– Pengetahuan (Knowledge), Kemampuan mengingat (misalnya: nama ibu kota, rumus). – Pemahaman (Comprehension), Kemampuan memahami (misalnya: menyimpulkan suatu paragraf). – Aplikasi (Application), Kemampuan Penerapan (Misalnya: menggunakan suatu informasi/ pengetahuan yang diperolehnya untuk memecahkan masalah). – Analisis (Analysis), Kemampuan menganalisis suatu informasi yang luas menjadi bagian-bagian kecil (Misalnya: menganalisis bentuk, jenis atau arti suatu puisi). – Sintesis (Synthesis), Kemampuan menggabungkan beberapa informasi menjadi suatu kesimpulan (misalnya: memformulasikan hasil penelitian di laboratorium).
b. Aspek penilaian afektif terdiri dari:
– Menerima (receiving) termasuk kesadaran, keinginan untuk menerima stimulus, respon, kontrol dan seleksi gejala atau rangsangan dari luar – Menanggapi (responding): reaksi yang diberikan: ketepatan reaksi, perasaan kepuasan dll – Menilai (evaluating): kesadaran menerima norma, sistem nilai dll – Mengorganisasi (organization): pengembangan norma dan nilai dalam organisasi sistem nilai – Membentuk watak (Characterization): sistem nilai yang terbentuk mempengaruhi pola kepribadian dan tingkah laku.
c. Aspek penilaian psikomotor terdiri dari:
– Meniru (perception) – Menyusun (manipulating) – Melakukan dengan prosedur (precision) – Melakukan dengan baik dan tepat (articulation) – Melakukan tindakan secara alami (naturalization) Tes Pilihan Ganda (Multiple Choice Test) Tes obyektif bentuk multipe choice item sering dikenal dengan istilah tes obyektif pilihan ganda, yaitu salah satu bentuk tes obyektif yang terdiri atas pertanyaan atau pernyataan yang sifatnya belum selesai, dan untuk menyelesikannya haus dipilih salah satu (atau lebih) dari beberapa kemungkinan jawaban yang telah disediakan pada tiap-tiap butir soal bersangkutan. Contoh : Pilihlah salah satu jawaban yang benar! 1. Yang termasuk produksi ekstraktif adalah…. a. Perkebunan b. Transportasi c. Perikanan laut d. Perikanan darat e. Peternakan Seperti terdapat pada contoh diatas, maka tes Multiple Choice item terdiri dari dua bagian, yaitu: (a) Item atau soal, yang dapat berbentuk pertanyaan dan dapat pula berbentuk pernyataan. (b) Option atau alternative, yaitu kemungkinan-kemungkinan jawab yang dapat dipilih oleh testee. Dan terdiri dari dua bagian, yaitu : Satu jawaban betul, yang bisa disebut kunci jawaban. Beberapa pengecoh atau distractor, yang jumlahnya berkirsar antara dua sampai lima buah. c) Test Menjodohkan Tes bentuk ini sebenarnya merupakan bentuk khusus dari tes pilihan berganda/ berjumlah. Isi yang membedakan keduanya adalah bahwa dalam bentuk menjodohkan tidak hanya ada satu masalah jawaban. Secara nyata dalam tes bentuk ini disediakan dua kelompok bahan, dan siswa harus mencari bahan, dan siswa harus mencari pasangan/ jodoh-jodoh yang sesuai antara bahan yang terdapat pada kelompok pertama dan pada kelompok kedua. Dengan demikian tes menjodohkan terdiri atas satu seri pertanyaan/ persoalan dan satu seri jawaban. Masing-masing pertanyaan/ persoalan mempunyai jawaban yang tercantum dalam seri jawaban. Dalam tes ini siswa diminta untuk mencari dan menempatkan jawaban untuk setiap pertanyaan/ persoalan sehingga cocok/ sesuai dengan pertanyaan (sebagai suatu pasangan). Pertanyaan tidak harus berupa kalimat lengkap tetapi bisa hanya berupa statement/ pernyataan singkat dan bahkan bisa hanya berupa satu kata/ konsep daja, demikian juga jawabannya. 1. Kebaikan tes menjodohkan a. Baik untuk mengukur proses mental yang rendah (knowledge). b. Kemungkinan untuk mengukur proses mental yang tinggi tetap ada tetapi sulit sekali. c. Obyektif d. Mudah disusun. e. Contoh untuk menyusun informasi-informasi yang berbentuk fakta dari suatu pengertian, hubungan antar pengertian atau konsep-konsep. 2. Kelemahan tes menjodohkan Kelemahan dari soal tes bentuk ini adalah sukar unutk mengukur proses mental yang tinggi, dan siswa cenderung untuk membuat tafsiran-tafsiran. 3. Petunjuk penyusunan a. Seri pertanyaan-peertanyaan dalam matching test (menjodohkan) hendaknya tidak lebih dari sepuluh item. Sebab pertanyaan-pertanyaan yang banyak itu akan membingungkan murid. Juga kemungkinan akan mengurangi homogenitas antara item-item itu. Jika itemnya cukup banyak, lebih baik dijadikan duia seri. b. Jumlah jawaban yang harus dipilih, harus lebih banyak daripada jumlah soalnya (lebih kurang 1 ½ kali), yang semuanya mempunyai kemungkinan benarnya, sehingga murid terpaksa lebih mempergunakan pikirannya. c. Antara item-item yang tergabung dalam satu seri matching test harus merupakan pengertian- pengertian yang benar-benar homogen. Cara menghitung skor: dihitung S = B Artinya skor terakhir dihitung jawaban yang benar saja. Contoh Bentuk Menjodohkan (matching) Petunjuk : Di bawah ini terdapat dua daftar, yaitu daftar A dan daftar B. Tiap-tiap kata yang terdapat pada daftar A mempunyai pasangannya masing-masing pada daftar B. Anda harus mencari pasangan-pasangan itu. Tulislah nomor kata yang anda pilih itu di depan pasangannya masing-masing. Daftar A Daftar B 1. ……Shalat sunah yang A. Tahiyatul Mesjid dilaksanakan pada tiap B. Tarawih bulan Ramadhan 2. …….halat sunnah yang dilakukan sewaktu memasuki masjid. d) Tes Obyektfi Bentuk Fill In Tes obyektif bentuk fill in (=bentuk isian) ini biasanya cerita atau karangan. Kata-kata penting dalam cerita atau karangan itu beberapa di antaranya dikosongkan (tidak dinyatakan), sedangkan tugas testee adalah mengisi bagian-bagian yang telah dikosongkan itu. Contoh : Isilah titik-titik berikut ini dengan jawaban yang tepat! Jika kita makan terlebih dahulu membaca…..(1), dan jika kita makan pasti menggunakan tempatnya yaitu…..(2), setelah makan kita perlu……(3), agar tidak tersedak. 1. Kebaikan Tes Obyektif Fill In Dengan menggunakan tes obyektif bentuk fill in maka masalah yang diujikan tertuang secara keseluruhan dalam konteks. Cara menyusunnya mudah 2. Kelemahan Tes Obyektif Fill In Tes Obyektif bentuk Fill In cenderung lebih banyak mengungkap aspek pengetahuan atau pengenalan saja. Terbuka peluang untuk testee untuk bermain tebak terka.[3]
Inti sel penentu penurunan sifat pada keturunannya.
Sebab Inti sel memiliki kromosom 5. Tidak semua organel di dalam sel tumbuhan terdapat di dalam sel hewan, namun semua organel yang ada di dalam sel hewan terdapat di sel tumbuhan. (Setuju, Tidak setuju) 6. Sel-sel pada jaringan pelindung dijumpai pada permukaan akar, batang, dan daun. Sebab Jaringan pelindung berfungsi melindungi permukaan tumbuhan. 7. Masing-masing Organ tidak dapat berdiri sendiri-sendiri. Menurutmu bagaimana pernyataan tersebut? 8. Daun berfungsi melaksanakan proses penguapan. Sebab Di bawah daun terdapat banyak stomata (mulut daun) 9. Sklerenkim merupakan jaringan penguat. Sebab Sklerenkim tersusun dari sel-sel berdinding tebal yang secar khusus dikembangkan di sudut- sudut sel. 10. Jaringan meristem adalah jaringan yang sel-selnya tetap bersifat embrionik. Benarkah penyataan tersebut?