Nama : SULISTYORINI
Judul Modul : EVALUASI PEMBELAJARAN
Kegiatan Belajar : KONSEP DASAR PENGUKURAN, PENILAIAN, EVALUASI DAN
PENERAPANNYA DALAM PEMBELAJARAN (KB 1)
Refleksi
2. Konsep Penilaian
3. Konsep Evaluasi
Secara etimologi, evaluasi berasal dari bahasa Inggris dengan akar
kata “value” yang berarti nilai atau harga. Sedangkan secara
terminologi, evaluasi didefinisikan secara beragam oleh para ahli
sebagaimana berikut ini.
Menurut Gronlund (1981:5-6), evaluasi dapat didefinisikan
sebagai proses sistematis untuk menentukan sejauh mana tujuan
pembelajaran tercapai oleh siswa.
1. Objektivitas (objectivity)
Prinsip objektivitas maksudnya bahwa dalam evaluasi
pendidikan hasilnya harus didasarkan pda kemampuan siswa
secara objektif atau apa adanya.
2. Komprehensif (comprehensive)
Prinsip komprehensif maksudnya bahwa penilaian harus
dilakukan secara menyeluruh terhadap seluruh aspek siswa,
sehingga objek penilaian bukan hanya terhadap aspek kognitif,
tetapi juga aspek afektif dan psikomotorik.
3. Transparansi (Transparency)
Prinsip transparansi maksudnya bahwa penilaian harus
dilakukan secara terbuka, baik dalam proses penilaiannya
maupun dalam penyampaian
4. Koherensi (coherency)
Prinsip koherensi maksudnya bahwa dalam proses penilaian
harus memiliki kesesuaian antara soal sebagai alat evaluasi
dengan seluruh unsur dalam proses pembelajaran, seperti
tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, metode
pembelajaran, dan media pembelajaran.
5. Kontinuitas (Continuity)
Prinsip kontinuitas maksudnya bahwa evaluasi pendidikan
harus dilaksanakan secara berkesinambungan, tidak insidentil,
terencana, dan sistematis.
6. Berkeadilan (Fairless)
Prinsip berkeadilan maksudnya bahwa dalam pelaksanaan
evaluasi pendidikan harus mempertimbangkan keadilan
terhadap siswa, baik dalam menentukan siswa yang akan
dievaluasi maupun dalam menentukan cara melakukan
evaluasinya.
7. Diskriminabilitas (discriminability)
Prinsip diskriminabilitas maksudnya bahwa hasil evaluasi
harus dapat membedakan antara siswa yang pintar dengan
siswa yang bodoh, atau antara siswa yang mampu dengan yang
tidak mampu menyerap materi.
8. Akuntabilitas (accountability)
Prinsip akuntabilitas maksudnya bahwa hasil evaluasi
pendidikan harus dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya
kepda pihak-pihak yang berkepentingan atau stakeholders
sebagai pengguna output pendidikan.
9. Validitas (Validity)
Prinsip validitas maksudnya bahwa dalam evaluasi pendidikan
harus menggunakan alat evaluasi tes maupun non tes yang
valid atau sahih. Valid atau sahih berarti bahwa alat evaluasi
tersebut mampu mengukur
10. Reliabilitas (Reliability)
Prinsip reliabilitas maksudnya bahwa hasil evaluasi
pendidikan harus reliabel atau terpercaya, sehingga meskipun
dilakukan berkali-kali evaluasi hasilnya relatif sama.
2. Berdasarkan fungsi
Ditinjau dari aspek fungsinya, evaluasi terbagi kepda
beberapa jenis, yaitu:
a. Evaluasi Formatif
Evaluasi formatif adalah evaluasi pembelajaran yang
dilaksanakan pda setiap selesai mengajarkan satu atau dua
pokok bahasan tergantung pda alokasi waktu dan panjang
pendeknya materi pda masing-masing pokok bahasan.
b. Evaluasi Sumatif
Evaluasi sumatif adalah evaluasi yang dilaksanakan pda setiap
akhir program pendidikan, seperti akhir semester, akhir tahun,
atau akhir jenjang pendidikan SD, SMP, SMA, atau perguruan
tinggi. Disebut sumatif, karena ruang lingkup materi yang
dievaluasi terdiri dari kumpulan materi selama satu semester,
satu tahun, atau selama satu program pendidikan pda jenjang
tertentu.
c. Evaluasi Seleksi
Evaluasi seleksi adalah evaluasi yang dilaksanakan untuk
memilih siswa sesuai dengan tujuan tertentu, seperti tes seleksi
masuk sekolah, tes seleksi peserta lomba, tes seleksi penerima
beasiswa, tes seleksi peserta PMDK, dan lain sebagainya
sesuai dengan tujuan melakukan tes seleksi tersebut
d. Evaluasi Penempatan
kesamaan minat dan kemampuan, dan beberapa contoh tes
penempatan lainnya
e. Evaluasi Diagnostik