Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN KASUS

ASUHAN KEBIDANAN HOLISTIK NEONATUS, BAYI,

BALITA DAN ANAK PRASEKOLAH DENGAN ISPA

Oleh:

HARI SARTIKA

NIM: P01740522045

Pembimbing Akademik:

KURNIYATI, SST.,M.Keb
NIP: 197204121992022001

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI KEBIDANAN


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BENGKULU
JURUSAN KEBIDANAN
TAHUN 2022
HALAMAN PENGESAHAN

Laporan Kasus

“ASUHAN KEBIDANAN HOLISTIK NEONATUS, BAYI, BALITA


DAN ANAK PRASEKOLAH DENGAN ISPA”

Oleh :
Hari Sartika
NIM. P01740522045

Telah disetujui oleh pembimbing pada tanggal:

Menyetujui,

Pembimbing Akademik, Pembimbing Lahan,

Kurniyati, SST.,M.Keb Reni Roniati, S.Tr.Keb, SKM


NIP:197204121992022001 NIP: 197005041989122001

Mengetahui,
Ketua Program Studi Pendidikan Profesi Bidan

Diah Eka Nugraheni, SST., M.Keb


NIP: 198012102002122002
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa,


karena atas berkat dan rahmat-Nya, sehingga dapat menyelesaikan laporan
kasus ini. Penulisan laporan ini dilakukan dalam rangka memenuhi tugas
Praktik Asuhan Kebidanan Holistik Neonatus, Bayi, Balita dan Anak
Prasekolah Laporan ini terwujud atas bimbingan, pengarahan dan bantuan
dari berbagai pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu dan pada
kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada :

1. Bunda Yuniarti,S,ST,M.Keb selaku Ketua Jurusan Kebidanan


Poltekkes Kemenkes Bengkulu.
2. Bunda Diah Eka Nugraheni,M,Keb selaku Ketua Prodi Profesi Bidan
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Bengkulu.
3. Bunda Kurniyati, SST.,M.Keb selaku dosen Pembimbing Akademik.
4. Reni Roniati, S.Tr.Keb, SKM selaku Pembimbing Lahan Praktik.

Mengingat keterbatasan pengetahuan dan pengalaman, penulis


menyadari bahwa penulisan komprehensif ini masih belum sempurna.
Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun dari semua pihak. Akhir kata, penulis berharap semoga
laporan pendahuluan ini bermanfaat bagi semua pihak.

Curup, Desember 2022

Penyusun
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL.............................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN...............................................................................ii
KATA PENGANTAR...........................................................................................iii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iv

BAB I PENDAHULUAN....................................................................................
A. Latar Belakang....................................................................................
B. Tujuan.................................................................................................
C. Ruang Lingkup...................................................................................
D. Manfaat...............................................................................................

BAB II KAJIAN KASUS DAN TEORI.............................................................


A. Kajian Masalah Kasus........................................................................
B. Kajian Teori........................................................................................

BAB III PEMBAHASAN....................................................................................


A. Subjektif..............................................................................................
B. Objektif...............................................................................................
C. Analisis...............................................................................................
D. Penatalaksanaan..................................................................................

BAB IV PENUTUP..............................................................................................
A. Kesimpulan.........................................................................................
B. Saran...................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) adalah infeksi akut yang

melibatkan organ saluran pernapasan bagian atas dan bagian bawah yang

dapat menyebabkan berbagai macam penyakit dari infeksi ringan sampai

berat. Penyakit ini dapat menyerang saluran pernapasan mulai dari hidung

sampai alveoli termasuk andeksanya seperti sinus, rongga telinga, pleura.

ISPA termasuk Air Bone Disease yang penularan penyakitnya melalui udara

(Kemenkes RI, 2017).

