Anda di halaman 1dari 47

LAPORAN STUDI KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN PADA A.n M


DENGAN PEMBERIAN IMUNISASI POLIO DPT-3
DI PUSKESMAS SUNGAI AMBAWANG

Disusun Oleh:
Maria Elviana
NIM. 201133041

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PONTIANAK
JURUSAN KEPERAWATAN PONTIANAK
PROFESI NERS

2020/2021
ii

VISI DAN MISI

PROGRAM STUDI NERS KEPERAWATAN


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PONTIANAK

VISI
"Menjadi Institusi Pendidikan Ners yang Bermutu dan Unggul dalam
Bidang Keperawatan Gawat Darurat dan Keperawatan Perioperatif di
Tingkat Regional Tahun 2020"

MISI
1. Meningkatkan Program Pendidikan Ners yang Unggul dalam Bidang
Keperawatan Gawat Darurat dan Keperawatan Perioperatif yang
Berbasis  Kompetensi.
2. Meningkatkan Program Pendidikan Ners yang Unggul dalam Bidang
Keperawatan Gawat Darurat dan Keperawatan Perioperatif yang Berbasis
Penelitian.
3. Mengembangkan Upaya Pengabdian Masyarakat yang Unggul dalam
Keperawatan Gawat Darurat dan Keperawatan Perioperatif yang Berbasis
IPTEK dan Teknologi Tepat Guna.
4. Mengembangkan Program Pendidikan Ners yang Unggul dalam Bidang
Keperawatan Gawat Darurat dan Keperawatan Perioperatif yang Mandiri,
Transparan dan Akuntabel.
5. Mengembangkan Kerjasama Baik Lokal maupun Regional.
iii

LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN STUDI KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN PADA A. m


DENGAN PEMBERIAN IMUNISASI DPT-3
DI PUSKESMAS SUNGAI AMBAWANG

Telah mendapat persetujuan dari Pembimbing Akademik (Clinical Teacher)


dan Pembimbing Klinik (Clinical Instructure).
Telah disetujui pada :
Hari :
Tanggal :

Mahasiswa,

Maria Elviana
NIM. 201133041

Mengetahui,

Clinical Teacher Clinical Instructure

Gunawan Deni Harpanda, S.Kep., Ners


iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena
berkat, rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan Laporan Studi
Kasus yang berjudul “Asuhan Keperawatan pada An. M dengan pemberian
imunisasi DPT-3 di Puskesmas Sungai Ambawang” pada Praktik Klinik
Keperawatan Anak.
Dalam penyusunan laporan studi kasus ini, penulis banyak mendapat
bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini
penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya
kepada yang terhormat:
1. Bapak Didik Hariyadi, S.Gz., M.Si selaku Direktur Poltekkes Kemenkes
Pontianak.
2. Ibu Ns. Puspa Wardhani, M.Kep selaku Ketua Program Studi Sarjana
Terapan dan Ners.
3. Ibu Ns. Halina Rahayu, M.Kep selaku Koordinator Praktik Klinik Stase
Keperawatan Anak.
4. Bapak Gunawan Deni Harpanda, S.Kep., Ns selaku Pembimbing Klinik di
Puskesmas Sungai Ambawang Kubu Raya
5. Semua dosen Program Studi Profesi Ners Pontianak yang telah
memberikan bimbingan dengan sabar dan wawasannya serta ilmu yang
bermanfaat.
6. Teman-teman Mahasiswa Program Studi Profesi Ners Pontianak yang
tidak dapat disebutkan satu-persatu, yang telah memberikan dukungan
moril dan spiritual.
Semoga laporan studi kasus ini dapat bermanfaat untuk semua pihak terutama
dalam perkembangan ilmu keperawatan dan kesehatan.

Pontianak, November 2020


v

Penulis
vi

DAFTAR ISI

VISI DAN MISI......................................................................................................ii


LEMBAR PENGESAHAN..................................................................................iii
KATA PENGANTAR...........................................................................................iv
DAFTAR ISI...........................................................................................................v
DAFTAR LAMPIRAN........................................................................................vii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.............................................................................................1
1.2 Perumusan Masalah.....................................................................................2
1.3 Tujuan Penulisan..........................................................................................2
1.4 Manfaat Penulisan........................................................................................2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Konsep Dasar Anak dan Tumbuh Kembang..........................................4
2.1.1 Pengertian............................................................................................4
2.1.2 Jenis Tumbuh Kembang......................................................................6
2.1.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tumbuh Kembang Anak............7
2.1.4 Tahap-tahap Pertumbuhan dan Perkembangan Anak.........................7
2.1.5 Tugas Perkembangan Anak.................................................................8
2.1.6 Penilaian Pertumbuhan Fisik...............................................................8
2.1.7 Penilaian Perkembangan.....................................................................9
2.1.8 Pohon Masalah..................................................................................12
2.2 Konsep Asuhan Keperawatan.................................................................13
2.3.1 Pengkajian.........................................................................................13
2.3.2 Diagnosa Keperawatan......................................................................13
2.3.3 Luaran Keperawatan.........................................................................14
2.3.4 Intervensi Keperawatan.....................................................................15
2.3 Aplikasi Pemikiran Kritis dalam Asuhan Keperawatan Anak...........17
vii

