Anda di halaman 1dari 5

PENDALAMAN MATERI

(Lembar Kerja Resume Modul)


Nama : SULISTYORINI
Judul Modul : EVALUASI PEMBELAJARAN
Kegiatan Belajar : PENGEMBANGAN DAN PENGOLAHAN NILAI HASIL
BELAJAR (KB 3)
Refleksi

NO BUTIR REFLEKSI RESPON/JAWABAN


1. langkah-langkah pengembangan instrumen penilaian hasil
belajar;
Langkah-Langkah dan Prosedur Pengembangan Instrumen Tes :
1. Menyusun spesifikasi tes
2. Menulis soal tes
3. Menelaah soal tes
4. Melakukan uji coba tes
5. menganalisis butir-butir soal tes
6. Memperbaiki tes
7. Merakit tes
8. Melaksanakan tes.

Pengembangan Instrumen Penilaian Hasil Belajar Langkah-langkah


yang perlu ditempuh dalam pengembangan tes hasil belajar adalah
1. Pembuatan Tabel Spesifikasi
2. Merumuskan Indikator
3. Merumuskan soal
4. Melakukan uji coba soal
Konsep (Beberapa istilah dan 5. Melakukan analisis butir soal
1
definisi) di KB 6. Memperbaiki soal
7. Menafsirkan hasil tes

2. Melakukan analisis tes hasil belajar dengan berbagai Teknik


Salah satu cara menganalisis hasil tes adalah dengan
menilai tes yang kita buat sendiri yang dilakukan sebelum atau
setelah tes ini diberikan kepada siswa. Menurut Suharsimi
Arikunto, ada 4 cara melakukan penilaian terhadap tes yang kita
buat sendiri, yaitu dengan mengajukan beberapa pertanyaan,
diantaranya :
a. Apakah banyaknya soal untuk setiap pokok bahasan atau
tema sudah seimbang atau belum?
b. pakah soal yang diberikan sudah sesuai belum dengan
materi yang sudah disampaikan di kelas
c. Apakah soal yang kita susun dapat menimbulkan
kebingungan atau salah tafsir tidak bagi siswa?
d. Apakah soal itu dapat dikerjakan oleh sebagian besar siswa
atau tidak?
3. Pengolahan Nilai hasil Belajar
Pengolahan hasil belajar adalah suatu cara mengkaji dan
menghitung perolehan nilai siswa dalam menentukan tingkat
pencapaian akhir kompetensi siswa untuk pengetahuan,
keterampilan dan sikap siswa pada setiap mata pelajaran. Hasil
penilaian tes tertulis adalah skor yang diperoleh peserta didik dari
hasil tes yang diikuti peserta didik, apakah itu pilihan ganda,
benar salah, menjodohkan, jawaban singkat, uraian.

1) Pemberian Score dan nilai terhadap alat evaluasi tes


➢ Tes Obyektif
Dalam proses skoring untuk tes objektif, ada
beberapa langkah yang sebaiknya dilakukan sebelum
skor diberikan, yaitu:
1. Membuat kunci jawaban, sehingga dapat diketahui
proporsi jawaban benar pada masing-masing option
dan letak jawaban benar pada masingmasing item
(hindarkan kunci jawaban yang mengikuti pola
tertentu yang mudah ditebak)
2. Membuat lembar kunci jawaban, sehingga dapat
mempermudah dalam proses pemeriksaan jawaban;
3. Membuat pedoman penilaian yang menjelaskan skor
seharusnya pada masing-masing item, sehingga dapat
mempermudah dalam proses pemberian skor

➢ Tes Subyektif/Essay
Essay adalah bentuk tes yang meminta siswa
untuk menjawab lebih dari tiga kata yang tingkat
kesulitannya disesuaikan dengan tingkatan kognitif yang
digunakan, sehingga dalam tes essay masing-masing
item soal diberikan bobot lebih dari satu dan bergradasi
sesuai dengan tingkatan kognitif yang digunakan
(tingkat kesulitannya).
Sesuai dengan jenis-jenisnya (essay bebas,
essay terbatas, dan essay terstruktur), pemberian skor
untuk soal essay dapat dilakukan dengan menggunakan
dua pendekatan berdasarkan standar yang digunakan,
yaitu berdasarkan standar absolut atau standar relatif.

Pemberian skor dengan standar absolut dilakukan


dengan cara membandingkan jawaban siswa dengan
rambu-rambu jawaban yang ditetapkan oleh guru (essay
terbatas dan essay terstruktur) untuk kemudian diberikan
skor. Adapun pemberian skor dengan standar relatif
dilakukan dengan cara membandingkan jawaban siswa
dengan jawaban siswa-siswa lainnya untuk mengetahui
situasi jawaban dalam kelas tersebut.

2) Pemberian Score dan nilai terhadap alat evaluasi Non


tes
Alat evaluasi non tes digunakan untuk menilai
kompetensi siswa pada aspek afektif atau sikap (KI-1 dan
KI-2), yaitu dengan menggunakan observasi, angket (self
evaluation dan penilaian antar peserta didik), dan jurnal.
Non tes juga digunakan untuk menilai aspek kompetensi
psikomotorik (KI-4).

3) Pengolahan Hasil Penilaian Unjuk Kerja/Praktek


Berdasarkan hasil penilaian unjuk kerja siswa
maka diperoleh data atau skor yang menunjukan
kemampuan siswa dalam mencapai kompetensi yang
menunutut peserta didik melakukan tugas tertentu seperti
praktek sholat, praktek membaca al-Qur’an, praktek
berwudhu, dan lain-lain.

