Anda di halaman 1dari 5

CIRI-CIRI TES HASIL BELAJAR YANG BAIK

 Bahwa tes hasil belajar tersebut bersifat valid atau memiliki validitas
 Bahwa tes hasil belajar tersebut telah memiliki reliabilitas atau bersifat reliabel
 Bahwa tes hasil belajar tersebut bersifat praktis (practicability) dan ekonomis
PRINSIP-PRINSIP DASAR DALAM PENYUSUNAN TES HASIL BELAJAR

 Hasil tes belajar harus dapat mengukur secara jelas hasil belajar (learning outcomes) yang telah ditetapkan sesuai dengan
tujuan instruksional
 Butir-butir soal tes hasil belajar harus merupakan sampel yang representatif dari populasi bahan pelajaran yang telah
diajarkan, sehingga dapat dianggap mewakili seluruh performance yang telah diperoleh selama peserta didik mengikuti
suatu unit pelajaran
 Bentuk soal yang dikeluarkan dalam tes hasil belajar harus dibuat bervariasi, sehingga betul-betul cocok untuk mengukur
hasil belajar yang diinginkan sesuai dengan tujuan tes itu sendiri
 Tes hasil belajar harus didesain sesuai dengan kegunaannya untuk memperoleh hasil yang diinginkan
 Tes hasil belajar harus memiliki reliabilitas yang dapat diandalkan
 Tes hasil belajar disamping harus dapat dijadikan alat pengukur keberhasilan belajar siswa
BENTUK-BENTUK TES HASIL BELAJAR DAN TEKNIK PENYUSUNANNYA

1. Tes Hasil Belajar Bentuk Uraian


a. Pengertian Tes Uraian
Tes uraian (essay test), yang juga sering dikenal dengan istilah tes subyektif
1) Tes tersebut berbentuk pertanyaan atau perintah yang menghendaki jawaban berupa uraian atau paparan kalimat
yang pada umumnya cukup panjang.
2) Bentuk-bentuk pertanyaan atau perintah itu menuntut kepada testee untuk memberikan penjelasan , komentar,
penafsiran, membandingkan, membedakan dan sebagainya.
3) Jumlah butir soalnya umumnya terbatas, yaitu berkisar antara lima sampai sepuluh butir

b.Penggolongan Tes Uraian


Sebagai salah satu jenis tes hasil belajar, tes uraian dapat dibedakan menjadidua golongan, yaitu : tes uraian bentuk
bebas atau terbuka dan tes uraian bentuk terbatas.
sebagai contoh : 1. Allah telah melimpahkan nikmatNya kepada kita yang amat banyak , sehingga kita tidak mampu untuk
menghitungnya
2. Didalam ibadah haji ada istilah rukun dan wajib haji.

c. Ketepatan Penggunaan Tes Uraian


Tes hasil belajar bentuk uraian sebagai salah satu alat pengukur hasil belajar.
d. Segi-segi Kebaikan dan Kelemahan Tes Uraian
Tes hasil belajar bentuk uraian disamping memiliki keunggulan-keunggulan juga tidak terlepas dari kekurangan-
kekurangan.
Diantara keunggulan yang dimiliki tes uraian adalah, bahwa :
1. Tes uraian adalah merupakan jenis tes hasil belajar yang pembuatannya dapat dapat dilakukan dengan mudah dan cepat
2. Dengan menggunakan tes uraian dapat dicegah kemungkinan timbulnya spekluasi dikalangan testee
3. Melalui butir-butir soal tes uraian, penyusunan soal akan dapat mengetahui seberapa jauh tingkat penguasaan testee
4. Dengan menggunakan tes uraian, testee akan terdorong dan terbiasa untuk berani mengemukakan pendapat
Adapun kelemahan-kelemahan yang disandang oleh subyektif antara lain , bahwa :
1. Tes uraian pada umumnya kurang dapat kurang dapat menampung atau mencakup dan mewakili isi dan luasnya materi
atau bahan pelajaran yang telah diberikan kepada testee, yang seharusnya diujikan dalam tes hasil belajar.
2. Cara mengoreksi jawaban soal tes uraian cukup sulit.
3. Dalam pemberian skor hasil tes uraian terdapat kecenderungan bahwa tester lebih banyak bersifat subyektif
4. Pekerjaan koreksi terhadap lembar-lembar jawaban hasil tes uraian sulit untuk diserahkan orang lain .
5. Daya ketepatan mengukur (validitas) dan daya keajegan mengukur (reliabilitas) yang dimiliki oleh tes uraian pada
umumnya rendah.
e. Petunjuk Operasional dalam Penyusunan Tes Uraian
1. Dalam menyusun butir-butir soal tes uraian sejauh mungkin harus dapat diusahakan agar butir-butir soal tersebut dapat
mencakup ide-ide pokok dari materi pelajaran yang diajarkan.
2. Untuk menghindari timbulnya perbuatan curang oleh testee (misalnya : menyontek atau bertanya kepadatestee lainnya),
hendaknya susunan kalimat soal dibuat berlainan dengan susunan kalimat dalam buku pelajaran atau bahan lain yang
diminta untuk mempelajarinya.
3.Sesaat setelah butir-butir soal tes uraian dibuat, hendaknya segera disusun dan dirumuskan secara tegas,bagaimana atau
seperti apa seharusnya jawaban yang dikehendaki oleh tester sebagai jawaban yang betul.
4. Dalam menyusun butir-butir soal tes uraian hendaknya diusahakan agar pertanyaan –pertanyaan atau perintah-
perintahnya jangan dibuat seragam, melainkan dibuat secara variasi.
contoh yang jelek :
- Jelaskan, perbedaan antara ............. dengan ....................
- Jelaskan, hubungan antara ............... dengan ......................
- Jelaskan, mengapa ........................?
contoh yang baik :
- Jelaskan perbedaan antara ................... dengan ............................
- Buatlah sebuah uraian sehingga dapat tergambar dengan jelas, hubungan antara .................. dengan ................
- Kemukakan alasannya, mengapa .....................................

Anda mungkin juga menyukai