4. Teknik/metode apa saja yang digunakan dalam Asesmen Selected Response dan
Asesmen Essay
Selected Response Assessment
Teknik tes meliputi tes lisan, tes tertulis dan tes perbuatan. Khusus tes tertulis, ragamnya
meliputi : tes essay atau disebut juga tes subyektif dan tes obyektif, yang terdiri dari tes
isian, salah-benar, menjodohkan dan pilihan ganda.
Pertanyaan jawaban yang dipilih mudah dinilai dengan menggunakan platform
pembelajaran. Mekanisme penilaian seperti itu sering kali menghasilkan statistik
untuk keseluruhan tes serta untuk setiap item.
Essay Assessment
Terbatas
Peserta didik harus mengemukakan hal hal tertentu sebagai batas batasnya, soal
terstuktur. Tidak selamanya terstruktur terbatas.
Terbatas bisa terstuktur bisa tidak.
(Ada kata kunci)
Bebas
Tuliskan satu upaya sebagai siswa untuk mengatasi sampah plastik di lingkungan
rumah. (Jawaban Menggunakan Kriteria)
Peserta bebas menjawab
1) Metode Pernomor (Whole Method)
Guru mengoreksi hasil jawaban setiap nomor dari peserta didik, misalnya guru
mengoreksi nomor 1 terlebih dahulu dari jawaban seluruh peserta didik, kemudian
dilanjutkan ke nomor 2, dan seterusnya.
2) Metode Perlembar (Separated Method)
Guru mengoreksi satu lembar jawaban peserta didik mulai dari nomor 1 hingga
nomor terakhir, kemudian setelah selesai mengoreksi satu lembar jawaban dari
peserta didik yang satu, guru mengoreksi lembar jawab peserta didik yang lain,
begitu seterusnya.
3) Metode Bersilang (Cross Method)
Guru mengoreksi jawaban peserta didik dengan cara menukarkan hasil koreksi dari
seorang korektor kepada korektor yang lain. Dengan kata lain, lembar jawab yang
telah dikoreksi oleh seorang korektor, kemudian dikoreksi kembali oleh korektor
lain.
4) Metode Analisis (Analytical Method)
Cara untuk mengoreksi jawaban peserta didik dengan membandingkan jawaban
peserta didik dengan model jawaban yang sudah disiapkan dan sudah dianalisis
menjadi beberapa langkah dan pada setiap langkah tersebut disediakan skor-skor
tertentu.Misalnya: ¼ benar diberikan skor 2,5; ½ benar diberikan skor 5; ¾ benar
diberikan skor 7,5; dan benar semuanya diberikan skor 10 untuk setiap item.
5) Metode Penyortiran (Sorting Method)
Cara menskor dengan terlebih dahulu melakukan sortir terhadap keseluruhan
pekerjaan peserta didik. Penyortiran dilakukan dengan mengklasifikasikan jawaban
yang ada. Misalnya mengklasifikasikan skor ke dalam beberapa tingkatan seperti
jawaban benar (baik), cukup, sedang, kurang, dan kurang sekali.Tiap klasifikasi
diberikan skor misalnya 9 – 10; 7 – 8; 5 – 6; 3 – 4; dan 1 – 2 dari yang baik hingga ke
yang kurang sekali.
6) Metode Poin (Point Method)
Dalam metode ini (yang sering disebut sebagai metode poin jawaban), jawaban
ideal atau model jawaban disusun secara mendetail sampai ke poin-poin spesifik
setiap jawaban. Nilai yang akan diberikan kepada seorang siswa tergantung dari
jumlah poin-poin isi jawaban yang disertakan dalam jawabannya, selain itu
komponen–komponen bagian seperti kejelasan ekspresi yang digunakan, cara
mengorganisasi pemikiran yang logis, dan bukti pendukung jawaban juga
dipertimbangkan dan diberi nilai. Oleh karenaitu, sebuah daftar periksa sangat
berguna untuk dapat memberikan penilaian yang objektif. Faktor-faktor yang perlu
dipertimbangkan dalam memberikan poin nilai untuksoal- soal essay tertentu
adalah (1) waktu yang diperlukan untuk menjawab soal tersebut, (2) tingkat
kerumitan dari soal tersebut, (3) penekanan pada isi yang dibahas pada suatu soal
dalam garis-garis besar tes. Jadi, setiap jawaban siswa dibandingkan dengan
jawaban ideal yang telah ditetapkan dalam kunci jawaban dan skor yang diberikan
akan bergantung pada derajat kepadanannya dengan kunci jawaban. Metode ini
cocok untuk bentuk essay terbatas, karena setiap jawaban sudah dibatasi dengan
kriteria tertentu.
7) Metode Rating
Jawaban setiap peserta didik ditetapkan dalam salah satu kelompok yang sudah
dipilah-pilah berdasarkan kualitasnya selagi jawaban tersebut dibaca. Kelompok-
kelompok tersebut menggambarkan kualitas dan dan menentukan berapa skor yang
akan diberikan pada setiap jawaban. Misalnya, sebuah soal akan diberi skor
maksimal 8, maka soal tersebut akan dapat dibuat menjadi 9 kelompok jawaban,
mulai dari 0 sampai 8. Metode ini cocok untuk bentuk essay bebas.
5. Apa prinsip dan langkah pengembangan instrumennya secara umum?
Selected Response Assessment
1) Valid, berarti menilai apa yang seharusnya dinilai; dengan menggunakan alat yang
sesuai untuk mengukur kompetensi.
2) Reliabel, reliabel berkaitan dengan konsistensi (keajegan) hasil penilaian.
3) Menyeluruh, penilaian harus dilakukan secara menyeluruh mencakup seluruh
domain yang tertuang pada setiap kompetensi .
4) Berkesinambungan, penilaian dilakukan secara terencana, bertahap dan terus
menerus untuk memperoleh gambaran pencapaian kompetensi peserta didik dalam
kurun waktu tertentu.
5) Obyektif, penilaian harus dilaksanakan secara obyektif (ada fakta dan ada kriteria
yang jelas).
6) Mendidik, proses dan hasil penilaian dapat dijadikan dasar untuk memotivasi,
memperbaiki proses pembelajan.
7) Terbuka, artinya dapat diketahui oleh pihak-pihak yang berkepentingan.
8) Adil, artinya tidak menguntungkan atau merugikan sebagian pihak
Essay Assessment
Perencanaan, Pengembangan dan Pemberian Skor
Menentukan indikator, kisi2
1) Menyusun rencana tes yang membingkai sampel pencapaian yang sesuai
2) Mengidentifikasi unsur-unsur khusus dari pengetahuan
dan pemikiran yang akan dinilai
3) Ubah elemen tersebut menjadi item tes
Perbedaannya dengan selected response assessment, pada langkah kedua lebih
mudah untuk diidentifikasi dan lebih sukar dalam mengubah elemen menjadi
item tes.
6. Apa kekuatan dan kelemahan Asesmen Selected Response dan Asesmen Essay?
Selected Response Assessment
1) materi disajikan dengan cukup luas
2) Lebih mudah dan cepat cara memeriksanya
3) Dalam pemeriksaan tidak ada unsur subjektif
4) Materi bahan yang disajikan cukup banyak
5) Jumlah siswa yang cukup banyak dapat di asesmen oleh selected response
6) Kesempatan yang terbuka jika dilakukan di kelas
7) Tepat untuk mengukur penguasaan informasi para siswa yang hendak dievaluasi.