OBJEKTIF TES"
MAKALAH
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Terstruktur Pada Mata Kuliah
Evaluasi Pendidikan
Dosen Pengampu:
Syahrul Nalus, S. Ag., M.A
A. Pendahuluan
Evaluasi merupakan suatu kegiatan yang terencana untuk mengetahui
keadaan suatu objek dengan menggunakan instrumen dan hasilnya dibandingkan
dengan suatu tolok ukur untuk memperoleh suatu kesimpulan yang bermanfaat
untuk pertimbangan dalam pengambilan keputusan. Fungsi utama evaluasi
adalah menelaah suatu objek atau keadaan untuk mendapatkan informasi yang
tepat sebagai dasar untuk pengambilan keputusan.
Untuk memperoleh informasi yang tepat dalam kegiatan evaluasi
dilakukan melalui kegiatan pengukuran. Pengukuran merupakan suatu proses
pemberian skor atau angka-angka terhadap suatu keadaan atau gejala berdasarkan
aturan-aturan tertentu. Dengan demikian terdapat kaitan yang erat antara
pengukuran (measurment) dan evaluasi (evaluation), kegiatan pengukuran
merupakan dasar dalam kegiatan evaluasi. Dalam kegiatan pengukuran ini
diperlukan instrumen-instrumen berupa tes, salah satu bentuk tes tersebut adalah
Tes Bentuk objektif.
Pada makalah ini akan dibahas “Keterampilan Mengkontruksi /
Mendesain Instrument Objektif Tes”. Batasan Masalah:
1. Apa yang dimaksud dengan Obejektif Tes?
2. Bagaimana Penggolongan Objektif Tes (Pilihan ganda, Isian,
Menjodohkan, dan Melengkapi?
B. Pembahasan
1. Pengertian Objektif Tes
Secara harfiah, kata “tes” berasal dari bahasa Perancis Kuno, yaitu
“testum” dengan arti: “piring yang digunakan untuk menyisihkan atau memilih
logam-logam mulia dari benda-benda lain”, seperti pasir, batu, tanah, dan
sebagainya. Secara istilah test adalah alat atau prosedur yang dipergunakan
dalam rangka pengukuran dan penilaian.1
Menurut Lee J. Cronbach dalam bukunya berjudul Essential of
Psychological Testing, tes merupakan suatu prosedur yang sistematis untuk
membandingkan tingkah laku dua orang atau lebih. Sedang menurut
Goodenough, tes adalah suatu tugas atau serangkaian tugas yang diberikan
1
Zainal Arifin, Evaluasi Pembelajaran, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2012), Hal. 117.
2
k) Hindari alternatif jawaban "semua yang diatas" atau "tidak ada ayng
diatas".
l) Semua jawaban punya panjang yang sama.
m)Amatilah pertanyaan-pertanyaanmu lagi mulai awal sampai akhir
untuk menghindari kesamaan isi / maksud.
n) Pastikan memberi pertanyaan yang jelas. arah yang spesifik.
Untuk lebih lengkapnya, ada beberapa jenis bentuk tes pilihan ganda,
yaitu:
a) Jenis Analisis Konteks
Soal bentuk pilihan ganda jenis ini menuntut peng-ambil tes
untuk memahami seluruh konteks soal yang biasa-nya mempunyai
format formal, kemudian mengambil kesim-pulan darinya.
Contoh: analisis cukup dengan membuat table dan grafik,
mengacu pada konsep bahwa soal yang baik adalah soal yang
mampu membedakan kelompok atas dan kelompok bawah.
1. Barang siapa tidak kehilangan sesuatu, dia masih mempunyai
sesuatu itu. Si Ani tidak kehilangan tahi lalat. Jadi, si Ani masih
mempunyai tahi lalat Penalaran di atas itu
A. Benar
B. Salah pada premis mayor
C. Salah pada premis minor
D. Salah pada kesimpulan
E. Tak dapat ditentukan, benar atau salah.
Jawaban = E
b) Jenis Alternative Tak-Lengkap
Kadang-kadang penulis soal berpendapat bahwa apabila
kemungkinan jawaban itu ditulis lengkap akan terlalu jelas bagi
pengambil tes, oleh karena itu soal tersebut tidak akan berfungsi
sebagaimana diharapkan. Oleh karena itu kemungkinan jawaban
ditulis tidak lengkap agar pengambil tes lebih “berfikir” dalam
memilih jawaban yang benar. Contoh:
1. Nama murid Socrates yang terkenal bermula dengan huruf:
A. A sampai E D. P sampai T
B. F sampai J E. U sampai Z
C. K sampai O
Jawaban = D (Plato),
6
Contoh lain:
2. Apabila anda menghitung akar 26, angka berapakah yang
terdapat pada decimal kedua?
