OLEH:
FITRI NUR HIDAYATI
NIM. 41020220B2001
SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai Gelar
Sarjana Kesehatan Masyarakat
OLEH
FITRI NUR HIDAYATI
NIM. 41020220B2001
i
PERNYATAAN PERSETUJUAN
SKRIPSI
Menyetujui,
Pembimbing I Pembimbing II,
ii
PENGESAHAN
Skripsi ini telah diperiksa dan disahkan oleh Tim Penguji Skripsi Program Studi K
esehatan Masyarakat STIKes Cirebon
Guna memenuhi sebagian syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Kesehatan Masyarakat (SKM)
Pada tanggal Februari 2022
Mengesahkan
Program Studi Kesehatan Masyarakat
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Cirebon
Ketua Sidang
Penguji I
Penguji II
iii
PERNYATAAN
1. Karya tulis saya, skripsi ini, adalah asli dan belum pernah diajukan untuk mend
apatkan gelar akademik (diploma dan sarjana), baik dari STIKes Cirebon maupu
2. Karya tulis ini adalah murni gagasan, rumusan, dan penelitian saya sendiri, tanp
3. Dalam karya tulis ini tidak terdapat atau pendapat yang telah ditulis atau dipubli
kasikan orang lain kecuali secara tertulis dengan jelas dicantumkan sebagai acua
aftar pustaka.
4. Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila di kemudian hari ter
dapat penyimpangan dan ketidakbenaran dalam pernyataan ini, maka saya berse
dia menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar yang telah diperoleh ka
rena karya ini, serta sanksi lainnya sesuai dengan norma yang berlaku diperguru
an tinggi ini.
NIM: 41020220B2001
iv
ABSTRAK
v
ABSTRACT
vi
KATA PENGANTAR
Puji Syukur ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas karunia dan nikmat-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini untuk memenuhi salah satu
Penyusunan Skripsi tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena
itu, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar besarnya
kepada:
1. Mokh. Firman Ismana, MM. selaku Ketua Yayasan Rise Indonesia (YASRI)
2. DR. Awis Hamid Dani. ST.,M.MPd selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kese
3. DR. Cucu Herawati, SKM., M.Kes selaku Ketua Prodi Sarjana (S1) Kesehata
an Skripsi.
kripsi ini.
enyusunan Skripsi.
vii
6. Lutfi Hanipan, AMK selaku Pemegang Program Promosi Kesehatan di Puske
7. dr. Nidia Afrah, dr. Lindawati beserta seluruh Staf Puskesmas Purwasari
9. Suami tercinta, anak tercinta, mamah tercinta dan adik tercinta selaku
keluarga dari penulis yang selalu memberikan segala dukungan moril dan
10. Serta seluruh pihak yang telah membantu penulis dalam penyusunan Skripsi
Penulis menyadari bahwa penyusunan Skripsi ini masih jauh dari sempurna.
Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun dari semua pihak sangat
diharapkan untuk kesempurnaan laporan ini. Demikian Skripsi ini penulis buat,
semoga dapat bermanfaat bagi penulis dan seluruh pihak yang membacanya.
viii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ……………..…………………..…………….. 1
1.2 Perumusan Masalah ………………………………………….. 4
1.3 Tujuan ………………………………………………………… 5
1.3.1 Tujuan Umum ………………………………………………. 5
1.3.2 Tujuan Khusus ……………………………………………… 5
1.4 Ruang Lingkup Penelitian ……………………………………. 6
1.5 Kegunaan Penelitian……………….………………………….. 7
ix
2.6.1 Determinan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) tatana
n rumah tangga ………………………………………. 22
2.6.2 Hubungan antara dukungan keluarga dengan perilaku hidup
bersih dan sehat pada lansia di Kelurahan Gadang
Banjarmasin tahun 2020 …………………………………… 22
2.6.3 Determinan Pemanfaatan Jamban Keluarga pada Keluarga… 22
2.6.4 Hubungan Pengetahuan, Ketersediaan Sarana Dan Prasarana
Dengan Penerapan PHBS Di SDN 12 Tarung – Tarung
Selatan Rao Pasaman Tahun 2018 …………………………. 23
2.6.5 Pengaruh Faktor Predisposisi Dan Dukungan Sosial
Terhadap Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Pada
Masyarakat Di Desa Simodong Kecamatan Sei Suka
Kabupaten Batu Bara 2013 ………………………………… 23
2.6.6 Hubungan Pengetahuan, Sikap Kepala Keluarga Dan
Dukungan Tokoh Masyarakat Dengan Perilaku Hidup
Bersih Dan Sehat (Phbs) Rumah Tangga Di Desa Cintaraja
Kecamatan Singaparna Kabupaten Tasikmalaya Tahun
2019 ……………………………………………………..…. 24
2.6.7 Faktor Yang Mempengaruhi Pelaksanaan Perilaku Hidup
Bersih Dan Sehat Dalam Tatanan Rumah Tangga Di
Wilayah Kerja Puskesmas Cot Ie Jue Kabupaten Bireuen
Tahun 2019 ………………………………………………… 25
2.6.8 Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Body Image Pada
Pasien Post Operasi Mastektomi Di Ruang Rawat Inap
Bedah Rsud Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung
Tahun 2019 ……………………………………………….... 26
2.7 Kerangka Teori ……………………………………………….. 27
x
4.9 Lokasi dan Waktu Penelitian …………………………………… 40
4.10 Etika Penelitian …….………………………………………… 40
xi
DAFTAR TABEL
xii
5.11 Distribusi Frekuensi responden berdasarkan Duk
ungan Keluarga dengan Perilaku Hidup Bersih da
n Sehat (PHBS) dalam tatanan rumah tangga Di P
uskesmas Purwasari Kabupaten Karawang Tahun
2021 52
5.12 Distribusi Frekuensi responden berdasarkan Duk
ungan Tokoh Masyarakat dengan Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat (PHBS) dalam tatanan rumah ta
ngga Di Puskesmas Purwasari Kabupaten Karaw
ang Tahun 2021 53
xiii
DAFTAR BAGAN
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
xv
DAFTAR GAMBAR
xvi
BAB I
PENDAHULUAN
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah sekumpulan perilaku yang
masyarakat1.
masih rendah dari target yang ingin dicapai. Hasil Riskesdas Tahun 2018 ada tiga
indikator GERMAS yang juga ada pada indikator PHBS yang masih menjadi
Indikator pertama yaitu prevalensi merokok pada penduduk umur 10-18 tahun
7,2%. Indikator kedua adalah proporsi aktivitas fisik kurang pada 3 penduduk
Kesehatan menetapkan target pada tahun 2014 rumah tangga yang mempraktikkan
1
2
dari tahun ke tahun menunjukan adanya peningkatan, pada tahun 2018 mencapai
60,4 % dan tahun 2019 mencapai 60,6 %. Dengan cakupan standar pelayanan min
pada tahun 2019 adalah 82,30%, dengan target Renstra 2019 sebesar 80%.2
mencapai 56,55%3.
untuk cakupan standar pelayanan minimal PHBS adalah sebesar 70%. Data Profil
Kesehatan Provinsi Jawa Barat Tahun 2020, cakupan PHBS Kabupaten Karawang
tangga ber-PHBS pada tahun 2020 masih rendah yaitu sebesar (64%). Kesimpulan
nya cakupan Indikator PHBS Kecamatan Purwasari masih belum mencapai target
Indikator Cakupan Program Penilaian Kinerja Puskesmas Tahun 2020 sesuai Kep
struktur umur penduduk (semakin tua) dan perilaku hidup (life style)4.