ISPA dapat menyerang semua golongan umur, tetapi balita paling rentan

terinfeksi penyakit ini karena balita memiliki sistem imun yang belum matur

dan mereka cenderung kontak dengan orang lain yang mungkin sedang sakit

maupun fasilitas dan peralatan yang belum tentu terjamin kebersihannya

sehingga balita cenderung berisiko lebih tinggi terinfeksi suatu penyakit

(Wilson Wang and Meads, 2006). Salah satu penyakit yang mudah menyerang

balita terutama apabila terdapat sumber infeksi baik di dalam maupun di luar

rumah adalah ISPA (IDAI, 2016).

Penyakit ISPA merupakan masalah kesehatan yang masih menjadi

perhatian dunia sampai saat ini. Tahun 2016 didapatkan sebanyak 5,6 juta

anak dibawah lima tahun mengalami kematian dan 16% diantaranya

diakibatkan oleh pneumonia yang merupakan salah satu manifestasi dari ISPA

isidensi kematian terbanyak anak usia dibawah lima tahun terletak di sub-
Sahara Afrika dimana satu dari tigabelas anak meninggal sebelum dia ulang

tahun yang ke lima (WHO, 2017).

ISPA menempati urutan pertama penyakit yang diderita pada kelompok

balita di Indonesia dan menjadi alasan tertinggi untuk datang ke fasilitas

kesehatan seperti rumah sakit atau puskesmas untuk mendapatkan perawatan.

Berdasarkan hasil Riskesdas (2013) prevalensi ISPA di Indonesia adalah

25,0% dengan prevalensi ISPA tertinggi terjadi pada kelompok umur satu

sampai empat tahun yaitu sebesar 25,8%. Prevalensi menurut jenis kelamin,

tidak berbeda antara laki-laki (25%) dan perempuan (24,9%) (Kementerian

Kesehatan RI, 2013).

ISPA pada balita jika tidak ditangani dengan baik dapat menyebabkan

komplikasi yang serius, komplikasi yang dapat ditimbulkan apabila ISPA

tidak segera ditangani dapat mengakibatkan infeksi pada paru, infeksi pada

selaput otak, penurunan kesadaran, gagal napas, bahkan menimbulkan

kematian (Widoyono, 2011). Berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah

untuk mengendalikan penyakit ISPA, pemerintah secara khusus telah

mencanangkan program pemberantasan ISPA (P2ISPA) dimulai sejak tahun

1984 bersamaan dengan diawalinya pengendalian ISPA di tingkat global

(WHO, 2007).
B. Tujuan

1. Tujuan Umum

Mahasiswa mampu menjelaskan dan mengimplementasikan asuhan

kebidanan Holistik Neonatus, Bayi, Balita dan Anak Prasekolah dengan

ISPA dan perencanaan serta mendokumentasikan hasil asuhannya.

2. Tujuan Khusus

a. Mahasiswa dapat melakukan pengkajian pada An. A usia 5 tahun 2

bulan dengan ISPA

b. Mahasiswa dapat mengidentifikasi diagnosa/masalah kebidanan

berdasarkan data subyektif dan data obyektif pada kasus An. A usia 5

tahun 2 bulan dengan ISPA

c. Mahasiswa dapat merencanakan tindakan yang akan dilakukan pada

kasus An. A usia 5 tahun 2 bulan dengan ISPA

d. Mahasiswa dapat melaksanakan tindakan untuk menangani kasus An.

A usia 5 tahun 2 bulan dengan ISPA

e. Mahasiswa dapat melaksanakan evaluasi untuk menangani kasus An.

