Oleh :
RUPINAH, S.ST
NIM. 2082B0042
PERSETUJUAN
Laporan praktik dengan judul “ASUHAN KEBIDANAN
Hari/tanggal :
Malang, ………..
Mahasiswa
RUPINAH.S.ST
Mengetahui,
Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas Rahmat, Taufik, Dan Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
Laporan Praktik dengan judul “ASUHAN KEBIDANAN HOLISTIK
Penulis
DAFTAR ISI
Contents
HALAMAN JUDUL...............................................................................................i
PERSETUJUAN....................................................................................................ii
KATA PENGANTAR..........................................................................................iii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iv
DAFTAR TABEL..................................................................................................v
DAFTAR SINGKATAN.......................................................................................vi
DAFTAR LAMPIRAN.........................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1. LATAR BELAKANG.............................................................................1
1.2. TUJUAN...................................................................................................2
1.3 MANFAAT..............................................................................................3
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA.............................................................................4
2.1 Kajian Dari Sumber Pustaka.................................................................4
2.2 Tori Imunisasi............................................................................................8
2.3 Konsep Dasar Manajemen Asuhan Kebidanan......................................15
BAB 3 TINJAUAN KASUS................................................................................23
BAB 4 PEMBAHASAN.......................................................................................29
BAB 5 PENUTUP................................................................................................32
5.1 Kesimpulan............................................................................................32
5.2 Saran.......................................................................................................32
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................34
DAFTAR SINGKATAN
PENDAHULUAN
Bayi merupakan manusia yang baru lahir sampai umur 12 bulan, namun tidak
ada batasan yang pasti. Menurut psikologi, bayi adalah periode perkembangan
yang panjang dari kelahiran hingga 18 atau 24 bulan. Asuhan tidak hanya
diberikan kepada ibu, tapi juga sangat diperlukan oleh bayi baru lahir (BBL).
Walaupun sebagian besar proses persalinan terfokus pada ibu, tetapi karena proses
persalinan baru dapat dikatakan berhasil apabila selain ibunya, bayi yang
dilahirkan juga berada dalam kondisi yang optimal. Memberikan asuhan yang
segera, aman, dan bersih untuk BBL merupakan bagian esensial asuhan BBL
(Wahyuni, 2012).
kematian anak. Indikator angka kematian yang berhubungan dengan anak yakni
Angka Kematian Neonatal (AKN) dan Angka Kematian Bayi (AKB). Perhatian
cukup untuk menyiapkan respons imun, sehingga apabila kelak terpajang pada
tahun akibat penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi, misalnya: batuk rejan
Tengah pada tahun 2009 terdapat sebanyak 3.614 kasus. Ini berarti setiap dua
puluh menit seorang anak Indonesia meninggal karena campak (IDAI, 2010).
yang bersifat akut dan menular lewat udara melalui system pernafasan, terutama
percikan ludah (cairan yang keluar ketika seseorang berson batuk atau berbicara)
Mandiri Bidan (PMB) Sihani, Kecamatan Bantur pada periode Desember 2020
1.1 TUJUAN
bentuk SOAP.
1.1 MANFAAT
Dapat untuk menambah ilmu pengetahuan dan keterampilan sesuai dengan standar
1. Bagi peneliti
Dapat menerapkan secara langsung ilmu yang telah didapat dari Institusi dalam
2. Bagi Institusi
Sebagai masukan untuk pengembangan materi yang telah diberikan baik dalam
kepada penulis dalam memberikan asuhan kebidanan pada bayi yang berkualitas.
4. Bagi klien
asuhan kebidanan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi
Bayi dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu bayi cukup bulan, bayi
premature, dan bayi dengan berat bayi lahir rendah (BBLR) (Hayati, 2009). Bayi
(Usia 0-11 bulan) merupakan masa pertumbuhan dan perkembangan yang pesat
yang mencapai puncaknya pada usia 24 bulan, sehingga kerap diistilahkan sebagai
Bayi merupakan manusia yang baru lahir sampai umur 12bulan, namun
tidak ada batasan yang pasti. Menurut psikologi, bayi adalah periode
perkembangan yang panjang dari kelahiran hingga 18 atau 24 bulan. Asuhan tidak
hanya diberikan kepada ibu, tapi juga sangat diperlukan oleh bayi baru lahir
(BBL). Walaupun sebagian besar proses persalinan terfokus pada ibu, tetapi
bayi yang dilahirkan juga berada dalam kondisi yang optimal. Memberikan
asuhan yang segera, aman, dan bersih untuk BBL merupakan bagian esensial
Masa bayi dimulai dari usia 0-12 bulan yang ditandai dengan pertumbuhan
dan perubahan fisik yang cepat disertai dengan perubahan dalam kebutuhan zat
gizi (Notoatmodjo, 2007). Selama periode ini, bayi sepenuhnya tergantung pada
perawatan dan pemberian makan oleh ibunya. Nursalam, dkk (2005) mengatakan
bahwa tahapan pertumbuhan pada masa bayi dibagi menjadi masa neonatus
dengan usia 0-28 hari dan masa pasca neonatus dengan usia 29 hari-12 bulan.
