OLEH :
Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
berkat rahmat-NYA lah kami dapat menyelesaikan laporan pendahuluan praktik
holistik mata kuliah “Praktik Kebidanan Fisiologis Holistik Kehamilan”. Tidak
lupa juga penulis ucapkan terimkasih kepada semua pihak yang telah membantu
dalam penulisan laporan ini, adapun yang terhormat :
1. Ibu Dr. Sri Rahayu, S.Kep., Ns., S.Tr.Keb, M.Kes selaku Direktur Poltekkes
Kemenkes Denpasar
2. Ibu Ni Ketut Somoyani, SST., M.Biomed sebagai Ketua Jurusan Kebidanan
Poltekkes Kemenkes Denpasar
3. Ibu Ni Wayan Armini, SST., M.Keb sebagai Ketua Program Studi Profesi Bidan
Poltekkes Kemenkes Denpasar
4. Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Ni Ketut Somoyani,
SST.,M.Biomed, Ni Nyoman Suindri, SST., M.Keb , Dr. Ni Komang Yuni
Rahyani, S.S.Si.T.,M.Kes selaku pembimbing Praktik Kebidanan Asuhan
Kebidanan Holistik Prakonsepsi dan Perencanaan Kehamilan yang Sehat. Penulis
juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah ikut membantu
dalam menyelesaikan laporan ini.
Penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun terhadap
laporan pendaluhuan yang kami susun ini guna perbaikan kedepannya.
Demikianlah kiranya para pembaca, apabila ada hal-hal yang kurang berkenan
kami mohon maaf. Semoga laporan ini bermanfaat untuk semua pihak. Akhir kata
kami ucapkan terimaksih.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
COVER .................................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................1
A. Latar Belakang.....................................................................................................1
B. Tujuan Praktik .....................................................................................................3
C. Manfaat Praktik ...................................................................................................4
BAB II KAJIAN TEORI ..........................................................................................5
A. Konsep Asuhan Neonatus, Bayi, Balita dan Anak Prasekolah............................5
B. Adaptasi Bayi Baru Lahir Terhadap Kehidupan Di Luar Uterus ........................6
C. Pencegahan Infeksi ............................................................................................15
D. Asuhan Rawat Gabung ......................................................................................18
E. Asuhan Kebidanan Pada Neonatus 2-6 Jam dan 6-48 Jam ...............................21
F. Asuhan Kebidanan pada Neonatus 3-7 hari ......................................................31
G. Asuhan Kebidanan pada Neonatus 8-28 hari ....................................................32
H. Asuhan Kebidanan Pada Bayi ...........................................................................33
I. Asuhan Kebidanan Pada Balita .........................................................................46
J. Asuhan Kebidanan Pada Anak Prasekolah .......................................................52
K. Kelas Ibu Balita .................................................................................................56
L. Paket Pelayanan Awal Minimum (PPAM) Pada Neonatus, Bayi, Balita dan
Anak Prasekolah dalam Krisis Kesehatan (Situasi Tanggap Darurat
Bencana) ............................................................................................................60
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................65
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Neonatus adalah bayi baru lahir sampai usia 28 hari (0 – 28 hari). Periode
neonatal adalah periode yang paling rentan untuk bayi yang sedang
kerentanan hidup selama periode ini. Transisi kehidupan bayi dari intrauterin ke
masalah pada bayi baru lahir yang berhubungan dengan kegagalan penyesuaian
Asuhan kebidanan adalah perawatan yang di berikan oleh bidan. Jadi asuhan
kebidanan pada neonatus, bayi, dan balita adalah perawatan yang di berikan oleh
bidan pada bayi baru lahir, bayi, dan balita dengan masalah adalah suatu
penyimpangan yang dapat menyebabkan gangguan pada neonatus, bayi dan balita
apabila tidak di berikan asuhan yang tepat dan benar. Ada beberapa masalah yang
dengan kejang, oral trust, ikhterus, muntah dan gumoh, miliriasis, infeksi
hipotermi, tetanus neonatrum. Angka kematian perinatal yang terdiri atas jumlah
amannya bagi bayi ibu. Dengan mengusahakan agar janin dan ibu kondisinya baik-
baik saja.
1
Setiap orang tua tentu berkeinginan agar anaknya dapat mencapai pertumbuhan
dan perkembangan yang terbaik sesuai dengan potensi genetik yang ada pada anak
tersebut. Hal ini dapat tercapai apabila kebutuhan dasar anak terpenuhi. Kebutuhan
dasar ini mencakup asah, asih dan asuh. Kebutuhan dasar tersebut harus dipenuhi
sejak dini, bahkan sejak bayi berada dalam kandungan. Kebutuhan dasar yang baik
dan cukup seringkali tidak bisa dipenuhi oleh seorang anak karena faktor eksternal
spiritual keluarga serta peran bidan. Sedangkan faktor internal adalah faktor yang
terdapat di dalam diri anak yang secara psikologis muncul sebagai problema pada
anak. Faktor yang paling terlihat pada lingkungan masyarakat adalah kurangnya
pengetahuan ibu mengenai kebutuhan kebutuhan dasar yang harus dipenuhi anak
pada masa pertumbuhan dan perkembangan. Peran bidan dalam hal ini adalah
memberi informasi yang baik dan benar berkaitan dengan kebutuhan dasar yang
harus dipenuhi.
Bayi, Balita Dan Anak Prasekolah Fisiologis yang merupakan bekal untuk terjun di
dunia medis. Untuk itu seluruh mahasiswa Profesi Kebidanan semester I diwajibkan
untuk mengikuti praktik kebidanan di wahana praktik sesuai dengan lahan kerja
Dengan adanya upaya terjun langsung di wahana praktik dengan pasien sebagai
2
konsistensinya, semakin bertambah ilmu pengetahuannya, serta mampu
praktik holistic fisiologis yang mahasiswa lakukan di lahan kerja mengenai Asuhan
B. Tujuan Praktik
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
Pada akhir Kepaniteraan Klinik, diharapkan lulusan profesi bidan kompeten dalam:
a. Melakukan pengkajian pada neonatus, bayi, balita dan anak prasekolah dengan
pendekatan holistik
b. Melakukan analisa data pada neonatus, bayi, balita dan anak prasekolah dengan
pendekatan holistik
e. Melakukan evaluasi asuhan neonatus, bayi, balita dan anak prasekolah dengan
pendekatan holistik
3
f. Melakukan pendokumentasian asuhan neonatus, bayi, balita dan anak
prasekolah dengan pendekatan holistik
C. Manfaat Praktik
1. Bagi Mahasiswa
melaksanakan asuhan kebidanan secara langsung pada neonatus, bayi, balita dan
4
BAB II
KAJIAN TEORI
Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir dengan umur kehamilan lebih
dari atau sama dengan 37 minggu dengan berat lahir 2500 gram – 4000 gram. Pada
saat kelahiran, sejumlah adaptasi fisik dan psikologis mulai terjadi pada tubuh bayi
baru lahir. Karena perubahan yang dramatis ini, bayi memerlukan pemantauan ketat
a) Neonatus adalah bayi yang baru mengalami proses kelahiran dan harus
menyesuaikan diri dari kehidupan intra uteri ke kehidupan ekstra uterin. Bayi
b) Bayi merupakan individu yang berusia 0-12 bulan yang ditandai dengan
kebutuhan zat gizi (Wong, 2003). Menurut Soetjiningsih (2004), bayi adalah
c) Balita adalah masa anak mulai berjalan dan merupakan masa yang paling
hebat dalam tumbuh kembang, yaitu pada usia 1 sampai 5 tahun. Masa ini
d) Anak prasekolah adalah anak yang berusia 3 sampai 6 tahun yang mempunyai
5
B. Adaptasi Bayi Baru Lahir Terhadap Kehidupan Di Luar Uterus
Bayi baru lahir akan mengalami adaptasi sehingga yang semula bersifat
oksigen melalui sirkulasi pernapasannya yang baru, mendapatkan nutrisi oral untuk
mempertahankan kadar gula darah yang cukup, dapat mengatur suhu tubuh dan
dapat melawan setiap penyakit dan infeksi. Sebelum diatur oleh tubuh bayi sendiri,
fungsi tersebut dilakukan oleh plasenta yang kemudian masuk ke periode transisi.
