Tim Pembimbing
1. Hartati Bahar, S.KM., M.Kes
2. Dr. Fikki Prasetya, SKM., M.Kes
Hasil Penelitian
OLEH
NURNA NINGSIH
J1A117105
Hasil
STUDI PERILAKU PENCEGAHAN PENULARAN COVID-19 DENGAN
PROTOKOL KESEHATAN DI KANTOR DINAS PERHUBUNGAN
KABUPATEN MUNA
Diajukan Oleh
NURNA NINGSIH
J1A117105
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui,
Ketua Jurusan Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Halu Oleo
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat
ini banyak hambatan dan tantangan yang di dapatkan. Namun atas bantuan dan
bimbingan serta motivasi yang tiada henti-hentinya di sertai harapan yang optimis
kepada ibu saya tercinta dan tersayang Wa Onu S.Pd yang telah membesarkan,
mendidik ,mendukung dan mendoakan saya selama ini sehingga saya bisa sampai ke
tahap ini. Serta saudara-saudara saya yang telah mendukung saya selama ini
terimakasih kepada Ibu Hartati Bahar, SKM., M.Kes sebagai pembimbing I dan Dr.
3. Para Wakil Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat Unversitas Halu Oleo Kendari
iii
4. Ketua Jurusan Kesehatan Masyarakat Unversitas Halu Oleo Kendari
6. Kepala Bagian Tata Usaha Fakultas Kesehatan Masyarakat Unversitas Halu Oleo
Kendari
7. Dosen Penguji Bapak Prof. Dr. H. Ruslan Majid, M. Kes., Ibu Febriana Muchtar,
S.TP., M.Kes dan Bapak Putu Eka Meiyana Erawan, SKM., MPH yang selalu
8. Dosen pengajar dan staf fakultas kesehtan masyarakat yang telah memberikan
9. Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Muna Bapak Drs. H. Laode Nifaki Toe
10. Seketari Dinas Perhubungan Kabupaten Muna Bapak LA ODE ISMAIL, SE,
11. Kepala tata usaha dan kariawan di kantor dinas perhubungan yang telah banyak
Penulis
iv
DARTAR ISI
HALAMAN JUDUL…………………………………………………………….. …. i
HALAMAN PENGAJUAN........................................................................................ii
KATA PENGANTAR................................................................................................iii
DARTAR ISI................................................................................................................v
DAFTAR TABEL......................................................................................................vii
DAFTAR GAMBAR................................................................................................viii
DAFTAR LAMPIRAN..............................................................................................ix
DAFTAR ARTI LAMBANG DAN ISTILAH..........................................................x
DAFTAR SINGKATAN............................................................................................xi
ABSTRAK..................................................................................................................xii
ABSRACT..................................................................................................................xiii
BAB 1 PENDAHULUAN............................................................................................1
1.1 Latar Belakang.........................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah....................................................................................................5
1.3 Tujuan Penelitian.....................................................................................................5
1.4 Manfaat Penelitian..................................................................................................6
1.5 Ruang Lingkup........................................................................................................7
1.6 Organisasi................................................................................................................7
v
BAB III METODE PENELITIAN...........................................................................40
3.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian...........................................................................40
3.2 Pengelolaan Peran Sebagai Peneliti.......................................................................40
3.3 Lokasi dan Waktu Penelitian.................................................................................41
3.4 Penentuan Informan...............................................................................................41
3.5 Teknik Pengumpulan Data....................................................................................43
3.6 Sumber Data..........................................................................................................44
3.7 Teknik Analisis Data.............................................................................................45
3.8 Pengecekan Validitas Temuan/ Kesimpulan.........................................................46
3.9 Tahap-Tahap Penilitian Dan Jadwalnya................................................................47
vi
DAFTAR TABEL
Dinas Perhbungan
DAFTAR GAMBAR
Judul Halaman
2.1 kerangka teori 37
2.2 kerangka konsep 38
vii
DAFTAR LAMPIRAN
Judul Halaman
Pedoman wawancara Terlampir
Pedoman observai Terlampir
Maktris hasil wawancara Terlampir
viii
Dokumetasi Terlampir
Kegiatan Dinas perhubungan saat Terlampir
Covid-19
Surat keterangan penelitian Terlampir
ix
Physical Distancing Jarak Fisik
DAFTAR SINGKATAN
SINGKATAN KETERANGAN
x
Studi Perilaku Pencegahan Penularan Covid-19 Dengan Protokol Kesehatan Di
Kantor Dinas Perhubungan Kabupaten Muna
Nurna Ningsih, Hartati Bahar, Fikki Prasetya
Fakultas Kesehatn Masyarakat, Universitas Halu Oleo
(Email : nurnaningsih9813@gmail.com, No hp : 082271424119)
ABSTRAK
Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) adalah penyakit jenis baru yang belum pernah
diidentifikasi sebelumnya pada manusia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perilaku
pencegahan Covid-19 dengan penerapan prototokol kesehatan di Kantor Dinas Perhubungan
berdasarkan teori health beliefe model. Penelitian ini menggunakan desain Kualitatif dengan
pendekatan fenomenologis. Data yang dikumpulkan melalui wawancara mendalam, observasi
dan dokumentasi.Hasil berdasarkan faktor Perceived suspectibility (kerentanan dirasakan)
informan mengetahui bahwa Covid-19 penyakit yang berbahaya karena penularannya yang
begitu cepat dan mudah mereka menerapkan protokol kesehatan untuk mencegah penularan
Covid-19, adapun orang yang rentang terkena Covid-19 yaitu orang yang sudah tua, orang
xi
yang bekerja pelayanan masyarakat, dan orang yang mempunyai penyakit bawaan.
Berdasarkan Perceived benefits (Manfaat dirasakan) informan merasakan manfaat yang
dirasakan dari penerapan ptotokol kesehatan selain pencegahan Covid-19 bermanfaat juga
untuk kehidupan sehari-hari. Untuk Perceived barrier (hambatan dirasakan) informan
merasakan hambatan dalam penerapan protokol kesahatan seperti penggunaan masker karena
udara yang dihirup sedikit.Sedangakn faktor Ancaman informan merasakan ketika tidak
menerapkan protokol kesehatan mereka merasa takut atau was-was. Self-efficacy informan
merasakan keyakinan melakukan protokol kesehatan karena merasa aman. Kesimpulan
berdasarkan teori health belief model disimpulkan bahwa faktor kerentanan dirasakan,
Manfaat dirasakan,hambatan dirasakan, Ancaman dan efikasi diri menunjukan adanya
perilaku penerapan protokol kesehatan di Kantor Dinas Perhubungan dalam pencegahan
Covid-19.
Kata Kunci : COVID-19, protokol kesehatan , teori hbm, kantor dinas
perhubungan
ABSRACT
Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) is a new type of disease that has never been
previously identified in humans. This study aims to determine the prevention behavior of
Covid-19 by implementing a health prototype at the Transportation Service Office based on
the health belief model theory. This study uses a qualitative design with a phenomenological
approach. The data were collected through in-depth interviews, observation and
documentation. The results were based on the Perceived suspectibility factor, the informants
knew that Covid-19 was a dangerous disease because of its transmission so quickly and
easily they implemented health protocols to prevent Covid-19 transmission, as for people
who ranges affected by Covid-19 are people who are old, people who work in community
xii
services, and people who have congenital diseases. Based on Perceived benefits, the
informants felt the benefits that were felt from the implementation of health protocols besides
the prevention of Covid-19 which was also useful for daily life. For perceived barrier, the
informants felt obstacles in implementing health protocols such as the use of masks because
of the little air they inhaled. While the threat factor, the informants felt that when they did not
apply the health protocol they felt afraid or anxious. Self-efficacy informants feel confident
about doing health protocols because they feel safe. The conclusion based on the theory of
health belief model, it is concluded that the factors of perceived vulnerability, perceived
benefits, perceived barriers, threats and self-efficacy indicate the behavior of implementing
health protocols in the Office of Transportation in preventing Covid-19.
Keywords: COVID-19, health protocol, hbm theory, the office of the
transportation service
xiii
BAB 1
PENDAHULUAN
dari gejala ringan sampai berat. Ada setidaknya dua jenis coronavirus yang diketahui
menyebabkan penyakit yang dapat menimbulkan gejala berat seperti Middle East
Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) adalah penyakit jenis baru yang belum pernah
Sars-CoV-2. Virus corona adalah zoonosis (ditularkan antara hewan dan manusia).
Penelitian menyebutkan bahwa SARS ditransmisikan dari kucing luwak (civet cats)
ke manusia dan MERS dari unta ke manusia. Adapun, hewan yang menjadi sumber
penularan Covid-19 ini sampai saat ini masih belum diketahui (Kemenkes, 2020).
pernapasan atau sesak napas (Debora, 2020). Gejala dapat berupa demam, batuk dan
sesak napas. Pada kasus-kasus yang lebih parah, infeksi dapat menyebabkan radang
paru-paru atau kesulitan bernapas. Penyakit ini jarang bersifat mematikan. Gejala-
gejala ini mirip dengan flu (influenza) atau batuk pilek. Kedua penyakit ini jauh lebih
1
2
penerbangan dari dan ke daratan China mulai 5 Februari 2020, pemerintah juga
menghentikan sementara pemberian visa kunjungan dan visa on arrival untuk warga
Presiden meminta juga kepada Pemda pemberlakuan Work From Home untuk
Aparatur Sipil Negara (ASN). Presiden juga menetapkan peraturan pemerintah (PP)
Nomor 21 Tahun 2020 tentang Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dalam
Indonesia ternyata di nilai tidak berhasil karena masih dapat di lihat dari berbagai
upaya penanganan tersebut masih banyak kasus Covid-19 yang terus bertambah dari
hari ke harinya dan dapat di lihat dari data Covid-19 yang selalu meningkat dan
melonjak tinggi
begitu cepat dari 31 Desember 2019 sampai dengan sampai dengan per 16 September
negara di dunia dengan jumlah kasus baru 252.680 dan 931.321 jumlah kasus
Indonesia salah satu negara yang terkena dampak Covid-19 dengan jumlah
data kasus terkonfirmasi Covid-19 228.993 dari 2 Maret 2020 sampai dengan per 16
September 2020 dengan penambahan kasus 3.963 kasus baru, 9100 kasus meninggal
(CFR 4,0%) , kasus sembuh 164.101 (71,2%) dan 55.792 kasus dalam perawatan 24,
jumlah kasus masih dalam perawatan sebanyak 577, kasus sembuh 1329 dan 42
2020 hingga kini Informasi gugus tugas penanganan percepatan penangan Covid-19
kasus meninggal 3 orang ( CFR 4,0 ) sedangkan yang masih dalam perawatan dengan
pekerjaan tulis-menulis), dengan nama apa pun juga tempat tersebut mungkin
4
diberikan. Jadi, dapat dikatakan bahwa semua tempat apapun, asalkan digunakan
dalam rangka melaksanakan kegiatan pengelolaan tata usaha dapat dikatakan sebagai
kantor.