Masa bayi merupakan bulan pertama kehidupan kritis karena bayi akan
berfungsinya organ-organ tubuh, dan pada pasca neonatus bayi akan mengalami
kelahiran. Pernapasan ini timbul sebagai akibat aktivitas normal sistem saraf
arteriosus tertutup.
Sesaat sesudah lahir, bila bayi dibiarkan dalam suhu ruangan 25 ºC, maka
terkoordinasi, pengaturan suhu yang labil, kontrol otot yang buruk, mudah
5. Perubahan Gastrointestinal
diperlukan neonatus pada jam-jam pertama sesudah lahir diambil dari hasil
120mg/100mL.
6. Perubahan Ginjal
Sebagian besar bayi berkemih dalam 24 jam pertama setelah lahir dan 2-6
kali sehari pada 1-2 hari pertama, setelah itu mereka berkemih 5-20 kali
dalam 24 jam.
7. Perubahan Hati
Sselama periode neontaus, hati memproduksi zat yang essensial untuk
8. Perubahan Imun
Bayi baru lahir tidak dapat membatasi organisme penyerang dipintu masuk.
segi jumlah, ukuran, dan dimensi padatingkat sel, organ yang di ukur maupun
bervariasi sesuai dengan bertambahnya usia anak secara umum, pertumbuhan fisik
tubuh pada bagian kepala berlangsung lebih dahulu, kemudian secara berangsur-
angsur diikuti oleh tubuh bagian bawah. Selanjutnya, pertumbuhan bagian bawah
konsep pertumbuhan lebih kearah fisik, yaitu pertambahan berat tubuh bayi.
Dalam hal ini terjadi pertumbuhan organ-organ bayi seperti tulang, gigi, organ-
2) Periode usia 1 bulan sampai dengan 1 tahun (periode bayi tengah): terjadi
pertumbuhan yang cepat dan maturasi fungsi terutama pada saraf. Maturasi
pencernaan dari hanya bias mencerna susu hingga dapat mencerna makanan
padat.
3) Periode usia 1-2 tahun (periode bayi akhir): terjadi perkembangan motoric
besar dan halus, control fungsi ekskresi (buang air besar) dan pertumbuhan
lambat.
terpajan pada penyakit tersebut ia tidak menjadi sakit (Ranuh dkk, 2017).
Imunisasi dasar diberikan pada bayi sebelum berusia satu tahun. Terdiri atas
2017).
b. Tujuan imunisasi
c. Manfaat imunisasi
Manfaat imunisasi bagi anak dapat mencegah penyakit cacat dan kematian,
dan mencegah biaya pengobatan yang tinggi bila anak sakit. Bayi yang
d. Macam-macam imunisasi
Imunitas atau kekebalan dibagi menjadi dua hal yaitu aktif dan pasif. Aktif
pasif adalah apabila tubuh anak tidak bekerja membentuk kekebalan, tetapi
1. Imunisasi aktif, adalah pemberian kuman atau racun kuman yang sudah
sendiri zat aktif tersebut untuk kekebalan tubuhnya. (Ranuh dkk, 2017).
1) Hepatitis B
apabila anak akan mendapat vaksin DTP-HB-HiB pada umur dua bulan
Imunisasi BCG pada bayi optimal diberika pada bayi usia <3 bulan,
penyakit TBC masih sangat tinggi. Apabila bayi berusia 3 bulan belum
3) Pentavalen
Imunisasi pentavalen diberikan tiga kali yaitu pada usia 2, 3, dan 4 bulan.
Vaksin pentavalen tidak diberikan pada anak kurang dari usia 6 minggu,
4) Polio
2-3 bulan dengan dosis tiga kali berturut-turut dengan interval waktu 6-8
pada anak usia 9 bulan sampai dengan kurang dari 15 tahun mulai akhir
dan tuberkulosa primer. Imunisasi BCG diberikan pada bayi <3 bulan,
atau pada anak dengan uji tuberkulin negatif. Vaksin BCG diberikan
yang terjadi yaitu reaksi lokal yang timbul setelah imunisasi BCG adalah
tertutup krusta, akan sembuh dalam 2-3 bulan, dan meninggalkan parut
bulat dengan diameter 4-8 mm. Apabila dosis terlalu tinggi maka ulkus
2) Imunisasi Hepatitis B
dosis pertama diberikan pada usia 0-7 hari, dosis berikutnya dengan
interval minimum 4 minggu (Ranuh dkk, 2017). KIPI yang terjadi yaitu
infeksius dan komponen HiB sebagai vaksin bakteri sub unit berupa
dengan dosis anak 0,5 ml. kontraindikasi pemberian vaksin ini adalah
(Ranuh dkk, 2017). KIPI yang terjadi reaksi local kemerahan, bengkak,
dan nyeri pada lokasi injeksi, demam ringan, anak gelisah dan menangis
4) Imunisasi Polio
polio. Vaksin yang digunakan yaitu IPV (Inactivated Polio Vaccine) yang
pada dinding usus sehingga virus polio masih dapat berkembang biak
dalam usus orang yang telah mendapat IPV saja. Hal ini memungkinkan
virus polio liar. IPV tidak dipergunakan untuk eradikasi polio, namun
dapat mencegah kelumpuhan baik akibat virus polio liar atau virus polio
sampai sembuh (Ranuh dkk, 2017). KIPI yang terjadi reaksi lokal pada
bisa terjadi dalam waktu 48 jam setelah penyuntikan dan bisa bertahan
selamasatu atau dua hari. Kejadian dan tingkat keparahan dari reaksi lokal
tergantung pada tempat dan cara penyuntikan serta jumlah dosis yang
atau tanpa disertai myalgia, sakit kepala atau limfadenopati (Ranuh dkk,
2017).
penyakit ringan pada anak, akan tetapi bila menulari ibu hamil pada
dosis tinggi. Anak dengan alergi berat gelatin atau neomisin. Anak yang
mendapat vaksin hidup yang lain harus di tunda minimal 1 bulan setelah
dkk, 2017). KIPI yang terjadi yaitu dapat terjadi malaise (lemas), demam
dan ruam yang berlangsung 7-12 hari setelah imunisasi dan pada
g. Status Imunisasi
Imunisasi rutin lengkap terdiri dari imunisasi dasar yaitu HB0, BCG, polio,
status imunisasi dibagi menjadi dua yaitu sesuai jadwal dan tidak sesuai
jadwal.
2.1 Konsep Dasar Manajemen Asuhan Kebidanan Bayi Baru Lahir
1) Data Subjektif
data subjektif yang diperoleh adalah bayi menangis spontan atau tidak,
2) Data Objektif.
a. Pemeriksaan Khusus
atau sianosis.
b. Pemeriksaan Umum
c. Pemeriksaan Tanda-tandaVital :
1) Laju nafas 40-60 kali per menit, periksa kesulitan bernapas
100x/ menit.
Dada: Periksa bunyi nafas dan detah jantung. Lihat adakah tarikan
berlubang.
dikerjakan.
e. Pemeriksaan reflek:
dikagetkan.
antopometri meliputi :
3) Analisa
sedang
4) Penatalaksanaan
memastikan bayi tetap hangat dan terjadi kontak antara kulit bayi
d) Merawat tali pusat: Tali pusat atau umbilical cord adalah saluran
menyuplai zat-zat gizi dan oksigen ke janin. Tetapi, saat bayi lahir,
adalah perawatan tali pusat pada bayi inilah yang harus dirawat.
(Sitiatava, 2012).
lahir, ikutan batin bayi terhadap ibu dan pemberian ASI dini.
g) Memberikan vitamin K
1) Semua bayi baru lahir normal dan cukup bulan perlu diberi
IM.
2) Pemberian ASI
b) Suhu, terlalu panas > 38℃ (febris), atau terlalu dingin < 36
℃ (hipotermia)
pertama), biru
banyak muntah.
berdarah.
berdarah/berlendir.
h) Tidak berkemih dalam 24 jam
terus menerus.
k) Imunisasi
hepatitis B.
i) Evaluasi
TINJAUAN KASUS
A. Data Subjektif
a. Biodata
Anak Ke : 1 (satu)
Umur : 26 th Umur : 32 th
Penghasilan : Rp 5.000.000/bln
b. Keluhan Utama
c. Riwayat Natal
Umur Kehamilan : 39-40 minggu
PB saat lahir : 50 cm
d. Riwayat Imunisasi
1. Hb 0 : 25 april 2020
a. Pemeriksaan Umum
Kesadaran : Composmentis
BB : 10 kg
PB : 69 cm
Nadi : 104x/menit
RR : 42x/menit
Suhu : 36,6 ° C
b. Pemeriksaan Fisik
c. Auskultasi
d. Reflek
Moro : ada
Rooting : ada
Sucking : ada
Swalowing : ada
III. ANALISA
IV. INTERVENSI
6. Melakukan imunisasi campak secara SC pada lengan kiri dan vaksin polio
sebanyak 2 tetes
keluhan
V. PENATALAKSANAAN
BB : 10 kg
PB : 69 cm
Nadi : 104x/menit
RR : 42x/menit
Suhu : 36,6 ° C
4. Jelaskan hasil pemeriksaan yang telah dilakukan. Anak dalam kondisi sehat
Mengambil dan melihat label vaksin campak dan polio apakah rusak atau
tidak, ambil vaksin campak sebanyak 0,5ml dalam spuit 1cc, kapas alkohol.
suntikkan hingga habis pada lengan kiri dan berikan vaksin polio sebanyak
melakukan imunisasi ulangan pada saat bayi berusia 18 bulan dan 24 bulan.
VI. EVALUASI
O : BB : 10 kg
PB : 69 cm
Nadi : 104x/menit
RR : 42x/menit
Suhu : 36,6 ° C
P :
polio
keluhan
BAB IV
PEMBAHASAN
kesenjangan yang terjadi antara praktek yang dilakukan di PMB Sihani Desa
Wonokerto Kecamatan Bantur Kab. Malang dengan teori yang ada. Disini
yang meliputi :
1. Pengkajian
2017). Imunisasi dasar diberikan pada bayi sebelum berusia satu tahun.
2. Analisis
Nasional dasar, salah satu diantaranya yaitu vaksin Measles Rubella (MR).
usia 9 bulan sampai dengan kurang dari 15 tahun mulai akhir tahun 2017
3. Perencanaan (Intervensi)
kecemasan dan mencegah biaya pengobatan yang tinggi bila anak sakit.
4. Pelaksanaan
5. Evaluasi
penyakit ringan pada anak, akan tetapi bila menulari ibu hamil pada
imunosupresif atau terapi sinar atau mendapat steroid dosis tinggi. Anak
dengan alergi berat gelatin atau neomisin. Anak yang mendapat vaksin
hidup yang lain harus di tunda minimal 1 bulan setelah imunisasi yang
yang terjadi yaitu dapat terjadi malaise (lemas), demam dan ruam yang
berlangsung 7-12 hari setelah imunisasi dan pada umumnya berlangsung
BAB V
5.1 Kesimpulan
Pada tanggal 26 januari 2021 jam 08.45 WIB dilakukan pengkajian data
Pagelaran Dari hasil pengkajian data subyektif didapatkan keluhan utama : ibu
ingin mengimunisasikan anaknya yang berusia 9 bulan dan bayi dalam kondisi
sehat. Pada pemeriksaan objektif didapatkan hasil BB : 10 kg, PB: 69 cm, Nadi:
Dari hasil pengekajian data subjektif dan objektif didapatkan analisa bayi usia
lengan kiri dan vaksin polio sebanyak 2 tetes pada mulut, memberikan
5.2 Saran
Anik Maryunani, 2010. Ilmu Kesehatan Anak. Jakarta : CV. Trans Info Media.
Imunisasi. Available in :
https://drive.google.com/file/d/0Bw3gr3_wn1NoYzk4c3VVLWxOd
http://www.depkes.go.id/article/view/18043000011/berikan-anak-
Cipta.
I. Tujuan Umum:
Tujuan Khusus:
II. Materi :
terpajan pada penyakit tersebut ia tidak menjadi sakit (Ranuh dkk, 2017).
Imunisasi dasar diberikan pada bayi sebelum berusia satu tahun. Terdiri atas
imunisasi terhadap penyakit hepatits B, poliomyelitis, tuberkulosis, difteri,
2017).
b. Tujuan imunisasi
c. Manfaat imunisasi
Manfaat imunisasi bagi anak dapat mencegah penyakit cacat dan kematian,
dan mencegah biaya pengobatan yang tinggi bila anak sakit. Bayi yang
d. Macam-macam imunisasi
Imunitas atau kekebalan dibagi menjadi dua hal yaitu aktif dan pasif. Aktif
pasif adalah apabila tubuh anak tidak bekerja membentuk kekebalan, tetapi
1. Imunisasi aktif, adalah pemberian kuman atau racun kuman yang sudah
sendiri zat aktif tersebut untuk kekebalan tubuhnya. (Ranuh dkk, 2017).
6) Hepatitis B
apabila anak akan mendapat vaksin DTP-HB-HiB pada umur dua bulan
Imunisasi BCG pada bayi optimal diberika pada bayi usia <3 bulan,
penyakit TBC masih sangat tinggi. Apabila bayi berusia 3 bulan belum
8) Pentavalen
Imunisasi pentavalen diberikan tiga kali yaitu pada usia 2, 3, dan 4 bulan.
Vaksin pentavalen tidak diberikan pada anak kurang dari usia 6 minggu,
<6 minggu lebih tinggi (Ranuh dkk, 2017). Jadwal pemberan imunisasi
9) Polio
2-3 bulan dengan dosis tiga kali berturut-turut dengan interval waktu 6-8
pada anak usia 9 bulan sampai dengan kurang dari 15 tahun mulai akhir
dan tuberkulosa primer. Imunisasi BCG diberikan pada bayi <3 bulan,
atau pada anak dengan uji tuberkulin negatif. Vaksin BCG diberikan
yang terjadi yaitu reaksi lokal yang timbul setelah imunisasi BCG adalah
tertutup krusta, akan sembuh dalam 2-3 bulan, dan meninggalkan parut
bulat dengan diameter 4-8 mm. Apabila dosis terlalu tinggi maka ulkus
2) Imunisasi Hepatitis B
dosis pertama diberikan pada usia 0-7 hari, dosis berikutnya dengan
interval minimum 4 minggu (Ranuh dkk, 2017). KIPI yang terjadi yaitu
3) Imunisasi Pentavalen
infeksius dan komponen HiB sebagai vaksin bakteri sub unit berupa
dengan dosis anak 0,5 ml. kontraindikasi pemberian vaksin ini adalah
(Ranuh dkk, 2017). KIPI yang terjadi reaksi local kemerahan, bengkak,
dan nyeri pada lokasi injeksi, demam ringan, anak gelisah dan menangis
4) Imunisasi Polio
polio. Vaksin yang digunakan yaitu IPV (Inactivated Polio Vaccine) yang
pada dinding usus sehingga virus polio masih dapat berkembang biak
dalam usus orang yang telah mendapat IPV saja. Hal ini memungkinkan
virus polio liar. IPV tidak dipergunakan untuk eradikasi polio, namun
dapat mencegah kelumpuhan baik akibat virus polio liar atau virus polio
sampai sembuh (Ranuh dkk, 2017). KIPI yang terjadi reaksi lokal pada
bisa terjadi dalam waktu 48 jam setelah penyuntikan dan bisa bertahan
selamasatu atau dua hari. Kejadian dan tingkat keparahan dari reaksi lokal
tergantung pada tempat dan cara penyuntikan serta jumlah dosis yang
2017).
penyakit ringan pada anak, akan tetapi bila menulari ibu hamil pada
dosis tinggi. Anak dengan alergi berat gelatin atau neomisin. Anak yang
mendapat vaksin hidup yang lain harus di tunda minimal 1 bulan setelah
dkk, 2017). KIPI yang terjadi yaitu dapat terjadi malaise (lemas), demam
dan ruam yang berlangsung 7-12 hari setelah imunisasi dan pada
g. Status Imunisasi
Kemenkes RI mengubah status imunisasi lengkap menjadi imunisasi rutin
Imunisasi rutin lengkap terdiri dari imunisasi dasar yaitu HB0, BCG, polio,
status imunisasi dibagi menjadi dua yaitu sesuai jadwal dan tidak sesuai
jadwal.
a. MEDIA
LCD
b. METODE
c. Pelaksanaan
Materi)
jawab
d. Evaluasi
PERTANYAAN BAYI
FISIOLOGIS
PATOLOGIS
4. Tindakan apa yang anda lakukan sebagai bidan apabia terdapat bayi dengan
5. Konseling apa yang anda lakukan sebagai bidan kepada keluarga untuk bayi