Anda di halaman 1dari 104

HUBUNGAN DETERMINAN PERILAKU DENGAN PERILA

KU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) DALAM TATANAN


RUMAH TANGGA DI PUSKESMAS PURWASARI
KABUPATEN KARAWANG
TAHUN 2021

OLEH:
FITRI NUR HIDAYATI
NIM. 41020220B2001

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes) CIREBON
CIREBON
2022
HUBUNGAN DETERMINAN PERILAKU DENGAN PERILA
KU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) DALAM TATANAN
RUMAH TANGGA DI PUSKESMAS PURWASARI
KABUPATEN KARAWANG
TAHUN 2021

SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai Gelar
Sarjana Kesehatan Masyarakat

OLEH
FITRI NUR HIDAYATI
NIM. 41020220B2001

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes) CIREBON
CIREBON
2022

i
PERNYATAAN PERSETUJUAN
SKRIPSI

Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan


Tim Penguji Skripsi Program Studi Kesehatan Masyarakat
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Cirebon

Cirebon, Februari 2022

Menyetujui,
Pembimbing I Pembimbing II,

Suzana Indragiri, S.KM., M.Kes Dr. Awis Hamid Dani, M.MPd

ii
PENGESAHAN

Skripsi ini telah diperiksa dan disahkan oleh Tim Penguji Skripsi Program Studi K
esehatan Masyarakat STIKes Cirebon
Guna memenuhi sebagian syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Kesehatan Masyarakat (SKM)
Pada tanggal Februari 2022

Mengesahkan
Program Studi Kesehatan Masyarakat
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Cirebon

Ketua Sidang

(Suzana Indragiri, S.KM., M.Kes)

Penguji I

(DR. Cucu Herawati, SKM., M.Kes)

Penguji II

(Iin Kristanti, SKM, MPH)

iii
PERNYATAAN

1. Karya tulis saya, skripsi ini, adalah asli dan belum pernah diajukan untuk mend

apatkan gelar akademik (diploma dan sarjana), baik dari STIKes Cirebon maupu

n Perguruan Tinggi lain.

2. Karya tulis ini adalah murni gagasan, rumusan, dan penelitian saya sendiri, tanp

a bantuan pihak lain, kecuali arahan Tim Pembimbing.

3. Dalam karya tulis ini tidak terdapat atau pendapat yang telah ditulis atau dipubli

kasikan orang lain kecuali secara tertulis dengan jelas dicantumkan sebagai acua

n dalam naskah dengan disebutkan naskah pengarang dan dicantumkan dalam d

aftar pustaka.

4. Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila di kemudian hari ter

dapat penyimpangan dan ketidakbenaran dalam pernyataan ini, maka saya berse

dia menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar yang telah diperoleh ka

rena karya ini, serta sanksi lainnya sesuai dengan norma yang berlaku diperguru

an tinggi ini.

Cirebon, Februari 2022

Yang membuat pernyataan,

(Fitri Nur Hidayati)

NIM: 41020220B2001

iv
ABSTRAK

Berdasarkan hasil Riskesdas tahun 2018, prevalensi merokok pada penduduk


umur 10-18 tahun sebesar 9,1%, proporsi aktivitas fisik kurang pada 3 penduduk
umur ≥ 10 tahun sebesar 33,5%, proporsi konsumsi buah/sayur kurang pada
penduduk umur ≥ 25 tahun sebesar 95,5%. Padahal Rencana Strategis (Restra)
Kementerian Kesehatan menetapkan target pada tahun 2014 rumah tangga yang
mempraktikkan PHBS adalah 70%. Berdasarkan Profil Kesehatan Provinsi Jawa
Barat Tahun 2020, ditemukan sebanyak 60,6% keluarga di Jawa Barat berprilaku
PHBS dan cakupan PHBS Kabupaten Karawang sebesar 56,55%. Sedangkan pada
Puskesmas Purwasari cakupan rumah tangga ber-PHBS pada tahun 2020 masih re
ndah yaitu sebesar 64% dengan cakupan standar pelayanan minimal PHBS adalah
sebesar 70%.. Hal ini menunjukkan bahwa cakupan PHBS masih jauh dari target
minimum pelayanan PHBS. Tujuan dari penelitian ini adalah diketahuinya Hubun
gan Determinan Perilaku Dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dalam
Tatanan Rumah Tangga Di Puskesmas Purwasari Kabupaten Karawang Tahun 20
21.
Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional.
Populasi dalam penelitian ini adalah rumah tangga di wilayah kerja Puskesmas Pu
rwasari Kecamatan Purwasari Kabupaten Karawang Periode Juli-November 2021
yang berjumlah 18.973. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah simp
le random sampling, dengan jumlah sampel 68 orang.
Dari hasil analisa univariat didapatkan data sebanyak 76,5% ber-PHBS Baik, 23,5
% rumah tangga ber-PHBS kurang baik. Pengetahuan Baik sebanyak 54,4%, Peng
etahuan Kurang Baik 45,6%. Sikap Baik sebanyak 73,5%, Sikap Kurang Baik 26,
5%. Sarana Prasarana Memadai sebanyak 64,7%, Sarana Prasarana Kurang Mema
dai 35,3%. Dukungan Keluarga Baik sebanyak 66,2%, Dukungan Keluarga Kuran
g Baik 33,8%. Dukungan Tokoh Masyarakat Baik sebanyak 50%, Dukungan Tok
oh Masyarakat Kurang Baik 50%. Dari hasil analisa bivariat dengan uji chi square
didapatkan bahwa semua variabel yang diteliti memiliki hubungan yang bermakna
dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), yaitu pengetahuan (P=0,000), S
ikap (P=0,000), Sarana Prasarana (P=0,021), Dukungan Keluarga (P=0,002) dan d
ukungan tokoh masyarakat (P=0,001).
Sarannya agar Puskesmas Purwasari dapat meningkatkan pendidikan kesehatan hi
ngga ke tingkat RT dan RW misalnya dengan cara mengadakan atau pemberian
informasi tentang PHBS dalam tatanan rumah tangga melalui berbagai media

Kata Kunci : Dukungan Keluarga, Dukungan Tokoh Masyarakat, Pengetahua


n, PHBS, Sarana prasarana, Sikap
Daftar Bacaan : 24 (2011-2020)

v
ABSTRACT

Based on the results of Riskesdas 2018, the prevalence of smoking in the


population aged 10-18 years is 9.1%, the proportion of less physical activity in 3
residents aged 10 years is 33.5%, the proportion of fruit/vegetable consumption is
less in the population aged 25 years by 95.5%. Whereas the Ministry of Health's
Strategic Plan (Restra) has set a target in 2014 of 70% of households practicing
PHBS. Based on the Health Profile of West Java Province in 2020, it was found
that 60.6% of families in West Java behaved in PHBS and the coverage of PHBS
in Karawang Regency was 56.55%. While at Purwasari Health Center the
coverage of PHBS households in 2020 is still low at 64% with a minimum PHBS
service standard coverage of 70%. This shows that PHBS coverage is still far
from the minimum PHBS service target. The purpose of this study was to
determine the relationship between behavioral determinants and clean and
healthy living behavior (PHBS) in household arrangements at the Purwasari
Public Health Center, Karawang Regency in 2021. This type of research was an
analytic study with a cross sectional approach. The population in this study were
households in the working area of the Purwasari Health Center, Purwasari
District, Karawang Regency for the July-November 2021 period, amounting to
18,973. The sampling method used is simple random sampling, with a total
sample of 68 people. From the results of univariate analysis, data obtained as
much as 76.5% have good PHBS, 23.5% of households have poor PHBS. Good
Knowledge as much as 54.4%, Knowledge Less Good 45.6%. Good Attitude as
much as 73.5%, Bad Attitude 26.5%. Adequate Infrastructure as much as 64.7%,
Inadequate Infrastructure 35.3%. Good Family Support is 66.2%, Poor Family
Support is 33.8%. Good Community Leaders Support 50%, 50% Poor Community
Leaders Support. From the results of bivariate analysis with the chi square test it
was found that all the variables studied had a significant relationship with Clean
and Healthy Life Behavior (PHBS), namely knowledge (P = 0.000), Attitude (P =
0.000), Infrastructure (P = 0.021) , Family support (P=0.002) and support from
community leaders (P=0.001). The suggestion is that the Purwasari Health
Center can improve health education to the RT and RW levels, for example by
holding or providing information about PHBS in household settings through
various media.

Keywords : Attitude, Community Leader Support, Family Support,


Infrastructure, Knowledge, PHBS

Reading List : 24 (2011-2020)

vi
KATA PENGANTAR

Puji Syukur ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas karunia dan nikmat-Nya

sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini untuk memenuhi salah satu

persyaratan kelulusan pada Program Studi Sarjana (S1) Kesehatan Masyarakat Se

kolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Cirebon.

Penyusunan Skripsi tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena

itu, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar besarnya

kepada:

1. Mokh. Firman Ismana, MM. selaku Ketua Yayasan Rise Indonesia (YASRI)

2. DR. Awis Hamid Dani. ST.,M.MPd selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kese

hatan (STIKes) Cirebon serta selaku Pembimbing 2 Skripsi.

3. DR. Cucu Herawati, SKM., M.Kes selaku Ketua Prodi Sarjana (S1) Kesehata

n Masyarakat yang telah memberikan arahan kepada penulis dalam penyusun

an Skripsi.

4. Suzana Indragiri, S.KM., M.Kes selaku Pembimbing 1 Skripsi yang telah

memberikan arahan dan persetujuan sehingga penulis dapat menyelesaikan S

kripsi ini.

5. Hj. Maesaroh, Amd.Keb., SKM., MKM. selaku Kepala Puskesmas Purwasari

yang telah mengizinkan penulis untuk melakukan kegiatan penelitian dalam p

enyusunan Skripsi.

vii
6. Lutfi Hanipan, AMK selaku Pemegang Program Promosi Kesehatan di Puske

smas Purwasari yang telah mengarahkan, membimbing dan memberi saran ke

pada penulis dalam penyusunan Skripsi ini.

7. dr. Nidia Afrah, dr. Lindawati beserta seluruh Staf Puskesmas Purwasari

yang telah banyak membantu penulis dalam penyusunan Skripsi.

8. Ibu Nurkomalasari selaku Ketua Kader Kecamatan Purwasari beserta seluruh

kader 8 Desa se-kecamatan Purwasari.

9. Suami tercinta, anak tercinta, mamah tercinta dan adik tercinta selaku

keluarga dari penulis yang selalu memberikan segala dukungan moril dan

materiil serta motivasi bagi penulis dalam penyusunan Skripsi.

10. Serta seluruh pihak yang telah membantu penulis dalam penyusunan Skripsi

yang tidak dapat disebutkan satu-persatu.

Penulis menyadari bahwa penyusunan Skripsi ini masih jauh dari sempurna.

Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun dari semua pihak sangat

diharapkan untuk kesempurnaan laporan ini. Demikian Skripsi ini penulis buat,

semoga dapat bermanfaat bagi penulis dan seluruh pihak yang membacanya.

Subang, Februari 2022

Fitri Nur Hidayati, Amd.Keb

viii
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL DALAM ………………………………………… i


HALAMAN PERSETUJUAN ……………………………………………. ii
HALAMAN PENGESAHAN…………………………………..……….… iii
PERNYATAAN PENULIS ………………………………………………. iv
ABSTRAK ………………………………………………………………… v
ABSTRACT ………………………………………………………………… vi
KATA PENGANTAR ……………………………………………………… vii
DAFTAR ISI ………………………………………….……………………. ix
DAFTAR TABEL ………………………………………………………….. xii
DAFTAR BAGAN ..……………………………………..…………………. xiv
DAFTAR LAMPIRAN………………………………………….…………. xv
DAFTAR GAMBAR ………………………………………………………. xvi

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ……………..…………………..…………….. 1
1.2 Perumusan Masalah ………………………………………….. 4
1.3 Tujuan ………………………………………………………… 5
1.3.1 Tujuan Umum ………………………………………………. 5
1.3.2 Tujuan Khusus ……………………………………………… 5
1.4 Ruang Lingkup Penelitian ……………………………………. 6
1.5 Kegunaan Penelitian……………….………………………….. 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) ……………………. 8
2.1.1. Definisi PHBS …………………………………………..… 8
2.1.2. PHBS dalam Tatanan Rumah Tangga …………..…………. 8
2.1.3. Kegiatan PHBS ……………………..……………………… 10
2.2. Determinan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat …..…………… 11
2.2.1 Teori Lawrence Green ………………..…………………….. 12
2.2.2 Menurut WHO ……………………..……………………….. 12
2.3 Faktor Predisposisi …………………………………………… 14
2.3.1 Pengetahuan ………………………………………………... 14
2.3.2 Sikap ……………………………………….……………….. 16
2.3.3 Kepercayaan, tradisi dan nilai dimasyarakat ……….………. 18
2.4 Faktor-Faktor Pendukung (Enabling Factor) …………….…... 18
2.4.1 Sarana Prasarana………………………….…………………. 18
2.5 Faktor-Faktor Pendorong (Reinforcing Factor) ……………… 19
2.5.1 Dukungan tokoh masyarakat ……………………………….. 20
2.5.2 Dukungan Keluarga ………………………………………… 20
2.5.3 Dukungan Tenaga kesehatan …………………….…………. 21
2.6 Hubungan Determinan Perilaku Dengan Perilaku Hidup Bersi
h dan Sehat (PHBS) dalam Tatanan Rumah Tangga Di Puskes
mas Purwasari Kabupaten Karawang Tahun 2021……………
…………………………………………… 22

ix
2.6.1 Determinan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) tatana
n rumah tangga ………………………………………. 22
2.6.2 Hubungan antara dukungan keluarga dengan perilaku hidup
bersih dan sehat pada lansia di Kelurahan Gadang
Banjarmasin tahun 2020 …………………………………… 22
2.6.3 Determinan Pemanfaatan Jamban Keluarga pada Keluarga… 22
2.6.4 Hubungan Pengetahuan, Ketersediaan Sarana Dan Prasarana
Dengan Penerapan PHBS Di SDN 12 Tarung – Tarung
Selatan Rao Pasaman Tahun 2018 …………………………. 23
2.6.5 Pengaruh Faktor Predisposisi Dan Dukungan Sosial
Terhadap Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Pada
Masyarakat Di Desa Simodong Kecamatan Sei Suka
Kabupaten Batu Bara 2013 ………………………………… 23
2.6.6 Hubungan Pengetahuan, Sikap Kepala Keluarga Dan
Dukungan Tokoh Masyarakat Dengan Perilaku Hidup
Bersih Dan Sehat (Phbs) Rumah Tangga Di Desa Cintaraja
Kecamatan Singaparna Kabupaten Tasikmalaya Tahun
2019 ……………………………………………………..…. 24
2.6.7 Faktor Yang Mempengaruhi Pelaksanaan Perilaku Hidup
Bersih Dan Sehat Dalam Tatanan Rumah Tangga Di
Wilayah Kerja Puskesmas Cot Ie Jue Kabupaten Bireuen
Tahun 2019 ………………………………………………… 25
2.6.8 Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Body Image Pada
Pasien Post Operasi Mastektomi Di Ruang Rawat Inap
Bedah Rsud Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung
Tahun 2019 ……………………………………………….... 26
2.7 Kerangka Teori ……………………………………………….. 27

BAB III KERANGKA KONSEP, HIPOTESIS DAN DEFINISI OPERASIO


NAL
3.1 Kerangka Konsep ………………………………..…………… 28
3.2 Hipotesis ……………………………………………………… 29
3.3 Definisi Operasional, Variabel, dan Cara Pengukuran …...….. 29

BAB IV METODE PENELITIAN


4.1 Rancangan Penelitian …………………………………………. 31
4.2 Variabel Penelitian ……………….……………………………. 31
4.3 Populasi dan Sampel …………………………………………… 31
4.3.1 Populasi ……………………………………………………… 31
4.3.2 Sampel ……………………………………………………….. 32
4.4 Instrumen Penelitian ……………………………………………. 34
4.5 Metode Pengumpulan Data …………………………………….. 35
4.6 Uji Coba Kuesioner …………………………………………….. 36
4.7 Pengolahan Data ……………………………………………….. 38
4.8 Analisa Data ……………………………………………………. 39

x
4.9 Lokasi dan Waktu Penelitian …………………………………… 40
4.10 Etika Penelitian …….………………………………………… 40

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


5.1 Gambaran Umum Tempat Penelitian …………………………. 42
5.2 Hasil Penelitian ……………………………………………….. 45
5.3 Keterbatasan Penelitian ………………………………………. 54
5.4 Pembahasan …………………………………………………… 54