adalah perkantoran dan semenjak adanya pandemi Covid-19 semua orang harus
tempat kerja seperti di perkantoran apa lagi pada saat di berlakukanya new normal hal
Rahma, Moch. Saleh Soeaidy, 2013). Dalam situasi Covid-19 Dinas perhubungan
mempunyai peran dalam pelayanan publik transportasi darat dan laut bagi masyarakat
dan kesiagaan mencegah wabah virus corona seperti harus turun langsung di jalan
dalam mengatur lalu lintas angkutan jalan dan melakukan pencegahan penularan
dinas perhubungan kabupaten muna merupakan salah satu gugus tugas Covid-19
adapun staf yang sering berpegian baik itu melakukan rapat ataupun kunjungan di
karena klaster-klaster yang muncul saat ini adalah klaster di tempat kerja salah
satunya di perkantoran.
perkantoran
kesehatan
Manfaat penelitian ini bagi instansi kesehatan semoga bisa bermanfaat dalam
kantor dan dari segi pembahasan hanya membahas mengenai perilaku pencehagan
1.6 Organisasi
1. Penelitian pada tahun 2020 yang di lakukan oleh A. Tabi’in dari Fakultas
Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Pekalongan dengan judul Perilaku Hidup
Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) Pada Anak Usia Dini Sebagai
8
9
2. Penelitian ini di lakukan pada tahun 2020 oleh Rezeky Ana Ashal dari
Khusus, Medan dengan judul Pengaruh Work From Home Terhadap Kinerja
laporan Bagian dan Bidang di Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Medan.
Hasil yang diperoleh adalah bahwa pelaksanaan Work from Home di Kantor
Imigrasi Kelas I Khusus TPI Medan berjalan dengan baik, tidak ditemukan
faktor penghambat yang terlalu berarti terhadap kinerja dan kinerja para
3. Penelitian ini di lakukan pada tahun 2020 oleh Nur Rohim Yunus dan
4. Penelitian ini di lakukan pada tahun 2019 oleh Zulkarni R, Rahmi Yosmar,
sedang (skor 5 - <10) dengan nilai rata-rata 9,33. Sementara itu variabel
2,62, 3,21, 2,66 (skor 2,5-5). Tidak terdapat hubungan signifikan antara
5. Penelitian ini di lakukan pada tahun 2020 oleh Intan Putri Swari Aristi dan
adalah dengan desain cross sectional. Hasil yang didapat yaitu tidak terdapat
6. Penelitian ini di lakukan pada tahun 2020 oleh Hiroshi Nishiura, Natalie M.
penyakit untuk kasus primer (infektor) dan kasus sekunder (terinfeksi) dari
pasangan, kami memperkirakan interval serial median pada 4,0 hari (interval
kredibel 95% [CrI]: 3,1, 4,9). Membatasi data kami hanya untuk pasangan
paling tertentu, median interval serial diperkirakan 4,6 hari (95% CrI: 3,5,
5,9).
7. Penelitian ini di lakukan pada tahun 2017 oleh Muhlisa dan Amira BSA dari
deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Hasil dari penelitian ini
8. Penelitian ini di lakukan pada tahun 2020 oleh Sasmita Poudel Adhikari1, Sha
Meng, Yu-Ju Wu, Yu-Ping Mao, Rui-Xue Ye, Qing-Zhi Wang, Chang Sun,
12
Sean Sylvia, Scott Rozelle, Hein Raat dan Huan Zhou dari West China
School of Public Health and West China Fourth Hospital, Sichuan University,
Hasil penelitian ini sebagian besar publikasi ditulis dalam bahasa Inggris
sejauh ini menunjukkan bahwa asal mula virus tersebut terkait dengan pasar
pelacakan kontak, dan karantina telah dibahas sebagai cara untuk mengurangi
penularan.
9. Penelitian ini di lakukan pada tahun 2020 oleh Marianna Mazza, dkk dari
Cattolica del Sacro Cuore, Roma, Itali Departemen Psikologi Dinamis dan
13
orang telah menghadapi musuh yang tidak terlihat dan gelap serta mengalami
10. Penelitian ini di lakukan pada tahun 2020 oleh Eman Supriatna dari Sekolah
Tinggi Ilmu Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Mutiara Banten yang
sudah menyebar ke berbagai negara dan teritori. Memang masih banyak yang
belum diketahui tentang virus penyebab Covid-19, tetapi kita tahu bahwa virus ini
ditularkan melalui kontak langsung dengan percikan dari saluran napas orang
yang terinfeksi (yang keluar melalui batuk dan bersin). Orang juga dapat
lebih jauh, mengurangi dampak wabah ini dan mendukung langkah-langkah untuk
Virus Corona adalah virus RNA untai positif yang beruntai tunggal yang
mulai dari gejala ringan sampai berat. Ada setidaknya dua jenis coronavirus yang
penyakit pada manusia dan hewan. Pada manusia biasanya menyebabkan penyakit
infeksi saluran pernapasan, mulai flu biasa hingga penyakit yang serius seperti
Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan Sindrom Pernapasan Akut Berat/
Negeri, 2013).
15
dalam keluarga Coronaviridae dan ordo Nidovirales. Kelompok virus ini yang
dapat menyebabkan penyakit pada burung dan mamalia, termasuk manusia. Pada
ringan, seperti pilek, meskipun beberapa bentuk penyakit seperti; SARS, MERS,
cats) ke manusia dan MERS dari unta ke manusia. Adapun, hewan yang menjadi
RI, 2020)
berkisar antara 1 Hingga 14 hari, dan umumnya akan terjadi dalam 3 Hingga 7
demam, tapi beberapa pasien mungkin tidak mengalami demam dan hanya
bersamaan dengan batuk kering yang ringan, rasa lelah, kesulitan bernapas, diare,
dan lain-lain Meskipun demikian, kemunculan pilek, dahak atau sputum, dan
bertahap. Beberapa orang yang terinfeksi tidak menunjukkan gejala apapun dan
16
tetap merasa sehat. Gejala Covid-19 yang paling umum adalah demam, rasa lelah,
dan batuk kering. Beberapa pasien mungkin mengalami rasa nyeri dan sakit,
2020).
Gejala dapat berupa demam, batuk dan sesak napas. Pada kasus-kasus
yang lebih parah, infeksi dapat menyebabkan radang paru-paru atau kesulitan
bernapas. Penyakit ini jarang bersifat mematikan. Gejala- gejala ini mirip dengan
flu (influenza) atau batuk pilek. Kedua penyakit ini jauh lebih umum
Gejala klinis utama yang muncul yaitu demam (suhu >380C), batuk dan kesulitan
bernapas. Selain itu dapat disertai dengan sesak memberat, fatigue, mialgia, gejala
gastrointestinal seperti diare dan gejala saluran napas lain. Setengah dari pasien
timbul sesak dalam satu minggu. Pada kasus berat perburukan secara cepat dan
progresif, seperti ARDS, syok septik, asidosis metabolik yang sulit dikoreksi dan
perdarahan atau disfungsi sistem koagulasi dalam beberapa hari. Pada beberapa
pasien, gejala yang muncul ringan, bahkan tidak disertai dengan demam.
Kebanyakan pasien memiliki prognosis baik, dengan sebagian kecil dalam kondisi
kritis bahkan meninggal. Berikut sindrom klinis yang dapat muncul jika terinfeksi
a. Tidak berkomplikasi
17
gejala yang tidak spesifik. Gejala utama tetap muncul seperti demam, batuk, dapat
disertai dengan nyeri tenggorok, kongesti hidung, sakit kepala, dan nyeri otot.
Perlu diperhatikan bahwa pada pasien dengan lanjut usia dan pasien
itu, pada beberapa kasus ditemui tidak disertai dengan demam dan gejala relatif
ringan. Pada kondisi ini pasien tidak memiliki gejala komplikasi diantaranya
b. Pneumonia ringan
Gejala utama dapat muncul seperti demam, batuk, dan sesak. Namun
tidak ada tanda pneumonia berat. Pada anak-anak dengan pneumonia tidak berat
1. Gejala yang muncul diantaranya demam atau curiga infeksi saluran napas
2. Tanda yang muncul yaitu takipnea (frekuensi napas: > 30x/menit), distress
Pada anamnesis gejala yang dapat ditemukan yaitu, tiga gejala utama:
demam, batuk kering (sebagian kecil berdahak) dan sulit bernapas atau sesak.
2. Pasien infeksi pernapasan akut dengan tingkat keparahan ringan sampai berat
atau
atau
yang terjangkit, dan tidak memiliki satu atau lebih riwayat paparan diantaranya:
3. Memiliki riwayat kontak dengan hewan penular (jika hewan penular sudah
perkembangan penyakit.
C. Kasus Probable
D. Kasus terkonfirmasi
penularan melalui percikan pernapasan dan kontak adalah rute utamanya, tapi
batuk, bersin, atau bicara, dan orang-orang yang rentan mungkin terinfeksi setelah
diameter lebih dari 5 µm. Percikan dapat memasuki permukaan mukosa dalam
jarak tertentu (biasanya 1 m). Karena ukuran dan berat percikan yang relatif besar,
pernapasan:
resusitasi jantung paru, dll. Patogen yang ditularkan oleh percikan: virus
Virus ini bisa ditularkan melalui kontak tidak Langsung dengan orang
benda, yang mungkin disentuh oleh tangan. Virus dari tangan yang terkontaminasi
mungkin terbawa ke saluran mukosa di mulut, hidung, dan mata orang tersebut
Virus corona yang masih hidup terdeteksi dari tinja pasien terkonfirmasi
4. Penularan Aerosol
aerosol ini dapat terbang ke lokasi yang jauh, mengakibatkan penularan jarak
jauh. Cara penularan ini disebut penularan aerosol. Belum ada bukti yang
dan patogen yang dibawa oleh aerosol masih memiliki kemampuan menularkan
setelah beterbangan dalam jarak jauh. Patogen airborne juga dapat ditularkan
2. Melalui beberapa rute, tapi terutama melalui udara (airborne): virus campak,
virus varicella-zoster.
1. Biasanya melalui melalui rute lainnya, tapi juga dapat ditularkan melalui udara
positif ketika dilakukan tes usap tenggorokan 30 jam setelah lahir. Ini
neonatal melalui penularan ibu ke anak, tapi penelitian dan bukti sains masih
Clostridium difficile.
1. Jarak sosial (Social distancing): Jarak social adalah jarak interaksi sosial
minimal 2 meter, tidak berjabat tangan, dan tidak berpelukan sehingga penularan
virus dapat dicegah. Jarak sosial ini sepertinya membuat interaksi menjadi
semakin jauh, rasa sepi dan terisolasi. Hal ini dapat diatasi dengan meningkatkan
intensitas interaksi social melalui media sosial yang tidak berisiko terkena
percikan ludah.
2. Jarak fisik (Physical distancing): Jarak fisik adalah jarak antar orang
orang lain jarak harus dijaga dan tidak bersentuhan. Tidak ada jaminan baju dan
tubuh orang lain tidak mengandung virus Covid-19 sehingga jarak fisik dapat
mencegah penularan.
3. Cuci tangan dengan sabun pada air yang mengalir sebelum dan sesudah
memegang benda. Tangan yang memegang benda apa saja mungkin sudah ada
virus Covid-19, sehingga cuci tangan pakai sabun dapat menghancurkan kulit luar
virus dan tangan bebas dari virus. Hindari menyentuh mulut, hidung dan mata,
salah satunya yaitu dengan sesering mungkin untuk mencuci tangan menggunakan
24
sabun dan air mengalir sampai tangan bersih. Dan sebaiknya tidak menyentuh
bagian muka yang meliputi hidung, mata dan mulut jika tangannya dalam kondisi
kotor. Jika memang tidak ada sabun dan air di anjurkan untuk mencuci tangan
4. Pakai masker kain yang diganti setiap 4 jam.Pada situasi pandemi tidak
diketahui apakah orang lain sehat atau OTG (yang tidak memperlihatkan tanda
dan gejala pada hal sudah mengandung virus corona), jadi pemakaian masker kain
5. Setelah pulang ke rumah. Pada situasi yang terpaksa harus ke luar rumah,
maka saat pulang ke rumah upayakan meninggalkan sepatu di luar rumah, lalu
dengan cara:
a. Mencuci tangan lebih sering dengan sabun dan air setidaknya 20 detik atau
membersihkan kotoran hidung, batuk atau bersin dan ketika makan atau
mengantarkan makanan.
b. Hindari menyentuh mata, hidung, dan mulut dengan tangan yang belum dicuci
25
d. Hindari interaksi fisik dekat dengan orang yang memiliki gejala sakit
e. Tutupi mulut saat batuk dan bersin dengan lengan atas dan ketiak atau dengan
tisu lalu langsung buang tisu ke tempat sampah dan segera cuci tangan
g. Bersihkan dan berikan desinfektan secara berkala pada benda- benda yang
sering disentuh dan pada permukaan rumah dan perabot (meja, kursi, dan
(komorbid). Terdapat beberapa hal yang dapat meningkatan imunitas diri pada
c. Istirahat cukup
d. Suplemen vitamin
e. Tidak merokok
(mass gathering).
menerima kunjungan/tamu.
8. Jaga jarak dengan orang lain minimal 1 meter (saat mengantri, duduk di
bus/kereta).
12 Jika terpaksa harus bepergian, saat batuk dan bersin gunakan tisu lalu langsung
13 Jika tidak ada tisu, saat batuk dan bersin tutupi dengan lengan atas dan
ketiak(BNPB, 2020)
pengamanan.
3. Batuk atau bersin ke tisu, lengan baju atau siku sambil menutup hidung dan
mulut sepenuhnya. Bungkus rapat tisu bekas pakai dalam kantung plastik
“limbah sisa” atau “limbah medis” untuk mencegah penyebaran virus. Setelah
batuk atau bersih, cuci tangan dengan sabun dan air atau hand sanitizer
berbasis alkohol.
4. Cuci tangan begitu tiba di rumah. Deman dan gejala infeksi saluran pernapasan
ke rumah sakit.
Batuk atau bersin ke tisu yang menutupi seluruh hidung dan mulut.
28
4. Bungkus rapat tisu bekas pakai dalam kantung plastik sebelum dibuang ke
tempat sampah tertutup berlabel “limbah sisa” atau “limbah medis” untuk
2. Pencegahan di Elevator
1. Seluruh elevator harus didisinfeksi secara teratur beberapa kali dengan iradiasi
ultraviolet, alkohol 75% atau disinfektan yang mengandung klorin setiap hari.
2. Minimalkan risiko terinfeksi akibat bersin dengan naik elevator seorang diri
jika memungkinkan.
3. Pakai masker sebelum memasuki elevator. Jika ada yang bersin di elevator
sementara Anda tidak memakai masker, tutup mulut dan hidung dengan lengan
1. Pakai masker saat berkunjung ke rumah sakit, terutama saat berada di klinik
3. Jaga kebersihan pribadi: tutup hidung dan mulut dengan tisu saat batuk atau
bersin.
6. Cuci tangan dengan sabun atau hand sanitizer berbasis alkohol. Hindari
7. Bungkus rapat tisu bekas pakai dalam kantung plastik sebelum dibuang ke
tempat sampah tertutup yang dilabeli “limbah lain” atau “limbah medis”
1. Hindari berkumpul.
staf, pihak fakultas, dan siswa dengan gejala demam, batuk atau gejala lain dari
masih sakit.
lakukan pengamatan pada mereka yang telah kembali dari daerah, komunitas,
5. Lakukan pemantauan pada para mahasiswa akan adanya gejala demam, batuk,
dan gejala infeksi saluran pernapasan lainnya pada pagi dan sore hari.
sekalI pakai, desinfektan, sarung tangan sekali pakai, dan pembersih tangan.
30
lainnya
taman anak-anak
pengendalian infeksi kepada staf, staf pengajar, dan guru untuk memberikan
3. Staf medis sekolah dan pihak sekolah harus memantau kondisi kesehatan siswa,
melakukan inspeksi pagi dan sore, dan memeriksa siswa apakah ada demam,
4. Jaga sekolah agar tetap kering dan bersih, kamar-kamar harus dilengkapi
fasilitas umum setiap hari, dan lengkapi wastafel tangan dengan pembersih
5. Kurangi kegiatan kelompok. Di ruang kelas, siswa harus duduk terpisah dengan
jarak yang memadai satu sama lain. Atur waktu makan di kantin.
Teori health belief model merupakan salah satu model pertama yang
kesehatan yang positif. Teori health belief model menekankan bahwa individu
Teori health belief model (HBM) telah diperkenalkan sejak tahun 1950-
an. Teori ini merupakan teori yang paling umum digunakan dalam analisis
tersebut), pencetus tindakan (dipengaruhi oleh media, orang lain,dan faktor lain).
timbul bila seseorang telah merasa bahwa ia dan keluarganya rentan terhadap
32
suatu perilaku tertentu, perceived severity yaitu keyakinan individu untuk mencari
merupakan dampak atau resiko yang akan ditanggung oleh penderitanya, resiko
ini tidak hanya resiko secara fisik tetapi resiko yang datangnya juga dari
keuangan, dan lainnya, perceived benefit yaitu keyakinan terhadap manfaat yang
eksternal maupun internal, misalnya pesan-pesan pada media massa, nasihat atau
tua, pergaulan dengan teman, agama, suku, keadaan ekonomi, sosial, dan budaya,
perilaku.
33
Cues to Action adalah segala hal, baik peristiwa, orang, atau hal-hal yang
tidak hanya dipengaruhi oleh kerentanan kesehatan, namun hal ini juga
34
keuntungan apa yang mereka dapatkan dari perilaku yang mereka anut. Orang-
orang akan melakukan suatu perilaku apabila ia percaya bahwa perilaku tersebut
ketidaknyamanan, gugup, waktu, serta biaya yang mahal), yang mungkin berperan
memperoleh mammogram.
evaluasi dari kedua konsekuensi medis dan klinis (misalnya, kematian, cacat,
dan nyeri) dankonsekuensi sosial yang mungkin (seperti dampak kondisi pada
orang mengenai manfaat yang dirasakan dari berbagai tindakan yang tersedia
Perubahan perilaku untuk berhasil, orang harus (seperti teori HBM asli)
merasa terancam oleh pola perilaku mereka saat ini (persepsi kerentanan dan
menghasilkan hasil yang dihargai dengan biaya yang dapat diterima (dirasakan
manfaat). Mereka juga harus merasa diri mereka kompeten (mandiri) untuk
37
persepsi dan, dengan demikian, secara tidak langsung memengaruhi perilaku yang
(Glanz, 2008).
Hambatan yang di
rasakan dalam Isyarat untuk
menerapakan bertindak
protokol kesehatan
Keyakinan pada
kemampuan
seseorang untuk
menerapkan
protokol kesehatan
penyakit Covid-19
penyakit Covid-19
kesehatan
.
BAB III
METODE PENELITIAN
sangat berpengaruh dan sangat berati bagi individu yang bersangkutan. Pengalaman
yang di bahas di sini bukan sekedar pengalaman biasa melainkan pengalaman yang
berkaitan dengan struktur dan tingkat kesadaran individu secara langsung maupun
tidak langsung.
kabupaten muna.
diperlukan. Dalam penelitian kualitatif yang menjadi instrument atau alat penrlitian
adalah peneliti itu sendiri. Oleh karena itu peneliti sebagai instrument juga harus
41
42
terhadap bidang yang di teliti, kesiapan peneliti untuk memasuki obyek penelitian,
baik secara akademik maupun logistiknya. Yang melakukan validasi adalah peneliti
sendiri melalui evaluasi diri seberapa jauh pemahaman terhadap bidang yang di teliti ,
Dalam penelitian kualitatif, peneliti sendiri atau dengan bantuan orang lain
sebagaimana judul yang telah disiapkan, namun sebelumnya peneliti harus mengirim
Adapun waktu penelitianya akan di laksanakan pada bulan tanggal 17 Febuari 2021.
Informan adalah orang yang dimanfaaatkan untuk tentang situasi dan kondisi
latar penelitian. Informan berkewajiban secara suka rela menjadi anggota tim
penelitian walaupun haruas bersifat informal. Sebagai anggota tim penelitian dengan
dalam tentang nilai-nilai, sikap, bangunan, proses dan kebudayaan yang menjadi latar
snowball dalam penelitian ini yaitu suatu pendekatan untuk menemukan inorman-
Informan penelitian ini berjumlah 6 orang yang terdiri dari informan kunci
dan informan tambahan. Informan kunci dalam penelitian berjumlah 3 orang terdiri
dari kepala dinas perhubungan, seketaris Dinas Perhubungan dan kepala tata usaha
diperoleh pengambilan
data
Perilaku a. Kerentanan Kepala dinas Wawancara
yang
dirasakan dan perhubungaan mendalam
tingkat
keparahan ,Seketaris dinas
yang
dirasakan perhubunngan, kepala
terhadap
penyakit tata usaha
Covid-19
b. Manfaat
yang Kepala dinas Wawancara
dirasakan
dengan perhubungan, seketaris mendalam
adanya
penerapan dias perhubungan
protokol
kesehatan kepala tata usaha
44
Kepala dinas
c. Hambatan
yang di perhubungan, seketaris Wawancara
rasakan
dalam dias perhubungan mendalam
menerapkan
protokol kepala tata usaha
kesehatan
Kepala dinas
d. ancaman
yang di perhubungan, seketaris
rasakan
terhadap dias perhubungan
Covid-19
kepala tata usaha
3 kariawan Wawancara
e. efikasi diri
mendalam
1. Wawancara
45
dengan menggunakan cara tanya jawab bisa sambil bertatap muka ataupun tanpa tatap
muka yaitu melalui media telekomunikasi antara pewawancara dengan orang yang
2. Observasi
dengan ruang, tempat, plelaku, kegiatn benda-benda, waktu, peristiwa tujuan dan
perasaan.
3. Studi dokumen
kata-kata, dan tindakan, selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-
lain. Maka data yang di perlukan untuk mengetahui bagaimana perilaku pencegahan
Berdasarkan jenis data yang di perlukan maka dalam penelitian ini yang di
jadikan informan adalah sekelompok objek yang di jadikan sumber data dalam
46
dan sebagainya. Dengan demikian , berdasarkan tujuan serta permasalahan yang ada
sehingga diperoleh suatu temuan berdasarkan fokus atau masalah yang ingin di jawab
sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh. Aktivitas dalam analisi data yaitu dat
Data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya cukup banyak untuk itu maka
perlu dicata secara teliti dan rinci. Seperti telah di kemukakan semakin lama peneliti
ke lapangan maka jumlah data akan semakin banyak, kompleks, dan rumit. Untuk itu
perlu segera di lakukan analis data melalui reduksi data. Reduksi data berati
merangakum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting,
di cari tema dan polanya. Kemudian data tersebut disusun secara sistematis agar
data. Dalam penelitian kualitatif, penyajian data bisa dilakukan dengan uraian
singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart dan sejenisnya . Tujuan penyajian
data disini adalah untuk mempermudah dalam memahami hal yang terjadi,
Data yang didapat kemudian dijelaskan hubungannya dengan data yang lain sehingga
sebelumnya belum pernah ada. Temuan dapat berupa deskripsi atau gambaran suatu
obyek yang sebelumnya masih remang-remang atau gelap sehingga setelah di teliti
menjadi jelas, dapat berupa hubungan kausal atau interaktif hipotesi dan teori.
(sugiyono, 2016).
Data yang di peroleh di cek kembali pada sumber yang sama dalam waktu
yang berbeda, atau di cek dengan menggunkan sumber yang berbeda. Untuk
akan menjadi data yang valid. Dalam proses ini peran bahan bacaan atau literature
review dapat membantu peneliti untuk memperoleh kesimpulan yang valid berkaitan
dengan hasil data yang diperoleh dari lapangan dengan triangulasi data. Yang di
pencarian data untuk mendapatkan gambaran dari fenomena yang sedang ditelitinya
pengamatan, telaah dokumen dan semua ini semata dilakukan untuk memperkuat
kesahihan dan memperkecil bias dari data dan informasi yang diperoleh untuk
data dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan berbagai waktu. Terdapat
sumber dilakukan dengan cara mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa
sumber, triangulasi teknik dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber yang
sama dengan teknik yang berbeda, dan triangulasi waktu dilakukan dengan cara
melakukan pengecekan dengan wawancara, observasi atau teknik lain dalam waktu
atau situasi yang berbeda. Sugiyono memaparkan triangulasi dapat juga dilakukan
mengecek data yang telah diperoleh dari beberapa sumber (informan), hingga data
49
tersebut bisa dinyatakan benar (valid) dan juga melakukan observasi serta
(Moleong lexy J, 2018) menyatakan bahwa tahap ini terdiri pula atas tahap
A. Tahap Pra-Lapangan
Ada enam tahap kegiatan yang harus dilakukan oleh peneliti dalam tahapan
ini di tambah dengan satu yang harus dipahami, yaitu etika penelitian lapangan.
mudah di mengerti dan selanjutnya dapat dijadikan patokan oleh peneliti kulitatif.
3) Mengurus perizinan
Pertama-tama yang harus di ketahui oleh peneliti ialah siapa saja yang
peneliti sudah membaca terlebih dahulu dari kepustakaan atau mengetahui melalui
orang dalam tentang situasi dan kondisi daerah tempat penelitian di lakukan.
Informan adalah orang dalam pada latar penelitian. Informan adalah orang
yang dimanfaatkan untuk memberikan informai tentang situasi dan kondisi latar
penilitan.
penelitian, kontak dengan daerajat yang menjadi latar penelitian, kontak dengan
daerah yang menjadi latar penelitian melalui surat atau melalui orang yang di kenal
sebagai penghubung tataupun secra resmi dengan surat melalui jalur instansi
pemerintahan. Persiapan penelitian yang perlu di persiapkan yaitu alat tulis seperti
pensil atau ball point, kertas, buku catatan, map, klip, kartu, karet, dan lain-lain
jangan di lupakan pula jika tersedia alat perekam dan kamera foto.
Persoalan etika itu akan muncul jika peneliti tetap berpegang pada latar belakang,
51
norma, adat, kebiasaaan dan kebudayaaan sendiri dalam menghadapi situasi dan
B) LAPANGAN
dengan kebiasaan, adat, tata cara, dan budaya latar penelitian. Pengenalan hubungan
peneliti di lapangan, berindak netral dengan peran serta dalam kegiatan dan hubungan
2) Memasuki lapangan
1. keakraban hubungan
2. Mempelajari bahasa
3. Peranan peneliti
2. Mencatat data
1. Reduksi data
2. Display data
3. Mengambil kesimpulan dan verifikasi
4. Kesimpulan akhir
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
sub sektor transportasi yang merupakan salah satu bagian dari sistem kebijaksanaan
Perhubungan pada Sub Sektor Transportasi dapat dirasakan dan dimaanfaatkan oleh
beberapa kantor
oleh kepala dinas perhubungan yang bernama bapak Drs. H, LA ODE NIKAFI TOE
53
54
dan mempunyai pegawai sebanyak 40 orang Aparatur Sipil Negara (ASN) dan 67
Golongan IV : 4 Orang
Golongan II : 9 Orang
Golongan I :- Orang
C. Keadaan Pegawai
Kabupaten Muna sebanyak 40 orang yang terdiri atas pejabat struktural sebanyak 22
orang dan pejabat fungsional umum sebanyak 18 orang. Untuk pejabat struktural
meliputi:
2) Sarjana : 24 orang
3) D IV : 2 orang
4) D III : 2 orang
5) D II/I : 0 orang
55
7) SMP : - orang
orang
orang
orang
orang
NO URAIAN NILAI
1 2 3
1. Golongan Tanah
2. 1.533.455.000
Golongan Peralatan dan Mesin
3. Golongan Gedung dan Bangunan 2.695.036.000
4. 39.940.000
Golongan Jalan, Irigasi dan Jaringan
5.
Golongan Aset Tetap Lannya
6.
Golongan Kontruksi dan Pengerjaan
Jumlah Total 4.268.431.000
Sumber: Dinas Perhubungan Kabupaten Muna 2019
Tabel 4.2 Kebutuhan Sarana dan Prasarana Dinas Perhubungan Kabupaten Muna
NO NAMA BARANG VOLUME
1. Kursi Kerja 5 Unit
2. Komputer PC 2 Unit
3. Ac Split 3 Unit
4. AC Standing 1 Unit
5. Lemari Kabinet 4 Unit
6. Kursi Sofa 2 Unit
7. Kendaraan Roda Empat 1 Unit
57
diatur dalam Keputusan Bupati Muna Nomor 16 Tahun 2016 tentang Kedudukan,
Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi, serta Tata Kerja Dinas Perhubungan
Tugas
perhubungan.
Fungsi
58
a. perumusan kebijakan di bidang lalu lintas dan angkutan jalan, dan pelayaran yang
daerah;
b. pelaksanaan kebijakan di bidang lalu lintas dan angkutan jalan, dan pelayaran yang
daerah;
c. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang lalu lintas dan angkutan jalan, dan
F. Susunan Organisasi
Daerah, dipimpin oleh seorang Kepala Dinas, yang dalam melaksanakan tugasnya
1. Sekretariat
di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas, yang mempunyai tugas
Bidang Lalu Lintas dan Angkutan dipimpin oleh Kepala Bidang yang
3. Bidang Prasarana
bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas melalui Sekretaris. Bidang
c. Seksi Keselamatan.
operasional dan atau kegiatan teknis penunjang Dinas. Unit Pelaksana Teknis Dinas.
Kepala Unit yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas
KEPALA DINAS
SEKRETARIAT
SUBBAGIAN SUBBAGIAN
PERENCANAAN UMUM DAN
DAN KEUANGAN KEPEGAWAIAN
BIDANG BIDANG
BIDANG
LALU LINTAS PENGEMBANGAN
PRASARANA
DAN ANGKUTAN DAN KESELAMATAN
SEKSI
SEKSI
SEKSI PEMADUAN MODA DAN
PERENCANAAN DAN
LALU LINTAS TEKNOLOGI
PEMBANGUNAN
PERHUBUNGAN
SEKSI SEKSI
SEKSI PENGOPERASIAN LINGKUNGAN
ANGKUTAN PRASARANA PERHUBUNGAN
KELOMPOK
JABATAN
FUNGSIONAL
UPTD
Informan pada penrlitian ini terdiri dari 6 orang terbagi menjadi 3 informan kunci
yaitu: kepala dinas perhubungan, seketaris dinas perhubungan dan kepala tata usaha
63
dan 3 informan tambahan lainnnya yaitu 2 anggota dinas perhubungan dan 1 staf
dinas perhubungan.
salah satu informan kunci yang merupakan salah satu penguasa yang ada di kantor
karena beliau salah satu informan kunci yang mempunyai peran penting dan salah
satu penguasa tata usaha di kantor di kantor dinas perhubungan yang membantu
Dinas Perhubungan.
d. Ibu SN adalah Kepala Bidang Lalu Lintas dan Angkutan berusia 55 tahun dengan
beliau salah satu informan tambahan yang merupakan salah satu pegawai di
e. Bapak MG adalah Kepala Sub Bagian Tata Usaha UPTD Penyebrangan dan
Dinas Perhubungan.
f. Bapak AR adalah Staf Di Kantor Dinas Perhubungan yang berusia 60 tahun yang
beliau salah satu informan tambahan yang merupakan salah satu staf di Kantor
atau kondisi.
sangat berbahaya. Berikut ini merupakan kutipan hasil wawancara informan kunci:
lihat saat ini belum ada obat untuk Covid-19 ini” ( Bapak IL, 52 tahun ).
ini sebagai pandemi, kalau tidak berbahaya pasti pemetintah tidak akan
berbahaya ,semua informan memiliki jawaban yang sama bahwa penyakit Covid-19
merupakan penyakit yang berbahaya dengan alasan yang berbeda seperti Informan
Bapak NT (60 tahun) megatakan berbahaya karena penyakit ini sudah mendunia ,
Bapak IL ( 52 tahun ) berbahaya karena belum ada obat untuk Covid-19 ini dan
Bapak AZ (39 tahun) berbahaya karena pemerintah sudah mengatakan ini sebagai
pandemi.
saja bahaya yang di sebabkan oleh Covid-19 ini. Berikut ini merupakan kutipan hasil
“bahaya dari Covid-19 ini seperti kita ketahui bukan hanya pada diri kita
sendiri tapi Covid-19 bisa menyebar atau menular ke khalayak banyak apalagi
kita ini dina perhubungan ini merupakan bagian dari pelayanan publich jadi
ketika ke tempat rame selalu membawa hand saniteizer dan jaga jarak “
“ bahaya dari Covid-19 ini seperti dari kasus yang kita lihat bahwa Covid-19
dapat rentang menular ke siapa saja apa lagi masyakat yang memiliki anti bodi
“ bahaya dari Covid-19 ini karena penyebaranya yang sangat muda” ( Bapak
AZ,39 tahun).
informan memiliki jawaban yang sama yaitu bahwa bahaya dari Covid-19 ini karena
dengan memakai masker dan mencuci tangan saja dapat mencegah penularan Covid-
“ tidak , kita harus juga jaga jarak jika bertemu orang dan saya juga selalu
“ menurut saya mencuci tangan dan pemakaian masker itu belum tentu bisa
mncegah penularan Covid-19 tapi harus ada juga jaga jarak antara sesama
AZ,39 tahun ).
kerentanan mengenai apakah apakah memakai masker dan mencuci tangan saja dapat
mencegah penularan Covid-19. Semua informan memiliki jawaban yang sama yaitu
dimana mencuci tangan dan memakai masker belum tentu dapat mencegah penularan
gugus covid -19 yang bertugas dalam pelayanan publik jadi harus menerapkan
68
protokol kesehatan , tapi saya pribadi ketika berada dalam ruangan ini sendiri
penularan Covid-19 karena kita juga sebagai salah satu satgas yang aktif di
“ya mencegah penularan Covid-19 tapi kita juga harus menjaga daya tahan
mencegah penularan Covid-19 , Semua informan memiliki jawaban yang sama yaitu
pada saat sedang menjalangkan tugas tetapi harus menjaga daya tahan tubuh.
yang lebih rentangn terinfeksi Covid-19 apakah orang lebih tua atau lebih muda.
“ menurut saya orang yang rentang terkena Covid-19 biasamya orang yang
lebih tua yang imun tubunya lebih rendah “ (Bapak NT, 60 tahun).
69
kondisi tubuhnya semakin lemah apalagi pada orang sudah lanjut usia anti
orang lebih tua atau lebih muda. Kedua informan memberikan jawaban yang sama
yaitu orang yang lebih tua lebih rentang terinfeksi Covid-19 karena daya tahan
yang berbeda , di mengatakan bahwa orang yang lebih yang lebih muda terinfeksi
Covid-19 karena aktifitasnya yang kebanyakan di luar berikut ini kutipan jawaban
wawancara :
“ kalau menurut saya itu yang lebih rentang itu yang terkena Covid-19 itu
yang lebih muda karena yang lebih muda banyak melakukan aktifitas di luar
sedangkan untuk yang lebih tua dia hanya berisiko terkena Covid-19 karena
daya tahan tubuhnya yang lemah tapikan orang tua lebih sering di dalam
rentang terinfeksi Covid-19 orang tua karena sistem daya tubuhnya rendah namun
yang orang lebih muda juga bisa retang terinveksi Covid-19 karena aktivitasnya yang
kebanyakan di luar.
70
mempunyai penyakit bawaan seperti hipertensi, asma dan terkena Covid-19 dapat
kunci:
penyakit bawaan lebih rentang terkena Covid-19 dan jika terkena Covid-19
dapat mememperparah kondisi tubuh kita , dan soal kematian dan ajal kita
“kalau saya pribadi orang yang memiliki penyakit bawaan itu sangat rentang
IL, 52 tahun).
informan memiliki jawaban yang sama yaitu bahwa orang yang memiliki prnyakit
bawaan belum tentu menyebabkan kematian hanya memperparah kondisi tubuh kita.
“ya sakira itu jelas dari pedoman kesehatan kan yang biasa yang terkena
Covid-19 itu yang meninggal yang mempunyai prenyakit bawaan” (Bapak AZ,
39 tahun).
terkena covid karena kita kebanyakan hampir setiap hari kita berinteraksi
karena itu kita selalu antisipasi dengan berbagai usaha seperti menyiapkan
“ ya jelas karena setiap hari kita selalu ketemu dengan orang dan melayani
orang dan kita juga pasti akan berkumpul di keramain “ (Bapak AZ, 39 tahun).
rentang terkena Covid-19. Semua informan menjawab sama yaitu bahwa orang yang
penyakit yang sangat berbahaya karena belum ada obat untuk penyakit ini dan
Covid-19 ini karena penularan dan penyebaranya yang begitu muda. Dengan
memakai masker dan mencuci tangan saja belum bisa mencegah penularan Covid-19
tetapi harus jaga jarak juga.Pencegahan dengan penerapan protokol secara lengkap
dapat mencegah penularan Covid-19 namun harus menjaga daya tahan tubuh juga.
Adapun Orang yang lebih rentang terinfeksi Covid-19 yaitu orang yang memiliki
sistem imun yang rendah seperti orang yang sudah tua, namun ada juga yang
berpendapat bahwa orang yang muda juga muda terkena Covid-19 karena
penyakit bawaan seperti hipertensi, asma, dan jantung jika terkena Covid-19 bisa
saja menyebabkan kematian namun ada juga yang berpendapat bahwa hanya
73
karena mereka sering berinteraksi dengan masyarakat apalagi saat turun lapangan
orang mengenai manfaat yang dirasakan ketika merapkan protokol kesehatan dalam
jawaban yang di ungkapakan informan kunci protokol kesehatan apa saja yang sudah
di terapakan di kantor ini. Berikut ini merupakan kutipan hasil wawancara informan
kunci::
“ kita disini yang ada itu penggunaan masker, menyiapkan tempat cuci tangan
untuk para tamu termasuk hand saniteizer yang banyak di jual di apotik,
termasuk sosialisi dalam setiap pertemuan kita harus jaga jarak” ( Bapak NT,
60 tahun).
jaga jarak setiap ada rapat dan penyiapan tempat cuci tangan” (Bapak IL,52
tahun).
74
kami juga menyiapakan tempat cuci tangan , adapun juga kami selalu
mengenai protokol kesehatan apa saja yang sudah di terapakan di kantor ini , semua
manfaat yang di rasakan ketika anda menerapakan protokol kesehatan. Berikut ini
“ iya menurut saya ada seperti kita terhindar dari Covid-19 dan mengajarkan
“iya menurut prokes itu selain untuk kebutuhan untuk pencegahan Covid-19
“iya, ada seperti untuk kehidupan sehari-hari kita untuk berperilaku hidup
tentang presepsi manfaat mengenai apakah ada manfaat yang di rasakan ketika anda
menerapkan protokol kesehatan ini. Seperti yang jawaban yang di berikan Bapak NT
(60 tahun) manfaat penerapan protokol ini mengajarkan kita untukh hidup sehat,
Bapak IL (52 tahun) manfaat protokol kesehatan merupakn kebutuhan kita dalam
sehari-hari dan Bapak AZ (39 tahun) manfaat protokol kesehatan ini untuk kehidupan
Untuk melihat lebih lanjut hasil wawancara informan tentang manfaat yang
manfaat lain yang di rasakan pada saat memakai masker pada saat pandemi ini.
“untuk manfaat lain dari memakai masker itu sendiri selain untuk pencegahan
Covid-19 sakira itu ada apa lagi selama penerapan protokol sendiri
mengajarkan kita untuk hidup sehat seperti melindungi kita dari debu” (Bapak
NT, 60 tahun).
“terkait dengan manfaat penerapan protokol kesehtahan ini saya kira sudah
membudaya untuk kita, apa lagi untuk menggunakan masker sudah kebutuhan
kita karena kita dapat terhindar dari debu pada saat berkendaraan” (Bapak
IL,52 tahun)
“manfaat dari pakai masker itu sendiri menurut saya untuk pencegahan
penularan Covid-19 ada juga manfaat lainya seperti ketika kita berkendaran
ketika baku lewat dengan dengan kendaraan lain kita tak perlu tutup hidung
lagi karena ada masker yan melindungi kita “ ( Bapak AZ, 39 tahun).
76
mengenai manfaat lain yang di rasakan pada saat memakai masker pada saat pandemi
ini. Semua informan menjawab ada manfaat lain yang dirasakan dari memakai
masker ini selain dapat mencegah Covid-19 gunakan juga sebagai alat pelindung
Untuk melihat lebih lanjut hasil wawancara informan tentang manfaat yang
ada manfaat lain selain mencegah penularan Covid-19 yang di rasakan pada saat
mencuci tangan pada saat pandemi ini. Berikut ini merupakan kutipan hasil
“ ya ada karena dengan mencuci tangan kita di ajarkan untuk selalu hidup
“saya kira dengan penerapan protokol kesehatan ini seperti sering cuci tangan
itu bisa mengajarkan kita untuk hidup sehat sehingga bisa bermanfaat bagi
“ Kalau manfaat dari cuci tangan itu sendiri ada , seperti mengajarkan kita
pola hidup bersih, seperti ketika kita bersentuhan dengan makanan kita harus
mengenai manfaat lain yang di rasakan pada saat mencuci tangan pada saat pandemi
77
ini. Semua informan menjawab ada manfaat lain yang dirasakan dari mencuci tangan
penelitian ini dapat di simpulan bahwa informan merasakan manfaat dari penerapan
protokol kesehatan ini dalam kehidupan sehari-hari seperti memakai masker selain
mencegah penularan Covid-19 ternyata dapat melindungi wajah dari debu dan
kotoran. Adapun manfaat mencuci tangan mengajarkan kita untuk mekakukan pola
protokol kesehatan. Berikut ini merupakan kutipan hasil wawancara informan kunci::
“ya kalau untuk saya selama perjalanan penerapan protokol kesehatan ada
juga hambatannya, tapi lebih banyak sisi positifnya” ( Bapak NT, 60 tahun)
78
“ kalau untuk hambatan dalam penerapan protokol kesehatan itu sendiri pasti
hambatan yang di rasakan mengenai Apakah anda meraka ada hambatan ketika
Untuk melihat lebih lanjut hasil wawancara informan tentang hambatan yang
penggunaan masker dapat menggaggu aktivias anda. Berikut ini merupakan kutipan
“kalau untuk pemakaian masker selama ini tidak mengganggu aktivitas saya
tapi ada kekurangan seperti kita susah untuk mengenali seseorang dan orang
“Ya awalnya saya merasa susah untuk bernapas karena udara yang masuk
“Iya karena awalnya itu hambatan untuk saya karena tidak biasa dan sikluasi
udara yang masuk sedikit sehingga kita susah untuk bernapas sehingga
saya ketika keluar dan tidak membawa masker merasa ada yang kurang “
informan pertama dan kedua memiliki jawaban yang sama yaitu memakai masker
dapat mengganggu aktivitas karena udara yang masuk sedikit, berbeda dengan
jawaban informan Bapak NT (60 tahun) bahwa pemakaian masker tidak mengganggu
penelitian ini dapat di simpulan bahwa informan merasakan adanya hambatan ketika
mereka karena mereka merasa susah saat bernapas dan mereka juga kadang merasa
ancaman yang di rasakan selama tidak menerapakan protokol kesehatan apakah ada
ancaman ketika anda tidak menerapkan protokol kesehatan. Berikut ini merupakan
“Kalau saya pribadi tidak kecuali pada saat keluar daerah ketika tidak
“ ya ada seperti ancaman esternal pada saat di lapanagan dan internal pada
“ya ada apa lagi kita ketahui subtansi dari Covid-19 adalah sakit jadi kita
tidak menerapkan protokol kesehatan itu berati kita rentang terkena dampak
presepsi ancaman mengenai apakah ada ancaman ketika anda tidak menerapkan
protokol kesehatan, jawaban informan ini hampir sama yaitu mereka merasa ada
kesehatan berdasarkan pertanyaan, dengan tidak memakai masker apakah anda tidak
merasa takut terkena Covid-19. Berikut ini merupakan kutipan hasil wawancara
informan kunci:
“ kalau untuk saya pribadi hanya pada saat keluar daerah saya merasa was-
sebagai pelayanan publik ketika bertemu dengan orang baru saya selalu
“iya kita merasa was-was saja apa lagi pada saat rapat sehingga pada saat
rapat kita selalu adakan di ruang terbuka dan memakai masker “(Bapak IS, 52
tahun)
“iya kalau untuk kita yang pahami itu pasti merasa was-was “ (Bapak AZ, 39
tahun)
tidak menggunakan masker bapak tidak merasa ketakutan terkena Covid-19, semua
dengan tidak mencuci tangan apakah anda tidak merasa takut terkena Covid-19
“ kalau untuk saya pribadi saya merasa takut jadi saya selalu membawa
“untuk cuci tangan itu pasti sudah merupakan kebiasaan kita tapi ketika
dengan adanya Covid-19 ini pasti ada rasa takut ketika kita menyentuh sesuatu
jadi ketika setelah dari luar dan besrsentuhan dengan benda ataupun itu saya
“iya saya merasakan itu bahkan ketika kita keluar berbelanja dan menyentuh
sesuatu ketika di rumah kita langsung cuci tangan karena rasa takut “(Bapak
AZ, 39 tahun)
merasa ketakutan terkena Covid-19, semua informan mempunyai rasa ketakutan saat
tidak mencuci tangan apalagi ketika bersentuhan dengan sesuatu yang berada di luar
rasakan kitika tidak menerapkan protokol kesehatan pada penelitian ini dapat di
protokol kesehatan seperti mereka merasa was-was tidak menggunakan masker ketika
berada di luar dan merasa takut ketika tidak mencuci tangan setelah bersentuhan.
kesehatan apas yang sudah anda terapakan selama ini. Berikut ini merupakan kutipan
memakai masker pertama , pada saat masuk pelabuhan mencuci tangan dan
ada di kantor ini yang pasti memakai masker untuk semua pegawai dan yang
datang berurusan yang memberikan pelayanan , cuci tangan dan jaga jarak
“(Ibu SN , 55 tahun)
tahun)
efikasi diri mengenai Protokol kesehatan apa saja yang di terapakan selama ini.
Semua informan menjawab jaga jarak, mencuci tangan dan memakai masker
apakah ketika anda menerapakan protokol kesehatan anda merasa aman karena tidak
akan terpapar Covid-19. Berikut ini merupakan kutipan hasil wawancara informan
tambahan:
“ya saya merasa aman pada saat menerapakan protokol kesehatan ini karena
saya merasa dengan protokol kesehatan ini kita dapatt terhindar dari
saja itu tidak menjamin aman dari Covid-19 tapi kita juga harus menjaga
asupan makanan karena virus tidak hanya melalui percikan tapi tergantung
juga pada imunitas tubuh kita , itu terkait juga pada vitamin kita” (Ibu SN , 55
tahun)
eikasi diri mengenai apakah ketika anda menerapakan protokol kesehatan anda
merasa aman karena tidak akan terpapar Covid-19 semua informan menjawab iya
mereka merasa aman ketika menerapakan protokol kesehatan tapi harus menjaga
apakah dengan menggunakan masker saja anda merasa bisa terbebas dari Covid-19.
“saya pikir rangakaian dari protokol kesehatan itu harus di terapkan semua
jadi tidak bisa hanya kita pakai masker saja dan hanya cuci tangan tapi semua
rangkaian dari protokol itu harus di jalankan harus terapakn termasuk jaga
menggunakan masker saja tapi jaga jarak juga apa lagi di dalam ruangan
yang paling penting adalah jaga jarak dan penggunaan masker “ (Ibu SN,
55tahun)
“tidak tapi semua protokol kesehtan lainya harus di terapakan “ (Bapak AR,
60 tahun)
efikasi diri mengenai apakah dengan menggunakan masker saja anda merasa bisa
terbebas dari Covid-19, semua informan menjawab memakai pasker saja belum bisa
membuat kita terbebas dari Covid-19 tapi harus di ikuti dengan penerapan protokol
lainya.
