Anda di halaman 1dari 23

Pengantar

Etika Profesi Kebidanan

Disusun Oleh : IRAWAN JATI MUSTIKO, SH, MH

1
Mata perkuliahan ini diberikan dgn 3
tujuan, yaitu,

1. Tujuan Kognitif
2. Tujuan Psikomotorik
3. Tujuan Avektif

2
Tujuan Kognitif
Ditekankan kpd pemahaman para mahasiswa mengenai Etika
Profesi & Hukum Kesehatan.

Sbg perbandingan, kita tidak perlu mempelajari Etika, apalagi


hukum bila kita hidup dihutan sendirian spt Tarsan.

Tujuan ini melibatkan aktifitas otak, meliputi pemikiran, pema-


haman, analisa, evaluasi & sbgnya. Tujuan ini lebih mengedepan-
kan teori.

Etika dibutuhkan ketika kita hidup berdampingan dgn manusia


lain, lebih2 apabila kita berprofesi yg senantiasa berhubungan dgn
manusia lain.

3
Tujuan Psikomotorik
Ditekankan kpd aplikasi/pelaksanaan dr
pemahaman yg tlh didptkan, kedlm hubungan dgn
manusia lain. Tujuan ini melibatkan kegiatan fisik
& praktis. Misalnya apa kewajiban kita & apa hak
dr orang lain. Bagaimana melayani orang lain,
bagaimana melaksanakan profesi kita, membuat
orang senang & membuat orang merasa haknya tlh
terpenuhi & sbgnya.

4
Tujuan Avektif

Ditekankan kpd konsistensi dr profesi yg tlh


digeluti oleh para mahasiswa, keteguhan hati,
kesigapan bertindak, moralitas & sbgnya.

Tujuan ini diharapkan dpt diwujudkan dlm


perilaku profesi yg melibatkan pola pikir & pola
tindak.
5
I. Pengertian
Scr etimologis, kata Etika berasal dr kata “etik”,
dimana menurut Kamus BI Risa Agustin,
“Etik”
berarti
nilai mengenai benar & salah yg
dianut suatu masyarakat.
6
Etik itu sendiri menurut bahasa Yunani berasal
dr kata “Ethos”, yg berarti kebiasaan, tingkah
laku manusia, adat & akhlak.
Sedangkan menurut bahasa Inggris berasal dr
kata “Ethics”, yg berarti tindakan yg tepat yg
hrs dilakukan manusia sesuai dgn moral pd
umumnya.

7
Pendpt lain ada yg mengatakan bhw
”Etik”

merupakan suatu pertimbangan yg


sistematis ttg perilaku benar/salah,
kebajikan/kejahatan yg berhubungan
dgn perilaku.
8
Selanjutnya dlm perkembangan,
kata “Etik” ini mengalami perkembangan
arti menjd “Etika”
yaitu suatu sebutan thd
Ilmu yg mempelajari baik & buruk, serta
hak & kewajiban moral/ilmu ttg apa yg
biasa dilakukan/adat kebiasaan.

9
Menurut Depdikbud, 1998, Etika
berarti ilmu ttg apa yg baik & apa yg
buruk ttg hak & kewajiban moral.
Sedangkan menurut Bertens, berarti
ilmu ttg apa yg baik & yg buruk, yg
berupa kumpulan asas/nilai moral &
antara lain berujud spt kode etik.

10
Etika
merupakan aplikasi/penerapan teori ttg filosofi
moral kedlm situasi nyata & berfokus pd prinsip2
& konsep yg membimbing manusia berpikir &
bertindak dlm kehidupannya yg dilandasi oleh
nilai2 yg dianutnya.
Banyak pihak yg menggunakan istilah etik utk
menggambarkan etika suatu profesi dlm
hubungannya dgn kode etik profesional,
spt Kode Etik PPNI/Kode Etik IBI.
11
Selain mengalami perkembangan arti
menjadi “Etika”, kata “Etik” jg
mengalami perkembangan arti menjd
“Etiket”
yg mempunyai arti sbg “sopan santun”.

12
Persamaan Etika & Etiket

1.Keduanya menyangkut perilaku manusia.


2.Keduanya memberi norma bagi perilaku manusia.

