PEMBAHASAN
Tes berasal dari bahasa Perancis Kuno “test” dengan arti “piring untuk menyisihkan
logam-logam mulia”. Dalam bahasa Inggris di tulis dengan test yang dalam bahasa Indonesia
di terjemahkan dengan “tes, ujian atau percobaan”, dalam bahasa Arab “Imtihan”. Tes adalah
merupakan alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur sesuatu
dalam suasana, dengan cara dan aturan-aturan yang sudah ditentukan (Arikunto,2007). Tes
diartikan juga sebagai sejumlah pertanyaan yang membutuhkan jawaban, atau sejumlah
pernyataan yang harus diberikan tanggapan dengan tujuan mengukur tingkat kemampuan
seseorang atau mengungkap aspek tertentu dari orang yang di kenai tes (Mardapi, 2008).
Jadi dapat disimpulkan bahwa tes merupakan sejumlah pertanyaan yang harus
dijawab, atau pernyataan-pernyataan yang harus dipilih, ditanggapi, atau tugas-tugas yang
harus dilakukan oleh orang yang diuji untuk waktu tertentu, dengan tujuan untuk mengukur
kemampuan tertentu dari orang yang diuji. Menurut Sudjono (2011) secara umum, ada dua
macam fungsi yang dimiliki oleh tes, yaitu:
a. Sebagai alat pengukur terhadap peserta didik. Dalam hubungan ini tes berfungsi
mengukur tingkat perkembangan atau kemajuan yang telah dicapai oleh peserta didik
setelah mereka menempuh proses belajarmengajar dalam jangka waktu tertentu.
b. Sebagai alat pengukur keberhasilan program pengajaran, sebab melalui tes tersebut
akan dapat diketahui sudah seberapa jauh program pengajaran yang telah ditentukan,
telah dapat dicapai.
Menurut Arikunto (2007), sebuah tes yang dapat dikatakan baik sebagai alat pengukur
harus memenuhi persyaratan tes, yaitu memiliki Validitas, Reliabilitas, Objektifitas,
Praktikabilitas, dan Ekonomis.Ada berbagai macam kategori tes, berdasarkan bentuk
pertanyaannya, tes dapat berbentuk objektif dan tes subyektif.
A. Tes Subyektif
1. Pengertian Tes Subyektif
Tes subjektif sering disebut dengan tes uraian, tes ini peserta didik memiliki
kebebasan memilih dan menentukan jawaban, yang mengakibatkan data jawaban
bervariasi dan menimbulkan subjektivitas dalam penilaiannya (Toha,2003). Secara
ontologis tes subjektif adalah salah satu bentuk tes tertulis, yang susunannya terdiri atas
item-item pertanyaan yang masing-masing mengandung permasalahan dan menuntut
jawaban siswa melalui uraian-uraian kata yang merefleksikan kemampuan berpikir siswa
(Sukardi,2008). Ciri-ciri Tes Subjektif :
Perbedaan antara soal bentuk uraian objektif dengan uraian non-objektif terletak
pada kepastian pemberian skor. Pada soal bentuk uraian objektif, kunci jawaban dan
pedoman penskorannya lebih pasti (diuraikan secara jelas komponen yang di skor dan
berapa skor untuk masing-masing komponen tersebut. Sedangkan pada soal uraian non-
objektif pedoman penskoran dinyatakan dalam rentangan (0 – 4 atau 0 – 10), sehingga
pemberian skor (penentuan kualitas jawaban) sedikit banyak akan dipengaruhi oleh unsur
subjektif si pemberi skor. Untuk mengurangi subjektifitas ini, dapat dilakukan dengan
cara membuat pedoman penskoran secara rinci dan jelas, sehingga pemberian skor dapat
relatif sama.
Tes uraian objektif adalah bentuk tes uraian yang butir soalnya memiliki
sehimpunan jawaban dengan rumusan yang relatif lebih pasti, sehingga dapat
dilakukan penskoran secara objektif (walaupun pemeriksa berbeda namun dapat
menghasilkan skor yang relatif sama). Artinya model tes ini memiliki kunci jawaban
yang pasti, sehingga jawaban benar bisa diberi skor 1 dan jawaban salah 0
(Suwono,2010).
Nitko (1996) mengatakan bahwa tes essay terbatas tepat dipergunakan untuk
mengevaluasi hasil belajar kompleks yang berupa kemampuan-kemampuan:
Tes Uraian Non-objektif adalah bentuk tes uraian yang butir soalnya memiliki
sehimpunan jawaban dengan rumusan jawaban yang bebas, menuntut siswa untuk
mengingat dan mengorganisasikan gagasan-gagasan (menguraikan dan memadukan
gagasan- gagasan) pribadi atau hal-hal yang telah dipelajarinya dengan cara
mengemukakan atau mengekspresikan gagasan tersebut dalam bentuk uraian tertulis
sehingga dalam penskorannya mengandung unsur subjektifitas (sukar dilakukan secara
objektif) (Suwono,2010).
Menurut Rasyid, dkk (2008), tes essay bebas tepat dipergunakan untuk
mengevaluasi hasil belajar yang bersifat kompleks yang berupa kemampuan-
kemampuan:
Daftar Rujukan
Arikunto, S. 2007. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta
Mardapi, D. 2008. Teknik Penyusunan Instrument Tes Dan Nontes. Yogyakarta : Mitra
Cendikia
Rasyid, Harun dan Mansur. 2008. Penilaian Hasil Belajar. Bandung : CV Wacana Prima