Anda di halaman 1dari 42

ETIKA & HUKUM

KESEHATAN

ST. MUNAWWARAH. M
KONSEP DASAR ETIKA, HUKUM
& MORAL
1. Definisi Etika , Hukum & Moral
2. Sistematika Etika
3. Fungsi etika dan moralitas dalam pelayanan
kebidanan
4. Prinsip etika & moralitas dlm pelayanan kebidanan
5. Etika moral dan nilai dalam praktik kebidanan
ETIKA
 Etik Yunani yaitu ethos Akhlak, adat kebiasaan,
watak, perasaan, sikap yg baik & layak.
 Etik suatu pertimbangan yg sistematis tntg perilaku benar/salah,
kebijakan/kejahatan yg berhubungan dgn perilaku.
 Menurut kamus Besar Bahasa Indonesia, etika adalah :
1. Ilmu tntg apa yg baik, apa yg buruk, dan tntg hak & kewajiban moral
2. Kumpulan/seperangkat asas/nilai yg berkenaan dgn akhlak.
3. Nilai yg bnr & slh yg dianut suatu golongan/masyarakat (Cecep,
2014).
ETIKET
 Menyangkut cara suatu perbuatan harus dilakukan
manusia
 Hanya berlaku dalam pergaulan
 Bersifat relative
 Hanya memandang manusia dari segi lahiriah saja,
sedang etika menyangkut manusia dari segi dalam.
MORAL
 Menurut Dian, I : Moral adalah nilai (value) yang berlaku
dalam suatu lingkungan sosial dan mengatur tingkah laku
seseorang.

 Maria Assumpta menambahkan bahwa pengertian moral


adalah aturan-aturan (rule) mengenai sikap (attitude) dan
perilaku manusia (human behavior) sebagai manusia.
MORALITAS
 Moralitas ad/ tradisi kepercayaan dalam
agama atau kebudayaan tentang perilaku yang
baik dan yang buruk.
 Moralitas memberi manusia aturan atau
petunjuk konkret tentang bagaimana harus
hidup.
KEGUNAAN MORAL
 Membantu manusia untuk mengambil sikap
dan bertindak tepat dalam menjalani hidup.
 Membantu mengambil keputusan tentang
tindakan apa yang kita lakukan
ETIKA & MORAL
PERSAMAAN :
Ke-2 nya mempunyai fungsi yang sama yaitu : Bagaimana
dan kemana kita harus melangkah dalam hidup.

PERBEDAANNYA :
Etika : “Apakah saya harus melangkah dengan cara itu?
Dan “Mengapa harus dengan cara itu”
Moralitas : “Inilah caranya Anda harus melangkah”
HUKUM
 Menurut E.M. Meyers: hukum adalah semua peraturan yang
mengandung pertimbangan kesusilaan ditujukan pada tingkah
laku manusia dalam masyarakat dan menjadi pedoman
pemimpin atau penguasa negara dalam melakukan tugasnya.
 Hukum berhubungan erat dengan moral, hukum tidak berarti
kalau tidak dijiwai oleh moralitas, sebaliknya moral hanya
sebatas hal yg abstrak saja tanpa adanya hukum. Supaya
prinsip etis ini berlaku di masyarakat maka harus diatur dengan
hukum
PERBEDAAN HUKUM & MORAL
 Ditulis sistematis, disusun dalam  Bersifat subyektif, tidak tertulis
kitab UU, mempunyai kepastian & mempunyai ketidakpastian
lebih besar & bersifat obyektif. lebih besar.
 Hukum membatasi pd tingkah  Menyangkut sikap batin
laku lahiriah saja & hukum seseorang.
meminta legalitas.
 Tidak bersifat memaksa, sanksi
 Bersifat memaksa & mempunyai moral, hati nurani tidak tenang,
sanksi. sanksi dari Tuhan.
 Didasarkan atas kehendak masy  Didasarkan pd norma moral yg
& negara, masy & negara dapat melebihi masy & negara & tidak
merubah hukum, hukum tidak dapat dirubah. Moral menilai
menilai moral hukum
SISTEMATIKA ETIKA
Sikap thd
manusia
Etika keluarga
Etika Etika politik
Umum Etika ling hidup
Etika
Etika Individual

Etika Etika profesi


Khusus - etika kedokteran
- etika jurnalistik
Etika - etika bisnis
Sosial - etika guru/dosen
dll
SUMBER ETIKA
· Agama
Etika :
· Budaya ·Moral -Etika sebagai
· Pancasila ·Nilai
falsafah moral
· Undang2
-Pengertian etika
-Prinsip etika
Fungsi Etika dan Moralitas Dalam
Pelayanan Kebidanan
 Menjaga otonomi dari setiap individu khususnya bidan dan klien.
 Menjaga kita untuk melakukan tindakan kebaikan dan mencegah
tindakan yang merugikan / membahayakan orang lain.
 Menjaga privacy setiap individu.
 Mengatur manusia untuk berbuat adil & bijaksana sesuai dengan
porsinya.
 Dengan etik kita mengetahui apakah suatu tindakan itu dapat
diterima dan apa alasannya.
Fungsi Etika dan Moralitas Dalam
Pelayanan Kebidanan
 Mengarahkan pola pikir seseorang dalam bertindak atau dalam
menganalisis suatu masalah.
 Menghasilkan tindakan yang benar.
 Mendapatkan informasi tentang hal yg sebenarnya.
 Memberikan petunjuk terhadap tingkah laku/perilaku manusia
antara baik, buruk, benar atau salah sesuai dengan moral yg
berlaku pd umumnya.
Fungsi Etika dan Moralitas Dalam
Pelayanan Kebidanan
 Berhubungan dengan pengaturan hal2 yg bersifat abstrak.
 Memfasilitasi proses pemecahan masalah etik.
 Mengatur tata cara pergaulan baik di dalam tata tertib masy maupun
tata cara di dalam organisasi profesi.
 Mengatur sikap, tindak tanduk orang dalam menjalankan tugas
profesinya yg biasa disebut kode etik profesi.
Etika moral dan nilai dalam praktik
kebidanan
 Sikap etis profesional bidan akan mewarnai dalam setiap langkahnya,
termasuk dalam mengambil keputusan dalam merespon situasi yang
muncul dalam asuhan.
 Etik merupakan suatu pertimbangan yang sistematis tentang perilaku
benar atau salah, kebajikan atau kejahatan yang berhubungan dengan
perilaku.
 Klarifikasi nilai (Values) merupakan suatu proses dimana seseorang
dapat mengerti sistim nilai-nilai yang melekat pada dirinya sendiri.
Fase Dalam Klarifikasi nilai-nilai
yang perlu dipahami oleh bidan :
Fase Pilihan
 Kebebasan memilih kepercayaan serta menghargai keunikan setiap
individu.
 Perbedaan dalam kenyataan hidup selalu ada asuhan yang diberikan
bukan hanya karena martabat seseorang tetapi hendaknya
perlakuan yang diberikan mempertimbangkan sebagaimana kita
ingin diperlakukan.
 Keyakinan bahwa penghormatan terhadap martabat seseorang akan
merupakan konsekuensi terbaik bagi semua masyarakat.
Fase Dalam Klarifikasi nilai-nilai
yang perlu dipahami oleh bidan :
Fase Penghargaan
 Bangga dan bahagia dengan pilihan sendiri (Anda merasa senang bila
mengetahui asuhan yang anda berikan dihargai pasien atau klien serta
sejawat atau supervisor memberikan pujian atas keterampilan
hubungan interpersonal yang terjadi).
 Dapat mempertahankan nilai-nilai tersebut bila ada seseorang yang
tidak bersedia memperhatikan martabat manusia sebagaimana
mestinya.
Fase Dalam Klarifikasi nilai-nilai
yang perlu dipahami oleh bidan :
Fase Tindakan
 Gabungkan nilai-nilai tersebit ke dalam pekerjaan sehari-
hari.
 Upayakan selalu konsisten untuk menghargai martabat
manusia dalam kehidupan pribadi dan profesional sehingga
timbul rasa sensitif atas tindakan yang dilakukan.
CIRI- CIRI PROFESIONAL
T. RAKA JONI, 1980 a. Menguasai visi yang mendasari ketrampilan
b. Mempunyai wawassan filosofi
c. Mempunyai pertimbangan rasional
d. Memiliki sifat yang positif serta mengembangkan mutu kerja

