Anda di halaman 1dari 52

PROPOSAL PENELITIAN

ANALISIS MINAT KEPESERTAAN KELUARGA BERENCANA DI WILAYAH


KERJA PUSKESMAS TANJUNG BATU KABUPATEN OGAN ILIR
TAHUN 2023

Disusun Oleh :
Evi Hudria
NIM. 21121040P

YAYASAN PENDIDIKAN DAN KESEHATAN KADER BANGSA


UNIVERSITAS KADER BANGSA PALEMBANG
FAKULTAS KESEHATAN
PROGRAM STUDI STRATA – 1 KESEHATAN MASYARAKAT
2023
PROPOSAL PENELITIAN

ANALISIS MINAT KEPESERTAAN KELUARGA BERENCANA DI WILAYAH


KERJA PUSKESMAS TANJUNG BATU KABUPATEN OGAN ILIR
TAHUN 2023

Diajukan Sebagai Pedoman Penelitian Guna Menyusun Skripsi


Dalam Rangka Menyelesaikan Pendidikan Pada Fakultas Kesehatan
Program Studi Strata – 1 Kesehatan Masyarakat
Universitas Kader Bangsa Palembang

Disusun Oleh :
Evi Hudria
NIM. 21121040P

YAYASAN PENDIDIKAN DAN KESEHATAN KADER BANGSA


UNIVERSITAS KADER BANGSA PALEMBANG
FAKULTAS KESEHATAN
PROGRAM STUDI STRATA – 1 KESEHATAN MASYARAKAT

ii
2023

SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :


Nama : Evi Hudria
NIM : 21121040P
Program/Fakultas : Kesehatan
Program Studi : S-1 Kesehatan Masyarakat
Konsentrasi : Administrasi Kebijakan Kesehatan

Dengan ini menyatakan dengan benar bahwa Proposal ini saya buat sendiri dengan
tidak melakukan tindakan plagiatisme, dan saya bertanggung jawab sepenuhnya atas isi
proposal skripsi ini. Apabila ternyata saya mengingkari pernyataan ini maka saya
bersedia menerima sanksi apapun dari pendidikan.

Demikianlah pernyataan ini saya buat, untuk dapat dipergunakan sebagaimana


mestinya.

Yang menyatakan

Evi Hudria

iii
HALAMAN PENETAPAN
SK.Rektor UKB No. 007 /B-SK.Skripsi /UKB/II/2023, tanggal 15 Februari 2023

REKTOR UKB MENETAPKAN


JUDUL DAN PEMBIMBING SKRIPSI

Nama : Evi Hudria

NIM : 21121040P

Program/Fakultas : Kesehatan

Program Studi : Strata – 1 Kesehatan Masyarakat

Judul : Analisis Minat Kepesertaan Keluarga Berencana di Wilayah

Kerja Puskesmas Tanjung Batu Kabupaten Ogan Ilir

Pembimbing I : Ririn Noviyanti Putri, SKM., MKM

Pembimbing II : Leni Novianti, SKM., M.Kes

Universitas Kader Bangsa Palembang


Rektor,

Dr. Hj. Irzanita, SH., SE., SKM., MM., M.Kes.

iv
HALAMAN PENETAPAN
SK.Rektor UKB No. 008 /B-SK.Prop /UKB/III/2023, tanggal 20 Maret 2023

REKTOR UKB MENETAPKAN


JUDUL DAN PENGUJI PROPOSAL

Nama : Evi Hudria

NIM : 21121040P

Program/Fakultas : Kesehatan

Program Studi : Strata – 1 Kesehatan Masyarakat

Judul : Analisis Minat Kepesertaan Keluarga Berencana di Wilayah

Kerja Puskesmas Tanjung Batu Kabupaten Ogan Ilir

Penguji I : dr. Mustika Fatimah, M.Kes

Pembimbing I : Ririn Noviyanti Putri, SKM., MKM

Pembimbing II : Leni Novianti, SKM., M.Kes

Universitas Kader Bangsa Palembang


Rektor

Dr. Hj. Irzanita, SH, SE, SKM, MM, M.Kes

v
HALAMAN PERSETUJUAN

Nama : Evi Hudria

NIM : 21121040P

Program/Fakultas : Kesehatan

Program Studi : Strata – 1 Kesehatan Masyarakat

Judul : Analisis Minat Kepesertaan Keluarga Berencana di Wilayah

Kerja Puskesmas Tanjung Batu Kabupaten Ogan Ilir

Proposal Penelitian ini telah diperiksa dan disetujui untuk diseminarkan

Pembimbing I Pembimbing II

Ririn Noviyanti Putri, SKM., MKM Leni Novianti, SKM., M.Kes

Menyetujui,
Dekan Fakultas Kesehatan

Riki Rinaldi, S.Si., M.Si

vi
HALAMAN PERSETUJUAN

Nama : Evi Hudria

NIM : 21121040P

Program/Fakultas : Kesehatan

Program Studi : Strata – 1 Kesehatan Masyarakat

Judul : Analisis Minat Kepesertaan Keluarga Berencana di Wilayah

Kerja Puskesmas Tanjung Batu Kabupaten Ogan Ilir

Proposal penelitian ini telah diseminarkan pada tanggal 24 Mei 2023 dan telah
diperbaiki.

Pembimbing I Pembimbing II

Ririn Noviyanti Putri, SKM., MKM Leni Novianti, SKM., M.Kes

Menyetujui,
Dekan Fakultas Kesehatan

Riki Rinaldi, S.Si., M.Si

vii
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,Allah SWT serta
junjungan kita Nabi Muhammad SAW, karena atas rahmat dan karunia-Nya peneliti
dapat mengikuti pendidikkan sekaligus dapat menyelesaikan proposal skripsi ini yang
berjudul “Analisis Minat Kepesertaan Keluarga Berencana di Wilayah Kerja Puskesmas
Tanjung Batu Kabupaten Ogan Ilir”.
Proposal Skripsi ini sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Kesehatan Masyarakat pada Fakultas Kesehatan Program Studi S-1 Kesehatan
Masyarakat Universitas Kader Bangsa Palembang. Peneliti mengucapkan terima kasih
yang sebesar-besarnya terutama kepada orang tua dan semua pihak yang secara
langsung maupun tidak langsung telah memberikan bantuan dan bimbingan baik secara
fisik maupun dorongan secara spiritual yang sangat berguna bagi penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini, antara lain:
1. Bapak Ferry Preska, ST.,Msc,EE, PhD selaku Ketua Yayasan Universitas Kader
Bangsa Palembang.
2. Ibu Dr. Hj. Irzanita, SH.,SE.,S.KM.,MM,M.Kes Selaku Rektor Universitas Kader
Bangsa Palembang.
3. Bapak Ferroka Putra Wathan, B.Eng.,MH.,M.Kes Selaku Wakil Rektor I Universitas
Kader Bangsa Palembang.
4. Ibu Dr. dr. Fika Minata Wathan, M.Kes selaku Wakil Rektor II Universitas Kader
Bangsa Palembang.
5. Bapak Riki Rinaldi Selaku Dekan Fakultas Kesehatan Universitas Kader Bangsa
Palembang.
6. Ibu Ririn Noviyanti Putri, S.KM.,M.KM selaku Ka. Prodi dan Pembimbing Materi
dalam penyusunan proposal skripsi ini.
7. Ibu Leni Novianti, SKM., M.Kes selaku Pembimbing Teknis.
8. Ibu dr. Mustika Fatimah, M.Kes selaku penguji dalam penyusunan Skripsi ini.

viii
9. Untuk Suami, anak-anakku, orang tua dan saudaraku tersayang yang telah
memberikan semangat dan dukungan yang luar biasa selama pembuatan proposal
skripsi ini.
Didalam penyusunannya proposal penelitian ini, peneliti sangat menyadari
masih banyak terdapat kekurangan dalam bentuk penyajian materi maupun teknik
penyusunan yang masih jauh dari sempurna. Karena keterbatasan kemampuan
pengetahuan dan pengalaman serta literatur yang peneliti miliki maka dari itu peneliti
sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun dan berguna untuk
memperbaiki di masa yang akan datang. Harapan peneliti semoga proposal penelitian
ini bermanfaat bagi kita semua dan generasi penerus selanjutnya.
Palembang, Mei 2023

