A. Nama : ARNATI
N BUTIR
RESPON/JAWABAN
O REFLEKSI
1 Konsep
(Beberapa
1. Menganalisis kebutuhan
2. Menyusun perencanaan berdasarkan permasalahan pembelajaran
3. Melaksanakan program remedial
4. Melaksanakan penilaian untuk mengetahui keberhasilan peserta didik
5. Menetapkan nilai yang diperoleh peserta didik setelah program remedial sebagai nilai
akhir capaian KD muatan pelajaran
Penunjang Keberhasilan Pelaksanaan Pembelajaran Remedial
Penunjang Keberhasilan Pelaksanaan Pembelajaran Remedial yaitu :
Apabila hingga akhir semester pembelajaran remedial belum bisa membantu peserta didik
mencapai KKM, 104 pembelajaran remedial bagi peserta didik tersebut dapat dihentikan.
Kesulitan belajar yang dialami peserta didik berbeda tingkatannya, ada tingkat tinggi,
sedang dan rendah.
Daftar
Alat evaluasi non tes digunakan untuk menilai kompetensi siswa pada aspek afektif atau
2 materi pada
KB yang sulit sikap (KI-1 dan KI-2), yaitu dengan menggunakan observasi, angket (self evaluation dan
dipahami
penilaian antar peserta didik), dan jurnal. Non tes juga digunakan untuk menilai aspek
kompetensi psikomotorik (KI-4).
Dalam pelaksanaannya, guru membuat satu seri soal tapi diujikan dua kali pada kelompok
siswa yang sama pada waktu yang berbeda (single test double trial method).
3 Daftar Implementasi Program Remedial Tidak Berjalan dengan Baik
materi yang
Salah satu hal yang menjadi miskonsepsi dalam pembelajaran ialah mengenai implementasi
sering
mengalami program remedial yang tidak berjalan dengan baik. Hal ini dikarenakan padatnya materi dan
miskonsepsi
pembagian waktu efektif yang kurang tepat. Terkadang pula program remedial hanya berupa tugas
dalam
pembelajara mandiri yang dibebankan kepada siswa tanpa adanya umpan balik terhadap hasil dari tugas
n
tersebut.
Belum Adanya Penerapan Program Pengayaan
Adapun miskonsepsi lainnya yang muncul dalam pembelajaran ialah belum adanya penerapan
program pengayaan. Tidak jauh berbeda dengan program remedial, pengayaan seringkali tidak
terimplementasi karena padatnya kurikulum yang dibebankan pada tiap tingkatan kelas. Alhasil,
setelah habis pelajaran atau 1 bab, guru seakan-akan didesak oleh waktu supaya segera mengejar
materi pelajaran berikutnya.