Anda di halaman 1dari 24

Evaluasi Pembelajaran Bahasa

Indonesia

Dosen Pengampu : Dr. Reni Nur Eriyani

M.Pd

Muhammad Alzarefa Azzahra 1201621090


01
PENGERTIAN TES
PENGERTIAN

Tes adalah alat ukur yang disusun secara sistematis,


digunakan dalam rangka kegiatan
pengukuran yaitu untuk mengukur karakteristik orang atau
obyek tertentu dengan ketentuan atau
cara yang sudah ditentukan. Tes hasil belajar adalah
sekelompok pertanyaan atau tugas-tugas
yang harus dijawab atau diselesaikan oleh siswa dengan
tujuan untuk mengukur kemajuan belajar
siswa.
Jenis-Jenis, Bentuk,
dan Teknik-Teknik Tes
Tes ditinjau dari waktu yaitu : tes kemampuan
Tes dapat dibedakan atas beberapa jenis, dan (power test) dan tes kecepatan (speed tes).
pembagiannya tersebut ditinjau dari berbagai Penggolongan tes ditinjau dari segi responnya, yaitu
sudut pandang. Penggolangan tes berdasarkan : verbal test dan nonverbal test. Penggolongan tes
fungsinya sebagai alat pengukur perkembangan ditinjau dari segi cara mengajukan pertanyaan dan
peserta didik, yaitu, tes seleksi, tes awal, tes cara memberikan jawabannya, yaitu tes tertulis
akhir, tes diagnostik, tes formatif. dan tes lisan dan tes perbuatan.
Tes ditinjau dari bidang psikologi yaitu
tes intelegensi, tes prestasi belajar, tes bakat,
tes kepribadian. Tes berdasarkan jumlah
peserta didik yaitu : tes kelompok dan tes
perorangan, tes kelompok yaitu tes yang
diadakan secara kelompok, dan tes perorangan
yaitu tes yang dilakukan secara perorangan. Tes
berdasarkan penyusunannya yaitu : tes
baku dan tes buatan guru.
02
Jenis Tes Berdasarkan Cara
Mengajarkan Pertanyaan dan
Memberi Jawabannya
A.Tes Tertulis
● Tes tertulis atau sering disebut paper and pencil test adalah
● tes yang menuntut jawaban dari peserta didik dalam bentuk
● tertulis. Tes tertulis ada dua bentuk, yaitu bentuk uraian
● (essay) dan bentuk objektif (objective).

1. Pengertian Tes Uraian (Tes Subjektif)


Tes uraian (essay test) sering disebut bentuk tes subyektif
(subjective test) adalah salah satu jenis tes hasil belajar yang
memerlukan jawaban yang bersifat uraian kata-kata atau
pembahasan. Untuk memahami lebih komperhensif tentang
tes uraian maka akan dijelaskan tentang karakteristik tes
uraian, ketepatan penggunaan tes uraian, keunggulannya dan
kelemahannya, petunjuk operasional penyusunannya dan
penggolongannya.
A.Tes Tertulis
b. Ketepatan penggunaan tes uraian :
a. Karakteristik Tes Uraian Atau Tes Subjektif 1.Digunakan untuk mengungkap daya ingat ata
Tes uraian (essay test) atau tes subyektif, pemahaman tester terhadap materi pelajaran, j
memiliki karakteristik: untuk mengungkap kemampuan dlm
1.Berbentuk pertanyaan atau perintah yg memahami berbagai macam konsep berikut
menghendaki jawaban berupa uraian atau aplikasinya
paparan 2.Jumlah testee terbatas
kalimat yg umumnya cukup panjang.
2.Menuntut tester utk memberikan penjelasan, c. Keunggulan dan kelemahan tes uraian :
komentar, penafsiran, dsb 1. Keunggulannya :
3.Jumlah butir terbatas berkisar lima sampai Tes uraian dalam penyusunannya dan
dengan pelaksanaan dapat dilakukan mudah dan cepat
sepuluh dan
4.Umumnya butir-butir soal tes uraian itu dapat dicegah spekulasi dalam menjawab soal
diawali dapat mengetahui tingkat kedalaman dan
dengan kata-kata jelaskan, mengapa, penguasaan materi tsetee, dan testee termotiva
bagaimana untuk berani mengungkapkan pendapatnya.
atau kata-kata lain yg serupa dengan itu
A.Tes Tertulis
a. Karakteristik Tes Uraian Atau Tes Subjektif
Tes uraian (essay test) atau tes subyektif,
memiliki karakteristik:
1.Berbentuk pertanyaan atau perintah yg
menghendaki jawaban berupa uraian atau
paparan
kalimat yg umumnya cukup panjang.
2.Menuntut tester utk memberikan penjelasan,
komentar, penafsiran, dsb
3.Jumlah butir terbatas berkisar lima sampai
dengan
sepuluh
4.Umumnya butir-butir soal tes uraian itu
diawali
dengan kata-kata jelaskan, mengapa,
bagaimana
atau kata-kata lain yg serupa dengan itu
b. Ketepatan penggunaan tes uraian :