A usia 5 tahun 2 bulan dengan ISPA

C. Ruang Lingkup

Ruang lingkup laporan komprehensif ini adalah pelaksanaan pelayananan

kebidanan yang berfokus pada asuhan pada neonatus, bayi, balita dan anak

prasekolah
D. Manfaat

1. Manfaat Teoritis

Dapat meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman

secara langsung, sekaligus penanganan dalam menerapkan ilmu yang

diperoleh selama pendidikan. Selain itu, menambah wawasan dalam

menerapkan asuhan kebidanan pada kasus neonatus, bayi, balita dan anak

prasekolah

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Mahasiswa

Dapat mengkaji teori, menjabarkan ilmu, serta mengaplikasikan

asuhan yang akan diberikan pada kasus neonatus, bayi, balita dan

anak prasekolah

b. Bagi Lahan Praktik

Laporan komprehensif ini dapat dijadikan dokumentasi di PMB

Reni Roniati dan juga dapat digunakan sebagai bahan update

keilmuan
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam kasus ini, kami memahami kasus secara nyata tentang asuhan
pada neonatus, bayi, balita dan anak prasekolah. Asuhan kebidanan yang
diberikan pada An.A berjalan sesuai dengan teori. Selain itu dari
penatalaksanaan kasus ini kami dapat:
1. Asuhan kebidanan pada An.A dilakukan berdasarkan pengkajian dan
pemeriksaan fisik, sehingga penanganan yang diberikan berdasarkan
kebutuhan dan kewenangan bidan.
2. Asuhan kebidanan pada An.A dapat diidentifikasi diagnosa/masalah
kebidanan dengan kesehatan neonatus, bayi, balita dan anak prasekolah.
3. Asuhan kebidanan pada An.A dapat menentukan masalah potensial
4. Asuhan kebidanan An.A dengan merencanakan tindakan yang akan
dilakukan
5. Asuhan kebidanan An.A dengan melaksanakan tindakan pada neonatus,
bayi, balita dan anak prasekolah

B. Saran

1. Bagi Mahasiswa
Diharapkan mahasiswa lebih memperdalam ilmu dan teori tentang neonatus,
bayi, balita dan anak prasekolah
2. Bagi Lahan Praktik
Laporan kasus ini dapat dijadikan dokumentasi di PMB Reni Roniati
DAFTAR PUSTAKA

Apidianti & Widia. 2022. Pengaruh Pemberian Daun Sirih Hijau terhadap
Penurunan Gejala ISPA pada Balita. Jurnal Imu Kesehatan Vol. VII No.1
Halimah. 2019. Kondisi Lingkungan Rumah Pada Balita Penderita Infeksi Saluran
Pernafasan Akut ( ISPA ) di Desa Teke Kecamatan Palibelo Kabupaten
Bima Tahun 2019 .
Jalil, R. 2018. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Ispa Pada
Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Kabangka Kecamatan Kabangka
Kabupaten Muna.
Kunoli (2013). Pengantar Epidemiologi Penyakit Menular. Jakarta: CV Trans Info
Media
Lubis Ira, I., Ferusgel, 2019. Hubungan Kondisi Fisik Rumah dan Keberadaan
Perokok dalam Rumah dengan Kejadian ISPA pada Balita di Desa Silo
Bonto, Kecamatan Silau Laut, Kabupaten Asahan .
Noviantari Dwi. 2018. Gambaran Karakteristik Balita dan Kondisi Lingkungan
Dalam Ruangan Terhadap Keluhan Gejala ISPA di Taman Penitipan
Anak.
Oktaviani. (2009). Hubungan Sanitasi Fisik Rumah dengan Kejadian ISPA pada
Balita di Desa Cepogo Kecamatan Cepogo Kabupaten Boyolali.
Surakarta : FKM UMS.
Rosana,E.N. 2016. Faktor Resiko Kejadian ISPA Pada Balita Ditinjau Dari
Lingkungan Dalam Rumah Di Wilayah Kerja Puskesmas Blado1.
Suswitha,dkk. Pemanfaatan Jahe Madu Terapi Komplementer pada Penyakit
Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) di Desa Bangun Sari Kecamatan
Tanjung Lago. Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat Vol.5
No.7
Tandi, J. (2018). Kajian Peresepan Obat Antibiotik Penyakit Pada ISPA Anak di
RSU Anutapura Palu Tahun 2017.
Yulianti & Yanti. 2021. Terapi Pijat Guna Mengurangi Keluhan Batuk Pilek pada
Bayi. Jurnal Kebidanan Terkini Vol.01 No.02

Anda mungkin juga menyukai