BAB III LAPORAN KASUS KELOLAAN (ASKEP)


3.1 Pengkajian..................................................................................................19
3.2 Analisa Data...............................................................................................21
3.3 Diagnosa Keperawatan...............................................................................23
3.4 Rencana Keperawatan................................................................................24
3.5 Implementasi Keperawatan........................................................................27
3.6 Evaluasi Keperawatan................................................................................30

BAB IV PEMBAHASAN
4.1 Analisa Kasus.............................................................................................33
4.2 Analisa Intervensi Keperawatan................................................................33
4.3 Rancangan Ide-ide Baru.............................................................................34

BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan................................................................................................36
5.2 Saran...........................................................................................................36

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................37
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Samuel M. Simanjuntak dan Indah Nurnisa, (2010)

viii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Tumbuh kembang anak terjadi secara kompleks dan sistematis. Anak
akan mengalami dua proses, yaitu pertumbuhan dan perkembangan.
Pertumbuhan merupakan proses bertambahnya jumlah dan ukuran sel di
seluruh bagian tubuh yang secara kuantitatif dapat diukur. Sedangkan
perkembangan merupakan proses peningkatan kemampuan adaptasi dan
kompetensi seseorang dari yang sederhana ke yang lebih kompleks (Hidayat,
2011)).
Seluruh tahapan pertumbuhan dan perkembangan anak harus dilalui
dengan sempurna, baik selama di kandungan maupun yang telah lahir. Tidak
semua anak mampu melalui semua tahapan secara optimal. Beberapa anak
mengalami kegagalan atau gangguan tumbuh kembang. Gangguan tumbuh
kembang yang sering ditemui yaitu gangguan bicara dan bahasa, cerebral
palsy, sindrom down, perawakan pendek, autis, retardasi mental, gangguan
pemusatan perhatian dan hiperaktif (sulisnadewi, 2016).
Tingkat pertumbuhan dan perkembangan anak dapat dipengaruhi oleh
beberapa faktor, antara lain status ekonomi keluarga dan tingkat pendidikan
orangtua. Anak yang dilahirkan dan dibesarkan di keluarga yang memiliki
status ekonomi dan pendidikan yang tinggi akan lebih mudah untuk
memenuhi gizi, mendapatkan informasi tentang tumbuh kembang anak, dan
memiliki akses untuk mendapatkan pelayanan kesehatan. Sebaliknya anak
dengan status ekonomi dan pendidikan rendah dianggap akan terkait dengan
masalah gizi dan tumbuh kembang (Soetjiningsih, 2012).
Oleh karena itu hak dasar anak yakni memperoleh deteksi, intervensi,
dan stimulasi dalam mengembangkan 4 aspek perkembangan anak pada fase
awal yang meliputi aspek motorik kasar, motorik halus, bahasa, sosial emosi
dan perilaku perlu mendapat perhatian yang lebih dalam asuhan baik yang
dilakukan oleh orang tua maupun dalam asuhan keperawatan profesional.

1
Adanya kekurangan dari salah satu aspek akan mempengaruhi aspek yang
lain (Hidayat, 2011).

1.2 Perumusan Masalah


Bagaimanakah asuhan keperawatan pada An. M dengan pemberian
imunisasi DPT-3 di Puskesmas Sungai Ambawang?

1.3 Tujuan Penulisan


1.3.1 Tujuan Umum
Mahasiswa mampu mengidentifikasi asuhan keperawatan pada An. M
dengan pemberian imunisasi DPT-3 di Puskesmas Sungai Ambawang.
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Mengkaji An. M dengan pemberian imunisasi DPT-3 di Puskesmas
Sungai Ambawang.
2. Menentukan diagnosa keperawatan pada An. M dengan pemberian
imunisasi DPT-3 di Puskesmas Sungai Ambawang.
3. Merencanakan asuhan keperawatan pada An. M dengan pemberian
Imunisasi DPT-3 di Puskesmas Sungai Ambawang.
4. Melaksanakan asuhan keperawatan pada An. M dengan pemberian
imunisasi DPT-3 di Puskesmas Sungai Ambawang.
5. Mengevaluasi asuhan keperawatan pada An. M dengan pemberian
imunisasi DPT-3 di Puskesmas Sungai Ambawang.
6. Mendokumetasikan asuhan keperawatan pada An. M dengan
pemberian imunisasi DPT-3 di Puskesmas Sungai Ambawang.
1.4 Manfaat Penulisan
Terkait dengan tujuan, maka laporan studi kasus ini diharapkan dapat
memberi manfaat bagi seluruh kalangan.
1.4.1 Bagi Akademis
Hasil studi kasus ini merupakan sumbangan bagi ilmu pengetahuan
khususnya dalam hal asuhan keperawatan pada anak sehat dalam
pemberian imunisasi.