A. 5 C. 7 E. 9.
B. 6 D. 8
Jawaban = E (√26 = 5.099)
c) Jenis Kombinasi
Bentuk soal pilihan-ganda jenis kombinasi ini terdiri dari
batang tubuh soal diikuti oleh sejumlah kemungkinan jawaban di
antaranya satu atau lebih benar. Contoh:
PETUNJUK
Untuk soal-soal berikut ini pilihlah:
(1) Jumlah penduduk yang banyak
(2) Tingkat kelahiran yang lebih tinggi daripada ting-kat kematian.
(3) Struktur umur yang muda
(4) Pertumbuhan penduduk yang tinggi tanpa diikuti peningkatan
produksi pangan.
Menurut bacaan di atas kelestarian lingkungan hidup di Indonesia
terancam punah karena…
A. Jika (1), (2), dan (3) betul D. Jika (4) saja yang betul
B. Jika (1) dan (3) betul E. Jika semuanya betul
C. Jika (2) dan (4) betul;
1
Jawaban = A
d) Jenis Kompleks
Soal bentuk pilihan-ganda jenis kompleks terdiri atas
pernyataan mengenai hubungan sebab-akibat, dan si peng-ambil tes
diminta memilih dari kemungkinan jawaban yang berkenaan
dengan benar-tidaknya sebab, benar-tidaknya akibat, dan ada
tidaknya hubungan sebab akibat itu. Untuk soal-soal berikut setiap
soal terdiri dari tiga bagian, yaitu: PERNYATAAN, kata SEBAB,
dan ALASAN, yang disusun berurutan. Contoh:
PETUNJUK :
Hasil penelitian di Indonesia relative kecil
SEBAB
Para sarjana Indonesia tidak mendapat pendidikan me-ngenai
bagaimana caranya meneliti.
Pilihlah:
A. Jika pernyataan betul, alasan betul, keduanya menunjukkan
hubungan sebab-akibat.
B. Jika pernyataan betul dan alasan betul, tetapi ke-duanya tidak
menunjukkan hubungan sebab-aki-bat.
C. Jika pernyataan betul dan alasan salah.
D. Jika pernyataan salah dan alasan betul.
E. Jika pernyataan dan alasan kedua-duanya salah.
Jawaban = C
Kiranya jelas bahwa satu soal pilihan ganda jenis kompleks
ini sebenarnya terdiri atas beberapa soal yang terjalin menjadi satu.
Untuk dapat menjawabnya dituntut berfungsinya beberapa jenjang
kompetensi sekaligus. 4
c. Tes Melengkapi
Tes completion adalah merupakan salah satu bentuk tes jawaban
bebas, dimana butir-butir soalnya berupa satu kalimat dimana bagian-
bagian tertentu yang dianggaap penting dikosongkan. Kepada testee
diminta untuk mengisi bagian-bagian yang ditiadakan. (Stanley, and
Kenneth, 1978: 221)
Adapun beberapa petunjuk penyusunannya adalah sebagai berikut :
1) Hindarkan dari pernyataan yang tidak jelas
2) Jangan menghilangkan kata-kata kunci terlalu banyak
3) Hilangkan kata-kata yang mengandung arti penting
4) Hindarkan dari munculnya indikator jawaban yang bisa dibaca
5) Jawaban terdiri dari satu kata
6) Jangan membuang kata terdepan dari suatu kalimat
7) Besar kolom yang dikosongkan sama
8) Disediakan kolom jawaban untuk mempermudah skoring
9) Sediakan kunci tentang semua kemungkinan jawaban
10) Meskipun dalam satu kalimat ada lebih dari satu isian hendaknya
skoring tetap berdasarkan jumlah isian
Kelebihan Completion test yaitu :
1) Sangat mudah dalam penyusunannya.
2) Lebih menghemat tempat ( menghemat kertas ).
3) Persyaratan komprehensif dapat dipenuhi oleh test model ini.
4) Digunakan untuk mengukur berbagai taraf kompetensi dan tidak
sekedar mengungkap taraf pengenalan atau hafalan saja.
Kelemahan Completion test yaitu :
5
Chabib Thoha, Teknik Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: rajawali. 1991), Hal: 40
4
6
Ibid., Hal. 67-69
5
C. Penutup
Kesimpulan
1. Pengertian Objektif Tes
Tes Obyektif adalah salah satu jenis tes hasil belajar yang terdiri dari
butir-butir soal yang dapat dijawab oleh testee dengan jalan memilih salah satu
(atau lebih) diantara beberapa kemungkinan jawaban yang telah dipasangkan
pada pasangan masing-masing items, atau dengan jalan menuliskan
(mengisikan) jawabannya berupa kata-kata atau symbol-simbol tertentu pada
tempat atau ruang yang telah disediakan untuk masing-masing butir item yang
bersangkutan
2. Macam-macam Penggolongan Objektif Tes
7
Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. (Jakarta: Bina Aksara. 1989), Hal: 172-173
8
Nana Sudjana. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. (Bandung: Remaja Rosdakarya. 2006),
Hal:47
6
Daftar pustaka
Hal: 40