Disusun Oleh :
CHOLIS
06.295
i
ii
KATA PENGANTAR
Puja dan puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penulisan yang
berjudul Asuhan Kebidanan pada An F usia 7 bulan dengan kejang demam
sederhana di RSD dr. Soedarsono Pasuruan.
Tidak lupa pula kami ucapkan terima kasih kepada :
1. Sri Andayani, Amd. Keb selaku Kepala Ruangan Anak
2. Penik Susanti, And. Kep selaku Pembimbing Klinik RSD. Dr. Soedarsono
3. dr. Mulyohadi Sungkono, SpOG selaku Pembina Yayasan Kendedes Malang
4. drg. Suharwati selaku Ketua Yayasan Kendedes Malang
5. Sri Utari. Amd. Keb. M. Kes selaku Direktur Akademi Kebidanan Kendedes
Malang.
6. Lilik Winarsih, SST. selaku Dosen Pembimbing Akademik Praktek Klinik.
7. Indah Mauludiyah, SST selaku Dosen Pembimbing Klinik
RSD dr. Soerdarsono
8. Teman-teman yang telah membantu dalam penyelesaian penulisan asuhan
kebidanan ini.
Kami menyadari penulisan asuhan kebidanan ini masih banyak
kekurangan baik dari segi sistematik, uraian, bahasan materi maupun beberapa
hal yang diluar kemampuan kami. Untuk itu kami mengharapkan kritik dan
sarannya demi membangun penulisan asuhan kebidanan selanjutnya.
Pasuruan, 11 - 8 - 2008
Penulis
ii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN.................................................................... 1
1.1 Latar Belakang .................................................................. 1
1.2 Tujuan Penulisan ............................................................... 2
1.2.1 Tujuan Umum........................................................ 2
1.2.2 Tujuan Khusus ...................................................... 2
1.3 Metode Penulisan .............................................................. 2
1.4 Sistematika Penulisan ....................................................... 3
iii
VII. Evaluasi ........................................................................... 22
DAFTAR PUSTAKA
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 Tujuan Penulisan
1.2.1 Tujuan Umum
Setelah dilakukan asuhan kebidanan pada bayi dengan asfiksia
diharapkan mahasiswa mampu memahami dan melaksanakan asuhan
secara komprehensif.
2
d. Wawacara
Dengan mengadakan tanya jawab secara langsung kepada klien dan
keluarga, tenaga kesehatan tentang hal-hal yang berhubungan dengan
masalah kesehatan Ibu dan bayi. Tujuannya untuk memperoleh data
secara langsung dari sumber data.
DAFTAR PUSTAKA
3
BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1.2. Etiologi
Hingga kini belum diketahui secara pasti, deman sering
disebabkan oleh infeksi saluran pernafasan atas, otitis media,
pneumonia, gantroenteritis dan infeksi saluran kemih.
Kejang tidak selalu timbul pada suhu yang tinggi. Kadang-
kadang demam yang tidak begitu tinggi dapat menyebabkan kejang.
4
f. Frekuensi kejang bangkitan dalam 1 tahun tidak melebihi 4
kali
2. Kejang demam kompleks
a. Kejang lebih dari 15 menit
b. Tipe kejang fokal dan terjadi lebih dari 1 kali kejang dalam 24
jam
2.1.4. Diagnosis
Diagnosis ditegakkan berdasarkan :
a. Amanesa, terutama riwayat kejang dalam keluarga
b. Pemeriksan neurologist
c. Pemeriksaan tambahan : Laboratorium, fuduskopi dalam batas
normal
2.1.6. Pencegahan
Pencegahan berkala (intermitten) untuk kejang demam
sederhana dengan diazepam 0,3 mg/kg/dosis dan antipiretik pada saat
anak menderita penyakit yang disertai demam. Pencegahan kontinue
untuk kejang demam komplikata (lebih banyak kerugiannya)
a. Phenobarbital 5-7 mg/kg/24 jam dibagi 3 dosis
b. Asam valproat 10-20 mg/kg/24 jam dibagi 2-3 dosis
Diberikan hingga 2 tahun bebas kejang atau sampai usia 6 tahun
2.1.7. Penatalaksanaan
1. Pencegahan fase akut
Seringkali kejang berhenti sendirian. Pada waktu kejang
anak dimiringkan untuk mencegah aspirasi ludah atau muntahan.
Jalan nafas harus bebas agar oksigenasi terjamin, perhatikan
keadaan umum, kesadaran dan tanda-tanda vital (tekanan darah,
suhu, pernafasan dan fungsi jantung/nadi). Suhu tubuh yang
5
tinggi diturunkan dengan kompres air hangat dan pemberian
antiperetik.
Obat yang paling cepat menghentikan kejang adalah
diazepam yang diberikan intravena/intrarektal. Dosis diazepam
intravena 0,2 - 0,5 mg/kg BB/dikali dengan kecepatan 1-2
mg/mnt dengan dosis maksimal 20 mg. bila kejang berhenti
sebelum diazepam, hentikan penyuntikan tunggu sebentar, dan
bila tidak timbul kejang lagi jarum dicabut.
2. Mencari dan mengobati penyebab
Pemeriksaan cairan cerebrospinal dilakukan untuk
menyingkirkan kemungkinan meningitis, trauma pada pasien
kejang demam yang pertama walaupun demikian kebanyakan
dokter melakukan fungsi lumbal hanya pada kasus yang dicurigai
sebagai meningitis. Misalnya ada gejala meningitis/bila kejang
demam berlangsung lama.
3. Pengobatan profilaksi
a. Profilaksis intermitten saat demam
Diberikan diazepam secara oral dengan dosis 0,3 0,5
mg/kg BB/ hari dibagi dalam 3 dosis saat pasien demam.
Diazepam dapat pula diberikan secara intra rektal tiap 8 jam
sebanyak 5 mg (BB < 10 kg) dan 10 mg (BB > 10 mg)
setiap pasien menujukkan suhu lebih dari 38,5oC. efek
samping diazepam adalah asfiksia, mengantuk dan hipotonia.
b. Profilaksis terus menerus dapat dipertimbangkan bila ada 2
kriteria (termasuk poin 1/2 ) yaitu :
1. Sebelum kejang demam yang pertama sudah ada kelainan
neurologist atau perkembangan.
2. Kejang demam lebih lama dari 15 menit, lokal/diikuti
kelainan neurologist sementara/menetap.
3. Ada riwayat kejang tanpa demam pada orang tua atau
saudara kandung.
6
4. Bila kejang terjadi pada bayi berumur kurang 9 dari 12
bulan/terjadi kejang meliputi dalam satu epidose demam.
2.1.8. Prognosis
Apabila tidak diterapi dengan baik, maka dapat berkembang
menjadi :
a. Kejang demam berulang
b. Epilepsi
c. Kelainan motorik
d. Gangguan mental dan belajar
I. Pengkajian
Tanggal : Untuk mengetahui kapan dimulai dilakukan pengkajian
pada klien
Jam : Untuk mengetahui kapan mulai dilakukan pengkajian pada
klien.
No. RM : Untuk dapat membedakan antara pasien satu dengan pasien
yang lain dalam suatu ruangan
A. Data Subyektif
1. Biodata
a. Biodata anak
Nama anak : Untuk mengetahui identitas anak bahwa
anak tersebut adalah benar-benar anak dari
orang tuanya
Jenis kelamin : Untuk perbedaan jenis/gender
Tanggal lahir : Untuk mengetahui umur bayi
Anak ke berapa : Untuk mengetahui berapa jumlah anak
7
b. Biodata Orang Tua
Nama : Nama ibu dan suami untuk mengenal,
memanggil dan menghindari terjadinya
kekeliruan (Cristina, 1993. 41)
Umur : Untuk mengetahui apakah ibu termasuk
primitua gravida (>35 tahun) atau
primimuda gravida (<18 tahun).
(PUSDIKNAKES. 2000 . 143)
Suku bangsa : Untuk mengetahui dari suku mana ibu
berasal dan memudahkan tenaga kesehatan
dalam memberikan komunikasi dengan ibu
untuk mengadakan persiapan agar nasehat
yang diberikan dapat diterima dan
dimengerti oleh ibu/keluarga.
Agama : Ditanyakan untuk mengetahui
kemungkinan pengaruhnya terhadap
kebiasaan pasien dengan diketahui agama
pasien akan memudahkan kita dalam
melakukan pendekatan didalam
melaksanakan asuhan kebidanan.
(Depkes RI. 2002.14)
Pendidikan : Tingkat penyampaian komunikasi yang
diberikan tergantung pada tingkat
pengetahuan dan sebagai dasar dalam
memberikan asuhan. Hal ini sangat
mempengaruhi keefektifan dalam
memberikan asuhan pada klien.
8
(Perawatan Kebidanan I, 82)
Penghasilan : Untuk mengetahui status ekonomi penderita
dan mengetahui pola kebiasaan yang dapat
mempengaruhi kesehatan klien.
Alamat : Untuk mengetahui tempat tinggal klien dan
menilai apakah lingkungannya bersih dan
aman bagi kesehatannya serta memudahkan
untuk melakukan kunjungan ulang.
2. Alasan datang
Anak datang ke RS dirujuk/datang sendiri dengan alasan-alasan
tertentu dan untuk menegakan diagnosa serta tindakan yang
seharusnya dilakukan.
3. Keluhan Utama
Ibu mengatakan anaknya panas atau tidak, kejang atau tidak
4. Riwayat Prenatal, natal, postnatal
Untuk mengetahui perkembangan anak mulai dari masa hamil,
persalinan dan masa nifas.
5. Riwayat Kesehatan Keluarga
Ditanyakan mengenai latar belakang keluarga
a. Anggota keluarga yang mempunyai penyakit menular seperti
TBC, Hepatitis dan malaria.
b. Penyakit keluarga diturunkan seperti kencing manis, kelainan
pembekuan darah dan asma
c. Riwayat kehamilan kembar faktor yang meningkatkan
kemungkinan hamil kembar adalah faktor keturunan, umur wanita
dan paritas. Oleh karena itu apabila ada yang pernah melahirkan
atau hamil dengan anak kembar harus diwaspadai karena hal ini
bisa menurun pada Ibu.
(Manuaba 2000, 265)
6. Riwayat kehamilan dan persalinan
a. Psikososial
Bagaimana respon ibu dan keluarga terhadap kelahiran dan
keadaan anaknya
9
b. Sosial Budaya
Untuk mengetahui kebiasaan dan tradisi yang dilakukan ibu dan
keluarga berhubungan dengan kepercayaan pada takhayul,
kebiasaan berobat dan semua yang berhubungan dengan kondisi
kesehatan Ibu.
7. Pola Kebiasaan sehari-hari
Sangat penting ditanyakan untuk mengetahui pola nutrisi, eliminasi,
istirahat, aktivitas dan personal hygiene yang dilakukan oleh Ibu
terhadap anak dirumah/ di Rumah Sakit.
B. Data obyektif
1. Pemeriksaan umum
Keadaan umum : Baik/cukup/lemah
Kesadaran : Composmentis/somnelen/koma
Tanda-tanda Vital
Nadi : Normal (120 - 160x/menit)
Suhu : Normal (36,5 - 37,5oC)
RR : Normal (30 - 60 x/menit)
BB : Normal (2500 - 4000gr)
2. Pemeriksaan fisik
a. Inspeksi dan palpasi
Kepala : Ada benjolan abnormal/tidak, ada chepal/tidak, ada
caput/tidak.
Wajah : Pucat/tidak, oedema/tidak
Mata : Simestris/tidak, sklera ikterus/tidak, kunjungtiva
pucat/tidak
Hidung : Bersih/tidak, ada polip/tidak, ada secret/tidak, ada
pernafasan cuping hidung/tidak.
Telinga : Bersih/tidak, ada serumen/tidak
Mulut : Bibir sianosis/tidak, lidah bersih/tidak, ada
labioschicys/tidak ada labiopalatoschicys/tidak,
reflek hisap -/+
10
Leher : Tampak pembesaran kelenjar tyroid/tidak, tampak
pembesaran kelenjar limfe/tidak, tampak
pembesaran vena jugularis/tidak.
Dada : Simestris/tidak, ada retraksi dada/tidak, nafas
teratur/tidak.
Abdomen : Ada benjolan abnormal/tidak, kembung +/-
Genetalia : Bersih/tidak, labia mayora menutupi labia
minora/tidak
Anus : Bersih/tidak, mekonium -/+, Atresia ani -/+
Ekstremitas :
Atas : Gerakan aktif/tidak, sindaktili/tidak, polidaktili
/tidak, kuku pucat/tidak
Bawah : Gerakan aktif/tidak, sindaktil/tidak,
polidaktili/tidak, kuku pucat/tidak
Integument: bersih/tidak, warna merah/biru, turgor baik/tidak
b. Auskultasi
Dada : terdengar wheezing maupun rochi/tidak
Abdomen : terdengar bising tali pusat/tidak
c. Perkusi
Abdomen : kembung - /+
11
III. Antisipasi Masalah Potensial
Masalah potensial yang mungkin terjadi antara lain dapat terjadi kejang
demam berulang.