Peneliti

ix
DAFTAR ISI

halaman

HALAMAN JUDUL ........................................................................................... ii


HALAMAN PERNYATAAN TIDAK PLAGIAT............................................ iii
HALAMAN PENETAPAN JUDUL DAN PEMBIMBING ........................... iv
HALAMAN PENETAPAN PENGUJI PROPOSAL....................................... v
HALAMAN PERSETUJUAN PROPOSAL UNTUK
DISEMINARKAN .............................................................................................. vi
HALAMAN PERSETUJUAN PROPOSAL TELAH DISEMINARKAN..... vii
KATA PENGANTAR......................................................................................... viii
DAFTAR ISI ....................................................................................................... x
DAFTAR TABEL................................................................................................ xii
DAFTAR GAMBAR........................................................................................... xiii
DAFTAR LAMPIRAN....................................................................................... xiv

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.......................................................................................... 1
1.2 Identifikasi Masalah................................................................................. 4
1.3 Pembatasan Masalah................................................................................. 4
1.4 Rumusan Masalah..................................................................................... 5
1.5 Tujuan Penelitian...................................................................................... 6
1.5.1 Tujuan Umum................................................................................... 6
1.5.2 Tujuan Khusus.................................................................................. 6
1.6. Manfaat Penelitian................................................................................... 7
1.6.1 Secara Teoritis................................................................................... 7
1.6.2 Secara Praktis.................................................................................... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Keluarga Berencana.................................................................................. 8
2.2 Faktor yang Mempengaruhi Minat KB.....................................................15
2.3 Kerangka Teori.........................................................................................20

BAB III KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS


3.1 Kerangka Konsep......................................................................................22
3.2 Hipotesis...................................................................................................23

BAB IV METODE PENELITIAN


4.1 Desain Penelitian......................................................................................25
4.2 Waktu dan Tempat Penelitian...................................................................25

x
4.3 Populasi dan Sampel.................................................................................25
4.3.1 Populasi Penelitian............................................................................25
4.3.2 Sampel Penelitian..............................................................................26
4.4 Pengumpulan Data....................................................................................26
4.5Pengolahan Data........................................................................................26
4.6 Analisis Data.............................................................................................27
4.6.1 Analisis Univariat..............................................................................27
4.6.2 Analisis Bivariat................................................................................28
4.7 Definisi Operasional.................................................................................28

DAFTAR PUSTAKA

xi
DAFTAR TABEL

halaman

Tabel 1. Definisi Operasional...........................................................................28

xii
DAFTAR GAMBAR

halaman

Gambar 1. Kerangka Konsep............................................................................21

Gambar 2. Kerangka Teori.............................................................................23

xiii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Informed Consent

Lampiran 2. Kuesioner

xiv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia merupakan salah satu penandatangan komitmen

pembangunan global. Tujuan Pembangunan Global ini juga meliputi

indikator-indikator program Keluarga Berencana (KB) seperti tingkat

pemakaian kontrasepsi atau Contraceptive Prevalense Rate (CPR), tingkat

fertilitas remaja, dan kebutuhan keluarga berencana yang belum terpenuhi.

Tahun 2015 merupakan akhir pelaksaan Millenium Development Goals

(MDGs) dimana evaluasi Indonesia menunjukkan 5 pencapaian target MDGs

yang belum memuaskan yaitu target untuk menurunkan angka kematian ibu,

meningkatkan angka pemakaian kontrasepsi menunjukkan kemajuan yang

lambat dan cenderung tersendat dalam satu dekade terakhir (Irmawaty, 2020).

Keluarga berencana merupakan usaha untuk mewujudkan keluarga

yang berkualitas melalui promosi, perlindungan, dan bantuan dalam

mewujudkan hak- hak reproduksi serta penyelenggaraan pelayanan,

pengaturan dan dukungan yang diperlukan untuk membentuk keluarga

dengan usia kawin yang ideal, mengatur jumlah, jarak, dan usi ideal

melahirkan anak, mengatur kehamilan dan membina ketahanan serta

kesejahteraan anak (BKKBN, 2018).

Program Keluarga Berencana (KB) di Indonesia salah satu program

KB paling berhasil di dunia. Meski begitu, ternyata laju pertumbuhan dan

jumlah penduduk masih tinggi. Masih tingginya laju pertumbuhan penduduk

Indonesia merupakan permasalahan yang besar, dan diperlukan perhatian dan

1
2

penanganan yang sungguh-sungguh dari semua pihak baik masyarakat

maupun pemerintah (Nana, 2018). Jumlah penduduk Indonesia pada tahun

2019 sebanyak 273.879.750 jiwa dengan persentase laki-laki sebanyak

138.303.472 jiwa dan perempuan 135.576.278 jiwa, sedangkan pada tahun

2022 sebanyak 275.077.000 jiwa. Jumlah tersebut naik 1,13% dibandingkan

dengan tahun lalu (Profil Kesehatan Indonesia, 2022).

Pemerintah mencanangkan Program Keluarga Berencana (KB) sebagai

strategi dalam mengatur laju pertambahan penduduk. Menurut BKKBN, KB

aktif di antara PUS tahun 2021 sebesar 62,5%, mengalami penurunan dari

tahun sebelumnya yaitu sebesar 63,27%. Sementara target RPJMN yang

ingin dicapai tahun 2022 sebesar 66% (Anggraini dan Martini, 2021).

Indonesia pasca pandemic covid-19 menimbulkan beberapa dampak

khususnya bagi program Keluarga Berencana (KB) yaitu: 1) penurunan

peserta KB karena keterbatasan akses layanan dan perubahan ganti pola, 2)

penurunan aktivitas dalam kelompok kegiatan Bina Keluarga Balita (BKB),

Bina Keluarga Remaja (BKR), Bina Keluarga Lansia (BKL), Pusat informasi

dan konseling remaja (PIK-R), Upaya Peningkatan Pendapatan (BKB, BKR,

BKL, PIK-R dan UPPKS), dan 3) penurunan mekanisme operasional di lini

lapangan termasuk Kampung KB yang berpengaruh terhadap pelayanan dan

kepesertaan KB (Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional

(BKKBN, 2020).

Jumlah Peserta KB Aktif di Sumatera Selatan juga mengalami

penurunan. Pada tahun 2021 jumlah KB Aktif di Sumatera Selatan mencapai

2
3

1.420.994 jiwa, dan menurun pada tahun 2022 menjadi 1.397.551 jiwa.

Sedangkan Akseptor KB di Kabupaten Ogan Ilir pada tahun 2021 sebesar

155.819 dan pada tahun 2022 menurun menjadi 154.682 akseptor (BKKBN,

2022).

Hasil survey awal yang dilakukan peneliti, pada masa pasca Pandemi

Covid-19 ini pencapaian target kunjungan peserta KB (Akseptor) di wilayah

kerja Puskesmas Tanjung Batu Kabupaten Ogan Ilir mengalami penurunan

yang drastis di tahun 2022 yang seharusnya target yang harus di capai 50

orang tetapi hanya tercapai 22 orang, sedangkan pada tahun 2021 sebanyak

31 orang (Profil Puskesmas Tanjung Batu, 2022).

Menurut Teori Health Belief Model (HBM) mengungkapkan bahwa

rendahnya akseptor KB dapat dipengaruhi oleh persepsi individu yaitu usia,

pendidikan, pengetahuan, jumlah anak, paparan sumber informasi dan

kondisi ekonomi (Farid et al, 2018). Penelitian yang dilakukan oleh Erista

(2018) mengungkapkan terdapat empat faktor yang mempengaruhi minat

akseptor yakni faktor pengetahuan, agama, ekonomi, dan budaya. Sedangkan

Penelitian yang dilakukan Rapang (2020) menyatakan bahwa ada hubungan

antara pendidikan, pekerjaan, sosial ekonomi, budaya, tingkat pengetahuan

dan dukungan suami dengan minat akseptor KB.

Hasil penelitian tersebut juga sejalan dengan penelitian yang

dilakukan oleh Antini & Trisnawati (2018) di wilayah kerja puskesmas

Anggadita Kabupaten Karawang, bahwa terdapat hubungan dukungan

keluarga, paritas, umur, pendapatan, dan pendidikan dengan kepesertaan


4

Keluarga Berencana (KB). Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Rahayu

(2018) di Nagari Andalas Baruh Bukit Kecamatan Sungayang Kabupaten

Tanah Datar, mendapatkan hasil terdapat hubungan umur, pendidikan,

pekerjaan, sosial ekonomi, budaya, tingkat pengetahuan, dukungan tenaga

kesehatan dan dukungan suami dengan minat kepesertaan Keluarga

Berencana (KB).

Berdasarkan data dan survei awal yang telah dilakukan di atas maka

peneliti tertarik melakukan penelitian tentang “Analisis Minat Kepesertaan

Keluarga Berencana Di Wilayah Kerja Puskesmas Tanjung Batu Kabupaten

Ogan Ilir Tahun 2023”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian, program Keluarga Berencana

(KB) terjadi penurunan peserta KB dan penurunan mekanisme operasional di

lini lapangan termasuk Kampung KB yang akan berpengaruh terhadap

pelayanan dan kepesertaan KB. Banyak Faktor yang mempengaruhi minat

kepesertaan keluarga berencana antara lain pendidikan, pendapatan pekerjaan,

sosial ekonomi, budaya, paritas, tingkat pengetahuan, dukungan

keluarga,serta dukungan tenaga Kesehatan (Rahayu, 2018).

1.3. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas banyak determinan yang

berhubungan dengan pencapaian kepesertaan keluarga berencana, namun

karena keterbatasan waktu dan kemampuan peneliti, maka penelitian ini


5

dibatasi pada dukungan keluarga, paritas, umur, pendapatan, dan

pendidikan dengan minat kepesertaan Keluarga Berencana (KB) di

Wilayah Kerja Puskesmas Tanjung Batu Kabupaten Ogan Ilir Tahun

2023.

1.4. Rumusan Masalah

1.4.1. Secara Simultan

Adakah hubungan antara dukungan keluarga, paritas, umur,

pendapatan, dan pendidikan dengan minat kepesertaan Keluarga

Berencana (KB) di Wilayah Kerja Puskesmas Tanjung Batu

Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2023 ?

1.4.2 Secara Parsial

1. Adakah hubungan antara dukungan keluarga dengan minat

kepesertaan Keluarga Berencana (KB) di Wilayah Kerja

Puskesmas Tanjung Batu Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2023?

2. Adakah hubungan antara paritas dengan minat kepesertaan

Keluarga Berencana (KB) di Wilayah Kerja Puskesmas Tanjung

Batu Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2023?

3. Adakah hubungan antara umur dengan minat kepesertaan

Keluarga Berencana (KB) di Wilayah Kerja Puskesmas Tanjung

Batu Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2023?

4. Adakah hubungan antara pendapatan dengan minat kepesertaan

Keluarga Berencana (KB) di Wilayah Kerja Puskesmas Tanjung

Batu Kabupaten Ogan Ilir 2023?


6

5. Adakah hubungan antara pendidikan dengan minat kepesertaan

Keluarga Berencana (KB) di Wilayah Kerja Puskesmas Tanjung

Batu Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2023?

1.5. Tujuan Penelitian

1.5.1. Tujuan Umum

Ingin mengetahui hubungan antara dukungan keluarga, paritas,

umur, pendapatan, dan pendidikan secara simultan dengan minat

Kepesertaan Keluarga Berencana (KB) di Wilayah Kerja Puskesmas

Tanjung Batu Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2023.

1.5.2 Tujuan Khusus

1. Ingin mengetahui hubungan antara dukungan keluarga dengan

minat kepesertaan Keluarga Berencana (KB) di Wilayah Kerja

Puskesmas Tanjung Batu Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2023

2. Ingin mengetahui hubungan antara paritas dengan minat

kepesertaan Keluarga Berencana (KB) di Wilayah Kerja

Puskesmas Tanjung Batu Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2023

3. Ingin mengetahui hubungan antara umur dengan minat

kepesertaan Keluarga Berencana (KB) di Wilayah Kerja

Puskesmas Tanjung Batu Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2023

4. Ingin mengetahui hubungan antara pendapatan dengan minat

kepesertaan Keluarga Berencana (KB) di Wilayah Kerja

Puskesmas Tanjung Batu Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2023

5. Ingin mengetahui hubungan antara pendidikan dengan minat


7

kepesertaan Keluarga Berencana (KB) di Wilayah Kerja

Puskesmas Tanjung Batu Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2023

1.6. Manfaat Penelitian

1.6.1. Secara Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan

pengetahuan tentang minat Kepesertaan Keluarga Berencana (KB) di

Wilayah Kerja Puskesmas Tanjung Batu Kabupaten Ogan Ilir Tahun

2023.

1.6.2. Secara Praktis

1. Bagi Puskesmas Tanjung Batu Kabupaten Ogan Ilir

Sebagai bahan acuan untuk meningkatkan kualitas

pelayanan Keluarga Berencana kearah yang lebih baik.

2. Bagi Universitas Kader Bangsa

Diharapkan penelitian ini dapat menambah sumber

kepustakaan dan dapat menjadi bahan referensi bahan bagi

mahasiswa serta sebagai masukan untuk penelitian berikutnya.

3. Bagi Peneliti

Sebagai wahana dalam meningkatkan ilmu pengetahuan

dalam bidang penelitian kesehatan masyarakat khususnya dalam

kepesertaan KB aktif.

4. Bagi Peneliti Selanjutnya

Dari penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai

bahan acuan dan perbandingan bagi peneliti selanjutnya untuk


8

meneliti tentang Kepesertaan Keluarga Berencana (KB).


9

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Keluarga Berencana (KB)

2.1.1 Definisi Keluarga Berencana

Definisi Keluarga Berencana yang digunakan dalam kerangka

strategi ini didasarkan pada definisi internasional keluarga berencana

dan sesuai dengan Rencana Aksi Konferensi Internasional

Kependudukan dan Pembangunan (ICPD: International Conference on

Population and Development; PoA: Programme of Action) serta

prinsip dan aksi ICPD terkait keluarga berencana dan remaja (Antini,

2018).

Program Keluarga Berencana memungkinkan pasangan dan

individu untuk memutuskan secara bebas dan bertanggung jawab

jumlah anak dan jarak umur antar anak yang mereka inginkan, cara

untuk mencapainya, serta menjamin tersedianya informasi dan

berbagai metode yang aman dan efektif . Hal ini dicapai melalui

penggunaan kontrasepsi dan penanganan infertilitas. Namun, pada

remaja, fokus dari kerangka strategis ini adalah pada kesehatan

reproduksi, khususnya penyediaan informasi (Anita, 2018).

Keluarga Berencana adalah upaya peningkatan kepedulian dan

peran serta masyarakat melalui pendewasaan usia perkawinan,

pengaturan kelahiran, pembinaan ketahanan keluarga, peningkatan

kesejahteraan keluarga untuk mewujudkan keluarga kecil, bahagia, dan


10

sejahtera. Keluarga berencana artinya mengatur jumlah anak sesuai

kehendak Anda, dan menentukan sendiri kapan Anda ingin hamil

(Erista, 2018).

Kebijakan dilakukan dengan upaya peningkatan keterpaduan,

dan peran serta masyarakat, pembinaan keluarga dan pengaturan

kelahiran dengan memperhatikan nilai-nilai agama, keserasian,

keselarasan, dan keseimbangan antara jumlah penduduk dengan daya

dukung dan daya tampung lingkungan, kondisi perkembangan sosial

ekonomi dan sosial budaya serta tata nilai yang hidup dalam

masyarakat (Kurniawati, 2018).

Salah satu tugas pokok pembangunan KB menuju

pembangunan keluarga sejahtera adalah melalui upaya pengaturan

kelahiran yang dapat dilakukan dengan pemakaian kontrasepsi.

Kontrasepsi merupakan komponen penting dalam pelayanan kesehatan

reproduksi sehingga dapat mengurangi resiko kematian dan kesakitan

dalam kehamilan. Konsep keluarga kecil dua anak cukup dengan cara

mengatur jarak kelahiran melalui berbagai metoda kontrasepsi masih

tetap menjadi perhatian program KB di Indonesia dalam era baru saat

ini (Pratiwi, 2018).

The International Conference on Population and Development

(ICPD) 1994 menyatakan bahwa penggunaan alat kontrasepsi

merupakan bagian dari hak-hak reproduksi, yaitu bagian dari hak-hak

azasi manusia yang universal. Hak-hak reproduksi yang paling pokok


11

adalah hak setiap individu dan pasangan untuk menentukan kapan akan

melahirkan, berapa jumlah anak dan jarak anak yang dilahirkan, serta

memilih upaya untuk mewujudkan hak-hak tersebut (Listyawardani,

2020).

Program Keluarga Berencana Nasional diatur dalam Undang

Undang Nomor 10 tahun 1992 tentang Perkembangan Kependudukan

dan Pembangunan Keluarga Sejahtera serta diatur lebih lanjut dalam

Peraturan Presiden Nomor 7 tahun 2005 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2004-2009.

Dalam Peraturan presiden tersebut, pembagunan Keluarga Berencana

diarahkan untuk mengendalikan pertumbuhan penduduk serta

meningkatkan keluarga kecil berkualitas. Untuk mencapai tujuan

tersebut, pembangunan Keluarga Berencana diselenggarakan melalui 4

program pokok yaitu Program Keluarga Berencana dan Kesehatan

Reproduksi, Program Kesehatan Reproduksi Remaja, Program

Ketahanan dan Pemberdayaan Keluarga, dan Program Penguatan

Kelembagaan Keluarga Kecil Berkualitas. Dimana program tersebut

juga diakomodir di Jawa Tengah melalui Peraturan Daerah No. 11

tahun 2003 tentang Renstrada tahun 2003-2008 (Pratiwi, 2018).

Program Keluarga Berencana Nasional dalam mengendalikan

tingkat kelahiran melalui upaya memaksimalkan akses dan kualitas

pelayanan KB. Upaya tersebut terutama diprioritaskan bagi keluarga


12

miskin dan rentan serta daerah terpencil yang sulit dijangkau dengan

pelayanan atau pada daerah tertinggal (Prasetyo, 2018).

Secara bersamaan dilakukan peningkatan kualitas kesehatan

reproduksi remaja dalam rangka menyiapkan kehidupan keluarga yang

lebih baik, termasuk dalam rangka pendewasaan usia perkawinan

pertama melalui upaya-upaya peningkatan pemahaman dan

peningkatan derajat kesehatan reproduksi remaja. Selain itu juga

dilakukan upaya program ketahanan keluarga dalam kemampuan

pengasuhan dan penumbuh kembangan anak, peningkatan pendapatan

keluarga sejahtera I (keluarga miskin), peningkatan kualitas

lingkungan keluarga dan memperkuat kelembagaan dan jejaring

pelayanan Kb bekerja sama dengan masyarakat luas (Rosmawaty,

2018).

Selaras dengan filosofi BKKBN yang sejak awal diarahkan

untuk menggerakkan peran serta masyarakat dalam KB, BKKBN telah

menetapkan visi yaitu : "Seluruh Keluarga Ikut KB". Melalui visi

tersebut diharapkan dapat menjadi inspirator, fasilitator, dan penggerak

Program KB Nasional sehingga di masa depan seluruh Keluarga

Indonesia menerima ide Keluarga Berencana, melalui pencapaian misi

"Mewujudkan Keluarga Kecil bahagia Sejahtera" (Susesno, 2018).

2.1.2 Tujuan Keluarga Berencana (KB)

Pasangan yang menggunakan KB tentu memiliki tujuan masing-

masing. KB tidak hanya dilakukan untuk menekan jumlah kelahiran bayi.


13

Lebih jelasnya, tujuan KB terbagi menjadi dua bagian (Antini, 2018), di

antaranya:

1. Tujuan umum

Meningkatkan kesejahteraan ibu, anak dalam rangka mewujudkan

NKKBS (Normal Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera) yang menjadi dasar

terwujudnya masyarakat yang sejahtera dengan mengendalikan kelahiran

sekaligus menjamin terkendalinya pertambahan penduduk.

2. Tujuan khusus

a. Meningkatkan jumlah penduduk untuk menggunakan alat kontrasepsi.

b. Menurunnya jumlah angka kelahiran bayi.

c. Meningkatnya kesehatan keluarga berencana dengan cara penjarangan

kelahiran (BKKBN, 2018).

2.1.3 Manfaat KB bagi Pasangan Suami Istri

Menjalani program KB sangat bermanfaat bagi pasangan suami

istri, selain membatasi kelahiran, juga bermanfaat mengurangi risiko

penyakit hingga gangguan mental (Hartoyo et al, 2018). Lebih jelasnya,

berikut ini beberapa manfat KB untuk pasangan suami istri:

1. Menurunkan risiko kehamilan

Alat kontrasepsi berfungsi untuk mencegah kehamilan yang tidak

diinginkan. Alat kontrasepsi juga berfungsi untuk menurunkan risiko

melahirkan terlalu muda atau terlalu tua.


14

Jika perempuan yang terlalu tua dan belum menopause melakukan

hubungan intim tanpa menggunakan alat kontrasepsi, ada kemungkinan

terjadi kehamilan. Melahirkan di atas usia 35 tahun akan berisiko pada

wanita dan dapat menyebabkan kematian (Ichwanudin, 2018)

2. Tidak mengganggu tumbuh kembang anak

Jika anak belum satu tahun sudah memiliki adik, tumbuh kembang

anak akan terganggu. Normalnya jarak anak pertama dan kedua antara

3-5 tahun. Jika anak belum berusia 2 tahun sudah mempunyai adik, ASI

untuk anak tidak bisa penuh 2 tahun sehingga kemungkinan mengalami

gangguan kesehatan.Orang tua yang mempunyai dua anak juga akan

mengalami kesulitan membagi waktu. Maka anak yang lebih besar akan

akan kurang perhatian, meski anak masih membutuhkan perhatian

penuh dari kedua orangtuanya (Mahmudah, 2018)

3. Menjaga kesehatan mental

Sebagian wanita kemungkinan mengalami depresi yang cukup

hebat setelah melahirkan. Depresi biasanya hilang jika mendapatkan

dukungan dari pasangan. Jika terjadi kelahiran anak dengan jarak yang

dekat, kemungkinan risiko depresi semakin besar. Depresi juga dapat

terjadi pada ayah karena tidak siap secara fisik dan mental.

Dua kondisi tersebut bisa dihilangkan dengan melakukan program

Keluarga Berencana. Jika melakukan pengaturan kehamilan, pasangan

suami istri bisa hidup lebih sehat. Bahkan anak bisa tumbuh secara
15

maksimal dan perencanaan kehamilan akan berjalan matang (BKKBN,

2018).

2.1.4 Jenis Alat Kontrasepsi

Seperti yang kita tahu, ada banyak pilihan jenis alat kontrasepsi yang

bisa dipilih (Malinda, 2018). Beberapa jenis alat kontrasepsi tersebut yaitu:

1. Pil (biasa dan menyusui)

Memiliki manfaat tidak mengganggu hubungan seksual dan mudah

dihentikan setiap saat. Terhadap kesehatan risikonya sangat kecil.

2. Suntik KB (1 dan 3 bulan)

Jenis alat kontrasepsi yang satu ii bisa dibilang sangat efektif (0,1-0,4

kehamilan per 100 perempuan) selama tahun pertama penggunaan suntik KB.

Alat kontrasepsi suntikan juga mempunyai keuntungan seperti tidak perlu

menyimpan obat suntiknya dan jangka pemakaiannya biasa dalam jangka

panjang.

3. Implan (susuk)

Ini merupakan alat kontrasepsi yang digunakan di lengan atas bawah kulit

dan sering digunakan pada tangan kiri. Keuntungannya daya guna tinggi, tidak

mengganggu produksi ASI dan pengembalian tingkat kesuburan yang cepat

setelah pencabutan.

4. AKDR (Alat Kontrasepsi Dalam Rahim)

Seperti namanya, AKDR adalah alat kontrasepsi yang digunakan dalam

rahim. Efek sampingnya sangat kecil dan mempuyai keuntungan efektivitas


16

dengan proteksi jangka panjang 5 tahun dan kesuburan segera kembali setelah

AKDR diangkat.

5. Kondom

Anda mungkin sudah tak asing dengan alat kontrasepsi yang terbuat dari

berbagai bahan di antaranya lateks (karet), plastik (vinil) atau bahan alami

(produksi hewani) yang dipasang pada penis saat berhubungan seksual.

Manfaatnya kondom sangat efektif bila digunakan dengan benar dan murah

atau dapat dibeli dengan mudah.

6. Tubektomi

Jenis kontrasepsi ini adalah prosedur bedah mini untuk memotong,

mengikat atau memasang cincin pada saluran tuba fallopi untuk menghentikan

fertilisasi (kesuburan) seorang perempuan. Manfaatnya sangat efektif, baik

apabila kehamilan akan terjadi risiko kesehatan yang serius dan tidak ada efek

samping dalam jangka panjang.

7. Vasektomi

Itulah pengertian keluarga berencana, tujuan KB, hingga manfaat KB

untuk pasangan suami istri dan anak. Bagi Anda yang baru menikah, yuk ikuti

program Keluarga Berencana (BKKBN, 2018).

2.2 Faktor yang Mempengaruhi Minat Akseptor KB

1. Umur

Umur seseorang mempengaruhi jenis kontrasepsi yang dipilih. Usia

diatas 20 tahun merupakan masa menjarangkan kehamilan atau mencegah

kehamilan sehingga pilihan mereka lebih memilih cenderung memakai


17

kontrasepsi (Hartoyo et al, 2019) Usia merupakan suatu indeks

perkembangan seseorang. Usia individu terhitung mulai saat dilahirkan ,

semakin cukup umur, tingkat kematangan dan kekuatan seseorang akan

lebih matang dalam berfikir dan bekerja (Ichwanudin, 2018).

Menurut hasil penelitian Indah (2021) tentang Faktor yang

berhubungan dengan kepesertaan KB, diketahui bahwa ada hubungan

yang signifikan antara usia dengan minat kepesertaan KB pada ibu usia

kurang dari 20 tahun yaitu dengan nilai p value 0,031. Namun, hasil

penelitian tersebut tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh

Farid (2017), hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada hubungan

yang bermakna antara umur dengan pemilihan alat kontrasepsi bagi ibu.

2. Pendidikan

Pendidikan merupakan sarana utama dan suksesnya tujuan

pelaksanaan keluarga berencana. Pendidikan diperlukan untuk

mendapatkan informasi misalnya hal-hal yang menunjang kesehatan,

sehingga dapat meningkatkan kesehatan dan kualitas hidup, wanita

berpendidikan tinggi berkeinginan memiliki sedikit anak dibandingkan

dengan yang berpendidikan rendah (Hartoyo et al, 2019) Pendidikan

merupakan proses perubahan dan peningkatan pengetahuan, pola

pengetahuan, pola pikir dan perilaku masyarakat. Adanya dinamika

berbagai aspek maka proses pendidikan akan terus menerus dan

berkesinambungan sehingga masyarakat mampu menerima gagasan

invasif secara rasional dan bertanggungjawab Pendidikan seseorang


18

mempengaruhi perilaku sehari-hari, orang yang berpendidikan tinggi

belum tentu menggunakan KB yang efektif (Marikar, 2018).

Hasil penelitian Marikar & Yolanda (2015) menunjukkan bahwa ada

hubungan yang signifikan antara pendidikan dengan kepesetaan KB

(pvalue=0,001). Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Mahmudah &

Fitri (2015), menyatakan bahwa pendidikan memiki hubungan yang

bermakna dengan pemilihan alat kontrasepsi. Pendidikan yang tinggi

cenderung lebih memilih kontrasepsi jangka panjang IUD 4,321 kali

dibandingkan dengan kontrasepsi lainnya.

3. Pengetahuan

Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting

dalam membentuk tindakan seseorang (overt behavior), sebab dari

pengalaman dan hasil penelitian ternyata perilaku yang didasari oleh

pengetahuan akan lebih langgeng (long lasting) daripada perilaku yang

tidak didasari oleh pengetahuan contohnya adalah mendapatkan informasi

tentang KB, pengertian KB, manfaat KB, dan dimana memperoleh

pelayanan KB (Mahmudah & Fitri, 2018).

Hasil penelitian Mahmudah & Fitri (2015) menunjukkan bahwa ada

hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan dengan minat

kepesertaan KB. Hal ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan

oleh Marikar & Yolanda (2015), bahwa pengetahuan memiliki hubungan

yang sangat singnifikan terhadap pemilihan kontrasepsi, dalam penelitian


19

ini juga ditemukan bahwa pengetahuan yang tinggi memiliki risiko 1,781

kali lebih tinggi untuk memilih alat kontrasepsi.

4. Sikap

Sikap merupakan reaksi atau respons yang masih tertutup dari

seseorang terhadap stimulus atau objek. Manifestasi sikap itu tidak dapat

langsung dilihat, tetapi hanya dapat ditafsirkan terlebih dahulu dari

perilaku yang tertutup. Sikap secara nyata menunjukkan konotasi adanya

kesesuaian reaksi terhadap stimulus tertentu yang dalam kehidupan sehari

– hari merupakan reaksi yang bersifat emosional terhadap stimulus sosial.

Notoadmodjo yang mengutip pendapat Newcomb, menyatakan bahwa

sikap itu merupakan kesiapan atau kesediaan untuk bertindak, dan bukan

merupakan pelaksanaan motif tertentu. Sikap belum merupakan suatu

tindakan atau aktifitas, akan tetapi merupakan reaksi tertutup, bukan

merupakan reaksi terbuka atau tingkah laku yang terbuka. Sikap

merupakan kesiapan untuk bereaksi terhadap objek di lingkungan tertentu

sebagai suatu penghayatan terhadap objek. Contohnya adalah seperti sikap

setuju atau tidaknya terhadap informasi KB, pengertian dan manfaat KB,

serta kesediaannya mendatangi tempat pelayanan KB, fasilitas dan

sarannya, juga kesediaan mereka memenuhi kebutuhan sendiri (Malinda,

2018).

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Nana (2016), mendaptkan

hasil bahwa terdapat hubungan antara sikap dengan kepesertaan KB.

Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Nilapaksi & Puji (2015)


20

menyatakan sikap yang baik dari akseptor kb memiliki risiko 2,561 kali

lebih tinggi untuk memilih alat kontrasepsi.

5. Pendapatan Keluarga

Pendapatan keluarga adalah segala bentuk balas-karya yang

diperoleh sebagai imbalan atau balas jasa atas sumbangan seseorang

terhadap proses produksi. Pendapatan keluarga dapat bersumber dari,

usaha sendiri (wiraswasta), bekerja pada orang lain, dan hasil dari milik

(aset). Penghasilan keluarga dapat diterima dalam bentuk uang (uang

pensiun,sumbangan atau hadiah,dan pinjaman atau hutang), dapat juga

dalam bentuk barang (tunjangan beras,hasil dari sawahatau pekarangan

sendiri), atau fasilitas-fasilitas (rumah dinas, pengobatan gratis). Besarnya

pendapatan keluarga akan berpengaruh terhadap besarnya pengeluaran

suatu keluarga, karena makin besar penghasilan keluarga, makin besar

pula jumlah pengeluarannya, sebaliknya semakin kecil pengeluaran

keluarga semakin kecil pula pengeluarannya (Nilapaksi & Puji, 2019).

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Septiana Rahayu (2018)

Ada hubungan antara pendapatan dengan keikutsertaan ibu menjadi

akseptor Kb AKDR di BPM Choirul Malla Palembang. Sedangkan

penelitian yang dilakukan oleh Nana (2016) menyatakan bahwa tidak ada

hubungan antara pendapatan dalam pemilihan alat kontrasepsi.

6. Paritas

Paritas adalah jumlah atau banyaknya persalinan yang pernah

dialami ibu baik lahir hidupmaupun mati. Paritas 2 sampai 3 merupakan


21

paritas paling aman ditinjau dari sudut kematian maternal. Paritas dapat

dibedakan menjadi nulipara yaitu :

a. Paritas 0.

b. Primipara yaitu paritas 1.

c. Multipara yaitu paritas 2-4.

d. Grandemultipara yaituparitas lebih dari 4 (Prawirohardjo, 2014).

Jumlah anak ini selalu diasumsikan dengan penggunaan alat

kontrasepsi. Banyaknya anak merupakan salah satu faktor pasangan suami

istri tersebut memilih menggunakan alat kontrasepsi. Secara teoritis,

akseptor yang mempunyai jumlah anak >2 orang (multipara) dianjurkan

menggunakan alat kontrasepsi IUD (Nuryati et al, 2018).

Pasangan suami istri yang telah mempunyai anak kurang dari tiga

orang dalam kebijakan pembangunan keluarga sejahtera, dianjurkan untuk

mengikuti cara-cara pencegahankehamilan dengan mengikuti program KB

yaitu maksud menjarangkan kehamilannya sedangkan yang telah

mempunyai anak lebih dari tiga orang dengan umur di atas 30 tahun,

dianjurkan untuk mengakhiri kehamilannya dengan metode yang efektif

dengan efek samping yang ringan (BKKBN, 2018). Berdasarkan penelitian

yang dilakukan oleh Rahayu (2018) Di Nagari Andalas Baruh Bukit

Kecamatan Sungayang Kabupaten Tanah Datar diperoleh ada hubungan

paritas dengan penggunaan alat kontrasepsi dalam rahim.

7. Dukungan Keluarga
22

Dukungan adalah suatu upaya yang diberikan kepada orang lain,

baik moril maupun materil untuk memotivasi orang tersebut dalam

melaksanakan kegiatan. Faktor-faktor yang memengaruhi dukungan

keluarga lainnya adalah kelas sosial ekonomi orang tua. Kelas sosial

ekonomi disini meliputi tingkat pendapatan atau pekerjaan orang tua dan

tingkat pendidikan. Dalam keluarga kelas menengah, suatu hubungan yang

lebih demokratis dan adil mungkin ada, sementara dalam keluarga kelas

bawah, hubungan yang ada lebih otoritas atau hotokrasi (Setiasih et al,

2018). Selain itu orang tua dengan kelas sosial menengah mempunyai

tingkat dukungan, afeksi dan keterlibatan yang lebih tinggi daripada orang

tua dengan kelas sosial bawah (Septalia & Nunik, 2018).

Berdasarkan penelitian Pinontoan et al (2015), diketahui bahwa

dukungan keluarga maupun suami sangat berpengaruh terhadap ibu dalam

memilih alat kontrasepsi, dukungan keluarga yang baik memiliki risiko

1,668 kali lebih besar dalam memilih alat kontrasepsi. Namun, penelitian

ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Rahayu (2018)

bahwa dukungan keluarga tidak mempengaruhi akseptor kb dalam

melakukan pemilihan alat kontrasepsi.

2.3 Kerangka Teori

Faktor Internal :
- Paritas
- Umur
- Pendapatan
- Pendidikan
- Pekerjaan
- Pengetahuan Kepesertaan Keluarga
Berencana (KB)
23

Faktor Eksternal :
- Dukungan Suami
- Dukungan
Keluarga
- Dukungan Kader
- Dukungan Tenaga
Kesehatan

Gambar 2.1.
Kerangka Teori
Kepersertaan Keluarga Berencana (KB)
Sumber : Modifikasi Penelitian Pratiwi (2018) dan Rosmawaty (2019)
BAB III
KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS

3.1 Kerangka Konsep

Berdasarkan rumusan masalah banyak factor yang mempengaruhi

minat kepersetaan KB, antara lain dukungan keluarga, paritas, umur,

pendapatan, dan pendidikan, sedangkan variabel dependen adalah

Kepesertaan Keluarga Berencana (KB).

Dukungan keluarga juga sangat berpengaruh terhadap Kepesertaan

Keluarga Berencana (KB), semakin baik dukungan keluarga dan maka ibu

akan semakin termotivasi dalam melakukan Kepesertaan Keluarga

Berencana (KB) terutama dukungan yang diberikan dalam bentuk

dukungan motivasi dan dukungan materi (Anita, 2018)

Umur merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi

Kepesertaan Keluarga Berencana (KB). Berdasarkan hasil penelitian dan

beberapa pustaka menyatakan bahwa umur ibu yang terlalu muda (< 18

tahun) dan terlalu tua (> 40 tahun) turut berkontribusi terhadap

Kepesertaan Keluarga Berencana (KB)., dimana pada umur yang terlalu

muda dan terlalu tua akan mempengaruhi tingkat pemahaman ibu terhadap

pentingnya melakukan Kepesertaan Keluarga Berencana (KB) (Malinda,

2018).

Pendapatan berpengaruh terhadap Kepesertaan Keluarga

Berencana (KB). ibu yang mempunyai pendapatan keluarga yang cukup

24
25

akan lebih berperan untuk melakukan Kepesertaan Keluarga Berencana

(KB) dibanding pendapatan keluarga yang kurang (kurniawati, 2018).

Kemudian pendidikan ibu juga sangat berpengaruh terhadap

Kepesertaan Keluarga Berencana (KB). Ibu yang pendidikannya tinggi

akan lebih memahami pentingnya melakukan Kepesertaan Keluarga

Berencana (KB) (Ichwanudin, 2018).

Secara sistematis kerangka konsep dalam penelitian ini:

Gambar 3.1
Kerangka Konsep

3.2 Hipotesis

3.3.1 Hipotesis Mayor

Ada hubungan antara dukungan keluarga, paritas, umur,

pendapatan, dan pendidikan dengan minat Kepesertaan Keluarga

Berencana (KB) di Wilayah Kerja Puskesmas Tanjung Batu

Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2023.


26

3.3.2 Hipotesis Minor

1. Ada hubungan antara dukungan keluarga dengan minat

Kepesertaan Keluarga Berencana (KB) di Wilayah Kerja

Puskesmas Tanjung Batu Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2023.

2. Ada hubungan antara paritas dengan minat Kepesertaan Keluarga

Berencana (KB) di Wilayah Kerja Puskesmas Tanjung Batu

Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2023.

3. Ada hubungan antara umur dengan minat Kepesertaan Keluarga

Berencana (KB) di Wilayah Kerja Puskesmas Tanjung Batu

Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2023.

4. Ada hubungan antara pendapatan dengan minat Kepesertaan

Keluarga Berencana (KB) di Wilayah Kerja Puskesmas Tanjung

Batu Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2023.

5. Ada hubungan antara pendidikan dengan minat Kepesertaan

Keluarga Berencana (KB) di Wilayah Kerja Puskesmas Tanjung

Batu Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2023.


BAB IV
METODE PENELITIAN

4.1 Desain Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan

metode survey analitik dengan pendekatan cross sectional study, dimana

penelitian dilakukan dengan mengukur variabel independen yang diteliti

adalah dukungan keluarga, paritas, umur, pendapatan, dan pendidikan dan

variabel dependen adalah Minat Kepesertaan Keluarga Berencana (KB) Di

Wilayah Kerja Puskesmas Tanjung Batu Kabupaten Ogan Ilir dalam waktu

yang bersamaan (Sugiyono, 2016).

4.2 Waktu dan Tempat Penelitian

4.2.1 Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan pada satu semester.

4.2.2 Tempat Penelitian

Penelitian ini akan di laksanakan di Wilayah Kerja

Puskesmas Tanjung Batu Kabupaten Ogan Ilir.

