Anda di halaman 1dari 13

PERUBAHAN BIOPSIKOSOSIAL SPIRITUAL KULTURAN YANG

LAZIM YANG TERJADI PADA PROSES MENUA

Di Susun Oleh: Kelompok 3


Nama Kelompok :
1. Reka Dellis Alfiyanti (18220011)
2. Vina Sagita (18220012)
3. Widia (18220013)
4. Yuyun Efrianti (18220014)
Prodi : S1 Keperawatan
Semester : 7 (Tujuh)

Pembimbing Akademik :
Andre Utama Saputra, S.Kep, Ners, M.Kep

YAYASAN KADER BANGSA


UNIVERSITAS KADER BANGSA PALEMBANG
FAKULTAS KEBIDANAN DAN KEPERAWATAN
PRODI S1 KEPERAWATAN
TAHUN 2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
segala limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
karya tulis ini. Sungguh suatu kesyukuran yang memiliki makna tersendiri, karena
walaupun dalam keadaan terdesak, kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Dalam penulisan karya tulis ini, kami mencoba membahas tentang
“Perubahan Bio psiko sosial spiritual kultural yang lazim yang terjadi pada
proses menua”. Dalam karya tulis ini, kami juga menyediakan pembahasan
tentang pengertian usia lanjut, proses menua dan perubahan-perubahan yang lazim
terjadi pada proses menua.
Apa yang kami lakukan dalam karya tulis ini, masih jauh yang
diharapkan dan isinya masih terdapat kesalahan – kesalahan baik dalam penulisan
kata maupun dalam menggunakan ejaan yang benar. Oleh karena itu, kritikan dan
saran yang sifatnya membangun, kami harapkan sehingga makalah ini menjadi
sempurna.

Palembang, 16 Oktober 2021

Kelompok 3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Aging process atau proses menua merupakan suatu proses biologis yang
tidak dapat dihindarkan, yang akan dialami oleh setiap orang. Menua adalah
suatu proses menghilangnya secara perlahan-lahan (graduil) kemampuan
jaringan untuk memperbaiki diri atau menggantikan dan mempertahankan
struktur fungsi secara normal, ketahanan terhadap injury termasuk adanya
infeksi (Paris Constantinides, 1994). Proses menua sudah mulai berlangsung
sejak seseorang mencapai dewasa, misalnya dengan terjadinya kehilangan
jaringan pada otot, susunan syaraf dan jaringan lain sehingga tubuh mati sedikit
demi sedikit. Pada setiap orang, fungsi fisiologis alat tubuhnya sangat berbeda,
baik dalam hal pencapaian puncak maupun saat menurunnya. Namun umumnya
fungsi fisiologis tubuh mencapai puncaknya pada umur 20-30 tahun.

B. Manfaat

Makalah ini dimasukkan sebagai pedoman, agar mahasiswa, dosen dan


masyarakat mengetahui tentang perubahan-perubahan yang lazim terjadi pada
proses menua baik dari segi biologis (fisik), psikologis, psikososial maupun
spiritual.

C. Tujuan

Secara garis besar, masalah yang kami rumuskan adalah sebagai berikut.

1. Mampu mengetahui pengertian usia lanjut dan proses menua.


2. Mampu memahami perubahan-perubahan yang terjadi pada proses
menua.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Usia Lanjut

Usia lanjut adalah mereka yang telah berusia 60 tahun atau lebih.
Belum ada kesepakatan tentang batasan umur lanjut usia disebabkan terlalu
banyak pendapat tentang batasan umur lanjut usia. Dibawah ini dikemukakan
batasan umur lansia (Nugroho 1999:19).

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia, Lanjut usia meliputi :

1. Usia pertengahan (middle age) adalah kelompok usia 45 – 59 tahun


2. Lanjut Usia (elderly) = antara 60 dan 74 tahun
3. Lanjut Usia Tua (old) = antara 75 dan 90 tahun
4. Usia sangat tua (very old) = diatas 90 tahun
Saat ini yang berlaku Undang-Undang No.13/th. 1998 tentang
kesejahteraan lanjut usia yang berbunyi sebagai berikut : BAB I pasal 1 ayat
2 yang berbunyi “ Lanjut Usia adalah seseorang yang mencapai usia 60 (enam
puluh) tahun keatas.
Dalam penelitian ini batasan umur untuk menentukan lanjut usia, yaitu
seseorang individu laki-laki maupun perempuan yang berumur antara 60-69
tahun. (Nugroho 1999:20)

B. Pengertian Proses Menua

Aging process atau proses menua merupakan suatu proses biologis yang
tidak dapat dihindarkan, yang akan dialami oleh setiap orang. Menua adalah
suatu proses menghilangnya secara perlahan-lahan (graduil) kemampuan
jaringan untuk memperbaiki diri atau menggantikan dan mempertahankan
struktur fungsi secara normal, ketahanan terhadap injury termasuk adanya
infeksi (Paris Constantinides, 1994). Proses menua sudah mulai berlangsung
sejak seseorang mencapai dewasa, misalnya dengan terjadinya kehilangan
jaringan pada otot, susunan syaraf dan jaringan lain sehingga tubuh mati
sedikit demi sedikit. Pada setiap orang, fungsi fisiologis alat tubuhnya sangat
berbeda, baik dalam hal pencapaian puncak maupun saat menurunnya. Namun
umumnya fungsi fisiologis tubuh mencapai puncaknya pada umur 20-30
tahun.

C. Perubahan Yang Lazim Pada Proses Menua

1. Perubahan Biologis (fisik)

Menurut Nugroho (2000) Perubahan Fisik pada lansia adalah :

a. Sel

Jumlahnya menjadi sedikit, ukurannya lebih besar, berkurangnya cairan


intra seluler, menurunnya proporsi protein di otak, otot, ginjal, dan hati,
jumlah sel otak menurun, terganggunya mekanisme perbaikan sel.

b. Sistem Persyarafan
Respon menjadi lambat dan hubungan antara persyarafan
menurun, berat otak menurun 10-20%, mengecilnya syaraf panca indra
sehingga mengakibatkan berkurangnya respon penglihatan dan
pendengaran, mengecilnya syaraf penciuman dan perasa, lebih sensitive
terhadap suhu, kurang sensitive terhadap sentuhan.
c. Sistem Penglihatan
Menurunnya lapang pandang dan daya akomodasi mata, lensa
lebih suram (kekeruhan pada lensa) menjadi katarak, pupil timbul
sklerosis, daya membedakan warna menurun.
d. Sistem Pendengaran
Hilangnya atau turunnya daya pendengaran, terutama pada bunyi
suara atau nada yang tinggi, suara tidak jelas, sulit mengerti kata-kata,
50% terjadi pada usia diatas umur 65 tahun, membran timpani menjadi
atrofi menyebabkan otosklerosis.
e. Sistem Cardiovaskuler
Katup jantung menebal dan menjadi kaku. Kemampuan jantung
menurun 1% setiap tahun sesudah berumur 20 tahun, kehilangan
sensitivitas dan elastisitas pembuluh darah: kurang efektifitas pembuluh
darah perifer untuk oksigenasi. tekanan darah meninggi akibat
meningkatnya resistensi dari pembuluh darah perifer.
f. Sistem pengaturan temperatur tubuh
Pada pengaturan suhu hipotalamus dianggap bekerja sebagai
suatu thermostat yaitu menetapkan suatu suhu tertentu, kemunduran
terjadi beberapa factor yang mempengaruhinya yang sering ditemukan
antara lain: Temperatur tubuh menurun, keterbatasan reflek menggigil
dan tidak dapat memproduksi panas yang banyak sehingga aktifitas otot
menjadi rendah.
g. Sistem Respirasi
Paru-paru kehilangan elastisitas, kapasitas residu meningkat,
menarik nafas lebih berat, kapasitas pernafasan maksimum menurun dan
kedalaman nafas turun. Kemampuan batuk menurun (menurunnya
aktifitas silia), O2 arteri menurun menjadi 75 mmHg, CO2 arteri tidak
berganti.
h. Sistem Gastrointestinal
Banyak gigi yang tanggal, sensitifitas indra pengecap menurun,
pelebaran esophagus, rasa lapar menurun, asam lambung menurun, waktu
pengosongan menurun, peristaltik lemah, dan sering timbul konstipasi,
fungsi absorbsi menurun.
i. Sistem urinaria
Otot-otot pada vesika urinaria melemah dan kapasitasnya menurun
sampai 200 mg, frekuensi BAK meningkat, pada wanita sering terjadi
atrofi vulva, selaput lendir mongering, elastisitas jaringan menurun dan
disertai penurunan frekuensi seksual intercrouse berefek pada seks
sekunder.
j. Sistem Endokrin
Produksi hampir semua hormon menurun (ACTH, TSH, FSH, LH),
penurunan sekresi hormone kelamin misalnya: estrogen, progesterone,
dan testoteron juga.
k. Sistem Kulit
Kulit menjadi keriput dan mengkerut karena kehilangan proses
keratinisasi dan kehilangan jaringan lemak, berkurangnya elastisitas
akibat penurunan cairan dan vaskularisasi, kuku jari menjadi keras dan
rapuh, kelenjar keringat berkurang jumlah dan fungsinya, perubahan pada
bentuk sel epidermis.
l. System Muskuloskeletal
Tulang kehilangan cairan dan rapuh, kifosis, penipisan dan
pemendekan tulang, persendian membesar dan kaku, tendon mengkerut
dan mengalami sclerosis, atropi serabut otot sehingga gerakan menjadi
lamban, otot mudah kram dan tremor.

2. Perubahan Psikologis

Beberapa gejala psikologis yang menonjol ketika menopause adalah


mudah tersinggung, sukar tidur, tertekan, gugup, kesepian, tidak sabar,
tegang (tension), cemas dan depresi. Ada juga lansia yang kehilangan harga
diri karena menurunnya daya tarik fisik dan seksual serta mereka merasa
tidak dibutuhkan oleh keluarganya,. Beberapa keluhan psikologis yang
terjadi pada proses menua:
a. Ingatan Menurun
Gelaja ini terlihat bahwa sebelum menopause wanita dapat
mengingat dengan mudah, namun sesudah mengalami menopause
terjadi kemunduran dalam mengingat, bahkan sering lupa pada hal-hal
yang sederhana, padahal sebelumnya secara otomatis langsung ingat.
b. Kecemasan
Kecemasan yang timbul sering dihubungkan dengan adanya
kekhawatiran dalam menghadapi situasi yang sebelumnya tidak pernah
dikhawatirkan. Misalnya kalau dulu biasa pergi ke luar kota sendirian,
namun sekarang merasa cemas dan khawatir, hal itu sering juga
diperkuat oleh larangan dari ana-anaknya. Kecemasan pada lansia
umumnya bersifat relatif, artinya ada orang yang cemas dan dapat
tenang kembali, setelah mendapatkan semangat / dukungan dari orang
di sekitarnya; namun ada juga yang terus-menerus cemas, meskipun
orang-orang disekitarnya telah memberi dukungan.
c. Mudah Tersinggung
Gejala ini lebih mudah terlihat dibandingkan kecemasan. Lansia
lebih mudah tersinggung dan marah terhadap sesuatu yang sebelumnya
dianggap tidak menggangu. Perasaannya menjadi sangat sensitif
terhadap sikap dan perilaku orang-orang di sekitarnya, terutama jika
sikap dan perilaku tersebut dipersepsikan sebagai menyinggung proses
penerimaan yang sedang terjadi dalam dirinya.
d. Stress
Tidak ada orang yang bisa lepas sama sekali dari rasa was-was dan
cemas, termasuk para lansia. Ketegangan perasaan atau stress selalu
beredar dalam lingkungan pekerjaan, pergaulan sosial, kehidupan
rumah tangga dan bahkan menyelusup ke dalam tidur.
e. Depresi
Simptom-simptom psikologis adanya depresi bila ditinjau dari
beberapa aspek, menurut Marie Blakburn dan Kate Davidson (1990:5)
adalah sebagai berikut :
1) Suasana hati, ditandai dengan kesedihan, kecemasan, mudah
marah.
2) Berpikir, ditandai dengan mudah hilang konsentrasi, lambat dan
kacau dalam berpikir, menyalahkan diri sendiri, ragu-ragu, harga
diri rendah.
3) Motivasi, ditandai dengan kurang minat bekerja dan menekuni
hobi, menghindari kegiatan kerja dan sosial, ingin melarikan diri,
ketergantungan tinggi pada orang lain.
4) Perilaku gelisah terlihat dari gerakan yang lamban, sering
mondar-mandir, menangis, mengeluh.
5) Simptom biologis, ditandai dengan hilang nafsu makan atau
nafsu makan bertambah, hilang hasrat sesksual, tidur
terganggu, gelisah.

3. Perubahan Psikososial

Pada umumnya setelah orang memasuki lansia maka ia mengalami


penurunan fungsi kognitif dan psikomotor. Fungsi kognitif meliputi proses
belajar, persepsi, pemahaman, pengertian, perhatian dan lain-lain sehingga
menyebabkan reaksi dan perilaku lansia menjadi makin lambat. Sementara
fungsi psikomotorik meliputi hal-hal yang berhubungan dengan dorongan
kehendak seperti gerakan, tindakan, koordinasi, yang berakibat bahwa
lansia menjadi kurang cekatan.
Dengan adanya penurunan kedua fungsi tersebut, lansia juga
mengalami perubahan aspek psikososial yang berkaitan dengan keadaan
kepribadian lansia. Beberapa perubahan tersebut dapat dibedakan
berdasarkan 5 tipe kepribadian lansia sebagai berikut :
a. Tipe Kepribadian Konstruktif (Construction personalitiy). biasanya
tipe ini tidak banyak mengalami gejolak, tenang dan mantap sampai
sangat tua.
b. Tipe Kepribadian Mandiri (Independent personality). pada tipe ini
ada kecenderungan mengalami post power sindrome, apalagi jika
pada masa lansia tidak diisi dengan kegiatan yang dapat memberikan
otonomi pada dirinya.
c. Tipe Kepribadian Tergantung (Dependent personalitiy). pada tipe ini
biasanya sangat dipengaruhi kehidupan keluarga, apabila kehidupan
keluarga selalu harmonis maka pada masa lansia tidak bergejolak,
tetapi jika pasangan hidup meninggal maka pasangan yang
ditinggalkan akan menjadi merana, apalagi jika tidak segera bangkit
dari kedukaannya.
d. Tipe Kepribadian Bermusuhan (Hostility personality). pada tipe ini
setelah memasuki lansia tetap merasa tidak puas dengan
kehidupannya, banyak keinginan yang kadang-kadang tidak
diperhitungkan secara seksama sehingga menyebabkan kondisi
ekonominya menjadi morat-marit.
e. Tipe Kepribadian Kritik Diri (Self Hate personalitiy). pada lansia tipe
ini umumnya terlihat sengsara, karena perilakunya sendiri sulit
dibantu orang lain atau cenderung membuat susah dirinya.

4. Perubahan Spiritual

a. Agama atau kepercayaan makin terintegrasi dalam kehidupannya


(Maslow, 1970).
b. Lanjut usia makin matur dalam kehidupan keagamaannya, hal ini
terlihat dalam berfikir dan bertindak dalam sehari-hari (Murray dan
Zentner, 1970).
c. Perkembangan spiritual
pada usia 70 tahun menurut Fowler: Universalizing, perkembangan
yang dicapai pada tingkat ini adalah berfikir dan bertindak dengan
cara memberikan contoh cara mencintai dan keadilan.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Usia lanjut adalah mereka yang telah berusia 60 tahun atau lebih. Belum
ada kesepakatan tentang batasan umur lanjut usia disebabkan terlalu banyak
pendapat tentang batasan umur lanjut usia.
Aging process atau proses menua merupakan suatu proses biologis yang
tidak dapat dihindarkan, yang akan dialami oleh setiap orang. Menua adalah
suatu proses menghilangnya secara perlahan-lahan (graduil) kemampuan
jaringan untuk memperbaiki diri atau menggantikan dan mempertahankan
struktur fungsi secara normal, ketahanan terhadap injury termasuk adanya
infeksi (Paris Constantinides, 1994). Proses menua sudah mulai berlangsung
sejak seseorang mencapai dewasa, misalnya dengan terjadinya kehilangan
jaringan pada otot, susunan syaraf dan jaringan lain sehingga tubuh mati sedikit
demi sedikit. Pada setiap orang, fungsi fisiologis alat tubuhnya sangat berbeda,
baik dalam hal pencapaian puncak maupun saat menurunnya. Namun umumnya
fungsi fisiologis tubuh mencapai puncaknya pada umur 20-30 tahun.
Adapun perubahan yang terjadi pada lansia adalah :
1. Perubahan biologis (fisik)
2. Perubahan psikologis
3. Perubahan psikososial
4. Perubahan spiritual
DAFTAR PUSTAKA

http://intelektualpadalansia.blogspot.com/
http://keperawatansantirinjani.wordpress.com/2010/12/21/perubahan-pada-
lansia/
http://marghotz.blogspot.com/2011/03/askep-gerontik.html
http://windyasihswords.wordpress.com/2012/06/26/perubahan-perubahan-
yang-terjadi-pada-lansia/
http://mingston.blogspot.com/2012/10/perubahan-yang-terjadi-pada-lansia.html

Anda mungkin juga menyukai