13
Perbedaan Etika & Etiket

Etika Etiket
1.Tidak terbatas pd cara 1.Menyangkut cara suatu
dilakukannya suatu perbuatan yg hrs dilakukan.
perbuatan, bahkan memberi
nilai ttg perbuatan itu sendiri.
2.Selalu berlaku & tidak 2.Hanya berlaku dlm
tergantung pd ada/tiadanya pergaulan, bila tidak ada
seseorang. orang, tidak berlaku.
3.Bersifat absolut. 3.Bersifat relatif, artinya tidak
sopan dlm suatu kebudayaan,
tapi sopan dlm kebudayaan
yg lain.
4.Memandang manusia dr segi 4.Memandang manusia dr segi
batiniah. lahiriah.

14
Moral hampir sama dgn etika

Biasanya merujuk pd standar personal ttg


benar/salah.
Hal ini sangat penting utk mengenal antara
etika dlm agama, hukum, adat & praktek
profesional.
Moral itu sendiri berasal dr bahasa latin, yaitu
Mos/Mores yg berarti moral.
15
Moral

mempunyai pengertian sbg nilai2 &


norma yg menjadi pegangan bagi
seseorang/suatu kelompok dlm mengatur
tingkah laku.

16
Pengertian Nilai (Values)
adalah suatu keyakinan seseorang ttg
penghargaan thd suatu standar/pegangan yg
mengarah pd sikap/perilaku seseorang.
Sistem nilai dlm suatu organisasi adalah
rentang nilai2 yg dianggap penting & sering
diartikan sbg perilaku personal.

17
Nilai merupakan sesuatu yg baik,
menarik, dicari, menyenangkan, disukai
& diinginkan.

Nilai mempunyai 3 ciri, yaitu,


-Berkaitan dgn subyek,
-Tampil dlm suatu wujud praktis,
-Menyangkut sifat yg ditambah oleh subyek
pd sifat yg dimiliki obyek.
18
Individu tidak lahir dgn membawa nilai2 (values).
Nilai2 ini diperoleh & berkembang melalui
informasi, lingkungan keluarga, serta budaya
sepanjang perjalanan hidupnya.
Individu belajar dr keseharian dlm menentukan ttg
nilai2 mana yg benar & mana yg salah. utk
memahami perbedaan nilai2 kehidupan ini sangat
tergantung pd situasi & kondisi dimana mereka
tumbuh & berkembang.

19
Nilai2 tsb diambil dgn berbagai cara, antara lain dr,
1.Model/contoh
Dimana individu memperoleh nilai dr belajar ttg nilai yg baik/buruk
melalui observasi perilaku keluarga, sahabat, teman sejawat & ma-
syarakat lingkungannya dimana dia bergaul.

2.Moralitas
Dimana individu memperoleh nilai dr keluarga, ajaran agama, seko-
lah & institusi tempatnya bekerja & memberikan ruang & waktu/ke-
sempatan kpd individu utk mempertimbangkan nilai yg berbeda.

20
3.Keinginan hati
Dimana nilai diperoleh dr proses adaptasi nilai yg kurang terarah &
sangat tergantung kpd nilai yg ada didlm diri individu, kemudian
memilih serta mengembangkan sistem nilai tsb menurut kemauan
in-
dividu sendiri. Hal ini disebabkan krn kurangnya pendekatan/tidak
adanya bimbingan/pembinaan, shg dpt menimbulkan kebingungan
&
konflik internal bagi individu tsb.
4.Penghargaan & Sanksi
Dimana nilai diperoleh dr perlakuan yg biasa diterima, spt mendpt-
kan penghargaan bila menunjukkan perilaku yg baik & sebaliknya a-
kan mendpt sanksi/hukuman bila menunjukkan perilaku yg tidak ba-
ik.
5.Tanggung jawab utk memilih
Dimana nilai diperoleh dr adanya dorongan internal utk menggali ni-
lai tertentu & mempertimbangkan konsekuensinya utk diadaptasi.
Disamping itu, adanya dukungan & bimbingan dr seseorang yg akan 21
menyempurnakan perkembangan sistem nilai dirinya sendiri.
Faktor2 yg melandasi etika,

1. nilai2.
2. Norma.
3. Sosial budaya.
4. Religius.
5. Kebijakan.

22
SEKIAN

23

Anda mungkin juga menyukai