Periode transisi terjadi segera setelah lahir dan dapat berlangsung hingga 1 bulan
atau lebih (untuk beberapa sistem). Adaptasi fisiologis bayi baru lahir sangat
berguna bagi bayi untuk menjaga kelangsungan hidupnya diluar uterus, karena
adalah bagaimana upaya untuk menjaga agar bayi tetap terjaga kesehatannya. Yang
utama adalah menajag bayi agar tetap hangat, mampu melaksanakan pernapasan
dengan spontan dan bayi menyusu sendiri pada ibunya. Proses adaptasi fisiologi
yang terjadi pada bayi baru lahir harus diketahui dengan baik oleh tenaga kesehatan,
bertanggungjawab terhadap ibu dan bayi baru lahir. Transisi yang terjadi yaitu :
a) Sistem Pernapasan
Sistem pernapasan adalah sistem yang paling tertantang ketika perubahan dari
6
Upaya pernapasan pertama seorang bayi berfungsi untuk mengeluarkan cairan
dalam alveolus yang penuh air. Namas ke 2-4 tekanannya lebih rendah. Surfaktan
1) Kompresi toraks janin pada proses kelahiran sedikit mendesak cairan dari
2) Rangsangan fisik ketika penanganan bayi selama persalinan dan kontak dengan
permukaan yang relatif kasar diyakini merangsang pernapasan secara reflex dari
kulit.
b. Sistem Kardiovaskuler
sistem pembuluh darah tubuh. Terdapat hukum yang menyatakan bahwa darah akan
mengalir pada daerah yang mempunyai resistensi yang kecil. Jadi perubahan-
7
perubahan resistensi tersebut langsung berpengaruh terhadap aliran darah. Oksigen
oleh plasenta. Pembentukan pembuluh darah dan sel darah dimulai minggu ke
tiga dan bertujuan mensuplai embrio dengan oksigen dan nutrien dari ibu. Darah
mengalir dari plasenta ke janin melalui vena umbilikalis yang terdapat dalam tali
pusat. Jumlah darah yang mengalir melalui tali pusat sekitar 125 ml/kg/Bb per
menit atau sekitar 500 ml per menit. Melalui vena umbilikalis dan duktus
venosus, darah mengalir ke dalam vena cafa inferior, bercampur darah yang
kembali dari bagian bawah tubuh, masuk atrium kanan di mana aliran darah dari
vena cafa inferior lewat melalui foramen ovale ke atrium kiri, kemudian ke
Aliran darah fetal bermula dari vena umbilikalis, akibat tahanan pembuluh
paru yang besar (lebih tinggi dibanding tahanan vaskuler sistemik =SVR) hanya
10% dari keluaran ventrikel kanan yang sampai paru, sedang sisanya (90%)
terjadi shunting kanan ke kiri melalui ductus arteriosus Bottali. Pada waktu bayi
lahir, terjadi pelepasan dari plasenta secara mendadak (saat umbilical cord
sistemik (SVR) naik dan pada saat yang sama paru mengembang, tahanan
8
beberapa minggu), aliran darah di ductus arteriosus Bottali berbalik dari kiri ke
kanan. Kejadian ini disebut sirkulasi transisi. Penutupan ductus arteriosus secara
fisiologis terjadi pada umur bayi 10-15 jam yang disebabkan kontraksi otot polos
pada akhir arteri pulmonalis dan secara anatomis pada usia 2-3 minggu.
c. Sistem Termoregulasi
Bayi baru lahir memilki kecenderungan cepat stress akibat perubahan suhu
lingkungan, karena belum dapat mengatur suhu tubuh sendiri. Saat neonatus
masuk ke dalam lingkungan kamar bersalin yang jauh lebih dingin. Hilangnya
panas tubuh neonatus melalui kontak dengan udara yang dingin disekitarnya
disebut konveksi. Suhu dingin ini menyebabkan air ketuban menguap lewat kulit
menggunakan lemak cokelat. Suhu normal pada neonatus adalah 36,5- 37,5˚C.
Disebut sebagai hipotermi bila suhu tubuh turun dibawah 36,0˚C. Neonatus
1) Pusat pengaturan suhu tubuh pada neonatus belum berfungsi dengan normal.
5) Neonatus belum mampu mengatur posisi tubuh dan pakaiannya agar ia tidak
kedinginan.
9
Empat mekanisme kemungkinan hilangnya panas tubuh dari bayi baru lahir
ke lingkungannya.
kontak langsung dengan tubuh bayi (Pemindahan panas dari tubuh bayi ke
2) Konveksi : Panas hilang dari tubuh bayi ke udara sekitarnya yang sedang
bergerak (jumlah panas yang hilang tergantung kepada kecepatan dan suhu
udara). Contoh :
berbeda). Contoh :
Warmer).
tembok.
10
yang dipakai, tingkat kelembaban udara, dan aliran udara yang
melewati.
b) Selimuti bayi dengan selimut atau kain bersih, kering dan hangat.
tubuhnya.
stress dingin.
clavikula sampai aksila dan sekitar trakea, esofagus, interskapula dan arteri
cokelat yaitu glikogen dalam sel lemak cokelat menghasilkan glukosa untuk
memberi 2 manfaat yaitu membawa nutrient seluler dan sampah metabolis pada
11
tempatnya dan menyebarkan panas yang dihasilkan dalam jaringan lemak
d. Sistem Pencernaan
setelah pemberian makanan yang dipengaruhi oleh waktu dan volume makanan,
jenis dan suhu makanan, stres fisik. Neonatus memiliki enzim lipase dan amylase
dan lemak. Saat sebelum lahir gastrointestinal lebih aktif fetus menelan cairan
tidak ada makanan yang diteima melalui G.I.T, tidak terjadi pengeluaran feses.
Pada keadaan hipoksis atau distress, spingter anal relaksasi dan mekonium
terlepas dalam cairan amnion, mengindikasikan fetal distress. Pada saat setelah
lahir bayi dapat mengisap dan menelan, mampu mencerna dan mengeliminasi
ASI dan susu formula, bayi mudah menelan udara selama makandan menangis,
peristaltic aktif pada abdomen yang lebih bawah karena bayi harus
12
e. Sistem ginjal dan keseimbangan cairan.
Pada bulan keempat kehidupan janin, ginjal sudah terbentuk didalam rahim,
urin sudah terbentuk dan diekskresikan ke dalam cairan amnion. Ginjal sudah
berfungsi, tetapi belum sempurna. BBL harus BAK dalam 24 jam pertama,
jumlah urin 20 – 30 ml/hr dan meningkat menjadi 100 – 200 ml/hr pada akhir
minggu pertama.
f. Sistem Hepatic.
Fungsi hepar BBL yaitu sebagai penyimpanan zat besi, metabolisme KH,
fungsional untuk mengubah bilirubin, namun sebagian besar BBL ada yang
g. Immunologi
neonates rentan terhadap berbagai infeksi dan elergi. System imunitas yang
alami terdidi dari struktur pertahanan tubuh yang berfungsi mencegah atau
meminimalkan infeksi.
