ALHAMDULILAH puji syukur kami panjatkan pada Allah SWT atas kehadirat-
Nya yang mana telah melimpahkan rahmat dan hidayahnya kepada kami sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah berjudul “Pengembangan Tes Hasil Belajar” ini
tepat waktu.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada Ibu Ayu Nurul Amalia sebagai
dosen pengampu mata kuliah Evaluasi Pembelajaran di SD yang telah membantu
memberikan arahan dan pemahaman dalam penyusunan makalah ini. Kami menyadari
bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan karena keterbatasan
kami. Maka dari itu penyusun sangat mengharapkan kritik dan saran untuk
menyempurnakan makalah ini. Semoga apa yang ditulis dapat bermanfaat bagi semua
pihak yang membutuhkan.
Akhir kata kami berharap semoga makalah Pengembangan Tes Hasil Belajar
ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi khususnya bagi kami dan umumnya
bagi para pembaca.
BAB I
PENDAHULUAN
Untuk mengukur ketercapaian suatu kompetensi diperlukan lebih dari satu alat
ukur. Jika kompetensi yang akan dicapai lebih dominan dalam ranah kognitif maka tes
merupakan alat ukur yang tepat. Tetapi jika kompetensi yang akan dicapai berada
dalam ranah afektif dan psikomotor maka tes bukanlah alat ukur yang valid. Alat ukur
yang valid untuk mencapai kompetensi tersebut adalah non-tes, misalnya skala sikap,
asesmen kinerja dan portofolio.
Untuk dapat mengembangkan tes yang baik, ada beberapa langkah yang harus
diikuti yaitu harus memahami bagaimana cara menulis tes dengan baik dan sesuai
dengan tata cara atau kaidah yang telah ditentukan, serta membuat perencanaan tes
dan menulis butir soal berdasarkan perencanaan yang telah dibuat.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka kami merumuskan masalah sebagai
berikut:
1. Apa keunggulan dan kelemahan tes?
2. Bagaimana mengembangkan tes?
3. Bagaimana menyusun perencanaan tes?
C. Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah:
1. Untuk mengetahui keunggulan dan kelemahan dari tes.
2. Untuk mengetahui cara mengembangkan tes.
3. Untuk mengetahui susunan perencanaan tes.
B. MENGEMBANGKAN TES
Ada dua jenis tes yang paling sering digunakan di sekolah yaitu tes objektif dan
tes uraian.
A. TES OBJEKTIF
1. BENAR-SALAH
Pada umumnya tes benar-salah digunakan untuk mengukur kemampuan
siswa untuk mengidentifikasi kebenaran suatu pernyataan mengenai : fakta,
definisi, prinsip, teori, hukum dan sebagainya.
Contoh :
Perintah : lingkarilah huruf B jika pernyataan di bawah ini benar dan S jika
salah.
B-S = ikan bernafas dengan insang.
B-S = luas empat persegi Panjang adalah Panjang kali lebar
2. MENJODOHKAN
Tes menjodohkon merupakan tes objektif yang ditulis dalam dua kolom.
Kolom pertama merupakan pokok soal atau disebut juga dengan premis
sedangkan kolom kedua kedua adalah kolom jawaban atau juga disebut
respon. Untuk mengurangi kemungkinan siswa dalam menebak maka jumlah
jawaban pada kolom kedua dibuat lebih banyak dari jumlah pernyataan yang
ada pada kolom pertama.
Kolom pertama Kolom kedua
1. Candi Borobudur a. Kalimantan tengah
2. Istana maimun b. Sumatra Selatan
3. Astana giri laya c. Sumatra Barat
4. Kerajaan majapahit d. Daerah Istimewa Yogyakarta
5. Kerajaan sriwijaya e. Jawa Tengah
f. Sumatra Utara
g. Jawa Timur
3. PILIHAN GANDA
Konstruksi tes pilihan ganda terdiri atas dua bagian yaitu pokok soal (stem) dan
alternatif jawaban (option). Satu di antara alternatif jawaban tersebut adalah
jawaban yang benar atau yang paling benar (kunci jawaban) sedangkan alternatif
jawaban yang lain berfungsi sebagai pengecoh.
Dari jenis tes objektif diatas kita dapat membandingkan keunggulan dan
kelemahan tes sebagai berikut :
B. TES URAIAN
Gronlund & Linn (1990) mengelompokkan tes uraian dalam dua kelompok yaitu
tes uraian terbuka (Extended Response Question) dan teks uraian terbatas
(Restricted Response Question
a. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam mengkonstruksi tes uraian yaitu:
Tulis tes uraian berdasarkan perencanaan tes yang dibuat.
Gunakan tes uraian untuk mengukur hasil belajar yang sukar.
Kembangkan butir soal dari suatu kasus.
Gunakan tes uraian terbatas.
Usahakan pertanyaan mengungkap pendapat siswa bukan hanya fakta.
Rumuskan pertanyaan dengan jelas dan tegas.
Rancanglah pertanyaan sesuai waktu yang disediakan dalam ujian.
Hindari penggunaan pernyataan pilihan.
Tuliskan skor maksimal yang dapat diperoleh siswa apabila ia mengerjakan
soal dengan benar.
b. Pedoman dalam Memberikan skor hasil tes uraian:
Menulis jawaban terbaik dari soal
Menyiapkan dan menulis altenatif jawaban dari soal.
Menyiapkan konsep atau kata kunci dari jawaban
Adakah butir, kata kunci / konsep yang lebih penting dari yang lain.
Beri skor pada setiap butir, kata kunci / konsep yang harus muncul pada
jawaban tersebut.
Mencantumkan skor maksimal pada bagian kanan setiap butir soal