Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

PENGEMBANGAN TES ESSAI

DISUSUN OLEH:
Kelompok 3

Nama : Carrin Malika Hanum (4222431020)


Crismas Anjela Manihuruk (4223331005)
Kelas : PSPK 2022 E
Dosen Pengampu : Dr.Ajat Sudrajat, M.Si
Feri Andi Syuhada, S.Pd.,M.Pd
Mata Kulliah : Evaluasi Proses dan Hasil Belajar

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2023
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I
IDENTITAS BUKU DAN JURNAL
A. Identitas Buku
a) Review Buku 1
1. Judul
2. Edisi
3. Penulis
4. Penerbit
5. Kota Terbit
6. Tahun Terbit
7. ISBN
8. Jumlah Halaman

b) Review Buku 2
1. Judul
2. Edisi
3. Penulis
4. Penerbit
5. Kota Terbit
6. Tahun Terbit
7. ISBN
8. Jumlah Halaman

c) Review Buku 3
1. Judul
2. Edisi
3. Penulis
4. Penerbit
5. Kota Terbit
6. Tahun Terbit
7. ISBN
8. Jumlah Halaman
B. Identitas Jurnal
a) Review Jurnal 1
1. Judul
2. Nama Jurnal
3. Penulis
4. Tahun
5. Volume dan Nomor
6. Halaman

b) Review Jurnal 2
1. Judul
2. Nama Jurnal
3. Penulis
4. Tahun
5. Volume dan Nomor
6. Halaman

c) Review Jurnal 3
1. Judul
2. Nama Jurnal
3. Penulis
4. Tahun
5. Volume dan Nomor
6. Halaman
BAB II

PENDAHULUAN

a) Latar Belakang

b) Tujuan

c) Manfaat
BAB III
PEMBAHASAN

1. Pengertian Tes Essai


Tes bentuk uraian merupakan alat evaluasi hasil belajar yang paling tua. Tes uraian disebut pula
dengan tes esai (essay test) atau tes subjektif. Secara umum tes uraian ini memiliki karakteristik
sebagai berikut, pertama, tes uraian adalah tes yang berupa pertanyaan atau perintah yang
jawabannya menuntut test mengorganisasikan gagasan atau hal-hal yang telah dipelajarinya
dengan cara mengemukakan gagasan tersebut dalam bentuk tulisan. Kedua, jumlah butir soalnya
umumnya terbatas, yaitu berkisar empat sampai dengan sepuluh butir. Ketiga, pada umumnya,
butir-butir soal tes diawali denga kata-kata: jelaskan, terangkan, uraikan, mengapa, bagaimana,
dan kata-kata laian yang menuntut testee memberikan uraian jawaban secara lebih luas.
Keempat, tes uraian digunakan jika guru ingin mengukur kemampuan menulis. Dalam contoh
ini, guru biasanya mengukur kemampuan untuk menulis beberapa kalimat sehingga terbentuk
sebuah cerita.Kemampuan yang diukur adalah kemampuan mengekpresikan gagasan dalam
sebuah cerita yang meruntut dan komunikatif. (Rosyidi, 2020).
2. Jenis-Jenis Tes Essai

3. Kelebihan Tes Essai


Kelebihan-kelebihan tes uraian atau subjektif yaitu;
a) bentuk tes ini sangat cocok untuk mengukur atau menilai hasil dari suatu proses belajar
yang kompleks, yang sukar diukur dengan menggunakan tes objektif;
b) Penggunaan tes uraian memberikan kesempatan kepada anak- anak untuk menyusun
jawaban sesuai dengan jalan pikirannya sendiri. Hal ini sangat penting melatih murid
agar jalan pikirannya bisa teratur. Kecakapan untuk mengemukakan jalan pikiran yang
teratur sangat penting dalam kehidupan masyarakat. (Ismail Ilyas Muhammad, 2020).
4. Kekurangan Tes Essai
Disamping dari segi kelebihan-kelebihan bentuk tes uraian mempunyai beberapa segi kelemahan
yaitu;
a) pemberian skor terhadap jawaban tes uraian kurang reliabel.
Dalam tes tidak Tes uraian dgunakan secara luas untuk bebagai macam keperluan antara lain
digunakan sebagai ulangan harian, ulangan umum, ataupun ulangan kenaikan kelas. Hanya
satu jawaban bisa diterima. Dan tingkat kebenaran dari jawaban-jawaban tersebut sangat
bervariasi. Oleh karena itu, skor yang diberikan oleh seorang korektor sering berbeda dengan
variasi skor yang diberikan oleh korektor lain;
b) tes uraian menghendaki jawaban-jawaban yang relatif panjang.
Oleh karena itu, waktu yang diperlukan untuk menulis jawaban terhadap satu soal juga cukup
lama. Karenanya dalam satu periode tes hanya dapat diberikan beberapa buah soal saja.
Dengan demikian, materi yang digunakan sebagai bahan tes kurang representative terhadap
seluruh materi yang diajarkan. Oleh karena itu, maka bisa timbul hasil secara kebetulan.
Murid yang tidak dapat menjawab dengan baik tes yang diberikan belum tentu merupakan
anak bodoh. Mungkin ia menguasai bahan-bahan lain yang tidak digunakan sebagai bahan
tes;
c) mengoreksi tes esai memerlukan waktu yang cukup lama, serta menghabiskan energy
yang lebih banyak, sebab setiap jawaban harus dibaca satu per satu secara teliti. (Ismail
Ilyas Muhammad, 2020).
5.Cara penyusunan soal essai
6.Situasi penggunaan soal Essai yang tepat
7.Pedoman Penskoran
Tes bentuk uraian ini ada dua macam yaitu: 1) tes uraian terbatas atau uraian terstruktur; 2)
tes uraian bebas. Tes uraian terbatas, disebut pula dengan tes uraian terstruktur atau tes uraian
objektif adalah tes uraian yang sifat jawabannya dibatasi (sudah terarah) baik ditinjau dari
segi materi maupun jawabannya. Penskoran pada tes uraian terbatas cenderung lebih
konsisten dan objektif. (Rosyidi, 2020) Untuk menjawab soal bentuk uraian terbatas ini,
peserta didik harus mengemukakan hal-hal tertentu sebagai batas-batasnya. Walaupun
kalimat jawaban peserta didik itu beraneka ragam, tetap harus ada pokok-pokok penting yang
terdapat dalam sistematika jawabannya sesuai denganbatas-batas yang telah ditentukan dan
dikehendaki dalam soalnya. (Zaenal, 2016). Contoh: 1) Jelaskan bagaimana masuknya Islam
di Indonesia dilihat dari segiekonomi dan politik. 2) Sebutkan lima rukum Islam! Uraian
bebas, yaitu bentuk tes uraian yang menghendaki jawaban yang terurai (jawaban panjang).
Tes uraian bebas ini bebas melalui tulisan atau karangan. Jadi testee memiliki kebebasan
mengemukakan jawaban melalui tuliasan. Benar tidaknya tulisan testee hanya dapat diskor
oleh guru yang benar-benar berpegalaman. (Rosyidi, 2020). Dalam bentuk ini peserta didik
bebas untuk menjawab soal dengan cara Hellin Putri, Desty Susiani, Nabilla Setya Wandani,
& Fia Alifah Putri / JPAPEDA (4) (2) (2022): 139 - 148 144 dansistematika sendiri. Peserta
didik bebas mengemukakan pendapat sesuaidengan kemampuannya. Oleh karena itu, setiap
peserta didik mempunyaicara dan sistematika yang berbeda-beda. Namun demikian, guru
tetapharus mempunyai acuan atau patokan dalam mengoreksi jawaban pesertadidik nanti.
(Zaenal, 2016). Contoh: 1) Jelaskan perkembangan pendidikan Islam di Indonesia!. 2)
Bagaimana peranan pendidikan Islam dalam memecahkan masalah- masalahpokok
pendidikan di Indonesia?. Pedoman tes uraian Kaidah penyusunan untuk tes bentuk uraian
secara umum adalah sebagai berikut: 1) Soal harus sesuai dengan kompetensi dasar dan
indikator yang terdapat pada kurikulum. Artinya, soal uraian harus menanyakan perilaku dan
materi yang hendak diukur sesuai dengan tuntutan kompetensi dasar dan indikator; 2) Ruang