1.Digunakan untuk mengungkap daya ingat atau


pemahaman tester terhadap materi pelajaran, juga
untuk mengungkap kemampuan dlm
memahami berbagai macam konsep berikut
aplikasinya
2.Jumlah testee terbatas
c. Keunggulan dan kelemahan tes uraian :

1. Keunggulannya :
Tes uraian dalam penyusunannya dan
pelaksanaan dapat dilakukan mudah dan cepat, dan
dapat dicegah spekulasi dalam menjawab soal,
dapat mengetahui tingkat kedalaman dan
penguasaan materi tsetee, dan testee termotivasi
untuk berani mengungkapkan pendapatnya.

2. Kelemahannya :
Kurang mencakup dan mewakili isi materi,
pengoreksian cukup sulit dan memerlukan waktu lebih
panjang, kecenderungan subyektif dalam penskoran,
pengkoreksian menjadi sulit diserahkan kepada orang lain,
validitas dan reliabilitas tes umumnya rendah
d. Petunjuk operasional dalam penyusunan tes
uraian

1.Butir-butir soal mencakup ide-ide pokok


2.Susunan kalimat soal berlainan dengan yang terdapat
dalam buku
3.Dibuat kunci jawabannya dan pedoman penilaiannya.
4.Pertanyaan-pertanyaan dibuat variasi
5.Kalimat soal disusun secara ringkas, padat dan jelas
6.Ada pedoman cara mengerjakan dan menjawab butir-
butir soal
B. Tes Lisan
Tes lisan digunakan untuk mengukur aspek yang berkaitan dengan kemampuan komunikasi
(communication skill), yang digunakan untuk menguji peserta didik, baik secara individual maupun
secara
kelompok. Melalui tes lisan guru mengetahui kemampuan testee (peserta didik/peserta tes) dalam
menyampaikan pendapatnya secara langsung, dan dapat dihindari jawaban yang spekulatif, dan
secara
cepat dapat diketahui penguasaan testee (peserta didik). Hanya menggunakan tes lisan membutuhkan
waktu yang lebih lama, dan tidak dapat dihindari terjadinya subjektivitas tester (pendidik/penguji),
selain
itu testee kurang leluasa dalam mengemukakan pendapatnya. Hanya menggunakan tes lisan
membutuhkan waktu yang lebih lama, dan tidak dapat dihindari terjadinya subjektivitas tester
(pendidik/penguji), selain itu tester kurang leluasa dalam mengemukakan pendapatnya.
Untuk menghindari terjadinya subyektifitas maka perlu diperhatikan dalam pelaksanaan tes lisan, yaitu
:
1. Persiapkan instrumen (tes) tersebut beserta kunci jawabannya.
2. Segera laksanakan scoring pada setiap jawaban testee, dengan memperhatikan kelengkapan
jawaban,
kelancaran dalam mengemukakan jawaban dan kebenaran jawaban serta kemampuan dalam
C. Tes Perbuatan
Tes perbuatan atau tes praktik adalah tes yang
menuntut respon atau jawaban peserta didik
dalam bentuk perilaku, tindakan, atau perbuatan
dan testee (peserta didik) diminta untuk
melakukan kegiatan khusus di bawah
pengawasan tester (pendidik /penguji) yang
mengobservasi atau mengamati penampilan atau
kemampuan testee dalam mempraktikannya.
Tes perbuatan mengarah pada penilaian
penampilan (Performance Assesment), proyek
yang dikerjakan (Project Asessment), dan produk
yang dihasilkan (Product Assessment).
Tes perbuatan juga dapat digunakan untuk menilai
kualitas suatu pekerjaan yang telah selesai
dikerjaan oleh peserta didik, termasuk juga
keterampilan dan ketepatan menyelesaikan suatu
pekerjaan, kecepatan dan kemampuan
merencanakan suatu pekerjaan dan hasil/produk
03
Penilaian
PROSEDUR ANALISIS DATA

1 2 3

Penilaian Objektif Subjektif Kuantitatif


Penilaian Objektif

Penilaian objektif adalah penilaian dari pertanyaan


yang hanya mempunyai satu jawaban yang benar.

