Anda di halaman 1dari 68

Etika dalam Profesi

Kebidanan
St. Nurbaya
Syarat suatu profesi  ada kode etik
Profesi kesehatan :

Hubungan
• Pasien
• Kesejawatan
• Antar Profesi
• Lingkungan

Norma
Aturan Norma Sanksi Kesusilaan
moral (etika)

2
Norma dan Etika
1. Norma
a. Pengertian
Patokan/ukuran/pedoman untuk berperilaku bagi
seseorang

b. Jenis Norma
Norma Kepercayaan
Norma Kesusilaan
Norma Kesopanan
Norma Hukum  mengatur hub antar pribadi

3
c. Aspek Norma
Aspek hidup pribadi
• Norma kepercayaan untuk mencapai
kesucian hidup pribadi
• Norma kesusilaan untuk kebaikan hidup
pribadi dan ahlak

Aspek hidup antar pribadi


• Norma sopan-santun dengan tujuan: Pleasant
living together
• Norma hukum dengan tujuan: Peaceful
living together

4
2. Etika
a. Pengertian
• Norma kesusilaan
• Sikap moral
• Altruisme

b. Prinsip Moral Profesi

Autonomy Menghormati hak pasien


Beneficence Berorientasi pada kebaikan pasien

Non maleficence Tidak mencelakakan/ memperburuk


(keadaan pasien)

Justice Tidak membedakan / diskriminasi


Veracity Kebenaran

Fidelity Kesetiaan
Confidentially Menjaga kerahasiaan
5
c. Perbedaan Etik dan Hukum

Etik Hukum
Tujuan Hidup Wibawa profesi Kedamaian /
Keadilan
Pembentukan Kelompok profesi Penguasa

Materi Kewajiban Hak & kewajiban

Sanksi Kelompok profesi Penguasa


Tanggung Jawab Pelanggar Pelanggar
 perdata

6
d. Etika Hukum dan Perilaku Manusia

ETIKA HUKUM

Perilaku Manusia

7
e. Perbedaan Etika Profesi, Disiplin Profesi dan Hukum

Etika Disiplin Hukum


Masalah Moral Standar profesi/ Norma hukum
• Baik-buruk perilaku-pelayanan

Dilemma Norma Pelanggaran standar Pelanggaran norma


internal (etika profesi (benar-salah) hukum (benar-salah)
profesi)
Kehormatan Profesi Kualitas Profesi Kedamaian
• Kualitas Moral (pelayanan-perilaku) (mencegah-mengatasi
konflik)
• Perdata-pidana

Konsil – Joint Pengadilan


Commission
MKEK-Org. Profesi • Hakim
• Anggota profesi
• Anggota profesi • Penggugat/jaksa
• Masyarakat
• Pemerintah • Tergugat/terdakwa

Lingkup-sasaran Lingkup-sasaran: Lingkup-sasaran:


• Diri sendiri Pasien/klien • Profesi
• Underskilled • Rumah sakit
• Communication
- kelalaian
Problem Sexual
8
F. Kode Etik Komunitas profesi
Inti Kode Etik Profesi Prinsip Umum Profesi

Karakter profesi yang seharusnya & tidak seharusnya


Dasar etika dinilai:
• Sikap berbuat baik
• Tidak merugikan orang lain
• Adil
• Menghormati otonomi pasien
• Tanggung jawab - akuntabel
• Memenuhi standar
• Mengabdi pada tuntutan luhur profesi
9
Pengertian Kode Etik
Profesi
Kode etik Profesi Bidan merupakan suatu
pernyataan komprehensif dari peofesi
kebidanan yang memberikan tuntunan bagi
anggota profesi kebidanan untuk melaksanakan
npraktek dalam bidang kebidanan baik yang
berhubungan dengan klieb atau pasien,
keluarga, masyarkat, teman sejawat, profesi dan
diri sendiri
10
Tujuan Kode Etik
• Alat kohesi profesi
• Mengatur disiplin bagi anggota .

• Pedoman bagi anggota


• Dokumen publik
• Melindungi publik dari praktek yang
tidak etis

11
Profesionalisme – ?
• Status profesional tidak merupakan hak yang
melekat hanya dengan kualifikasi tapi juga
diberikan kepercayaan oleh masyarakat.
• Publik harus percaya dan melihat para
profesional sebagai dapat dipercaya.
• Untuk dapat dipercaya para profesional harus
memenuhi kewajiban yang diharapkan oleh
masyarakat.
• Kegagalan untuk memenuhi kepercayaan dan
tingkah laku dan standar profesional akan mengakibatkan
kehilangan status profesi tersebut.

12
Bidan sebagai profesi memiliki ciri-ciri
1.Mengembangkan pelayanan yg unik kpd msy
2.Melalui program pendidikan Unt profesi bidan
3.Memiliki pengetahuan ilmiah,Standart pelayanan ,Standart
praktek,Standart pendidikan.
4. Mempunyai kode etik,etika kebidanan
5. Mempunyai kebebasan dlm mengambil keputusan dalam
nenjalankan profesinya
6. Mendapat imbalan jasa dalam pelayanan
7. Memiliki organisasi profesi
8. Mempunyai kewenangan,peran dan fungsi, kompetensiyg jelas
dan terukur
9. Diakui dan diperlukan masyarakat
Hambatan dalam Profesionalisme
• Arogan  Sombong
• Monopoli  Tamak
• Penyalahgunaan kekuasaan
• Representasi yang salah
• Perusakan
• Konflik kepentingan
• Ketidaksungguhan

14
“Knowing is not enough; we must apply.
Willing is not enough; we must do.” —Goethe

Etika Profesi

Profesi

Pedoman

Diterapkan
pada proses
15
Social Contract

Professionals - Community

Privilege
Autonomy
Self Regulation
Moral responsibility (Ethics) High
standard competence

Market control PROFESIONALISM


working condition

16
Profil Bidan Indonesia terdiri dari 5
aspek/peran
Decision Midwifery
Maker Care Provider

Communic Community Leader


(Empowering &
ator advocating)

05/28/2023
Manager 17
Kode etik Bidan Indonesia
Kode etik : Suatu ciri profesi yg
bersumber dari nilai –nilai internal
dan eksternal suatu disiplin ilmu &
merupakan suatu pernyataan
komprehensif suatu profesi yg
memberikan tuntunan bagi
anggotanya dalam melaksanakan
tugas pengabdiannya
18
Kode etik Bidan Indonesia tdd :
6 elemen / kewajiban bidan terhadap 

1. Klien / pasien dan masyarakat


2. Tugas nya sebagai Bidan
3. Sejawat & Tenaga Kesehatan lainnya
4. Profesi nya sendiri (Bidan)
5. Diri sendiri
6. Pemerintah, nusa – bangsa dan tanah air –
Indonesia.
19
1. kewajiban bidan terhadap Klien / pasien & masyarakat:
 Menjungjung tinggi, menghayati & mengamalkan
sumpah jabatannya dlm melaksanakan tugas
pengabdiannya.
 Senantiasa berpedoman pada peran (5), tugas &
tanggung jawab sesuai dgn kebutuhan klien, keluarga
dan masyarakat.
 Dalam menjalan tugas, Bidan mendahulukan
kepentingan klien, menghormati hak & nilai yg di anut
klien.
 Senantiasa mendahulukan kepentingan klien, keluarga &
masyarakat dgn identitas yg sama sesuai kebutuhan
berdasarakan kemampuan yg dimilikinya.
 Menciptakan suasana yg serasi dlm pelaksanaan tugas
dgn mendorong partisipasi masyarakat untuk
20
meningkatkan derajat kesehtan secara optimal.
2. Kewajiban terhadap tugasnya sbg bidan
(menjaga citra profesi):
 Senantiasa memberi pelayanan paripurna
sesuai kemampuan prof (kompetensi) yg di
miliki berdasarakan kebutuhan klien,
keluarga & masyarakat.
 Memberi pertolongan sesuai kewenangan dlm
mengambil keputusan termasuk konsultasi,
kolaborasi dan rujukan.
 Menjamin kerahasiaan yg di percayakan kpd
nya, kecuali di minta oleh pengadilan atu di
perlukan demi kepentingan klien.
21
3. Kewajiban bidan terhadap Sejawat &
nakes lainnya
 Menjalin hubungan baik dgn teman
sejawat & nakes lain untuk
menciptakan suasana kerja yg
serasi.
 Saling menghormati dan saling
mendukung antara teman sejawat
& Profesi Kesehatan lainnya.
22
4. Kewajiban bidan terhadap profesi bidan:
 Menjaga nama baik & menjunjung tinggi
citra profesi dgn menampilkan kepribadian yg
bermartabat & memberi pelayanan bermutu.
 Senantiasa mengembangkan diri &
meningkat- kan kemampuan profesinya sesuai
pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi
& kajian yg rasional.
 Berperan serta dalam kegiatan penelitian &
pemanfaatan hasil penelitian untuk
meningkatkan mutu layanan dan citra profesi
 evidence based practice.
23
5. Kewajiban bidan terhadap diri sendiri:

 Memelihara kesehatan sendiri agar dapat


melaksanakan tugas profesi dgn baik.
 Meningkatkan pengetahuan & ketrampilan
sesuai dgn perkembangan ilmu
pengetahuan, tehnologi, kebijakan
Organisasi profesi dan pemerintah.
 Memelihara kepribadian & penampilan diri
 pola hidup sehat – wajar.

24
6. Kewajiban bidan terhadap: Pemerintah, Nusa-
bangsa Dan Tanah Air
o Senantiasa melaksanakan ketentuan pemerintah
dalam bidang kesehatan, khususnya dalam
pelayanan KIA, kesehatan reproduksi, Keluarga
Berencana, dan kesehatan keluarga.
o Berpartisipasi dan menyumbangkan pemikiran
kepada pemerintah untuk meningkatkan mutu
dan jangkauan pelayanan kesehatan, terutaama
pelayanan KIA – KB dan Kesehatan Keluarga
‘Midwives reach out women where ever they are’
“Tugas sucimu sbg penyelamat seluruh wanita di
mayapada …….”
25
PERBANDINGAN KODE ETIK IBI – ICM
IBI 2007 ICM 2008 –2014
Kewajiban bidan terhadap: I. Hubungan Kebidanan /
1. Klien / pasien dan Midwifery Relationship
masyarakat (8 item).
2. Tugas nya sebagai Bidan
II. Praktek Kebidanan
3. Sejawat & Tenaga
Kesehatan lainnya
/Midwifery Practice (6)
4. Profesi nya sendiri III. Tanggung jawab
(Bidan) profesional bidan (5)
5. Diri sendiri IV. Kemajuan pengetahuan
6. Pemerintah, nusa – dan praktek bidan (3)
bangsa dan tanah air –
Indonesia.
26
NILAI-NILAI DALAM PENETAPAN KEPUTUSAN ETIK

a. Nilai Personal
• Kejujuran  berkata benar, tepat janji,
tidak membohongi klien
• Kompeten  memiliki kemampuan
intelektual, interpersonal, teknikal
• Etis  penuh kepedulian, rasa kasih
sayang kepada sesama, empati

27
Nilai Budaya dan Agama
 mengenal budaya dan agama  sbg bahan
pertimbangan dalam pengambilan keputusan
(mengenal praktik budaya yang bermanfaat,
yang tidak jelas manfaat dan kerugiannya dan
yang merugikan / membahayakan kesehatan ibu
dan atau janin – bayinya).
 memfasiltasi klien untuk melaksanakan
kegiatan keagamaan sesuai agama yang
dianutnya.

28
c. Hubungan dan komunikasi  penting untuk
mencegah & mengatasi konflik, menyampaikan
kepedulian
• Komunikasi yang terbuka
• Komunikasi verbal dan non verbal
• Komunikasi secara tertulis
• Pendokumentasian yang tepat
• Kerja kolaboratif
• Diskusi informal dengan menejemen, anggota tim
multidisiplin,
• Konsultasi dengan komite/ otoritas terkait - relevan
29
Pemecahan Masalah Etik:
Teori yang mendasari dalam
pengambilan keputusan etik
1. Utilitarianisme
2. Deontologi

30
Utilitarianisme
– Tindakan utilitarianisme dinilai berdasarkan
kebahagiaan yang diciptakan, keuntungan atau
kebaikan, semakin dinilai benar/tepat,
mengutamakan efisiensi dari tindakan.
– Aturan utilitarianisme, menilai suatu tindakan
menurut aturan moral, aturan yang baik yang
menghasilkan kebaikan,suatu tindakan dikatakan
benar jika berada dibawah aturan yang benar.
– Prinsip utilitarisme sebagai the greatest happiness
fot the greatest number (kebahagiaan yang sebesar
mungkin bagi jumlah yang sebesar mungkin).
Jeremi Bentham (1748-1832) dan John Stuart Mill
(1806-1873). 31
DEONTOLOGI
memprioritaskan “tugas” atau
“kewajiban”, tanpa
mengindahkan konsekuensinya,
dimanapun tempatnya dan
kemampuan yang dimilikinya
” Perbuatan adalah baik jika dilakukan karena harus dilakukan” atau dengan kata lain
dilakukan sebagai kewajiban. Immanuel Kant ( 1724 – 1804) dari Jerman