4.3 Populasi dan Sampel

4.3.1 Populasi Penelitiaan

Populasi adalah keseluruhan objek yang menjadi sasaran

penelitian (Sugiyono, 2016). Populasi dalam penelitian ini adalah

Wanita Usia Subur (WUS) di wilayah kerja Puskesmas Tanjung

Batu Kabupaten Ogan Ilir yang berjumlah 75 Orang.

27
28

4.3.2 Sampel Penelitian

Menurut Sugiyono (2016) sampel adalah bagian populasi dari

jumlah dan karakteristik yang telah dimiliki. Teknik pengambilan

sampel dalam penelitian ini adalah total sampling yaitu seluruh

Wanita Usia Subur (WUS) di wilayah kerja Puskesmas Tanjung

Batu Kabupaten Ogan Ilir yang berjumlah 75 Orang (Data

Sekunder Puskesmas Tanjung Batu Kabupaten Ogan Ilir, 2022.

4.4 Pengumpulan Data

4.4.1 Data Primer

Data primer diperoleh melalui wawancara dengan

menggunakan kuesioner kepada Wanita Usia Subur (WUS) di

Wilayah Kerja Puskesmas Tanjung Batu Kabupaten Ogan Ilir

selama penelitian berlangsung.

4.4.2 Data Sekunder


Data yang diambil dari rekam medik responden dan

informasi dari berbagai sumber referensi, observasi data profil

Puskesmas, internet dan dijadikan sebagai bahan acuan

pelaksanaan penelitian ini.

4.5 Pengolahan Data

Moleong (2016) menyebutkan bahwa, data yang terkumpul


kemudian diolah melalui tahap-tahap:
29

1. Editing (Pengeditan Data)

Kegiatan meneliti kembali setiap lembar format

pengambilan data, apakah isian pada format pengambilan data

sudah lengkap, jelas, relevan dan konsisten.

2. Coding (Pengkodean Data)

Kegiatan merubah data berbentuk huruf menjadi bentuk

angka atau bilangan atau memberi kode pada setiap

jawaban.Yang telah disediakan kolom khusus sebelah kanan

pertanyaan untuk memudahkan entry data ke computer.

3. Entry Data (Pengolahan Data)

Proses memasukkan data ke dalam program pengolahan

data komputer.

4. Cleaning (Pembersihan Data)

Kegiatan mengecek kembali data yang sudah dientry

apakah ada kesalahan atau tidak.Pengolahan data kemudian

disajikan dalam bentuk narasi, tabel dan grafik.

4.6 Analisis Data

4.6.1 Analisa Univariat

Analisa ini digunakan untuk menentukan distribusi

frekuensi dari masing- masing variabel dalam bentuk tabel dan

grafik. Analisis univariat bertujuan untuk menjelaskan atau

mendeskripsikan karakteristik setiap variabel penelitian.


30

4.6.2 Analisa Bivariat

Analisis ini digunakan untuk mengetahui hubungan antara

variabel independen dengan variabel dependen. Uji statistik yang

digunakan dalam penelitian ini adalah Uji Chi Square. Batas

kemaknaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah nilai α

0,05. Pengambilan keputusan statistik dilakukan dengan

membandingkan nilai p (p value) dengan nilai α (0,05), dengan

ketentuan (Moleong, 2016):

1. Bila p value ≤ nilai α (0,05), maka ada hubungan antara

variabel independen dengan variabel dependen.

2. Bila p value > nilai α (0,05), maka tidak ada hubungan

antara variabel independen dengan variabel dependen.

4.7 Definisi Operasional

No Variabel Pengertian Cara Ukur Alat Hasil Ukur Skala


Dependen Ukur Ukur
1 Minat Keikutsertaan Wawancara Kuesioner 1 : Tidak Ordinal
Kepesertaan WUS untuk 2 : Ya
Keluarga ikut program
Berencana Keluarga
Berencana
(KB)
No Variabel Pengertian Cara Ukur Alat Hasil Ukur Skala
Independen Ukur Ukur
1 Dukungan Dukungan Wawancara Kuesioner 1.Kurang Ordinal
Keluarga yang Menduku
diberikan ng (Jika
oleh skor nilai
keluarga ibu < 12)
baik 2.Menduku
dukungan ng (Jika
motovasi skor nilai
maupun ≥ 12)
dukungan (Sumber :
31

materil Farid et al,


2018)
2 Paritas Jumlah atau Wawancara Kuesioner 1. Primip Ordinal
banyaknya ara,
persalinan jika 1
yang pernah kelahir
dialami ibu an
baik lahir 2. Multip
hidup atau ara,
mati jika 2-
4
kelahir
an
3. Grand
emulti
para,
jika >
4
kelahir
an
(Sumber :
Farid et
al, 2018)
3 Umur Umur ibu Wawancara Kuesioner 1. ≥ 35th Ordinal
pada saat
penelitian 2. < 35th
berlangsung
(Sumber :
Farid et al,
2018)
4 Pendapatan Pengakuan Wawancara Kuesioner 1. Rendah : Ordinal
responden Kurang dari
tentang hasil 3,2 jt
kerja berupa 2.Tinggi :
Lebih dari
upah uang
3,2jt
yang
diperoleh (BPS
keluarga Sumsel,
setiap bulan 2021)
5 Pendidikan Pendidikan Wawancara Kuesioner 1. Ordinal
terakhir yang
ditempuh ibu 1=
Pendidikan
rendah
(tidak
sekolah,
tamat SD,
SMP)
2=
32

Pendidikan
tinggi
(Tamat
SMA, PT)
DAFTAR PUSTAKA

Andjarwati, T. (2018). Motivasi dari Sudut Pandang Teori Hirarki Kebutuhan


Maslow, Teori Dua Faktor Herzberg, Teori X Y Mc Gregor, dan Teori
Motivasi Prestasi Mc Clelland. Jurnal Ilmu Ekonomi dan Manajemen.
1(1):45-54.

Anggraini, Y., dan Martini. (2021). Pelayanan Keluarga Berencana. Yogyakarta :


Rohima Press.

Anita, Lontaan. (2018). Faktor-faktor Yang Berhubungan dengan Pemilihan


Kontrasepsi Pasangan Usia Subur di Puskesmas Damau Kabupaten
Talaud. Jurusan Kebidanan Politeknik Kesehatan Kemenkes, Manado.
Jurnal Ilmiah Bidan. Volume 2, Nomor 1, ISSN : 2339-1731

Antini A, Trisnawati I. (2018). Hubungan pengetahuan, sikap dan budaya


akseptor kb terhadap pemilihan metode akdr di wilayah kerja puskesmas
Anggadita kabupaten Karawang. J Kebidanan Unimus. 5(1):11–7

Balai Penyuluhan KB. (2022). Profil Balai Penyuluhan KB. Kabupaten Ogan Ilir.

BKBBN. (2018). Petunjuk teknis penggunaan dana bantuan operasional


keluarga berencana. Badan Kependudukan dan keluarga Berencana.

Erista D W, Saptono P. (2018). Hubungan Antara Tingkat Pendidikan Dengan


Pemilihan Alat Kontrasepsi Pada Pasangan Usia Subur Di Desa Krakal.
Jurnal Edu Geography ISSN 2252-668

Farid Monika Fitria dan Felita Anggreeani Gosal. (2018). Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Pemilihan Metode Kontrasepsi Pada Wanita Usia Subur
(WUS) Di Desa Salassae Kecamatan Bulukumpa Kabupaten
Bulukumba Provinsi Sulawesi Selatan. JST Kesehatan ISSN 2252-5416

Hartoyo, Latifah, dan Mulyani. (2019). Studi Anak, Jumlah Anak yang
Diinginkan, dan Keikutsertaan Orangtua dalam Program KB. Jurnal
Ilmu Keluarga dan Konseling Vol. 4 No. 1 ISSN : 1907-6037

Ichwanudin, Khoirul. (2018). Pengaruh Faktor Sosial, Demografi terhadap Jumlah


Anak yang Pernah Dilahirkan Hidup di Kabupaten Madiun. Swara
Bhumi E-Journal Pendidikan Geografi FIS Unesa
Irmawaty, L. (2020). Kunjungan Akseptor Kb Di Masa Pandemi Covid-19 Family
Planning Acceptor Visit During The Covid-19 Pandemic. Jurnal
Prosiding Seminar Nasional Stikes Syedza Saintika. ISSN 2775-3530.

Kurniawati, R., Rokayah, Y. (2018). Analisis Faktor-Faktor yang berpengaruh


terhadap Perilaku Drop Out KB di Desa Caringin Kabupaten Pandeglang
Banten. Jurnal Kesehatan. 6(1):1-9

Listyawardani, D. (2020) ‘Kebijakan Ketersediaan dan Supply Alat


Kontrasepsi di Masa Pandemi Covid-19’. Available
at: https://www.ibi.or.id/media/Webinar IDM 2020/IDM 2020
BKKBN.pdf.

Mahmudah L T, Fitri I. (2018). Analisis Faktor Yang Berhubungan Dengan


Pemilihan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) Pada Akseptor
KB Wanita Di Kecamatan Banyubiri Kabupaten Semarang. Unnes
Journal of Public Health ISSN 2252-6528

Malinda, Yoni. (2018). Hubungan Umur Kawin Pertama dan Penggunaan


Kontrasepsi dengan Fertilitas Remaja Berstatus Kawin (Analisis
Riskesdas 2018). Jurnal Kesehatan Reproduksi Vol 3 No. 2.

Marikar A., Rina K.,& Yolanda B. (2018). Faktor-Faktor Yang Berhubungan


Dengan Minat Ibu Terhadap Penggunaan Alat Kontrasepsi Dalam
Rahim (AKDR) Di Puskesmas Tuminting, Kota Manado. Jurnal
Keperawatan: 3-4

Nana, A. (2018). Gambaran Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Rendahnya KB


AKDR Di Puskesmas Rambah Samo I. Jurnal Maternity and neonatal.

Nilapaksi N, Puji H. (2019). Karakteristik Pasangan Usia Subur yang Tidak


Mengikuti Program Keluarga Berencana di Kecamatan Kedungwuni
Kabupaten Pekalongan. Edu Geography ISSN 2252-6684

Nuryati, Ni Gusti dan I Gusti W. (2018). Peran Masa Ber KB dalam Memediasi
Pengaruh Faktor Ekonomi, Sosial dan Demografi terhadap Jumlah Anak
pada Pasangan Usia Subur di Kabupaten Badung. E-Jurnal Ekonomi dan
Bisnis Universitas Udayana ISSN : 2337-3067

Pramono, dan Ulfa. (2018). Analisis Faktor faktor Yang Mempengaruhi


Pemilihan AKDR. Skripsi. Semarang: Stikes Telogorejo.
Pratiwi, I.A. (2018). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Keikutsertaan
Pasangan Usia Subur (Pus) Dengan Penggunaan Alat Kontrasepsi Di
Desa Alamendah Kecamatan Rancabali Kabupaten Bandung. Jurnal
Kebidanan. 8(1):1-11.

Prasetyo, T. (2018). Analisis Faktor yang mempengaruhi PUS mengikuti


Keluarga Berencana (KB) di Wilayah Kerja Puskesmas Sambirejo
Kabupaten Sragen. Universitas Muhammadiyah Surakarta. Surakarta.

Rahayu, Iis. (2018). Hubungan Pengetahuan Ibu Pasangan Usia Subur Dengan
Penggunaan Kontrasepsi Iud Di Nagari Andalas Baruh Bukit
Kecamatan Sungayang Kabupaten Tanah Datar. Padang : Jurnal Fk
Unand

Rapang Arnita. (2020). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Ibu Untuk


Memilih Alat Kontrasepsi di PKD Tanjunganom Selaman
Magelang. Jurnal Kesehatan Ruwu Raya. 7(1), 101-108

Rosmawaty (2019). Faktor Penyebab Rendahnya Penggunaan Metode


Kontrasepsi Jangka Panjang. Jurnal Ilmiah Kesehatan Iqra. 5(1):30-36.

Septalia R, Nunik P. (2018). Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Metode


Kontrasepsi. Jurnal Biometrika dan Kependudukan

Setiasih S, Bagus W, Tinuk I. (2018). Analisis Faktor-Faktor Yang


Mempengaruhi Pemilihan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP)
Pada Wanita Pasangan Usia Subur (PUS) Di Kabupaten Kendal Tahun
2016. Jurnal Promosi Kesehatan Indonesia
Lampiran 1

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

Assalamualaikum Warohmatullahi Wabarokatuh

Dengan hormat,
Saya mahasiswa Program Studi S1 Kesehatan Masyarakat Universitas Kader
Bangsa Palembang.
Nama : Evi Hudria
NIM : 21121040P

Saat ini sedang melakukan penelitian mengenai “Analisis Minat Kepesertaan


Keluarga Berencana Di Wilayah Kerja Puskesmas Tanjung Batu Kabupaten
Ogan Ilir Tahun 2023“.

Demi tercapainya hasil yang baik, saya mohon kesediaan ibu untuk berpartisipasi
dalam penelitian ini. Jawaban ibu akan saya jamin kerahasiaannyadan hanya
digunakan untuk kepentingan penelitian. Apabila Ibu berkenan, mohon kiranya
Bpk/ibu terlebih dahulu bersedia menandatangani lembar persetujuan menjadi
responden (informed consent).

Pernyataan Persetujuan Penjadi Responden (informed consent).


Saya yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : ...........................................
Umur : ...........................................
Alamat : ...........................................

Menyatakan bersedia untuk berpartisipasi dalam pengambilan data atau sebagai


responden, dengan sukarela tanpa ada unsur paksaan dari siapapun.

Palembang, 2023

(Responden)
Lampiran 2

KUESIONER PENELITIAN
ANALISIS MINAT KEPESERTAAN KELUARGA BERENCANA DI
WILAYAH KERJA PUSKESMAS TANJUNG BATU
KABUPATEN OGAN ILIR TAHUN 2023

A. Data Responden

1. Nama Responden :

2. Umur : Tahun

3. Pendidikan terakhir Ibu : 1. SD

2. SMP

3. SMA

4. D3

5. S1/S2/S3

4. Alamat :

5. No.Telp / Hp :

6. Berapa pendapatan keluarga ibu setiap bulannya ?

7. Apakah Anda mengikuti Program KB ?

1. Ya 2.Tidak

8. Berapa kali ibu sudah melahirkan anak, baik anak yang hidup maupun
meninggal ?
B. Dukungan Keluarga
Berilah tanda (√) pada pilihan yang sesuai kondisi anda. Y : ya, T : Tidak

No Pertanyaan Y T
1 Ibu meminta pendapat dari keluarga tentang program
keluarga berencana (KB)
2 Keluarga mengingatkan ibu untuk melakukan keluarga
berencana (KB)
3 Ibu mendapat teguran dari keluarga jika tidak melakukan
keluarga berencana (KB)
4 Keluarga membantu mencari informasi tentang keluarga
berencana (KB)
5 Keluarga menjelaskan manfaat keluarga berencana (KB)
6 Keluarga menyimak informasi tentang keluarga
berencana (KB)
7 Keluarga memperhatikan saya ketika berdiskusi tentang
keluarga berencana (KB)
8 Saya merasa nyaman saat didampingi keluarga
melakukan program keluarga berencana (KB)
9 Keluarga bersedia meluangkan waktunya menemani ibu
kontrol ke fasilitas kesehatan
10 Keluarga menganggap hal yang wajar jika ibu melakukan
program keluarga berencana (KB)
11 Keluarga mengantarkan ibu ke fasilitas kesehatan untuk
melakukan program keluarga berencana (KB)
12 Keluarga memfasilitasi pengadaan asuransi kesehatan
untuk melakukan program keluarga berencana (KB)
13 Keluarga memfasilitasi ibu untuk melakukan program
keluarga berencana (KB)
14 Ibu merasa senang saat keluarga mendampingi ibu ketika
melakukan program keluarga berencana (KB)
15 Keluarga peduli saat ibu melakukan program keluarga
berencana (KB)
16 Keluarga peduli saat ibu merasa takut melakukan
program keluarga berencana (KB)

Anda mungkin juga menyukai