lingkup berupa batasan pertanyaan dan jawaban harus jelas dan tegas; 3) Rumusan
pertanyaan atau penyataan harus menggunakan kata-kata tanya atau kata pentih yang
menntut jawaban terurai seperti: “bandingkan ...”, “berikan alasan ...”, “jelaskan mengapa ..”,
“uraikan..”, “tafsirkan ...”, dan semacamnya yang menghendaki jawaban terurai; 4) Isi materi
yang ditanyakan harus sesuai dengan jenjang dan jeni sekolah dan tingkat sekolah; 5)
Rumusan pertanyaan jangan mengguakan kata yang tidak menuntut peserta didik untuk
menguraikan seperti: siapa, kapan, dimana, apakah, dan bila; 6) Buatlah pedoman penskoran
segera setelah soal uraian selesai ditulis. Pedoman penskoran harus dibuat dengan cara
menguraikan kriteria penskoran atau komponen yang akan dinilai seperti rentang skor dan
besarnya skor untuk setiap criteria; 7) Sesaat setelah butir-butir soal disusun, hendaknya
segera drumuskan kunci jawabannya, atau setidak-tidaknya disiapkan ancer-ancer jawaban
betulnya; 8) Rumusan butir soal harus menggunakan bahasa indonesia yang baku dan bahsa
yang sederhanaserta komunikatif sehingga mudah dipahami oleh peserta didik. Tes Objektif
Tes objektif disebut pula “short answer” atau “new type” tes. Tes objektif terdiri dari item-
item yang dapat dijawab dengan jalan memilih salah satu alternative yang benar dari
sejumlah alternatif yang tersedia, atau dengan mengisi jawaban yang benar dengan beberapa
perkataan atau simbol. (Zaenal, 2016) dalam bukunya Evaluasi Pembelajaran, menyatakan
tes objektif sering juga disebut tes dikotomi karena jawabannya antara benar atau salah dan
skornya antara 1 atau 0. Disebut tes objektif karena penilaiannya objektif. Siapa pun yang
mengoreksi jawaban tes objektif hasilnya akan sama karena kunci jawabannya sudah jelas
dan pasti. Kelebihan Tes Objektif yaitu lebih representatif mewakili isi dan luas bahan, Lebih
mudah dan cepat cara memeriksannya karena dapat menggunakan kunci jawaban, bahkan
dapat menggunakan alat-alat kemajuan teknologi misalnya mesin scanner, Pemeriksaannya
dapat diserahkan kepada orang lain, Dalam pemeriksaannya maupun penskoran, tidak ada
unsur subjektif yang memengaruhi, baik dari segi guru maupun siswa. Kelemahan Tes
Objektif yaitu Membutuhkan persiapan yang lebih sulit daripada tes karena butir soal tesnya
banyak dan harus teliti untuk menghindari kelemahan-kelemahan lain, Butir-butir soal
cenderung hanya mengungkap ingatan dan pengenalan kembali saja, dan sukar untuk Hellin
Putri, Desty Susiani, Nabilla Setya Wandani, & Fia Alifah Putri / JPAPEDA (4) (2) (2022):
139 - 148 145 mengukur kemampuan berpikir yang tinggi seperti sintesis maupun kreativitas,
Banyak kesempatan bagi siswa untuk spekulasi atau untung-untungan dalam jawaban soal
tes, Kerjasama antara siswa pada waktu mengerjakan soal tes lebih terbuka. Jenis tes objektif
dibagi menjadi 4 bagian yaitu Tes pilihan ganda, Tes benar salah, Tes jawaban singkat atau
isian singkat, dan Tes menjodohkan. Tes pilihan ganda adalah bentuk tes objektif yang terdiri
atas pertanyaan atau pernyataan (stem) dan diikuti sejumlah alternatif jawaban (option), tugas
testee memilih alternatif jawaban yang paling tepat. Kemungkinan jawaban tersebut dapat
berupa kata, frasa, nama tempat, nama tokoh, lambang atau kalimat yang sudah pasti.
(Rosyidi, 2020). Soal tes bentuk pilihan-ganda dapat digunakan untuk mengukur hasil belajar
yang lebih kompleks dan berkenaan dengan aspek ingatan, pengertian, aplikasi, analisis,
sintesis dan evaluasi. Soal tes bentuk pilihan-ganda terdiri atas pembawa pokok persoalan
dan pilihan jawaban. Pembawa pokok persoalan dapat dikemukakan dalam bentuk
pertanyaan dan dapat pula dalam bentuk pernyataan (statement) yang belum sempurna yang
sering disebut stem. Sedangkan pilihan jawaban itu mungkin berbentuk perkataan, bilangan
atau kalimat dan sering disebut option. Pilihan jawaban terdiri atas jawaban yang benar atau
yang paling benar, selanjutnya disebut kunci jawaban dan kemungkinan jawaban salah yang
dinamakan pengecoh (distractor atau decoy atau fails) namun mem
BAB IV
PENUTUP
a) Kesimpulan

b) Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
a) Buku

b) Jurnal

Anda mungkin juga menyukai