BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
2.2TES OBJEKTIF
2.2.1 Pengertian Tes Objektif
Tes objektif adalah tes yang dalam pemeriksaannya dapat dilakukan secara objektif. hal ini
memang dilakukan untuk mengatasi kelemahan-kelemahan dari tes bentuk esai (uraian).
Dalam penggunaan tes objektif ini jumlah soal yag diajukan jauh lebih banyak dari tes uraian.
Kadang-kadang untuk tes yang berlangsung selama 60 menit dapat diberikan 30-40 buah
soal. Tes objektif ini menuntut peserta didik untuk memilih jawaban yang benar diantara
kemungkinan jawaban yang telah disediakan, memberi jawaban singkat, dan melengkapi
pertanyaan atau pernyataan yang belum sempurna. Tes objektif sangat cocok untuk begitu
tinggi, seperti kemampuan mengingat kembali, kemampuan mengenal kembali, kemampuan
pengertian, dan kemampuan mengaplikasikan prinsip-prinsip.
3.1 Kesimpulan
Secara singkat, bahwa tes terbagi menjadi dua. Pertama, tes objektif yakni tes yang terdiri
dari item-item(stem) yang dapat dijawab dengan jalan memilih salah satu alternatif(option)
yang benar dari alternatif yang tersedia atau dengan mengisi jawaban yang benar. Kedua, tes
uraian / subjektif yakni sebuah pertanyaan yang membutuhkan jawaban uraian yang relatif
panjang. Siswa harus menjelaskan, membandingkan, dan mencari perbedaan sehingga siswa
dapat mengerti suatu materi pelajaran.
Tes uraian adalah pertanyaan yang menuntut siswa menjawab dalam bentuk menguraikan,
menjelaskan, mendiskusikan, membandingkan, menghubungkan pengertian-pengertian,
memberikan alasan, dan bentuk lain yang sejenis sesuai dengan tuntutan pertanyaan dengan
menggunakan kata-kata dan bahasa sendiri.
Tes uraian memilik kelebihan di antaranya: dapat mengukur proses mental yang tinggi atau
aspek kognitif tingkat tinggi, dapat mengembangkan kemampuan berbahasa, baik lisan
maupun tulisan, dengan baik dan benar sesuai dengan kaidah-kaidah bahasa, dapat melatih
kemampuan berfikir teratur atau penalaran, yakni berfikir logis, analtis, dan sistematis,
mengembangkan keterampilan pemecahan masalah (problem solving), adanya keuntungan
teknis seperti mudah membuat soalnya sehingga tanpa memakan waktu yang lama, guru
dapat secara langsung melihat proses berfikir siswa.
Selain itu terdapat juga kekurangan dari tes uraian ini yaitu, Kadar validitas dan realibilitas
rendah karena sukar diketahui segi-segi mana dari pengetahuan siswa yang betul-betul telah
dikuasai, kurang representatif dalam hal mewakili seluruh skop bahan pelajaran yang akan di
tes karena soalnya hanya beberapa saja (terbatas), cara memeriksanya banyak dipengaruhi
oleh unsure-unsur subyektif, dan pemeriksaannya lebih sulit sebab membutuhkan
pertimbangan individual lebih banyak dari penilai.
Tes objektif adalah tes yang dalam pemeriksaannya dapat dilakukan secara objektif. hal ini
memang dilakukan untuk mengatasi kelemahan-kelemahan dari tes bentuk esai (uraian).
Dalam penggunaan tes objektif ini jumlah soal yang diajukan jauh lebih banyak dari tes
uraian.
3.2 Saran-saran
Makalah sederhana ini memiliki banyak kekurangan dan sangat terbuka untuk didiskusikan
kembali secara bersama-sama. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan saran dan kritik
dari pembaca demi perbaikan kedepannya agar lebih sempurna.
Sekian makalah ini semoga dapat bermanfaat dalam proses pembelajaran. dan semoga
makalah ini dapat menjadi salah satu masukan yang baik untuk para calon guru.