Pembimbing:
Anastasia Yani Triningtyas, dr., M.Kes
Pembimbing Lapangan :
Isnaeni Zakkiyyah Zahrah Nurkholis, dr.
Disusun Oleh:
Dwi Andriani Kusuma 4151191004
Fitriadi Rachmat Prabowo 4151181533
Inidia Shannanadari Agel 4151181523
Lifa Alfira Praditia 4151191003
Shinta Wulansari 4151181152
i
ii
LEMBAR PENGESAHAN
Dosen Pembimbing,
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan
karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyusun makalah kajian masalah sebagai
tugas kepaniteraan di bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran
Universitas Jenderal Achmad Yani. Judul kajian masalah ini adalah “Pengetahuan
dan Persepsi Masyarakat Terhadap Vaksinasi COVID-19 di Pondok Pesantren
As-Syifa di Wilayah Puskesmas Lembang Kabupaten Bandung Barat”
Tidak lupa pula dalam kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan terima
kasih kepada:
1. Rr Desire Meria N., dr., SpOK, MKK selaku Kepala Bagian Ilmu Kesehatan
Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Achmad.
2. Anastasia Yani T,dr., M.Kes selaku dosen pembimbing di Bagian Ilmu
Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Achmad Yani
yang telah memberikan bimbingan dan arahan sehingga penelitian ini dapat
diselesaikan dengan baik.
3. Tuti Hasanah S.Sos selaku Kepala Puskesmas DTP Lembang yang telah
memberikan bimbingan dan arahan.
4. Isnaeni Zakkiyyah Zahrah Nurkholis, dr. selaku pembimbing lapangan yang
telah memberikan bimbingan dan arahan.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna
karena keterbatasan pengetahuan, pengalaman, dan waktu. Oleh karena itu, kritik
dan saran sangatlah bermanfaat untuk kesempurnaan proses pembelajaran ini dan
mohon maaf atas segala kekurangannya.
Akhir kata, penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat khususnya
bagi penulis dan bagi semua pihak yang membacanya.
Cimahi, Oktober 2021
Penulis
iii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN...............................................................................1
KATA PENGANTAR......................................................................................iii
DAFTAR ISI.....................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................1
1.1 Latar Belakang Penelitian..............................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................3
1.3 Tujuan Penelitian...........................................................................................3
1.1.1 Tujuan Umum...........................................................................................3
1.1.2 Tujuan Khusus..........................................................................................3
1.4 Manfaat Penelitian.......................................................................................4
1.1.1 Manfaat Akademik...................................................................................4
1.1.2 Manfaat Praktis.........................................................................................4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.......................................................................5
2.1 Coronavirus Disease 19 (COVID-19)............................................................5
2.1.1 Definisi dan Penyebab COVID-19...........................................................5
2.1.2 Gejala Klinis COVID-19..........................................................................5
2.1.3 Epidemiologi COVID-19.........................................................................6
2.1.4 Virulogi COVID-19.................................................................................6
2.1.5 Patogenesis COVID-19............................................................................7
2.1.6 Transmisi COVID-19...............................................................................8
2.1.7 Klasifikasi Pasien COVID-19..................................................................9
2.1.8 Vaksinasi COVID-19.............................................................................11
2.2 Persepsi Masyarakat Terhadap Vaksin COVID-19.....................................15
2.3 Pengetahuan.................................................................................................21
2.3.1 Definisi Pengetahuan..............................................................................21
2.3.2 Tingkat Pengetahuan..............................................................................21
2.4 Kerangka Penelitian.....................................................................................22
BAB III METODE PENELITIAN.................................................................24
3.1 Rancangan Penelitian...................................................................................24
3.2 Subjek Penelitian.........................................................................................24
3.2.1 Kriteria Inklusi Subjek...........................................................................24
3.2.2 Kriteria Eksklusi Subjek.........................................................................24
3.3 Jumlah Sampel Penelitian............................................................................24
3.3.1 Cara Pengambilan Sampel......................................................................25
3.4 Variabel Penelitian.......................................................................................25
3.5 Definisi Operasional....................................................................................25
iv
v
1
2
penyebaran penyakit dalam populasi. Pengembangan vaksin yang aman dan efektif
sangat penting dilakukan karena diharapkan dapat menghentikan penyebaran dan
mencegah penyebaran penyakit di masa mendatang.3
Vaksin COVID-19 merupakan salah satu terobosan pemerintah untuk melawan
dan menangani COVID-19 yang ada didunia khususnya Negara Indonesia. Tujuan
dari vaksinasi COVID-19 adalah untuk mengurangi penyebaran COVID-19,
menurunkan angka kesakitan dan kematian yang disebabkan oleh COVID-19,
mencapai kekebalan dan melindungi masyarakat dari COVID-19, sehingga dapat
menjaga masyarakat dan perekonomian.1 Meski begitu, tidak bisa dipungkiri masih
banyak kelompok masyarakat yang menolak vaksinasi, dengan berbagai alasan, mulai
dari masalah kesehatan hingga alasan agama, atau karena masyarakat khawatir
tentang efek samping dari vaksin itu sendiri. 5 Solusi vaksinasi ini menimbulkan
kontroversi bagi sebagian orang, karena adanya keraguan pengembangan vaksin,
dikarenakan waktu pengembangan vaksin cukup singkat, yaitu sekitar satu tahun. Hal
ini kemudian menimbulkan kekhawatiran masyarakat, terutama mengenai efek
samping atau dampak vaksin terhadap para penerima vaksin. Persepsi dan sikap
masyarakat yang menjadi tolak ukur kesadaran masyarakat terhadap vaksinasi dapat
dipengaruhi oleh berbagai macam hal, salah satunya kemudahan akses internet dalam
mendapatkan berbagai macam informasi. Penyebaran informasi yang salah akan
mempengaruhi persepsi masyarakat terhadap vaksin COVID-19 dan dengan demikian
mempengaruhi perilaku masyarakat. Pada masyarakat dengan tingkat pengetahuan
yang kurang, mungkin akan mengambil keputusan dan pilihan didasarkan pada
informasi dari internet, khususnya media sosial tanpa mengkonfirmasi terlebih dahulu
apakah informasi tersebut benar atau salah.6
Berdasarkan hasil survei sekitar 7,6% masyarakat menolak untuk divaksinasi dan
26,6% masyarakat masih belum memutuskan dan masih bingung.3 Hasil tersebut
berdasarkan survei Kementerian Kesehatan Indonesia, WHO, dan UNICEF yang
dilaksanakan pada November 2020 dengan responden lebih dari 112.000 responden
dan menunjukkan hanya 64,5% yang bersedia mengikuti vaksinasi, sebesar 7,6%
menolak keras vaksinasi, dan 27,6% menyatakan tidak tahu.7 Hal tersebut karena
3
banyak sekali isu- isu yang mempengaruhi tentang informasi mengenai vaksin
COVID-19 seperti faktor kehalalan dan keamanan dari vaksin COVID-19. Penelitian
mengenai persepsi masyarakat terhadap vaksin COVID-19 di Wilayah Puskesmas
Lembang sebelumnya belum pernah dilakukan, dan berkaitan dengan tingginya kasus
positif COVID-19 di Lembang diantara wilayah Kabupaten Bandung Barat lainnya,
sehingga perlu dilakukan penelitian mengenai “Pengetahuan dan Persepsi Masyarakat
Tentang Vaksinasi COVID-19 di Pondok Pesantren As-syifa di Wilayah Puskesmas
Lembang Kabupaten Bandung Barat”
5
6
bervariasi dari orang ke orang. Kemungkinan vaksin palsu dan vaksin rusak
akibat proses penyimpanan dan pada saat pendistribusian vaksin juga harus
dipantau.
D. Herd Immunity
Herd immunity adalah perlindungan secara tidak langsung dari suatu penyakit
menular yang terwujud ketika sebuah populasi memiliki kekebalan baik lewat
vaksinasi maupun imunitas yang berkembang dari infeksi sebelumnya. Herd
Immunity akan tercipta apabila dalam satu kelompok sudah banyak yang terpapar
virus, maka orang lain dalam masyarakat tersebut akan memiliki tingkat
kekebalan yang baik dengan sendirinya dan bisa menangkal penyebaran virus.
Pada kasus virus COVID-19, sampai saat ini memang belum ditemukan vaksin
atau obat yang dapat menangkal penyebarannya. Maka herd immunity hanya
dapat dijalankan dengan cara alami yaitu dengan cara pemulihan pasien yang
sudah terinfeksi. Cara alamiah yang dimaksud yaitu dengan membiarkan COVID-
19 menginfeksi sebagian besar orang di beberapa wilayah. Banyaknya yang
terinfeksi kemudian akan menciptakan Herd Immunity. Memilih menggunakan
cara alami penciptaan Herd Immunity pada penanganan virus COVID-19
sebenarnya tidak disarankan untuk menjadi pilihan utama. Hal itu dikarenakan
tingkat infeksi yang sangat cepat di seluruh dunia hingga dapat mengakibatkan
kematian maka cara tersebut justru membahayakan lingkungan.19
E. Kebijakan pemerintah mengenai vaksin COVID 19
Kementerian Kesehatan memperbarui aturan mengenai pelaksanaan vaksinasi
dalam rangka penanggulangan pandemi COVID-19 untuk meningkatkan cakupan
program vaksinasi nasional. Ketentuan ini tertuang dalam Peraturan Menteri
Kesehatan Nomor 18 Tahun 2021 yang disahkan oleh Menteri Kesehatan pada
tanggal 28 Mei 2021, menggantikan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 10
Tahun 2021 dengan sejumlah perubahan menyesuaikan situasi dan kondisi saat
ini.
Dalam PMK yang baru, Kementerian Kesehatan mengizinkan penggunaan
jenis vaksin COVID-19 yang sama antara program vaksinasi pemerintah dengan
15
vaksinasi Gotong Royong dengan ketentuan bahwa jenis vaksin COVID-19 untuk
Vaksinasi Program yang diperoleh dari hibah, sumbangan, ataupun pemberian
baik dari masyarakat maupun negara lain. Vaksin COVID-19 yang dimaksud
tersebut juga tidak boleh diperjualbelikan dan harus diberikan tanda khusus yang
bisa dikenali secara kasat mata. Dalam PMK yang baru ini juga mengatur
mengenai penanganan Kejadian Ikutan Pasca Vaksinasi COVID-19 yang
membutuhkan pengobatan dan perawatan di faskes sesuai dengan indikasi medis
dan protokol pengobatan. Pembaruan ketentuan ini, merupakan upaya
Kementerian Kesehatan sebagai penyelenggara program vaksinasi nasional untuk
mempercepat kegiatan vaksinasi dalam rangka mencapai kekebalan kelompok
dengan terus memerhatikan kebutuhan vaksinasi COVID-19 di Indonesia.
g. Status Pernikahan
Orang yang memiliki status pernikahan dan memiliki keluarga
cenderung untuk mendengarkan pendapat keluarga mereka tentang vaksin
COVID-19.22
h. Riwayat COVID-19
COVID-19 atau penyakit virus corona merupakan penyakit menular
yang disebabkan oleh virus corona, orang yang terinfeksi COVID-19 akan
mengalami gejala ringan hingga berat, Riwayat COVID-19 ialah seseorang
yang pernah terinfeksi COVID-19 atau orang yang pernah menderita COVID-
19 kemudian sembuh setelah melakukan pengobatan atau akan sembuh tanpa
penanganan yang khusus (Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian
Penyakit.22
i. Status Ekonomi
Status ekonomi merupakan kedudukan seseorang dalam masyarakat
dengan melihat pendidikan, pekerjaan dan penghasilan dari orang tersebut
(Damongilala, Opod and Sinolungan, 2014). Status ekonomi seseorang
merupakan salah satu faktor penting yang mempengaruhi penerimaaan
terhadap vaksin COVID-19, orang dengan status ekonomi yang menengah
dan tinggi bersedia untuk di vaksin. Namun, pada orang dengan status
ekonomi rendah masih ragu-ragu. Oleh karena itu Pemerintah atau Instansi
yang berwenang di Bidang Kesehatan Maysarakat untuk melaksanakan
kampanye vaksin COVID-19 gratis khususnya untuk masyarakat dengan
status ekonomi rendah.24
j. Kesediaan untuk di vaksin
Kesedian masyarakat untuk melakukan vaksin COVID-19 dalam hal
ini dengan adanya dorongan oleh orang tua, toko masyarakat, perilaku teman
sebaya yang menjadi panutan.24
21
2.3 Pengetahuan
2.3.1 Definisi Pengetahuan
Pengetahuan adalah merupakan hasil “tahu”, dan ini terjadi setelah orang
melakukan pengindraan dengan suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui
panca indra manusia, yaitu: indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan
raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga.21
Pengetahuan merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya
tindakan seseorang. Pengetahuan diperlukan sebagai dukungan dalam menumbuhkan
rasa percaya diri maupun sikap dan perilaku setiap hari, sehingga dapat dikatakan
bahwa pengetahuan merupakan fakta yang mendukung tindakan seseorang.21
2.3.2 Tingkat Pengetahuan
Pengetahuan yang dicakup dalam domain kognitif mempunyai enam tingkatan
yakni, tahu (know), memahami (comprehension), aplikasi (application), analysis
(analysis), sintesis (synthesis), evaluasi (evaluation). Pengetahuan merupakan salah
satu faktor yang mendukung seseorang agar dapat merubah sikap dalam menentukan
perilaku kesehatannya. Tingkat pengetahuan yang pertama, yaitu tahu (know)
merupakan tahap awal seseorang untuk dapat melanjutkan pengetahuannya ke tingkat
yang lebih tinggi lagi.21
Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya.
Termasuk ke dalam pengtahuan tingkat ini adalah mengingat kembali (recall) dengan
suatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah
diterima. Oleh sebab itu, “tahu” merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah.
Kata kerja untuk mengukur bahwa orang tahu tentang apa yang dipelajari antara lain
menyebutkan, menguraikan mendefinisikan, menyatakan dan sebagainya. Memahami
diartikan sebagai suatu kemampuan menjelaskan secara benar tentang objek yang
diketahui, dan dapat menginterpretasikan materi secara benar. Orang yang telah
paham dengan objek atau arti harus dapat menjelaskan, menyebutkan contoh,
menyimpulkan, dan sebagainnya dengan objek yang dipelajari.21
Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah
dipelajari pada situasi atau kondisi yang sebenarnya. Aplikasi di sini dapat diartikan
22
Pandemi COVID-19
Persepsi positif
masyarakat terhadap
vaksinasi COVID-19
Pencapaian target
vaksinasi 70% dari
populasi
Terbentuknya kekebalan
kelompok
300
¿ 2
1+300 x (0,05)
300
¿
1+300 x 0,0025
24
25
300
¿
1,75
¿ 171
Keterangan:
n = ukuran sampel
N = ukuran populasi
E = persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan penarikan sampel yang
masih dapat ditolerir atau diinginkan (5%)
3.3.1 Cara Pengambilan Sampel
Pengambilan sampel menggunakan consecutive sampling yang diambil
secara purposive yaitu semua subjek yang memenuhi kriteria pemilihan dan dapat
memberikan informasi yang memadai dimasukkan dalam penelitian sampai
sejumlah besar sampel.26,27,28
memberikan
vaksin covid
19
2. Pengetahua Pemahaman Kuesioner Skala pengukuran Ordinal
n tentang masyarakat Benar atau Salah
vaksin mengenai pada jawaban
COVID-19 informasi yang dijawab oleh
tentang responden.
kegunaan Jumlah Soal: 10
vaksin Nilai tertinggi: 10
COVID-19, Nilai terendah: 0
macam-macam Cut off point: 5
vaksin 1. Baik: skor
COVID-19, >5
kandungan 2. Kurang
didalam baik: skor
vaksin, dan ≤5
tempat
pemberian
vaksin serta
vaksin yang
sudah
disuntikkan di
masyarakat
3. Pendidikan Tingkat Kuesioner Rendah = tidak Ordinal
pendidikan sekolah, SD, SMP
formal Tinggi = SMA,
seseorang Perguruan Tinggi,
dalam atau Akademi
mengembangk
an suatu atau
informasi agar
menjadi lebih
baik.
4. Usia Lamanya Kuisioner Remaja = 18-25 Ordinal
waktu hidup Tahun
yang terhitung Dewasa = 26-40
dari lahir Tahun
sampai dengan Lansia = 41-59
sekarang. Tahun
Tabel 3.1 Definisi Operasional
Analisis univariat
Kesimpulan
Usia
32
33
Pendidikan Terakhir
3. Jenis Kelamin
Gambaran karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat
pada Tabel 4.3.
Jenis kelamin
Laki-laki 67 39.18
Status Pekerjaan
N Benar Salah
Indikator
o n % n %
1 Bagaimana cara kerja vaksin COVID- 117 68.42 54 31.58
19 ?
Kurang
66 (38,60%)
Baik
105 (61,40%)
Negatif 66 38.60
Total 171 100.00
Sumber : Data Primer Penelitian
Negatif
66 (38,60%)
Positif
105 (61,40%)
5.1 Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan mengenai persepsi masyarakat
terhadap vaksin COVID-19 di Pondok Pesantren As-Syifa di Wilayah Puskesmas
Lembang, didapatkan kesimpulan sebagai berikut:
1. Gambaran karakteristik masyarakat di Pondok Pesantren Assyfa Wilayah
Puskesmas Lembang bulan September 2021 sebagian besar berusia
dewasa sebanyak 96 orang, sebagian besar berjenis kelamin perempuan
sebanyak 104 orang, sebanyak 151 orang berpendidikan tinggi, dan
sebanyak 126 orang berkerja.
2. Gambaran pengetahuan dan persepsi masyarakat terhadap vaksin COVID-
19 di Pondok Pesantren As-asyfa di Wilayah Kerja Puskesmas Lembang
pada bulan September 2021 sebesar 61,40% memiliki pengetahuan yang
baik dan persepsi yang positif.
5.2 Saran
1. Masyarakat di Wilayah Kerja Puskesmas Lembang hendaknya mencari
informasi-informasi terbaru mengenai vaksin COVID-19 dari sumber yang
terpercaya.
2. Bagi Puskesmas Lembang, dapat meningkatkan profil informasi terbaru
mengenai vaksin COVID-19 dari sumber terpercaya. agar masyarakat
tidak merasa bingung saat mencari informasi ke fasilitas kesehatan terkait
dan terbentuknya kepercayaan dari masyarakat terhadap vaksin COVID-
19, sehingga tidak ada lagi masyarakat yang ragu dan menolak untuk
diberikan vaksin COVID-19.
3. Bagi peneliti lain, dapat menambahkan variabel lain yang dpaat
memengaruhi persepsi dan pengetahuan masyarakat terhadap vaksin
COVID-19. Bagi peneliti lain, dapat melakukan penelitian di Puskesmas
lain mengenai persepsi masyarakat terhadap vaksin COVID-19.
40
DAFTAR PUSTAKA
41
42
13. Zhu, N. et al. A novel coronavirus from patients with pneumonia in China,
2019. New England Journal of Medicine. 2020. 382(8), pp. 727–733. doi:
10.1056/NEJMoa2001017.
14. Rothan, H. A. and Byrareddy, S. N. The epidemeology and pathogensis of
coronavirus (COVID-19) outbreak. Journal of Autoimmunity. 2020. pp. 1–4.
15. Susilo, A. et al. Coronavirus Disease 2019: Tinjauan Literatur Terkini., Jurnal
Penyakit Dalam Indonesia. 2020. 7(1), p. 45. doi: 10.7454/jpdi.v7i1.415.
16. Han, Y. and Hailan Yang. The transmission and diagnosis of 2019 novel
coronavirusinfection disease (COVID‐19) A Chinese perspective . 2020.
17. Yudho W. Mengenal jenis dan manfaat vaksin COVID-19.
https://kesehatan.kontan.co.id/news/mengenal-jenis-dan-manfaat-vaksin-
COVID-19-1. 2020.