32
CONTOH
MASALAH KONFLIK & DILEMA MORAL DALAM
KEBIDANAN & KESEHATAN REPRODUKSI
1. Berkaitan dengan IPTEK
Bayi Tabung, Skrining Bayi ( mendeteksi
potensi cacad bawaan untuk aborsi), Donor
Sperma, Penelitian dg menggunakan objek
manusia/klien
2. Berkaitan dengan Sosial-Budaya,Agama atau
Kepercayaan – pamali.
Transfusi darah, Penggunaan ALKON, ASI, Adopsi
anak, larangan bg bumil, bufas, menyusui
33
3. Berkaitan dengan Tindakan
Medis/Intervensi Kebidanan yg appropriate
SC, Episiotomi, Penggunaan USG, Vakum
Ekstrasi/Forsep dll.
4. Berkaitan dgn moral :
Aborsi pada kehamilan yg tidak di inginkan,
jenis kelamin tertentu. anak cacad, remaja,
percobaan/ penelitian dgn embryo.

34
Goal of midwife ethics :
• to improve the quality of patient care 
PATIENT SAFETY
• by identifying, analysing, and attempting
to resolve the ethical problems that arise
in the practice of clinical obstetric 
MEDICAL/ OBSTETRIC GOALS
• by midwives  PROFESSIONAL
DIGNITY

35
Misoprostol intrapartum ???
Risk taking ???
Manfaat ??? Ruptura uteri

36
TRAUMA LAHIR
TERKAIT MASALAH ETIK & HUKUM

05/28/2023 37
PEMBAGIAN TUGAS SESUAI JENJANG
Jenjang Tugas / Fungsi Contoh
Trampil - Mengidentifikasi masalah 1. kerahasiaan, tindakan,
Pemula / permintaan tertentu.
Etik 2. Rujukan – SC intervensi yg
1. Klien / pasien dan masyarakat tidak perluPemakianan alat-
2. Tugas nya sebagai Bidan 3. Menjaga Korps Bidan –
3. Sejawat & Tenaga Kesehatan tugas – jampersal, nama
lainnya baik, kehormatan/ martabat
4. Profesi nya sendiri (Bidan) – aborsi, jual anak kwetansi
5. Diri sendiri fiktif dll
6. Pemerintah, nusa – bangsa dan 4. Menjaga kesehatan –
tanah air – Indonesia. kompetensi
Dalam pelaksanaan – implementasi, 5. Tanggung jawab pada tugas –
berkonsultasi dengan bidan jenjang laporan – data akurat – dana-
pemborosan, absen, mangkir
lebih tinggi. dll

38
Jenjang/ JPL Tugas / Fungsi Contoh

Trampil Memantau masalah etik 1. Klien / pasien dan


masyarakat
Pelaksanan dalam pelaksanaan Askeb 2. Tugas nya sebagai

lanjut/ Menjadi konsulen untuk 3.


Bidan
Sejawat & Tenaga
jenjang di bawahnya Kesehatan lainnya
4. Profesi nya sendiri
dalam masalah etik. (Bidan)
Membuat keputusan 5.
6.
Diri sendiri
Pemerintah, nusa –
dalam masalah etik bangsa dan tanah air –
dalam asuhan kebidanan. Indonesia.

39
05/28/2023
Embrio 4 minggu
Jenjang Tugas / Fungsi Contoh

Trampil Memantau kepatuhan 1. Klien / pasien dan


masyarakat
Penyelia pelaksanaan kode etik dalam 2. Tugas nya sebagai
askeb. Bidan
Memantau konsistensi dlm 3. Sejawat & Tenaga
Kesehatan lainnya
pelaksanaan kode etik dalam 4. Profesi nya sendiri
askeb. . (Bidan)
5. Diri sendiri
Mengusulkan penambahan 6. Pemerintah, nusa –
peninjauan peraturan / SOP s/h bangsa dan tanah air
masalah etik – Indonesia.

Pengurus Daerah Ikatan Bidan Indonesia


05/28/2023 Etika Prof - Os safety/ Lauren IBI 40
Jawa Barat
Jenjang Tugas / Fungsi Contoh
Ahli Melaksanakan tugas sesuai 1. Klien / masy
2. Tugas sebagai
Pertama kode etik pada kasus Bidan
kompleks- patologi dan 3. Sejawat -
kegawat daruratan, dilematis. nakes
Mengupayakan adanya 4. Profesi bidan
kesepakatan lintas profesi 5. Diri sendiri
tentang masalah etik pada 6. Pemerintah,
kasus patologi ke kegawat nusa – bangsa
daruratan kebidanan. dan tanah air –
Indonesia.

05/28/2023 41
Jenjang Tugas / Fungsi Contoh

Ahli Melakukan penelaahan Contoh:


Muda masalah etik pada kasus : - Alat bantu nafas
a. Fisiologi kebidanan BBL.
b. pathologis Kebidanan. - Kasus dilematis.
c. patologi ke kegawat - Prematur dgn
daruratan kebidanan. biaya tinggi.
d. Penggunaan alat – obat - Pemakaian alat
tertentu – kontroversial canggih / mahal.
e. Menjadi anggota team - Menetapkan
Komite Etik : asuhan – kebijakan b/d
penelitian. masalah etik.

05/28/2023 42
PENGEMBANGAN
KARAKTER BIDAN
BIDAN DAPAT MENJADI !
Bidan Berprestasi
Bidan Berdedikasi
Bidan Professional
Namun Bidan Dapat Pula
Menjadi !
Bidan Yang........

R E
C E S
nan EM
I N (S e
Bu g Bas U
s–
K S h l a
I k g u h )

ID A k
u lus sung
T uh-
da ya a B
Ab asi &
T d a
(Ti Sung
ak
g s)

Tid

AKIBATNYA:
Kinerja berkurang, kepercayaan masyarakat menurun,
banyak malpraktik atau kejahatan dilakukan oleh
Bidan
Kenapa aku dijual bu bidan ?
Pengembangan Karakter Bidan dimulai
dengan memahami.....

1 2

APA ITU KARAKTER ? FUNGSI KARAKTER ?

3 4
NILAI-NILAI YANG BAIK
KRITERIA BIDAN
DALAM PEMBENTUKAN
PROFETIK?
KARAKTER ?
Hakekat Karakter
• Menurut Simon Philips (2008), karakter adalah
kumpulan tata nilai yang menuju pada suatu
sistem, yang melandasi pemikiran, sikap, dan
perilaku yang ditampilkan. Sedangkan Doni
Koesoema A (2007) memahami bahwa karakter
sama dengan kepribadian. Kepribadian dianggap
sebagai ”ciri, atau karakteristik, atau gaya, atau
sifat khas dari diri seseorang yang bersumber dari
bentukan-bentukan yang diterima dari lingkungan
• Sementara Winnie memahami bahwa istilah karakter memiliki dua
pengertian tentang karakter. Pertama, ia menunjukkan bagaimana
seseorang bertingkah laku. Apabila seseorang berperilaku tidak
jujur, kejam, atau rakus, tentulah orang tersebut memanifestasikan
perilaku buruk. Sebaliknya, apabila seseorang berperilaku jujur,
suka menolong, tentulah orang tersebut memanifestasikan karakter
mulia. Kedua, istilah karakter erat kaitannya dengan ‘personality’.
Seseorang baru bisa disebut ‘orang yang berkarakter’ (a person of
character) apabila tingkah lakunya sesuai kaidah moral.
Sedangkan Imam Ghozali menganggap bahwa
karakter lebih dekat dengan akhlaq, yaitu
spontanitas manusia dalam bersikap, atau
melakukan perbuatan yang telah menyatu
dalam diri manusia sehingga ketika muncul
tidak perlu dipikirkan lagi.
FUNGSI KARAKTER
Selain memperkecil resiko kehancuran, karakter
juga menjadi modal yang sangat penting untuk
bersaing dan bekerja sama secara tangguh dan
terhormat di tengah-tengah profesi kesehatan
lain baik di dalam maupun di luar negeri.
URGENSI PENGEMBANGAN KARAKTER
 ”Pilar akhlak (moral) yang dimiliki (mengejewantah)
dalam diri seseorang, sehingga ia menjadi orang yang
berkarakter baik (good character), memiliki sikap jujur,
sabar, rendah hati, tanggung jawab dan rasa
hormat, yang tercermin dalam kesatuan organisasi
pribadi yang harmonis dan dinamis. Tanpa nilai-nilai
moral dasar (basic moral values) yang senantiasa
mengejewantah dalam diri pribadi kapan dan dimana
saja, orang dapat dipertanyakan kadar keimanan dan
ketaqwaan
Nilai-nilai yang perlu dikembangkan dalam
pembentukan Karakter
1.Kejujuran
2.Loyalitas dan dapat diandalkan
3.Hormat
4.Cinta
5.Ketidak egoisan dan sensitifitas
6.Baik hati dan pertemanan
7.Keberanian
8.Kedamaian
9.Mandiri dan Potensial
10.Disiplin diri dan Moderasi
11.Kesetiaan dan kemurnian
12.Keadilan dan kasih sayang
BIDAN PROFETIK
1. Seorang intelektual profetik tidak memikirkan
dirinya sendiri, tetapi berpikir bagaimana dapat
memberikan sebanyak-banyaknya bagi lingkungan.
2. Sadar sebagai makhluq ciptaan Tuhan. Sadar sebagai
makhluq muncul ketika ia mampu memahami
keberadaan dirinya, alam sekitar, dan Tuhan YME.
Konsepsi ini dibangun dari nilai-nilai transendensi.
3. Cinta Tuhan. Orang yang sadar akan keberadaan
Tuhan meyakini bahwa ia tidak dapat melakukan
apapun tanpa kehendak Tuhan. Oleh karenanya
memunculkan rasa cinta kepada Tuhan. Orang yang
cinta Tuhan akan menjalankan apapun perintah dan
menjauhi larangan-Nya.
3. Bermoral. Jujur, saling menghormati, tidak sombong,
suka membantu, dll merupakan turunan dari manusia
yang bermoral.

4. Bijaksana. Karakter ini muncul karena keluasan


wawasan seseorang. Dengan keluasan wawasan, ia akan
melihat banyaknya perbedaan yang mampu diambil
sebagai kekuatan. Karakter bijaksana ini dapat terbentuk
dari adanya penanaman nilai-nilai kebinekaan.
5. Pembelajar sejati. Untuk dapat memiliki
wawasan yang luas, seseorang harus senantiasa
belajar. Seorang pembelajar sejati pada
dasarnya dimotivasi oleh adanya pemahaman
akan luasnya ilmu Tuhan (nilai transendensi).
Selain itu, dengan penanaman nilai-nilai
kebinekaan ia akan semakin bersemangat untuk
mengambil kekuatan dari sekian banyak
perbedaan.
6. Mandiri. Karakter ini muncul dari penanaman
nilai-nilai humanisasi dan liberasi. Dengan
pemahaman bahwa tiap manusia dan bangsa
memiliki potensi dan sama-sama subjek
kehidupan maka ia tidak akan membenarkan
adanya penindasan sesama manusia. Darinya,
memunculkan sikap mandiri sebagai bangsa.
7. Kontributif. Kontributif merupakan cermin
seorang pemimpin.
Pedoman Pembentukan
karakter calon Bidan
KARAKTER BIDAN YG BAIK
• Karakter bidan yang baik memandang penting
akan kejujuran dan karakter dapat dipercaya
• Karakter yang baik didasarkan pada perilaku,
tindakan dan sikap seorang Bidan yang tidak
mempermalukan atau mencoreng nama baik
Profesinya.
• Karakter yang baik harus mampu mencetak
bidan yang dapat berpraktik aman dan
kompeten tanpa supervisi (mandiri).
HAL YANG TIDAK BOLEH DILAKUKAN
 Tindakan yang Aggressive, kekerasan atau perilaku yang
mengancam
 Kecurangan atau Plagiat
 Tindakan atau tuduhan kriminalCriminal
 Ketidakjujuran
 Penyalahgunaan obat-obatan terlarang dan mengkonsumsi
minuman keras
 Masalah dalam Praktik Kebidanan
 Perlikau atau Sikap Tidak Baik yang menetap/tidak berubah
 Perilaku tidak Professional
 Catatan Tindakan pelanggaran
MONITORING
DALAM ORGANISASI PROFESI

DALAM PROFESI KEBIDANAN SEBAGAI


ANGGOTA, PENGEMBANGAN
KARAKTER DIATUR DALAM KODE
ETIK PROFESI BIDAN
THANK YOU
Midwives save life

68

Anda mungkin juga menyukai