keyakinan ataupun kepercayaan individu itu sendiri, nilai, tradisi dan sosial ekono
memungkinkan individu untuk berperilaku kerarah sehat. Hal ini bisa menyangkut
factors), segala sesuatu yang mendorong individu untuk mempunyai niat yang
untuk berbuat kearah perwujudan kesehatan yang optimal. Banyak hal yang bisa
termasuk dalam faktor penguat atau pendorong ini yaitu seperti perundang-
Hal ini sejalan dengan jurnal penelitian Dedi Sempurna Putra Karim yang b
erjudul Determinan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) tatanan rumah tangg
engan PHBS rumah tangga6. Jurnal penelitian Ria Qirana yang Juga mengungkap
kan bahwa ada hubungan antara dukungan keluarga dengan perilaku hidup bersih
dan sehat pada lansia di Kelurahan Gadang Banjarmasin tahun 20207. Sedangkan
menurut jurnal penelitian Puji Eka Mathofani dkk yang berjudul Determinan
SDN 12 Tarung – Tarung Selatan Rao Pasaman Tahun 2018 menyatakan ada
mber 2021 oleh penulis kepada 10 orang responden didapatkan bahwa responden
%. Sikap baik sebanyak 60%, kurang baik 40%. Ketersediaan sarana prasarana me
madai sebanyak 70%, kurang memadai sebanyak 30%. Dukungan keluarga baik s
ebanyak 80%, kurang baik sebanyak 20%. Dukungan tokoh masyarakat baik seba
nyak 80%, kurang baik sebanyak 20%. Ber-PHBS baik sebanyak 60%, kurang bai
k sebanyak 40%.
minan Perilaku Dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dalam Tatanan
iliki cakupan rumah tangga ber-PHBS yang masih rendah pada tahun 2020 yaitu
sebesar (64%) dengan cakupan standar pelayanan minimal PHBS adalah sebesar
70%. Hal ini menunjukkan bahwa cakupan PHBS masih jauh dari target minimum
5
ada Hubungan Determinan Perilaku Dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PH
g Tahun 2021?
1.3 Tujuan
h dan Sehat (PHBS) dalam Tatanan Rumah Tangga Di Puskesmas Purwasari Kab
1. Mengetahui distribusi frekuensi variabel Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PH
Tahun 2021
8. Mengetahui hubungan antara Sikap dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (P
g Tahun 2021
10. Mengetahui hubungan antara Dukungan Keluarga dengan Perilaku Hidup Bers
ih dan Sehat (PHBS) dalam tatanan rumah tangga di Puskesmas Purwasari Kab
idup Bersih dan Sehat (PHBS) dalam tatanan rumah tangga di Puskesmas Purw
Perilaku Dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dalam Tatanan Rumah
oh masyarakat dan sarana prasarana. Sedangkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
rilaku Dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dalam Tatanan Rumah T
angga.
2. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan untuk masyarakat agar d
apat menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat dalam tatanan rumah tangga.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) adalah upaya untuk memberikan
tatanan institusi pendidikan, 3) tatanan tempat kerja, 4) tatanan tempat umum dan
rumah tangga agar tahu, mau dan mampu melaksanakan perilaku hidup bersih dan
Rumah Tangga dilakukan untuk mencapai Rumah Tangga Sehat yang menerapka
8
9
Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan (bidan, dokter dan para medis
lainnya).
Bayi usia 0-6 bulan hanya diberi ASI saja tanpa memberikan tambahan
Penimbangan bayi dilakukan setiap bulan mulai umur 1 bulan sampai 5 tahun di
Air yang digunakan untuk kebutuhan sehari-hari adalah air bersih yang
bersumber dari mata air, air sumur pompa, air ledeng, air hujan dan air dalam
kemasan.Sumber air sumur pompa dan mata air harus berjarak minimal 10
Mencuci tangan dengan air yang bersih dan menggunakan sabun, mencuci
tangan setiap kali tangan kotor, setelah buang air besar, setelah menceboki bayi
Jamban yang digunakan dapat berbentuk leher angsa, tanpa leher angsa
(cemplung) yang dilengkapi dengan unit penampungan kotoran dan air untuk
biakan nyamuk seperti : bak mandi, vas bunga, tatakan kulkas,talang air, alas
nyamuk).
Setiap anggota keluarga melakukan aktifitas fisik 30 menit setiap hari, dapat
Setiap anggota keluarga tidak merokok didalam rumah selama bersama dengan
farmasi. PHBS dalam bidang gizi adalah makan dengan gizi seimbang, minum
beryodium, member bayi dan balita kapsul vitamin A. PHBS bidang KIA dan KB
balita setiap bulan, mengimunisasi lengkap bayi, ikut keluarga berencana, makan
PHBS bidang lingkungan adalah cuci tangan dengan sabun dan air setelah
buang air besar, menghuni rumah sehat, memiliki dan menggunakan jamban yang
bidang gaya hidup sehat, misalnya : tidak merokok dalam rumah, melakukan
aktifitas fisik/olahraga setiap hari, makan sayur dan buah-buahan setiap hari.
PHBS bidang obat dan farmasi, misalnya: memiliki tanaman obat keluarga, tidak
faktor baik dari dalam maupun dari luar diri subjek. Faktor yang menentukan atau
dengan faktor pemungkin adalah sarana dan prasarana atau fasilitas untuk
meskipun seseorang tahu dan mampu untuk berperilaku sehat, tetapi tidak
2. Adanya acuan atau referensi dari seseorang atau pribadi yang dipercayai
(referensi) yang pada umumnya adalah para tokoh masyarakat setempat. Orang
perilaku seseorang atau masyarakat. Sumber daya ini sama dengan faktor
eksternal untuk terbentuknya perilaku seseorang. Hal ini dapat kita lihat dari
perbuatan13.
14
Menurut teori Green dan Anderson (dalam Notoatmodjo, 2010) salah satu
2.3.1 Pengetahuan
dipermudah apabila ibu tersebut tahu apa manfaat periksa hamil, tahu siapa dan
dimana periksa hamil tersebut dilakukan. Pengetahuan berasal dari kata dasar
tahu, dan ini terjadi setelah seseorang melakukan penginderaan terhadap suatu
objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui proses panca indera manusia, berupa
tersebut dipengaruhi oleh intensitas dan persepsi terhadap objek yang diamati13.
1. Tahu (Know)
Tahu diartikan sebagai recall (memanggil) memori yang telah ada sebelumnya
besar. Untuk mengetahui atau mengukur bahwa orang tahu sesuatu dapat
menggunakan pertanyaan-pertanyaan.
15
2. Memahami (Comprehension)
Memahami suatu objek bukan sekedar tahu terhadap objek tersebut, tidak
3. Aplikasi (Application)
Aplikasi dapat diartikan apabila orang yang telah memahami objek yang
tersebut pada situasi yang lain.Misalnya seorang ibu hamil apabila telah
memahami resiko yang dapat terjadi pada kehamilan, maka ibu tersebut akan
persalinan.
4. Analisis (Analysis)
organisasi
5. Sintesis
6. Evaluasi
menjadi:
1) Penyebab penyakit
meliputi:
2.3.2 Sikap
dipermudah apabila ibu tersebut mempunyai sikap yang positif terhadap periksa
hamil. Sikap adalah penilaian (bisa berupa pendapat) seseorang terhadap stimulus
atau objek (dalam hal ini adalah masalah kesehatan). Setelah seseorang
17
mengetahui stimulus atau objek, proses selanjutnya akan menilai atau bersikap
Dalam hal ini terdapat penilaian atau pendapat seseorang terhadap penyebab
terhadap makanan yang bergizi, manfaat makanan yang bergizi bagi kesehatan,
1991) yaitu: Komponen Kognitif yaitu komponen yang tersusun atas dasar
pengetahuan atau informasi yang dimiliki seseorang tentang objek sikapnya. Dari
pengetahuan ini kemudian akan terbentuk suatu keyakinan tertentu tentang sikap
objek tersebut. Komponen Afektif, berhubungan dengan rasa senang dan tidak
Kepercayaan bahwa orang hamil tidak boleh keluar rumah, dengan sendirinya
orang hamil harus banyak jalan mungkin merupakan faktor positif bagi perilaku
atau masyarakat14.
