KEPERAWATAN
KRITIS
Kelompok 1
• Agum Satrio(18220001)
• Widia (18220013)
Dosen pembimbing :
Alkhusari,S. Kep, Ners, M.Kep, M.Kes
ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN
GAGAL NAFAS
P
A. KASUS
E
N Ny W usia 45 tahun, dibawa ke IGD RSU Medika dengan sesak nafas pasca kecelakaan lalu lintas. Terdapat jejas
G
pada regio dada kanan lateral bawah dan daerah kepala bagian belakang, Pasien mengalami penurunan
K
A kesadaran, nafas berat, cyanosis, hasil pulse oksimetri menurun 89%, tekanan darah 110/80 mmhg, dengan
J
frekuensi RR 30x/ menit, pendek dan dangkal, nadi 110 x/menit dan lemah. Pasien direncanakan dilakukan
I
A pemasangan ventilator.
N
b. Identitas Penanggung Jawab
DATA SUBJEKTIF Nama : Tn. S
1. Identitas Jenis kelamin : Laki-laki
a. Identitas Pasien Usia : 43 tahun
Nama : Ny. W Alamat : Kebumen
Jenis kelamin : Perempuan Agama : Islam
Usia : 45 tahun Hubungan dengan pasien: Suami
Alamat : Gombong
Agama : Islam 2. Keluhan Utama
Diagnosa Medis : Gagal Nafas Pasien mengeluh sesak nafas.
3. Riwayat Kesehatan
a. Riwayat Kesehatan Sekarang
Pasien mengalami penurunan kesadaran, nafas berat, sianosis, hasil pulse
oksimetri menurun 89%, TD 110/80 mmHg, dengan frekuensi RR 30x/menit,
pendek dan dangkal, nadi 110x/menit dan lemah.
b. Riwayat Kesehatan Dahulu
Pasien mengatakan pernah mengalami kecelakaan lalu lintas.
c. Riwayat Kesehatan Keluarga
Pasien mengatakan keluarga tidak mempunyai riwayat penyakit.
4. Pola Pengkajian Fungsional Virginia Henderson
a. Pola oksigenasi
Sebelum sakit : Pasien mengatakan dapat bernafas dengan normal tanpa alat bantu.
Saat sakit : Pasien mengeluh sesak dan menggunakan alat bantu untuk bernafas.
b. Kebutuhan nutrisi
Sebelum sakit : Pasien mengatakan biasanya makan 2-3x sehari dan minum 8 gelas/ hari.
Saat sakit : Pasien mengatakan tidak nafsu makan, hanya menghabiskan setengah porsi dari biasanya dan minum kurang dari 8 gelas/
hari.
c. Pola eliminasi
Sebelum sakit : Pasien mengatakan biasanya BAB 1x sehari setiap pagi, BAK 4-5x sehari.
Saat sakit : Pasien mengatakan BAB 1x sehari dan BAK 2-3x sehari.
DATA OBJEKTIF 2. Pemeriksaan Fisik
Kepala : Bentuk simetris, kulit kepala dan rambut bersih, tidak
1. Pemeriksaan Tanda-Tanda Vital
ada benjolan.
Kesadaran : Apatis.
Mata : Letak simetris, refleks pupil dan fungsi pengelihatan baik.
Keadaan Umum : Lemah. Hidung : Tidak ada polip, tidak ada kotoran.
Tekanan Darah : 110/80 mmHg Telinga : Letak simetris, sedikit serumen, fungsi pendengaran baik.
Nadi : 110x/menit Mulut : Mukosa bibir kering, tidak sianosis.
1. DS : Pasien mengeluh sesak nafas. Gangguan perfusi jaringan Kurangnya suplai O2 dalam Gangguan perfusi jaringan
DO : cerebral. jaringan otak. cerebral b.d kurangnya suplai O2
Jejas pada kepala bagian belakang.
dalam jaringan otak.
Sianosis.
Nafas berat.
RR 30x/ menit.
Pulse oksimetri menurun 89%.
Penurunan kesadaran.
ANALISA
DATA 2. DS : Pasien mengalami penuruna kesadaran dan Gangguan pertukaran gas Ventilasi perfusi Gangguan pertukaran gas b.d
nafas berat. ventilasi perfusi.
DO :
Sianosis
TD : 110/80x/ menit.
RR : 30x/ menit pendek dan dangkal.
Nadi : 110x/ menit dan lemah.
pH normal
PCO2 : 48,0
PO2 : 75
HCO3 : 25
Diagnosa
NOC NIC
Keperawatan
Gangguan perfusi Perfusi Jaringan : Pencegahan penda
jarigan cerebral b.d Cerebral 0406 Aktifitas :
kurangnya suplai O2 Definisi : Keadekuatan aliran -Monitor pasien se
dalam jaringan otak. darah melewatai cerebral untuk pendarahan.
vaskular untuk -Monitor tanda dan
mempertahankan fungsi otak. pendarahan secara
Indikator menerus (b.d peme
Tekanan Intracranial sputum yang menu
1 2 3 4 5 mengandung darah
TD sistol -Monitor TTV orto
1 2 3 4 5 mencakup TD.
TD diastol -Mempertahankan
1 2 3 4 5 selama pendarahan
-Pasien safety untu
trauma, yang diseb
INTERVENSI pendarahan.
Do :
BB sebelum sakit : 62 kg Glukoneugenesis
BB setelah sakit : 58 kg
TB : 168
Indeks Masa Tubuh (IMT) : Ketogenesis
20,5 Ketonemia
Penurunan BB
Diagnosa keperawatan
1. Risiko ketidakstabilan kadar glukosa darah berhubungan dengan kadar glukosa
darah tidak terkontrol.
2. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
intake makanan yang kurang.
NO DIAGNOSA NOC NIC
1 D o m a in 2 . (00002) R e s ik o Manajemen Hiperglikemi (2120)
N u tr is i k e t id a k s t a b ila n k a d a r 1. Monitor kadar gula daraah,
K e la s 4 . g lu k o s a d a r a h sesuai indikasi
M e t a b o lis m e 2. Monitor tanda dan gejala
R e s ik o Setelah dilakukan hiperglikemi: poliuria, polidipsi,
k e tid a k s ta b ila n asuhan keperawatan, polifagi, kelemahan, latergi,
k a d a r g lu k o s a diharapkan malaise, pandangan kabur atau
d a r a h ( 0 0 1 7 9 ) k e tid a k s ta b ila n k a d a r sakit kepala.
g lu k o s a d a r a h n o r m a l. 3. Monitor ketourin, sesuai
(2300) Kadar glukosa indikasi.
darah 4. Brikan insulin sesuai resep
1. Glukosa darah dari 5. Dorong asupan cairan oral
skala 2 (deviasi yang 6. Batasi aktivitas ketika kadar
cukup besar dari kisaran glukosa darah lebih dari
normal) ditingkatkan 250mg/dl, khusus jika ketourin
menjadi skala 4 (deviasi terjadi
ringan sedang dari 7. Dorong pemantauan sendiri
INTERVENSI kisaran normal) kadar glukosa darah
(2111) Keparahan 8. Intruksikan pada pasien dan
Hiperglikemia keluarga mengenai manajemen
1. Peningkatan glukosa diabetes
darah dari skala 2 9. Fasilitasi kepatuhan terhadap
(berat) ditingkatkan diet dan regimen latihan
menjadi skala 4 (ringan) Pengajaran: Peresepan Diet
(1619) Manajemen (5614)
diri : diabetes 1. Kaji tingkat pengetahuan pasien
1. Memantau glukosa mengenai diet yang disarankan
darah dari skala 2 2. Kaji pola makan pasien saat ini
(jarang menunjukkan) dan sebelumnya, termasuk
ditingkatkan menjadi makanan yang di sukai
skala 4 (sering 3. Ajarkan pasien membuat diary
menunjukkan) makanan yang dikonsumsi
4. Sediakan contoh menu makanan
yang sesuai
5. Libatkan pasien dan keluarga
2 Domain 2. (00179) Manajemen Nutrisi (1100)
Nutrisi Ketidakseimbangan 1. Instruksikan kepada pasien
Kelas 1. nutrisi, kurang dari mengenai kebutuhan nutrisi
Makan kebutuhan tubuh 2. Tentukan jumlah kalori dan jenis
Ketidakseimba Setelah dilakukan nutrisi yang dibutuhkan oleh
ngan nutrisi, asuhan keperawatan, pasien untuk memenuhi
kurang dari diharapkan nutrisi kebutuhan gizi
kebutuhan pasien terpenuhi. 3. Ciptakan lingkungan yang
tubuh (00002) (1004) Status Nutrisi optimal pada saat
1. Asupan makanan mengkonsumsi makanan
dan cairan dari skala 4. Monitor kalori dan asupan
2 (banyak makanan pasien
menyimpang dari 5. Monitor kecenderungan
rentang normal) terjadinya kenaikan atau
ditingkatkan menjadi penurunan berat badan pada
skala 4 (sedikit pasien
menyimpang dari
rentang normal)
(1622) Perilaku
patuh : diet yang
disarankan
1. Memilih makanan
yang sesuai dengan
diet yang ditentukan
dari skala 2 (jarang
menunjukkan)
ditingkatkan menjadi
skala 4 (sering
menunjukkan)
2. Memilih minuman
yang sesuai dengan
diet yang ditentukan
dari skala 2 (jarang
menunjukkan)
ditingkatka menjadi
skala 4 (sering
No. Hari/ Waktu Implementasi Ttd
Tanggal
1. Senin, 18/09/17 08.00-09.00 WIB 1. Memonitor kadar gula darah, sesuai indikasi
2. Memonitor tanda dan gejala hiperglikemi: poliuria, polidipsi, polifagi,
kelemahan, latergi, malaise, pandangan kabur atau sakit kepala.