V. Intervensi
Dx : An .... usia .......bulan dengan kejang demam sederhana
Tujuan : Setelah dilakukan asuhan kebidanan diharapkan kondisi
anak kembali stabil dan tidak terjadi kejang berulang.
Kriteria Hasil : Keadaan umum : Baik/cukup/lemah
Kesadaran : Composmentis/somnolen/koma
Tanda-tanda Vital
Nadi : Normal (120 - 160x/menit)
Suhu : Normal (36,5 - 37,5oC)
RR : Normal (30 -60x/menit)
Kejang teratasi/belum
Suhu turun/tidak
Intervensi
1. Jelaskan pada Ibu tentang keadaan anaknya
R/ Ibu mengerti tentang keadaan anaknya dan lebih kooperatif
2. Observasi TTV
R/ Untuk deteksi dini adanya kelainan
3. Anjurkan untuk memakaikan pakaian yang longgar pada anak
R/ Untuk mencegah terjadinya sesak
4. Anjurkan untuk memposisikan anak dengan posisi kepala miring
R/ Untuk mencegah terjadinya aspirasi isi lambung
5. Lakukan penghisapan lendir secara teratur dan hati-hati
R/ Untuk mencegah dan membebaskan jalan nafas
6. Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian terapi
12
R/ Untuk penanganan lebih intensif
Intervensi
1. Anjurkan pada Ibu untuk memberikan minum
R/ Mencegah dehidrasi karena peningkatan suhu.
2. Anjurkan pada Ibu untuk mengompres anaknya
R/ Menurunkan suhu
3. Lakukan kolaborasi dengan dokter dalam pemberian terapi
R/ Untuk penanganan lebih intensif
VI. Implementasi
Dilakukan sesuai dengan intervensi dan kondisi bayi
VII. Evaluasi
Dilakukan untuk mengetahui sejauh mana keefektifan dan keberhasilan dari
asuhan yang telah diberikan dengan mengacu pada kriteria hasil.
13
BAB III
TINJAUAN KASUS
I. PENGKAJIAN
Hari /Tanggal : Senin, 12 Juli 2008
Jam : 00.05 WIB
Tanggal MRS : Minggu, 12 - 8 - 2008 Jam : 04.00 Wib
A. Data subyektif
1. Biodata
a. Biodata Anak
Nama anak : An F
Tanggal Lahir : 21 - 03 - 08
Umur : 7 bulan
Jenis Kelamin : Perempuan
Anak ke : ke -2
b. Biodata Orang Tua
Nama Ibu : Ny M Nama Ibu : Tn A
Umur : 31 tahun Umur : 40 tahun
Suku : Jawa Suku : Jawa
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SD Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Karyawan Pabrik Pekerjaan : Pengawai Bengkel
Penghasilan : 860.000/bln Penghasilan : 1.500.000/bln
Alamat : Jl. Hasanudin No. 17 Alamat : Jl. Hasanudin No. 17
2. Alasan datang
Ibu mengatakan bahwa anaknya panas sekitar jam 01.00 malam,
setelah itu terjadi kejang 1x, kemudian ibu membawa anaknya ke RS
Soedarsono Jam : 04.00 WIB
3. Keluhan Utama
Ibu mengatakan anaknya panas dan kejang satu kali dalam sehari
4. Riwayat Kesehatan yang lalu
Ibu mengatakan pada tanggal 6-8-2008 Rabu pagi anaknya panas dan
kejang lalu ibu membawanya ke RS.Soedarsono Pada hari minggu
14
pagi anaknya dibawa pulang karena tidak ada yang menjaga dan sudah
baikan
5. Riwayat Kesehatan sekarang
Ibu mengatakan anaknya panas dan kejang satu kali dirumah dan
panasnya mulai dari tanggal 11-8-2008 jam 01.00 malam, lalu ibu
membawa anaknya keRS.Soedarsono pada tanggal 12 juli 2008 jam
04.00 wib.
6. Riwayat Kesehatan keluarga
Ibu mengatakan didalam keluarga tidak ada yang menderita kejang
tidak ada yang menderita penyakit menurun seperti darah tinggi dan
tidak ada yang menderita penyakit menular seperti TBC.
7. Riwayat kehamilan dan persalinan
a. Kehamilan
Ibu mengatakan selama kehamilan periksa kebidan 11 x dan
periksa ke poli kandungan di RS Soedarsono 4 x pada usia
kehamilan (8-9 bulan) dan Ibu mendapatkan vitamin + tablet
darah
b. Persalinan
Ibu mengatakan melahirkan di RS Soedarsono ditolong oleh bidan
pada tanggal 21 maret 2008 secara normal dengan jenis kelamin
perempuan, BB : 2500 gr , PB : 49 cm.
c. Nifas
Ibu mengatakan segera memberikan ASI pada bayinya selama 6
bulan. Pada usia 7 bulan anak diberikan miniuman dan makanan
tambahan susu formula dan nasi tim.
d. Riwayat Neonatal
Ibu mengatakan bayinya bergerak aktif dan menangis kuat serta
minum ASI bila bayi lapar.
8. Riwayat pertumbuhan dan perkembangan
a. Pertumbuhan
15
Ibu mengatakan berat badan lahir 2500 gram dan PB : 49 cm dan
sekarang BB nya bertambah menjadi 7,8 kg dan tinggi badannya
80 cm
b. Perkembangan
Ibu mengatakan bahwa anaknya bisa tengkurap saat umur 3 bulan
dan bisa mengangkat kepala saat tengkurap, anak bisa duduk saat
umur 6 bulan dan sekarang umur 7 bulan anak sudah bisa berjalan
dengan bantuan.
9. Riwayat Imunisasi
Diberikan pada bulan
Jenis Reaksi
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Hepatitis B Tidak ada reaksi
BCG Terbentuk benjolan
DPT Panas
Polio Tidak ada reaksi
16
Ibu mengatakan anaknya sudah mengerti lingkungan sekitar.
Anaknya lebih rewel dan nangis.
b. Sosial
Ibu mengatakan anaknya tidak menangis bila diajak orang lain, ibu
mengatakan anaknya suka bermain dengan teman disekitarnya.
c. Budaya
Ibu mengatakan menganut budaya jawa dan ibu melakukan
selamatan wetonan dll.
B. Data obyektif
1. Pemeriksaan umum
Keadaan umum : Lemah
Kesadaran : Composmentis
Tanda-tanda vital
Nadi : 120x/menit
Suhu : 38oC
RR : 40 x/menit
BB sebelum sakit : 7,8 kg
BB saat sakit : 7 kg
2. Pemeriksaan fisik
Inspeksi dan palpasi
Kepala : Rambut hitam, tidak ada benjolan, caput (-), ubun-
ubun besar sudah menutup.
Wajah : Tidak pucat, tidak oedema
Mata : Konjungtiva tidak pucat, sklera tidak ikterus
Hidung : Bersih dan tidak ada sekret, tidak ada pernafasan
cuping hidung, O2 (+) 2 liter/m, sonde (+) disebelah
kanan.
Telinga : Bersih, tidak ada serumen,
Mulut : Bibir tidak sinosis, gigi tidak karies dan lidah
bersih.
17
Leher : Tidak tampak pembesaran kelenjar tyroid, tidak
tampak pembesaran kelenjar limfe dan tidak tampak
pembesaran vena jugularis.
Dada : Tidak tampak retraksi dada.
Abdomen : Tidak tampak pembesaran hati dan limpa,
kembung (-)
Genetalia : Bersih, labia mayora sudah menutupi labia minora
Anus : Bersih tidak terdapat atresia ani
Ekstremitas :
Atas : Gerakan lemah, tidak ada sindaktil dan polidaktil,
kuku tidak pucat, terpasang invus (+)
Bawah : Gerakan lemah, tidak ada sindaktili dan polidaktili,
kuku tidak pucat.
Intergument : Turgor kulit baik
Aukultasi
Dada : Tidak terdengar rochi maupun wheezing.
Abdomen : Bising usus (+)
Perkusi
Abdomen : Kembung (-)
18
Masalah
1. Suhu meningkat diatas normal
Ds : Ibu mengatakan anaknya panas dan kejang satu kali dalam
sehari
Do : Keadaan umum : Lemah
Kesadaran : Composmentis
Tanda-tanda vital
Nadi : 120 x/menit
Suhu : 38oC
Pernafasan : 40 x/menit
V. INTERVENSI
Ds : An F usia 7 bulan dengan kejang demam sederhana
Tujuan : Setelah dilakukan asuhan kebidanan diharapkan tidak terjadi
kejang demam berulang
Kriteria hasil : Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
Tanda-tanda vital dalam batas normal
Suhu : (36,5oC - 37,5 oC)
Nadi : (120 x/menit - 160 x/menit)
Pernafasan : ( 30 x/menit - 60 x / menit )
19
Kejang teratasi
Suhu turun
Intervensi
1. Jelaskan pada Ibu tentang keadaan anaknya
R/ Ibu mengerti tentang keadaan anaknya dan lebih kooperatif
2. Observasi TTV
R/ Untuk deteksi dini adanya kelainan
3. Menyarankan untuk memakaikan pakaian yang longgar pada anak
R/ Untuk mencegah terjadinya sesak
4. Menyarankan untuk memposisikan anak dengan posisi kepala miring
R/ Untuk mencegah terjadinya aspirasi isi lambung
5. Lakukan penghisapan lendir secara teratur dan hati-hati
R/ Untuk mencegah dan membebaskan jalan nafas
6. Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian terapi
R/ Untuk penanganan lebih intensif
20
Potensial terjadi demam berulang
Tujuan : Setelah dilakukan asuhan kebidanan diharapkan tidak terjadi
kejang demam berulang
Kriteria hasil : Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Composmetis
Tanda-tanda vital dalam batas normal
Nadi : (120 - 160 x/menit)
Suhu : (36,5oC - 37,5 oC)
Pernafasan : ( 30 - 60 x / menit )
Intervensi
1. Lakukan penghisapan lendir pada mulut dan hidung
R/ Untuk membebaskan jalan nafas
2. Atur posisi kepala sedikit ekstensi
R/ Membantu memberikan kenyaman pada anak
3. Longgarkan pakaian anak
R/ Untuk mencegah terjadinya sesak
VI. IMPLEMENTASI
Tanggal : 11-8-2008
Jam : 01.00 wib
Dx : An F usia 7 bulan dengan kejang demam sederhana
21
7. Melakukan kolaborasi dengan dokter untuk penangan selanjutnya
VII. EVALUASI
Tanggal : 11-8-2008
Jam : 01.30 WIB
Dx : An F usia 7 bulan dengan kejang demam sederhana
Intervensi
1. Ibu mengerti dengan penjelasan petugas tentang keadaan anaknya
2. Ibu akan menuruti semua anjuran petugas kesehatan
3. Anak sudah bisa bernafas normal dan kondisinya stabil
4. Suhu tubuh anak sudah turun
5. Kejang teratasi
6. Masalah potensial tidak terjadi
22
BAB IV
PEMBAHASAN
23
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat ditarik dalam pembuatan asuhan kebidanan
pada Bayi Ny F umur 7 bulan dengan kejang demam sederhana yaitu pada
tahap pengkajian yang terdiri dari alur data subjektif diperoleh data secara
lengkap. Data yang didapatkan dalam pengkajian digunakan sebagai dasar
dalam menentukan identifikasi diagnosa atau masalah terhadap keadaan yang
dialami oleh anak. Anak mengalami keadaan yang gawat darurat sehingga
untuk penulisan kebutuhan segera diperlukan kolaborasi dengan dokter dalam
pemberian terapi.
Pada penatalaksanaan rencana tindakan disusun berdasarkan keadaan
yang dialami oleh anaki dan juga disesuaikan dengan kebutuhan anak. Setelah
rencana tindakan telah disusun dengan baik maka tahap selanjutnya adalah
melaksanakan rencana tindakan yang telah disusun sebelumnya.
Evaluasi yang didapat berdasarkan asuhan kebidanan yang diberikan
anak mengalami kemajuan dalam keadaan kesehatan.
5.2 Saran
1. Bagi petugas kesehatan
a. Dalam memberikan terapi sebelumnya sudah kolaborasi dengan
dokter supaya tidak terjadi kesalahan dalam melakukan tindakan
b. Selalu memberi informasi tentang keadaan anak terhadap keluarganya
supaya keluarga lebih kooperatif dalam memahami keadaan anaknya.
2. Bagi masyarakat
a. Keluarga diharapkan selalu bekerjasama dengan petugas kesehatan
dalam proses pelayanan kesehatan sehingga asuhan dapat berjalan
dengan baik.
b. Melaksanakan saran dan perunjuk yang diberikan oleh petugas
kesehatan.
24
DAFTAR PUSTAKA
25