2
1.4.2 Bagi Pelayanan Keperawatan di Puskesmas
Hasil studi kasus ini dapat menjadi masukkan bagi pelayanan di
Puskesmas Sungai Ambawang agar dapat melakukan asuhan
keperawatan pada anak sehat dengan pemberian imunisasi secara baik.
1.4.3 Bagi Peniliti
Hasil studi kasus ini dapat menjadi salah satu rujukan bagi peneliti
berikutnya yang akan melakukan studi kasus pada asuhan keperawatan
pada anak sehat dengan pemberian imunisasi.
1.4.4 Bagi Profesi Kesehatan
Hasil studi kasus ini sebagai tambahan ilmu bagi profesi
keperawatan dan memberikan pemahaman yang lebih baik tentang
asuhan keperawatan pada anak sehat dengan pemberian imunisasi.

3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Dasar Anak dan Tumbuh Kembang


2.1.1 Pengertian
Anak adalah seseorang yang berusia kurang dari 18 tahun dalam
masa tumbuh kembang dengan kebutuhan khusus baik kebutuhan
khusus baik kebutuhan fisik, psikologis, sosial, dan spiritual (Askar,
2012).
Pertumbuhan dapat diartikan sebagai berikut: bertambah besar
dalam arti fisik sebagai akibat dari perbanyakan dari jumlah sel dan
membesarnya sel itu sendiri di dalam tubuh manusia. Perkembangan
berarti bertambahnya keterampilan dan fungsi yang kompleks dari
seseorang (Adriana dan Wirjatmadi 2012).
Pertumbuhan dan perkembangan pada praktiknya saling berkaitan
sehingga sulit mengadakan pemisahan. Sejak masa bayi hingga remaja
terjadi pertumbuhan dan perkembangan dalam segi jasmani, mental,
dan intelektual (Adriana dan Wirjatmadi 2012).
Pemberian imunisasi dasar sesuai dengan waktu pemberiannya
menurut Supartini (2012) yaitu
a. BCG (Bacille Calmette-Guérin)
Manfaat: Mencegah penyakit tuberkulosis atau TB (bukan lagi
disingkat TBC), yaitu infeksi yang
disebabkan bakteri Mycobacterium tuberculosis. Penyakit ini
paling sering menyerang paru-paru, walaupun pada sepertiga kasus
menyerang organ tubuh lain dan ditularkan orang ke orang. Waktu
pemberian: Sejak bayi lahir. 
Catatan khusus: Bila mama ketinggalan dan umur si kecil sudah
lebih dari 3 bulan, harus dilakukan uji tuberkulin terlebih dulu. Uji
ini untuk mengetahui apakah di dalam tubuh anak sudah terdapat
bakteri penyebab TB atau tidak. BCG baru bisa diberikan, bila uji
tuberkulin negatif.
b. Hepatitis B
Manfaat: Melindungi tubuh dari virus Hepatitis B, yang bisa
menyebabkan kerusakan pada hati.
Waktu pemberian: Dalam waktu 12 jam setelah lahir, dilanjutkan
pada umur 1 bulan, lalu saat 3 - 6 bulan.
Catatan khusus: Jarak antara pemberian pertama dengan kedua
minimal 4 minggu.
c. Polio 
Manfaat: Melindungi tubuh terhadap virus polio, yang
menyebabkan kelumpuhan.
Waktu pemberian: Polio-0 diberikan saat kunjungan pertama
setelah lahir. Selanjutnya, vaksin ini diberikan tiga kali, yakni saat
bayi berumur 2, 4, dan 6 bulan.
Catatan khusus: Pemberian vaksin ini harus diulang (boost) pada
usia 18 bulan dan 5 tahun.
d. DPT (Diphteria, Tetanus, Pertussis)
Manfaat: Mencegah tiga jenis penyakit, yaitu difteri (infeksi
saluran pernapasan yang disebabkan  bakteri), tetanus (infeksi
bakteri pada bagian tubuh yang terluka), dan pertusis (batuk rejan,
biasanya berlangsung dalam waktu yang lama).
Waktu pemberian: Pertama kali diberikan saat bayi berumur lebih
dari enam minggu. Pemberian selanjutnya pada usia 4 dan 6 bulan. 
Catatan khusus: Ulangan DTP diberikan umur 18 bulan dan 5
tahun. Pada usia 12 tahun, vaksin ini diberikan lagi, biasanya di
sekolah.
e. Campak 
Manfaat: Melindungi anak dari penyakit campak yang disebabkan
virus.
Waktu pemberian: Pertama kali diberikan saat anak umur 9 bulan.
Campak kedua diberikan pada saat anak SD kelas 1 (6 tahun).
Catatan khusus: Jika belum mendapat vaksin campak pada umur 9
bulan, anak bisa diberikan vaksin kombinasi dengan gondongan
dan campak Jerman (MMR atau Measles, Mumps, Rubella) di usia
15 bulan.

2.1.2 Jenis Tumbuh Kembang


Menurut Adriana dan Wirjatmadi (2012), adapun macam-macam
tumbuh kembang, yaitu sebagai berikut:
1. Tumbuh kembang fisis, meliputi perubahan dalam bentuk besar
dan fungsi organisme individu.
2. Tumbuh kembang intelektual berkaitan dengan kepandaian
berkomunikasi dan kemampuan menangani materi yang bersifat
abstrak dan simbolik seperti berbicara, bermain, berhitung, dan
membaca.
3. Tumbuh kembang sosial emosional bergantung kemampuan bayi
untuk membentuk ikatan batin, berkasih saying, menangani
kegelisahan akibat suatu frustasi, dan mengelola rangsangan
agresif.
7

2.1.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tumbuh Kembang Anak


Terdapat dua faktor utama yang berpengaruh terhadap tumbuh
kembang anak menurut Potter dan Perry (2012), yaitu:
1. Faktor Genetik
a. Berbagai faktor bawaan yang normal dan patologi
b. Jenis kelamin
c. Suku bangsa atau bangsa/negara
2. Faktor Lingkungan
a. Faktor Pranatal
Gizi pada waktu hamil, mekanis, toksin, endokrin, radiasi,
infeksi, stress, imunitas, anoksia embrio.
b. Faktor Postnatal
1) Faktor Lingkungan Biologis
Ras, jenis kelamin, umur, gizi, kepekaan terhadap
penyakit, perawatan kesehatan, penyakit kronis, dan
hormon.
2) Faktor Lingkungan Fisik
Cuaca, musim, sanitasi, dan keadaan rumah.
3) Lingkungan Sosial
Stimulasi, motivasi belajar, stress, kelompok sebaya,
ganjaran atau hukuman yang wajar, cinta, dan kasih
sayang.
4) Lingkungan Keluarga dan Adat Istiadat yang Lain
Pekerjaan, pendidikan ayah dan ibu, jumlah saudara,
stabilitas rumah tangga, kepribadian ayah dan ibu, agama,
adat istiadat, dan norma-norma.

2.1.4 Tahap-tahap Pertumbuhan dan Perkembangan Anak


Menurut Potter dan Perry (2012), tumbuh kembang anak
berlangsung secara teratur, saling berkaitan dan berkesinambungan
dimulai sejak konsepsi sampai dewasa. Walaupun terdapat variasi akan
8

tetapi setiap anak akan melewati suatu pola tertentu yang merupakan
tahap-tahap pertumbuhan dan perkembangan, seperti masa prenatal atau
masa intrauterine, masa bayi, masa prasekolah, dan masa sekolah. Di
sini akan membahas tentang tumbuh kembang masa bayi usia 0-1
tahun, yaitu:
1. Masa neonatal (0-28 hari), terjadi adaptasi lingkungan dan terjadi
perubahan sirkulasi darah, serta mulainya berfungsi organ-organ
tubuh lainnya.
2. Masa pasca neonatal, proses yang pesat dan proses pamtangan
berlangsung secara kontinu terutama meningkatnya fungsi sistem
saraf (29 hari-1 tahun).

2.1.5 Tugas Perkembangan Anak


Adapun beberapa tugas perkembangan masa bayi menurut Potter
dan Perry (2012), yaitu:
1. Belajar memakan makanan padat
2. Belajar berjalan
3. Belajar berbicara
4. Belajar mengendalikan pembuangan kotoran tubuh
5. Belajar mengenal perbedaan jenis kelamin
6. Mencapai kestabilan fisik
7. Belajar mengenal konsep-konsep sederhana tentang kenyataan
alam dan sosial
8. Belajar membedakan baik dan buruk, benar atau salah, ataupun
mengembangkan kata hati

2.1.6 Penilaian Pertumbuhan Fisik


Ada beberapa penilaian untuk pertumbuhan fisik menurut Adriana
dan Wirjatmadi (2012), yaitu:
1. Ukuran Antropometrik
9

a. Tergantung umur, yaitu berat badan (BB) terhadap umur,


tinggi badan (TB) terhadap umur, lingkar kepala (LK) terhadap
umur, dan lingkar lengan atas (LILA) terhadap umur.
b. Tidak tergantung umur, yaitu berat badan (BB) terhadap tinggi
badan (TB), lingkar lengan atas (LILA), dan tebal lipatan kulit
(TLK).
2. Berat Badan (BB)
3. Tinggi Badan (TB)
4. Lingkar Kepala (LK)
5. Lingkar Lengan Atas (LILA)

2.1.7 Penilaian Perkembangan


Menurut Adriana dan Wirjatmadi (2012), denver II adalah salah
satu dari metode skrining perkembangan yang bertujuan mendeteksi
kelainan perkembangan sedini mungkin pada anak sehat atau
asimptomatik, 0-7 bulan. Berlangsung rutin dan periodic pada saat
pemeriksaan kesehatan bayi sehat, memonitor perkembangan terutama
pada anak yang memiliki risiko tinggi.
1. Aspek Perkembangan yang Dinilai
a. Terdiri dari 125 tugas perkembangan
b. Tugas yang diperiksa setiap kali skrining hanya berkisar 25-30
tugas
c. Ada 4 sektor perkembangan yang dinilai, yaitu:
1) Perilaku Sosial (Personal Social)
Aspek yang berhubungan dengan kemampuan
mandiri, bersosialisasi, dan berinteraksi dengan
lingkungannya.
2) Gerakan Motorik Halus atau Non Verbal (Fine Motor
Adaptive)
Aspek yang berhubungan dengan kemampuan anak
untuk mengamati sesuatu, koordinasi antara mata dengan
10

tangan, manipulasi benda-benda kecil, pemecahan


masalah, dan melakukan gerakan yang melibatkan bagian-
bagian tubuh tertentu dan dilakukan otot-otot kecil, tetapi
memerlukan koordinasi yang cermat.
3) Bahasa (Language)
Kemampuan untuk memberikan respons terhadap
suara, memahami, mengikuti perintah, dan berbicara
spontan.
4) Gerakan Motorik Kasar (Gross Motor)
Aspek yang berhubungan dengan pergerakkan, sikap
tubuh, dan keseimbangan.
2. Alat yang Digunakan
a. Alat Peraga
Benang wol, kismis atau manik-manik, peralatan makan,
peralatan gosok gigi, kartu atau permainan ular tangga,
pakaian, buku gambar atau kertas, pensil, kubur warna erah-
kuning-hijau-biru, kertas warna (tergantung usia kronologis
anak saat diperiksa).
b. Formulir
Formulir deteksi dini tumbuh kembang atau biasa disebut
dengan DDTK.
c. Cara Pemeriksaan Denver II
1) Tetapkan umur kronologis anak, tanyakan tanggal lahir
anak yang akan diperiksa. Gunakan patokan 30 hari
2) Jika dalam perhitungan umur kurang dari 15 hari
dibulatkan ke bawah, jika sama dengan atau lebih dari 15
hari dibulatkan ke atas
3) Tarik garis berdasarkan umurr kronologis yang memotong
garis horizontal tugas perkembangan pada formulir
Denver II
11

4) Setelah itu, dihitung pada masing-masing sektor, berapa


yang P dan berapa yang F
12

5) Berdasarkan pedoman, hasil tes klasifikasikan dalam


normal, abnormal, meragukan, dan tdak dapat dites.
a) Abnormal
(1) Bila didapatkan 2 atau lebih keterlambatan pada 2
sektor atau lebih
(2) Bila dalam 1 sektor atau lebih didapatkan 2 atau
lebi keterlambatan plus 1 sektor atau lebih dengan
1 keterlambatan dan pada sektor yang sama
tersebut tidak ada yang lulus pada kotak yang
berpotongan dengan garis vertikal usia
b) Meragukan
(1) Bila pada 1 sektor didapatkan 2 keterlambatan
atau lebih.
(2) Bila pada 1 sektor atau lebih didapatkan 1
keterlambatan dan padasektor yang sama tidak
ada yang lulus pada kotak yang
berpotongandengan garis vertikal usia
c) Tidak Dapat Dites
Apabila terjadi penolakan yang menyebabkan
hasil tes menjadi abnormal atau meragukan
d) Normal
Semua yang tidak tercantum dalam kriteria di atas
dikatakan normal
13

2.1.8 Pohon Masalah


(Riyadi & Sukarmin, 2010)

Resiko Keterlambatan
2.1.2
Perkembangan Resiko Cedera
2.1.3

Sedikitnya rangsangan yang Kurang Pengawasan


diterima anak dari pengasuh Orangtua

ANAK SEHAT
14

2.2 Konsep Asuhan Keperawatan


2.3.1 Pengkajian
1. Identitas Pasien
Nama anak, tanggal pengkajian, nama panggilan, nama orang tua,
tanggal lahir, umur, ayah, ibu, agama, pendidikan, jenis kelamin,
bahasa yang digunakan, data diperoleh dari, berat badan, dan tinggi
badan.
2. Keluhan Utama
3. Riwayat Kesehatan Sekarang
4. Riwayat Kesehatan yang Lalu
5. Riwayat Kesehatan Keluarga
6. Keadaan Kesehatan Saat Ini
7. Imunisasi yang di dapat
8. Riwayat Antenatal
9. Riwayat Natal
10. Riwayat Gizi
11. Riwayat Psikososial
12. Riwayat Tumbuh Kembang
13. Pola Kebiasaan Sehari-hari
14. Pola Istirahat Tidur
15. Pola Aktivitas dan bermain
16. Data Objektif: pemeriksaan umum, pemeriksaan usia anak,
pemeriksaan fisik, pemeriksaan tingkat perkembangan
(Jurusan Keperawatan Pontianak)

2.3.2 Diagnosa Keperawatan


1. Potensial perubahan pertumbuhan dan perkembangan berhubungan
dengan situasi yang terjadi dilingkungan.
2. Potensial orang tua dalam meningkatkan keehatan anak
berdasarkan tumbuh kembangnya.
15

3. Kesiapann meningkatkan status imunisasi berhubungan dengan


keinginan untuk meningkatkan status imunisasi.
4. Resiko cidera berhubungan dengan keadaan tumbuh dan
lingkungan
(Nurarif dan Kusuma, 2016)

2.3.3 Luaran Keperawatan


No Diagnosa Keperawatan NOC
.
1 Potensial perubahan Setelah dilakukan tindakan
pertumbuhan dan keperawatan selama 3x24 jam,
perkembangan diharapkan masalah kpotensial
perubahan pertumbuhan dan
perkembangan dapat teratasi
dengan kriteria hasil:
a. Orang tua mampu serta
memahami tentang
pertumbuhan sesuai usia bayi
2 Potensial orang tua dalam Setelah dilakukan tindakan
meningkatkan kesehatan keperawatan selama 3x24 jam,
anak berdasarkan tumbuh diharapkan masalah potensial
kembangnya orang tua dalam meningkatkan
kesehatan anak berdasarkan
tumbuh kembangnya dapat teratasi
dengan kriteria hasil:
a. Orang tua mampu memahami
tentang tumbuh kembang
anaknya
b. Orang tua mengerti tahapan
tumbuh kembang anaknya
3 Kesiapan meningkatkan Setelah dilakukan tindakan
16

status imunisasi keperawatan selama 3x24 jam


berhubungan dengan diharapkan masalah kesiapan
keinginan untuk meningkatkan status imunisasi
meningkatkan status dapat teratasi dengan kriteria hasil:
imunisasi a. Orang tua mampu memahami
tentang imunisasi anaknya
b. Orang tua mampu mencegah
penyakit kepada anaknya

2.3.4 Intervensi Keperawatan


No Diagnosa
NIC dan Rasional
. Keperawatan
1 Potensial 1. Ajarkan orang tua tentang tugas
perubahan perkembangan yang sesuai dengan
pertumbuhan kelompok usia
dan R
/ Agar orang tua mampu melakukan
perkembangan tugas tumbang pada anak
berhubungan 2. Tingkatkan rangsangan dengan
dengan situasi menggunakan berbagai mainan dalam
yang terjadi di tempat tidur anak
lingkungan R
/ Mengurangi rasa ketidaknyamanan
3. Berikan tindakan nyaman setelah
prosedur yang menyebabkan rasa takut
R
/ Mengurangi rasa ketidaknyamanan
4. KIE orang tua untuk control setiap bulan
R
/ Mengetahui adanya keluhan dalam
tumbang anaknya
17

2 Potensial orang 1. Jelaskan kepada orang tua tentang proses


tua dalam tumbang yang terjadi
meningkatkan / Meningkatkan pemahaman orang tua
R

kesehatan anak terhadap tumbang


berdasarkan 2. Bantu orang tua untuk mengerti dan
tumbuh mengetahui tentang tahapan tumbang
kembangnya yang dilewati anak dengan masa
pertumbuhan dan perkembangan
/
R
Agar orang tua mengetahui tentang
tumbuh kembang anaknya
3. Anjurkan ibu membaca berbagai tips
perawatan anak
/ Meningkatkan pemahaman tentang
R

perawatan anak
3 Kesiapan 1. Berikan penjelsan tentang imunisasi yang
meningkatkan seharusnya didapatkan oleh anaknya
status imunisasi / Meningkatkan pemahaman tentang
R

berhubungan imunisasi yang harus didapatkan oleh


dengan anak
keinginan untuk 2. Berikan penjelasan tentang imunisasi
meningkatkan tambahan yang dapat diberikan kepada
status imunisasi anaknya selain imunisasi yang harusnya
didapatkan
/
R
Memberikan pemahaman tentang
imunisasi tambahan
3. Anjurkan ibu untuk memberikan
imunisasi tambahan untuk mencegah
penyakit yang bisa diderita oleh anak
4.
/ Mencegah penyait yang mungkin
R

diderita anaknya
18

2.3 Aplikasi Pemikiran Kritis dalam Asuhan Keperawatan Anak


Judul Jurnal : Peningkatan Pengetahuan dan Sikap Ibu Tentang Imunisasi
dengan Pendekatan Promosi Kesehatan Tentang Imunisasi Dasar
Penulis: Samuel M. Simanjuntak dan Indah Nurnisa, (2019)
Alasan yang melatarbelakangi masih banyaknya bayi belum
mendapatkan imunisasi dasar lengkap adalah karena alasan informasi, situasi,
dan motivasi. Alasan Informasi berupa kurangnya pengetahuan ibu tentang
kebutuhan, kelengkapan, dan jadwal imunisasi, ketakutan akan imunisasi dan
adanya salah persepsi yang beredar dimasyrakat tentang imunisasi.
Pengetahuan ibu sangat berperan dalam pemberian imunisasi pada anak,
oleh karena itu maka diperlukan promosi kesehatan tentang imunisasi dasar
anak. Program imunisasi bertujuan untuk menurunkan angka kesakitan dan
kematian dari penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi diantaranya
adalah difteri, tetanus, batuk rejan (Pertusis), campak (Measless), polio, dan
tuberculosi. Tingkat pengetahuan ibu dapat dicegah dengan pemberian
penyuluhan tentang Imunisasi dasar.
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
BAB IV
PEMBAHASAN

4.1 Analisa Kasus


Diagnosis keperawatan merupakan suatu penilaian kritis mengenai
respon klien terhadap masalah kesehatan atau proses kehidupan yang
didalamnya baik yang berlangsung actual dan potensial. Diagnosa
Keperawatan yang mungkin muncul pada anak sehat dengan imunisasi
menurut Nurarif & Huda (2016) dalam diagnosis dalam buku Nanda antara
lain:
1. Potensial pertumbuhan dan perkembangan berhubungan dengan situasi
yang terjadi dilingkungan.
2. Potensial orang tua dalam meningkatkan kesehatan anak berdasarkan
tumbuh kembang.
3. Kesiapan meningkatkan status imunisasi berhubungan dengan keinginan
untuk meningkatkan status imunisasi.

4.2 Analisa Intervensi Keperawatan


Dalam menyusun rencana tindakan keperawatan kepada klien
berdasarkan prioritas masalah yang ditemukan semua rencana tindakan pada
teori dapat ditegakkan pada tinjauan kasus karena rencana tindakan pada
tinjauan kasus disesuaikan dengan keluhan dan keadaan anak dan orang tua
anak. Luaran yang digunakan mengacu pada Nurarif & Huda (2016) dalam
diagnosis dalam buku Nanda.
1. Potensial perubahan pertumbuhan dan perkembangan berhubungan
dengan situasi yang terjadi di lingkungan
Untuk diagnosa pertama rencana tindakan keperawatan ada 3 perencanaan
yaitu ajarkan orang tua tentang tugas perkembangan sesuai usia anak,
tingkatkan rangsangan dengan menggunakan berbagai mainan, dan
berikan tindakan nyaman setelah prosedur yang menyebabkan rasa takut.
2. Kesiapan meningkatkan status imunisasi

34
Untuk diagnosa kedua rencana tindakan keperawatan ada 5 perencanaan
yaitu kaji kesiapan keluarga dalam meningkatkan status imunisasi anak,
berikan dukungan terhadap perilaku keluarga yang telah melakukan
imunisasi sebagai pencegahan dini terhadap penyakit dan perbaiki
pemahaman menyimpang tentang imunisasi, tingkatkan kesiapan keluarga,
tingkatkan kesiapan keluarga dalam perilaku pencegahan dini penyakit
misalnya melalui imunisasi selanjutnya dan pengenalan lebih lanjut
mengenai imunisasi, berikan gambaran jadwal imunisasi anak sesuai usia,
dan berikan imunisasi kepada anak.
3. Resiko cedera berhubungan dengan keadaan tumbuh kembang dan
lingkungan Untuk diagnose ketiga rencana tindakan keperawatan ada 4
perencanaan yaitu awasi anak saat bermain, anjurkan orang tua melindungi
kaki anak dengan sandal/sepatu, berikan makanan yang aman untuk usia
anak, dan anjukan orang tua memberikan mainan yang tidak berbahaya
bagi anak.
Dalam melakukan rencana tindakan, penulis tidak menemukan kesulitan
yang bermakna, hal ini disebabkan karena:

1. Adanya faktor perencanaan yang baik dan keaktifan keluarga dalam


perawatan sehingga memudahkan untuk melakukan asuhan pada tindakan
keperawatan.
2. Pendekatan yang dilakukan dengan baik sehingga keluarga merasa percaya
sehingga memudahkan dalam pemberian serta pelaksanaan tindakan
keperawatan.
3. Adanya kerja sama yang baik antara penulis dengan perawat ruangan
sehingga penulis mendapatkan bantuan dalam melakukan tindakan
keperawatan.

35
4.3 Rancangan Ide-ide Baru
Berdasarkan kasus kelolaan An. A dengan pemberian imunisasi polio 3,
pada diagnosa kesiapan peningkatan imunisasi, perlunya pengembangan
intervensi seperti memberikan pendidikan kesehatan tentang stimulasi
tumbuh kembang anak, pemberian gizi dan nutrisi yang tepat bagi anak,
pentingnya pemberian imunisasi secara lengkap dan tepat waktu pada anak
dengan metode leaflet, poster, lembar balik dan lain-lain.
Pada diagnosa resiko cedera perlunya pengingatan kepada orang tua
untuk proses pengasuhan anak, seperti bagaimana mengatur barang-barang
didalam rumah, bagaimana mengatur serta mengamankan kabel-kabel sumber
listrik, peletakkan barang-barang yang beresiko membahayakan anak seperti
pisau ,silet, gunting, dan lain-lain sebagainya agar tidak terjadi cedera pada
anak yang dapat menyebabkan masalah kesehatan lainnya pada anak.

36
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Pertumbuhan dapat diartikan sebagai berikut: bertambah besar dalam arti
fisik sebagai akibat dari perbanyakan dari jumlah sel dan membesarnya sel itu
sendiri di dalam tubuh manusia. Perkembangan berarti bertambahnya
keterampilan dan fungsi yang kompleks dari seseorang (Adriana dan
Wirjatmadi 2012).
Pertumbuhan dan perkembangan pada praktiknya saling berkaitan
sehingga sulit mengadakan pemisahan. Sejak masa bayi hingga remaja terjadi
pertumbuhan dan perkembangan dalam segi jasmani, mental, dan intelektual
(Adriana dan Wirjatmadi 2012).
Pada kasus ini, masalah keperawatan yang ada adalah potensial prubahan
pertumbuhan dan perkembangan berhubungan dengan situasi yang terjadi
dilingkungan, kesiapan meingkatkan status imunisai berhubungan dengan
keinginan untuk meningkatkan status imunisasi dan risiko cidera
berhubungan dengan keadaan tumbuh kembang dan lingkungan.

5.2 Saran
Asuhan keperawatan yang diberikan harus tepat dan rasional untuk
pasien sehingga tercapailah kepuasan keluarga dan pasien. Bagi petugas
kesehatan sebagai pelaksana asuhan keperawatan, hendaknya dapat
memberikan pelayanan kesehatan yang meliputi bio, psiko, sosial, dan
spiritual terhadap pasien.

37
DAFTAR PUSTAKA

Adrian dan Wirjatmadi. (2012). Peran Gizi dalam Siklus Kehidupan. Jakarta:
Penerbit Kencana Predana Media Group.
Askar. (2012). Deteki Perkembangan Anak Berdasarkan DDST di RW 1
Kelurahan Luminda Kecamatan wara Utara Kota Palopo. Jurnal STIKES.
1(2):2.
Hidayat. (2011). Pengantar Ilmu Keperawatan Anak Untuk Pendidikan
Kebidanan. Jakarta: Salemba Medika
Jurusan Keperawatan Pontianak. Format Asuhan Keperawatan. Pontianak:
Poltekkes Kemenkes Pontianak.
Nurarif dan Kusuma. (2016). Asuhan Keperawatan Praktis Berdasarkan
Penerapan Diagnosa Nanda, NIC, NOC dalam Berbagai Kasus. Jilid I, Edisi
Revisi. Yogyakarta: Mediaction.
Potter dan Perry. (2012). Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses
dan Praktek. Edisi 4. Vol 1. Jakarta: EGC.
Riyadi, S. Sukarmin. (2010). Asuhan Keperawatan Pada Anak. Yogyakarta:
Graha Ilmu
Sulisnadewi, N.L.K. 2(016). Modul Praktik Keperawatan Anak Mahasiswa Prodi
D-IV Keperawatan Angkatan III Semester III. Denpasar : Politekknik
Kesehatan Denpasar Jurusan Keperawatan.
Supartini. (2012). Konsep Dasar Keperawatan Anak. Jakarta: Buku Kedokteran
EGC.
Soetjiningsih. (2012). Tumbuh Kembang Anak. Edisi 2. Jakarta: EGC

45
46

Anda mungkin juga menyukai