18. Yuningsih, R. Uji Klinik Coronavac dan Rencana Vaksinasi COVID-19
Massal di Indonesia. Bidang Kesejahteraan Sosial. 2020.
19. Wanto, D. and Asha, L. Persepsi Masyarakat Sukaraja , Rejang Lebong
Terhadap Edaran Menteri Agama Nomor : SE 6 Tahun 2020 Mengenai Tata
Cara beribadah Saat Pandemi. Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat,
2020. 9, pp. 1–17.
20. Listyana. R dan Hartono. Persepsi dan Sikap Masyarakat Terhadap
Penanggalan Jawa Dalam Penentuan Waktu Pernikahan (Studi Kasus Desa
Jonggrang Kecamatan Barat Kabupaten Magetan Tahun 2013). Jurnal
Agastya. 2015. pp. 118–138.
21. Notoadmodjo. Pengetahuan dan Sikap Manusia. Jakarta: Rineka Cipta. 2020.
22. Reiter, P. L., Pennell, M. L. and Katz, M. L. Acceptability of a COVID-19
vaccine among adults in the United States : How many people would get
vaccinated ?. 2020.
23. García, L. Y. and Cerda, A. A. Contingent assessment of the COVID-19
vaccine. 2020.
24. Nalendra ARA, dkk. Statistika Seri Dasar Dengan SPSS. Media Sains
Indonesia. Bandung. 2021
25. Mulyatiningsing E. Riset Terapan Bidang Pendidikan dan Teknik Cetakan
1. Universitas Negeri Yogyakarta. Maret 2011
26. Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D Cetakan 19.
43
Lampiran 1 Kuesioner
KUESIONER PENELITIAN
JUDUL PENELITIAN
“PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP VAKSIN
COVID-19”
A. Karakteristik Responden
Variabel Jawaban
A1 Alamat / Kabupaten / Kota tempat
Anda tinggal
A2 Tanggal Lahir
A3 Usia
A6 Pendidikan Terakhir 1. SD
2. SMP
3. SMA
4. Perguruan Tinggi/Akademik
44
45
Frequency Table
jenis_kelamin
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Laki-laki 67 39.2 39.2 39.2
Perempuan 104 60.8 60.8 100.0
Total 171 100.0 100.0
Pekerjaan
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Bekerja 126 73.7 73.7 73.7
Tidak 45 26.3 26.3 100.0
Bekerja
Total 171 100.0 100.0
Pendidikan
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Pendidikan 20 11.7 11.7 11.7
Rendah
Pendidikan 151 88.3 88.3 100.0
Tinggi
Total 171 100.0 100.0
Agama
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Islam 171 100.0 100.0 100.0
status_pernikahan
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Menikah 102 59.6 59.6 59.6
Lainnya (Sendiri, 69 40.4 40.4 100.0
Cerai, Mati)
Total 171 100.0 100.0
53
Usia
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Remaja (18-25 48 28.1 28.1 28.1
tahun)
Dewasa (26-40 96 56.1 56.1 84.2
tahun)
Lansia (41-59 27 15.8 15.8 100.0
tahun)
Total 171 100.0 100.0
pengetahuan_tentang_vaksin
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Baik 105 61.4 61.4 61.4
Tidak Baik 66 38.6 38.6 100.0
Total 171 100.0 100.0
persepsi_tentang_vaksin
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Positif 105 61.4 61.4 61.4
Item-Total Statistics
Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance Corrected Alpha if Item
Item Deleted if Item Deleted Item- Total Deleted
Correlation
P1 13,9714 8,970 ,565 ,846
P3 14,0000 8,588 ,700 ,835
P4 13,9714 9,323 ,438 ,857
P5 14,1429 9,244 ,460 ,855
P6 13,9143 9,198 ,503 ,851
P7 14,1429 9,185 ,480 ,853
P8 14,1143 8,987 ,547 ,848
P9 14,0000 8,471 ,745 ,831
P2 13,9714 9,323 ,438 ,857
P10 13,9143 8,375 ,822 ,825
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
N of Items
,859 10
60
Dokumentasi Kegiatan