Dari hasil wawancara yang mengenai variabel erfikasi diri pada penelitian
ini dapat di simpulan bahwa informan merasakan adanya dorongan ketika mereka
mencuci tangan dengan melakukan protokol kesehatan mereka merasa aman dan
4.2 Pembahasan
dan persepsi mereka tentang manfaat dari pencegahan penyakit yang dipengaruhi
86
oleh kesiapan seseorang untuk bertindak. Resenstock (1982) dalam Ningrum (2016)
mencari pengobatan. Mereka yang merasa dapat terkena penyakit tersebut akan lebih
atau mencegah suatu penyakit pada dirinya harus merasakan kerentanan terhadap
penyakit tersebut.
berupa anggapan bahaya dari penyakit Covid-19. Hasil penelitian menyatakan dengan
pertanyaan anggappan mengenai bahaya dari penyakit Covid-19 ini, semua informan
berpendapat bahwa penyakit Covid-19 ini merupan penyakit yang berbahaya karena
Penelitian ini sesuai dengan penelitian yang di lakukan oleh (Moudy jesica,
mengetahui bahwa Covid-19 ditularkan antar-manusia lewat batuk dan bersin. Lebih
dari separuh (60,6%) responden mengetahui bahwa Covid-19 ditularkan dari hewan
yang salah tentang penularan viris corona yaitu lewat pandangan mata, melalui kurma
karena mengandung virus yang berasal dari kelelawar, lewat bawang impor dari
China, lewat ponsel Xiaomi yang dibuat di China, dan melalui sinyal telepon.
Kerentanan berada pada saat berada dalam kondisi lingakungan tertentu jika
mengetahui dan merasakan penerapan dari protokol itu sendiri dapat mencegah
penularan Covid-19 tapi juga menjaga dayan tahan tubuh. Peneltian ini sejalan
dengan penelitian di lakukan oleh (Afrianti novi dkk,2020) Penelitian ini bersifat
Proses Adaptasi Kebiasaan Baru harus konsisten dilaksanakan mulai dari penggunaan
masker, menjaga jarak, mencuci tangan, tidak melakukan kontak fisik, meningkatkan
Anggapan tentang orang yang rentang terkena Covid-19 baik itu dalam segi
usia . Hasil penelitian ini mengungkapakan bahwa orang yang rentang terinfeksi
Covid-19 berdasarkkan usianya yaitu orang sudah usia lanjut karena daya tahan
tubuhnya yang lemah. Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang di lakuakan oleh
88
penyakit kronis, perokok, penghisap vape, kaum pria dan orang bergolongan darah A
sebagai pelayanan masyarakat juga rentang terkena Covid-19, penelian ini sejalan
Covid-19 dapat belum tentu menyebabkan kematian tapi bisa saja hanya
memperparah kondisi tubuh. Penelitian ini sejalan dengan penelitian di lakukan oleh (
Ilpaj salma mata dkk,2020) penelitian ini mengemukakan , coronavirus sama seperti
virus pernapasan lainnya dapat membuat gejala asma yang dialami bertambah buruk
serta berpotensi mengalami serangan asma yang mengancam nyawa. World Health
penyakit jantung sebagai kondisi yang membuat seseorang lebih rentan menjadi sakit
dianggap serius, maka akan melakukan tindakan untuk mengobati atau mencegah
terhadap nilai atau manfaat dari perilaku baru dalam mengurangi ancaman penyakit
melakukan suatu perilaku tertentu. Begitu pula dalam penelitian ini, sebagian
menggunakan masker, mencuci tangan, dan jaga jarak dapat mencegah penularan
Covid-19 Besarnya manfaat yang dirasakan (perceived benefits) dari suatu perilaku
Melihat manfaat lain yang di rasakan dari penggunaan masker selain dapat
selain untuk pencehagan Covid-19 masker juga bermanfaat untuk melindungi kita
dari paparan debu. Penelitin ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh ((Shen
et al., 2020) yang mengungkapkan bahwa Masker pelindung wajah sangat penting
digunakan karena tidak hanya berfungsi sebagai pelindung, tapi juga sebagai
menjawab selain pencegahan Covid-19 sering mencuci tangan juga mengajarkan kita
untuk melakukan pola hidup bersih dan sehat. Penilitian ini sejalan dengan penelitian
yang di lakuakan oleh (Anhusadar la ode ,2020) yang mengatakan bahwa selain salah
satu caa memutus rantai penularan Covid-19 mencuci tangan merupakan salah satu
indikatar perilaku hidup sehat dan bersih Perilaku hidup bersih dan sehat anak usia
91
dini di lingkungan keluarga sudah berjalan sangat baik di tengah pademi covid 19.
Hasil penelitian bahwa penerapan perilaku hidup bersih dan sehat anak usia dini
dalam kategori sangat baik, dari data Sebanyak 100% atau 51 respondenanak cuci
tangan dengan sabun sebelum makan. Sebanyak 98% atau 50 responden anak jika
keluar rumah menggunakan masker dan sebanyak 2% atau 1 responden anak jika
keluar rumah tidak menggunakan masker. Sebanyak 100% atau 51 responden anak
jika sudah kembali kerumah langsung mandi dan mengganti baju dan sebanyak 100%
mengenai besar hambatan yang ditemui untuk mengadopsi perilaku kesehatan yang
pada saat tidak menerapkan protokol kesehatan untuk pencegahan Covid-19 seperti
mengganggu aktivitasa mereka pada saat bekerja seperti udara yang masuk ke hidung
pada saat memakai masker mereka susah untuk saling mengenali orang.
92
(Reymond dalam Arqi dkk. 2016). Ancaman terhadap keparahan penyakit Covid-19
dan kerentanan seseorang terjangkit penyakit atau masalah kesehatan karena tidak
ancaman Covid-19. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa ketika informan tidak
menerapkan protokol kesehatan informan merasa takut atau waw-was akan tertular
di luar kantor.
fitriani anggi dkk, 2021) Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan
terdiri dari dua pertanyaan sedangkan metode kuantitatif dalam penelitian ini
menggunakan Statistical Package for the Social Science (SPSS) 23 for windows.
Dalam kaitan dengan kepatuhan terhadap aturan dan anjuran pemerintah selama
Covid-19, maka persepsi ancaman yang dimaksud adalah perspsi ancaman simbolik
atau fisik. Ketakutan akan terjangkit virus menjadi salah satu alasan responden
bertindak patuh.
93
Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh (kaniasari dewi
dkk,2021) penelitian ini Metode yang digunakan adalah kuantitatif deskriptif dalam
dalam setiap kegiatannya dan menerapkan secara ketat baik kepada pegawai maupun
kepada pengunjung. Protokol kesehatan merupakan aturan dan ketentuan yang perlu
diikuti oleh pengunjung dan pengelola hotel agar dapat beraktivitas secara aman
terutama pada saat pandemi Covid-19. Protokol kesehatan bertujuan agar masyarakat
tetap dapat beraktivitas secara aman dan tidak membahayakan keamanan atau
kesehatan orang lain. Pelaksanaan protokol kesehatan bukan merupakan isu baru
harus dilakukan oleh setiap hotel dalam melakukan pelayanan terhadap seluruh
wisatawan agar wisatawan merasa aman dan nyaman selama berwisata sehingga hal
5.1 Kesimpulan
kantor dinas perhubungan kabupaten muna berdasarkan teori health belief model
HBM :
Covid-19
mencuci tangan saja belum bisa mencegah penularan Covid-19 tetapi harus
95
96
Covid-19 yaitu orang yang memiliki sistem imun yang rendah seperti orang
yang sudah tua, namun ada juga yang berpendapat bahwa orang yang muda
penyakit bawaan seperti hipertensi, asma, dan jantung jika terkena Covid-19
bisa saja menyebabkan kematian namun ada juga yang berpenddapat bahwa
a. Informan
sehari-hari
b. Memakai
c. Mencuci
tangan mengajarkan kita untuk mekakukan pola hidup sehat dan bersih.
saat bernapas dan mereka juga kadang merasa susah mengenali orang.
4. Presepsi Ancaman
kesehatan
b. Ketika tidak menggunakan masker ketika berada di luar mereka merasa was-
was
kesehatan seperti menggunakan masker, jaga jarak, dan mencuci tangan dengan
melakukan protokol kesehatan mereka merasa aman dan merasa dapat mencegah
penularan Covid-19.
5.2 Saran
terapkan di kantor
98
selesai
DAFTAR PUSTAKA
Adhikari, S. P., Meng, S., Wu, Y., Mao, Y., Ye, R., Wang, Q., Sun, C., Sylvia, S.,
Rozelle, S., Raat, H., & Zhou, H. (2020). A scoping review of 2019 Novel
Coronavirus during the early outbreak period: Epidemiology, causes, clinical
manifestation and diagnosis, prevention and control. 1–12.
https://doi.org/10.21203/rs.2.24474/v1
Allen, J. D., Kennedy, M., Wilson-Glover, A., & Gilligan, T. D. (2007). African-
American men's perceptions about prostate cancer: Implications for designing
educational interventions. Social Science & Medicine, 64(11).
Anhusadar, L., & Islamiyah, I. (2020). Penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
Anak Usia Dini di Tengah Pandemi Covid 19. Jurnal Obsesi : Jurnal
Pendidikan Anak Usia Dini, 5(1), 463. https://doi.org/10.31004/obsesi.v5i1.555
BNPB. (2020). Pedoman Penanganan Cepat Medis dan Kesehatan Masyarakat Covid-
19 di Indonesia. 23 Maret, 1–38. http://www.covid19.go.id
Dwijayanti, Y. R., & Herdiana, I. (2011). Street Children Sexual Behavior Reviewed
with Health Belief Model Theory (HBM). Insan, 13(02), 129–137.
Debora yanti. (2020). Bahaya Virus Corona Covid-19 dan Cara Mencegahnya. Di
kutip tanggal 2 april dari tirto id. https://tirto.id/bahaya-virus-corona-Covid-19-
dan-cara-mencegahnya-eKdF
99
100
Fathimah, A. F., Al-islami, M. F., Gustriani, T., Rahmi, H. A., Gunawan, I., Agung, I.
M., Husni, D., Psikologi, F., Islam, U., Sultan, N., & Kasim, S. (2021).
Kepatuhan Masyarakat Terhadap Pemerintah Selama Pandemi: Studi
Eksplorasi Dengan Pendekatan Psikologi Indigenous. 2(1), 15–22.
Kemenkes RI. (2020). Infeksi Emerging. Di kutip 16 September 2020 dari Media
Informasi Resmi Terkini Penyakit Infeksi Emegering
https://covid19.kemkes.go.id/category/situasi-infeksi-emerging/info-corona-
virus
Kementrian Kesehatan RI. (2020). Panduan Kesehatan Balita Pada Masa Pandemi
Covid-19. 1–60.
Kemenkes RI.(2020) Pedoman Dukungan Kesehatan Jiwa Dan Psikologi Pada Masa
Pandemi Covid-19. Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian
Penyakit Kementerian Kesehatan RI.JAKARTA
Kurniawati, C., & Sulistyowati, M. (2014). Aplikasi Teori Health Belief Model
dalam Pencegahan Keputihan Patologis. Promosi Kesehatan Dan Ilmu Perilaku,
2, 123–125
Mazza, M., Marano, G., Lai, C., Janiri, L., & Sani, G. (2020). Danger in danger :
Interpersonal violence during COVID-19 quarantine. Psychiatry Research,
289(April), 113046. https://doi.org/10.1016/j.psychres.2020.113046
MD, W. Z. (2020). The Coronavirus Prevention Handbook 101 Based Tips That
Cloud Save Your Life. Wuhan Center for Disease Control & Prevention, 1–120.
Muhlisa, M., & BSA, A. (2018). Kepatuhan Medikasi Penderita Diabetes Mellitus
Berdasarkan Teori Health Belief Model (HBM) Di Diabetes Center Kota
Ternate Tahun 2017. Interest : Jurnal Ilmu Kesehatan, 7(2), 144–149.
https://doi.org/10.37341/interest.v7i2.23
Rezeky Ana Ashal. (2020). Pengaruh Work From Home Terhadap Kinerja Aparatur
Sipil Negara Di Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Tpi Medan. Jurnal Ilmiah
Kebijakan Hukum, 10(2), 1–209.
Prayitno, S. A., Pribadi, H. P., & Ifadah, R. A. (2020). Peran Serta Dalam
Melaksanakan Protokol Pencegahan Penyebaran Corona Virus Disease (Covid-
19) Pada Masyarakat. DedikasiMU(Journal of Community Service), 2(3), 504.
https://doi.org/10.30587/dedikasimu.v2i3.1657
Priyoto.2014. Teori Sikap dan Perilaku dalam Kesehatan. Yogyakarta: Nuha Medika.
Shen, K., Yang, Y., Wang, T., Zhao, D., Jiang, Y., Jin, R., Zheng, Y., Xu, B., Xie, Z.,
Lin, L., Shang, Y., Lu, X., Shu, S., Bai, Y., Deng, J., Lu, M., Ye, L., Wang, X.,
Wang, Y., & Gao, L. (2020). Diagnosis, treatment, and prevention of 2019 novel
coronavirus infection in children: experts’ consensus statement. World Journal
of Pediatrics, 16(3), 223–231. https://doi.org/10.1007/s12519-020-00343-7
Supriatna, E. (2020). Wabah Corona Virus Disease (Covid 19) Dalam Pandangan
Islam. SALAM: Jurnal Sosial Dan Budaya Syar-I, 7(6).
https://doi.org/10.15408/sjsbs.v7i6.15247
Tabi’in, A. (2020). Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat(Phbs) Pada Anak Usia Dini
Sebagai Upaya Pencegahan Covid 19. JEA (Jurnal Edukasi AUD), 6(1), 58.
https://doi.org/10.18592/jea.v6i1.3620
Turner, L. W., Hunt, S. B., Dibrezzo, R., & Jones, C. (2004). Health Belief Model.
Diakses tanggal 16 Maret 2012,
yuliana. (2020). corona virus diseases (Covid 19); sebuah tinjauan literatur. Wellnes
and Healthy Magazine, 2(February), 124–137.
Yunus, N. R., & Rezki, A. (2020). Kebijakan Pemberlakuan Lock Down Sebagai
Antisipasi Penyebaran Corona Virus Covid-19. SALAM: Jurnal Sosial Dan
Budaya Syar-I, 7(3), 227–238. https://doi.org/10.15408/sjsbs.v7i3.15083
WHO. (2020). Pesan dan Kegiatan Utama Pencegahan dan Pengendalian COVID-19
di Sekolah. Unicef, 1, 1–14. Retrieved from lbender@unicef.org
104
105
PEDOMAN WAWANCARA
KABUPATEN MUNA
1. Informan wawancara
2. Materi wawancara
106
penyakit Covid-19
ibu/ bapak maksud kedatangan saya ke sini untuk melakukan wawancara kepada
Kabupaten Muna. Adapun tujuan dari penilitian ini yaitu untuk mengetahui
Untuk itu saya memohon kesedian waktu bapak/ ibu untuk meluangkan waktu
Wawancara dalam proses penelitian kepala dinas perhubungan dan kepala tata
usaha
107
terhadap Covid-19
2. Menurut bapak/ ibu Apa saja bahaya yang dapat di sebabkan oleh Covid-
19 ?
3. Menurut bapak/ibu dengan memakai masker dan mencuci tangan saja dapat
6. Apakah orang yang mempunyai penyakit bawaan seperti hipertensi , asma dan
kesehatan
1. Penerapan protokol kesehatan apa saja yang sudah diterapkan di kantor ini?
pandemi ini ?
108
4. Manfaat apa saja yang dirasakan ketika bapak/ ibu sering mencuci tangan?
protokol kesehatan :
kesehatan?
kesehatan ?
2. Dengan tidak memakai masker apakah bapak/ ibu tidak merasa ketakukan
terkena Covid-19?
3. Dengan tidak mencuci tangan apakah bapak/ ibu tidak merasa ketakukan
terkena Covid-19?
kesehatan :
1. protokol kesehatan apa saja yang bapak/ibu terapkan di kantor selama ini?
2. Apakah ketika anda menerapkan protokol kesehatan anda merasa aman karena
3. Apakah dengan menggunakan masker saja anda merasa bisa terbebas dari
Covid-19
109
PEDOMAN OBSERVASI
110
KABUPATEN MUNA
1. Indentitas observasi
c. Waktu : 10.00
observasi
no aspek yang di amati
ya tidak
112
113
Manfaat yang Penerapan protokol NT “ kita disini yang ada itu Protokol Penerapan
penggunaan masker, kesehatan yang protokol
kesehatan apa saja
dirasakan menyiapkan tempat cuci di terapakan di kesehatan
118
(Perceived yang sudah diterapkan tangan untuk para tamu kantor dinas
termasuk hand saniteizer perhubungan
di kantor ini?
benefits) yang banyak di jual di kabupaten muna
apotik, termasuk sosialisi berupa
dalam setiap pertemuan penggunaan
kita harus jaga jarak” masker, jaga
jarak ,
“penerpan protokol penggunaan
IL kesehatan yang kita handsanitaizer
lakukan di sini dan cuci tangan
penggunaan masker, jaga
jarak setiap ada rapat
dan penyiapan tempat
cuci tangan”
“ penerapan protokol
kesehatn yang ada di
AZ kantor ini penggunaan
masker, kami juga
menyiapakan tempat cuci
tangan , adapun juga
kami selalu menrapkan
jaga jarak”
Manfaat apa yang telah NT “ iya menurut saya ada Manfaat yang Manfaat
seperti kita terhindar dari dirasakan ketika penerapan
dirasakan ketika
Covid-19 dan menerapkan protokol
menerapkan protokol mengajarkan kita untuk protokol kesehatan
hidup sehat “ kesehatan
kesehatan dalam
mengajarkan kita
119
merasakan ada
hambatanya “
Menurut bapak/ibu NT “kalau untuk pemakaian Hambatan pada pemakaian
masker selama ini tidak saat pemakaian masker dapat
apakah pemakaian
mengganggu aktivitas masker dapat mengganggu
masker mengganggu saya tapi ada kekurangan mngganggu aktivitas
seperti kita susah untuk aktivitas karena
aktivitas anda ?
mengenali seseorang dan udara yang
orang juga susah untuk masuk sedikit
mengenali kita” sehingga kita
susah untuk
“Ya awalnya saya merasa bernapas dan kita
IL susah untuk bernapas juga susah untuk
karena udara yang masuk saling mengenal
sedikit” seseorang
Efikasi diri (self protokol kesehatan apa MG “protkol keshatan yang Protokol
saja yang bapak/ibu kami di terapkan di kesehtan yang di
efikasi ) lapangan ataupun di terapkan selama
terapkan di kantor
kantor yaitu memakai ini memaki
selama ini? masker pertama , pada masker, mencuci
saat masuk pelabuhan tangan, memakai
mencuci tangan dan hamd sanitezer
126
SN
“protokol kesehataan
yamg di berlakukan
semua protokol kesehatan
yang ada di kantor ini
yang pasti memakai
masker untuk semua
pegawai dan yang datang
berurusan yang
memberikan pelayanan ,
cuci tangan dan jaga
jarak “
“menggunakan masker,
AR jaga jarak dan mencuci
tangan “
Apakah ketika anda MG “ya saya merasa aman Informan menerapkan
menerapkan protokol pada saat menerapakan mengatakan protokol
protokol kesehatan ini bahwa dengan kesehatanm
kesehatan anda merasa
karena saya merasa menerapkan merasa aman
aman karena tidak dengan protokol proyokol karena tidak
akan terpapar Covid- kesehatan ini kita dapatt kesehatan merka akan terpapar
terhindar dari penularan merasa aman Covid-19
19 ?
Covid-19 “ karena dapt
127
terhindar dari
“menurut saya sendiri Covid-19 dan
SN kalau hanya untuk mencegah
menerpakan protokol peenularan
kesehhatan saja itu tidak Covid-19
menjamin aman dari
Covid-19 tapi kita juga
harus menjaga asupan
makanan karena virus
tidak hanya melalui
percikan tapi tergantung
juga pada imunitas tubuh
kita , itu terkait juga pada
vitamin kita”
Informan Kunci
129
130
Informan tambahan
Kepala Sub Bagian Tata Usaha Kepala Bidang Lalu Lintas dan
UPTD Penyebrangan dan Pelabuhan Angkutan Jalan