13
h. Sistem Integumen
Pada saat lahir, seluruh struktur kulit sudah terdapat, namun fungsi dari
integumen belum optimal. Kelenjar sebasea sangat aktif pada masa akhir janin
dan awal bayi karena tingginya tingkat androgen dari ibu.Tersumbatnya kelenjar
berespon terhadap panas dan emosi, mulai berfungsi pada saat lahir. Fase
pertumbuhan folikel rambut terjadi simultan pada waktu lahir. selang beberapa
sebaliknya terjadi kebotakan. Pertumbuhan rambut lebih cepat pada bayi pria
i. Sistem Neurologis
Pada saat lahir, sistem saraf belum terintegrasi secara keseluruhan, namun
yang sudah berfungsi adalah reflex primitive. Sistem persyarafan otonom sangat
penting pada masa transisi karena hal ini merangsang pernapasan, menjaga
1. Refleks morrow/peluk.
2. Rooting reflex.
5. Refleks genggam.
14
7. Refleks otot leher.
8. Refleks babinsky.
C. Pencegahan Infeksi
Kulit neonatus merupakan tempat pertama dan utama untuk kolonisasi bakteri,
khususnya untuk stafilokokus aureus, yang lebih sering diperoleh dari kamar bayi
daripada kamar ibunya. Setiap lecet atau luka sayat pada kulit akan memberikan
neonatus mempunyai sekurang-kurangnya satu luka bedah terbuka (tali pusat) yang
pada bayi baru lahir karena bayi baru lahir sangat rentan terhadap infeksi. Pada saat
pencegahan infeksi. Tindakan pencegahan infeksi pada bayi baru lahir adalah
sebagai berikut:
1. Mencuci tangan secara seksama sebelum dan setelah melakukan kontak dengan
bayi.
2. Memakai sarung tangan bersih pada saat menangani bayi yang belum
dimandikan.
3. Memastikan semua peralatan, termasuk klem gunting dan benang tali pusat telah
didisinfeksi tingkat tinggi atau steril. Jika menggunakan bola karet penghisap,
pakai yang bersih dan baru. Jangan pernah menggunakan bola karet penghisap
15
5. Memastikan bahwa timbangan, pita pengukuran, termometer, stetoskop dan
7. Membersihkan muka, pantat dan tali pusat bayi baru lahir dengan air bersih,
8. Menjaga bayi dari orang yang menderita infeksi dan memastikan orang yang
Upaya lain yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya infeksi pada bayi
Upaya ini dilakukan dengan cara merawat tali pusat yang berarti menjaga agar
luka tersebut tetap bersih, tidak terkena air kencing, kotoran bayi atau tanah.
Pemakaian popok bayi diletakkan disebelah bawah tali pusat. Apabila tali pusat
kotor, cuci luka tali pusat dengan air bersih yang mengalir dan sabun, segera
keringkan dengan kain kasa kering dan dibungkus dengan kasa tipis yang steril dan
sebagainya pada luka tali pusat, sebab akan menyebabkan infeksi dan tetanus yang
dapat berakhir dengan kematian. Tanda-tanda infeksi tali pusat yang harus
diwaspadai, antara lain kulit sekitar tali pusat berwarna kemerahan, ada pus/nanah
dan bau busuk. Mengawasi dan segera melaporkan ke dokter jika pada tali pusat
busuk.
16
2. Pencegahan infeksi pada kulit
Beberapa cara yang diketahui dapat mencegah terjadinya infeksi pada kulit bayi
baru lahir atau penyakit infeksi lain adalah meletakkan bayi didada ibu agar terjadi
mikroorganisme ibu yang cenderung bersifat nonpatogen, serta adanya zat antibodi
bayi yang sudah terbentuk dan terkandung dalam air susu ibu.
Cara mencegah infeksi pada mata bayi baru lahir adalah dengan merawat mata
bayi baru lahir dengan mencuci tangan terlebih dahulu, membersihkan kedua mata
bayi segera setelah lahir dengan kapas atau sapu tangan halus dan bersih yang telah
dibersihkan dengan air hangat. Dalam waktu 1 jam setelah bayi lahir, berikan
Eritromisin 0,5% atau Nitras Argensi 1%), biarkan obat tetap pada mata bayi dan
obat yang ada di sekitar mata jangan dibersihkan. Keterlambatan memberikan salep
mata, misalnya bayi baru lahir diberi salep mata setelah lewat 1 jam setelah lahir,
merupakan sebab tersering kegagalan upaya pencegahan infeksi pada mata bayi
baru lahir.
4. Imunisasi
Pada daerah risiko tinggi infeksi tuberkulosis, imunisasi BCG harus diberikan
pada bayi segera setelah lahir. Pemberian dosis pertama tetesan polio dianjurkan
pada bayi segera setelah lahir atau pada umur 2 minggu. Maksud pemberian
17
pelaksanaannya dilakukan secara bertahap. Pada daerah risiko tinggi, pemberian
Rawat gabung adalah suatu cara perawatan ibu dan anak yang baru dilahirkan
bersama-sama selama 24 jam penuh dalam seharinya. Dengan kata lain, rawat
gabung adalah suatu sistem perawatan ibu dan bayi bersama-sama pada tempat yang
rawat gabung kontinu, yaitu bayi disamping ibu terus menerus,serta rawat gabung
intermiten yaitu bayi hanya sewaktu waktu saja bersama ibu, misalnya pada saat
a) Membina hubungan emosional ibu dan bayi, meningkatkan penggunaan air susu
b) Dengan rawat gabung, ibu dapat menyusui bayinya sedini mungkin,kapan saja,
c) Ibu dapat melihat dan memahami cara perawatan bayi secara benar yang
d) Ibu mempunyai pengalaman dalam perawatan bayinya sendiri selagi ibu masih
dirumah sakit, dapat melibatkan suami secara aktif untuk membantu ibu dalam
18
3. Syarat Rawat Gabung
a) Bayi lahir spontan baik presentasi kepala maupun bokong. Apabila bayi lahir
dengan tindakan, maka rawat gabung dilakukan setelah bayi cukup sehat,refleks
mengisap baik, serta tidak ada tanda-tanda infeksi dan lain – lain.
b) Apabila bayi lahir dengan seksio sesaria dengan pembiusan umum, rawat gabung
dilakukan setelah ibu sadar dan bayi tidak mengantuk, sekitar 4-6 jam setelah
operasi selesai.
c) Syarat lain agar bayi baru lahir bisa dirawat gabung, adalah bayi tidak asfiksia
setelah 5 menit pertama (nilai APGAR lebih dari tujuh), umur kehamilan ≥
37minggu, berat lahir ≥ 2500 gram, tidak terdapat infeksi intrapartum, bayi dan ibu
4. Kontraindikasi
rawat gabung dari keadaan bayi, antara lain bayi kejang/kesadaran menurun,
bersalin,di ruang perawatan serta poliklinik anak. Kegiatan rawat gabung bisa
dan bayi. Kegiatan rawat gabung di ruang bersalin bisa dilakukan apabila bayi
19
memenuhi beberapa kriteria berikut ini: nilai APGAR lebih 7, berat badan lahir
tidak ada infeksi intrapartum, ibu sehat, tidak ada komplikasi persalinan pada ibu
dan bayi, tidak ada kelainan bawaan berat. Kegiatan rawat gabung diruang
bersalin,antara lain setengah jam setelah lahir bayi segera disusunkan, ibu diberikan
penyuluhan tentang ASI dan rawat gabung, persiapan ibu dan bayi keruang
perawatan.
a) Aspek fisik, yaitu mengurangi kemungkinan infeksi silang dari pasien lain atau
involusi uterus.
c) Aspek psikologis, adalah terjadi proses lekat akibat sentuhan badaniah antara ibu
pembelian susu.
20
E. Asuhan Kebidanan Pada Neonatus 2-6 Jam dan 6-48 Jam
1. Asih
a) Bounding Attachment
dengan keterikatan batin antara orangtua dan bayi. Cara untuk melakukan
bayi akan mengalami kontak kulit dengan ibunya yang menjadikan ibu
2) Rawat gabung
Rawat gabung merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan agar
antara ibu dan bayi terjalin proses lekat (early infant mother bounding)
3) Suara (Voice)
Mendengar dan merenspon suara antara orang tua dan bayinya sangat
lahir.
Indera penciuman pada bayi baru lahir sudah berkembang dengan baik
5) Bioritme (Biorhythmicity)
Salah satu tugas bayi baru lahir adalah membentuk ritme personal
21
(bioritme). Orang tua dapat membantu proses ini dengan memberi kasih
hubungan dan rasa percaya sebagai faktor yang penting dalam hubungan
2. Asuh
mengering, tidak ditutup dan hanya dibersihkan setiap hari menggunakan air
bersih, merupakan cara paling efektif untuk perawatan tali pusat. Cara
22
1) Sebelum melakukan perawatan tali pusat, ibu dianjurkan untuk mencuci
tangan terlebih dahulu dengan sabun dan air mengalir sampai bersih
2) Ambil kapas bulat atau cutton button yang telah dibubuhi alkohol 70%,
lalu bersihkan daerah sekitar tali pusat. Lakukanlah dengan hati- hati,
3) Bila perlu, gunakan jepitan khusus dari plastik untuk ‘memegang’ ujung
perbannya.
b) Memandikan Neonatus
kelahiran bayi. Memandikan bayi dalam beberapa jam pertama kehidupan dapat
Mandi adalah waktu yang paling menyenangkan bagi bayi. Air suam kuku di
ruangan yang hangat (lebih baik dengan suhu kamar 75 – 80 derajat untuk bayi
yang sedang dimandikan) dan sentuhan lembut anda akan membuatnya senang.
Namun ada beberapa bayi yang sangat ketakutan saat mandi (Robinson,
2002,hlm.22)
c) Perawatan Mata
23
sensitivitas terhadap cahaya berkurang, maka kemungkinan mengalami
kebutaan. Apabila ada trauma pada mata maka dapat terjadi edema palpebra,
perdarahan konjungtiva, retina, dan lain- lain. Konjungtivitis pada bayi baru lahir
sering terjadi terutama pada bayi dengan ibu yang menderita penyakit menular
seksual seperti gonore dan klamidiasis. Untuk mencegah infeksi mata bayi
karena kemasukan gonococcus waktu anak melalui jalan lahir, maka Crede
lahir. Tindakan profilaksis ini bermanfaat sekali. Caranya : Mata bayi mula –
mula ditetesi air steril pada sudut mata sebelah hidung kemudian kelopak mata
bawah ditarik dan ditetesi argentii nitras 2% pada rongga kelopak bawah itu.
Setelah menunggu 2 menit supaya argentii nitras dapat bekerja, maka kedua
kelopak diregangkan dan disiram dengan cairan garam fisiologis yang hangat,
d) Perawatan Genetalia
karena sangat berbahaya. Kecuali ketika kulit luar sudah terpisah dari gland,
sesekali bisa ditarik dan membersihkan bawahnya. Bagian anus dan bokong
dibersihkan dari luar ke dalam. Kemudian keringkan dengan tisu lembut, jangan
buru-buru memakai popok, tetapi biarkan terkena udara sejenak. Lipatan kulit
gulungan kapas untuk membersihkan bagian bawah kelamin, lakukan dari arah
24
depan ke belakang. Bagian anus dan bokong dibersihkan dari arah anus keluar.
Kemudian keringkan dengan tisu lembut. Lipatan kulit dan bokong boleh diolesi
mensirkumsisi bayi yang baru lahir biasanya didasarkan pada faktor- faktor
e) Pemenuhan Nutrisi
hormon, enzim dan zat kekebalan. ASI hari 1-7 disebut kolostrum sedangkan
ASI hari 7-14 disebut ASI transisi, selanjutnya ASI matur. Komposisi ASI
menurut waktu, yaitu 5 menit pertama disebut foremilk (kadar protein tinggi).
ASI (setelah 15-20 menit) disebut hindmilk (kadar lemak yang tinggi). Para ibu
harus menyusui bayinya sampai tuntas pada satu payudara baru kemudian dapat
yang dibutuhkan. BBL diberi ASI sesuai kapasitas lambung 30-90 ml.
f) Membedong Bayi
Bedong merupakan tradisi yang telah berusia berabad abad yang dipercaya
dapat membuat bayi merasa masih berada dilingkungan rahim yang hangat.
terhadap suara dari dunia luar. Pemberian bedong bayi sampai usia bayi 3 bulan
karna usia 3 bulan lebih bayi mulai banyak gerak dan rewel jika diberi bedong.
Tujuan pembedongan agar membuat tidur lebih nyenyak dan bayi lebih tenang
25
karena bayi merasa dipeluk, menghangatkan tubuh bayi, mencegah kaki
Suhu BBL adalah 0,5-1o C lebih tinggi dibanding suhu ibunya. Bayi
mengalami ↓suhu tubuh mjd 35-35,5o C dalam 15-30 menit. Ruang bersalin
seringkali tidak cukup hangat, dengan aliran udara yang dingin di dekat bayi atau
petugas tidak mengeringkan dan menyelimuti bayi dengan baik segera setelah
dilahirkan. Hipotermi adalah suhu tubuh bayi baru lahir yang tidak normal
(<36,5ºC) pada pengukuran suhu melalui aksila, dimana suhu tubuh bayi baru
yang dingin atau basah) atau bayi dalam keadaan basah atau tidak berpakaian.
Diagnosa BBL hipotermi adalah riwayat asfiksia pd waktu lahir, riwayat bayi
yang segera dimandikan sesaat sesudah lahir, riwayat bayi yang tidak
dengan lingkungan yang dingin dan riwayat melakukan tindakan tanpa tambahan
kehangatan pada bayi. Gejala awal hipotermi, suhu BBL <36,5ºC / kedua kaki
dan tangan teraba dingin. Hipotermi sedang (suhu 32ºC-36ºC) dan hipotermi
berat (<32ºC). Tanda-tanda hipotermi pada BBL yaitu bayi tidak mau
minum/menetek, bayi tampak lesu atau mengantuk, tubuh bayi teraba dingin,
dalam keadaan berat denyut jantung bayi menurun dan kulit tubuh bayi mengeras
(sklerema).
26
rawatlah bayi kecil di ruang yang hangat tidak kurang 25ºC dan bebas dari aliran
angin. Jangan meletakkan bayi dekat dengan benda yang dingin misalnya
dinding dingin atau jendela walaupun bayi dalam inkubator atau di bawah
Kemudian periksa suhu alat penghangat dan suhu ruangan, beri ASI perah
dengan menggunakan salah satu alternatif cara pemberian minum dan sesuaikan
pengatur suhu. Hindari paparan panas yang berlebihan dan posisi bayi lebih
sering diubah. Penanganan bayi hipotermi berat segera hangatkan bayi dibawah
alat pemancar panas yang telah dinyalakan sebelumnya, bila mungkin gunakan
inkubator atau ruangan hangat bila perlu, kemudian ganti baju yang dingin dan
basah bila perlu beri pakaian yang hangat, pakai topi dan selimuti dengan selimut
hangat. Bayi harus dihindari dari paparan panas yang berlebihan dan usahakan
agar posisi bayi sering diubah bila bayi dengan gangguan nafas. Pasang jalur IV
dan beri cairan IV sesuai dengan dosis rumatan, dan selang infus tetap terpasang
kadar glukosa darah, bila kadar glukosa darah kurang 45 mg/dL (2,6 mmol/L),
berikan penanganan terhadap hipoglikemi. Nilailah tanda bahaya setiap jam dan
nilai juga kemampuan minum setiap 4 jam sampai suhu tubuh kembali dalam
batas normal. Ambil sampel darah dan beri antibiotik. Anjurkan ibu menyusui
segera setelah bayi siap tetapi bila bayi tidak dapat menyusu berikan ASI perah
dengan menggunakan salah satu alternatif cara pemberian minum. Bila bayi
tidak dapat menyusu sama sekali, pasang pipa lambung dan beri ASI perah
begitu suhu bayi mencapai 35ºC. Periksa suhu tubuh bayi setiap jam, bila suhu
27
lanjutkan dengan memeriksa suhu bayi setiap 2 jam. Periksa suhu alat yang
dipakai untuk menghangatkan dan suhu ruangan setiap jam, setelah suhu tubuh
bayi normal, lakukan perawatan lanjutan untuk bayi serta pantau bayi selama 12
jam kemudian dan ukur suhunya setiap 3 jam. Kemudian pantau bayi selama 24
h) Mempertahankan BAB/BAK
1) Pemantauan BAB
sebanyak 2-3 kali setiap harinya. Pada bayi yang mendapat ASI
2) Pemantau BAK
Neonatus kurang dari 3 bulan rata-rata tidur sekitar 16 jam sehari. Pada
umumnya bayi mengenal malam hari pada usia 3 bulan. Jumlah total tidur
bayi : usia 1 minggu ± 16,5 jam, pada usia 1 tahun 14 jam, usia 2 tahun 13
28
jam, usia 5 tahun 11 jam, usia 9 tahun 9 jam
3. Asah
b. Pemberian stimulus ini sudah dapat dilakukan sejak masa prenatal, dan
setelah lahir dengan cara menetekkan bayi pada ibunya sedini mungkin.
Stimulasi Musik Klasik dan Spiritual Musik adalah ilmu atau seni yang
memperbaiki pertumbuhan, emosi, kognitif, dan sosial bagi individu dari berbagai
29
a) Jenis musik yg dpt digunakan sebagai terapi/stimulasi
Musik klasik, pop, spiritual dan modern (dengan catatan musik tanpa vokal dan
periode tenang), musik slow jazz, pop, easy listening, bisa juga disertai dengan
unsur suara natural alam atau musik yang sesuai dengan budaya asal pasien.
Musik klasik adalah musik yang komposisinya lahir dari budaya Eropa dan
musik klasik yang muncul 250 tahun yang lalu, diciptakan oleh Wolgang
hati maupun pikiran, memiliki irama, melodi dan frekuensi tinggi yang dapat
merangsang dan menguatkan wilayah kreatif dan motivasi di otak serta memiliki
2014).
Bayi diajak bernyanyi dan menirukan nada-nada. Dengan kata lain bayi
musik pasif adalah pemilihan jenis musik harus tepat dengan kebutuhan.
1) Fenomena ini berawal dari Amerika Serikat pada tahun 1993 dan meluas ke
30
2) Semenjak itu, musik klasik dipercaya dapat menambah kecerdasan anak bila
yg sedang dikandungnya.
Sejauh ini tidak ada penelitian yang berhasil membuktikan bahwa musik
Musik klasik yang lembut tentunya dapat membuat bayi menjadi lebih tenang
dan lebih mudah tertidur. Inilah efek musik klasik untuk bayi, dan juga untuk
kita. Terlepas dari masalah jenis musik, klasik atau bukan, banyak musik yang
dibuat untuk pengantar tidur (lullaby) karena musik-musik lembut ini dapat
1. Anamnesis
b) Apakah bayi cukup mendapat ASI, dukung ibu untuk terus menyusui
31
a) Keadaan umum seperti DJA, respirasi dan suhu bayi.
d) Tali pusat: untuk melihat adanya tanda-tanda infeksi seperti nanah atau
darah, baunya
e) Keadaan menyusu bayi: kuat, lemah atau tidak mau menyusu, dan lain- lain
k) Memeriksa ikterus
ASI
1. Anamnesa
a) Apakah bayi cukup mendapat ASI (terlihat puas setelah disusui dan kapan
terakhir disusui
32
c) Apakah ada hal yang ingin ibu tanyakan tentang menyusui bayi
c) Suhu
f) Memeriksa ikterus
ASI
1. Asih
a. Bonding Attachment
33
sentuhan, mengajak berbicara, dan mengeksplorasi segera setelah
mengenal bayinya
b) Keterikatan (bonding)
1) Sentuhan
Sentuhan atau indera peraba dipakai secara inkstensif oleh orang tua
sebagai suatu sarana untuk mengenali bayi baru lahir dengan cara
2) Kontak mata
mata, orang tua, dan bayi akan menggunakan lebih banyak waktu untuk
3) Suara
Saling mendengar dan merespon suara antara orang tua dengan bayinya
dengan tegang. Sementara itu, bayi akan menjadi tenang dan berpaling
kearah orang tua mereka saat orang tua mereka berbicara dengan suara
bernada tinggi.
4) Aroma
Perilaku lain yang terjalin antara orang tua dan bayi ialah respon terhadap
34
aroma yang unik, sementara itu bayi belajar dengan cepat untuk
5) Hiburan
Irama ini berfungsi memberi umpan baik positif kepada orang tua dan
6) Bioritme
Anak yang belum lahir atau baru lahir dapat dikatakan senada dengan ritme
alamiah ibunya. Salah satu tugas bayi baru lahir adalah membentuk ritme
personal (bioritme). Orang tua dapat membantu proses ini dengan member
kasih saying yang konsisten dan dengan memanfaatkan waktu saat bayi
7) Kontak dini
stimulasi hormonal
35
2. Asuh
a) Memandikan bayi
persalinan dikatakan berhasil jika bayi dan ibunya dalam kondisi optimal.
Memberikan pertolongan segera, aman, dan bersih adalah bagian penting dari
asuhan bayi baru lahir. Sebagian besar persalinan adalah normal, tetapi
Bayi harus selalu dijaga agar tetap bersih, hangat, dan kering. Beberapa
cara untuk menjaga agar kulit bayi bersih adalah memandikan bayi,
mengganti popok atau pakaian bayi sesuai keperluan, pastikan bahwa bayi
tidak terlalu panas/dingin, dan menjaga kebersihan pakaian dan hal – hal yang
kelahiran. Hal ini dimaksudkan agar bayi tidak hipotermi. Selain itu juga
Prinsip yang perlu diperhatikan pada saat memandikan bayi antara lain :
sedikit bahkan tanpa parfum atau pewarna (jangan gunakan sabun mandi
kepada bayi terhadap infeksi, sedangkan pH kulit yang kurang dari 5,0
36
bersifat bakteriostatik. Pada saat lahir kulit bayi tidak begitu asam (pH 6,34)
maanfaat diantaranya yaitu untuk menjaga kebersihan tubuh bayi, tali pusat,
ekslusif. Prinsip umum menyusui secara dini dan ekslusif adalah sebagai
berikut:
1) Bayi harus disusui sesegera mungkin setelah lahir (terutama dalam 1 jam
3) Bayi harus diberi ASI ekslusif selama 6 bulan pertama. Artinya tidak
boleh member makanan apapun pada bayi selain ASI selama masa
tersebut.
4) Bayi harus disusui kapan saja ia mau,siang atau malam (on demand) yang
Untuk mendapatkan ASI dalam jumlah cukup, seorang ibi perlu menjaga
makanan bergizi, dan istirahat yang cukup. Oleh sebab itu, bidan harus
mengingatkan hal ini pada ibu.Jumlah rata-rata makanan seorang bayi cukup
37
bulan selama 2 minggu pertama sebanyak 30-60 ml setiap 2-3 jam. Selama 2
minggu pertama, bayi baru lahir hendaknya dibangunkan untuk makan paling
tidak setiap 4 jam. Sesudah itu, jika bayu sudah bertambah berat badannya,
bayi boleh tidur dalam periode yang lebih lama (terutama malam hari). Untuk
selama 2-7 hari setelah lahir, ini menunjukkan asupan cairannya adekuat.
1) Imunisasi Hepatitis B
• Bayi lahir dari ibu HBsAg (-) diberikan vaksin rekombinan atau vaksin
plasma derived secara IM, pada umur 2-6 bulan. Dosis kedua diberikan
imunisasi pertama.
• Bayi lahir dari ibu dengan status HbsAg yang tidak diketahui. Diberikan
38
mcg) atau vaksin plasma derived 10 mcg, IM dalam waktu 12 jam
setelah lahir. Dosis kedua diberikan umur 1-2 bulan dan dosis ketiga
umur 6 bulan.
2) Imunisasi Polio
• Vaksin dari virus polio (tipe 1,2 dan 3) yang dilemahkan, dibuat dlm
pipet.
• Pemberian secara oral sebanyak 2 tetes (0,1 ml). Vaksin polio diberikan
kelas I, VI
Kontraindikasi
• Mengalami peyakit akut atau demam (> 38,5 oC), imunisasi harus
ditunda
39
• Dalam masa pengobatan kortikosteroid atau imunosupresif oral
3) Imunisasi Pentabio
(HBsAg) murni yang tidak infeksius, dan komponen Hib sebagai vaksin
ultrafiltrasi. Potensi vaksin per dosis tidak kurang dari 4 IU untuk pertusis,
40
efek dapat menyumbat saluran nafas, dan toksinnya dapat mengganggu
kerja jantung.
• Pertusis –> kuman penyebab penyakit batuk rejan atau batuk 100 hari
gagal nafas
hati (hepatoma)
4) Imunisasi Campak
bulan oleh karena masih ada antibodi yang diperoleh dari ibu.Dosis 0,5 ml
diberikan sub kutan di lengan kiri.Disimpan pada suhu 2-8°C, bisa sampai
suhu 2- 8°CJika ada wabah, imunisasi bisa diberikan pada usia 6 bulan,
banyak dijumpai pada imunisasi ulang dengan vaksin campak dari virus
41
yang dimatikan. Sedangkan untuk vaksin dengan virus yang dilemahkan
kejadian KIPI telah menurun. Gejala KIPI campak berupa demam tinggi
lebih dari 39,5 oC yang terjadi 5-15 % kasus yang mulai dijumpai pada
hari ke-5 dan ke-6 sesudah imunisasi dan berlangsung selama 2 hari. Ruam
dapat dijumpai pada 5% resipien pada hari ke-7 dan ke-10 sesudah
imunisasi selama 2-4 hari. Reaksi KIPI berat terjadi juka diteukan
pasca imunisasi.
yang sudah imunisasi campak yang virusnya dimatikan; setiap orang yang
5) Imunisasi Hib
B.Diberikan MULAI umur 2-4 bulan, pada anak > 1 tahun diberikan 1
vaksin diberikan pada umur 18 bulan.Apabila anak datang pada umur 1-5
42
tahun, vaksin Hib hanya diberikan sekali.
d) Pijat bayi
Manfaat pijat bayi yaitu bayi akan merasakan kasih sayang dan kelembutan
dari orang tua saat dipijat. Kasih sayang merupakan hal yang penting bagi
pertumbuhan bayi. Sentuhan hangat dari tangan dan jari orang tua bisa
otot, pijatan terhadap bayi sangat bagus untuk menguatkan otot bayi,membuat
1) Bersihkan gusi bayi anda dengan kain lembab, setidaknya dua kali
sehari
2) Jangan biarkan bayi anda tidur sambil minum susu dengan menggunakan
botol susunya.
lembab
4) Jangan menambah rasa manis pada botol susu dengan madu atau sesuatu
yang manis.
5) Cara merawat mulut dan gigi bayi pada usia 7-12 bulan:
6) Tanyakan dokter anak atau dokter gigi anda apakah bayi anda mendapat
cukup fluor
7) Ingatlah untuk membersihkan mulut bayi anda dengan kain lembab (tidak
43
8) Jangan biarkan bayi tidur dengan botol susunya (sambil minum susu dari
9) Berikan air putih bila bayi anda ingin minum diluar jadwal minum susu
11) Saat gigi geraham bayi mulai tumbuh, mulai gunakan sikat gigi yang
12) Jangan gunakan pasta gigi dan ingat untuk selalu membasahi sikat gigi
dengan air.
13) Periksakan gigi anak anda ke dokter gigi, setelah 6 bulan sejak gigi
f) Anticipatory guidance
perkembangan sehingga orang tua sadar akan apa yang terjadi dan dapat
Kecelakaan
• Jatuh : tempat tidur ditutup, pengaman (restraint), tidak pakai kursi tinggi.
44
• Keracunan : simpan bahan toxic dilemari.
1) 6 bulan pertama
kebutuhan bayi.
bayi.
2) 6 bulan kedua
3. Asah
a) Bantu bayi duduk sendiri, mulai dengan mendudukan bayi di kursi yang
mempunyai sandaran.
45
b) Latih kedua tangan bayi masing-masing memegang benda dalam waktu
yang bersamaan.
c) Latih bayi menirukan kata-kata dengan cara menirukan suara bayi dan
da”.
e) Angkat bayi dan bantu ia berdiri diatas permukaan yang datar dan kokoh.
g) Perlihatkan gambar benda dan bantu bayi menunjuk nama benda yang
anda sebutkan.
1. Asih
Untuk dapat menjalin ikatan emosi yang erat dengan anak kita, berikut ini ada
beberapa hal yang dapat dijadikan pedoman bagi orangtua atau orang yang dekat
46
b) Tanggap terhadap kebutuhan balita.
c) Ajak anak bermain yang dapat membuatnya gembira atau tertawa. Misalnya
bersama anak. Pada umumnya, kita akan merasa lebih dekat dengan seseorang yang
pengasuhan yang baik. Jangan menghadapi anak dengan terpaksa atau hanya hadir
secara fisik saja. Usahakan menghadapi anak dengan menghadirkan “hati” juga.
e) Terima anak apa adanya dengan tulus dan ikhlas, sekalipun ia cacat atau tidak
karena balita juga bisa merasakan ketidaknyamanan ini dan merekamnya dalam
a) Membantu menciptakan terjadinya ikatan antara ibu dan bayi dalam jam
b) Memberikan dorongan pada ibu dan keluarga untuk memberikan respon positif
47
d) Bidan mendorong ibu untuk selalu mengajak janin berkomunikasi
keterampilannya dalam merawat anak, agar saat sesudah kelahiran nanti ibu
tidak merasa kecil hati karena tidak dapat merawat bayinya sendiri dan tidak
satu cara bonding attachment dalam beberapa saat setelah kelahiran, hendaknya
Bidan tidak benar-benar memisahkan ibu dan bayi melainkan Bidan mampu
untuk mengundang rasa penasaran ibu untuk mengetahui keadaan bayinya dan
ingin segera memeluk bayinya. Pada kasus bayi atau ibu dengan risiko, ibu
dapat tetap melakukan bonding attachment ketika ibu member ASI bayinya
2. Asuh
mencukupi pada anak harus dimulai sejak dalam kandungan, yaitu dengan
pemberian nutrisi yang cukup memadai pada ibu hamil. Setelah lahir, harus
diupayakan pemberian ASI secara eksklusif, yaitu pemberian ASI saja sampai
anak berumur 4-6 bulan. Sejak berumur 6 bulan, sudah waktunya anak diberikan
tambahan ini penting untuk melatih kebiasaan makan yang baik dan untuk
memenuhi kebutuhan nutrisi yang mulai meningkat pada masa balita dan
prasekolah, karena pada masa ini pertumbuhan dan perkembangan yang terjadi
adalah sangat pesat, terutama pertumbuhan otak. Kebutuhan gizi yang harus
48
dipenuhi pada masa balita diantaranya energi dan protein. Kebutuhan energi
sehari anak untuk tahun pertama kurang lebih 100-120 kkal/ kg berat badan.
Untuk tiap 3 bulan pertambahan umur, kebutuhan energi turun kurang lebih 10
kkal/ kg berat badan. Energi dalam tubuh diperoleh terutama dari zat gizi
karbohidrat, lemak dan juga protein. Protein dalam tubuh merupakan sumber
asam amino esensial yang diperlukan sebagai zat pembangun, yaitu untuk
rusak, memelihara keseimbangan asam basa cairan tubuh, serta sebagai sumber
energi. Lemak merupakan sumber kalori berkonsentrasi tinggi, selain itu lemak
zat pelarut vitamin A, D, E, K, serta dapat memberi rasa sedap dalam makanan.
Kebutuhan karbohidrat yang dianjurkan adalah 60- 70% dari total energi.
tepungan, gula, dan serat makanan. Serat makanan sangat penting untuk menjaga
kesehatan alat pencernaan. Vitamin dan mineral pada masa balita sangat
keseluruhan. Kebutuhan akan vitamin dan mineral jauh lebih kecil dari pada
Ada beberapa hal yang perlu dihindari bagi anak agar makannya tidak
coklat, permen, kue-kue manis karena dapat membuat kenyang sehingga nafsu
49
perorangan dan lingkungan, tidak memaksa anak untuk makan serta tidak
Usia balita dapat kita bedakan menjadi 2 golongan, yaitu sebagai berikut:
a) Balita usia 1-3 tahun. Jenis makanan yang paling disukai anak balita di usia
krim, dll. Pada anak usia ini sebaiknya makanan yang banyak mengandung
gula dibatasi, agar gigi susunya tidak rusak atau berlubang (caries). Pada usia
ini, biasanya anak sangat rentan terhadap gangguan gizi, seperti kekurangan
b) Anak usia 4-6 tahun. Pada usia ini, anak-anak masih rentan terhadap
bergizi tetap menjadi perhatian orang tua, para pembimbing dan pendidik di
sekolah. Pendidikan tentang nilai gizi makanan, tidak ada salahnya mulai
diajarkan pada mereka. Dan ini saat yang tepat untuk menganjurkan yang
baik-baik pada anak, karena periode ini anak sudah dapat mengingat sesuatu
yang dilihat dan didengar dari orang tua dan lingkungan sekitarnya. Sehingga
a) Makanan pendamping untuk balita dapat berupa bubur tepung beras atau
beras merah yang dimasak dengan cairan, kaldu daging, susu formula atau air
50
dihaluskan dengan blender, seperti buah papaya, pisang, apel, melon, dan
alpukat.
dengan kaldu atau air matang supaya lebih halus. Sayuran dan kacang-
d) Makanan pendamping balita pun dapat berupa daging pilihan yang tidak
e) Makanan pendamping lainnya juga bisa berupa ikan yang diblender, yaitu
ikan yang tidak berduri (ikan salmon, fillet ikan kakap, dan gindara).
3. Asah
anak dengan cara berdiri pada satu kaki secara bergantian.Latih anak
menggambar bulatan, garis, segitiga, dan gambar wajah.Latih agar anak mau
seperti berkemih dan defekasi pada tempatnya, namun jangan terlalu ketat.
51
b) Tahap 2-3 tahun
menumpuk balok. Latih anak mengenal bentuk dan warna.Latih anak dalam
hal kebersihan diri, seperti mencuci tangan dan kaki serta mengeringkannhya
sendiri.
Beri kesempatan agar anak dapat melakukan hal yang kira-kira mampu dia
kerjakan, misalnya melompat dengan satu kaki. Latih anak cara memotong,
mengancingkan baju.
1. Asih
Ikatan emosi dan kaish sayang yang erat antara ibu/orangtua sangatlah
Orangtua yang harmonis akan mendidik dan membimbing anak dengan penuh
kasih sayang. Kasih sayang tidak berarti memanjakan atau tidak pernah
b) Rasa aman
Adanya interaksi yang harmonis antara orangtua dan anak akan memberikan
52
c) Harga Diri
d) Dukungan/dorongan
dukungan agar anak dapat mengatasi stressor atau masalah yang dihadapi.
e) Mandiri
Agar anak menjadi pribadi yang mandiri, maka sejak awal anak harus dilatih
untuk tidak selalu tergantung pada lingkungannya. Dalam melatih anak untuk
perkembangan.
f) Rasa memiliki
Anak perlu dilatih untuk mempunyai rasa memiliki terhadap barang- barang
kemauan anak.
53
2. Asuh
masukan anak adalah cukup. Biasanya, orang tua bertanggung jawab untuk
memberi kesehatan, makanan pada usia yang cocok dan penentuan waktu dan
kebutuhan tubuhnya menurut rasa lapar atau kenyang. Masukan setiap hari
minggu relative stabil. Upaya orang tua untuk mengatur masukan anak
makanan.
54
cacat dan kematian.
c) Anticipatory guidance
penutup stop kontak disertai dengan penjelasan secara verbal dengan alas an
Masuk sekolah adalah bentuk perpisahan dari rumah baik bagi orang tua
maupun anak. Oleh karena itu, orang tua memerlukan bantuan dalam
tinggal di rumah/tidak bekerja. Ketika anak mulai masuk taman kanak- kanak,
terhadap orang tua pada masa ini dapat dilakukan pada anak umur 3, 4, 5
tahun.
3. Asah
a) Beri kesempatan agar anak dapat melakukan hal yang kira-kira mampu ia
orang atau menggambar pohon, bunga pada gambar rumah, dan sebagainya.
jawabannya.
55
membetulkan main.
Anak balita merupakan salah satu populasi paling beresiko terkena bermacam
sebesar 44/10.000 Kelahiran Hidup. Bila dihitung secara matematis, berarti dalam
setiap jamnya terjadi 22 kematian balita di Indonesia, suatu jumlah yang tergolong
fantastis untuk ukuran di era globalisasi. Oleh karena itu Depkes telah meluncurkan
Kesehatan mulai dari pusat, provinsi hingga kabupaten, misalnya buku KIA,
tidak menular, dsb. Salah satu program kesehatan yang diharapkan dapat turut
berperan aktif dalam menurunkan angka kesakitan dan kematian pada anak balita
adalah buku Kesehatan Ibu dan Anak (buku KIA), yaitu suatu buku yang berisi
catatan kesehatan Ibu mulai kehamilan hingga anak berusia 5 tahun yang berisi
informasi cara menjaga kesehatan. Namun tidak semua ibu mau/dapat membaca
buku KIA karena berbagai sebab atau alasan, misalnya malas membaca, tidak punya
Berdasarkan pertimbangan ini, maka sangat perlu mengajari ibu-ibu tentang isi
buku KIA dan cara menggunakan buku KIA, salah satu solusinya yaitu melalui
penyelenggaraan Kelas Ibu Balita. Kelas ibu Balita ditujukan bagi ibu yang
mempunyai anak balita (0-59 bulan) sedangkan Kelas ibu Hamil ditujukan bagi ibu
hamil.
56
1. Apakah Kelas Ibu Balita?
Kelas Ibu Balita merupakan suatu aktifitas belajar kelompok dalam kelas
dengan anggota beberapa ibu yang mempunyai anak balita (usia 0-5 tahun)
perkembangan anak.
a) Bagi ibu balita dan keluarganya, kelas ibu balita merupakan sarana untuk
dipraktekkan.
untuk lebih mengetahui tentang kesehatan ibu balita, anak dan keluarganya
serta dapat menjalin hubungan yang lebih erat dengan ibu balita serta
c) Materi: buku KIA, modul yang berkaitan (misal: buku modul tumbuh
57
d) Kurikulum: disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi/masalah kesehatan di
tempat tersebut. Agar efektif, Kelas Ibu Balita dapat diintegrasikan dengan
(BKB) dan Pengembangan Anak Usia Dini (PAUD) atau kegiatan Desa
lainnya.
e) Dari, oleh dan untuk masyarakat: seluruh masyarakat termasuk tokoh- tokoh
f) Peserta: Ibu-ibu yang mempunyai anak berusia antara 0-5 tahun. Tiap kelas
dibagi berdasarkan kelompok umur balita: 0-1 tahun, 1-2 tahun, dan 2-5
fasilitator Kelas Ibu Balita atau yang telah menjalani on the job training Kelas
Ibu Balita.
tertentu seperti: ahli gizi, dokter, bidan, perawat, perawat gigi, Kader PAUD,
dll.
hari. Lama kegiatan 20-60 menit atau disesuaikan dengan kondisi setempat.
k) Tempat fleksibel: bisa di Balai Desa, Dusun, memakai salah satu rumah
58
5. Dimana dan kapan sebaiknya melaksanakan Kelas Ibu Balita?
a) Di Posyandu, pada meja penyuluhan atau pada awal atau akhir kegiatan
Posyandu.
1) ASI
2) Imunisasi
5) Permainan anak
2) Pencegahan kecelakaan
3) Gizi seimbang
59
5) Obat pertolongan pertama
L. Paket Pelayanan Awal Minimum (PPAM) Pada Neonatus, Bayi, Balita dan
Bencana)
1. Neonatus
hal ini bayi baru lahir (neonatus) termasuk kedalamnya. Pada saat terjadi
mungkin, dapat mencegah meningkatnya kesakitan dan kematian bayi baru lahir.
Sebagian besar kematian bayi baru lahir terjadi pada saat proses persalinan dan
nifas. Kematian bayi sebagian besar disebabkan oleh masalah neonatal (BBLR,
kematian bayi mempunyai hubungan erat dengan mutu penanganan ibu, maka
neonatal yaitu :
60
c) Di rumah sakit rujukan : staf medis yang terampil dan supply penanganan
a) Resusitasi.
BBLR.
perlengkapan bayi, dan lai-lain, yang diberikan pada perempuan usia reproduksi,
ibu hamil, ibu bersalin dan bayi baru lahir. Kit ini daat langsung diberikan dalam
waktu satu sampai dua hari saat bencana pada pengungsi setelah melakukan
estimasi jumlah sasaran. Terdapat emat jenis kit individu yaitu : kit hygiene, kit
ibu hamil, kit ibu bersalin, kit bayi baru lahir. Kit bayi baru lahir berwarna merah
61
JUMLAH PER
NO ITEM KETERANGAN
KIT
A Kit bayi baru lahir (0-3 bulan)
1 Popok katun 12
4 Selimut gendong 1
5 Topi bayi 1
6 Kelambu bayi 1 Dikemas terpisah agar
tidak rusak dalam
penimpanan.
7 Kain bedong (plannel, lembut) 12
10 Handuk bayi 1
Bila bencana alam terjadi di suatu daerah yang sangat dikhawatirkan adalah
bayi dan balita, karena mereka rentan terkena penyakit yang disebabkan kondisi
tempat tinggal sementara yang tidak layak, begitu juga dengan asupan makanan
saat bencana dan pasca bencana. Misalnya informasi mengenai penyakit diare,
batuk, pilek, demam, muntaber ataupun demam berdarah, dari informasi tersebut
di tempat pengungsian.
62
Kebutuhan saat bencana yang penting ialah dibuatkan dapur khusus untuk
bayi dan balita, menyediakan makanan khusus bayi dan balita dengan
memberikan label usia di setiap kcup makanan, sehingga saat bayi dan balita
perkembangan bayi dan balita seperti menimbang berat badan dan mengukur
Bagian logistik harus menyediakan selimut, set pakaian serta diapers untuk
bayi dan balita. Selain itu bagian logistik juga harus menyediakan obat-obatan,
3. Anak Prasekolah
dampak fisik dan psikis yang lebih berat dibandingkan orang dewasa. Sebab
secara fisik dan psikis lebih lemah dibandingkan orang dewasa. Anak-anak
prasekolah harus dialokasikan ke tempat yang lebih aman dari ancaman bencana.
Selain itu anak prasekolah juga harus tetap mendapatkan makanan yang bergizi
situasi tanggap darurat bencana biasanya orang tua merasa lebih cemas kepada
anak-anaknya sehingga orang tua tersebut lebih cepat emosi dan memarahi
pengungsian orang tua diminta agar lebih bisa menahan emosi dalam
63
menghadapi anak - anaknya, disini anak - anak prasekolah perlu dibuat agar tetap
ceria dan gembira sehingga bisa melupakan kondisi tertekan yang mereka alami.
Mereka perlu tetap diajak untuk bermain, bernyanyi dan beraktivitas supaya
mereka tetap merasa gembira. Oleh karena itu koordinator atau tim sukarelawan
Pada situasi tanggap darurat bencana peran orang tua lebih ditingkatkan untuk
menjaga anaknya agar anaknya tidak mengalami kekerasan yang berbasis gender
kekerasan fisik dan kekerasan psikologis. Adupun KIT yang perlu disipkan
b) Alat-alat MCK (handuk, sabun, sampo, sikat gigi dan pasta gigi)
e) Beberapa mainan.
64
DAFTAR PUSTAKA
Armini, Ni Wayan, dkk. 2017. Asuhan Kebidanan Neonatus, Bayi, Balita & Anak
Prasekolah. Yogyakarta: Penerbit Andi
Deslidel, dkk. 2012. Asuhan Neonatus, Bayi, & Balita. Jakarta : Buku Kedokteran
EGC
Maryati, Dwi dkk. 2011. Buku Ajar Neonatus, Bayi, & Balita. Jakarta : CV Trans
Info Media
Maryunani, Anik. 2014. Asuhan Neonatus, Bayi, Balita & Anak Pra-Sekolah.
Tajurhalang: In Media
Nanny Lia Dewi, Vivian. 2010. Asuhan Neonatus, Bayi, dan Anak Balita. Jakarta:
Salemba Medika
Sudarti dan Endang Khoirunnisa. 2010. Asuhan Kebidanan Neonatus, Bayi, dan
Anak Balita. Yogyakarta : Nuha Medika
65