4. Pelaksanaan Program tindak lanjut

1. Pelaksanaan Program Remidial

a. Pengertian Remidial
Program remedial adalah program tindak lanjut dari
kegiatan evaluasi hasil belajar terhadap peserta didik yang
menunjukkan kegagalan mencapai KKM dalam bentuk
pemberian tindakan pembelajaran perbaikan, karena
diasumsikan mengalami kesulitan belajar.

b. Pelaksanaan Program Remidial


Dalam melaksanakan program pembelajaran
remedial, ada beberapa hal yang harus diperhatikan,
diantaranya : melakuakan bimbingan secara perorangan
atau kelompok, jika siswa masih kesulitan maka guru
melakukan pengulangan dalam pembelajaran dan
memberikan latihan-latihan sampai KKM.

c. Prinsip-Prinsip Program Remidial.


Adaptif
Memungkinkan peserta didik untuk belajar sesuai dengan
daya tangkap, kesempatan, dan gaya belajar masing-
masing.

Interaktif
Bersifat interaktif dengan keaktifan pendidik untuk secara
intensif berinteraksi dengan peserta didik dan
memonitoring terhadap kemajuan belajar peserta didik.
Berbagai metode pembelajaran dan penilaian
Menggunakan berbagai metode pembelajaran dan metode
penilaian yang sesuai dengan karakteristik peserta didik.
Pemberian umpan balik sesegera mungkin Umpan balik
berupa informasi yang diberikan kepada peserta didik
mengenai kemajuan belajarnya perlu diberikan sesegera
mungkin agar dapat menghindari kesalahan belajar
yangberlarut-larut dan mendeteksi sedini mungkin
kesulitan belajar.
Berkesinambungan Pembelajaran remedial dilakukan
berkesinambungan dengan proses pembelajaran dan
pendidik harus selalu menyediakan program remedial
sesuai dengan kebutuhan.
2. Langkah langkah proses remidial

a) Menganalisis kebutuhan, yaitu mengidentifikasi kesulitan


atau permasalahan pembelajaran dan kebutuhan peserta
didik, berdasarkan analisis terhadap Penilaian Harian
(PH) dan Penilaian Tengah Semester (PTS).
Permasalahan pembelajaran, antara lain keunikan peserta
didik, materi ajar, dan strategi belajar.
b) Menyusun perencanaan berdasarkan permasalahan
pembelajaran, yaitu memperbaiki rencana pembelajaran
yang disesuaikan dengan hasil analisis kebutuhan peserta
didik yaitu merancang pembelajaran yang meliputi
merancang rencana pembelajaran, merancang kegiatan
pembelajaran
c) Melaksanakan program remedial.
d) Melaksanakan penilaian untuk mengetahui keberhasilan
peserta didik
e) Menetapkan nilai yang diperoleh peserta didik setelah
program remedial sebagai nilai akhir capaian KD muatan
pelajaran.

3. Program Pengayaan
Fokus pengayaan adalah pendalaman dan perluasan dari
kompetensi yang dipelajari. Pengayaan biasanya diberikan
segera setelah peserta didik diketahui telah mencapai KKM
berdasarkan hasil penilaian harian. Pembelajaran pengayaan
biasanya hanya diberikan satu kali, tidak berulangkali.
Pembelajaran pengayaan umumnya tidak diakhiri dengan
penilaian. Jadi dalam hal ini berbeda perlakuannya dengan
remedial.

Dua model pembelajaran yang dilaksanakan dalam


program pengayaan yaitu dengan memberikan pelajaran
tambahan kepada peserta didik yang lamban dengan
mentoring dan tutoring, kemudian dengan memberikan
penugasan dalam bentuk proyek yang hasilnya dapat
dipresentasikan di depan teman-teman sekelasnya.

1. “Contoh hasil uji validitas dan reliabilitas tes uraian


(subyektif), dengan menggunakan rumus Produc
Moment,” Terus terang saya masih belum paham dan
belum tahu seperti apa yang dimaksud dengan rumus
Produc Moment.
Daftar materi pada KB yang
2
sulit dipahami
2. Banyak rumus validitas yang saya tidak paham rumus
penghitungannya.

3. Daya pembeda pada analisis butir soal Pemberian nilai hasil


remidi siswa jika yang mengikuti lebih dari satu siswa.
1. Ternyata Materi Evaluasi tidak sesederhana yang saya
bayangkan, disini saya baru sadar ternyata untuk dikatakan
sebagai guru professional harus mengerti dengan banyak
keilmuwan termasuk didalamnya evaluasi pembelajaran ini,
dari sekian materi yang saya baca dan yang masih sangat awam
dan bahkan belum pernah saya menerapkannya dalam kegitan
pembelajaran adalah Analisis Instrumen Soal Berupa Uji
Validitas Dan Realibilitas. Dan realitas di lapangan baik guru
professional maupun yang belum saya jarang menemui mereka
Daftar materi yang sering
menganalis validitas dan realibilitas Instrumen soalnya.
3 mengalami miskonsepsi
Meskipun soal setaraf ujian sekolah.
dalam pembelajaran
2. Didalam penyusunan tes hasil belajar itu harus mengikuti
langkah-langkah, mulai dari menyusun spesifikasi tes sampai
dengan menafsirkan hasil tes, akan tetapi pada kenyataannya
hanya sebagian kecil guru yan melakukan hal tersebut.

3. Dalam realitasnya saya yakin tidak semua guru paham


bagaimana menganilis butir soal dan melakukan analisis butir
soal ini di setiap soal yang dibuat.

Anda mungkin juga menyukai