Contoh penilaian objektif adalah MCQ, matching


question, benar atau salah, dan lain-lain.
Subjektif

.
Sedangkan Penilaian Subjektif, Penilaian Subyektif Adalah Sebuah Penilaian Yang Dilakukan
Dengan Menggunakan Sepenuhnya Opini Atau Pendapat Pribadi Dari Sang Penutur. Pertanyaan
- Pertanyaan Yang Mempunyai Jawaban Lebih Dari
Satu. Contohnya: Essay, Portofolio.
Penilaian Kuantitatif

Penilaian kuantitatif merupakan bentuk penilaian


yang dinyatakan ke dalam sebuah angka dimana
jika seseorang ingin menggunakan jenis penilaian
kuantitatif ini maka bentuk penilaiannya diberikan
dalam bentuk angka misalkan 70,80,90 dan lain
sebagainya.Penilaian kuantitatif merupakan bentuk penilaian
yang sifatnya sistematis sehingga disajikan dalam
sebuah angka. Sistematis maksudnya adalah
suatu kegiatan yatau proses yang sering
digunakan oleh banyakj orang dalam melakukan
suatu penelitian dimana dalam penelitian itu
menggunakan langkah-langkah yang bersifat
logis, jadi penilaian yang sistematis artinya bahwa
penilaian tersebut harus bersifat logis.
04
CONTOH PEMILIHAN METODE
ANALISIS DATA SESUAI
KEBUTUHAN
Dengan demikian, secara garis besar tujuan utama dari penelitian tersebut disarikan  dari berbagai
variabel penentu penelitian tersebut seperti politik, ekonomi, dan kinerja saham pada sektor
pertambangan di BEI.

Langkah berikutnya adalah memahami tujuan spesifik dari masing-masing variabel penelitianya, 
sebagai berikut:
- Untuk mengetahui  perkembangan situasi politik pada periode tertentu.
- Untuk mengetahui perkembangan indikator ekonomi pada periode tertentu.
- Untuk mengetahui kinerja saham di sektor pertambangan pada periode tertentu.
- Untuk mengetahui pengaruh politik terhadap kinerja saham pertambangan pada periode tertentu.

Dari judul penelitian tersebut dapat diidentifikasi rumusan masalah dan tujuan penelitian di atas,
sehingga kita dapat menguraikan dan mengidentifikasi metode statistik apa saja yang cocok untuk
digunakan dalam analisis penelitian tersebut.
Agar identifikasi yang kita lakukan lebih andal dan akurat, maka perlu melakukan beberapa langkah
taktis untuk membedah suatu judul penelitian. Dalam setiap langkah diperlukan identifikasi yang
cermat terutama terhadap kata-kata kunci (keywords), jumlah variabel dan skala pengukuran yang
digunakan. Langkah-langkah untuk mengidentifikasi metode statistik dari judul dan/ataurumusan
masalah penelitian adalah sebagai berikut:

Tentukan kata kunci pada judul penelitian, dalam hal ini kata-kata gambaran, pengaruh, dampak,
hubungan, perbandingan atau analisis dari berbagai variabel-variabel  yang diteliti oleh periset.
Perhatikan jumlah variabel independen dan jumlah variabel dependen yang dicari (search) gambaran,
pengaruh, dampak, hubungan, perbandingan atau analisisnya.
Mengetahui skala pengukuran dari setiap variabel yang akan digunakan dalam penelitian ini, baik
variabel independen maupun dependen dengan tepat.
Agar identifikasi yang kita lakukan lebih andal dan akurat, maka perlu melakukan beberapa langkah
taktis untuk membedah suatu judul penelitian. Dalam setiap langkah diperlukan identifikasi yang
cermat terutama terhadap kata-kata kunci (keywords), jumlah variabel dan skala pengukuran yang
digunakan. Langkah-langkah untuk mengidentifikasi metode statistik dari judul dan/ataurumusan
masalah penelitian adalah sebagai berikut:

Tentukan kata kunci pada judul penelitian, dalam hal ini kata-kata gambaran, pengaruh, dampak,
hubungan, perbandingan atau analisis dari berbagai variabel-variabel  yang diteliti oleh periset.
Perhatikan jumlah variabel independen dan jumlah variabel dependen yang dicari (search) gambaran,
pengaruh, dampak, hubungan, perbandingan atau analisisnya.
Mengetahui skala pengukuran dari setiap variabel yang akan digunakan dalam penelitian ini, baik
variabel independen maupun dependen dengan tepat.
REFERENSI

https://dqlab.id/pengertian-analisis-data-beserta-jenis-metode-analisis-data

https://carakami.com/pengertian-analisis/

https://revou.co/panduan-teknis/perbedaan-data-kualitatif-dan-kuantitatif

https://dqlab.id/teknik-analisis-data-tujuan-cara-dan-prosedur-analisis

https://www.globalstatistik.com/memilih-metode-analisis-data/
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai