dalam jangka panjang mengeliminasi atau bahkan memusnahkan
penyakit itu sendiri. tujuan vaksinasi ini kiranya juga disematkan untuk
penyakit Covid-19 akibat virus corona.
2. Menurunkan Angka Kesakitan dan Kematian Akibat Covid-19
Dalam dokumen Frequently Asked Question(FAQ) Seputar
Pelaksanaan Vaksinasi Covid-19 yang diunggah dalam laman resmi
Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat (Kesmas) Kementerian
Kesehatan (Kemenkes) RI, dijelaskan bahwa vaksinasi Covid-19
memang tidak membuat kita 100 persen kebal dari Covid-19. Tapi,
Universitas Sriwijaya
15
Universitas Sriwijaya
16
Universitas Sriwijaya
17
Universitas Sriwijaya
18
data juga menunjukkan bahwa kelompok orang penerima vaksin bisa lebih
cepat sembuh setelah mereka mendapatkan vaksin. hal ini akan membantu
menurunkan angka kematian akibat infeksi Covid-19. Tak perlu ragu
dengan jenis vaksin yang disuntikkan karena semua jenis vaksin yang
didistribusikan telah melewati tahap uji yang ketat. Jika memang ada hal-hal
yang terjadi setelah vaksin maka bisa dikonsultasikan kepada dokter bagi
masyarakat yang menderita penyakit bawaan tertentu juga perlu
berkonsultasi terlebih dahulu agar vaksin tetap bisa diberikan (Pratama,
2021).
Universitas Sriwijaya
19
dan pembengkakan, serta KIPI sistemik yang umum terjadi adalah sakit
kepala, rasa lelah, nyeri otot, mengantuk, mual, muntah, demam dan diare
(Hafizzanovian, Oktariana, Apriansyah, & Yuniza, 2021).
Kontra indikasi yang mutlak diperhatikan terhadap semua jenis vaksin
adalah riwayat reaksi alergi berat terhadap vaksin atau konstituen vaksin.
Perhatian khusus (precautions) bukanlah kontra indikasi tetapi merupakan
kondisi yang harus dipertimbangkan dalam menentukan manfaat dan risiko
vaksinansi. Peringatan yang tertulis dalam label vaksin terkadang oleh
petugas ditafsirkan sebagai kontra indikasi mutlak. Hal ini dapat
menyebabkan menurunnya cakupan imunisasi kerena terjadi miss
opportunities (kehilangan kesempatan untuk mendapatkan imunisasi)
(Hafizzanovian et al., 2021).
Universitas Sriwijaya
20
Universitas Sriwijaya
21
Universitas Sriwijaya
22
Universitas Sriwijaya
23
Universitas Sriwijaya
24
Universitas Sriwijaya
25
Universitas Sriwijaya
26
Universitas Sriwijaya
27
Universitas Sriwijaya
28
Universitas Sriwijaya
29
Universitas Sriwijaya
30
Universitas Sriwijaya
31
Universitas Sriwijaya
32
Universitas Sriwijaya
33
Universitas Sriwijaya
34
Universitas Sriwijaya
35
Universitas Sriwijaya
36
Universitas Sriwijaya
37
Universitas Sriwijaya
38
Universitas Sriwijaya
39
Universitas Sriwijaya
40
Universitas Sriwijaya
41
Universitas Sriwijaya
42
Universitas Sriwijaya
43
Universitas Sriwijaya
44
Universitas Sriwijaya
45
Universitas Sriwijaya
46
Universitas Sriwijaya
47
Keadaan Darurat. Pasal 27 ayat (2) dan ayat (3) UU Penanganan Covid-19
yang memiliki impunitas hukum yang sejatinya tidak serta-merta
menghilangkan tanggung jawab para pelaku pengadaan melainkan para pelaku
pengadaan tetap dikenai adanya pertanggungjawaban hukum berdasarkan
parameter itikad baik dan pelaksanaan yang sesuai dengan peraturan
perundang-undangan. Keuangan negara yang dikeluarkan dalam pengadaan
vaksin Covid-19 dapat diberikan kesimpulan sementara bahwa telah
dilaksanakan secara efektif, mengingat tingkat efikasi vaksin Sinovac berada
di atas minimal persentase yang diberikan oleh WHO, yaitu 65,3% dari
jumlah minimal 50%. Secara rinci hasil penelitian terkait tergambar pada tabel
sebagai berikut :
Universitas Sriwijaya
48
kesehatan. Selanjutnya
dalam implementasi di
lapangan, vaksinasi Covid-
19 baru dilakukan untuk
masyarakat adat Bali dan
masyarakat adat Baduy. Hal
ini dilakukan karena Bali
sangat bergantung pada
sektor pariwisata yang juga
banyak wisata berbasis
adatnya. Sedangkan pada
masyarakat adat Baduy
dilakukan vaksinasi
dikarenakan wilayah
mereka masuk ke dalam
zona merah penyebaran
Covid-19.
Universitas Sriwijaya
49
di Kota Medan Tahun untuk memperoleh data dilakukan dua tahap. Untuk
2020 deskriptif tahap pertamaPemko
Medan menerima 20.000
vaksin Covid-19, dimana
untuk tahap pertama di
prioritaskankepada tenaga
kesehatan hingga bertahap
ke masyarakat. Tahap
kedua, Pemko Medan
menerima96.000 vaksin
Covid-19, vaksinasi tahap
kedua ini juga
diperuntukkan bagi petugas
pelayanan publiktermasuk
aparatur sipilnegara (ASN),
dan lain sebagainya.
Perundang-undangan
tentang PengadaanVaksin
dan Pelaksanaan Vaksinasi
Dalam Rangka
Penanggulangan Pandemi
Covid-19
dalam Perpres No. 99
Tahun 2020.
Implementasi (Saraswati & Deskriptif Kualitatif Pelaksanaan Kebijakan
Kebijakan Vaksinasi Sunarta, 2021) Vaksinasi Covid-19 di
Covid-19 Dalam Kota Denpasar sudah
Mengurangi Tingkat berjalan dengan efektif.
Penyebaran Virus Dapat dilihat dari
Corona Di Kota optimalisasi Pemkot Kota
Denpasar Denpasar dengan
menggunakan metode
jemput bola demi
menjangkau seluruh
masyarakat dalam
melaksanakan program
kebijakan ini melalui
sinergitas Pemkot
Denpasar bersama
perangkat desa/kelurahan
yang menggunakan faskes
terdekat maupun ke
posko-posko vaksinasi
yang disediakan oleh
Dinas Kesehatan Provinsi
Bali maupun dinas
kesehatan Kabupaten/Kota
sebagai tempat vaksinasi
Universitas Sriwijaya
50
Universitas Sriwijaya
51
Universitas Sriwijaya
52
Universitas Sriwijaya
53
Universitas Sriwijaya
54
Cara Ukur/
No Variabel Definisi istilah Indikator
AlatUkur
1 Conteks Menganalisis Pedoman Tercapainya
sasaran program Wawancara Sasaran vaksinasi
pelaksanaan mendalam,lembar Covid-19
vaksinasi Covid-19 Ceklist
observasi,alat tulis
dan alat perekam
2 Input
Sumber daya Tenaga kesehatan Pedoman Terpenuhinya
manusia yang bekerja dalam Wawancara kebutuhan
pemberian vaksin mendalam,lembar sumber daya
Covid-19 Ceklist manusia
observasi,alat tulis
dan alat perekam
Sarana Alat atau sarana Pedoman Sarana dan
Prasarana yang digunakan Wawancaramenda prasarana
untuk mendukung lam,lembar mendukung
pelaksanaan vaksin Ceklist pelaksanaan
Covid-19 observasi,alat tulis vaksinasi Covid-
dan alat perekam 19
Dana Anggaran yang Pedoman Terpenuhi
digunakan dalam Wawancara kebutuhan dana
pelaksanaan vaksin mendalam,lembar pelaksanaan
Covid-19 Ceklist vaksin Covid-19
observasi,alat tulis
dan alat perekam
3 Proses
Perencanaan Penyusunan Pedoman Tersusunnyasiste
perencanaan dalam Wawancara m perencanaan
kegiatan mendalam,lembar pelaksanaan
pelaksanaan Ceklist vaksinasi Covid-
vaksinasi Covid-19 observasi,alat tulis 19
dan alat perekam
Pelaksanaan Pelaksanaan kegiatan Pedoman Terlaksanaannya
Evaluasi Vaksinasi, Wawancara kegiatan
meliputi : mendalam,lembar VaksinasiCovid-
- Mekanisme Ceklist 19
pelaksanaan dan observasi,alat tulis
dan alat perekam
Universitas Sriwijaya
55
pelaporan
- Proses jalannya
kegiatan vaksinasi
mulai dari awal
kegiatan sampai
Evaluasi
Pencatatan Kegiatan berupa Pedoman Adanya sistem
dan pencatatan dan Wawancara pelaporan
pelaporan pelaporan mendalam,lembar pelaksanaan
pelaksanaan Ceklist vaksinasi Covid-
vaksinasi Covid-19 observasi,alat tulis 19
dan alat perekam
Monitoring Kegiatan berupa Pedoman Adanya
pengawasan dalam Wawancara pengawasan
pelaksanaan mendalam,lembar pelaksanaan
kegiatan vaksinasi Ceklist vaksinasi Covid-
Covid-19 observasi,alat tulis 19
dan alat perekam
4 Product Hasil capaian Pedoman Capaian
pelaksanaan Wawancara vaksinasi Covid-
vaksinasi Covid-19 mendalam,lembar 19
Ceklist
observasi,alat tulis
dan alat perekam
Universitas Sriwijaya
BAB III
METODE PENELITIAN
56
Universitas Sriwijaya
57
Universitas Sriwijaya
58
Universitas Sriwijaya
59
yangdi maksud dalam peneltian ini adalah catatan tertulis tentang berbagai
kegiatan atau peristiwa pada waktu yang lalu, bisa bertindak tulisan,
gambar atau karya-karya terhadap pelaksanaan vaksinasi covid 19 di
Kabupaten Bungo.
Universitas Sriwijaya
61
Universitas Sriwijaya
62
Universitas Sriwijaya
63
Universitas Sriwijaya
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
65
Universitas Sriwijaya
66
4.1.2 Kependudukan
Berdasarkan data demografi hasil Sensus Penduduk tahun 2020 yang
dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah penduduk Kabupaten
Bungo adalah sebanyak 302.558 orang yang terdiri dari 155.213 orang laki-
laki dan 147.345 perempuan dengan sex ratiosebesar 105,34. Dibandingkan
dengan jumlah penduduk pada tahun 2010 yaitu sebesar 251.096 orang
maka laju pertumbuhan penduduk Kabupaten Bungo mencapai 3,08%
pertahun(Badan Pusat Statistik, 2020).
Angka pertumbuhan penduduk yang mencapai 3,08% cukup tinggi.
Hal ini merupakan dampak dari keberhasilan pembangunan daerah
Kabupaten Bungo sehingga menarik orang datang ke Kabupaten Bungo.
Pemerintah Kabupaten Bungo merespon pertumbuhan jumlah penduduk
tersebut dengan melakukan pemekaran kecamatan dari 6 kecamatan pada
Universitas Sriwijaya
67
Universitas Sriwijaya
68
Universitas Sriwijaya
69
Universitas Sriwijaya
70
5. Pulau batu
a. Puskesmas Rimbo Tengah
Puskesmas ini terletak di ibukota Kabupaten, yang merupakan wilayah
Timur Kabupaten Bungo yang luasnya kira-kira 187.1 Km2. Meliliki 4
Kelurahan. Daerah Rimbo Tengan berbatasan dengan:
1) Bagian utara: Kec. Pasar Muara Bungo
2) Bagian selatan: Kec. Pelepat
3) Bagian timur: Kec. Pelepat
4) Bagian Barat: Kec.Bungo dani
Wilayah ini berada di daerah dataran rendah dengan ketinggian
sekitar 25-100 meter dari permukaan laut, dengan bentuk permukaan
pada umumnya datar. Kawasan ini daerah Pusat ibukota Kabupaten
bungo.
b. Puskesmas Pasar Muara Bungo
Puskesmas Pasar Muara Bungo terletak di Kecamatan Pasar Muara
Bungo,yaitu kawasan dataran rendah yang berada di wilayah barat daya
Kabupaten Bungo. Terdapat 5 desa / kelurahan yang luasnya kira-kira
287.3 Km2 dan berbatasan dengan :
1) Bagian utara: Kec .Bathin III
2) Bagian selatan: Kec. Rimbo Tengah
3) bagian timur: Kec. Bathin II Babeko
4) Bagian Barat: Kec. Bungo Dani
c. Puskesmas Tanah Sepenggal Lintas
Puskesmas ini berlokasi di sebelah barat Kabupaten Bungo, kawasan
dataran rendah di mana jarak dari ibu kota Kabupaten ini ke ibu kota
Kabupaten Bungo adalah ± 17 km. memiliki 8 desa. Batasan daerah
Tanah sepenggal lintas:
1) Bagian utara: Kab.Tebo
2) Bagian selatan: Kec. Bungo dani,Bathin III
3) Bagian timur: Kec. Bathin III
4) Bagian Barat: Kec.Tanah Tumbuh,Tanah sepenggal
Universitas Sriwijaya
71
Universitas Sriwijaya
72
Jenis
No Inisial Jabatan Pendidikan Umur Masa Kerja
Kelamin
1 P1 Kepala Badan Laki-laki S2 59 Tahun 7 tahun
Penanggulangan
Bencana Daerah
(BPBD)Kab
Bungo
2 P2 Kepala Dinas Laki-laki S2 56 Tahun 5 Tahun
Kesehatan
Kab.Bungo
3 P3 Kepala Bidang Laki-laki S2 53 Tahun 7 tahun
P2P pengelola
Vaksinasi Covid
19 di Dinas
Kesehatan
Kabupaten
Bungo
B. Informan Lainnya
Informan lain dalam penelitian ini berjumlah 5 (Lima) orang yaitu, 5
(lima) orang Kepala Puskesmas. Informasi karakteristik dari setiap informan
dapat dilihat pada tabel berikut.
Universitas Sriwijaya
73
Universitas Sriwijaya
74
Dinas Kesehatan, Polri, TNI, Camat. Berikut ini adalah hasil wawancara
dengan informan :
“…..Yang terlibat ada dinkes, kepolisian dan TNI serta camat .(P1)
Universitas Sriwijaya
75
Universitas Sriwijaya
76
tersebut harus ada pada setiap kegiatan dan dalam kondisi yang baik dan
tidak rusak, lengkap, berkualitas dan jumlahnya yang mencukupi sehingga
dapat membantu petugas dalam melaksanakan pekerjaannya dengan baik.
Ketersediaan sarana dan prasarana merupakan salah satu faktor yang dapat
mempengaruhi hasil dan kegiatan vaksinasi Covid-19 di Kabupaten Bungo.
Kondisi sarana dan prasarana yang baik, lengkap berkualitas dan jumlahnya
yang mencukupi akan membantu petugas dalam melaksanakan
pekerjaannya.
Hasil wawancara mendalam tentang ketersediaan sarana prasarana
menunjukkan bahwa sarana prasarana yang digunakan dalam pelaksanaan
vaksinasi di Kabupaten Bungo berasal dari Dinas Kesehatan Kabupaten
Bungo. Jumlah dan jenis sarana tersebut sudah mencukupi kebutuhan.
Sarana yang digunakan terdiri dari cold chain, kendaraan roda dua,
kendaraan roda empat, spec, handskun, ATK. Berikut kutipan wawancara
mendalam dengan informan.
“…..sarana dan prasana ada pada sisi teknis yaitu dinkes dan
dibantu dibackup oleh BPBD tadi. (P1)
“….. untuk logistik kita semua dinas kesehatan yang dibantu logistik
nya dari provinsi dan pusat. Sarana di kelola oleh dinkes dan
disalurkan ke seluruh puskesmas, penyimpanan vaksin ada nya di
gudang farmasi dengan coldchain kita yang ada sekitar 8 unit
ditambah dengan coldchain-coldhchain yang ada di puskesmas total
semua 19 puskesmas (P2)
Universitas Sriwijaya
77
Universitas Sriwijaya
78
Ketersediaan
No Komponen
Ya Tidak
1 Adanya alokasi dana khusus dalam √
pelaksanaan Vaksinasi Covid-19
2 Pengalokasian anggaran mencukupi √
3 Adanya bukti pertanggung jawaban √
penggunaan anggaran
4 Adanya rekapitulasi laporan Pelaksanaan √
Vaksinasi Covid-19
Universitas Sriwijaya
79
Universitas Sriwijaya
80
“…..Seperti yang dikatakan tadi, BPBD dalam hal ini sebagai tim
yang mengkomunikasikan, mengkoordinasikan kita bertindak selaku
sekretaris.(P1)
“…..Kalau secara umum di sisi petugas kita sudah siap semua sesuai
dengan juknis petunjuk tata cara pelaksanaan vaksinasi alhamdulillah
berjalan dengan baik. Kalau hambatan pada awal-awal terjadi
penolakan ditengah masyarakat tapi pada akhirnya lebih kurang 2
tahun kita melaksanakan vaksinasi ini. Berjalan dengan baik sampai
sekarang capaian kita hampir 85 persen dosis 1 per april . kalau
secara umum, target sudah tercapai kalau di lihat perkelompok
sasaran. Kan ada nakes, lansia, ada vaksinasi anak, dan boster.
Kalau boster karena masih baru jadi masih agak rendah capaian
untuk boster. Kalau untuk vaksinasi 1 dan 2 mudah-mudahan kita
tercapai. Untuk vaksinasi anak kita juga sudah melaksanakan
vaksinasi anak sampai sekarang sudah sekitar 80 persen.(P3)
Universitas Sriwijaya
81
Universitas Sriwijaya
82
“…..Kalau secara umum di sisi petugas kita sudah siap semua sesuai
dengan juknis petunjuk tata cara pelaksanaan vaksinasi alhamdulillah
berjalan dengan baik. Kalau hambatan pada awal-awal terjadi
penolakan ditengah masyarakat tapi pada akhirnya lebih kurang 2
tahun kita melaksanakan vaksinasi ini. Berjalan dengan baik sampai
sekarang capaian kita hampir 85 persen dosis 1 per april . kalau
secara umum, target sudah tercapai kalau di lihat perkelompok
sasaran. Kan ada nakes, lansia, ada vaksinasi anak, dan boster.
Kalau boster karena masih baru jadi masih agak rendah capaian
untuk boster. Kalau untuk vaksinasi 1 dan 2 mudah-mudahan kita
tercapai. Untuk vaksinasi anak kita juga sudah melaksanakan
vaksinasi anak sampai sekarang sudah sekitar 80 persen.(P3)
Universitas Sriwijaya
83
Universitas Sriwijaya
84
“…..Kalau kita lihat trend nya dengan vaksinasi yang sudah cukup
lumayan jauh penurunan kasus karena sudah terbentuk imunitas dari
pada mereka dan juga adapun yang terkena juga gejalan-gejala
ringan. Jadi dari pengakuan dari beberapa pasien yang merasakan
gejala-gejala ringan yang di antigen positif mereka sudah 3 kali
vaksin.(P2)
Universitas Sriwijaya
85
Ketersediaan
No Komponen
Ya Tidak
1 Apabila vaksin multidose, apakah hanya 1 vial √
vaksin yang dibuka pada saat pelayanan
berlangsung?
2 Apabila vaksin multidose, apakah mencantumkan √
jam pembukaan vial vaksin?
3 Apakah vaksinator memberikan vaksinasi dengan √
cara intramuskular?
4 Apakah vaksinator menyentuh jarum dan tutup botol √
saat mengambil vaksin dan memberikan vaksinasi?
5 Apakah vaksinator menunggu hingga usapan alkohol √
swab mengering sebelum melakukan penyuntikan?
6 Apakah petugas memberikan kartu √
vaksinasi/mengisi kartu vaksinasi elektronik kepada
pengunjung yang telah divaksinasi?
7 Apakah vaksinator menyiapkan suntikan sebelum √
target datang (prefilling)?
8 Apakah vaksinator melakukan recapping? √
9 Apabila vaksin multidose, apakah menggunakan √
vaksin yang telah dibuka melebihi batas waktu?
Pengelolaan Limbah Medis
1 Apakah vaksinator membuang tutup jarum pada √
safety box?
2 Apakah vaksinator membuang syringe yang telah √
digunakan ke safety box (tidak dilakukan
recapping)?
3 Apakah safety box yang terisi diberi label dan √
diamankan?
4 Apakah limbah lain (plastik, kapas, sarung tangan, √
masker medis) dimasukkan ke kantong limbah?
Pengelolaan Kipi
1 Apakah format Pelaporan KIPI tersedia? √
2 Apakah vaksinator mengetahui apa yang dilakukan √
bila terjadi KIPI (rujukan, pelaporan)?
3 Apakah kit anafilaktik tersedia di pos pelayanan? √
4 Apakah isi kit anafilaktik sesuai dengan standar?
Isi dari kit anafilaktik terdiri dari: √
Satu ampul epinefrin 1 : 1000 √
Aminofilin ampul, difenhidramin vial,
dexamethasone ampul √
Beberapa spuit 1 mL √
Beberapa infus set √
Beberapa kantong NaCl 0.9 % atau Dextrose 5% √
Tabung Oksigen
Universitas Sriwijaya
86
Cold Chain
1 Apakah vaksin disimpan dalam vaccine carrier √
dilengkapi dengan ada 2 atau 4 kotak dingin (cool
pack) sesuai dengan standard vaccine carrier sesuai
jenis vaksin?
2 Apakah vaccine carrier atau alat pembawa vaksin √
lainnya (standar, sesuai jenis vaksin) dilengkapi alat
pemantau suhu?
3 Apakah vaksin disimpan dalam rentang suhu yang √
direkomendasikan (lihat alat pemantau suhu dlm
vaccine carrier)?
Ctt: Vaksin dengan platform inactivated disimpan
pada suhu 2-8 °C, vaksin dengan platform lainnya
menyesuaikan
4 Apakah pada saat pelayanan, vaccine carrier atau √
alat pembawa vaksin lainnya (standar, sesuai jenis
vaksin) diletakkan di tempat yang terhindar dari
sinar matahari langsung?
5 Apakah vaksin multidose yang sudah dibuka, √
kemudian disimpan diantara busa di dalam vaccine
carrier?
3. Monitoring
Monitoring merupakan proses yang dilakukan untuk memastikan bahwa
seluruh kegiatan yang dilakukan sesuai dengan rencana. Hasil wawancara
dengan bebarapa informan diketahui bahwa monitoring dilakukan setiap hari
dengan melibatkan unsur-unsur yang terkait seperti Dinas Kesehatan, Polri,
Camat, TNI, Dinas Pendidikan, BPBD. Berikut kutipan wawancara
mendalam dengan informan.
“…..Kalau monitoring kami terusmelakukan untuk mempercepat
pelaksanaan vaksinasi di Kabupaten bungo(P1)
Universitas Sriwijaya
87
4.2.5 Product
Berdasarkan hasil wawancara mendalam dengan informan diperoleh
hasil bahwa kegiatan vaksinasi Covid-19 sudah berjalan dengan baik dan
sesuai dengan target yang ditentukan (70%). Pelaksanaan vaksinasi untuk
dosisi 1 mencapai 90%, dosis 2 mencapai 70%. Berikut kutipannya.
Universitas Sriwijaya
88
Universitas Sriwijaya
89
Universitas Sriwijaya
90
bekerja sama dengan lintas sektor seperti Polri, TNI, Dinas Pendidikan,
BNPB, Kecamatan dan Kelurahan.
Berdasarkan UU Kesehatan No. 36 tahun 2009 disebutkan bahwa
tenaga kesehatan harus memiliki kualifikasi minimum. Permenkes No
12 tahun 2017 tentang penyelenggaraan imunisasi menyebutkan tenaga
pengelola harus memenuhi kualifikasi dan kompetensi tertentu yang
diperoleh dari pendidikan dan pelatihan. Lebih spesifik dalam Petunjuk
Teknis Pelaksanaan Vaksinasi Dalam Rangka Penanggulangan
Pandemi Covid-19, petugas pemberi vaksinasi Covid-19 (vaksinator)
harus dokter, bidan, atau perawat yang memiliki kompetensi dan
kewenangan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Kemenkes RI (2021) menyatakan bahwa pelayanan vaksinasi
Covid-19 dilaksanakan oleh dokter, perawat dan bidan di fasilitas
pelayanan kesehatan baik pemerintah, swasta maupun akademik atau
institusi pendidikan kantor kesehatan pelabuhan (KKP), TNI, Polri
dalam jejaring Public Private Mix (PPM). Semua tenaga kesehatan
yang terlibat dalam pelaksanaan vaksinasi Covid-19 perlu memiliki
pengetahuan dan keterampilan yang memadai untuk memastikan
pemberian vaksin Covid-19 dengan aman dan efisien. Pelatihan
vaksinasi Covid-19 untuk tenaga kesehatan dikembangkan untuk tenaga
kesehatan garis depan di negara-negara. Paket yang disusun bersama
UNICEF ini terdiri dari enam modul, yaitu meliputi seminar melalui
video, kuis, alat bantu pelaksanaan, latihan interaktif, dan unduhan
presentasi yang berisi informasi yang tersedia.
Hasil penelitian Dhaneswari (2021) mengenai kualifikasi petugas
vaksinasi di RSUD Dr. H. Ibnu Sutowo diketahui bahwa petugas
merupakan tenaga medis (dokter) dan paramedis (perawat dan bidan)
lulusan minimal D3 yang memiliki STR dan SIP aktif. Dengan
kualifikasi dan kompetensi SDM ini dapat mendukung pelayanan
vaksinasi yang baik serta meningkatkan kepuasan sasaran vaksinasi
yang mendapatkan pelayanan vaksinasi Covid-19 di RSUD Dr. H. Ibnu
Universitas Sriwijaya
91
Universitas Sriwijaya
92
Universitas Sriwijaya
93
Universitas Sriwijaya
94
c. Process
1) Perencanaan
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa perencanaan
pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di Kabupaten Bungo disesuaikan
dengan petunjuk teknis pelaksanaan vaksinasi Covid-19 dan dalam
perencanaan tersebut ditentukan target yang harus dicapai.Kabupaten
Bungo membuat perencanaan sesuai dengan petunjuk teknis dikarena
Universitas Sriwijaya
95
Universitas Sriwijaya
96
Universitas Sriwijaya
97
Universitas Sriwijaya
98
3) Evaluasi
Berdasarkan wawancara tersebut menunjukkan bahwa evaluasi
dilakuakn setiap hari dengan melibatkan unsur-unsur yang terkait
seperti Dinas Kesehatan, Polri, Camat, TNI, Dinas Pendidikan, BPBD.
Agar kegiatan vaksinasi Covid-19 yang telah dilakukan sesuai
dengan target maka harus dilakukan evaluasi, dalam evaluasi akan
dibahas penyebab kegagalan juga membahas bagaimana cara mengatasi
penyebab kegagalan tersebut.
Universitas Sriwijaya
99
Universitas Sriwijaya
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan vaksinasi
Covid-19 di Kabupaten Bungo sudah baik namun masih terdapat beberapa kendala atau
hambatan dalam pelaksanaannya. Gambaran dari masing-masing faktor sebagai berikut :
a. Faktor konteks menunjukkan bahwa pelaksanaan vaksinasi sudah sesuai dengan
sasaran.
b. Faktor input menunjukkan bahwa SDM dalam pelaksanaan vaksinasi Covid-19
jumlahnya sudah sesuai dan sudah mendapatkan pelatihan, sarana dan parasarana
sudah memadai, dana yang digunakan bersumber dari APBD dan sesuai dengan
kebutuhan.
c. Faktor proses menunjukkan bahwa perencanaan yang dibuat meliputi pendataan
sasaran, pelatihan, perencanaan kebutuhan dan distribusi vaksin dan logistik serta
sarana prasarana lainnya, penyusunan jadwal, perencanaan teknis pelaksanaan
kegiatan, antisipasi KIPI, dan rencana evaluasi tindak lanjut.Pelaksanaan vaksinasi
covid 19 berjalan dengan baik namun masih memiliki hambatan.
d. Faktor Perencanaan bagaimana melaksanakan kegiatan sehingga dapat mencapai
tujuan yang diinginkan melalui pengaturan pemanfaatan sumber daya yang ada secara
jelas. Berdasarkan hasil wawancara tentang perencanaan pelaksanaan vaksinasi
Covid-19 di Kabupaten Bungo diperoleh hasil bahwa perencanaan pelaksanaan
vaksinasi Covid-19 disesuaikan dengan petunjuk teknis pelaksanaan vaksinasi Covid-
19 dan dalam perencanaan tersebut ditentukan target yang harus dicapai yaitu 70%
e. Evaluasi dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan dan unsur-unsur terkait seperti Polri,
Camat, TNI, Dinas Pendidikan, BPBD dengan koordinasi petugas vaksinasi dalam
bentuk pemantauan cakupan setiap hari melalui Aplikasi KCPPEN dan mengevaluasi
pasca kegiatan vaksinasi.
100
Universitas Sriwijaya
101
5.2 Saran
a. Bagi Dinas Kesehatan Kabupaten Bungo
1. Sebagai dasar dalam menyusun Perencanaan baik di dalam Renstra maupun
dalam penyusunan RPJM Dinas Kesehatan Kabupaten
2. Membuat perencanaan lanjutan yang baik dan peningkatan kerja sama lintas
program di Puskesmas dan Dinas Kesehatan serta Peran Lintas sektor -19
TNI,Polri,Pemerintah Daerah dalam upaya mengatasi permasalahan dan kendala
terkait pelaksanaan vaksin Covid untuk upaya tercapainya target vaksinasi 100%
di Kabupaten Bungo
b. Bagi Puskesmas
Meningkatkan penyebaran informasi dengan penguatan pada Program Promosi
kesehatan dalam memberikan informasi tentang pentingnya vaksinasi Covid-19 pada
saat pelaksanaan vaksinasi kepada Masyarakat selain dengan memanfaatkan
teknologi media sosial sehingga dapat meningkatkan pengetahuan dan mengubah
persepsi masyarakat tentang vaksinasi Covid-19.
c. Bagi Peneliti Selanjutnya
Sebagai gambaran dalam penelitian mengenai analisis pelaksanaan program
vaksinasi Covid 19 di Kabupaten Bungo terkait beberapa kendala dalam
pelaksanaanya sehingga akar masalah di dalam penelitian ini dapat terselesaikan.
Universitas Sriwijaya
102
DAFTAR PUSTAKA
Adellia, Y., & Prajawinanti, A. (2021). Implementasi Model Evaluasi CIPP Pada
Pelaksanaan Program Kelompok Belajar TBM Leshutama Era Pandemi Covid-19.
Pustaka Karya, 9(2), 14–28.
Akdon. (2007). Strategic Management For Educational Management. Bandung: Alfabeta.
Arifin, Z. (2013). Evaluasi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Arikunto, S. (2009). Evaluasi Program Pendidikan: Pedoman Teoritis Praktis bagi
Mahasiswa dan Praktisi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
Asfaroh, J. A., Rosana, D., & Supahar. (2017). Development of The Evaluation Instrument
Use CIPP on The Implementation of Project Assessment Topic Optik. ICRIEMS, 4.
Badan Pusat Statistik. (2020). Sensus Penduduk Indonesia Tahun 2020. Jakarta: BPS.
BPOM. (2020). Serba COVID-19 Cegah COVID-19 Sehat untuk Semua. Jakarta: BPOM.
Deviona, E., Kanafi, F., & Kusuma, A. (2021). Pembuatan Infografis Sebagai Bentuk
Sosialisasi Vaksinasi Covid-19. Jabn, 1(1).
Dewi, A. A. (2022). Evaluasi Implementasi Program vaksinasi Covid-19 Pada Puskesmas di
Kota Palembang. Universitas Sriwijya.
Dewi, S. A. (2021). Komunikasi Publik Terkait Vaksinasi Covid 19. Health Care: Jurnal
Kesehatan, 6(2), 1–9.
Dhaneswari, & Zaman, C. (2022). Analisis Perencanaan Vaksinasi COVID-19 di RSUD Dr.
H. Ibnu Sutowo Baturaja Tahun 2021. Jurnal Kesehatan Saelmakers PERDANA, 5(1),
123–136.
Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Bungo. (2021). Profil Kabupaten Bungo Tahun 2021.
Bungo: Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Bungo.
Dinkes Kabupaten Bungo. (2022a). Laporan Capaian Target Vaksinasi Dinas Kesehatan
Kabupaten Bungo 2021. Bungo: Dinkes Kabupaten Bungo.
Dinkes Kabupaten Bungo. (2022b). Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Bungo Tahun 2021.
Bungo: Dinas Kesehatan Kabupaten Bungo.
Fadhilah, M. U., Fauziyah, U., Cahyani, A. A., & Arif, L. (2021). Evaluasi Pelayanan Covid-
19 (Studi Kasus Puskesmas Mojo Kota Surabaya). Journal Publicuho, 4(2), 536–552.
Febriyanti, N., Choliq, M. I., & Mukti, A. W. (2021). Hubungan Tingkat Pengetahuan dan
Kesediaan Vaksinasi Covid-19 pada Warga Kelurahan Dukuh Menanggal Kota
Universitas Sriwijaya
103
Surabaya. Seminar Nasional Hasil Riset Dan Pengabdian Ke III (SNHRP-III), 3, 36–42.
Gandryani, F. (2021). Pelaksanaan Vaksinasi COVID-19 di Indonesia: Hak atau Kewajiban
Warga Negara. Media Pembinaan Hukum Nasional, 10(1), 23–41.
Gunung, I. N., & Darma. (2019). Implementing the Context, Input, Process, Product (CIPP)
Evaluation Model to Measure the Effectiveness of the Implementation of Teaching at
Politeknik Negeri Bali (PNB). Bali: Environmental & Science Education.
Gurning, F. P., Siagian, L. K., Wiranti, I., Devi, S., & Wahyulinar Atika. (2021). Kebijakan
Pelaksanaan Vaksinasi COVID-19 di Kota Medan Tahun 2020. Jurnal Kesehatan,
10(1), 43–50.
Hafizzanovian, H., Oktariana, D., Apriansyah, M. A., & Yuniza, Y. (2021). Peluang
Terjadinya Immunization Stress-Related Response (ISRR) selama Program Vaksinasi
Covid-19. Jurnal Kedokteran Dan Kesehatan: Publikasi Ilmiah Fakultas Kedokteran
Universitas Sriwijaya, 5(2), 1–8.
Hasibuan, R. (2020). Bahan Ajar Administrasi Kesehatan Masyarakat. Medan: Fakultas
Kesehatan Masyarakat Universitas Islam Negeri Sumatera Utara.
Hidayat, M., Mahalayati, B. R., Sadikin, H., & Kurniawati, M. F. (2021). Peran Promosi
Kesehatan Dalam Edukasi Tenaga Kesehatan Di Masa Pasca Vaksinasi Covid-19 di
Kabupaten Tanah Laut. Jurnal Sains Sosio Humaniora, 5(1), 339–345.
Junaedi, D., Arsyad, M. R., & Salistia, F. (2021). Menguji Efektivitas Vaksinasi Covid-19 di
Indonesia. Reslaj: Religion Education Social Laa Roiba Journal, 4(1), 120–143.
Kemenkes RI. (2020a). Pedoman Pencegahan dan Pengendalian COVID-19. Jakarta:
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Kemenkes RI. (2020b). Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 84 Tahun
2020 tentang Pelaksanaan Vaksinasi Dalam Rangka Penanggulangan Pandemi Corona
Virus Disease 2019 (COVID-19). Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Kemenkes RI. (2021a). Peraturan Kementerian Kesehatan nomor 10 Tahun 2021 Tentang
Pelaksanaan Vaksinasi Dalam Rangka Penanggulangan Pandemi Corona Virus Disease
2019 (Covid-19). Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Kemenkes RI. (2021b). Petunjuk Teknis Pelaksanaan Vaksinasi Dalam Rangka
Penanggulangan Pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19). Jakarta:
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Kepmenkes RI No. 4638. (2021). Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
HK.01.07/Menkes/4638/2021 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Vaksinasi Dalam
Rangka Penaggulangan Pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19). Jakarta:
Universitas Sriwijaya
104
Universitas Sriwijaya
105
Universitas Sriwijaya
LAMPIRAN
1
2
Lampiran 1
Assalamu’alaikum/Selamat pagi/siang/sore,
Perkenalkan namasaya Sutari, mahasiswa S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas
Kesehatan Masyarakat Universitas Sriwijaya. Saya bermaksud melakukan penelitian
mengenai “Evaluasi Pelaksanaan Vaksinasi COVID-19 Di Kabupaten BungoTahun
2022”. Penelitian Ini Dilakukan Sebagai tahap akhir dalam penyelesaian studi di Fakultas
Kesehatan Masyarakat Universitas Sriwijaya dan syarat untuk mendapatkan gelar Magister
Kesehatan Masyarakat.
Saya mengajak Bapak/Ibu/Saudara/i untuk ikut serta dalam penelitian ini. Melalui
wawancara mendalam, semua informasi yang Bapak/Ibu/Saudara/i berikan akan saya jamin
kerahasiannya.
Universitas Sriwijaya
3
Lampiran 2
A. Identitas Informan
Nama :
Umur :
Jenis Kelamin :
No. Hp :
Alamat :
Menyatakan bersedia dan tidak keberatan untuk menjadi informan dalam penelitian
“Evaluasi Pelaksanaan Vaksinasi Covid-19 Di Kabupaten BungoTahun 2022”yang
dilakukan oleh Sutari (10012682125007).
Demikian surat pernyataan ini saya buat untuk dapat di pergunakan sebagaimana mestinya
tanpa tekanan maupun paksaan dari manapun.
Sutari
NIM. 10012682125007 Nama :
Jabatan :
Universitas Sriwijaya
4
Lampiran 3
PEDOMAN WAWANCARA
EVALUASI PELAKSANAAN VAKSINASI COVID-19 DI KABUPATEN BUNGO
TAHUN 2022
Universitas Sriwijaya
5
LEMBAR OBSERVASI
EVALUASI PELAKSANAAN VAKSINASI COVID-19 DI KABUPATEN
BUNGO TAHUN 2022
Informan kunci
Universitas Sriwijaya
6
Informan
A PEMBERIAN VAKSINASI
Jawaban
No Pertanyaan
Keterangan
Ada Tidak
Apabila vaksin multidose, apakah
1 hanya 1 vial vaksin yang dibuka
pada saat pelayanan berlangsung?
Apabila vaksin multidose, apakah
2 mencantumkan jam pembukaan
vial vaksin?
Apakah vaksinator memberikan
3 vaksinasi dengan cara
intramuskular?
Apakah vaksinator menyentuh
jarum dan tutup botol saat
4
mengambil vaksin dan memberikan
vaksinasi?
Apakah vaksinator menunggu
hingga usapan alkohol swab
5
mengering sebelum melakukan
penyuntikan?
Apakah petugas memberikan kartu
vaksinasi/mengisi kartu vaksinasi
6
elektronik kepada pengunjung yang
telah divaksinasi?
Apakah vaksinator menyiapkan
7 suntikan sebelum target datang
(prefilling)?
Apakah vaksinator melakukan
8
recapping ?
Apabila vaksin multidose, apakah
9 menggunakan vaksin yang telah
dibuka melebihi batas waktu?
Universitas Sriwijaya
7
C PENGELOLAAN KIPI
Apakah format Pelaporan KIPI
1 tersedia?
Apakah vaksinator mengetahui apa
yang dilakukan bila terjadi KIPI
2 (rujukan, pelaporan)?
Apakah kit anafilaktik tersedia di
3 pos pelayanan?
Apakah isi kit anafilaktik sesuai
dengan standar?
Isi dari kit anafilaktik terdiri dari:
Satu ampul epinefrin 1 :
1000
aminofilin ampul,
difenhidramin vial,
dexamethasone ampul
Beberapa spuit 1 mL
4
Beberapa infus set
beberapa kantong NaCl 0.9
% atau Dextrose 5%
Tabung Oksigen
D COLD CHAIN
1 Apakah vaksin disimpan dalam
vaccine carrier dilengkapi dengan
ada 2 atau 4 kotak dingin (cool
Universitas Sriwijaya
8
Keterangan :
Universitas Sriwijaya
9
Kepala BPBD
Hari Wawancara :
Tanggal :
Jam :
Tempat :
Pertanyaan
1. Pelaksanaan Vaksinasi Covid-19
1. Bagaimana pelaksanaan vaksinasi COVID-19 di Kabupaten Bungo?
Probing:
- Apakah peran serta BNPB dalam Pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di Kabupaten
Bungo?
- Adakah tim Khusus untuk keterlibatan BNPB dalam pelaksanaan Vaksinasi
covid 19 ?
- Apa yang menjadi kendala dalam pelaksanaan vaksinasi COVID-19?
- Bagaimana cara mengatasi kendala yang ada?
Context
Universitas Sriwijaya
10
Universitas Sriwijaya
11
Lampiran 6
Hari Wawancara :
Tanggal :
Jam :
Tempat :
Pertanyaan
Context
Input
1. Siapa saja yang terlibat dalam melaksanakan Vaksinasi Covid-19?
2. Adakah kualifikasi pendidikan tenaga kesehatan dalam menjalankan Vaksinasi
Covid-19 tersebut?
3. Apakah SDM yang tersedia sudah mencukupi?
4. Apakah pernah dilakukan pelatihan terhadap tenaga kesehatan Vaksinasi Covid-
19?
Universitas Sriwijaya
12
5. Jika pernah melakukan pelatihan, dimana tempat pelatihan dan kapan waktu yang
tepat dalam melakukan pelatihan tenaga kesehatan?
6. Jika tidak pernah melakukan pelatihan terhadap SDM, mengapa hal itu bisa
terjadi?
Sarana/Prasarana
Universitas Sriwijaya
13
Lampiran 7
Hari Wawancara :
Tanggal :
Jam :
Tempat :
Pertanyaan
Context
Universitas Sriwijaya
14
5. Jika pernah melakukan pelatihan, dimana tempat pelatihan dan kapan waktu yang
tepat dalam melakukan pelatihan tenaga kesehatan?
6. Jika tidak pernah melakukan pelatihan terhadap SDM, mengapa hal itu bisa terjadi?
Sarana/Prasarana
Process
1. Siapa saja yang terlibat dalam pelaksanaan Vaksinasi Covid-19?
2. Apakah ada kendala yang dihadapi dalam perekrutan petugas Vaksinasi Covid-19,
jika ada apakah ada upaya yang dilakukan untuk mengatasinya?
3. Apakah petugas Vaksinasi Covid-19 yang terpilih diberi pelatihan?, jika ada kapan
petugas Vaksinasi Covid-19 diberi pelatihan dan apa saja pelatihan
Universitas Sriwijaya
15
Lampiran 8
(Kepala Puskesmas)
Hari Wawancara :
Tanggal :
Jam :
Tempat :
Pertanyaan
Context
Input
1. Siapa saja yang terlibat dalam melaksanakan Vaksinasi Covid-19 di puskesmas
saudara?
2. Adakah kualifikasi pendidikan tenaga kesehatan dalam menjalankan Vaksinasi
Covid-19 tersebut?
3. Apakah SDM yang tersedia sudah mencukupi?
Sarana/Prasarana
Universitas Sriwijaya
16
Universitas Sriwijaya
17
Universitas Sriwijaya
18
Universitas Sriwijaya
19
Universitas Sriwijaya
20
Catatan Kemajuan
Tanggal (berisi data yg diperoleh, keterangan
No. Kegiatan
data, sketsa, gambar, analisis singkat
dsb)
1 5 April2022 Pengurusan ijin penelitian Dengan membawa surat ijin penelitian
dari ka.prodi untuk di serahkan ke
Pihak Kesbangpol-BPBD kab.bungo
untuk mengeluarkan surat rekomendasi
Penelitian
2 7 April 2022 Komunikasi Via Telpon Para Informan mensetujui dengan hari
kepada Seluruh Calon dan tanggal yang di tetapkan oleh
informan untuk rencana peneliti.
melakukan Wawancara
mendalam/Penelitian
3 10 April 2022 Peneliti melaksanakan Dengan melakukan wawancara
kegiatan penelitian dengan mendalam kepada informan yaitu
motode wawancara kepala BPBD
mendalam kepada kepala
BPBD Kab.bungo
4 12 April 2022 Peneliti melaksanakan Dengan melakukan wawancara
kegiatan penelitian dengan mendalam kepada informan yaitu
motode wawancara Kepala Dinas Kesehatan Kab.bungo
mendalam kepada Kepala
Dinas Kesehatan
Kab.bungo
5 13 April 2022 Peneliti melaksanakan Dengan melakukan wawancara
kegiatan penelitian dengan mendalam kepada informan yaitu
motode wawancara Kepala Bidang p2p dinas Kesehatan
mendalam kepada Kepala Kab.bungo
Universitas Sriwijaya
21
Universitas Sriwijaya
22
1. wawancara dengan kepala Dinas Kesehatan Kab Bungo dan kepala BPBD Kab
Bungo
Universitas Sriwijaya
23
Universitas Sriwijaya
24
Universitas Sriwijaya
25
Universitas Sriwijaya
26
Universitas Sriwijaya
27
Universitas Sriwijaya
28
Universitas Sriwijaya
29
Universitas Sriwijaya
30
Variabel Informan
P1 P2 P3 K1 K2 K3 K4 K5
Konteks Pelaksanaan untuk kab bungo Sebagaimana kita Adapaun Sesuai, Untuk sejauh Selama ini Pelaksaannya
vaksinasi covid- dalam ketahui terjadi kegiatan walaupun ada ini pelaksanaan yang pertama
19 di kab bungo pelaksanaan peningkatan kasus puskesmas target anak pelaksanaan vaksinasi koordinasi
itu dilakukan vaksinasi sudah covid-19 di muara bungo sekolah yang kita aman covid 19 di dan sinergi
oleh dinas cukup bagus, indonesia, 1, hingga belum alhamdulillah wilayah kerja dengan tim
kesehatan dan apalagi sejak ada khususnya di kab minggu ini tercapai terkendali puskesmas yang terlibat
puskesmas yang nya kolaborasi bungo juga terjadi, kita sudah sesuai jadwal pulau batu di dalamsatu
ada di wilayah antara 4 pilar, dalam pencegahan mencapai 98 seperti itu sesuai dengan kecamatan,
kabupaten bungo TNI, Polri dan persen dari mas petunjuk dan pihak
dan di back up kemudian para penanggulangan total sasaran edaran yang kepolisian
oleh polres kecamatan dan nya kita berjumlah diberikan dan danramil
bungo. dinkes selama ini melaksanakan 23.500 jiwa kepada kami, dan 4 pilar.
Sementara peran terjalin dengan prorgam vaksinasi yang berhak jadi kami Sesuai dengan
BPBD dalam hal baik. Kemudian di kab bungo lebih mendapatkan melaksanaka jadwal di
ini sesuai dengan pencapaian kita kurang 286 ribu vaksinasi. n di bulan puskesmas
tugas pokok dan juga lumayan, sekian Seiring waktu maret tahun selalu standby
telah untuk dosis 1 kita alhamdulillah berjalan 2021, jadi dengan 1 tim
mengkomunikasi sudah 90 persen berjalan sesuai vaksinasi pada kemudian 1
kan serta lebih, dosis 2 70 dengan juknis yang anak sekolah pelaksanaan tim lagi ke
menyiapkan persen, dosis 3 diberikan. Dalam juga sudah vaksinasi lapangan , ke
perturan- sudah gabungan hal ini kita juga kita pertama desa-desa
peraturan dari 7-8 persen, melibatkan TNI dan laksanakan diberikan sesuai dengan
sebagai rujukan dan untuk anak- Polri dalam sesuai dengan kepada jadwal yang
untuk anak juga kita pencapaian jumlah anak tenaga sudah
dilaksanakan sudah mencapai 70 vaksinasi covid-19 sekolah yang kesehatan. disepakati
oleh sisi teknis persen dosis 1, dan di kab Bungo. ada di bersama
dosis 2 nya 45 wilayah kerja masing-
persen, dibanding puskesmas masing kepala
kabupaten lain kita muara bungo desa dengan
Universitas Sriwijaya
31
Koding 1 Dilakukan Dinas Pelaksanaan vaksin Berjalan sesuai Sudah mencapai Sesuai Pelaksanaannya Sesuai dengan Sesuai dengan
Kesehatan dan sudah cukup bagus dengan juknis 98 persen dari aman petunjuk dan jadwal di
Puskesmas total sasaran edaran puskesmas
23.500 jiwa
Koding 2 Di back up oleh Dosis 1 90 persen melaksanakan Vaksinasi anak Target anak Sesuai dengan Pelaksanan Sesuai dengan
polres bungo dan dan dosis 2 70 persen prorgam vaksinasi sekolah juga sekolah belum jadwal vaksin pertama jadwal yang
BPBD menyiapkan serta dosis 3 7-8 lebih kurang 286 ribu sudah tercapai dilakukan ke telah disepakati
peaturan-peraturan persen. Untuk anak- dilaksanakan tenaga
anak dosis 1 70% kesehatan
dan dosis 2 45 persen
Interpretasi Menunjukkan bahwa pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di Kabupaten Bungo sudah sesuai dengan sasaran. Yang menjadi sasaran adalah masyarakat ,anak sekolah,
masyarakat umum, lansia. Sasaran tahap satu adalah tenaga kesehatan, sasaran tahap 2 adalah lansia dan petugas pelayanan publik dari instansi-instansi pemerintah
di lingkungan kabupaten Bungo
Variabel Informan
Input P1 P2 P3 K1 K2 K3 K4 K5
Sumber Daya Alhamdulillah Untuk kualifikasi Untuk petugas Jadi kita yang terlibat Tentunya nakes Berjumlah 10 di mulai dari
Manusia SDM kita untuk vaksinator di vaksinasi sudah melibatkan ada dokter dua ya mas ya, kita anggota dokter,
setiap puskesmas fokuskan kepada cukup untuk di seluruh orang, bidan, juga dibantu karena untuk perawat dan
sudah dilatih tenaga perawat setiap puskemas karyawan perawat sama dari percepatan bidan
masing-masing 1 dengan karena pada puskesmas, petugas desa kepolisian, tni, vaksinasi ini kemudian
puskesmas 15-20 pendidikan awalnya kita sudah kita bikin juga terlibat. kemudian kita buat 3 status dari
orang sudah minimal D3 dan dilatih oleh pusat. semacam Untuk yang perangkat tim. Jadi kita mereka honor,
mencukupi, sudah terlatih Pelatihan jadwal piket, kualifikasi desa. libatkan juga pns, tks.
ditambah dengan dengan sertifikat vaksinator dan kita bikin tim pendidikannya kualifikasi bidan desa Untuk SDM
TNI dan POLRI vaksinator yang berkembang ke piket untuk mereka yang nya kita yang ada di insyallah
Universitas Sriwijaya
32
ada sebanyak 5 dikeluarkan oleh yang lain nya, melaksanakan berpendidikan harus bidan, desa sebagai sudah tecukupi
orang kemudian dinkes Untuk rasanya kalo untuk kegiatan. min D3 dan kita pelaksana
di Rumah sakit SDM apa sudah dinas kesehatan Untuk kesehatan, memilih yang vaksinasi
juga ada untuk mencukupi tidak ada masalah kegiatan di serta memiliki punya STR. kemudian
berjaga-jaga Alhamdulillah karena sudah luar gedung SIP dan STR Kemudian kita buat SK
kasus covid yang SDM kita untuk diberi pelatihan kita bekerja tenaga non nya dan buat
ada setiap puskesmas melalui zoom sama dengan kesehatan ini jadwal
sudah dilatih masing-masing pihak kita kegiatan
masing-masing 1 puskesmas itu ada kecamatan, perbantukan vaksinasi
puskesmas 15-20 10 vaksinator yang TNI dan polri. untuk nya.
orang sudah ditugaskan. Sekitar Untuk tenaga penginputan Kalau untuk
mencukupi, tahun 2021 awal- vaksinator itu pcare dan SDM kita
ditambah dengan awal, persisnya kita memiliki administrasi sudah cukup
TNI dan POLRI saya ga tau. Semua dua jenis dilapangan pak
ada sebanyak 5 petugas yang kependidikan
orang kemudian menjadi vaksinator yaitu perawat
di Rumah sakit di SK kan oleh dan bidan
juga ada untuk bupati no berapa yang masih
berjaga-jaga saya lupa. Dan memiliki SIP
kasus covid yang semua petugas dan STR yang
ada imunisasidikabupat masih aktif.
en bungo Itu yang kita
ditetapkan dengan pekerjakan.
SK bupati bungo. Untuk
yang terlibat dalam dipendaftaran
pelaksanaan vaksin? pcare dan
Yang terlibat untuk di meja
langsung itu kan 4 evaluasi
dokter, petugas atau itu bisa
ya, perawat, tenaga-tenaga
bidan, tenaga lain selain
administrasi, dari perawat
Pcare, hampir dan bidan
semua petugas
terlibat di dalam
Universitas Sriwijaya
33
itu.
Alhamdulillah
cukup, kayanya
kalau untuk di
kabupaten Bungo
tenaga yang
lansgung dari
dinkes sudah
cukup, nah kita ga
tau kalau tenaga
dari TNI dan Polri
biasanya Tni polri
kita bantu dari
tenaga kesehatan
yang ada di dinkes
khususnya di
puskesmas untuk
menjalankan
tugas-tugas
Koding 1 Masing-masing 1 SDM untuk setiap Masing puskesmas Melibatkan ada dokter dua Tentunya tenaga Berjumlah 10 dokter, perawat
puskesmas 15-20 puskesmas sudah itu ada 10 vaksinator seluruh karyawan orang, bidan, kesehatan anggota dan bidan
orang sudah dilatih dan masing- puskesmas perawat sama
mencukupi masing 1 setiap petugas desa
puskesmas
jumlahnya 15-20
orang,
Koding 2 TNI dan POLRI Pendidikan minimal Pelatihan melalui SDM cukup Kualifikasi Kualifikasinya SDM sudah SDM cukup
ada sebanyak 5 D3 dan sudah terlatih zoom masing-masing pendidikannya harus bidan, dan cukup
orang kemudian di dengan sertifikat puskesmas mereka yang memiliki STR.
Rumah sakit juga vaksinator berpendidikan
ada minimal D3
kesehatan
Universitas Sriwijaya
34
Interpretasi Pelaksanaan vaksinasi covid 19 dilaksanakan oleh dinas kesehatan dibawah bidang P2P, Puskesmas dan Rumah Sakit yang dibantu oleh vaksinator-vaksinator dari
TNI, Polri, Kapolres, BIN, Pemda, Bupati. Tenaga kesehatan tersebut memiliki latar belakang pendidikan D3 dan sudah mendapatkan pelatihan.
Variabel Informan
Input P1 P2 P3 K1 K2 K3 K4 K5
Sarana BPBD hanya Pelaksanaan Kalau vaksin, kita Ya, kita ada Sarana dan Jadi untuk Untuk Namanya
Prasarana mengkomunikasi vaksinasi ini untuk dari provinsi, kita ruangan prasarana sarana dan penyimpan dilapangan
kan sementara logistik kita semua mengajukan tersendiri. kalau tidak prasarana an kita ada tidak
sarana dan dinas kesehatan permintaan nanti Ruangan itu salah dapat coldchain selengkap
prasana ada yang dibantu provinsi acc kita terpisah dari mencukupi dikatakan ya mas ya, dikantor,
pada sisi teknis logistik nya dari jemput bawa ke tempat semua lengkap pak, untuk tapi kita
yaitu dinkes dan provinsi dan pusat kabupaten. Sarana pelayanan terpenuhi, namun ruangan yang
dibantu dibackup dan juga kita yang digunakan umum. Itu baik memang nya ada sifatnya
oleh BPBD siapkan anggaran biasanya seperti ada ruangan handskun wilayah ruangan teknis
oleh pemda kendaraan roda yang hanya nya baik puskesmas sendiri insyallah
namun tidak dua, roda empat, untuk yang lain- kita radius juga, kita siapkan
begitu terpakai coldchain nya, berlakukan lainnya jarak tempuh komputer untuk
karena kita spec nya untuk kegiatan dari untuk sarana inti,
banyak bantuan imunisasi untuk selama kabupaten ini penginputa kemudian
dari provinsi dan apa vaksinasi lumayan jauh n, ruang kita
pusat. Dan ini di penanggulangan covid 19. Ya memakan tunggu koordinasi
kelola oleh dinkes sampah bekas untuk waktu sekitar kesiapan dengan
dan disalurkan ke imunisasi itu kita kegiatan di 1-1.5 jam jadi ruangan bidan desa
seluruh ikuti, ada tempat puskesmas untuk ada kita dalam
puskesmas, khusus untuk kita ya pengadaan punya kelengkapan
penyimpanan penampungannya. sarana vaksinasi ada seperti itu yang
vaksin ada nya di Sudah mencukupi gedung, nya mas. Tidak bersfiat
gudang farmasi sarananya mungkin keterlambatan ada teknis,
dengan coldchain semacam itungan hari. kendala biasanya
kita yang ada tempat Jadi kalau begitu. Kita
sekitar 8 unit penyimpanan misalnya hari melaksanak
ditambah dengan vaksin. Tapi ini putus, an kegiatan
Universitas Sriwijaya
35
Universitas Sriwijaya
36
Interpretasi Sarana prasarana yang digunakan dalam pelaksanaan vaksinasi di Kabupaten Bungo berasal dari Dinas Kesehatan Kabupaten Bungo, jummlah dan jenis sarana
tersebut sudah mencukupi kebutuhan
Variabel Informan
Input P1 P2 P3 K1 K2 K3 K4 K5
Dana Anggaran Alhamdulillah Kalau anggaran Anggaran itu Untuk Anggarannya Sumber dana Sumber
vaksinasi di sudah tercukupi murni dari APBD anggaran anggaran ini nya kita anggaran dari
pusatkan di untuk saat ini. untuk pendukung dinkes lansgung dari menggunakan mengajukan APBD. Saya
dinas Sumber anggaran pelaksaan dandigunakan dinkes anggaran claim sesuai rasa cukup
kesehatan. kita untuk vaksinasi. Sudah .jasa petugas insentifnya. pusat. dana dari
jumlahnya vaksinasi turun mencukupi unutk juga Untuk Sudah dinkes.
sepertinya dari dana transfer pengendalian dibayarkan vaksinator, ada mencukupi Digunakan
mencukupi daerah yang covid19 melalui dinas untuk untuk tim
diperuntukan dikabupaten kesehatan koordinator vaksinasi
untuk vaksin yang bungo dan Pcare
di SK kan bupati
kemudian juga
untuk petugas
tracking, petugas
pelayanan
kesehatan covid
baik di puskesmas
maupun di RS dan
juga logistik yang
dibutuhkan.
Koding 1 Anggaran vaksin di Anggaran dari APBD Dari APBD Anggaran dari Anggaran dari Anggaran dari Dana dari Anggaran dari
pusatkan di Dinas Dinas Kesehatan Dinas Kesehatan pusat Dinas APBD
Kesehatan Kesehatan
Koding 2 Jumlahnya Dana digunakan Sudah mencukupi Untuk jasa Digunakan Jumlahnya Digunakan Anggaran sudah
mencukupi untuk logistik dan petugas yang untuk mencukupi untuk tim mencukupi
kegiatan yang melaksanakan vaksinator, vaksinasi kebutuhan
Universitas Sriwijaya
37
Variabel Informan
Proses P1 P2 P3
Perencanaan Kalau kita ketahui, vaksinasi Kalau perencanaan pelaksanaan sesuai dengan PMK Sebagaimana kita ketahui terjadi peningkatan kasus
dilakukan oleh semua unsur teknis no 1 dan 7 dan perubahan PMK no 92 bahwasannya covid-19 di indonesia, khususnya di kab bungo juga
dinkes yang dibantu oleh tni polri, ada disana bantuan dari vaksinator Tni dan Polri kita terjadi, dalam pencegahan dan penanggulangan nya
alhamdulillah vaksinasi 1 , 2 dan 3 bangun kebersamaan ini dengan baik, dan kita melaksanakan prorgam vaksinasi di kab bungo
sudah berjalan. Khusus vaksinasi 1 alhamdulillah kegiatan berjalan dengan lancar sesuai lebih kurang 286 ribu sekian alhamdulillah berjalan
kita sudah berada diatas standar prosedur bahwasannya petugas-petugas yang sesuai dengan juknis yang diberikan. Dalam hal ini
yang ditetapkan, untuk vaksinasi 2 melakukan kegiatan vaksinasi mayoritas adalah kita juga melibatkan TNI dan Polri dalam pencapaian
juga sudah, vaksinasi 3 berdasarkan petugas-petugas puskesmas yang sudah dilatih sebagai vaksinasi covid19 di kab Bungo
jumlah waktu yang telah ditetapkan vaksinator dibantu dengan petugas TNI dan Polri yang
dilatih sekitar masing-masing 5 dari TNI dan 5 dari
Polri
Koding 1 Dilakukan oleh dinkes dan dibantu oleh sesuai dengan PMK no 1 dan 7 dan perubahan PMK no 92 Sesuai dengan juknis yang diberikan.
semua unsur
Koding 2 Waktu pelaksanaan vaksin berdasrkan Berjalan dengan lancar sesuai prosedur Melibatkan TNI dan Polri
waktu yang ditentukan
Interpretasi Perencanaan pelaksanaan vaksinasi covid-19 di Kabupaten Bungo disesuaikan dengan petunjuk teknis pelaksanaan vaksinasi covid-19 dan dalam perencanaan
tersebut ditentukan target yang harus dicapai
Variabel Informan
Universitas Sriwijaya
38
Proses P1 P2 P3 K1 K2 K3 K4 K5
Pelaksanaan Dalam Kalau Kalau secara Untuk Untuk yang Insyaallah Dalam Kalau untuk
pelaksanaannya pelaksanaan umum di sisi sementara di tergetkan tercapai waktu target kalau
Sangatberpengar sesuai dengan petugas kita sudah ini sudah, kabupaten targetnya. yang untuk
uh terhadap PMK no 1 dan 7 siap semua sesuai jadi kita di Untuk lansia Karena berjalan kecamatan
tujuan untuk dan perubahan dengan juknis puskesmas sudah,untuk disitu ada ini kita tanah
menyakinkan PMK no 92 petunjuk tata cara muara bungo yang pasien beberapa sedang sepenggal itu
masyarakat. bahwasannya ada pelaksanaan 1 umum sudah, capaian dari memberik belum
Terbukti untuk disana bantuan vaksinasi ini,sasarany tapi yang level usia an mencapai
saat ini dari vaksinator alhamdulillah a itu 23000 untuk anak segala vaksinasi target mas
kabupaten Bungo Tni dan Polri kita berjalan dengan jiwa yang sekolah kami macam yang untuk
0 kasus. Salah bangun baik. Kalau harus di baru 69 mungkin dosis satu
satu nya kebersamaan ini hambatan pada vaksin. Jadi, persen. yang masih nya sudah
didukung dengan dengan baik, dan awal-awal terjadi persentase Karena agak rendah diangka
masayarakat alhamdulillah penolakan diambil dari kemarin capaiannya 80, untuk
yang telah kegiatan berjalan ditengah total banyak orang yaitu ada di anak SD
melaksanakan dengan lancar masyarakat tapi penduduk tua murid booster . angka
vaksinasi tadi sesuai prosedur pada akhirnya yang 23000. yang tidak booster persentase
dan mereka bisa bahwasannya lebih kurang 2 Hari ini kita mau anaknya barangkali nya diatas
kemana-mana petugas-petugas tahun kita sudah di vaksin, tapi berkaitan 80 persen
yang melakukan melaksanakan memvaksin untuk dengan atau
Seperti yang kegiatan vaksinasi vaksinasi ini. 18.000 jiwa sekarang ini suasana tepatnya
dikatakan tadi, mayoritas adalah Berjalan dengan untuk anak SD dibulan 82 persen,
BPBD dalam petugas-petugas baik sampai keseluruhan sudah mulai puasa untuk
hal ini sebagai puskesmas yang sekarang capaian usia, jadi mau ramadhan ini dosis 2 65
tim yang sudah dilatih kita hampir 85 kalau melakukan masih persen
mengkomunika sebagai persen dosis 1 per persentase vaksin kurang.
sikan, vaksinator april . kalau nya sudah bahkan dia Insyallah
mengkoordinas dibantu dengan secara umum, diatas 90 datang diahir
ikan kita petugas TNI dan target sudah persen. langsung ke lebaran nanti
bertindak Polri yang dilatih tercapai kalau di puskesmas bisa dicapai,
selaku sekitar masing- lihat perkelompok walaupun untuk boster
sekretaris masing 5 dari TNI sasaran. Kan ada vaksin itu kita masih
dan 5 dari Polri nakes, lansia, ada sendiri agak rendah tapi
Untuk target vaksinasi anak, kosong untuk
Universitas Sriwijaya
39
Universitas Sriwijaya
40
untuk
dosis 2 65
persen
Interpretasi Pelaksanaan vaksinasi covid-19 menunjukkan bahwa pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di Kabupaten Bungo sesuai dengan perencanaan. Pelaksanaan vaksinasi
Covid 19 di Kabupaten Bungo berjalan dengan baik
Variabel Informan
Proses P1 P2 P3
Evaluasi Kalau monitoring kami terusmelakukan Hampir tiap hari kita di undang oleh kapolres mengadakan Kami terus melakukan monitoring
untuk mempercepat pelaksanaan zoom meeting dengan kaporli, kapolda jambi itu semua pelaksanaaan vaksinasi yang dilakukan
vaksinasi di Kabupaten bungo dalam rangka pelaksanaan evaluasi vaksinasi dan secara oleh puskesmas
internal tim kabupaten juga selalu melakukan evaluasi yang
kita bangun bersama melibatkan unsur dinas kesehatan,
dinas pendidikan termasuk camat, tni dan polri tentunya
Koding 1 Terus dilakukan Tiap hari dilakukan Terus melakukan monitoring
Koding 2 Untuk mempercepat pelaksanaan vaksinasi selalu melakukan evaluasi yang kita bangun bersama melibatkan Dilakukan oleh puskesmas
unsur dinas kesehatan, dinas pendidikan termasuk camat, tni dan
polri
Interpretasi Monitoring dilakuakan setiap hari dengan melibatkan unsur-unsur yang terkait
Variabel Informan
P2 P3 K3 K4
Universitas Sriwijaya
41
Produk Alhamdulillah untuk kab bungo dalam alhamdulillah Sesuai. Untuk yang di Dalam waktu yang berjalan
pelaksanaan vaksinasi sudah cukup bagus, berjalan sesuai tergetkan kabupaten Untuk ini kita sedang memberikan
apalagi sejak ada nya kolaborasi antara 4 pilar, dengan juknis yang lansia sudah,untuk yang
TNI, Polri kemudian para kecamatan dan dinkes diberikan pasien umum sudah, tapi vaksinasi untuk dosis satu
selama ini terjalin dengan baik. Kemudian yang untuk anak sekolah nya sudah diangka 80 ,
pencapaian kita juga lumayan, untuk dosis 1 kita kami baru 69 persen untuk anak SD angka
sudah 90 persen lebih, dosis 2 70 persen, dosis 3
sudah gabungan dari 7-8 persen, dan untuk persentase nya diatas 80
anak-anak juga kita sudah mencapai 70 persen persen atau tepatnya 82
dosis 1, dan dosis 2 nya 45 persen, dibanding persen, untuk dosis 2 65
kabupaten-kabupaten lain kita termasuk yang
terbaik juga dalam penacapaian persen
Koding 1 pelaksanaan vaksinasi sudah cukup bagus Berjalan dengan baik sesuai dengan target Berjalan dengan baik
Koding 2 dosis 1 sudah 90 persen, dosis 2 70 persen, dosis 3 7-8 Sesuai dengan juknis anak sekolah baru 69 persen untuk dosis satu nya sudah
persen, dan untuk anak-anak sudah mencapai 70 persen diangka 80 , untuk anak SD angka
dosis 1, dan dosis 2 nya 45 persen persentase nya diatas 80 persen
atau tepatnya 82 persen, untuk
dosis 2 65 persen
Interpretasi Kegiatan vaksinasi Covid-19 di Kabupaten Bungo sudah berjalan dengan baik dan sesuai dengan target yang ditentukan
Universitas Sriwijaya