Sarana dalam kamus bahasa Indonesia diartikan sebagai suatu alat yang
Haynes dalam Jayadinata (1999), bahwa pengertian sarana dalam sistem prasarana
adalah alat bantu di dalam prasarana yang merupakan alat utama dalam
dalam prasarana, maka prasarana disini dapat dianggap sebagai modal pemerintah
yang merupakan dasar dalam mewadahi semua kegiatan sosial ekonomi lainnya di
suatu wilayah perkotaan atau pedesaan. Adapun ciri dari sarana prasarana sendiri
adalah merupakan sistem fisik dan dikatakan oleh Grigg dalam Kodoatie (2005),
19
pendukung lingkungan perumahan terdiri dari: 1) saluran air minum, 2) saluran air
limbah, 3) saluran air hujan, 4) pembuangan sampah (TPS), 5) jaringan listrik dan
fasilitas sebagai berikut: Penyediaan air bersih yang cukup, Pembuangan tinja,
keluarga, Gudang tempat penyimpanan, gudang ini biasa merupakan bagian dari
sebaiknya kandang ternak terpisah dari rumah dan jangan disimpan dibawah
dan perasaan (thoughts and feeling), 2) adanya acuan atau referensi dari seseorang
20
masih kuat, maka perubahan perilaku masyarakat tergantung dari perilaku acuan
manfaat, yang berupa informasi verbal yang diterima seseorang atau masyarakat
dilakukan oleh keluarga, baik dalam bentuk dukungan emosional (perhatian, kasih
dipandang oleh keluarga sebagai sesuatu yang dapat diakses atau diadakan untuk
keluarga, (dukungan sosial bisa atau tidak digunakan, tetapi anggota memandang
bahwa orang yang bersifat mendukung selalu siap memberikan pertolongan dan
seperti dukungan suami istri atau dukungan saudara kandung dan dukungan
keluarga adalah sumber dukungan sosial keluarga yang dapat berupa dukungan
sosial keluarga secara internal seperti dukungan dari suami atau istri serta
dukungan dari saudara kandung atau dukungan sosial keluarga secara eksternal
seperti paman dan bibi (Friedman, 2013). Dukungan sosial keluarga mengacu
kepada dukungan sosial yang dipandang oleh keluarga sebagai sesuatu yang dapat
diakses atau diadakan untuk keluarga yaitu dukungan sosial bisa atau tidak
Tenaga kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang
2.6 Hubungan Determinan Perilaku Dengan Perilaku Hidup Bersih dan Seha
2.6.1 Determinan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) tatanan rumah tangga
Jurnal yang ditulis oleh Dedi Sempurna Putra Karim ini menunjukkan bahw
pencegahan penyakit. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dipengaruhi oleh
dukungan sosial.
2.6.2 Hubungan antara dukungan keluarga dengan perilaku hidup bersih dan sehat
hidup bersih dan sehat pada lansia di Kelurahan Gadang sebagian besar dengan
cukup yaitu berjumlah 53 orang (70,7%). Hal ini membuktikan bahwa ada
hubungan antara dukungan keluarga dengan perilaku hidup bersih dan sehat pada
kesehatan (Nilai p=0.000), dan Peran tokoh masyarakat (Nilai p=0.005) dengan
23
ada hubungan yang signifikan dengan pemanfaatan jamban keluarga. Dapat disim
adalah sikap, kepemilikan jamban, peran tenaga kesehatan, dan peran tokoh
memanfaatkannya.
Penerapan PHBS
Jurnal Penelitian Umi Saadah ini, menyatakan bahwa lebih dari separuh
yaitu 56,9 % siswa memiliki pengetahuan yang tinggi tentang PHBS di SDN 12
Tarung - Tarung Selatan Rao Pasaman Tahun 2018. Lebih dari separuh yaitu 67,7
% siswa mengetahui Sarana dan prasarana PHBS sekolah yang baik di SDN 12
Tarung - Tarung Selatan Rao Pasaman Tahun 2018, lebih dari separuh yaitu 60,0
dengan penerapan PHBS di SDN 12 Tarung - Tarung Selatan Rao Pasaman Tahun
Bersih dan Sehat (PHBS) yang kurang baik. Dapat disimpulkan terdapat
hubungan antara pendidikan, pengetahuan dan dukungan sosial dengan PHBS dan
tidak terdapat hubungan antara umur, pekerjaan, pendapatan, dan sikap dengan
PHBS.
Tangga
Jurnal Penelitian Unik Mulyanah Sari ini, menyatakan bahwa rata-rata skor
Singaparna tahun 2019 sebesar 11,87 dengan nilai terendah 7 dan nilai tertinggi
13, rata-rata skor sikap terhadap PHBS kepala keluarga di Desa Cintaraja
Kecamatan Singaparna tahun 2019 sebesar 11,96 dengan nilai terendah 0 dan
nilai tertinggi 13, Rata-rata skor dukungan tokoh masyarakat terhadap PHBS di
Desa Cintaraja Kecamatan Singaparna tahun 2019 sebesar 9,46 dengan nilai
terendah 0 dan nilai tertinggi 13. Dapat disimpulkan sebanyak 97,5% Kepala
kepala keluarga dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) rumah tangga di
Desa Cintaraja Kecamatan Singaparna tahun 2019. Tidak ada hubungan antara
sikap dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) rumah tangga di Desa
dukungan tokoh masyarakat dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
2.6.7 Faktor Yang Mempengaruhi Pelaksanaan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat
Bersih dan Sehat (PHBS) dalam Tatanan Rumah Tangga, ada pengaruh sikap
terhadap Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dalam Tatanan Rumah Tangga,
tidak ada pengaruh pendapatan terhadap Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
terhadap Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dalam Tatanan Rumah Tangga,
tidak ada pengaruh aksesibilitas terhadap Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
(PHBS) dalam Tatanan Rumah Tangga, tidak ada pengaruh penyuluhan kesehatan
terhadap Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Tatanan Rumah Tangga, ada
pengaruh dukungan keluarga terhadap Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
dalam Tatanan Rumah Tangga. Dapat disimpulkan bahwa Variabel yang paling
ketersediaan sarana dan prasarana dengan nilai Exp (B) sebesar 21,740 sehingga
dapat dikatakan variabel ketersediaan sarana dan prasarana nilai paling tinggi
dukungan keluarga adalah mean 10,23, median 10,00 dan standar deviasi 1,995 di
26
RSUD Dr. H. Abdoel Moeloek Provinsi Lampung tahun 2019, pengukuran rata-
rata body image adalah mean 10,43, median 11,00 dan standar deviasi 1,569 di
RSUD Dr. H. Abdoel Moeloek Provinsi Lampung tahun 2019. Sehingga dapat dis
impulkan bahwa terdapat hubungan dukungan keluarga dengan body image pada
hasil dengan p-value sebesar (0,000) < α (0,005) pada pasien post operasi dengan
Predisposing factors:
1. Pengetahuan
2. Sikap
3. Keyakinan
4. Kepercayaan
5. Nilai
6. Tradisi
7. Sosial Ekonomi
Enabling factors:
Perilaku
1. Ketersediaan sarana dan
prasarana
2. Aksesibilitas
Reinforcing factors:
1. Dukungan tokoh
masyarakat
2. Dukungan tenaga
kesehatan
3. Dukungan Keluarga
4. Dukungan Teman
5. Kebijakan Pemerintah
dikemukakan oleh Lawrence Green yang menyatakan bahwa ada tiga faktor
berikut :
Pengetahuan
Sikap
Perilaku Hidup Ber
Sarana Prasarana sih dan Sehat (PHB
S)
Dukungan Kelua
rga
Dukungan Tokoh
Masyarakat
28
29
3.2 Hipotesis
1. Ada hubungan antara Pengetahuan dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (P
2. Ada hubungan antara Sikap dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) d
4. Ada hubungan antara Dukungan Keluarga dengan Perilaku Hidup Bersih dan S
5. Ada hubungan antara Dukungan Tokoh Masyarakat dengan Perilaku Hidup Ber
3.3 Definisi operasional, Alat ukur, Cara ukur, Hasil ukur dan Skala ukur
Tabel 3.1 Definisi operasional, Alat ukur, Cara ukur, Hasil ukur dan Skala ukur
No. Variabel Definisi Alat Ukur Cara Ukur Hasil Ukur Skala U
kur
Variabel Dependen
1. Perilaku Hidup B Penerapan indikator P Kuesioner Wawancara 1. Kurang ba Ordinal
ersih dan Sehat (P HBS di rumah tangga ik, bila nilai
HBS) dalam tatan yang meliputi: median< 9
an rumah tangga 1. Persalinan ditolong 2. Baik, bila
tenaga kesehatan nilai median
2. Memberi bayi ASI ≥9
eksklusif
3. Menimbang bayi
dan balita setiap
bulan
4. Menggunakan air
bersih
5. Mencuci tangan
dengan air bersih
dan sabun
6. Menggunakan
jamban sehat
30
7. Memberantas jentik
di rumah
8. Makan sayur dan
buah setiap hari
9. Melakukan aktifitas
fisik setiap hari
10. Tidak merokok di
dalam rumah14
Variabel Independen
2. Pengetahuan Segala sesuatu yang Kuesioner Wawancara 1. Kurang ba Ordinal
diketahui oleh ik, bila nilai
responden tentang hal- median < 8
hal yang berkaitan 2. Baik, bila
dengan perilaku hidup nilai median
bersih dan sehat ≥8
(PHBS)9
3. Sikap Reaksi atau respon ibu Kuesioner Wawancara 1. Kurang ba Ordinal
terhadap PHBS ik, bila nilai
(Perilaku hidup Bersih median < 19
dan Sehat).13 2. Baik, bila
nilai median
≥ 19
4. Sarana Prasarana Segala yang berbentuk Kuesioner Wawancara 1. Kurang m Ordinal
wujud baik yang berge emadai, bila
rak maupun tidak berg nilai median
erak yang ada dalam b <9
entuk penunjang adan 2. Baik, bila
ya PHBS dalam rumah nilai median
tangga9 ≥9
5. Dukungan Keluar Dukungan dari Kuesioner Wawancara 1. Kurang ba Ordinal
ga keluarga untuk ik, bila nilai
mendorong ibu median < 10
Rumah tangga dalam 2. Baik, bila
berperilaku hidup nilai median
bersih dan sehat (PHB ≥ 10
S).15
6. Dukungan Tokoh Dukungan supaya seti Kuesioner Wawancara 1. Kurang ba Ordinal
Masyarakat ap kepala keluarga mel ik, bila nilai
akukan PHBS di ruma median < 9,5
h tangga14 2. Baik, bila
nilai median
≥ 9,5
BAB IV
METODE PENELITIAN
ependen dikumpulkan dalam waktu yang bersamaan, dengan tujuan untuk melihat
Hubungan Determinan Perilaku Dengan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHB
kat dan dukungan keluarga. Variabel terikat pada penelitian ini (Dependent
variable) adalah perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dalam tatanan rumah
tangga.
4.3.1 Populasi
jek yang memiliki kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
31
32
Populasi dalam penelitian ini adalah jumlah seluruh Rumah Tangga di Wila
4.3.2 Sampel
Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut, ataupun bagian kecil dari anggota populasi yang diambil
Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian dari jumlah Rumah Tangga di
ampelnya adalah:
N Z2 P(1 − P)
n=
N G 2 +Z 2 P(1− P)
Keterangan:
N : Populasi
n : Besar sampel
2
18.973(1,64) 0,5(1 −0,5)
n= 2 2
18.973(0,1) +(1,64) 0,5(1 − 0,5)
51.029,78( 0,25)
n=
189,73+0,6724
12.757,445
n=
190,4024
n=¿ 67,0025 ≈ 68
Dari hasil perhitungan diatas maka didapatkan besar sampel minimal yang d
iambil sekitar 68 orang. Kemudian untuk pengambilan sampel yang terbagi menja
1.757
1. Desa sukasari = 1757 Rumah Tangga, maka x 68 = 6
18.973
3.394
2. Desa Purwasari = 3394 Rumah Tangga, maka x 68 = 12
18.973
1.275
3. Desa Tamelang = 1275 Rumah Tangga, maka x 68 = 5
18.973
1.532
4. Desa Mekarjaya = 1532 Rumah Tangga, maka x 68 = 6
18.973
5.864
5. Desa Cengkong = 5864 Rumah Tangga, maka x 68 = 21
18.973
2.898
6. Desa Darawolong = 2898 Rumah Tangga, maka x 68 = 10
18.973
1.195
7. Desa Tegalsari = 1195 Rumah Tangga, maka x 68 = 4
18.973
1.058
8. Desa Karangsari = 1058 Rumah Tangga, maka x 68 = 4
18.973
34
Instrumen dalam penelitian ini adalah berupa kuesioner yang diadopsi dari
Predisposisi Dan Dukungan Sosial Terhadap Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat
Pada Masyarakat Di Desa Simodong Kecamatan Sei Suka Kabupaten Batu Bara
2013.
Predisposisi Dan Dukungan Sosial Terhadap Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat
Pada Masyarakat Di Desa Simodong Kecamatan Sei Suka Kabupaten Batu Bara
2013.
4.4.3 Untuk mengukur ketersediaan sarana prasarana PHBS dalam rumah tangga
Pelaksanaan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Dalam Tatanan Rumah Tangga Di
4.4.4 Untuk mengukur dukungan keluarga tentang PHBS dalam rumah tangga
Predisposisi dan Dukungan Sosial Terhadap Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat
Pada Masyarakat Di Desa Simodong Kecamatan Sei Suka Kabupaten Batu Bara
2013.
4.4.5 Untuk mengukur dukungan tokoh masyarakat tentang PHBS dalam rumah
tangga
Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) Rumah Tangga Di Desa Cintaraja
4.4.6 Untuk mengukur tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dalam
rumah tangga
Predisposisi Dan Dukungan Sosial Terhadap Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat
Pada Masyarakat Di Desa Simodong Kecamatan Sei Suka Kabupaten Batu Bara
2013.
Yaitu data yang diperoleh dari hasil wawancara dengan responden secara la
responden.
Yaitu data yang diperoleh atau dikumpulkan peneliti dari berbagai sumber
yang telah ada (peneliti sebagai tangan kedua). Data sekunder yang peneliti
peroleh bersumber dari buku-buku, Profil Kesehatan Indonesia tahun 2019, Profil
Kesehatan Provinsi Jawa Barat tahun 2020, laporan Riskesdas tahun 2018, lapora
Dalam penelitian ini peneliti tidak melakukan uji kuesioner (uji reliabilitas
dan uji validitas), dikarenakan kuesioner pada penelitian ini diadopsi dari jurnal-ju
Predisposisi Dan Dukungan Sosial Terhadap Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat
Pada Masyarakat Di Desa Simodong Kecamatan Sei Suka Kabupaten Batu Bara
2013.