CV.GOOD a. Memerlukan persiapan dan pendidikan khusus bagi pelaku


b. Memiliki kecakapan profesional sesuai persyaratan yang telah dilakukan (organisasi profesi, pemerintah)
c. Mendapat pengakuan dari masyarakat dan pemerintah

SCEIN EH a. Terikat dengan pekkerjaan seumur hidup


b. Mempunyai motifasi yang kuat atau panggilan sebagai landasan pemilihan karirnya dan mempunyai
komitmen seumur hidup
c. Memiliki kelompok IPTEK
d. Mengambil keputusan demi klien
e. Berorientasi pada pelayanan dengan menggunakan keahlian demi kebutuhan klien
f. Pelayanan yang diberikan kepada klien berdasarkan kebutuhan objektif klien
g. Lebih mengetahui apa yang baik untuk klien mempunyai otonomi dalam mempertahankan tindakannya
h. Membentuk perkumpulan profesi untuk peraturan profesinya
i. Mempunyai kekuatan status dalam bidang keahliannya
j. Tidak diperbolehkan mengadakan advertensi klien.
Perilaku Etis Profesional
Pendekatan berdasarkan prinsip
Menurut Becaump childress ada empat pendekatan prinsip yaitu :
 Tindakan sebaiknya mengarah sebagai penghargaan terhadap
kapasitas otonomi setiap orang.
 Menghindarkan berbuat sesuatu kesalahan.
 Dengan murah hati memberikan sesuatu yang bermanfaat dengan
segala konsekuensinya.
 Keadilan menjelaskan tentang manfaat dan risiko yang dihadapi.
Perilaku Etis Profesional
Pendekatan berdasarkan asuhan
Perspektif asuhan yang meliputi :
 Berpusat pada hubungan interpersonal dalam asuhan.
 Meningkatkan penghormatan dan penghargaan terhadap martabat klien
atau ibu sebagai manusia.
 Mau mendengarkan dan dan mengolah saran- saran dari orang lain.
 Mengingat kembali arti tanggung jawab moral.
Perilaku Etis Profesional
Yang perlu dipahami bidan dalam melakukan praktik
kebidanan.
 loyalitas staf/kolega dimana memegang teguh komitmen.
 Prioritas utama terhadap pasien dan keluarganya.
 Peduli terhadap otonomi pasien, memberikan informasi yang
akurat, menghormati dan mendukung hak pasien dalam
mengambil keputusan.
Unsur Pelayanan Profesional
a. Pelayanan yang berlandaskan sikap dan kemampuan
profesional
b. Ditujukan untuk kepentingan yang menerima
c. Pelayanan yang diberikan serasi dengan pandangan dan
keyakinan profesi
d. Memberikan perlindungan bagi anggota profesi.
Kriteria Perilaku profesional
1. Bertindak sesuai dengan keahliannya dan didukung oleh
pengetahuan dan pengalaman sertag keterampilan
2. Bermoral tinggi
3. Berlaku jujur, baik kepada orang lain maupun kepada diri
sendiri
4. Tidak melakukan tindakan coba-coba yang tidak didukung
ilmu pengetahuan profesi
5. Tidak memberikan janji yang berlebihan
Kriteria Perilaku profesional
6. Tidak melakukan tindakan yang semata-mata
didorong oleh pertimbangan komersial.
7. Memegang teguh etika profesi.
8. Mengenali batas-batas kemampuan.
9. Menyadari ketentuan hukum yang membatasi
geraknya.
HAK, KEWAJIBAN & TANGGUNG
JAWAB
 HAK dan KEWAJIBAN ad/ hubungan timbal balik
dalam kehidupan sosial sehari-hari. Pasien memiliki
hak terhadap bidan atas pelayanan yg diterimanya.
Hak berhubungan dengan individu, yaitu pasien
sedangkan bidan mempunyai kawajiban/keharusan
untuk pasien.
 HAK ad/ sesuatu yg diterima oleh pasien,
KEWAJIBAN ad/ sesuatu suatu yg diberikan oleh
bidan begitu sebaliknya.
Hak pasien ad/ hak2 pribadi yg
dimiliki sebagai pasien
 Pasien berhak memperoleh informasi mengenai tata tertib & peraturan
yg berlaku di RS atau institusi pely kesh.
 Pasien berhak atas pely yg manusiawi, adil dan jujur.

 Pasien berhak memperoleh pelayanan kebidanan sesuai dengan


profesi bidan tanpa diskriminasi.
 Pasien berhak memilih bidan yg akan menolongnya sesuai dengan
keinginannya.
Hak pasien ad/ hak2 pribadi yg
dimiliki sebagai pasien
 Pasien berhak mendapatkan informasi yg meliputi kehamilan, persalinan,
nifas dan bayinya yg baru dilahirkan.
 Pasien berhak memdapatkan pendampingan suami a/ kelg selama
proses persalinan berlangsung.
 Pasien berhak memilih dokter & kelas perawatan sesuai dengan
keinginannya & sesuai dengan peraturan yg berlaku di RS.
 Pasien berhak dirawat oleh dokter yg secara bebas menentukan
pendapat kritis & pendapat etisnya tanpa campur tangan dari pihak luar
Hak pasien ad/ hak2 pribadi yg
dimiliki sebagai pasien
 Pasien berhak meminta konsultasi kpd dokter lain yg terdaftar di RS
tersebut.
 Pasien berhak meminta atas privasi dan kerahasiaan penyakit yg
diderita termasuk data2 medisnya.
 Pasien berhak mendapatkan informasi yg meliputi :

a. Penyakit yg di derita

b. Tindakan kebidanan yg akan dilakukan


Hak pasien ad/ hak2 pribadi yg
dimiliki sebagai pasien
c. Alternatif terapi lainnya
d. Prognosisnya
e. Perkiraan biaya pengobatan
Pasien berhak menyetujui/memberikan izin atas tindakan yg
akan dilakukan oleh dokter sehubungan dengan penyakit yg
dideritanya
Hak pasien ad/ hak2 pribadi yg
dimiliki sebagai pasien
 Pasien berhak menolak tindakan yg hendak dilakukan terhadap dirinya.

 Pasien berhak didampingi keluarganya dalam keadaan kritis

 Pasien berhak menjalankan ibadah sesuai agama/kepercayaan yg


dianutnya selama hal itu tidak menganggu pasien lainnya
 Pasien berhak menerima atau menolak bimbingan moril maupun spiritual

 Pasien berhak mendapatkan perlindungan hukum atas terjadinya kasus


malpraktek
KEWAJIBAN PASIEN
 Pasien & kelg nya berkewajiban untuk mentaati segala peraturan
& tata tertib RS atau institusi pely kesh.
 Pasien berkewajiban untuk mematuhi segala instruksi dokter,
bidan, perawat yg merawatnya.
 Pasien & atau penanggungnya berkewajiban untuk melunasi
semua imbalan atas jasa pely rumah sakit atau institusi pely kesh,
dokter, bidan & perawat.
 Pasien & atau penanggungnya berkewajiban memenuhi hal2 yg
selalu disepakati/perjanjian yg telah dibuatnya
HAK BIDAN
 Bidan berhak mendapatkan perlindungan hukum dalam
melaksanakan tugas sesuai dengan profesinya.
 Bidan berhak untuk bekerja sesuai dengan standar profesi
pada setiap tingkat jenjang pely kesh.
 Bidan berhak menolak keinginan pasien/klien & kelg yg
bertentangan dengan peraturan perundangan & kode etik
profesi.
 Bidan berhak atas privasi & menuntut apabila nama baiknya
dicemarkan baik oleh pasien, kelg maupun profesi lain
HAK BIDAN
 Bidan berhak atas kesempatan untuk meningkatkan
diri baik melalui pendidikan maupun pelatihan.
 Bidan berhak memperoleh kesempatan untuk
meningkatkan jenjang karir dan jabatan yg sesuai.
 Bidan berhak mendapat kompensasi dan
kesejahteraan yg sesuai.
KEWAJIBAN BIDAN
 Bidan wajib mematuhi peraturan RS sesuai dengan hub
hukum antara bidan tsb dengan RS bersalin & sarana pely
dimana ia bekerja.
 Bidan wajib memberikan pely asuhan kebidanan sesuai
dengan standar profesi dengan menghormati hak2 pasien.
 Bidan wajib merujuk pasien dengan penyulit kepada dokter
yg mempunyai kemampuan & keahlian sesuai dengan
kebutuhan pasien.
 Bidan wajib memberi kesempatan kepada pasien untuk
didampingi suami atau kelg nya
KEWAJIBAN BIDAN
Bidan wajib memberikan kesempatan kepada pasien
untuk menjalankan ibadah sesuai dengan
keyakinannya.
Bidan wajib merahasiakan segala sesuatu yg
diketahuinya tentang seorang pasien.
Bidan wajib memberikan informasi yg akurat tentang
tindakan yg akan dilakukan serta risiko yg mungkin
dapat timbul.
KEWAJIBAN BIDAN
Bidan wajib meminta persetujuan tertulis (informed consent)
atas tindakan yg akan dilakukan.
Bidan wajib mendokumentasikan asuhan kebidanan yg
diberikan.
Bidan wajib mengikuti perkembangan IPTEK dan menambah
ilmu pengetahuannya melalui pendidikan formal atau non
formal.
Bidan wajib bekerja sama dengan profesi lain & pihak yg
terkait secara timbal balik dalam memberikan asuhan
kebidanan.
KODE ETIK KEBIDANAN
 Ciri profesi yg bersumber dari nilai2 internal & eksternal dari
suatu disiplin ilmu & merupakan pernyataan komprehensif
suatu profesi yg memberikan tuntunan bagi anggota dalam
melaksanakan pengabdian kepada profesinya baik yg
berhubungan dengan klien, keluarga, masyarakat, teman
sejawat, profesi dan dirinya sendiri.
 Kode etik kebidanan merupakan suatu pernyataan
komprehensif profesi yg menuntut bidan melaksanakan
praktik kebidanan baik yg berhubungan dengan
kesejahteraan keluarga, masyarakat, teman sejawat, profesi
dan dirinya.
DASAR PEMBENTUKAN
KODE ETIK
 Kode etik bidan pertama kali disusun.
 Pada tahun 1986 dan disahkan dalam Kongres Nasional IBI
X Tahun 1988.
 Petunjuk pelaksanaan kode etik bidan disahkan dalam Rapat
Kerja Nasional (RAKERNAS) IBI tahun 1991.
 Kode etik bidan sebagai pedoman dalam berperilaku,
disusun berdasarkan pada penekanan keselamatan klien.
 Kode etik bidan berisi tujuh bab & dibedakan menjadi
beberapa bagian.
BAB I
KEWAJIBAN BIDAN TERHADAP KLIEN DAN MASYARAKAT

BAB II
KEWAJIBAN BIDAN TERHADAP TUGASNYA

BAB III
KEWAJIBAN BIDAN TERHADAP SEJAWAT &
TENAGA KESEHATAN

BAB IV
KEWAJIBAN BIDAN TERHADAP PROFESINYA

BAB V
KEWAJIBAN BIDAN TERHADAP DIRI SENDIRI

BAB VI
KEWAJIBAN BIDAN TERHADAP PEMERINTAH, NUSA BANGSA, &
TANAH AIR

BAB VII
PENUTUP
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai