Kebidanan
St. Nurbaya
Syarat suatu profesi ada kode etik
Profesi kesehatan :
Hubungan
• Pasien
• Kesejawatan
• Antar Profesi
• Lingkungan
Norma
Aturan Norma Sanksi Kesusilaan
moral (etika)
2
Norma dan Etika
1. Norma
a. Pengertian
Patokan/ukuran/pedoman untuk berperilaku bagi
seseorang
b. Jenis Norma
Norma Kepercayaan
Norma Kesusilaan
Norma Kesopanan
Norma Hukum mengatur hub antar pribadi
3
c. Aspek Norma
Aspek hidup pribadi
• Norma kepercayaan untuk mencapai
kesucian hidup pribadi
• Norma kesusilaan untuk kebaikan hidup
pribadi dan ahlak
4
2. Etika
a. Pengertian
• Norma kesusilaan
• Sikap moral
• Altruisme
Fidelity Kesetiaan
Confidentially Menjaga kerahasiaan
5
c. Perbedaan Etik dan Hukum
Etik Hukum
Tujuan Hidup Wibawa profesi Kedamaian /
Keadilan
Pembentukan Kelompok profesi Penguasa
6
d. Etika Hukum dan Perilaku Manusia
ETIKA HUKUM
Perilaku Manusia
7
e. Perbedaan Etika Profesi, Disiplin Profesi dan Hukum
11
Profesionalisme – ?
• Status profesional tidak merupakan hak yang
melekat hanya dengan kualifikasi tapi juga
diberikan kepercayaan oleh masyarakat.
• Publik harus percaya dan melihat para
profesional sebagai dapat dipercaya.
• Untuk dapat dipercaya para profesional harus
memenuhi kewajiban yang diharapkan oleh
masyarakat.
• Kegagalan untuk memenuhi kepercayaan dan
tingkah laku dan standar profesional akan mengakibatkan
kehilangan status profesi tersebut.
12
Bidan sebagai profesi memiliki ciri-ciri
1.Mengembangkan pelayanan yg unik kpd msy
2.Melalui program pendidikan Unt profesi bidan
3.Memiliki pengetahuan ilmiah,Standart pelayanan ,Standart
praktek,Standart pendidikan.
4. Mempunyai kode etik,etika kebidanan
5. Mempunyai kebebasan dlm mengambil keputusan dalam
nenjalankan profesinya
6. Mendapat imbalan jasa dalam pelayanan
7. Memiliki organisasi profesi
8. Mempunyai kewenangan,peran dan fungsi, kompetensiyg jelas
dan terukur
9. Diakui dan diperlukan masyarakat
Hambatan dalam Profesionalisme
• Arogan Sombong
• Monopoli Tamak
• Penyalahgunaan kekuasaan
• Representasi yang salah
• Perusakan
• Konflik kepentingan
• Ketidaksungguhan
14
“Knowing is not enough; we must apply.
Willing is not enough; we must do.” —Goethe
Etika Profesi
Profesi
Pedoman
Diterapkan
pada proses
15
Social Contract
Professionals - Community
Privilege
Autonomy
Self Regulation
Moral responsibility (Ethics) High
standard competence
16
Profil Bidan Indonesia terdiri dari 5
aspek/peran
Decision Midwifery
Maker Care Provider
05/28/2023
Manager 17
Kode etik Bidan Indonesia
Kode etik : Suatu ciri profesi yg
bersumber dari nilai –nilai internal
dan eksternal suatu disiplin ilmu &
merupakan suatu pernyataan
komprehensif suatu profesi yg
memberikan tuntunan bagi
anggotanya dalam melaksanakan
tugas pengabdiannya
18
Kode etik Bidan Indonesia tdd :
6 elemen / kewajiban bidan terhadap
24
6. Kewajiban bidan terhadap: Pemerintah, Nusa-
bangsa Dan Tanah Air
o Senantiasa melaksanakan ketentuan pemerintah
dalam bidang kesehatan, khususnya dalam
pelayanan KIA, kesehatan reproduksi, Keluarga
Berencana, dan kesehatan keluarga.
o Berpartisipasi dan menyumbangkan pemikiran
kepada pemerintah untuk meningkatkan mutu
dan jangkauan pelayanan kesehatan, terutaama
pelayanan KIA – KB dan Kesehatan Keluarga
‘Midwives reach out women where ever they are’
“Tugas sucimu sbg penyelamat seluruh wanita di
mayapada …….”
25
PERBANDINGAN KODE ETIK IBI – ICM
IBI 2007 ICM 2008 –2014
Kewajiban bidan terhadap: I. Hubungan Kebidanan /
1. Klien / pasien dan Midwifery Relationship
masyarakat (8 item).
2. Tugas nya sebagai Bidan
II. Praktek Kebidanan
3. Sejawat & Tenaga
Kesehatan lainnya
/Midwifery Practice (6)
4. Profesi nya sendiri III. Tanggung jawab
(Bidan) profesional bidan (5)
5. Diri sendiri IV. Kemajuan pengetahuan
6. Pemerintah, nusa – dan praktek bidan (3)
bangsa dan tanah air –
Indonesia.
26
NILAI-NILAI DALAM PENETAPAN KEPUTUSAN ETIK
a. Nilai Personal
• Kejujuran berkata benar, tepat janji,
tidak membohongi klien
• Kompeten memiliki kemampuan
intelektual, interpersonal, teknikal
• Etis penuh kepedulian, rasa kasih
sayang kepada sesama, empati
27
Nilai Budaya dan Agama
mengenal budaya dan agama sbg bahan
pertimbangan dalam pengambilan keputusan
(mengenal praktik budaya yang bermanfaat,
yang tidak jelas manfaat dan kerugiannya dan
yang merugikan / membahayakan kesehatan ibu
dan atau janin – bayinya).
memfasiltasi klien untuk melaksanakan
kegiatan keagamaan sesuai agama yang
dianutnya.
28
c. Hubungan dan komunikasi penting untuk
mencegah & mengatasi konflik, menyampaikan
kepedulian
• Komunikasi yang terbuka
• Komunikasi verbal dan non verbal
• Komunikasi secara tertulis
• Pendokumentasian yang tepat
• Kerja kolaboratif
• Diskusi informal dengan menejemen, anggota tim
multidisiplin,
• Konsultasi dengan komite/ otoritas terkait - relevan
29
Pemecahan Masalah Etik:
Teori yang mendasari dalam
pengambilan keputusan etik
1. Utilitarianisme
2. Deontologi
30
Utilitarianisme
– Tindakan utilitarianisme dinilai berdasarkan
kebahagiaan yang diciptakan, keuntungan atau
kebaikan, semakin dinilai benar/tepat,
mengutamakan efisiensi dari tindakan.
– Aturan utilitarianisme, menilai suatu tindakan
menurut aturan moral, aturan yang baik yang
menghasilkan kebaikan,suatu tindakan dikatakan
benar jika berada dibawah aturan yang benar.
– Prinsip utilitarisme sebagai the greatest happiness
fot the greatest number (kebahagiaan yang sebesar
mungkin bagi jumlah yang sebesar mungkin).
Jeremi Bentham (1748-1832) dan John Stuart Mill
(1806-1873). 31
DEONTOLOGI
memprioritaskan “tugas” atau
“kewajiban”, tanpa
mengindahkan konsekuensinya,
dimanapun tempatnya dan
kemampuan yang dimilikinya
” Perbuatan adalah baik jika dilakukan karena harus dilakukan” atau dengan kata lain
dilakukan sebagai kewajiban. Immanuel Kant ( 1724 – 1804) dari Jerman
32
CONTOH
MASALAH KONFLIK & DILEMA MORAL DALAM
KEBIDANAN & KESEHATAN REPRODUKSI
1. Berkaitan dengan IPTEK
Bayi Tabung, Skrining Bayi ( mendeteksi
potensi cacad bawaan untuk aborsi), Donor
Sperma, Penelitian dg menggunakan objek
manusia/klien
2. Berkaitan dengan Sosial-Budaya,Agama atau
Kepercayaan – pamali.
Transfusi darah, Penggunaan ALKON, ASI, Adopsi
anak, larangan bg bumil, bufas, menyusui
33
3. Berkaitan dengan Tindakan
Medis/Intervensi Kebidanan yg appropriate
SC, Episiotomi, Penggunaan USG, Vakum
Ekstrasi/Forsep dll.
4. Berkaitan dgn moral :
Aborsi pada kehamilan yg tidak di inginkan,
jenis kelamin tertentu. anak cacad, remaja,
percobaan/ penelitian dgn embryo.
34
Goal of midwife ethics :
• to improve the quality of patient care
PATIENT SAFETY
• by identifying, analysing, and attempting
to resolve the ethical problems that arise
in the practice of clinical obstetric
MEDICAL/ OBSTETRIC GOALS
• by midwives PROFESSIONAL
DIGNITY
35
Misoprostol intrapartum ???
Risk taking ???
Manfaat ??? Ruptura uteri
36
TRAUMA LAHIR
TERKAIT MASALAH ETIK & HUKUM
05/28/2023 37
PEMBAGIAN TUGAS SESUAI JENJANG
Jenjang Tugas / Fungsi Contoh
Trampil - Mengidentifikasi masalah 1. kerahasiaan, tindakan,
Pemula / permintaan tertentu.
Etik 2. Rujukan – SC intervensi yg
1. Klien / pasien dan masyarakat tidak perluPemakianan alat-
2. Tugas nya sebagai Bidan 3. Menjaga Korps Bidan –
3. Sejawat & Tenaga Kesehatan tugas – jampersal, nama
lainnya baik, kehormatan/ martabat
4. Profesi nya sendiri (Bidan) – aborsi, jual anak kwetansi
5. Diri sendiri fiktif dll
6. Pemerintah, nusa – bangsa dan 4. Menjaga kesehatan –
tanah air – Indonesia. kompetensi
Dalam pelaksanaan – implementasi, 5. Tanggung jawab pada tugas –
berkonsultasi dengan bidan jenjang laporan – data akurat – dana-
pemborosan, absen, mangkir
lebih tinggi. dll
38
Jenjang/ JPL Tugas / Fungsi Contoh
39
05/28/2023
Embrio 4 minggu
Jenjang Tugas / Fungsi Contoh
05/28/2023 41
Jenjang Tugas / Fungsi Contoh
05/28/2023 42
PENGEMBANGAN
KARAKTER BIDAN
BIDAN DAPAT MENJADI !
Bidan Berprestasi
Bidan Berdedikasi
Bidan Professional
Namun Bidan Dapat Pula
Menjadi !
Bidan Yang........
R E
C E S
nan EM
I N (S e
Bu g Bas U
s–
K S h l a
I k g u h )
ID A k
u lus sung
T uh-
da ya a B
Ab asi &
T d a
(Ti Sung
ak
g s)
Tid
AKIBATNYA:
Kinerja berkurang, kepercayaan masyarakat menurun,
banyak malpraktik atau kejahatan dilakukan oleh
Bidan
Kenapa aku dijual bu bidan ?
Pengembangan Karakter Bidan dimulai
dengan memahami.....
1 2
3 4
NILAI-NILAI YANG BAIK
KRITERIA BIDAN
DALAM PEMBENTUKAN
PROFETIK?
KARAKTER ?
Hakekat Karakter
• Menurut Simon Philips (2008), karakter adalah
kumpulan tata nilai yang menuju pada suatu
sistem, yang melandasi pemikiran, sikap, dan
perilaku yang ditampilkan. Sedangkan Doni
Koesoema A (2007) memahami bahwa karakter
sama dengan kepribadian. Kepribadian dianggap
sebagai ”ciri, atau karakteristik, atau gaya, atau
sifat khas dari diri seseorang yang bersumber dari
bentukan-bentukan yang diterima dari lingkungan
• Sementara Winnie memahami bahwa istilah karakter memiliki dua
pengertian tentang karakter. Pertama, ia menunjukkan bagaimana
seseorang bertingkah laku. Apabila seseorang berperilaku tidak
jujur, kejam, atau rakus, tentulah orang tersebut memanifestasikan
perilaku buruk. Sebaliknya, apabila seseorang berperilaku jujur,
suka menolong, tentulah orang tersebut memanifestasikan karakter
mulia. Kedua, istilah karakter erat kaitannya dengan ‘personality’.
Seseorang baru bisa disebut ‘orang yang berkarakter’ (a person of
character) apabila tingkah lakunya sesuai kaidah moral.
Sedangkan Imam Ghozali menganggap bahwa
karakter lebih dekat dengan akhlaq, yaitu
spontanitas manusia dalam bersikap, atau
melakukan perbuatan yang telah menyatu
dalam diri manusia sehingga ketika muncul
tidak perlu dipikirkan lagi.
FUNGSI KARAKTER
Selain memperkecil resiko kehancuran, karakter
juga menjadi modal yang sangat penting untuk
bersaing dan bekerja sama secara tangguh dan
terhormat di tengah-tengah profesi kesehatan
lain baik di dalam maupun di luar negeri.
URGENSI PENGEMBANGAN KARAKTER
”Pilar akhlak (moral) yang dimiliki (mengejewantah)
dalam diri seseorang, sehingga ia menjadi orang yang
berkarakter baik (good character), memiliki sikap jujur,
sabar, rendah hati, tanggung jawab dan rasa
hormat, yang tercermin dalam kesatuan organisasi
pribadi yang harmonis dan dinamis. Tanpa nilai-nilai
moral dasar (basic moral values) yang senantiasa
mengejewantah dalam diri pribadi kapan dan dimana
saja, orang dapat dipertanyakan kadar keimanan dan
ketaqwaan
Nilai-nilai yang perlu dikembangkan dalam
pembentukan Karakter
1.Kejujuran
2.Loyalitas dan dapat diandalkan
3.Hormat
4.Cinta
5.Ketidak egoisan dan sensitifitas
6.Baik hati dan pertemanan
7.Keberanian
8.Kedamaian
9.Mandiri dan Potensial
10.Disiplin diri dan Moderasi
11.Kesetiaan dan kemurnian
12.Keadilan dan kasih sayang
BIDAN PROFETIK
1. Seorang intelektual profetik tidak memikirkan
dirinya sendiri, tetapi berpikir bagaimana dapat
memberikan sebanyak-banyaknya bagi lingkungan.
2. Sadar sebagai makhluq ciptaan Tuhan. Sadar sebagai
makhluq muncul ketika ia mampu memahami
keberadaan dirinya, alam sekitar, dan Tuhan YME.
Konsepsi ini dibangun dari nilai-nilai transendensi.
3. Cinta Tuhan. Orang yang sadar akan keberadaan
Tuhan meyakini bahwa ia tidak dapat melakukan
apapun tanpa kehendak Tuhan. Oleh karenanya
memunculkan rasa cinta kepada Tuhan. Orang yang
cinta Tuhan akan menjalankan apapun perintah dan
menjauhi larangan-Nya.
3. Bermoral. Jujur, saling menghormati, tidak sombong,
suka membantu, dll merupakan turunan dari manusia
yang bermoral.
68