Predisposisi Dan Dukungan Sosial Terhadap Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat
37
Pada Masyarakat Di Desa Simodong Kecamatan Sei Suka Kabupaten Batu Bara
2013.
Pelaksanaan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Dalam Tatanan Rumah Tangga Di
Predisposisi Dan Dukungan Sosial Terhadap Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat
Pada Masyarakat Di Desa Simodong Kecamatan Sei Suka Kabupaten Batu Bara
2013.
Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) Rumah Tangga Di Desa Cintaraja
4.6.6 Pada variabel Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dalam tatanan ruma
h tangga
Predisposisi Dan Dukungan Sosial Terhadap Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat
Pada Masyarakat Di Desa Simodong Kecamatan Sei Suka Kabupaten Batu Bara
2013.
38
4.7.1 Editing
ngisian.
4.7.2 Coding
tuk yang lebih ringkas setelah diberi kode tertentu sebelum diolah dengan komput
er.
Data yang telah dicoding dibuat struktur data file, selanjutnya semua data di
4.7.4 Cleaning
bahwa data tersebut telah bersih dari kesalahan, baik kesalahan pengkodean maup
4.8.1 Tabulasi
Tabulasi adalah membuat tabel hasil wawancara yang sudah diberi skor dan
1. Analisis Univariat
agai variabel yang diteliti. Data yang berbentuk kategori dikumpulkan, kemudian
F
P= x 100%
N
Keterangan:
P : Populasi
F : Frekuensi
2. Analisis Bivariat
mputer.
Analisis data menggunakan uji statistik Chi Square, yang mempunyai rumu
s:
40
2
2 ( O− E)
x =Ʃ
E
Keterangan:
O : Frekuensi ada
E : Frekuensi Harapan
(Sumber19)
wang periode Desember 2021-Januari 2022 di uji dengan menggunakan uji hubun
gan melalui statistik Chi Square dengan derajat kepercayaan 95%, jika nilai P ≤ 0,
05 berarti ada hubungan yang bermakna dan jika nilai P > 0,05 berarti tidak ada h
Bersih Dan Sehat (PHBS) Dalam Tatanan Rumah Tangga Di Puskesmas Purwasar
i Tahun 2021 ini dilakukan pada bulan Desember 2021-Januari 2022 yang bertem
dihayati dan dianut oleh masyarakat. Etika penelitian merujuk pada prinsip-
prinsip etis yang diterapkan dalam kegiatan penelitian dari proposal penelitian
41
sampai publikasi hasil penelitian. Tujuan etika penelitian untuk melindungi dan
n penelitian
5. Bentuk pertanyaan dalam penelitian ini tidak akan menyinggung perasaan respo
nden.
BAB V
1. Keadaan Umum
industri.
Abang
42
43
3. Kependudukan
Jumlah Penduduk
No Desa Gakin Non Gakin
L P JML L P JML
1 Purwasari 1.820 1.930 3.750 8.762 10.804 19.566
2 Sukasari 162 221 383 648 1.029 1.677
3 Tamelang 448 648 1.096 1.462 3.637 5.099
4 Mekarjaya 710 1.110 1.820 1.602 1.803 3.405
5 Cengkong 2.075 1.675 3.750 3.112 2.959 6.071
6 Karangsari 877 989 1.866 1.146 1.209 2.335
7 Tegalsari 948 1.361 2.309 826 833 1.659
8 Darawolong 842 1.045 1.887 2.012 2.604 4.616
JUMLAH 7.877 8.979 16.861 19.570 24.878 44.448
Sumber13
Sumber13
Gambar 5.1 Rekapitulasi Hasil Pendataan PHBS Tatanan Rumah Tangga Pus
kesmas Purwasari Kecamatan Purwasari Tahun 2020
5.1.2 Sosial Ekonomi
1. Mata pencaharian
1) Petani : 6.627 KK
4) Pensiunan : 1.203 KK
5) Pedagang : 3.040 KK
2.Agama
4) Budha : 35 orang
5) Hindu : 12 orang
3.Tingkat pendidikan
4) SD : 25.601 orang
si frekuensi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dalam tatanan rumah
ih dan Sehat (PHBS) dalam tatanan rumah tangga sebagai variabel depend
en.
Tangga
ak 16 responden (23,5%).
48
49
2. Pengetahuan
Berdasarkan data pada tabel 5.3 diatas dapat diketahui bahwa dari 6
3. Sikap
Berdasarkan data pada tabel 5.4 diatas dapat diketahui bahwa dari 6
4. Sarana Prasarana
Berdasarkan data pada tabel 5.5 diatas dapat diketahui bahwa dari 6
5. Dukungan Keluarga
Berdasarkan data pada tabel 5.6 diatas dapat diketahui bahwa dari 6
Berdasarkan data pada tabel 5.7 diatas dapat diketahui bahwa dari 6
1. Pengetahuan dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dalam Tat
urang baik dan terdapat 35 responden (94,6%) yang ber-PHBS baik. Hasil
erbedaan proporsi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dalam tatana
rang baik dengan responden yang berpengetahuan baik atau dengan kata l
2. Sikap dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dalam Tatanan R
umah Tangga
Tabel 5.9 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Sikap Dengan Perilaku Hidup Be
rsih dan Sehat (PHBS) dalam Tatanan Rumah Tangga Di Puskesmas Purwasari
Kabupaten Karawang Tahun 2021
aik dan terdapat 46 responden (92,0%) yang ber-PHBS baik. Hasil Uji Sta
an proporsi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dalam Tatanan Rum
ngan responden yang bersikap baik atau dengan kata lain terdapat hubung
an yang bermakna antara Sikap dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
3. Sarana Prasarana dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dalam
Tabel 5.10 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Sarana Prasarana Dengan Perila
ku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dalam Tatanan Rumah Tangga Di Puskesmas Pur
wasari Kabupaten Karawang Tahun 2021
r-PHBS baik. Hasil Uji Statistik menunjukkan nilai P= 0,021 (P≤ 0,05) yang art
inya terdapat perbedaan proporsi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHB
liki sarana prasarana memadai atau dengan kata lain terdapat hubungan ya
Sehat (PHBS).
52
4. Dukungan Keluarga dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dal
r-PHBS baik. Hasil Uji Statistik menunjukkan nilai P=0,002 (P≤0,05) yang
artinya terdapat perbedaan proporsi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PH
BS) dalam Tatanan Rumah Tangga yang bermakna antara responden yan
liki dukungan keluarga baik atau dengan kata lain terdapat hubungan yan
yang ber-PHBS baik. Hasil Uji Statistik menunjukkan nilai P=0,001 (P≤ 0,
05) yang artinya terdapat perbedaan proporsi Perilaku Hidup Bersih dan S
ehat (PHBS) dalam Tatanan Rumah Tangga yang bermakna antara respon
den yang memiliki dukungan tokoh masyarakat kurang baik dengan respo
nden yang memiliki dukungan tokoh masyarakat baik atau dengan kata lai
dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dalam Tatanan Rumah
Tangga.
54
2. Terdapat kendala responden yang sudah berusia tua dan mudah lupa, sehingg
3. Masih terdapat responden yang kurang terbuka saat menjawab kuesioner yang
peneliti bacakan.
5.4 Pembahasan
5.4.1 Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dalam Tatanan Rumah Tangga
gan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) pada tatanan rumah tangga pada tab
el 5.2 diatas. Dari 68 responden yang ber-PHBS kurang baik sebanyak 16 respond
Hal ini menunjukan bahwa angka tersebut sudah mencapai Indikator Cakupan PH
BS yaitu sebesar 70% dan berbeda dengan hasil rekapitulasi Pendataan PHBS Pus
Hal ini kemungkinan disebabkan karena data yang ada belum diperbaharui
dan belum dilakukan pendataan kembali hingga saat penelitian ini akan dilakukan.
Sehingga saat dilakukan pendataan ulang saat penelitian berlangsung, jumlah rum
5.4.2 Pengetahuan
Hasil penelitian didapatkan bahwa lebih dari setengah responden yaitu seba
Pengetahuan berasal dari kata dasar tahu, dan ini terjadi setelah seseorang
Bersih Dan Sehat Pada Masyarakat Di Desa Simodong Kecamatan Sei Suka
Kabupaten Batu Bara Tahun 2013 menunjukan bahwa responden yang memiliki p
ik sebanyak 40,4%.
udah mengetahui tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dalam tatanan
rumah tangga karena pihak Puskesmas sudah melakukan sosialisasi PHBS yang di
bantu oleh para kader Desa masing-masing. Tetapi masih ada masyarakat yang bel
56
imaksud dengan PHBS dan bagaimana penerapannya dalam tatanan rumah tangga.
5.4.3 Sikap
Hasil penelitian didapatkan bahwa lebih dari setengah responden yaitu seba
nyak 50 responden (73,5%) memiliki sikap baik terhadap Perilaku Hidup Bersih d
an Sehat (PHBS) dibandingkan dengan responden yang memiliki sikap kurang bai
Tahun 2021.
atau objek (dalam hal ini adalah masalah kesehatan). Setelah seseorang
mengetahui stimulus atau objek, proses selanjutnya akan menilai atau bersikap
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Wardani yang berjudul Faktor Yang
Rumah Tangga Di Wilayah Kerja Puskesmas Cot Ie Jue Kabupaten Bireuen Tahu
n 2019 menunjukan bahwa responden yang memiliki sikap kurang baik sebanyak
57 responden (58,2%) dan responden yang memiliki sikap baik sebanyak 41 resp
onden (41,8%).
udah memiliki sikap baik tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dalam
tatanan rumah tangga karena sebagian besar masyarakat sudah mengerti dan suda
h mendapatkan sosialisasi PHBS dari pihak Puskesmas yang dibantu oleh para ka
der desa masing-masing. Tetapi masih ada masyarakat yang masih memiliki sikap
57
kurang baik tentang penerapan PHBS, dikarenakan masih ada masyarakat yang be
lum memahami apa yang dimaksud dengan PHBS dan bagaimana penerapannya d
Hasil penelitian didapatkan bahwa lebih dari setengah responden yaitu seba
nyak 44 responden (64,7%) memiliki sarana prasarana Perilaku Hidup Bersih dan
sistem prasarana adalah alat bantu di dalam prasarana yang merupakan alat utama
istilah di dalam prasarana, maka prasarana disini dapat dianggap sebagai modal
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Wardani yang berjudul Faktor Yang
Rumah Tangga Di Wilayah Kerja Puskesmas Cot Ie Jue Kabupaten Bireuen Tahu
madai sebanyak 60 responden (61,2%) dan responden yang memiliki sarana prasa
udah memiliki sarana prasarana Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dalam t
atanan rumah tangga yang memadai karena sebagian besar masyarakat sudah men
gerti apa saja yang perlu dilakukan dan disediakan untuk dapat menerapkan PHBS
dalam tatanan rumah tangga. Tetapi masih ada masyarakat yang masih memiliki s
t tersebut belum memahami apa yang harus dilakukan dan disediakan untuk dapat
menerapkan PHBS dalam tatanan rumah tangga juga karena terbatasnya pendapat
an rumah tangga menjadi salah satu faktor penghambat masyarakat dapat menyedi
Hasil penelitian didapatkan bahwa lebih dari setengah responden yaitu seba
idup Bersih dan Sehat (PHBS) dibandingkan dengan responden yang memiliki du
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Ria Qirana yang berjudul Hubungan
Dukungan Keluarga Dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat pada Lansia di
69
%).
udah memiliki dukungan keluarga baik tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
(PHBS) dalam tatanan rumah tangga karena sebagian besar masyarakat sudah me
ngerti dan sudah mendapatkan sosialisasi PHBS dari pihak Puskesmas yang diban
tu oleh para kader Desa masing-masing. Tetapi masih ada masyarakat yang memil
iki dukungan keluarga kurang baik tentang penerapan PHBS, dikarenakan masih a
da masyarakat yang belum memahami apa yang dimaksud dengan PHBS dan bag
dukungan keluarga baik terhadap Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dan
manfaat, yang berupa informasi verbal yang diterima seseorang atau masyarakat
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Yuli Erlina yang berjudul Determinan
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Pada Masyarakat RT02 RW05 Desa Su
70
8,2% dan responden yang memiliki dukungan tokoh masyarakat baik sebanyak 21
8%.
dah memiliki dukungan tokoh masyarakat yang baik tentang Perilaku Hidup Bersi
h dan Sehat (PHBS) dalam tatanan rumah tangga karena sebagian tokoh masyarak
at sudah mengerti dan sudah mendapatkan sosialisasi PHBS dari pihak Puskesmas
yang dibantu oleh para kader Desa masing-masing. Sehingga dapat mendukung da
n memotivasi warganya untuk dapat menerapkan PHBS dalam tatanan rumah tang
ga. Tetapi masih ada masyarakat yang memiliki dukungan tokoh masyarakat kura
ng baik tentang penerapan PHBS, dikarenakan masih ada tokoh masyarakat masya
rakat yang belum memahami apa yang dimaksud dengan PHBS dan bagaimana pe
5.4.7 Hubungan Pengetahuan dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) da
rsih dan Sehat (PHBS) dalam Tatanan Rumah Tangga, diperoleh nilai P= 0,000 ya
rsih dan Sehat (PHBS) dalam Tatanan Rumah Tangga. Hal ini menunjukan bahwa
Hal ini sesuai dengan teori perilaku yang dikemukakan oleh Lawrence
Green dan menurut WHO. Teori Green menjelaskan bahwa faktor perilaku
71
ktor predisposisi tersebut. Sama seperti Teori Green, WHO pun mengelompokkan
pengetahuan ke dalam salah satu faktor determinan perilaku yaitu Pemikiran dan
Hal ini sejalan dengan hasil penelitian Rawati Siregar yang berjudul
Bersih Dan Sehat Pada Masyarakat Tahun 2013 dengan nilai P=0,005 yang berarti
Ada hubungan antara Pengetahuan dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHB
Hal ini juga sejalan dengan hasil penelitian Unik Mulyanah Sari yang
Masyarakat Dengan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) Rumah Tangga
Tahun 2019 dengan nilai P=0,000 yang berarti Ada hubungan antara Pengetahuan
dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dalam Tatanan Rumah Tangga14.
segala sesuatu yang dapat diketahui melalui panca indera dan setelah itu barulah
mah tangga. Sebagaimana dilihat dari hasil penelitian, sebagian besar masyarakat
t dan Bersih (PHBS) yang baik, sehingga dapat dengan mudah menerapkan Perila
5.4.8 Hubungan Sikap dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dalam Ta
Dari hasil analisis hubungan antara Sikap dengan Perilaku Hidup Bersih da
n Sehat (PHBS) dalam Tatanan Rumah Tangga, diperoleh nilai P= 0,000 yang ber
arti Ada hubungan bermakna antara Sikap dengan Perilaku Hidup Bersih dan Seh
at (PHBS) dalam Tatanan Rumah Tangga. Hal ini menunjukan bahwa hipotesis ga
gal ditolak.
Hal ini sesuai dengan teori perilaku Lawrence Green dan menurut WHO.
Teori Green menjelaskan bahwa sikap merupakan salah satu dari faktor-faktor
Hal ini sejalan dengan hasil penelitian Wardani yang berjudul Faktor Yang
Rumah Tangga Tahun 2019 dengan nilai P=0,000 yang berarti Ada hubungan anta
ra Sikap dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dalam Tatanan Rumah
Tangga15.
Hal ini juga sejalan dengan hasil penelitian Dedi Sempurna Putra Karim
yang berjudul Determinan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) tatanan ruma
h tangga Tahun 2018 dengan nilai P=0,016 yang berarti Ada hubungan antara Sik
ap dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dalam Tatanan Rumah Tangg
a6.
73
Terdapatnya hubungan antara sikap dengan Perilaku Hidup Bersih dan Seha
t (PHBS) dalam tatanan rumah tangga, karena pengetahuan sebagian besar masyar
akat Kecamatan Purwasari tentang arti pentingnya Perilaku Hidup Bersih dan Seh
at (PHBS) dalam rumah tangga yang sudah baik. Juga karena sosialisasi atau
informasi tentang PHBS dalam rumah tangga yang sudah cukup tersampaikan,
baik yang dilakukan oleh pihak Puskesmas maupun dari kader-kader di masing de
m menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dalam rumah tangga.
5.4.9 Hubungan Sarana Prasarana dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHB
Dari hasil analisis hubungan antara Sarana Prasarana dengan Perilaku Hidu
p Bersih dan Sehat (PHBS) dalam Tatanan Rumah Tangga, diperoleh nilai P= 0,0
21 yang berarti Ada hubungan bermakna antara Sarana Prasarana dengan Perilaku
Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dalam Tatanan Rumah Tangga. Hal ini menunjuk
Hal ini sesuai dengan teori perilaku Lawrence Green dan menurut WHO.
Teori Green menjelaskan bahwa Sarana Prasarana termasuk ke dalam faktor pend
ukung (enabling factor) dan WHO menjelaskan bahwa sumber daya (recourses)
dengan faktor pendukung/enabling factors (sarana dan prasarana atau fasilitas) dal
Hal ini sejalan dengan hasil penelitian Wardani yang berjudul Faktor Yang
Rumah Tangga Tahun 2019 dengan nilai P=0,000 yang berarti Ada hubungan anta
ra Sarana Prasarana dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dalam Tatan
an Rumah Tangga15.
Hal ini juga sejalan dengan hasil penelitian Yayuk Kusumawati yang
berjudul Faktor-faktor yang mempengaruhi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PH
BS) Tahun 2019 dengan nilai P=0,004 yang berarti Ada hubungan antara Sarana P
rasarana dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dalam Tatanan Rumah
Tangga22.
Bersih dan Sehat (PHBS) dalam tatanan rumah tangga, karena adanya faktor
pendukung yang digunakan dalam pelaksanaan PHBS dalam tatanan rumah tangg
berat badan bayi dan balita secara teratur, tersedianya WC/jamban dan air bersih y
ang mengalir di hampir setiap rumah, tersedianya sabun untuk mencuci tangan, ter
sedianya taman atau tempat berolahraga agar dapat berolahraga dengan nyaman se
tiap hari, tersedianya puskesmas ataupun puskesmas pembantu yang memiliki aks
es mudah dan dekat dengan masyarakat agar masyarakat dapat memeriksakan kon
disinya.
5.4.10 Hubungan Dukungan Keluarga dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (P
dup Bersih dan Sehat (PHBS) dalam Tatanan Rumah Tangga, diperoleh nilai P=
0,002 yang berarti Ada hubungan bermakna antara Dukungan Keluarga dengan Pe
rilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dalam Tatanan Rumah Tangga. Hal ini me
Hal ini sesuai dengan teori perilaku Lawrence Green, dimana Dukungan Ke
Hal ini sejalan dengan hasil penelitian Ria Qirana yang berjudul Hubungan
antara dukungan keluarga dengan perilaku hidup bersih dan sehat Tahun 2020 den
gan nilai P=0,002 yang berarti Ada hubungan antara Dukungan Keluarga dengan
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dalam Tatanan Rumah Tangga7.
Hal ini juga sejalan dengan hasil penelitian Wardani yang berjudul Faktor
Tatanan Rumah Tangga Tahun 2019 dengan nilai P=0,000 yang berarti Ada hubu
ngan antara Dukungan Keluarga dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
ersih dan Sehat (PHBS) dalam tatanan rumah tangga, karena dukungan dari
jamban sehat, tidak merokok di dalam rumah, hanya memberikan ASI hingga bayi
nya berusia 6 bulan, melakukan olahraga rutin setiap hari, memakan sayur dan bu
ah setiap hari. Dengan adanya dukungan keluarga, setiap orang akan lebih
76
termotivasi untuk selalu menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
erilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dalam Tatanan Rumah Tangga, diperoleh
nilai P= 0,001 yang berarti Ada hubungan bermakna antara Dukungan Tokoh Mas
yarakat dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dalam Tatanan Rumah T
Hal ini sesuai dengan teori perilaku Lawrence Green dan menurut WHO.
Hal ini sejalan dengan hasil penelitian Yuli Erlina yang berjudul Determina
n Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Tahun 2018 dengan nilai P=0,002 yan
g berarti Ada hubungan antara Dukungan Tokoh Masyarakat dengan Perilaku Hid
Hal ini juga sejalan dengan hasil penelitian Devi Delawati yang berjudul De
terminan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Terhadap Pola Hidup Sehat Da
lam Tatanan Rumah Tangga Tahun 2020 dengan nilai P=0,047 yang berarti Ada h
ubungan antara Dukungan Tokoh Masyarakat dengan Perilaku Hidup Bersih dan
Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dalam tatanan rumah tangga, karena tokoh
Oleh karena itu, dengan adanya dukungan tokoh masyarakat sebagai bentuk keped
gaya hidup sehat sehingga akan terwujud Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHB
6.1 Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada BAB V tentang Hub
ungan Determinan Perilaku Dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dala
(45,6%).
3. Responden yang memiliki Sikap Baik sebanyak 50 responden (73,5%) dan resp
(64,7%) dan responden yang memiliki Sarana Prasarana Kurang Memadai seba
6,2%) dan responden yang memiliki Dukungan Keluarga Kurang Baik sebanyak
23 responden (33,8%).
69
70
7. Ada hubungan antara Pengetahuan dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (P
8. Ada hubungan antara Sikap dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) d
9. Ada hubungan antara Sarana Prasarana dengan Perilaku Hidup Bersih dan Seha
10. Ada hubungan antara Dukungan Keluarga dengan Perilaku Hidup Bersih dan
11. Ada hubungan antara Dukungan Tokoh Masyarakat dengan Perilaku Hidup B
ersih dan Sehat (PHBS) dalam tatanan rumah tangga di Puskesmas Purwasari K
6.2 Saran
6.2.1 Teoritis
gan Determinan Perilaku Dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dalam
6.2.2 Praktis
ataupun tokoh masyarakat setempat dalam setiap acara PHBS agar mereka
DAFTAR PUSTAKA
1. Kemenkes RI. Pedoman pembinaan perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). J
akarta: Kementerian RI; 2011. 7
2. Kemenkes RI. Profil kesehatan Indonesia tahun 2019. Jakarta: Kementerian RI;
2020. 244
3. Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat. Profil Kesehatan Provinsi Jawa Barat. Ba
ndung; 2020.
6. Dedi Sempurna Putra Karim. Determinan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PH
BS) tatanan rumah tangga. Vol.07. Medan: Program Studi Kesehatan M
asyarakat Universitas Sari Mutiara Indonesia; 2018.
7. Ria Qirana. Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat pada Lansia di Kelurahan Gadang Banjarmasin. Banjarmasin: Fak
ultas Kesehatan Masyarakat; 2020.
10. Anik Maryunani. Perilaku Hidup bersih dan Sehat (PHBS) untuk mahasiswa
kesehatan dan petugas kesehatan. Jakarta: Trans Info Media; 2013.
11. Kemenkes RI. Pedoman pembinaan perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
Jakarta: Kementerian RI; 2011. 8
12. Kemenkes RI. Booklet 10 Perilaku Bersih dan Sehat di Rumah Tangga.
13. Rawati Siregar. Pengaruh Faktor Predisposisi Dan Dukungan Sosial Terhadap
Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Pada Masyarakat Di Desa Simodong
73
14. Unik Mulyanah Sari. Hubungan Pengetahuan, Sikap Kepala Keluarga Dan
Dukungan Tokoh Masyarakat Dengan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat
(Phbs) Rumah Tangga Di Desa Cintaraja Kecamatan Singaparna
Kabupaten Tasikmalaya. Tasikmalaya: Stikes Respati Tasikmalaya; 201
9.
16. Tia Febrilia. Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Body Image Pada Pasien
Post Operasi Mastektomi Di Ruang Rawat Inap Bedah Rsud Dr. H.
Abdul Moeloek Provinsi Lampung. Tanjungkarang: Politeknik Kesehat
an Tanjungkarang; 2019.
17. Ahmad Kholid. Promosi Kesehatan Dengan Pendekatan Teori Perilaku, Media
Dan Aplikasinya Untuk Mahasiswa Dan Praktisi Kesehatan. Depok: PT
RajaGrafindo Persada; 2017.
19. Idrus Jusat. Pengolahan Data Penelitian Kesehatan Dan Gizi. Jakarta: Salemba
Medika; 2019.
20. Yanti Fahmi, Aliamin, Irwan Saputra. Demand Terhadap Pelayanan Poliklinik
Di Rumah Sakit Tk.II Iskandar Muda Banda Aceh. Banda Aceh: Pascas
arjana Universitas Muhammadiyah Banda Aceh; 2020
21. Sony Faisal Rinaldi, Bagya Mujianto. Metodologi Penelitian dan Statistik. Jak
arta: Pusat Pendidikan Sumber Daya Manusia Kesehatan Badan Penge
mbangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan; 2017. 1
4
23. Yuli Erlina, S.Kep, M.Kes. Determinan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PH
BS) Pada Masyarakat RT02 RW05 Desa Sukarahayu Kecamatan Tamb
elang Kabupaten Bekasi. Bekasi: Institut Medika Drg Suherman; 2018.
74
24. Devi Delawati. Determinan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Terhada
p Pola Hidup Sehat Dalam Tatanan Rumah Tangga Di Wilayah Kerja P
uskesmas Burnai Mulya Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur. Indrala
ya: Universitas Sriwijaya; 2020.
75
LAMPIRAN
INFORMED CONSENT
SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN
Saya yang tersebut di atas menyatakan SETUJU dan BERSEDIA untuk terlibat
dalam penelitian yang berjudul "Hubungan Determinan Perilaku Dengan Perilaku
Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dalam Tatanan Rumah Tangga di Puskesmas
Purwasari Kabupaten Karawang Tahun 2021" yang diselenggarakan oleh Fitri
Nur Hidayati, Am.Keb.
Dalam kegiatan ini, saya telah menyadari, memahami dan menerima bahwa:
1. Saya diminta untuk memberikan informasi yang sejujur-jujurnya
2. Identitas dan informasi yang saya berikan akan DIRAHASIAKAN dan tidak
akan disampaikan secara terbuka kepada umum
3. Saya menyetujui adanya perekaman selama penelitian berlangsung
4. Guna menunjang kelancaran penelitian yang akan dilaksanakan, maka segala
hal yang terkait dengan waktu dan tempat akan disepakati bersama
Dalam menandatangani lembar ini, saya TIDAK ADA PAKSAAN dari pihak
manapun sehingga saya bersedia untuk mengikuti penelitian.
Peneliti Partisipan
76
KUESIONER
HUBUNGAN DETERMINAN PERILAKU DENGAN PERILAKU HIDUP BER
Karakteristik Responden
Kuesioner Pengetahuan
A. Berilah tanda silang (X) pada Jawaban yang Benar Menurut Anda!
1. Apa yang dimaksud dengan a. Setiap anggota rumah tangga
PHBS? meningkat kesehatannya
a. Perilaku hidup bersih dan sehat b. Setiap rumah tangga meningkat
b. Upaya untuk memberikan kesehatannya
pengalaman belajar atau c. Setiap anggota rumah tangga
menciptakan suatu kondisi tidak mudah sakit
perorangan ataupun kelompok 5. Kegiatan PHBS mencangkup
dalam meningkatkan bidang apa saja?
pengetahuan, sikap dan a. Pertolongan persalinan
perilaku, agar dapat b. Kesehatan rumah tangga
menerapkan cara-cara hidup c. Pemeliharaan Kesehatan
sehat. 6. Kegiatan PHBS gaya hidup sehat
c. Memberikan informasi dan adalah?
melakukan edukasi, untuk a. Tidak merokok di luar rumah
meningkatkan pengetahuan, b. Berolahraga setiap ada waktu
sikap dan perilaku c. Makan sayur dan buah setiap
2. Apakah kita perlu melakukan hari
PHBS didalam kehidupan 7. Pertolongan persalinan sebaiknya
keluarga ? ditolong oleh?
a. Perlu a. Bidan
b. Tidak perlu b. Dokter gigi
c. Tidak tahu c. Orang yang berpengalaman
3. Siapa sasaran PHBS? membantu persalinan
a. Tatanan rumah tangga 8. Apa yang dimaksud dengan
b. Anak-anak pemberian asi eksklusif?
c. Remaja a. Pemberian ASI pada usia 0-6
4. Berikut manfaat PHBS di tatanan bulan dengan memberikan
rumah tangga? tambahan makanan atau
78
Kuesioner Sikap
N Jawaban
Pertanyaan
o. Setuju Tidak Setuju
Perilaku hidup bersih dan sehat merupakan
1.
salah satu tindakan dalam mencegah penyakit
Mencuci tangan pakai sabun dapat
2.
menghindarkan penularan penyakit infeksi
Melakukan aktifitas fisik (olahraga) setiap hari
3.
merupakan suatu cara memelihara kesehatan
ASI eksklusif tidak harus diberikan pada bayi
4.
sampai usia 6 bulan
Sayur dan buah merupakan makanan yang
5. penting untuk disiapkan setiap hari dalam
menu keluarga
Merokok dirumah adalah sesuatu hal yang
6.
biasa dilakukan
Air yang kurang bersih tidak selalu menjadi
7.
sumber penularan penyakit
Menimbang bayi dan balita merupakan
8.
kegiatan yang harus dilakukan oleh ibu
Pemeliharan jamban merupakan bentuk dari
9.
pemeliharan lingkungan
10. Sampah dapat dibuang dimana saja
82
Kuesioner Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dalam tatanan Rumah Tang
ga
Jawaban
No. Pertanyaan
Ya Tidak
1. Pada saat ibu melahirkan ditolong oleh tenaga kesehatan
2. Ibu hanya memberi ASI pada bayi sampai usia 6 bulan
Ibu rutin menimbang bayi mulai umur 1 bulan setiap bulan
3.
sampai usia 5 tahun
D okumentas i Pe
ne litian
86
87