3. Memberikan insulin sesuai resep
4. Mengintruksikan pada pasien dan keluarga mengenai manajemen diabetes
5. Mengajarkan pasien membuat diary makanan yang dikonsumsi
IMPLEME
1. Senin 10.30-11.30 WIB 1. Memonitor kalori dan asupan makanan pasien
NTASI
18/09/17 2. Memonitor kecenderungan terjadinya kenaikan atau penurunan berat badan pada
pasien
3. Menentukan jumlah kalori dan jenis nutrisi yang dibutuhkan oleh pasien untuk
memenuhi kebutuhan gizi
1. Senin, 14.00-14.30 WIB 1. Menimbang berat badan setiap hari dan monitor satus pasien
18/09/17 2. Memonitor tanda-tanda vital pasien
3. Memberikan cairan dengan tepat
4. Mendistribusikan asupan cairan selama 24 jam
5. Memonitor berat badan
No Hari, Tanggal, Jam Diagnosa keperawatan Evaluasi Paraf
1 19 September 2017 Risiko ketidakstabilan kadar glukosa S : Pasien mengatakan sudah tidak merasa
darah lemas dan kesemutan di kakinya
O:
-Gula darah puasa : 99 mg/dl
-Gula darah sewaktu : 144 mg/dl
A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan diet makan, dan pantau
pemenuhan nutrisi pasien
EVALUASI
KEPERAWATAN 2 19 September 2017 Gangguan pemenuhan nutrisi kurang S : pasien mengatakan nafsu makan
dari kebutuhan tubuh meningkat dan badan tidak terasa lemas
O:
-klien makan 3x sehari
-klien menghabiskan satu porsi makanan dari
rumah sakit
-BB naik 0,5 kg dari 58 menjadi 58,5
A : masalah kebutuhan nutrisi kurang dapat
teratasi sebagian
P : lanjutkan diet makanan sehat dan pantau
asupan nutrisi untuk pasien
Asuhan Keperawatan pada pasien
Pneumonia
PENGKAJIAN
A. Kasus
Keluhan utama
An.A (4 tahun) datang ke rumah sakit dengan
Pilek, batuk berdahak dan kadang disertai sesak napas.
ibunya dan mengeluhkan pilek, batuk berdahak
dan kadang disertai dengan sesak napas. Berat
badannya menurun 2kg dari berat badan awalnya Riwayat penyakit sekarang
yaitu dari 16kg menjadi 14kg karena penurunan Saat ini Nn. A mengalami pilek, batuk berdahak
nafsu makan yang dialami oleh klien. TD 130/90 dan kadang disertai dengan sesak napas. Nafsu
mmHg; HR 90x/menit; RR 45x/menit. makannya menurun semenjak 3 hari yang lalu sehingga
berat badannya juga menurun.
B. Pengkajian
Nama : An. A
Riwayat penyakit dahulu
Usia : 4 tahun
Tidak ditemukan.
Jenis kelamin : Perempuan
Alamat : Surabaya
Agama : Islam Riwayat penyakit keluarga
Masuk rumah sakit : 24 Mei 2015 Tidak ditemukan.
Tanggal pengkajian : 24 Mei 2015
No. Data Etiologi Masalah Keperawatan
1. DS: Aspirasi Gangguan bersihan jalan
Ibu klien virus/bakteri/jamur napas tidak efektif dan
mengatakan berulang masuk ke alveoli pola napas tidak efektif.
anaknya batuk
berdahak dan sesak
napas. Terjadi proses peradangan
Ibu klien
mengatakan
anaknya batuk Terjadi infeksi dan kerja
dengan dahak kental sel goblet meningkat
dan sulit
dikeluarkan.
Ibu klien Produksi sputum
mengatakan meningkat di jalan napas
anaknya sulit dalam
bernapas.
DO: Ketidakefektifan bersihan
Klien kesulitan jalan napas
bernapas
ANALISA DATA RR: 25x/menit
TD: 130/90 mmhg
2. DS: Aspirasi Intoleransi aktivitas.
Ibu klien virus/bakteri/jamur
mengatakan berulang masuk ke alveoli
anaknya mudah
lelah saat
beraktivitas. Terjadi proses peradangan
Ibu klien
mengatakan
anaknya sering Eksudat+serous masuk
sesak napas alveoli sehingga terjadi
DO: akumulasi sekret
Klien nampak lelah,
dan mengeluarkan
banyak keringat Konsolidasi di alveoli dan
N : 120x/menit suplai O2 turun
RR : 25x/menit
Intoleransi aktivitas
No. Diagnosa Tujuan/Kriteria Intervensi Rasional
Keperawatan Hasil
1. Bersihan jalan Tujuan Umum : 1) Pantau status 1) Untuk
napas tidak Setelah dilakukan pernapasan mengidentifikasi
efektif perawatan selama tiap 8 jam dan kemajuan-
berhubungan 2x24 jam sputum tanda-tanda kemajuan atau
dengan faktor dapat dikeluarkan vital tiap 4 jam. penyimpangan
penumpukan sehingga jalan napas 2) Pertahankan dari hasil yang
sputum pada menjadi bersih dan posisi fowler / diharapkan.
jalan nafas. kembali efektif. semifowler. 2) Posisi tegak lurus
3) Dorong klien memungkinkan
Tujuan Khusus : untuk minum ekspansi paru
a) Jalan napas minimal 2-3 lebih penuh
membaik, liter cairan per dengan cara
b) Sputum dapat hari. menurunkan
dikeluarkan 4) Berikan tekanan abdomen
dengan mudah, ekspektoran pada diafragma.
c) Menghilangka sesuai dengan 3) Untuk membantu
n rasa sesak anjuran dan mengeluarkan
sehingga naas evaluasi sekresi dan cairan
klien dapa keefektifannya juga untuk
kembali . membantu
normal yaitu 5) Berikan mengalirkan
19-23 oksigen obat-obatan
kali/menit tambahan dalam tubuh.
DIAGNOSA KEPERAWATAN sesuai dengan 4) Ekspektoran
Kriteria hasil : anjuran. membantu
& INTERVENSI a) Klien dapat 6) Dorong klien mengencerkan
bernapas untuk sekresi sehingga
dengan baik, melakukan secret dapat
b) Frekuensi napas dalam keluar pada saat
nafas klien tiap 2 jam batuk.
mencapai 12- sekali dengan 5) Pemberian
20 kali per menggunakan oksigen
menit, spirometer tambahan dapat
c) Frekuensi nadi insentif dan menurunkan
klien 60-100 catat kerja pernapasan
kali permenit, perkembangan. dengan
d) Klien dapat menyediakan
batuk secara lebih banyak
efektif dan oksigen untuk
sputum dapat dikirim ke sel.
dikeluarkan, 6) Napas dalam
e) Analisa gas mengembangkan
darah klien alveolus dan
dalam batas mencegah
normal, atelectasis.
f) Volume Spirometer
inspirasi klien insentif dapat
akan membantu
meningkat meningkatkan
pada napas dalam dan
2. Intoleransi Tujuan: 1) Monitor 1) Untuk
aktivitas Setelah dilakukan frekuensi nadi mengidentifikasi
berhubungan perawatan selama dan frekuensi kemajuan yang
dengan tidak 2x24 klien dapat napas sebelum dicapai atau
seimbangnya melakukan aktivitas dan sesudah penyimpangan
persediaan dan normal sehari-hari. aktivitas. dari sasaran yang
kebutuhan 2) Tunda diharapkan
oksigen Tujan Khusus : aktivitas jika 2) Gejala-gejala
berkurang. a) Dapat frekuensi nadi tersebut
melakukan dan frekuensi merupakan tanda
aktivitas sesuai napas adanya
kemampuan, meningkat intoleransi
b) Kerusakan secara cepat aktivitas.
pertukaran gas dan klien Konsumsi
dapat teratasi. mengeluh oksigen
sesak napas meningkat jika
dan kelelahan, aktivitas
Kriteria Hasil : tingkatan meningkat, daya
a) Klien dapat aktivitas tahan dapat lebih
melakukan secara lama, jika ada
ADL, bertahap untuk waktu istirahat
b) Klien dapat meningkatkan diantara aktivitas.
berjalan jauh toleransi. 3) Untuk
tanpa 3) Beri klien menyimpan
mengalami istirahat tanpa energi.
rasa sesak, diganggu 4) Aktivitas fisik
c) Pasein tidak diantara meningkatkan
merasakan lagi berbagai kebutuhan
sesak nafas dan aktivitas. oksigen dan
kelelahan. 4) Pertahankan sistem tubuh
terapi oksigen akan berusaha
selama menyesuaikanny
aktivitas, a. Keseluruhan
lakukan sistem
tindakan berlangsung
pencegahan dalam tempo
terhadap yang lebih lambat
komplikasi saat tidak ada
akibat aktivitas fisik
imobilisasi, (tirah baring).
jika klien Tindakan
dianjurkan perawatan yang
tirah baring spesifik dapat
lama. meminimalkan
komplikasi dari
imobilisasi.
Asuhan Keperawatan pada pasIEN
GAGAL JANTUNG
PENGKAJIAN
Identitas pasien
Nama : Tn. M
Alamat : Jakarta
Umur : 65 tahun
Agama : islam
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Swasta
Status perkawinan : Kawin
Identitas penanggung jawab
Nama : Ny. S
Riwayat penyakit sekarang
Alamat : Jakarta
Umur : 64 tahun Pasien mengatakan sesak nafas, perut terasa perih
Agama : islam dan badan terasa lemas. Hasil tanda-tanda vital:
Pendidikan : SD Tekanan Darah: 140/90 mmHg, Nadi : 75 x/menit,
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Respirasi Rate: 36x/menit, Suhu : 360C, pasien
Hubungan dengan klien : Istri
terpasang O2 nasal kanul 3 liter per menit.
Riwayat penyakit
Keluhan utama : sesak nafas
Pasien datang dari IGD diantar oleh anak dan istrinya pada tanggal 21 Mei
2017 jam 12.00 WIB dengan keluhan sesak nafas sudah 1 minggu, sesak
memberat saat beraktivitas dan sedikit membaik dengan istirahat. Pasien
merasakan sesak nafas hingga terbangun setiap malam dan mudah lelah
Tanda-tanda vital : Tekanan Darah: 130/90 mmHg, Nadi: 110 x/menit,
Respirasi: 28 x/menit, Heart Rate : 110x/menit, S : 360C, SPO2 : 99%, di IGD
pasien mendapatkan terapi infus NaCl 0,9 %, injeksi Furosemid 40 mg,
O2nasal kanul 3 liter per menit dan perekaman Ekokardiografi
Masalah
Data Etiologi
Pasien
1 ANALISA DATA
DS : Penurunan curah Perubahan
Pasien mengatakan dada jantung (00029) afterload
terasa sesak
DO :
Pasien tampak sesak nafas
dan kelelahan DS : Ketidakefektifan pola nafas Keletihan otot pernafasan
Akral teraba dingin Pasien mengatakan sesak nafas (00032)
Hasil Elektrokardiografi: bertambah berat saat beraktivitas.
Sinus rythem 90 bpm LAD LVH
Cornell, Q patologis V2-V5, ST DO :
Tekanan Darah: 140/90 mmHg Nadi :
Elevasi V2-V5 75 x/menit, teraba lemah Suhu :
Hasil Jugularis Vena Presure : 36,50C
5+2 cmH2O Respirasirate : 36 x/menit
Terpasang O2 3 liter per menit
Hasil Ecokardiografi : EF 21- Menggunakan otot bantu nafas
22%
• Diagnosa Keperawatan
P a s ie n 1
K e t id a k e f e k t if a n p o la n a f a s b e r h u b u n g a n d e n g a n k e le t ih a n o t o t
p e rn a fa s a n (0 0 0 3 2 )
P e n u ru n a n c u ra h ja n tu n g b e rh u b u n g a n
d e n g a n p e r u b a h a n a f t e r lo a d ( 0 0 0 2 9 )
INTERVENSI
Dx KRITERIA HASIL INTERVENSI Diagnosis 2 Setelah dilakukan Cardiac Care (4044)
Keperawatan
Penurunan tindakan keperawatan 3 x 5. Monitor status
Pasien 1 Curah Jantung 24 jam pada pasien Tn. pernafasan.
6. Monitor adanya
M dengan penurunan dyspnea.
curah jantung dapat 7. Monitor toleransi
Diagnosis 1 Setelahdilakukantindakan Airway Management (3140) teratasi dengan kriteria aktivitas pasien
Ketidakefekti keperawatan 3 x 24 jam pada 1. Monitoring aliran hasil :
fan pola nafas pasien Tn. M dengan
8. Pastikan tingkat
oksigen 2. Respirasi dalam batas aktivitas pasien
ketidakefektifan pola nafas 2. Pantau tanda – tanda
dapat teratasi dengan kriteria vital. normal 16 – 24 yang tidak
hasil : 3. Posisikan pasien x/menit membahayakan
1. Suara nafas bersih tidak untuk 3. Tidak ada kelelahan
ada curah jantung
memaksimalkan 4. Pasien mengatakan
sianosis dan dyspnue
ventilasi. 9. Dorong aktivitas
2. Menunjukkan jalan nafas 4. Atur posisi 450 sesak nafas
lebih ringan dalam
yang paten 5. Pertahankan posisi berkurang. melakukan
3. Tanda – tanda vital dalam pasien. 5. Dapat mentoleransi
6. Edukasi aktivitas aktivitas
rentang normal
Tekanan Darah: 120/80 tentang pentingnya 10. Jelaskan pada
mmhg Nadi: 10 tidur posisi 450. pasien tujuan dari
-100x/menit 7. Kolaborasi pemberian pemberian O2
Respirasi : 16 – 24 O2 nasal kanul3 liter
x/menit 11. Kolaborasi
Suhu : 36,5 – 37,5 0C per menit.
pemberian obat
sesuai indikasi.
Diagnosa Selasa, 23 Mei 2017 Rabu, 24 Mei 2017
keperawata
n
Pasien
1
No.Dx Jam Implementas Respon pasien Jam Implementas Respon pasien
i i
Dx 2 13.00 Memonito S: Pasien 09.05 Memonito S: Pasien
r status mengatakan r adanya mengatakan
pernafasa sesak nafas. dyspnea nafas terasa
n sedikit lega.
O: Pasien O: Respirasirate :
tampak 28x/menit,
terengah-engah, terpasang O2
pasien nasal kanul 3
terpasang O2 liter per menit.
nasal kanul 3 09.20 Memonito
13.15 Memonito liter per menit. r toleransi S: Pasien
r adanya aktivitas mengatakan
IMPLEMENTASI dyspnea S:Pasien pasien bersedia
mengatakan da
nafas terasa n
sesak. merasa sesak
nafas saat
O: Respirasi rate beraktivitas berat
: 36 x/ menit,
terpasang O2 O: Pasien
13.20 Menjelaskan nasal kanul 3 tampak nafas
pada liter per menit. tersengal-
pasie sengal dan
n S: Pasien 09.30 Memastika terlihat
tujuan mengatak n tingkat kelelahan.
dar an
i pemberian bersedia.
O2 O: Pasien S: -
tampak mengerti
tujua
n
Dx 1 13.25 Memonitor S:Pasien 11.05 Memonitor S:Pasien 11.00 Memantau S:Pasien
aliran mengatakan tanda- mengatakan tanda-tanda mengatakan
oksigen sesak nafas. tanda vital bersedia. vital bersedia.
dengan
Selasa Nyeri akut Setelah dilakukan asuhan 1. Observasi TTV dan 1. Mengetahui keadaan
3 Juli 2018 Jam 14.00 keperawatan selama tingkat nyeri umum
WIB 3x24jam pasien pasien dan
nyeri pasien 2. Ajarkan pasien tertarik tindakan selanjutnya
berkurang dengan kriteria relaksasi nafas dalam 2. Nafas dalam dapat
hasil 3. Edukasi pasien dan merilekskan pasien dan
1. TTV dalam batas keluarga untuk mengalihka nyeri
normal membatasi pengunjung 3. Mengoptimalkan pasien
2. Nyeri berkurang dari 4. kolaborasi dengan untuk istirahat
skala dokter pemberian 4. obat oral getik dapat
3. wajah rileks analgetik megurangi rasa nyeri
INTERVENSI