BAB VI SIMPULAN DAN SARAN


6.1 Simpulan ……………………………………………………… 69
6.2 Saran ………………………………………………………….. 71

DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………… 72


LAMPIRAN ……………………………………………………………….. 75

xi
DAFTAR TABEL

Nomor Judul Tabel Halaman

3.1 Definisi operasional, Alat ukur, Cara ukur, Hasil


ukur dan Skala ukur 29
5.1 Jumlah penduduk wilayah kerja Puskesmas Purw
asari 44
5.2 Distribusi Frekuensi Rumah Tangga ber-PHBS D
i Puskesmas Purwasari Kabupaten Karawang Tah
un 2021 46
5.3 Distribusi Frekuensi responden berdasarkan Peng
etahuan Di Puskesmas Purwasari Kabupaten Kar
awang Tahun 2021 47
5.4 Distribusi Frekuensi responden berdasarkan Sika
p Di Puskesmas Purwasari Kabupaten Karawang
Tahun 2021 47
5.5 Distribusi Frekuensi responden berdasarkan Sara
na Prasarana Di Puskesmas Purwasari Kabupaten
Karawang Tahun 2021 47
5.6 Distribusi Frekuensi responden berdasarkan Duk
ungan Keluarga Di Puskesmas Purwasari Kabupa
ten Karawang Tahun 2021 48
5.7 Distribusi Frekuensi responden berdasarkan Duk
ungan Tokoh Masyarakat Di Puskesmas Purwasa
ri Kabupaten Karawang Tahun 2021 48
5.8 Distribusi Frekuensi responden berdasarkan Peng
etahuan dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
(PHBS) dalam tatanan rumah tangga Di Puskesm
as Purwasari Kabupaten Karawang Tahun 2021 49
5.9 Distribusi Frekuensi responden berdasarkan Sika
p dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHB
S) dalam tatanan rumah tangga Di Puskesmas Pur
wasari Kabupaten Karawang Tahun 2021 50
5.10 Distribusi Frekuensi responden berdasarkan Sara
na Prasarana dengan Perilaku Hidup Bersih dan S
ehat (PHBS) dalam tatanan rumah tangga Di Pus
kesmas Purwasari Kabupaten Karawang Tahun 2
021 51

xii
5.11 Distribusi Frekuensi responden berdasarkan Duk
ungan Keluarga dengan Perilaku Hidup Bersih da
n Sehat (PHBS) dalam tatanan rumah tangga Di P
uskesmas Purwasari Kabupaten Karawang Tahun
2021 52
5.12 Distribusi Frekuensi responden berdasarkan Duk
ungan Tokoh Masyarakat dengan Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat (PHBS) dalam tatanan rumah ta
ngga Di Puskesmas Purwasari Kabupaten Karaw
ang Tahun 2021 53

xiii
DAFTAR BAGAN

Nomor Judul Bagan Halaman

2.1 Kerangka Teori 27


3.1 Kerangka Konsep 28

xiv
DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Judul Lampiran Halaman

4.1 Informed Consent 75


4.2 Kuesioner Penelitian 76
4.3 Dokumentasi Penelitian 84

xv
DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Gambar Halaman

5.1 Rekapitulasi Hasil Pendataan PHBS Tatanan Rumah


Tangga Puskesmas Purwasari Kecamatan Purwasari
Tahun 2020 44

xvi
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah sekumpulan perilaku yang

dipraktikkan atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran, yang menjadikan

seseorang, keluarga, kelompok atau masyarakat mampu menolong dirinya sendiri

(mandiri) di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam mewujudkan kesehatan

masyarakat1.

Program pembinaan PHBS sudah berjalan lama, tetapi keberhasilannya

masih rendah dari target yang ingin dicapai. Hasil Riskesdas Tahun 2018 ada tiga

indikator GERMAS yang juga ada pada indikator PHBS yang masih menjadi

masalah dan belum menunjukan perbaikan dibanding Riskesdas Tahun 2013.

Indikator pertama yaitu prevalensi merokok pada penduduk umur 10-18 tahun

sebesar 9,1%, mengalami kenaikan dibanding Riskesdas Tahun 2013 sebesar

7,2%. Indikator kedua adalah proporsi aktivitas fisik kurang pada 3 penduduk

umur ≥ 10 tahun rata-rata Nasional sebesar 33,5%. Indikator ketiga adalah

proporsi konsumsi buah/sayur kurang pada penduduk umur ≥ 25 tahun rata-rata

Nasional sebesar 95,5%. Padahal Rencana Strategis (Restra) Kementerian

Kesehatan menetapkan target pada tahun 2014 rumah tangga yang mempraktikkan

PHBS adalah 70%2.

Berdasarkan Profil Kesehatan Provinsi Jawa Barat Tahun 2020, Jumlah

Rumah Tangga di Jawa Barat sebanyak 12.812.138 ditemukan sebanyak

5.399.993 keluarga berprilaku PHBS (60,6%). Cakupan rumah tangga ber-PHBS

1
2

dari tahun ke tahun menunjukan adanya peningkatan, pada tahun 2018 mencapai

60,4 % dan tahun 2019 mencapai 60,6 %. Dengan cakupan standar pelayanan min

imal PHBS sebesar 70%3.

Persentase kabupaten/kota yang memiliki kebijakan PHBS secara nasional

pada tahun 2019 adalah 82,30%, dengan target Renstra 2019 sebesar 80%.2

Rumah tangga di Kabupaten Karawang yang mempraktikkan PHBS baru

mencapai 56,55%3.

Berdasarkan target Dinas Kesehatan Kabupaten Karawang tahun 2020

untuk cakupan standar pelayanan minimal PHBS adalah sebesar 70%. Data Profil

Kesehatan Provinsi Jawa Barat Tahun 2020, cakupan PHBS Kabupaten Karawang

yaitu sebesar (56,55%). Sedangkan pada Puskesmas Purwasari cakupan rumah

tangga ber-PHBS pada tahun 2020 masih rendah yaitu sebesar (64%). Kesimpulan

nya cakupan Indikator PHBS Kecamatan Purwasari masih belum mencapai target

Indikator Cakupan Program Penilaian Kinerja Puskesmas Tahun 2020 sesuai Kep

utusan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Karawang Nomor 440/3084/Dinkes.

Masalah kesehatan berkembang dan berubah mengikuti perubahan

epidemiologi kesehatan penduduk. Sementara itu, epidemiologi kesehatan

penduduk berubah menurut dinamika interaksi host-agent-environment. Dari

perspektif host (penduduk), terjadi transisi epidemiologi yang dipengaruhi

struktur umur penduduk (semakin tua) dan perilaku hidup (life style)4.

Sedangkan menurut teori HL Blum (1974) secara garis besar status

kesehatan seseorang individu maupun kelompok masyarakat dipengaruhi 4

elemen utama yakni pelayanan kesehatan, faktor keturunan, perilaku dan


3

lingkungan dan salah satu faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan

masyarakat adalah faktor perilaku5.

Determinan Perilaku Menurut Teori Lawrence Green, terdapat 3 faktor

utama yang menentukan faktor-faktor perilaku, yaitu : Faktor-faktor Predisposisi

(predisposing factors), meliputi tentang pengetahuan individu, juga sikap,

keyakinan ataupun kepercayaan individu itu sendiri, nilai, tradisi dan sosial ekono

mi. Faktor-faktor Pemungkin (enabling factors), segala sesuatu yang

memungkinkan individu untuk berperilaku kerarah sehat. Hal ini bisa menyangkut

tentang ketersediaan sarana dan prasarana kesehatan, lingkungan fisik yang

mendukung, aksesibilitas dan sebagainya. Faktor-faktor Penguat (reinforcing

factors), segala sesuatu yang mendorong individu untuk mempunyai niat yang

untuk berbuat kearah perwujudan kesehatan yang optimal. Banyak hal yang bisa

termasuk dalam faktor penguat atau pendorong ini yaitu seperti perundang-

undangan, peraturan, pengendalian dan pengawasan. Serta peran dari keluarga, ma

syarakat ataupun petugas kesehatan5.

Hal ini sejalan dengan jurnal penelitian Dedi Sempurna Putra Karim yang b

erjudul Determinan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) tatanan rumah tangg

a, menunjukkan hasil penelitian adanya hubungan antara pengetahuan dan sikap D

engan PHBS rumah tangga6. Jurnal penelitian Ria Qirana yang Juga mengungkap

kan bahwa ada hubungan antara dukungan keluarga dengan perilaku hidup bersih

dan sehat pada lansia di Kelurahan Gadang Banjarmasin tahun 20207. Sedangkan

menurut jurnal penelitian Puji Eka Mathofani dkk yang berjudul Determinan

Pemanfaatan Jamban Keluarga pada Keluarga mengungkapkan bahwa terdapat hu


4

bungan antara dukungan tokoh masyarakat terhadap pemanfaatan jamban

keluarga8. Menurut Jurnal Penelitian Umi Saadah yang berjudul Hubungan

Pengetahuan, Ketersediaan Sarana Dan Prasarana Dengan Penerapan PHBS Di

SDN 12 Tarung – Tarung Selatan Rao Pasaman Tahun 2018 menyatakan ada

hubungan ketersediaan sarana dan prasarana dengan penerapan phbs di SDN 12

Tarung - Tarung Selatan Rao Pasaman9.

Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilakukan pada tanggal 28 Nove

mber 2021 oleh penulis kepada 10 orang responden didapatkan bahwa responden

yang memiliki pengetahuan baik sebanyak 60%, pengetahuan kurang sebanyak 40

%. Sikap baik sebanyak 60%, kurang baik 40%. Ketersediaan sarana prasarana me

madai sebanyak 70%, kurang memadai sebanyak 30%. Dukungan keluarga baik s

ebanyak 80%, kurang baik sebanyak 20%. Dukungan tokoh masyarakat baik seba

nyak 80%, kurang baik sebanyak 20%. Ber-PHBS baik sebanyak 60%, kurang bai

k sebanyak 40%.

Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk meneliti Hubungan Deter

minan Perilaku Dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dalam Tatanan

Rumah Tangga Di Puskesmas Purwasari Kabupaten Karawang Tahun 2021.

1.2 Perumusan Masalah

Dari uraian ringkas diatas, menerangkan bahwa Puskesmas Purwasari mem

iliki cakupan rumah tangga ber-PHBS yang masih rendah pada tahun 2020 yaitu

sebesar (64%) dengan cakupan standar pelayanan minimal PHBS adalah sebesar

70%. Hal ini menunjukkan bahwa cakupan PHBS masih jauh dari target minimum
5

pelayanan PHBS. Maka perlu dilakukan penelitian dengan menganalisis Apakah

ada Hubungan Determinan Perilaku Dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PH

BS) dalam Tatanan Rumah Tangga Di Puskesmas Purwasari Kabupaten Karawan

g Tahun 2021?

1.3 Tujuan

1.3.1 Tujuan Umum

Diketahuinya Hubungan Determinan Perilaku Dengan Perilaku Hidup Bersi

h dan Sehat (PHBS) dalam Tatanan Rumah Tangga Di Puskesmas Purwasari Kab

upaten Karawang Tahun 2021.

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Mengetahui distribusi frekuensi variabel Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PH

BS) dalam tatanan rumah tangga di Puskesmas Purwasari Kabupaten Karawang

Tahun 2021

2. Mengetahui distribusi frekuensi variabel Pengetahuan

3. Mengetahui distribusi frekuensi variabel Sikap

4. Mengetahui distribusi frekuensi variabel Sarana Prasarana

5. Mengetahui distribusi frekuensi variabel Dukungan Keluarga

6. Mengetahui distribusi frekuensi variabel Dukungan tokoh masyarakat

7. Mengetahui hubungan antara Pengetahuan dengan Perilaku Hidup Bersih dan S

ehat (PHBS) dalam tatanan rumah tangga di Puskesmas Purwasari Kabupaten K

arawang Tahun 2021


6

8. Mengetahui hubungan antara Sikap dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (P

HBS) dalam tatanan rumah tangga di Puskesmas Purwasari Kabupaten Karawan

g Tahun 2021

9. Mengetahui hubungan antara Sarana Prasarana dengan Perilaku Hidup Bersih d

an Sehat (PHBS) dalam tatanan rumah tangga di Puskesmas Purwasari Kabupat

en Karawang Tahun 2021

10. Mengetahui hubungan antara Dukungan Keluarga dengan Perilaku Hidup Bers

ih dan Sehat (PHBS) dalam tatanan rumah tangga di Puskesmas Purwasari Kab

upaten Karawang Tahun 2021

11. Mengetahui hubungan antara Dukungan Tokoh Masyarakat dengan Perilaku H

idup Bersih dan Sehat (PHBS) dalam tatanan rumah tangga di Puskesmas Purw

asari Kabupaten Karawang Tahun 2021

1.4 Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup pada penelitian ini dibatasi mengenai Hubungan Determinan

Perilaku Dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dalam Tatanan Rumah

Tangga Di Puskesmas Purwasari Kabupaten Karawang Tahun 2021. Yang menjad

i variabel independen yaitu Pengetahuan, sikap, dukungan keluarga, dukungan tok

oh masyarakat dan sarana prasarana. Sedangkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

(PHBS) dalam tatanan rumah tangga sebagai variabel dependen.

1.5 Kegunaan Penelitian

1.5.1 Guna Teoritis


7

Sebagai masukan dan tambahan referensi tentang Hubungan Determinan Pe

rilaku Dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dalam Tatanan Rumah T

angga.

1.5.2 Guna Praktis

1. Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan masukan yang berarti

khususnya bagi Puskesmas Purwasari.

2. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan untuk masyarakat agar d

apat menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat dalam tatanan rumah tangga.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)

2.1.1. Definisi PHBS

Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) adalah upaya untuk memberikan

pengalaman belajar atau menciptakan suatu kondisi bagi perorangan, keluarga,

kelompok dan masyarakat, dengan membuka jalan komunikasi, memberikan

informasi dan melakukan edukasi, untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan

perilaku, melalui pendekatan pimpinan (advokasi), bina suasana (social support)

dan pemberdayaan masyarakat (empowerman) sebagai suatu upaya untuk

membantu masyarakat mengenali dan mengatasi masalahnya sendiri, dalam

tatanan masing-masing, agar dapat menerapkan cara-cara hidup sehat, dalam

rangka menjaga, memelihara dan meningkatkan kesehatan10.

Telah disepakati adanya lima tatanan, yaitu 1) tatanan rumah tangga, 2)

tatanan institusi pendidikan, 3) tatanan tempat kerja, 4) tatanan tempat umum dan

5) tatanan fasilitas kesehatan11.

2.1.2. PHBS dalam Tatanan Rumah Tangga

PHBS di Rumah Tangga adalah upaya untuk memberdayakan anggota

rumah tangga agar tahu, mau dan mampu melaksanakan perilaku hidup bersih dan

sehat serta berperan aktif dalam gerakan kesehatan di masyarakat. PHBS di

Rumah Tangga dilakukan untuk mencapai Rumah Tangga Sehat yang menerapka

n 10 Indikator PHBS di rumah tangga12.

8
9

Indikator yang dipakai dalam sebagai ukuran untuk menilai PHBS di

Rumah Tangga adalah:13

1. Persalinan Ditolong Tenaga Kesehatan

Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan (bidan, dokter dan para medis

lainnya).

2. Memberi Bayi ASI Eksklusif

Bayi usia 0-6 bulan hanya diberi ASI saja tanpa memberikan tambahan

makanan atau minuman lain.

3. Menimbang Bayi dan Balita Setiap Bulan

Penimbangan bayi dilakukan setiap bulan mulai umur 1 bulan sampai 5 tahun di

sarana pelayanan kesehatan untuk memantau pertumbuhan bayi dan balita.

4. Menggunakan Air Bersih

Air yang digunakan untuk kebutuhan sehari-hari adalah air bersih yang

bersumber dari mata air, air sumur pompa, air ledeng, air hujan dan air dalam

kemasan.Sumber air sumur pompa dan mata air harus berjarak minimal 10

meter dari tempat pembuangan kotoran atau limbah.

5. Mencuci Tangan dengan Air Bersih dan Sabun

Mencuci tangan dengan air yang bersih dan menggunakan sabun, mencuci

tangan setiap kali tangan kotor, setelah buang air besar, setelah menceboki bayi

atau anak,sebelum makanan menyuapi anak, sebelum memegang makanan dan

sebelum menyusui bayi.


10

6. Menggunakan Jamban Sehat

Jamban yang digunakan dapat berbentuk leher angsa, tanpa leher angsa

(cemplung) yang dilengkapi dengan unit penampungan kotoran dan air untuk

membersihkannya dan Jamban harus dijaga kebersihannya.

7. Memberantas Jentik di Rumah

Rumah bebas jentik dapat dicapai dengan pemeriksaan tempat perkembang

biakan nyamuk seperti : bak mandi, vas bunga, tatakan kulkas,talang air, alas

pot kembang, lubang pohon, pagar bambu. Pemberantasan sarang nyamuk

dengan cara 3M plus (menguras, menutup, mengubur, plus menghindari gigitan

nyamuk).

8. Makan Sayur dan Buah Setiap Hari

Setiap anggota keluarga mengkonsumsi minimal 3 porsi buah dan 2 porsi

sayuran setiap hari.

9. Melakukan Aktivitas Fisik Setiap Hari

Setiap anggota keluarga melakukan aktifitas fisik 30 menit setiap hari, dapat

berupa kegiatan berjalan kaki, berkebun, mencuci pakaian, dan olahraga.

10. Tidak Merokok di Dalam rumah

Setiap anggota keluarga tidak merokok didalam rumah selama bersama dengan

anggota keluarga lainnya.

2.1.3. Kegiatan PHBS

Depkes (2006) menjelaskan Kegiatan PHBS mencakup enam bidang yaitu:

1) bidang gizi, 2) KIA (Kesehatan Ibu dan Anak), 3) kesehatan lingkungan, 4)

jaminan pemeliharaan kesehatan, 5) gaya hidup sehat, dan bidang obat, 6)


11

farmasi. PHBS dalam bidang gizi adalah makan dengan gizi seimbang, minum

tablet besi selama hamil, memberi ASI Eksklusif, mengkonsumsi garam

beryodium, member bayi dan balita kapsul vitamin A. PHBS bidang KIA dan KB

adalah memeriksa kehamilan, persalinan ditolong tenaga kesehatan, menimbang

balita setiap bulan, mengimunisasi lengkap bayi, ikut keluarga berencana, makan

makanan bergizi dan ibu hamil tidak merokok di dalam rumah13.

PHBS bidang lingkungan adalah cuci tangan dengan sabun dan air setelah

buang air besar, menghuni rumah sehat, memiliki dan menggunakan jamban yang

sehat, memberantas jentik nyamuk, membuang sampah pada tempatnya. PHBS

pada bidang pemeliharaan kesehatan, misalnya memiliki jaminan pemeliharaan

kesehatan, aktif mengurus Usaha Kesehatan Berbasis Masyarakat

(UKBM)/sebagai kader, memanfaatkan puskesmas/sarana kesehatan. PHBS

bidang gaya hidup sehat, misalnya : tidak merokok dalam rumah, melakukan

aktifitas fisik/olahraga setiap hari, makan sayur dan buah-buahan setiap hari.

PHBS bidang obat dan farmasi, misalnya: memiliki tanaman obat keluarga, tidak

menggunakan napza, menggunakan obat generik, jauhkan anak-anak dari bahan-

bahan berbahaya/beracun, minum oralit jika diare13.

2.2. Determinan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

Perilaku seseorang atau subjek dipengaruhi atau ditentukan oleh faktor –

faktor baik dari dalam maupun dari luar diri subjek. Faktor yang menentukan atau

membentuk perilaku ini disebut determinan13.


12

2.2.1 Teori Lawrence Green

Teori Green menjelaskan ada dua determinan masalah kesehatan yaitu

faktor perilaku (behavioral factor), dan faktor non-perilaku (non-behavioral

factor). Selanjutnya Green menganalisis, bahwa faktor perilaku ditentukan oleh

tiga faktor utama, yaitu:

1. Faktor-faktor predisposisi (predisposing factors), yaitu faktor-faktor yang

mempermudah atau mempredisposisi terjadinya perilaku seseorang, antara lain

pengetahuan, sikap, keyakinan, kepercayaan, nilai-nilai, tradisi dan sebagainya.

2. Faktor-faktor pendukung (enabling factor), adalah faktor-faktor yang

memungkinkan atau yang memfasilitasi perilaku atau tindakan. Yang dimaksud

dengan faktor pemungkin adalah sarana dan prasarana atau fasilitas untuk

terjadinya perilaku kesehatan.

3. Faktor-faktor pendorong (reinforcing factor), adalah faktor-faktor yang

mendorong atau yang memperkuat terjadinya perilaku. Kadang-kadang

meskipun seseorang tahu dan mampu untuk berperilaku sehat, tetapi tidak

melakukannya. Dalam hal ini dukungan dari tokoh masyarakat dibutuhkan

sebagai contoh dalam berperilaku hidup bersih dan sehat13.

2.2.2 Menurut WHO

WHO merumuskan determinan perilaku ini sangat sederhana dan ada 4

faktor (determinan) yang mempengaruhi perilaku seseorang, yaitu:

1. Pemikiran dan perasaan (thoughts and feeling), hasil pemikiran-pemikiran dan

perasaan-perasaan seseorang, atau lebih tepat diartikan pertimbangan-


13

pertimbangan pribadi terhadap objek atau stimulus, merupakan modal awal

untuk bertindak atau berperilaku.

2. Adanya acuan atau referensi dari seseorang atau pribadi yang dipercayai

(personal references). Di dalam masyarakat, di mana sikap paternalistik masih

kuat, maka perubahan perilaku masyarakat tergantung dari perilaku acuan

(referensi) yang pada umumnya adalah para tokoh masyarakat setempat. Orang

mau membangun jamban keluarga, kalau tokoh masyarakat sudah terlebih

dahulu mempunyai jamban keluarga sendiri.

3. Sumber daya (recourses) yang tersedia merupakan pendukung untuk terjadinya

perilaku seseorang atau masyarakat. Sumber daya ini sama dengan faktor

enabling (sarana dan prasarana atau fasilitas).

4. Sosio budaya (culture) setempat biasanya sangat berpengaruh terhadap

terbentuknya perilaku seseorang. Faktor sosio-budaya merupakan faktor

eksternal untuk terbentuknya perilaku seseorang. Hal ini dapat kita lihat dari

perilaku tiap-tiap etnis di Indonesia yang berbeda-beda, karena memang

masing-masing etnis mempunyai budaya yang berbeda yang khas13.

Dari teori-teori tersebut dapat disimpulkan bahwa perilaku seseorang atau

masyarakat tentang kesehatan ditentukan dan dibentuk oleh pengetahuan yang

diterima. Kemudian timbul sikap dari individu dan memunculkan keyakinan/

kepercayaan, yang dapat memotivasi dan mewujudkan keinginan menjadi suatu

perbuatan13.
14

2.3 Faktor Predisposisi

Menurut teori Green dan Anderson (dalam Notoatmodjo, 2010) salah satu

faktor utama yang mempengaruhi perilaku seseorang adalah faktor predisposisi.

Faktor-faktor yang dapat mempermudah atau mempredisposisi terjadinya perilaku

pada diri seseorang atau masyarakat, adalah :

2.3.1 Pengetahuan

Pengetahuan seseorang atau masyarakat berpengaruh terhadap apa yang

akan dilakukan. Misalnya perilaku ibu untuk memeriksa kehamilannya akan

dipermudah apabila ibu tersebut tahu apa manfaat periksa hamil, tahu siapa dan

dimana periksa hamil tersebut dilakukan. Pengetahuan berasal dari kata dasar

tahu, dan ini terjadi setelah seseorang melakukan penginderaan terhadap suatu

objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui proses panca indera manusia, berupa

indera penglihatan, pendengaran, pengecap, penciuman dan perasa, yang

memberikan rangsangan kepada otak sehingga dapat mengenali suatu objek.

Dengan sendirinya, pada waktu penginderaan sampai menghasilkan pengetahuan

tersebut dipengaruhi oleh intensitas dan persepsi terhadap objek yang diamati13.

Menurut Bloom 1908 (dalam Notoatmodjo, 2010) secara garis besar

pengetahuan dibagi menjadi 6 tingkatan yaitu:

1. Tahu (Know)

Tahu diartikan sebagai recall (memanggil) memori yang telah ada sebelumnya

setelah mengamati sesuatu. Misalnya jamban adalah tempat membuang air

besar. Untuk mengetahui atau mengukur bahwa orang tahu sesuatu dapat

menggunakan pertanyaan-pertanyaan.
15

2. Memahami (Comprehension)

Memahami suatu objek bukan sekedar tahu terhadap objek tersebut, tidak

sekedar dapat menyebutkan, tetapi orang tersebut harus dapat

menginterpretasikan secara benar tentang objek yang diketahui tersebut.

3. Aplikasi (Application)

Aplikasi dapat diartikan apabila orang yang telah memahami objek yang

dimaksud dapat menggunakan atau mengaplikasikan prinsip yang diketahui

tersebut pada situasi yang lain.Misalnya seorang ibu hamil apabila telah

memahami resiko yang dapat terjadi pada kehamilan, maka ibu tersebut akan

memeriksakan kehamilan secara rutin ke petugas kesehatan yang menangani

persalinan.

4. Analisis (Analysis)

Analisis adalah kemampuan seseorang untuk menjabarkan materi atau suatu

objek kedalam komponen-komponen, tetapi masih di dalam satu struktur

organisasi

5. Sintesis

Sintesis menunjuk kepada suatu kemampuan untuk meletakkan atau

menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru

6. Evaluasi

Evaluasi berkaitan dengan kemampuan melakukan justifikasi atau penilaian

terhadap suatu materi atau objek.


16

Notoatmodjo (2003) menjelaskan Indikator-indikator yang dapat digunakan

untuk mengetahui tingkat pengetahuan terhadap kesehatan, dapat dikelompokkan

menjadi:

1. Pengetahuan tentang sakit dan penyakit yang meliputi :

1) Penyebab penyakit

2) Bagaimana cara pencegahan penyakit

2. Pengetahuan tentang cara pemeliharaan kesehatan dan cara hidup sehat,

meliputi:

1) Jenis-jenis makanan yang bergizi

2) Manfaat makanan yang bergizi bagi kesehatan

3) Pentingnya olahraga bagi kesehatan

4) Penyakit-penyakit atau bahaya merokok, minum-minuman keras

3. Pengetahuan tentang kesehatan lingkungan:

1) Manfaat air bersih

2) Cara-cara pembuangan limbah yang sehat, termasuk pembuangan kotoran

yang sehat dan sampah

3) Manfaat pencahayaan dan penerangan rumah yang sehat.

2.3.2 Sikap

Sikap seseorang atau masyarakat berpengaruh terhadap apa yang akan

dilakukan. Misalnya perilaku ibu untuk memeriksa kehamilannya akan

dipermudah apabila ibu tersebut mempunyai sikap yang positif terhadap periksa

hamil. Sikap adalah penilaian (bisa berupa pendapat) seseorang terhadap stimulus

atau objek (dalam hal ini adalah masalah kesehatan). Setelah seseorang
17

mengetahui stimulus atau objek, proses selanjutnya akan menilai atau bersikap

terhadap stimulus atau objek kesehatan tersebut13.

Indikator untuk sikap kesehatan meliputi:

1. Sikap terhadap sakit dan penyakit

Dalam hal ini terdapat penilaian atau pendapat seseorang terhadap penyebab

penyakit, bagaimana cara pencegahan penyakit, dan sebagainya.

2. Sikap cara pemeliharaan kesehatan dan cara hidup sehat

Penilaian atau pendapat seseorang terhadap cara-cara memelihara dan cara-cara

berperilaku hidup sehat. Dengan perkataan lain pendapat atau penilaian

terhadap makanan yang bergizi, manfaat makanan yang bergizi bagi kesehatan,

pentingnya olahraga bagi kesehatan, dan sebagainya.

3. Sikap terhadap kesehatan lingkungan

Penilaian atau pendapat seseorang terhadap lingkungan dan pengaruhnya

dengan kesehatan. Misalnya pendapat atau penilaian terhadap air bersih,

pembuangan sampah, limbah, dan kotoran, dan sebagainya.

Pada hakekatnya sikap adalah merupakan suatu interelasi dari berbagai

komponen, dimana komponen-komponen tersebut menurut Allport (dalam Mar'at,

1991) yaitu: Komponen Kognitif yaitu komponen yang tersusun atas dasar

pengetahuan atau informasi yang dimiliki seseorang tentang objek sikapnya. Dari

pengetahuan ini kemudian akan terbentuk suatu keyakinan tertentu tentang sikap

objek tersebut. Komponen Afektif, berhubungan dengan rasa senang dan tidak

senang. Jadi sifatnya evaluatif yang berhubungan erat dengan nilai-nilai

kebudayaan atau sistem nilai yang dimilikinya13.


18

2.3.3 Kepercayaan, tradisi dan nilai dimasyarakat

Kepercayaan, tradisi, nilai dimasyarakat dapat menjadi mempermudah

(positif) atau mempersulit (negatif) terjadinya perilaku seseorang atau masyarakat.

Kepercayaan bahwa orang hamil tidak boleh keluar rumah, dengan sendirinya

akan menghambat perilaku periksa hamil (negatif). Tetapi kepercayaan bahwa

orang hamil harus banyak jalan mungkin merupakan faktor positif bagi perilaku

ibu hamil tersebut13.

2.4 Faktor-Faktor Pendukung (Enabling Factor)

Faktor pemungkin atau pendukung perilaku adalah fasilitas, sarana, atau

prasarana yang mendukung atau yang memfasilitasi terjadinya perilaku seseorang

atau masyarakat14.

2.4.1 Sarana Prasarana

Sarana dalam kamus bahasa Indonesia diartikan sebagai suatu alat yang

digunakan secara langsung untuk mengerjakan (mencapai) suatu hal, sedangkan

prasarana adalah suatu penunjang utama terselenggaranya suatu proses. Menurut

Haynes dalam Jayadinata (1999), bahwa pengertian sarana dalam sistem prasarana

adalah alat bantu di dalam prasarana yang merupakan alat utama dalam

mendukung kegiatan sosial atau kegiatan ekonomi. Dengan meminjam istilah di

dalam prasarana, maka prasarana disini dapat dianggap sebagai modal pemerintah

yang merupakan dasar dalam mewadahi semua kegiatan sosial ekonomi lainnya di

suatu wilayah perkotaan atau pedesaan. Adapun ciri dari sarana prasarana sendiri

adalah merupakan sistem fisik dan dikatakan oleh Grigg dalam Kodoatie (2005),
19

bahwa sistem prasarana dapat didefinisikan sebagai fasilitas-fasilitas phisik atau

struktur-struktur dasar, peralatan-peralatan, instalasi-instalasi yang dibangun dan

yang dibutuhkan untuk berfungsinya sistem sosial dan sistem ekonomi

masyarakat. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2011,

bahwa sarana lingkungan merupakan fasilitas penunjang yang berfungsi untuk

penyelenggaraan dan pengembangan kehidupan sosial dan budaya. Prasarana

pendukung lingkungan perumahan terdiri dari: 1) saluran air minum, 2) saluran air

limbah, 3) saluran air hujan, 4) pembuangan sampah (TPS), 5) jaringan listrik dan

jalan lingkungan perumahan. Rumah yang sehat harus mempunyai fasilitas-

fasilitas sebagai berikut: Penyediaan air bersih yang cukup, Pembuangan tinja,

Pembuangan air limbah, Pembuangan sampah, Fasilitas dapur, Ruang berkumpul

keluarga, Gudang tempat penyimpanan, gudang ini biasa merupakan bagian dari

rumah ataupun bangunan tersendiri, Kandang ternak, ini daerah pedesaan

sebaiknya kandang ternak terpisah dari rumah dan jangan disimpan dibawah

kolom rumah ataupun pekarangan15.

2.5 Faktor-Faktor Pendorong (Reinforcing Factor)

Faktor penguat adalah faktor-faktor yang mendorong atau memperkuat

terjadinya perilaku. Kadang-kadang, meskipun seseorang tahu dan mampu untuk

berperilaku sehat, tetapi tidak melakukannya14.

WHO merumuskan determinan perilaku ini sangat sederhana dan ada 4

faktor (determinan) yang mempengaruhi perilaku seseorang, yaitu: 1) pemikiran

dan perasaan (thoughts and feeling), 2) adanya acuan atau referensi dari seseorang
20

atau pribadi yang dipercayai (personal References), 3) sumber daya (recourses) da

n 4) sosio budaya (culture). Di dalam masyarakat, di mana sikap paternalistik

masih kuat, maka perubahan perilaku masyarakat tergantung dari perilaku acuan

(referensi) yang pada umumnya adalah:

2.5.1 Dukungan tokoh masyarakat

Dukungan tokoh masyarakat adalah dukungan yang diperoleh dari

hubungan interpersonal yang mengacu pada kesenangan, ketenangan, bantuan

manfaat, yang berupa informasi verbal yang diterima seseorang atau masyarakat

dari tokoh masyarakat yang membawa efek perilaku14.

2.5.2 Dukungan Keluarga

Keluarga adalah sekumpulan orang dengan ikatan perkawinan, kelahiran

dan adopsi yang bertujuan untuk menciptakan, mempertahankan budaya dan

meningkatkan perkembangan fisik, mental, emosional serta sosial dari tiap

anggota keluarga. Dukungan keluarga adalah bentuk perilaku melayani yang

dilakukan oleh keluarga, baik dalam bentuk dukungan emosional (perhatian, kasih

sayang, empati), dukungan penghargaan (menghargai, umpan balik), dukungan

informasi (saran, nasehat, informasi) maupun dalam bentuk dukungan

instrumental (bantuan tenaga, dana, dan waktu)16.

Dukungan sosial keluarga mengacu kepada dukungan sosial yang

dipandang oleh keluarga sebagai sesuatu yang dapat diakses atau diadakan untuk

keluarga, (dukungan sosial bisa atau tidak digunakan, tetapi anggota memandang

bahwa orang yang bersifat mendukung selalu siap memberikan pertolongan dan

bantuan jika diperlukan). Dukungan keluarga dapat berupa dukungan internal


21

seperti dukungan suami istri atau dukungan saudara kandung dan dukungan

eksternal misalnya dukungan dari sanak keluarga atau masyarakat16.

Menurut Friedman, 1998 dalam Tasripyah (2010) Sumber dukungan

keluarga adalah sumber dukungan sosial keluarga yang dapat berupa dukungan

sosial keluarga secara internal seperti dukungan dari suami atau istri serta

dukungan dari saudara kandung atau dukungan sosial keluarga secara eksternal

seperti paman dan bibi (Friedman, 2013). Dukungan sosial keluarga mengacu

kepada dukungan sosial yang dipandang oleh keluarga sebagai sesuatu yang dapat

diakses atau diadakan untuk keluarga yaitu dukungan sosial bisa atau tidak

digunakan, tetapi anggota keluarga memandang bahwa orang yang bersifat

mendukung selalu siap memberikan pertolongan dan bantuan jika diperlukan.

Manfaat dukungan keluarga yaitu sebagai efek-efek penyangga (dukungan

keluarga menahan efek-efek negatif dari stres terhadap kesehatan)16.

2.5.3 Dukungan Tenaga kesehatan

Tenaga kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang

kesehatan serta memiliki pengetahuan dan/atau keterampilan melalui pendidikan

di bidang kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan untuk

melakukan upaya kesehatan. Upaya kesehatan yang dimaksud adalah setiap

kegiatan dan/atau serangkaian kegiatan yang dilakukan secara terpadu, terintegrasi

dan berkesinambungan untuk memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan

masyarakat dalam bentuk pencegahan penyakit, peningkatan kesehatan,

pengobatan penyakit, dan pemulihan kesehatan oleh pemerintah dan/atau

masyarakat (UU Tenaga Kesehatan No 36 Tahun 2014)14.


22

2.6 Hubungan Determinan Perilaku Dengan Perilaku Hidup Bersih dan Seha

t (PHBS) dalam Tatanan Rumah Tangga Di Puskesmas Purwasari Kabu

paten Karawang Tahun 2021

2.6.1 Determinan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) tatanan rumah tangga

Jurnal yang ditulis oleh Dedi Sempurna Putra Karim ini menunjukkan bahw

a Sebagian besar warga masyarakat masih mempunyai pengetahuan kurang dan

berorientasi pada nilai penyembuhan penyakit dan belum mengarah pada

pencegahan penyakit. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dipengaruhi oleh

faktor pengetahuan, sikap, status ekonomi, dukungan petugas kesehatan dan

dukungan sosial.

2.6.2 Hubungan antara dukungan keluarga dengan perilaku hidup bersih dan sehat

Jurnal penelitian yang ditulis oleh Ria Qirana, mengungkapkan bahwa

lansia di Kelurahan Gadang sebagian besar telah mendapat dukungan dari

keluarga dalam pelaksanaan PHBS yaitu berjumlah 59 orang (78,7%), Perilaku

hidup bersih dan sehat pada lansia di Kelurahan Gadang sebagian besar dengan

cukup yaitu berjumlah 53 orang (70,7%). Hal ini membuktikan bahwa ada

hubungan antara dukungan keluarga dengan perilaku hidup bersih dan sehat pada

lansia di Kelurahan Gadang Banjarmasin tahun 2020 (p value = 0,002).

2.6.3 Determinan Pemanfaatan Jamban Keluarga pada Keluarga

Jurnal penelitian Puji Eka Mathofani dkk mengungkapkan bahwa hasil

analisis menggunakan uji chi-square diperoleh hubungan yang signifikan antara

sikap (Nilai p=0.000), Kepemilikan jamban (Nilai p=0.000), Peran petugas

kesehatan (Nilai p=0.000), dan Peran tokoh masyarakat (Nilai p=0.005) dengan
23

pemanfaatan jamban keluarga. Pendapatan (Nilai p=0.229) secara statistik tidak

ada hubungan yang signifikan dengan pemanfaatan jamban keluarga. Dapat disim

pulkan Determinan pemanfaatan jamban di Desa Cipanas Kabupaten Lebak

adalah sikap, kepemilikan jamban, peran tenaga kesehatan, dan peran tokoh

masyarakat. Sebagian besar masyarakat belum memiliki jamban dan belum

memanfaatkannya.

2.6.4 Hubungan Pengetahuan, Ketersediaan Sarana Dan Prasarana Dengan

Penerapan PHBS

Jurnal Penelitian Umi Saadah ini, menyatakan bahwa lebih dari separuh

yaitu 56,9 % siswa memiliki pengetahuan yang tinggi tentang PHBS di SDN 12

Tarung - Tarung Selatan Rao Pasaman Tahun 2018. Lebih dari separuh yaitu 67,7

% siswa mengetahui Sarana dan prasarana PHBS sekolah yang baik di SDN 12

Tarung - Tarung Selatan Rao Pasaman Tahun 2018, lebih dari separuh yaitu 60,0

% siswa melakukan penerapan PHBS di SDN 12 Tarung - Tarung Selatan Rao

Pasaman Tahun 2018. Disimpulkan bahwa terdapat Hubungan Pengetahuan

dengan penerapan PHBS di SDN 12 Tarung - Tarung Selatan Rao Pasaman Tahun

2018 (p-0,034< 0,05) dan terdapatnya Hubungan ketersediaan Sarana dan

Prasarana dengan penerapan PHBS di SDN 12 Tarung - Tarung Selatan Rao

Pasaman Tahun 2018 (p-0,038< 0,05).

2.6.5 Pengaruh Faktor Predisposisi Dan Dukungan Sosial Terhadap Perilaku

Hidup Bersih Dan Sehat

Jurnal Penelitian Rawati Siregar ini, menyatakan terdapat 71,3%

Masyarakat di Desa Simodong Kecamatan Sei Suka memiliki Perilaku Hidup


24

Bersih dan Sehat (PHBS) yang kurang baik. Dapat disimpulkan terdapat

hubungan antara pendidikan, pengetahuan dan dukungan sosial dengan PHBS dan

tidak terdapat hubungan antara umur, pekerjaan, pendapatan, dan sikap dengan

PHBS. Terdapat pengaruh pendidikan, pengetahuan dan dukungan sosial terhadap

PHBS.

2.6.6 Hubungan Pengetahuan, Sikap Kepala Keluarga Dan Dukungan Tokoh

Masyarakat Dengan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) Rumah

Tangga

Jurnal Penelitian Unik Mulyanah Sari ini, menyatakan bahwa rata-rata skor

pengetahuan tentang PHBS kepala keluarga di Desa Cintaraja Kecamatan

Singaparna tahun 2019 sebesar 11,87 dengan nilai terendah 7 dan nilai tertinggi

13, rata-rata skor sikap terhadap PHBS kepala keluarga di Desa Cintaraja

Kecamatan Singaparna tahun 2019 sebesar 11,96 dengan nilai terendah 0 dan

nilai tertinggi 13, Rata-rata skor dukungan tokoh masyarakat terhadap PHBS di

Desa Cintaraja Kecamatan Singaparna tahun 2019 sebesar 9,46 dengan nilai

terendah 0 dan nilai tertinggi 13. Dapat disimpulkan sebanyak 97,5% Kepala

Keluarga di Desa Cintaraja Kecamatan Singaparna tahun 2019 belum

melaksanakan PHBS di tatanan keluarga dan ada hubungan antara pengetahuan

kepala keluarga dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) rumah tangga di

Desa Cintaraja Kecamatan Singaparna tahun 2019. Tidak ada hubungan antara

sikap dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) rumah tangga di Desa

Cintaraja Kecamatan Singaparna tahun 2019. Tidak ada hubungan antara


25

dukungan tokoh masyarakat dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)

rumah tangga di Desa Cintaraja Kecamatan Singaparna tahun 2019.

2.6.7 Faktor Yang Mempengaruhi Pelaksanaan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat

Dalam Tatanan Rumah Tangga

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh Wardani, dapat

disimpulkan bahwa tidak ada pengaruh pengetahuan terhadap Perilaku Hidup

Bersih dan Sehat (PHBS) dalam Tatanan Rumah Tangga, ada pengaruh sikap

terhadap Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dalam Tatanan Rumah Tangga,

tidak ada pengaruh pendapatan terhadap Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)

dalam Tatanan Rumah Tangga, ada pengaruh ketersediaan sarana prasarana

terhadap Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dalam Tatanan Rumah Tangga,

tidak ada pengaruh aksesibilitas terhadap Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

(PHBS) dalam Tatanan Rumah Tangga, tidak ada pengaruh penyuluhan kesehatan

terhadap Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Tatanan Rumah Tangga, ada

pengaruh dukungan keluarga terhadap Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)

dalam Tatanan Rumah Tangga. Dapat disimpulkan bahwa Variabel yang paling

berpengaruh terhadap pelaksanaan PHBS dalam tatanan rumah tangga adalah

ketersediaan sarana dan prasarana dengan nilai Exp (B) sebesar 21,740 sehingga

dapat dikatakan variabel ketersediaan sarana dan prasarana nilai paling tinggi

dibandingkan variabel sikap dan dukungan keluarga.

2.6.8 Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Body Image

Jurnal Penelitian Tia Febrilia ini, menyatakan bahwa pengukuran rata-rata

dukungan keluarga adalah mean 10,23, median 10,00 dan standar deviasi 1,995 di
26

RSUD Dr. H. Abdoel Moeloek Provinsi Lampung tahun 2019, pengukuran rata-

rata body image adalah mean 10,43, median 11,00 dan standar deviasi 1,569 di

RSUD Dr. H. Abdoel Moeloek Provinsi Lampung tahun 2019. Sehingga dapat dis

impulkan bahwa terdapat hubungan dukungan keluarga dengan body image pada

pasien post operasi mastektomi dengan menggunakan uji chi-square diperoleh

hasil dengan p-value sebesar (0,000) < α (0,005) pada pasien post operasi dengan

mastektomi di RSUD Dr. H. Abdoel Moeloek Provinsi Lampung tahun 2019.

2.7 Kerangka Teori


27

Dalam penelitian ini digunakan pendekatan teori Lawrence Green. Menurut

L. Green perilaku kesehatan ditentukan oleh tiga faktor yaitu 1) faktor

predisposisi (predisposing factors), 2) faktor pendukung (enabling factors) dan 3)

faktor pendorong (reinforcing factors).17

Kerangka teori Lawrence Green dapat digambarkan sebagai berikut:

Predisposing factors:

1. Pengetahuan
2. Sikap
3. Keyakinan
4. Kepercayaan
5. Nilai
6. Tradisi
7. Sosial Ekonomi

Enabling factors:
Perilaku
1. Ketersediaan sarana dan
prasarana
2. Aksesibilitas

Reinforcing factors:

1. Dukungan tokoh
masyarakat
2. Dukungan tenaga
kesehatan
3. Dukungan Keluarga
4. Dukungan Teman
5. Kebijakan Pemerintah

Bagan 2.1 Kerangka Teori


Sumber : Modifikasi Lawrence W. Green17.
BAB III

KERANGKA KONSEP, HIPOTESIS, DAN DEFINISI OPERASI


ONAL

3.1 Kerangka Konsep

Kerangka konsep penelitian ini mengambil teori perilaku yang

dikemukakan oleh Lawrence Green yang menyatakan bahwa ada tiga faktor

penentu perilaku kesehatan yaitu 1) faktor predisposisi (predisposing factors), 2)

faktor pendukung (enabling factors) dan 3) faktor pendorong (reinforcing factors)


17
.

Adapun kerangka konsep pada penelitian ini dapat digambarkan sebagai

berikut :

Variabel Independen Variabel Dependen

Pengetahuan

Sikap
Perilaku Hidup Ber
Sarana Prasarana sih dan Sehat (PHB
S)

Dukungan Kelua
rga

Dukungan Tokoh
Masyarakat

Bagan 3.1 Kerangka Konsep

28
29

3.2 Hipotesis

1. Ada hubungan antara Pengetahuan dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (P

HBS) dalam Tatanan Rumah Tangga

2. Ada hubungan antara Sikap dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) d

alam Tatanan Rumah Tangga

3. Ada hubungan antara Ketersediaan Sarana Prasarana dengan Perilaku Hidup Be

rsih dan Sehat (PHBS) dalam Tatanan Rumah Tangga

4. Ada hubungan antara Dukungan Keluarga dengan Perilaku Hidup Bersih dan S

ehat (PHBS) dalam Tatanan Rumah Tangga

5. Ada hubungan antara Dukungan Tokoh Masyarakat dengan Perilaku Hidup Ber

sih dan Sehat (PHBS) dalam Tatanan Rumah Tangga

3.3 Definisi operasional, Alat ukur, Cara ukur, Hasil ukur dan Skala ukur

Definisi Operasional Variabel

Tabel 3.1 Definisi operasional, Alat ukur, Cara ukur, Hasil ukur dan Skala ukur

No. Variabel Definisi Alat Ukur Cara Ukur Hasil Ukur Skala U
kur
Variabel Dependen
1. Perilaku Hidup B Penerapan indikator P Kuesioner Wawancara 1. Kurang ba Ordinal
ersih dan Sehat (P HBS di rumah tangga ik, bila nilai
HBS) dalam tatan yang meliputi: median< 9
an rumah tangga 1. Persalinan ditolong 2. Baik, bila
tenaga kesehatan nilai median
2. Memberi bayi ASI ≥9
eksklusif
3. Menimbang bayi
dan balita setiap
bulan
4. Menggunakan air
bersih
5. Mencuci tangan
dengan air bersih
dan sabun
6. Menggunakan
jamban sehat
30

7. Memberantas jentik
di rumah
8. Makan sayur dan
buah setiap hari
9. Melakukan aktifitas
fisik setiap hari
10. Tidak merokok di
dalam rumah14
Variabel Independen
2. Pengetahuan Segala sesuatu yang Kuesioner Wawancara 1. Kurang ba Ordinal
diketahui oleh ik, bila nilai
responden tentang hal- median < 8
hal yang berkaitan 2. Baik, bila
dengan perilaku hidup nilai median
bersih dan sehat ≥8
(PHBS)9
3. Sikap Reaksi atau respon ibu Kuesioner Wawancara 1. Kurang ba Ordinal
terhadap PHBS ik, bila nilai
(Perilaku hidup Bersih median < 19
dan Sehat).13 2. Baik, bila
nilai median
≥ 19
4. Sarana Prasarana Segala yang berbentuk Kuesioner Wawancara 1. Kurang m Ordinal
wujud baik yang berge emadai, bila
rak maupun tidak berg nilai median
erak yang ada dalam b <9
entuk penunjang adan 2. Baik, bila
ya PHBS dalam rumah nilai median
tangga9 ≥9
5. Dukungan Keluar Dukungan dari Kuesioner Wawancara 1. Kurang ba Ordinal
ga keluarga untuk ik, bila nilai
mendorong ibu median < 10
Rumah tangga dalam 2. Baik, bila
berperilaku hidup nilai median
bersih dan sehat (PHB ≥ 10
S).15
6. Dukungan Tokoh Dukungan supaya seti Kuesioner Wawancara 1. Kurang ba Ordinal
Masyarakat ap kepala keluarga mel ik, bila nilai
akukan PHBS di ruma median < 9,5
h tangga14 2. Baik, bila
nilai median
≥ 9,5
BAB IV

METODE PENELITIAN

4.1 Rancangan Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian analitik dengan menggunak

an pendekatan “Cross Sectional” karena pengumpulan variabel dependen dan ind

ependen dikumpulkan dalam waktu yang bersamaan, dengan tujuan untuk melihat

Hubungan Determinan Perilaku Dengan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHB

S) Dalam Tatanan Rumah Tangga Di Puskesmas Purwasari Tahun 2021.

4.2 Variabel Penelitian

Variabel pada penelitian ini meliputi variabel bebas (Independent variable)

yaitu pengetahuan, sikap, ketersediaan sarana prasarana, dukungan tokoh masyara

kat dan dukungan keluarga. Variabel terikat pada penelitian ini (Dependent

variable) adalah perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dalam tatanan rumah

tangga.

4.3 Populasi dan Sampel Penelitian

4.3.1 Populasi

Populasi adalah merupakan wilayah generalisasi yang terdiri dari objek/sub

jek yang memiliki kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya18.

31
32

Populasi dalam penelitian ini adalah jumlah seluruh Rumah Tangga di Wila

yah Kerja Puskesmas Purwasari Kabupaten Karawang periode Juli-November 202

1 yang berjumlah 18.973 Rumah Tangga.

4.3.2 Sampel

Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut, ataupun bagian kecil dari anggota populasi yang diambil

menurut prosedur tertentu sehingga dapat mewakili populasinya18.

Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian dari jumlah Rumah Tangga di

Kecamatan Purwasari periode Juli-November 2021.

Menentukan besar sampel menggunakan rumus Slovin, maka rumus besar s

ampelnya adalah:

N Z2 P(1 − P)
n=
N G 2 +Z 2 P(1− P)

Keterangan:

N : Populasi

n : Besar sampel

Z : Tingkat kepercayaan yang digunakan (90%, Z= 1,96)

P : Proporsi Populasi, jika tidak diketahui dianjurkan = 0,5

G : Galat pendugaan (10% atau 0,1)


33

2
18.973(1,64) 0,5(1 −0,5)
n= 2 2
18.973(0,1) +(1,64) 0,5(1 − 0,5)

18.973 (2,6896)0,5( 0,5)


n=
18.973( 0,01)+(2,6896)0,5 (0,5)

51.029,78( 0,25)
n=
189,73+0,6724

12.757,445
n=
190,4024

n=¿ 67,0025 ≈ 68

Dari hasil perhitungan diatas maka didapatkan besar sampel minimal yang d

iambil sekitar 68 orang. Kemudian untuk pengambilan sampel yang terbagi menja

di 8 Desa diambil data sebagai berikut:

1.757
1. Desa sukasari = 1757 Rumah Tangga, maka x 68 = 6
18.973

3.394
2. Desa Purwasari = 3394 Rumah Tangga, maka x 68 = 12
18.973

1.275
3. Desa Tamelang = 1275 Rumah Tangga, maka x 68 = 5
18.973

1.532
4. Desa Mekarjaya = 1532 Rumah Tangga, maka x 68 = 6
18.973

5.864
5. Desa Cengkong = 5864 Rumah Tangga, maka x 68 = 21
18.973

2.898
6. Desa Darawolong = 2898 Rumah Tangga, maka x 68 = 10
18.973

1.195
7. Desa Tegalsari = 1195 Rumah Tangga, maka x 68 = 4
18.973

1.058
8. Desa Karangsari = 1058 Rumah Tangga, maka x 68 = 4
18.973
34

Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah proportional stratified

random sampling, kemudian mengambil sampel sesuai jumlah tersebut dengan

cara simple random sampling untuk menjadi responden penelitian.

4.4 Instrumen Penelitian

Instrumen dalam penelitian ini adalah berupa kuesioner yang diadopsi dari

berbagai jurnal penelitian dari:

4.4.1 Untuk mengukur pengetahuan tentang PHBS dalam rumah tangga

Diadopsi dari jurnal Rawati Siregar yang berjudul Pengaruh Faktor

Predisposisi Dan Dukungan Sosial Terhadap Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat

Pada Masyarakat Di Desa Simodong Kecamatan Sei Suka Kabupaten Batu Bara

2013.

4.4.2 Untuk mengukur sikap tentang PHBS dalam rumah tangga

Diadopsi dari jurnal Rawati Siregar yang berjudul Pengaruh Faktor

Predisposisi Dan Dukungan Sosial Terhadap Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat

Pada Masyarakat Di Desa Simodong Kecamatan Sei Suka Kabupaten Batu Bara

2013.

4.4.3 Untuk mengukur ketersediaan sarana prasarana PHBS dalam rumah tangga

Diadopsi dari jurnal Wardani yang berjudul Faktor Yang Mempengaruhi

Pelaksanaan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Dalam Tatanan Rumah Tangga Di

Wilayah Kerja Puskesmas Cot Ie Jue Kabupaten Bireuen Tahun 2019.


35

4.4.4 Untuk mengukur dukungan keluarga tentang PHBS dalam rumah tangga

Diadopsi dari jurnal Rawati Siregar yang berjudul Pengaruh Faktor

Predisposisi dan Dukungan Sosial Terhadap Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat

Pada Masyarakat Di Desa Simodong Kecamatan Sei Suka Kabupaten Batu Bara

2013.

4.4.5 Untuk mengukur dukungan tokoh masyarakat tentang PHBS dalam rumah

tangga

Diadopsi dari jurnal Unik Mulyanah Sari yang berjudul Hubungan

Pengetahuan, Sikap Kepala Keluarga Dan Dukungan Tokoh Masyarakat Dengan

Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) Rumah Tangga Di Desa Cintaraja

Kecamatan Singaparna Kabupaten Tasikmalaya Tahun 2019.

4.4.6 Untuk mengukur tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dalam

rumah tangga

Diadopsi dari jurnal Rawati Siregar yang berjudul Pengaruh Faktor

Predisposisi Dan Dukungan Sosial Terhadap Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat

Pada Masyarakat Di Desa Simodong Kecamatan Sei Suka Kabupaten Batu Bara

2013.

4.5 Metode Pengumpulan Data

Data yang diperoleh terbagi atas dua jenis data, yaitu:

4.5.1 Data primer

Yaitu data yang diperoleh dari hasil wawancara dengan responden secara la

ngsung mengenai Pengetahuan, Sikap, Ketersediaan Sarana Prasarana, Dukungan


36

Keluarga Dan Dukungan Tokoh Masyarakat dengan membagikan kuesioner pada

responden.

4.5.2 Data sekunder

Yaitu data yang diperoleh atau dikumpulkan peneliti dari berbagai sumber

yang telah ada (peneliti sebagai tangan kedua). Data sekunder yang peneliti

peroleh bersumber dari buku-buku, Profil Kesehatan Indonesia tahun 2019, Profil

Kesehatan Provinsi Jawa Barat tahun 2020, laporan Riskesdas tahun 2018, lapora

n tahunan Puskesmas Purwasari tahun 2020, data rekapitulasi PHBS Kecamatan P

urwasari Tahun 2020, jurnal-jurnal penelitian terdahulu, dan lain-lain18.

4.6 Uji Coba Kuesioner

Dalam penelitian ini peneliti tidak melakukan uji kuesioner (uji reliabilitas

dan uji validitas), dikarenakan kuesioner pada penelitian ini diadopsi dari jurnal-ju

rnal terdahulu, seperti berikut:

4.6.1 Pada variabel Pengetahuan

Diadopsi dari jurnal Rawati Siregar yang berjudul Pengaruh Faktor

Predisposisi Dan Dukungan Sosial Terhadap Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat

Pada Masyarakat Di Desa Simodong Kecamatan Sei Suka Kabupaten Batu Bara

2013.

4.6.2 Pada variabel Sikap

Diadopsi dari jurnal Rawati Siregar yang berjudul Pengaruh Faktor

Predisposisi Dan Dukungan Sosial Terhadap Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat
37

Pada Masyarakat Di Desa Simodong Kecamatan Sei Suka Kabupaten Batu Bara

2013.

4.6.3 Pada variabel Sarana Prasarana

Diadopsi dari jurnal Wardani yang berjudul Faktor Yang Mempengaruhi

Pelaksanaan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Dalam Tatanan Rumah Tangga Di

Wilayah Kerja Puskesmas Cot Ie Jue Kabupaten Bireuen Tahun 2019

4.6.4 Pada variabel Dukungan Keluarga

Diadopsi dari jurnal Rawati Siregar yang berjudul Pengaruh Faktor

Predisposisi Dan Dukungan Sosial Terhadap Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat

Pada Masyarakat Di Desa Simodong Kecamatan Sei Suka Kabupaten Batu Bara

2013.

4.6.5 Pada variabel Dukungan Tokoh Masyarakat

Diadopsi dari jurnal Unik Mulyanah Sari yang berjudul Hubungan

Pengetahuan, Sikap Kepala Keluarga Dan Dukungan Tokoh Masyarakat Dengan

Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) Rumah Tangga Di Desa Cintaraja

Kecamatan Singaparna Kabupaten Tasikmalaya Tahun 2019

4.6.6 Pada variabel Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dalam tatanan ruma

h tangga

Diadopsi dari jurnal Rawati Siregar yang berjudul Pengaruh Faktor

Predisposisi Dan Dukungan Sosial Terhadap Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat

Pada Masyarakat Di Desa Simodong Kecamatan Sei Suka Kabupaten Batu Bara

2013.
38

4.7 Pengolahan Data

Pengolahan data pada penelitian ini melalui tahap-tahap sebagai berikut:

4.7.1 Editing

Editing dilakukan secara langsung dengan tujuan untuk membersihkan data

yang telah dikumpulkan, berupa kelengkapan pengisian jawaban dan kesalahan pe

ngisian.

4.7.2 Coding

Jawaban atau hasil yang diperoleh diklasifikasikan menurut jenisnya ke ben

tuk yang lebih ringkas setelah diberi kode tertentu sebelum diolah dengan komput

er.

4.7.3 Entry data

Data yang telah dicoding dibuat struktur data file, selanjutnya semua data di

masukkan dalam software komputer dan analisa.

4.7.4 Cleaning

Data yang telah di entri, diperiksa kembali kelengkapan untuk memastikan

bahwa data tersebut telah bersih dari kesalahan, baik kesalahan pengkodean maup

un kesalahan dalam membaca kode. Dengan demikian diharapkan data tersebut be

nar-benar siap dianalisa dengan menggunakan perangkat lunak komputer.


39

4.8 Analisa Data

4.8.1 Tabulasi

Tabulasi adalah membuat tabel hasil wawancara yang sudah diberi skor dan

dimasukan ke dalam tabel.

4.8.2 Cara Analisis

Setelah dilakukan pengumpulan data, maka komponen variabel penelitian y

ang dapat dianalisis adalah:

1. Analisis Univariat

Analisis ini dilakukan untuk mengetahui distribusi responden menurut berb

agai variabel yang diteliti. Data yang berbentuk kategori dikumpulkan, kemudian

dianalisa dengan menggunakan rumus:

F
P= x 100%
N

Keterangan:

P : Populasi

F : Frekuensi

N : Jumlah total responden

2. Analisis Bivariat

Data yang diperoleh diolah dan dianalisis menggunakan program bantu ko

mputer.

Analisis data menggunakan uji statistik Chi Square, yang mempunyai rumu

s:
40

2
2 ( O− E)
x =Ʃ
E

Keterangan:

O : Frekuensi ada

E : Frekuensi Harapan

X2 : Uji Chi Square

(Sumber19)

Hubungan Determinan Perilaku Dengan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat

(PHBS) Dalam Tatanan Rumah Tangga di Kecamatan Purwasari Kabupaten Kara

wang periode Desember 2021-Januari 2022 di uji dengan menggunakan uji hubun

gan melalui statistik Chi Square dengan derajat kepercayaan 95%, jika nilai P ≤ 0,

05 berarti ada hubungan yang bermakna dan jika nilai P > 0,05 berarti tidak ada h

ubungan yang bermakna.

4.9 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian tentang Hubungan Determinan Perilaku Dengan Perilaku Hidup

Bersih Dan Sehat (PHBS) Dalam Tatanan Rumah Tangga Di Puskesmas Purwasar

i Tahun 2021 ini dilakukan pada bulan Desember 2021-Januari 2022 yang bertem

pat di Kecamatan Purwasari Kabupaten Karawang.

4.10 Etika Penelitian

Etika membantu manusia untuk melihat secara kritis moralitas yang

dihayati dan dianut oleh masyarakat. Etika penelitian merujuk pada prinsip-

prinsip etis yang diterapkan dalam kegiatan penelitian dari proposal penelitian
41

sampai publikasi hasil penelitian. Tujuan etika penelitian untuk melindungi dan

menjamin kerahasiaan responden dalam melakukan penelitian ini, peneliti

mengajukan permohonan izin penelitian kepada instansi terkait yaitu Puskesmas P

urwasari Kabupaten Karawang20.

Prinsip etika penelitian terdiri dari:

1. Persetujuan responden ditawarkan sebelumnya dalam bentuk Informed Consent

2. Tiap responden sebelumnya akan mendapatkan informasi yang berkaitan denga

n penelitian

3. Kerahasiaan responden dalam penelitian ini akan dijunjung tinggi

4. Responden berhak menolak menjadi responden

5. Bentuk pertanyaan dalam penelitian ini tidak akan menyinggung perasaan respo

nden.
BAB V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.1 Gambaran Umum Tempat Penelitian

5.1.1. Profil Puskesmas Purwasari

1. Keadaan Umum

Puskesmas Purwasari merupakan satu satunya Puskesmas di

Kecamatan Purwasari, yang terletak di desa Purwasari Kecamatan

Purwasari, berjarak kurang lebih 1 km dari Kantor Kecamatan dan sekitar

18 km dari pusat Pemerintahan Kabupaten, terletak ditepi jalan raya yang

menghubungkan beberapa Kabupaten, termasuk Jakarta – Cikampek.

Luas Wilayah kerja Puskesmas Purwasari adalah 29.41 km2 atau

2.809,5 ha yang terdiri dari :

1) Tanah pertanian : 825,5 ha

2) Tanah darat : 1.984,0 ha, diantaranya 753,5 adalah tanah

industri.

Batas wilayah kerja adalah sebagai berikut :

1) Sebelah utara : Puskesmas Tirtamulya, Puskesamas Lemah

Abang

2) Sebelah selatan : Puskesmas Cikampek, Puskesmas Curug

3) Sebelah timur : Puskesmas Cikampek, Puskesmas Tirtamulya

4) Sebelah barat : Puskesmas Klari.

42
43

Wilayah administrasi terdiri dari 8 desa, 59 RW, dan 182 RT,

dengan rincian sebagai berikut :

1) Desa Purwasari : 14 RW, 59 RT

2) Desa Sukasari : 6 RW, 28 RT

3) Desa Tamelang : 7 RW, 14 RT

4) Desa Mekarjaya : 8 RW, 16 RT

5) Desa Cengkong : 12 RW, 59 RT

6) Desa Karangsari : 6 RW, 11 RT

7) Desa Tegalsari : 4 RW, 11 RT

8) Desa Darawolong : 5 RW, 19 RT

Untuk mendekatkan akses pelayanan kesehatan kepada masyarakat

Puskesmas Purwasari mempunyai 2 Puskesmas Pembantu, yaitu

Puskesmas Pembantu Darawolong dan Puskesmas Pembantu Sukasari.

2. Visi dan Misi

Visi : Masyarakat Purwasari Sehat dan Mandiri


Misi :

1) Meningkatkan Kualitas dan Jaminan Kesehatan


2) Meningkatkan Pemberdayaan Masyarakat dan Kesehatan Keluarga
3) Meningkatkan Pencegahan,Pengendalian Penyakit dan Penyehatan
Lingkungan
4) Meningkatkan Manajemen Kesehatan dan Sumber Daya Yang
Bermutu
5) Meningkatkan Pemerataan Pengawasan dan Standarisasi Pelayanan
Kesehatan
45

3. Kependudukan

Tabel 5.1 Jumlah Penduduk Wilayah Kerja Puskesmas Purwasari

Jumlah Penduduk
No Desa Gakin Non Gakin
L P JML L P JML
1 Purwasari 1.820 1.930 3.750 8.762 10.804 19.566
2 Sukasari 162 221 383 648 1.029 1.677
3 Tamelang 448 648 1.096 1.462 3.637 5.099
4 Mekarjaya 710 1.110 1.820 1.602 1.803 3.405
5 Cengkong 2.075 1.675 3.750 3.112 2.959 6.071
6 Karangsari 877 989 1.866 1.146 1.209 2.335
7 Tegalsari 948 1.361 2.309 826 833 1.659
8 Darawolong 842 1.045 1.887 2.012 2.604 4.616
JUMLAH 7.877 8.979 16.861 19.570 24.878 44.448
Sumber13

Sumber13
Gambar 5.1 Rekapitulasi Hasil Pendataan PHBS Tatanan Rumah Tangga Pus
kesmas Purwasari Kecamatan Purwasari Tahun 2020
5.1.2 Sosial Ekonomi

1. Mata pencaharian

1) Petani : 6.627 KK

(1) Petani Pemilik : 3.313 KK


46

(2) Petani Penggarap : 1.888 KK

2) Petani Buruh : 1.426 KK

3) Pegawai negeri : 1.022 KK

4) Pensiunan : 1.203 KK

5) Pedagang : 3.040 KK

6) Buruh pabrik : 4.707 KK

7) Lain lain : 2.494 KK

2.Agama

1) Islam : 60.836 orang

2) Kristen protestan : 165 orang

3) Kristen katolik : 256 orang

4) Budha : 35 orang

5) Hindu : 12 orang

3.Tingkat pendidikan

1) Sarjana : 9.322 orang

2) SLTA : 3.182 orang

3) SLTP : 7.402 orang

4) SD : 25.601 orang

5) Tidak tamat SD : 10.003 orang

5.2 Hasil Penelitian

Pada sub-bab ini diuraikan hasil penelitian dan pembahasan tentang

Hubungan Determinan Perilaku Dengan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat


47

(PHBS) Dalam Tatanan Rumah Tangga Di Puskesmas Purwasari Kabupat

en Karawang Tahun 2021.

Penyajian dimulai dengan memberikan gambaran mengenai distribu

si frekuensi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dalam tatanan rumah

tangga dan distribusi frekuensi Determinan Perilaku yang meliputi Pengeta

huan, Sikap, Sarana Prasarana, Dukungan Keluarga dan Dukungan Tokoh

Masyarakat. Selanjutnya akan dijelaskan hasil analisis hubungan antara Pe

ngetahuan, Sikap, Sarana Prasarana, Dukungan Keluarga dan Dukungan T

okoh Masyarakat sebagai variabel independen dengan Perilaku Hidup Bers

ih dan Sehat (PHBS) dalam tatanan rumah tangga sebagai variabel depend

en.

5.2.1 Analisa Univariat

1. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Dalam Tatanan Rumah

Tangga

Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Rumah Tangga Ber-PHBS


Di Puskesmas Purwasari Kabupaten Karawang Tahun 2021

Perilaku Hidup Bersih


No. Frekuensi %
dan Sehat (PHBS)
1. Kurang Baik 16 23,5%
2. Baik 52 76,5%
Total 68 100,0%
Berdasarkan data pada tabel 5.2 diatas dapat diketahui bahwa dari 6

8 responden, sebagian besar responden ber-PHBS Baik yaitu sebanyak 52

responden (76,5%), sedangkan responden ber-PHBS Kurang Baik sebany

ak 16 responden (23,5%).
48
49

2. Pengetahuan

Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pengetahuan


Di Puskesmas Purwasari Kabupaten Karawang Tahun 2021

No. Pengetahuan Frekuensi %


1. Kurang Baik 31 45,6%
2. Baik 37 54,4%
Total 68 100,0%

Berdasarkan data pada tabel 5.3 diatas dapat diketahui bahwa dari 6

8 responden, responden yang memiliki Pengetahuan Baik sebanyak 37 res

ponden (54,4%), sedangkan responden yang memiliki Pengetahuan Kuran

g Baik sebanyak 31 responden (45,6%).

3. Sikap

Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Sikap


Di Puskesmas Purwasari Kabupaten Karawang Tahun 2021

No. Sikap Frekuensi %


1. Kurang Baik 18 26,5%
2. Baik 50 73,5%
Total 68 100,0%

Berdasarkan data pada tabel 5.4 diatas dapat diketahui bahwa dari 6

8 responden, sebagian besar responden yang memiliki Sikap Baik yaitu se

banyak 50 responden (73,5%), sedangkan responden yang memiliki Sikap

Kurang Baik sebanyak 18 responden (26,5%).

4. Sarana Prasarana

Tabel 5.5 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Sarana Prasarana


Di Puskesmas Purwasari Kabupaten Karawang Tahun 2021

No. Sarana Prasarana Frekuensi %


1. Kurang Memadai 24 35,3%
2. Memadai 44 64,7%
Total 68 100,0%

Berdasarkan data pada tabel 5.5 diatas dapat diketahui bahwa dari 6

8 responden, responden yang memiliki Sarana Prasarana Memadai sebany


50

ak 44 responden (64,7%), sedangkan responden yang memiliki Sarana Pr

asarana Kurang Memadai sebanyak 24 responden (35,3%).

5. Dukungan Keluarga

Tabel 5.6 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Dukungan Keluarga


Di Puskesmas Purwasari Kabupaten Karawang Tahun 2021

No. Dukungan Keluarga Frekuensi %


1. Kurang Baik 23 33,8%
2. Baik 45 66,2%
Total 68 100,0%

Berdasarkan data pada tabel 5.6 diatas dapat diketahui bahwa dari 6

8 responden, responden yang memiliki Dukungan Keluarga Baik sebanya

k 45 responden (66,2%), sedangkan responden yang memiliki Dukungan

Keluarga Kurang Baik sebanyak 23 responden (33,8%).

6. Dukungan Tokoh Masyarakat

Tabel 5.7 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Dukungan Tokoh


Masyarakat Di Puskesmas Purwasari Kabupaten Karawang Tahun 2021

Dukungan Tokoh Masyara


No. Frekuensi %
kat
1. Kurang Baik 34 50,0%
2. Baik 34 50,0%
Total 68 100,0%

Berdasarkan data pada tabel 5.7 diatas dapat diketahui bahwa dari 6

8 responden, responden yang memiliki Dukungan Tokoh Masyarakat Bai

k sebanyak 34 responden (50%), sedangkan responden yang memiliki Du

kungan Tokoh Masyarakat Kurang Baik sebanyak 34 responden (50%).


49

5.2.2 Analisa Bivariat

1. Pengetahuan dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dalam Tat

anan Rumah Tangga

Tabel 5.8 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pengetahuan Dengan Perilaku Hi


dup Bersih dan Sehat (PHBS) dalam Tatanan Rumah Tangga
Di Puskesmas Purwasari Kabupaten Karawang Tahun 2021

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PH


Total
BS)
No. Pengetahuan P.Value
Kurang Baik Baik
f % f % f %
1. Kurang Baik 14 45,2% 17 54,8% 31 100,0%
2. Baik 2 5,4% 35 94,6% 37 100,0% 0,000
Total 16 23,5% 52 76,5% 68 100,0%

Berdasarkan pada tabel 5.8 diperoleh data bahwa dari 37 responden

yang berpengetahuan baik terdapat 2 responden (5,4%) yang ber-PHBS K

urang baik dan terdapat 35 responden (94,6%) yang ber-PHBS baik. Hasil

Uji Statistik menunjukkan nilai P= 0,000 (P≤0,05) yang artinya terdapat p

erbedaan proporsi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dalam tatana

n rumah tangga yang bermakna antara responden yang berpengetahuan ku

rang baik dengan responden yang berpengetahuan baik atau dengan kata l

ain terdapat hubungan yang bermakna antara Pengetahuan dengan Perilak

u Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dalam tatanan rumah tangga.


50

2. Sikap dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dalam Tatanan R

umah Tangga

Tabel 5.9 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Sikap Dengan Perilaku Hidup Be
rsih dan Sehat (PHBS) dalam Tatanan Rumah Tangga Di Puskesmas Purwasari
Kabupaten Karawang Tahun 2021

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHB


Total
S)
No. Sikap P.Value
Kurang Baik Baik
f % f % f %
1. Kurang Baik 12 66,7% 6 33,3% 18 100,0%

2. Baik 4 8,0% 46 92,0% 50 100,0% 0,000


Total 16 23,5% 52 76,5% 68 100,0%

Berdasarkan pada tabel 5.9 diperoleh data bahwa dari 50 responden

yang bersikap baik terdapat 4 responden (8,0%) yang ber-PHBS kurang b

aik dan terdapat 46 responden (92,0%) yang ber-PHBS baik. Hasil Uji Sta

tistik menunjukkan nilai P= 0,000 (P≤0,05) yang artinya terdapat perbeda

an proporsi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dalam Tatanan Rum

ah Tangga yang bermakna antara responden yang bersikap kurang baik de

ngan responden yang bersikap baik atau dengan kata lain terdapat hubung

an yang bermakna antara Sikap dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

(PHBS) dalam Tatanan Rumah Tangga.


51

3. Sarana Prasarana dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dalam

Tatanan Rumah Tangga

Tabel 5.10 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Sarana Prasarana Dengan Perila
ku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dalam Tatanan Rumah Tangga Di Puskesmas Pur
wasari Kabupaten Karawang Tahun 2021

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat


Total
(PHBS)
No. Sarana Prasarana Kurang Baik Baik P.Value
f % f % f %
10 41,7% 14 58,3 24 100.0%
1. Kurang Memadai
%
6 13,6% 38 86.4 44 100.0%
2. Memadai 0,021
%
16 23,5% 52 76.5 68 100.0%
Total
%

Berdasarkan pada tabel 5.10 diperoleh data bahwa dari 44 responde

n yang memiliki sarana prasarana memadai terdapat 6 responden (13,6%)

yang ber-PHBS Kurang baik dan terdapat 38 responden (86,4%) yang be

r-PHBS baik. Hasil Uji Statistik menunjukkan nilai P= 0,021 (P≤ 0,05) yang art

inya terdapat perbedaan proporsi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHB

S) dalam Tatanan Rumah Tangga yang bermakna antara responden yang

memiliki sarana prasarana kurang memadai dengan responden yang memi

liki sarana prasarana memadai atau dengan kata lain terdapat hubungan ya

ng bermakna antara Sarana Prasarana dengan Perilaku Hidup Bersih dan

Sehat (PHBS).
52

4. Dukungan Keluarga dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dal

am Tatanan Rumah Tangga

Tabel 5.11 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Dukungan Keluarga Dengan Pe


rilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dalam Tatanan Rumah Tangga Di Puskesmas Pur
wasari Kabupaten Karawang Tahun 2021

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PH


Total
Dukungan Ke BS)
No. Kurang Baik Baik P.Value
luarga
f % f % f %
11 47,8% 12 52,2 23 100,0%
1. Kurang Baik
%
5 11,1% 40 88,9 45 100,0%
2. Baik 0,002
%
16 23,5% 52 76,5 68 100,0%
Total
%

Berdasarkan pada tabel 5.11 diperoleh data bahwa dari 45 responde

n yang memiliki Dukungan Keluarga Baik terdapat 5 responden (11,1%)

yang ber-PHBS Kurang baik dan terdapat 40 responden (88,9%) yang be

r-PHBS baik. Hasil Uji Statistik menunjukkan nilai P=0,002 (P≤0,05) yang

artinya terdapat perbedaan proporsi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PH

BS) dalam Tatanan Rumah Tangga yang bermakna antara responden yan

g memiliki dukungan keluarga kurang baik dengan responden yang memi

liki dukungan keluarga baik atau dengan kata lain terdapat hubungan yan

g bermakna antara Dukungan Keluarga dengan Perilaku Hidup Bersih da

n Sehat (PHBS) dalam Tatanan Rumah Tangga.


53

5. Dukungan Tokoh Masyarakat dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

(PHBS) dalam Tatanan Rumah Tangga

Tabel 5.12 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Dukungan Tokoh Masyarakat D


engan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dalam Tatanan Rumah Tangga
Di Puskesmas Purwasari Kabupaten Karawang Tahun 2021

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PH


Total
Dukungan To BS)
No. koh Masyarak Kurang Baik Baik P.Value
at
f % f % f %
1. Kurang Baik 14 41,2% 20 58,8% 34 100,0%
2. Baik 2 5,9% 32 94,1% 34 100,0% 0,001
Total 16 23,5% 52 76,5% 68 100,0%

Berdasarkan pada tabel 5.12 diperoleh data bahwa dari 34 responde

n yang memiliki Dukungan Tokoh Masyarakat Baik terdapat 2 responden

(5,9%) yang ber-PHBS Kurang baik dan terdapat 32 responden (94,1%)

yang ber-PHBS baik. Hasil Uji Statistik menunjukkan nilai P=0,001 (P≤ 0,

05) yang artinya terdapat perbedaan proporsi Perilaku Hidup Bersih dan S

ehat (PHBS) dalam Tatanan Rumah Tangga yang bermakna antara respon

den yang memiliki dukungan tokoh masyarakat kurang baik dengan respo

nden yang memiliki dukungan tokoh masyarakat baik atau dengan kata lai

n terdapat hubungan yang bermakna antara Dukungan Tokoh Masyarakat

dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dalam Tatanan Rumah

Tangga.
54

5.3 Keterbatasan Penelitian

Keterbatasan adalah kelemahan atau hambatan dalam penelitian9.

Dalam melakukan penelitian ini, peneliti menyadari adanya beberapa

kekurangan, antara lain:

1. Kesepakatan waktu yang tidak sesuai sebagaimana yang telah disepakati.

2. Terdapat kendala responden yang sudah berusia tua dan mudah lupa, sehingg

a dalam pengisian kuesiner kurang efektif.

3. Masih terdapat responden yang kurang terbuka saat menjawab kuesioner yang

peneliti bacakan.

5.4 Pembahasan

5.4.1 Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dalam Tatanan Rumah Tangga

Berdasarkan hasil penelitian mengenai Hubungan Determinan Perilaku den

gan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) pada tatanan rumah tangga pada tab

el 5.2 diatas. Dari 68 responden yang ber-PHBS kurang baik sebanyak 16 respond

en (23,5%) dan responden yang ber-PHBS baik sebanyak 52 responden (76,5%).

Hal ini menunjukan bahwa angka tersebut sudah mencapai Indikator Cakupan PH

BS yaitu sebesar 70% dan berbeda dengan hasil rekapitulasi Pendataan PHBS Pus

kesmas Purwasari tahun 2020.

Hal ini kemungkinan disebabkan karena data yang ada belum diperbaharui

dan belum dilakukan pendataan kembali hingga saat penelitian ini akan dilakukan.

Sehingga saat dilakukan pendataan ulang saat penelitian berlangsung, jumlah rum

ah tangga yang sudah ber-PHBS semakin meningkat.


55

5.4.2 Pengetahuan

Hasil penelitian didapatkan bahwa lebih dari setengah responden yaitu seba

nyak 37 responden (54,4%) memiliki pengetahuan baik terhadap Perilaku Hidup

Bersih dan Sehat (PHBS) dibandingkan dengan responden yang memiliki

pengetahuan kurang baik sebanyak 31 responden ( 45,6%) di Puskesmas Purwasar

i Kabupaten Karawang Tahun 2021.

Pengetahuan berasal dari kata dasar tahu, dan ini terjadi setelah seseorang

melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi

melalui proses panca indera manusia, berupa indera penglihatan, pendengaran,

pengecap, penciuman dan perasa, yang memberikan rangsangan kepada otak

sehingga dapat mengenali suatu objek. Dengan sendirinya, pada waktu

penginderaan sampai menghasilkan pengetahuan tersebut dipengaruhi oleh

intensitas dan persepsi terhadap objek yang diamati13.

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Rawati Siregar yang berjudul

Pengaruh Faktor Predisposisi Dan Dukungan Sosial Terhadap Perilaku Hidup

Bersih Dan Sehat Pada Masyarakat Di Desa Simodong Kecamatan Sei Suka

Kabupaten Batu Bara Tahun 2013 menunjukan bahwa responden yang memiliki p

engetahuan kurang sebanyak 59,6% dan responden yang memiliki pengetahuan ba

ik sebanyak 40,4%.

Sebagian besar masyarakat di Kecamatan Purwasari Kabupaten Karawang s

udah mengetahui tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dalam tatanan

rumah tangga karena pihak Puskesmas sudah melakukan sosialisasi PHBS yang di

bantu oleh para kader Desa masing-masing. Tetapi masih ada masyarakat yang bel
56

um tahu tentang pentingnya PHBS, dikarenakan kurangnya memahami apa yang d

imaksud dengan PHBS dan bagaimana penerapannya dalam tatanan rumah tangga.

5.4.3 Sikap

Hasil penelitian didapatkan bahwa lebih dari setengah responden yaitu seba

nyak 50 responden (73,5%) memiliki sikap baik terhadap Perilaku Hidup Bersih d

an Sehat (PHBS) dibandingkan dengan responden yang memiliki sikap kurang bai

k sebanyak 18 responden ( 26,5%) di Puskesmas Purwasari Kabupaten Karawang

Tahun 2021.

Sikap adalah penilaian (bisa berupa pendapat) seseorang terhadap stimulus

atau objek (dalam hal ini adalah masalah kesehatan). Setelah seseorang

mengetahui stimulus atau objek, proses selanjutnya akan menilai atau bersikap

terhadap stimulus atau objek kesehatan tersebut13.

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Wardani yang berjudul Faktor Yang

Mempengaruhi Pelaksanaan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Dalam Tatanan

Rumah Tangga Di Wilayah Kerja Puskesmas Cot Ie Jue Kabupaten Bireuen Tahu

n 2019 menunjukan bahwa responden yang memiliki sikap kurang baik sebanyak

57 responden (58,2%) dan responden yang memiliki sikap baik sebanyak 41 resp

onden (41,8%).

Sebagian besar masyarakat di Kecamatan Purwasari Kabupaten Karawang s

udah memiliki sikap baik tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dalam

tatanan rumah tangga karena sebagian besar masyarakat sudah mengerti dan suda

h mendapatkan sosialisasi PHBS dari pihak Puskesmas yang dibantu oleh para ka

der desa masing-masing. Tetapi masih ada masyarakat yang masih memiliki sikap
57

kurang baik tentang penerapan PHBS, dikarenakan masih ada masyarakat yang be

lum memahami apa yang dimaksud dengan PHBS dan bagaimana penerapannya d

alam tatanan rumah tangga.

5.4.4 Sarana Prasarana

Hasil penelitian didapatkan bahwa lebih dari setengah responden yaitu seba

nyak 44 responden (64,7%) memiliki sarana prasarana Perilaku Hidup Bersih dan

Sehat (PHBS) memadai dibandingkan dengan responden yang memiliki sarana pr

asarana kurang memadai sebanyak 24 responden ( 35,3%) di Puskesmas Purwasar

i Kabupaten Karawang Tahun 2021.

Menurut Haynes dalam Jayadinata (1999), bahwa pengertian sarana dalam

sistem prasarana adalah alat bantu di dalam prasarana yang merupakan alat utama

dalam mendukung kegiatan sosial atau kegiatan ekonomi. Dengan meminjam

istilah di dalam prasarana, maka prasarana disini dapat dianggap sebagai modal

pemerintah yang merupakan dasar dalam mewadahi semua kegiatan sosial

ekonomi lainnya di suatu wilayah perkotaan atau pedesaan.

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Wardani yang berjudul Faktor Yang

Mempengaruhi Pelaksanaan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Dalam Tatanan

Rumah Tangga Di Wilayah Kerja Puskesmas Cot Ie Jue Kabupaten Bireuen Tahu

n 2019 menunjukan bahwa responden yang memiliki sarana prasarana kurang me

madai sebanyak 60 responden (61,2%) dan responden yang memiliki sarana prasa

rana memadai sebanyak 38 responden (38,8%).


68

Sebagian besar masyarakat di Kecamatan Purwasari Kabupaten Karawang s

udah memiliki sarana prasarana Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dalam t

atanan rumah tangga yang memadai karena sebagian besar masyarakat sudah men

gerti apa saja yang perlu dilakukan dan disediakan untuk dapat menerapkan PHBS

dalam tatanan rumah tangga. Tetapi masih ada masyarakat yang masih memiliki s

arana prasarana kurang memadai dalam penerapan PHBS, dikarenakan masyaraka

t tersebut belum memahami apa yang harus dilakukan dan disediakan untuk dapat

menerapkan PHBS dalam tatanan rumah tangga juga karena terbatasnya pendapat

an rumah tangga menjadi salah satu faktor penghambat masyarakat dapat menyedi

akan sarana prasarana PHBS yang memadai.

5.4.5 Dukungan Keluarga

Hasil penelitian didapatkan bahwa lebih dari setengah responden yaitu seba

nyak 45 responden (66,2%) memiliki dukungan keluarga baik terhadap Perilaku H

idup Bersih dan Sehat (PHBS) dibandingkan dengan responden yang memiliki du

kungan keluarga kurang baik sebanyak 23 responden ( 33,8%) di Puskesmas Purw

asari Kabupaten Karawang Tahun 2021.

Dukungan keluarga adalah bentuk perilaku melayani yang dilakukan oleh

keluarga, baik dalam bentuk dukungan emosional (perhatian, kasih sayang,

empati), dukungan penghargaan (menghargai, umpan balik), dukungan informasi

(saran, nasehat, informasi) maupun dalam bentuk dukungan instrumental (bantuan

tenaga, dana, dan waktu)16.

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Ria Qirana yang berjudul Hubungan

Dukungan Keluarga Dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat pada Lansia di
69

Kelurahan Gadang Banjarmasin Tahun 2020 menunjukan bahwa responden yang

memiliki keluarga yang mendukung sebanyak 59 responden (78,7%) dan respond

en yang memiliki keluarga yang kurang mendukung sebanyak 16 responden (21,3

%).

Sebagian besar masyarakat di Kecamatan Purwasari Kabupaten Karawang s

udah memiliki dukungan keluarga baik tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

(PHBS) dalam tatanan rumah tangga karena sebagian besar masyarakat sudah me

ngerti dan sudah mendapatkan sosialisasi PHBS dari pihak Puskesmas yang diban

tu oleh para kader Desa masing-masing. Tetapi masih ada masyarakat yang memil

iki dukungan keluarga kurang baik tentang penerapan PHBS, dikarenakan masih a

da masyarakat yang belum memahami apa yang dimaksud dengan PHBS dan bag

aimana penerapannya dalam tatanan rumah tangga.

5.4.6 Dukungan Tokoh Masyarakat

Hasil penelitian didapatkan bahwa sebanyak 34 responden (50%) memiliki

dukungan keluarga baik terhadap Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dan

responden yang memiliki dukungan keluarga kurang baik sebanyak 34 responden

(50%) di Puskesmas Purwasari Kabupaten Karawang Tahun 2021.

Dukungan tokoh masyarakat adalah dukungan yang diperoleh dari

hubungan interpersonal yang mengacu pada kesenangan, ketenangan, bantuan

manfaat, yang berupa informasi verbal yang diterima seseorang atau masyarakat

dari tokoh masyarakat yang membawa efek perilaku14.

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Yuli Erlina yang berjudul Determinan

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Pada Masyarakat RT02 RW05 Desa Su
70

karahayu Kecamatan Tambelang Kabupaten Bekasi Tahun 2018 menunjukan bah

wa responden yang memiliki dukungan tokoh masyarakat kurang baik sebanyak 7

8,2% dan responden yang memiliki dukungan tokoh masyarakat baik sebanyak 21

8%.

Setengah dari masyarakat di Kecamatan Purwasari Kabupaten Karawang su

dah memiliki dukungan tokoh masyarakat yang baik tentang Perilaku Hidup Bersi

h dan Sehat (PHBS) dalam tatanan rumah tangga karena sebagian tokoh masyarak

at sudah mengerti dan sudah mendapatkan sosialisasi PHBS dari pihak Puskesmas

yang dibantu oleh para kader Desa masing-masing. Sehingga dapat mendukung da

n memotivasi warganya untuk dapat menerapkan PHBS dalam tatanan rumah tang

ga. Tetapi masih ada masyarakat yang memiliki dukungan tokoh masyarakat kura

ng baik tentang penerapan PHBS, dikarenakan masih ada tokoh masyarakat masya

rakat yang belum memahami apa yang dimaksud dengan PHBS dan bagaimana pe

nerapannya dalam tatanan rumah tangga.

5.4.7 Hubungan Pengetahuan dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) da

lam Tatanan Rumah Tangga

Dari hasil analisis hubungan antara Pengetahuan dengan Perilaku Hidup Be

rsih dan Sehat (PHBS) dalam Tatanan Rumah Tangga, diperoleh nilai P= 0,000 ya

ng berarti Ada hubungan bermakna antara Pengetahuan dengan Perilaku Hidup Be

rsih dan Sehat (PHBS) dalam Tatanan Rumah Tangga. Hal ini menunjukan bahwa

hipotesis gagal ditolak.

Hal ini sesuai dengan teori perilaku yang dikemukakan oleh Lawrence

Green dan menurut WHO. Teori Green menjelaskan bahwa faktor perilaku
71

manusia ditentukan oleh tiga faktor utama yaitu faktor-faktor predisposisi

(predisposing factors), faktor-faktor pendukung (enabling factors) dan faktor-

faktor pendorong (reinforcing factors). Pengetahuan merupakan salah satu dari fa

ktor predisposisi tersebut. Sama seperti Teori Green, WHO pun mengelompokkan

pengetahuan ke dalam salah satu faktor determinan perilaku yaitu Pemikiran dan

perasaan (thoughts and feeling).

Hal ini sejalan dengan hasil penelitian Rawati Siregar yang berjudul

Pengaruh Faktor Predisposisi Dan Dukungan Sosial Terhadap Perilaku Hidup

Bersih Dan Sehat Pada Masyarakat Tahun 2013 dengan nilai P=0,005 yang berarti

Ada hubungan antara Pengetahuan dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHB

S) dalam Tatanan Rumah Tangga13.

Hal ini juga sejalan dengan hasil penelitian Unik Mulyanah Sari yang

berjudul Hubungan Pengetahuan, Sikap Kepala Keluarga Dan Dukungan Tokoh

Masyarakat Dengan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) Rumah Tangga

Tahun 2019 dengan nilai P=0,000 yang berarti Ada hubungan antara Pengetahuan

dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dalam Tatanan Rumah Tangga14.

Terdapatnya hubungan antara pengetahuan dengan Perilaku Hidup Bersih d

an Sehat (PHBS) dalam tatanan rumah tangga, karena pengetahuan merupakan

segala sesuatu yang dapat diketahui melalui panca indera dan setelah itu barulah

melakukan untuk bertindak dan dilakukannnya penerapan PHBS dalam tatanan ru

mah tangga. Sebagaimana dilihat dari hasil penelitian, sebagian besar masyarakat

Kecamatan Purwasari telah memiliki pengetahuan mengenai Perilaku Hidup Seha


72

t dan Bersih (PHBS) yang baik, sehingga dapat dengan mudah menerapkan Perila

ku Hidup Sehat dan Bersih (PHBS) dalam tatanan rumah tangga.

5.4.8 Hubungan Sikap dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dalam Ta

tanan Rumah Tangga

Dari hasil analisis hubungan antara Sikap dengan Perilaku Hidup Bersih da

n Sehat (PHBS) dalam Tatanan Rumah Tangga, diperoleh nilai P= 0,000 yang ber

arti Ada hubungan bermakna antara Sikap dengan Perilaku Hidup Bersih dan Seh

at (PHBS) dalam Tatanan Rumah Tangga. Hal ini menunjukan bahwa hipotesis ga

gal ditolak.

Hal ini sesuai dengan teori perilaku Lawrence Green dan menurut WHO.

Teori Green menjelaskan bahwa sikap merupakan salah satu dari faktor-faktor

predisposisi (predisposing factors) dan menurut WHO sikap termasuk kedalam de

terminan thoughts and feeling.

Hal ini sejalan dengan hasil penelitian Wardani yang berjudul Faktor Yang

Mempengaruhi Pelaksanaan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Dalam Tatanan

Rumah Tangga Tahun 2019 dengan nilai P=0,000 yang berarti Ada hubungan anta

ra Sikap dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dalam Tatanan Rumah

Tangga15.

Hal ini juga sejalan dengan hasil penelitian Dedi Sempurna Putra Karim

yang berjudul Determinan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) tatanan ruma

h tangga Tahun 2018 dengan nilai P=0,016 yang berarti Ada hubungan antara Sik

ap dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dalam Tatanan Rumah Tangg

a6.
73

Terdapatnya hubungan antara sikap dengan Perilaku Hidup Bersih dan Seha

t (PHBS) dalam tatanan rumah tangga, karena pengetahuan sebagian besar masyar

akat Kecamatan Purwasari tentang arti pentingnya Perilaku Hidup Bersih dan Seh

at (PHBS) dalam rumah tangga yang sudah baik. Juga karena sosialisasi atau

informasi tentang PHBS dalam rumah tangga yang sudah cukup tersampaikan,

baik yang dilakukan oleh pihak Puskesmas maupun dari kader-kader di masing de

sa-desa se-Kecamatan Purwasari. Sehingga mempengaruhi sikap masyarakat dala

m menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dalam rumah tangga.

5.4.9 Hubungan Sarana Prasarana dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHB

S) dalam Tatanan Rumah Tangga

Dari hasil analisis hubungan antara Sarana Prasarana dengan Perilaku Hidu

p Bersih dan Sehat (PHBS) dalam Tatanan Rumah Tangga, diperoleh nilai P= 0,0

21 yang berarti Ada hubungan bermakna antara Sarana Prasarana dengan Perilaku

Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dalam Tatanan Rumah Tangga. Hal ini menunjuk

an bahwa hipotesis gagal ditolak.

Hal ini sesuai dengan teori perilaku Lawrence Green dan menurut WHO.

Teori Green menjelaskan bahwa Sarana Prasarana termasuk ke dalam faktor pend

ukung (enabling factor) dan WHO menjelaskan bahwa sumber daya (recourses)

merupakan pendukung untuk terjadinya perilaku seseorang atau masyarakat, sama

dengan faktor pendukung/enabling factors (sarana dan prasarana atau fasilitas) dal

am teori Lawrence Green.

Hal ini sejalan dengan hasil penelitian Wardani yang berjudul Faktor Yang

Mempengaruhi Pelaksanaan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Dalam Tatanan


74

Rumah Tangga Tahun 2019 dengan nilai P=0,000 yang berarti Ada hubungan anta

ra Sarana Prasarana dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dalam Tatan

an Rumah Tangga15.

Hal ini juga sejalan dengan hasil penelitian Yayuk Kusumawati yang

berjudul Faktor-faktor yang mempengaruhi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PH

BS) Tahun 2019 dengan nilai P=0,004 yang berarti Ada hubungan antara Sarana P

rasarana dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dalam Tatanan Rumah

Tangga22.

Terdapatnya hubungan antara sarana dan prasarana dengan Perilaku Hidup

Bersih dan Sehat (PHBS) dalam tatanan rumah tangga, karena adanya faktor

pendukung yang digunakan dalam pelaksanaan PHBS dalam tatanan rumah tangg

a seperti adanya posyandu untuk melaksanakan kegiatan ANC dan penimbangan

berat badan bayi dan balita secara teratur, tersedianya WC/jamban dan air bersih y

ang mengalir di hampir setiap rumah, tersedianya sabun untuk mencuci tangan, ter

sedianya taman atau tempat berolahraga agar dapat berolahraga dengan nyaman se

tiap hari, tersedianya puskesmas ataupun puskesmas pembantu yang memiliki aks

es mudah dan dekat dengan masyarakat agar masyarakat dapat memeriksakan kon

disinya.

5.4.10 Hubungan Dukungan Keluarga dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (P

HBS) dalam Tatanan Rumah Tangga


75

Dari hasil analisis hubungan antara Dukungan Keluarga dengan Perilaku Hi

dup Bersih dan Sehat (PHBS) dalam Tatanan Rumah Tangga, diperoleh nilai P=

0,002 yang berarti Ada hubungan bermakna antara Dukungan Keluarga dengan Pe

rilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dalam Tatanan Rumah Tangga. Hal ini me

nunjukan bahwa hipotesis gagal ditolak.

Hal ini sesuai dengan teori perilaku Lawrence Green, dimana Dukungan Ke

luarga termasuk ke dalam faktor pendorong (reinforcing factors).

Hal ini sejalan dengan hasil penelitian Ria Qirana yang berjudul Hubungan

antara dukungan keluarga dengan perilaku hidup bersih dan sehat Tahun 2020 den

gan nilai P=0,002 yang berarti Ada hubungan antara Dukungan Keluarga dengan

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dalam Tatanan Rumah Tangga7.

Hal ini juga sejalan dengan hasil penelitian Wardani yang berjudul Faktor

Yang Mempengaruhi Pelaksanaan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Dalam

Tatanan Rumah Tangga Tahun 2019 dengan nilai P=0,000 yang berarti Ada hubu

ngan antara Dukungan Keluarga dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)

dalam Tatanan Rumah Tangga15.

Terdapatnya hubungan antara dukungan keluarga dengan Perilaku Hidup B

ersih dan Sehat (PHBS) dalam tatanan rumah tangga, karena dukungan dari

keluarga sangat berperan untuk selalu menerapkan PHBS seperti menggunakan

jamban sehat, tidak merokok di dalam rumah, hanya memberikan ASI hingga bayi

nya berusia 6 bulan, melakukan olahraga rutin setiap hari, memakan sayur dan bu

ah setiap hari. Dengan adanya dukungan keluarga, setiap orang akan lebih
76

termotivasi untuk selalu menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)

dalam tatanan rumah tangga.

5.4.11 Hubungan Dukungan Tokoh Masyarakat dengan Perilaku Hidup Bersih da

n Sehat (PHBS) dalam Tatanan Rumah Tangga

Dari hasil analisis hubungan antara Dukungan Tokoh Masyarakat dengan P

erilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dalam Tatanan Rumah Tangga, diperoleh

nilai P= 0,001 yang berarti Ada hubungan bermakna antara Dukungan Tokoh Mas

yarakat dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dalam Tatanan Rumah T

angga. Hal ini menunjukan bahwa hipotesis gagal ditolak.

Hal ini sesuai dengan teori perilaku Lawrence Green dan menurut WHO.

Teori Green menjelaskan bahwa Dukungan Tokoh Masyarakat termasuk ke dalam

faktor pendorong (reinforcing factors) dan WHO mengemukakan bahwa Dukunga

n tokoh masyarakat ini termasuk ke dalam determinan Adanya acuan atau

referensi dari seseorang atau pribadi yang dipercayai (personal references).

Hal ini sejalan dengan hasil penelitian Yuli Erlina yang berjudul Determina

n Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Tahun 2018 dengan nilai P=0,002 yan

g berarti Ada hubungan antara Dukungan Tokoh Masyarakat dengan Perilaku Hid

up Bersih dan Sehat (PHBS) dalam Tatanan Rumah Tangga23.

Hal ini juga sejalan dengan hasil penelitian Devi Delawati yang berjudul De

terminan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Terhadap Pola Hidup Sehat Da

lam Tatanan Rumah Tangga Tahun 2020 dengan nilai P=0,047 yang berarti Ada h

ubungan antara Dukungan Tokoh Masyarakat dengan Perilaku Hidup Bersih dan

Sehat (PHBS) dalam Tatanan Rumah Tangga24.


77

Terdapatnya hubungan antara dukungan tokoh masyarakat dengan Perilaku

Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dalam tatanan rumah tangga, karena tokoh

masyarakat merupakan panutan dalam berperilaku termasuk perilaku kesehatan da

n dukungan yang diberikannya dalam upaya meningkatkan kesehatan warganya.

Oleh karena itu, dengan adanya dukungan tokoh masyarakat sebagai bentuk keped

ulian terhadap warganya maka diharapkan warganya akan senantiasa menerapkan

gaya hidup sehat sehingga akan terwujud Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHB

S) dalam tatanan rumah tangga.


BAB VI

SIMPULAN DAN SARAN

6.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada BAB V tentang Hub

ungan Determinan Perilaku Dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dala

m Tatanan Rumah Tangga Di Puskesmas Purwasari Kabupaten Karawang Tahun

2021, maka penulis menyimpulkan:

1. Sebagian besar responden ber-PHBS baik yaitu sebanyak 52 responden (76,5%)

dan responden yang ber-PHBS Kurang Baik sebanyak 16 responden (23.5%).

2. Responden yang memiliki Pengetahuan Baik sebanyak 37 responden (54,4%) d

an responden yang memiliki Pengetahuan Kurang Baik sebanyak 31 responden

(45,6%).

3. Responden yang memiliki Sikap Baik sebanyak 50 responden (73,5%) dan resp

onden yang memiliki Sikap Kurang Baik sebanyak 18 responden (26.5%).

4. Responden yang memiliki Sarana Prasarana Memadai sebanyak 44 responden

(64,7%) dan responden yang memiliki Sarana Prasarana Kurang Memadai seba

nyak 24 responden (35,3%).

5. Responden yang memiliki Dukungan Keluarga Baik sebanyak 45 responden (6

6,2%) dan responden yang memiliki Dukungan Keluarga Kurang Baik sebanyak

23 responden (33,8%).

69
70

6. Responden yang memiliki Dukungan Tokoh Masyarakat Kurang Baik sebanyak

34 responden (50%) dan responden yang memiliki Dukungan Tokoh Masyaraka

t Baik sebanyak 34 responden (50%).

7. Ada hubungan antara Pengetahuan dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (P

HBS) dalam tatanan rumah tangga di Puskesmas Purwasari Kabupaten Karawan

g Tahun 2021 dengan nilai P=0,000.

8. Ada hubungan antara Sikap dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) d

alam tatanan rumah tangga di Puskesmas Purwasari Kabupaten Karawang Tahu

n 2021 dengan nilai P=0,000.

9. Ada hubungan antara Sarana Prasarana dengan Perilaku Hidup Bersih dan Seha

t (PHBS) dalam tatanan rumah tangga di Puskesmas Purwasari Kabupaten Kara

wang Tahun 2021 dengan nilai P=0,021.

10. Ada hubungan antara Dukungan Keluarga dengan Perilaku Hidup Bersih dan

Sehat (PHBS) dalam tatanan rumah tangga di Puskesmas Purwasari Kabupaten

Karawang Tahun 2021 dengan nilai P=0,002.

11. Ada hubungan antara Dukungan Tokoh Masyarakat dengan Perilaku Hidup B

ersih dan Sehat (PHBS) dalam tatanan rumah tangga di Puskesmas Purwasari K

abupaten Karawang Tahun 2021 dengan nilai P=0,001.


71

6.2 Saran

6.2.1 Teoritis

Diharapkan dapat menjadi masukan dan tambahan referensi tentang Hubun

gan Determinan Perilaku Dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dalam

Tatanan Rumah Tangga.

6.2.2 Praktis

1. Diharapkan Puskesmas Purwasari dapat meningkatkan pendidikan kesehatan

hingga ke tingkat RT dan RW misalnya dengan cara mengadakan atau

pemberian informasi tentang PHBS dalam tatanan rumah tangga melalui

berbagai media misalnya melalui poster-poster dan spanduk.

2. Diharapkan Puskesmas Purwasari untuk selalu melibatkan ketua RT, ketua RW

ataupun tokoh masyarakat setempat dalam setiap acara PHBS agar mereka

dapat memahami mengenai PHBS dalam tatanan rumah tangga.

3. Diharapkan dapat selalu mengadakan kegiatan gotong royong kebersihan di ling

kungan masing-masing agar masyarakat tidak lupa untuk melakukan PHBS.


72

DAFTAR PUSTAKA

1. Kemenkes RI. Pedoman pembinaan perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). J
akarta: Kementerian RI; 2011. 7

2. Kemenkes RI. Profil kesehatan Indonesia tahun 2019. Jakarta: Kementerian RI;
2020. 244

3. Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat. Profil Kesehatan Provinsi Jawa Barat. Ba
ndung; 2020.

4. Direktorat Kesehatan dan Gizi Masyarakat Kedeputian Pembangunan Manusia,


Masyarakat dan Kebudayaan Kementerian PPN/Bappenas. Penguatan P
elayanan Kesehatan Dasar Di Puskesmas. Jakarta: 2018.

5. Victor Trismanjaya Hulu, dkk. Promosi Kesehatan Masyarakat. Medan: Yayasa


n Kita Menulis; 2020.

6. Dedi Sempurna Putra Karim. Determinan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PH
BS) tatanan rumah tangga. Vol.07. Medan: Program Studi Kesehatan M
asyarakat Universitas Sari Mutiara Indonesia; 2018.

7. Ria Qirana. Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat pada Lansia di Kelurahan Gadang Banjarmasin. Banjarmasin: Fak
ultas Kesehatan Masyarakat; 2020.

8. Puji Eka Mathofani dkk. Determinan Pemanfaatan Jamban Keluarga pada


Keluarga. Lebak: Program Studi Kesehatan Masyarakat Universitas Fal
etehan; 2020.

9. Umi Saadah. Hubungan Pengetahuan, Ketersediaan Sarana Dan Prasarana


Dengan Penerapan PHBS Di SDN 12 Tarung – Tarung Selatan Rao
Pasaman. Bukittinggi: Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Perintis Program
Studi Sarjana Keperawatan; 2018.

10. Anik Maryunani. Perilaku Hidup bersih dan Sehat (PHBS) untuk mahasiswa
kesehatan dan petugas kesehatan. Jakarta: Trans Info Media; 2013.

11. Kemenkes RI. Pedoman pembinaan perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
Jakarta: Kementerian RI; 2011. 8

12. Kemenkes RI. Booklet 10 Perilaku Bersih dan Sehat di Rumah Tangga.

13. Rawati Siregar. Pengaruh Faktor Predisposisi Dan Dukungan Sosial Terhadap
Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Pada Masyarakat Di Desa Simodong
73

Kecamatan Sei Suka Kabupaten Batu Bara. Medan: Universitas Sumate


ra Utara; 2013.

14. Unik Mulyanah Sari. Hubungan Pengetahuan, Sikap Kepala Keluarga Dan
Dukungan Tokoh Masyarakat Dengan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat
(Phbs) Rumah Tangga Di Desa Cintaraja Kecamatan Singaparna
Kabupaten Tasikmalaya. Tasikmalaya: Stikes Respati Tasikmalaya; 201
9.

15. Wardani. Faktor Yang Mempengaruhi Pelaksanaan Perilaku Hidup Bersih


Dan Sehat Dalam Tatanan Rumah Tangga Di Wilayah Kerja Puskesmas
Cot Ie Jue Kabupaten Bireuen. Medan: Institut Kesehatan Helvetia; 201
9.

16. Tia Febrilia. Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Body Image Pada Pasien
Post Operasi Mastektomi Di Ruang Rawat Inap Bedah Rsud Dr. H.
Abdul Moeloek Provinsi Lampung. Tanjungkarang: Politeknik Kesehat
an Tanjungkarang; 2019.

17. Ahmad Kholid. Promosi Kesehatan Dengan Pendekatan Teori Perilaku, Media
Dan Aplikasinya Untuk Mahasiswa Dan Praktisi Kesehatan. Depok: PT
RajaGrafindo Persada; 2017.

18. Sandu Siyoto, SKM,M.Kes. Dasar Metodologi Penelitian. Yogyakarta: Literas


i Media Publishing; 2015

19. Idrus Jusat. Pengolahan Data Penelitian Kesehatan Dan Gizi. Jakarta: Salemba
Medika; 2019.

20. Yanti Fahmi, Aliamin, Irwan Saputra. Demand Terhadap Pelayanan Poliklinik
Di Rumah Sakit Tk.II Iskandar Muda Banda Aceh. Banda Aceh: Pascas
arjana Universitas Muhammadiyah Banda Aceh; 2020

21. Sony Faisal Rinaldi, Bagya Mujianto. Metodologi Penelitian dan Statistik. Jak
arta: Pusat Pendidikan Sumber Daya Manusia Kesehatan Badan Penge
mbangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan; 2017. 1
4

22. Yayuk Kusumawati, Nuraini, Linda Hernike Napitupulu. Faktor-faktor yang


mempengaruhi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Desa Ladan
g Panjang Kecamatan Sungai Gelam Kabupaten Muaro Jambi. Muaro J
ambi: Majalah Ilmiah Universitas Almuslim; 2019.

23. Yuli Erlina, S.Kep, M.Kes. Determinan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PH
BS) Pada Masyarakat RT02 RW05 Desa Sukarahayu Kecamatan Tamb
elang Kabupaten Bekasi. Bekasi: Institut Medika Drg Suherman; 2018.
74

24. Devi Delawati. Determinan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Terhada
p Pola Hidup Sehat Dalam Tatanan Rumah Tangga Di Wilayah Kerja P
uskesmas Burnai Mulya Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur. Indrala
ya: Universitas Sriwijaya; 2020.
75

LAMPIRAN

INFORMED CONSENT
SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:


Nama :
Jenis Kelamin :
Alamat :

Saya yang tersebut di atas menyatakan SETUJU dan BERSEDIA untuk terlibat
dalam penelitian yang berjudul "Hubungan Determinan Perilaku Dengan Perilaku
Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dalam Tatanan Rumah Tangga di Puskesmas
Purwasari Kabupaten Karawang Tahun 2021" yang diselenggarakan oleh Fitri
Nur Hidayati, Am.Keb.

Dalam kegiatan ini, saya telah menyadari, memahami dan menerima bahwa:
1. Saya diminta untuk memberikan informasi yang sejujur-jujurnya
2. Identitas dan informasi yang saya berikan akan DIRAHASIAKAN dan tidak
akan disampaikan secara terbuka kepada umum
3. Saya menyetujui adanya perekaman selama penelitian berlangsung
4. Guna menunjang kelancaran penelitian yang akan dilaksanakan, maka segala
hal yang terkait dengan waktu dan tempat akan disepakati bersama

Dalam menandatangani lembar ini, saya TIDAK ADA PAKSAAN dari pihak
manapun sehingga saya bersedia untuk mengikuti penelitian.

Mengetahui Karawang, 2021

Peneliti Partisipan
76

KUESIONER
HUBUNGAN DETERMINAN PERILAKU DENGAN PERILAKU HIDUP BER

SIH DAN SEHAT (PHBS) DALAM TATANAN RUMAH TANGGA DI PUSK

ESMAS PURWASARI KABUPATEN KARAWANG TAHUN 2021

Karakteristik Responden

1. Nama Responden : ………………………………………………


2. Usia : ………………………………………………
3. Jenis Kelamin : ………………………………………………
4. Alamat : ………………………………………………
5. Pendidikan terakhir : ………………………………………………
6. Pekerjaan : ………………………………………………
7. Pendapatan keluarga perbulan : …………………………………………………
8. Jumlah anggota keluarga : …………………………………………………
Usia anak : ………………………………………………..
77

Kuesioner Pengetahuan

A. Berilah tanda silang (X) pada Jawaban yang Benar Menurut Anda!
1. Apa yang dimaksud dengan a. Setiap anggota rumah tangga
PHBS? meningkat kesehatannya
a. Perilaku hidup bersih dan sehat b. Setiap rumah tangga meningkat
b. Upaya untuk memberikan kesehatannya
pengalaman belajar atau c. Setiap anggota rumah tangga
menciptakan suatu kondisi tidak mudah sakit
perorangan ataupun kelompok 5. Kegiatan PHBS mencangkup
dalam meningkatkan bidang apa saja?
pengetahuan, sikap dan a. Pertolongan persalinan
perilaku, agar dapat b. Kesehatan rumah tangga
menerapkan cara-cara hidup c. Pemeliharaan Kesehatan
sehat. 6. Kegiatan PHBS gaya hidup sehat
c. Memberikan informasi dan adalah?
melakukan edukasi, untuk a. Tidak merokok di luar rumah
meningkatkan pengetahuan, b. Berolahraga setiap ada waktu
sikap dan perilaku c. Makan sayur dan buah setiap
2. Apakah kita perlu melakukan hari
PHBS didalam kehidupan 7. Pertolongan persalinan sebaiknya
keluarga ? ditolong oleh?
a. Perlu a. Bidan
b. Tidak perlu b. Dokter gigi
c. Tidak tahu c. Orang yang berpengalaman
3. Siapa sasaran PHBS? membantu persalinan
a. Tatanan rumah tangga 8. Apa yang dimaksud dengan
b. Anak-anak pemberian asi eksklusif?
c. Remaja a. Pemberian ASI pada usia 0-6
4. Berikut manfaat PHBS di tatanan bulan dengan memberikan
rumah tangga? tambahan makanan atau
78

minuman lain seperti (pisang,


teh manis, madu dll)
b. Pemberian ASI pada usia 0-6
bulan tanpa memberikan
79

tambahan makanan atau minuman c. Untuk memantau pertumbuhan


lain. bayi dan balita
c. Pemberian ASI pada usia 0-3 10. Salah satu sumber air bersih
bulan tanpa memberikan adalah?
tambahan makanan atau minuman a. Air sumur pompa
lain. b. Mata air
9. Apakah manfaat menimbang bayi c. Air sumur pompa berjarak
dan balita setiap bulan? minimal 10 meter dari tempat
a.Untuk mendeteksi dini penyakit pembuangan kotoran
pada bayi dan balita
b. Untuk memeriksakan bayi dan
balita
80
81

Kuesioner Sikap
N Jawaban
Pertanyaan
o. Setuju Tidak Setuju
Perilaku hidup bersih dan sehat merupakan
1.
salah satu tindakan dalam mencegah penyakit
Mencuci tangan pakai sabun dapat
2.
menghindarkan penularan penyakit infeksi
Melakukan aktifitas fisik (olahraga) setiap hari
3.
merupakan suatu cara memelihara kesehatan
ASI eksklusif tidak harus diberikan pada bayi
4.
sampai usia 6 bulan
Sayur dan buah merupakan makanan yang
5. penting untuk disiapkan setiap hari dalam
menu keluarga
Merokok dirumah adalah sesuatu hal yang
6.
biasa dilakukan
Air yang kurang bersih tidak selalu menjadi
7.
sumber penularan penyakit
Menimbang bayi dan balita merupakan
8.
kegiatan yang harus dilakukan oleh ibu
Pemeliharan jamban merupakan bentuk dari
9.
pemeliharan lingkungan
10. Sampah dapat dibuang dimana saja
82

Kuesioner Sarana Prasarana


Jawaban
No. Pertanyaan
Ya Tidak
Apakah rumah anda memiliki tempat
1.
pembuangan sampah (tong sampah)?
Apakah rumah anda memiliki sumur dengan
2.
air yang jernih?
3. Apakah rumah anda memiliki Jamban/WC?
Apakah lantai rumah anda terbuat dari
4.
semen?
Apakah rumah anda memiliki saluran
5.
pembuangan air kotor (air bekas cucian)?
Apakah rumah anda memiliki sabun cuci
6.
tangan?
Apakah selalu ada air dalam menggunakan
7.
jamban di tempat anda?
Apakah di tempat anda terdapat lahan dan
8. bahan yang bisa digunakan dalam pembuatan
jamban/wc?
Jika salah satu anggota keluarga anda sakit,
9. apakah anda langsung membawa ke
puskesmas?
Apakah anda selalu memanfaatkan fasilitas
10. pelayanan kesehatan yang tersedia di
puskesmas?
83

Kuesioner Dukungan Keluarga


Jawaban
No. Pertanyaan
Ya Tidak
Keluarga setuju dengan tindakan olahraga seti
1.
ap hari
Keluarga memberikan dukungan penuh terha
2. dap tindakan persalinan ditolong oleh tenaga
kesehatan
Keluarga memberikan pujian jika anak diberi
3.
ASI eksklusif pada usia 0-6 bulan
Keluarga menunjukkan rasa simpati jika angg
4.
ota keluarga tidak merokok di dalam rumah
Keluarga senang melakukan pemberantasan j
5.
entik nyamuk di dalam rumah
6. Keluarga senang jika kondisi rumah bersih
Keluarga memberikan perhatian pada kondisi
7.
lingkungan yang sehat
Keluarga meluangkan waktu untuk menemani
8.
ibu periksa kehamilan
Keluarga memperhatikan kebutuhan biaya unt
9.
uk persalinan
Keluarga menyediakan biaya pembuatan jam
10.
ban
84

Kuesioner Dukungan Tokoh Masyarakat


1. Apakah Bapak/Ibu pernah mendapatkan ajakan dari tokoh masyarakat untuk
berPerilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) ?
a.Pernah (Lanjut ke pertanyaan berikutnya)
b.Tidak pernah (Berhenti)
2. Dimana Bapak/Ibu pernah mendapat ajakan untuk berPerilaku Hidup Bersih
dan Sehat (PHBS) ?
a.Datang kerumah
b.Pengajian
c.Posyandu
3. Apakah tokoh masyarakat pernah mengajak untuk hal-hal sebagai berikut :

No. Bentuk ajakan Ya Tidak


1. Menganjurkan persalinan ditolong oleh bidan
2. Menganjurkan memberikan ASI Eksklusif pada bayi usia 0-6 bulan

3. Mengajak menimbang bayi dan balita ke Posyandu setiap sebulan


sekali
4. Menganjurkan menggunakan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari

5. Menganjurkan mencuci tangan dengan air bersih dan sabun sebelum


dan sesudah melakukan ativitas
6. Menganjurkan masyarakat untuk membuat atau memiliki jamban
keluarga
7. Mengajak masyarakat untuk memberantas nyamuk seminggu sekali

8. Menganjurkan makan sayur dan buah setiap hari


9. Menganjurkan kepada masyarakat untuk melakukan aktivitas fisik
minimal 30 menit setiap hari
10. Menganjurkan untuk tidak merokok didalam rumah.
85

Kuesioner Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dalam tatanan Rumah Tang
ga
Jawaban
No. Pertanyaan
Ya Tidak
1. Pada saat ibu melahirkan ditolong oleh tenaga kesehatan
2. Ibu hanya memberi ASI pada bayi sampai usia 6 bulan
Ibu rutin menimbang bayi mulai umur 1 bulan setiap bulan
3.
sampai usia 5 tahun

4. Untuk keperluan mencuci, keluarga menggunakan air


bersih yang memenuhi syarat kesehatan
5. Anggota keluarga memiliki kebiasaan mencuci tangan
yang kotor dengan air bersih dan sabun
6. Jamban di rumah, dilengkapi unit penampungan kotoran
dan air
7. Keluarga rutin melakukan pemberantasan jentik nyamuk
khususnya pada tempat terbuka dan tergenang air
8. Sayur dan buah merupakan jenis makanan yang selalu
disediakan di rumah
9. Anggota keluarga rutin melakukan aktifitas fisik setiap hari
10. Anggota keluarga tidak ada yang merokok di dalam rumah

D okumentas i Pe

ne litian
86
87

Anda mungkin juga menyukai