Anda di halaman 1dari 22

EVALUASI PEMBELAJARAN di SD

www.ut.ac.id
Modul II
PENGEMBANGAN TES HASIL BELAJAR
Dosen Pengampu : USEP SUWANJAL, M.Pd

DISUSUN OLEH :
1. NURSALIM (855798426)
2. ONI PUSPITASARI (859903825)
3. SHELPI WILLIASTUTI (859507243)
4. NOPITA SARI (855800396)
5. ALDI OKTA PRATAMA (859904375)
6. LENA SUSIATI (855794325)
7. EVA YANTI (855792837)

www.ut.ac.id
Kegiatan Belajar 1
Keunggulan dan Kelemahan Tes

www.ut.ac.id
Tes bentuk objektif ialah tes yang berupa pemberian pilihan jawaban yang benar di antara
kemungkinan jawaban yang telah disediakan. Contoh bentuk test ini adalah pilihan ganda,
menjodohkan, dan benar salah.

A. Keunggulan Tes Objektif


A. Tes objektif tepat digunakan untuk mengukur proses berfikir rendah sampai dengan sedang
(ingatan, pemahaman, dan penerapan).
B. Dengan menggunakan tes objektif maka semua atau sebgaian besar materi yang telah diajarkan
dapat ditanyakan saat ujian.
1. Dengan menggunakan tes objektif maka pemberian skor padasetiap siswa dapat dilakukan
dengan cepat, cepat dan konsisiten karena setiap jawaban yang benar untuk setiap butir soal
sudah jelas pasti.
2. Dengan menggunakan tes objektif khususnya pilihan ganda akan memungkinkan untuk dilakukan
analisis soal.
A. Tingkat kesukaran soal dapat dikenalikan
B. Informasi yang diperoleh dari tes objektif lebih kaya.

www.ut.ac.id
B. Kelemahan Tes Objektif
B. Walaupun walaupun tes objektif dapat digunakan untuk mengukur semua proses berfikir dalam
ranah kognitif mulai dari jenjang yang lebih rendah,sederhana sampai dengan jenjang yang lebih,
tetapi pada kenyataannya butir soal yang di ujikan kebanyakan hanya mengukur proses berfikir
rendah.
C. Membuat pertanyaan tes yang baik lebih sukar daripada membuat pertanyaan tes uraian.
D. Kemampuan anak akan terganggu oleh kemampuannya dalam membaca dan menerka.
E. Anak tidak dapat mengorganisasikan, memhubungkan, dan menyatakan idenya sendiri karena
semua alternative jawaban untuk setiap pertanyaan sudah diberikan oleh penulis soal.

www.ut.ac.id
Sekarang mari kita lihat bagaimana dengan tes uraian. Sama halnya dengan tes objektif, tes
uraian juga memiliki keunggulan dan kelemahan sebagai berikut:
 Keunggulan Tes Uraian
1. Tempat digunakan untuk mengukur proses berfikir tinggi.artinya kalo tujuan
pembelajaran mengajarkan proses berfikri tinggi (analisis, evaluasi,dan kreasi)
2. Tempat digunakan untuk mengukur hasil belajar kompleks yang tidak dapat diukur
dengan tes objektif.
3. Waktu yang digunakan untuk menulis satu set tes uraian lebih cepat dibangding menulis
sau set tes objektif.
4. Menulis tes uraian yang baik relatif lebih mudah dari pada menulis tes objektif yang baik.

www.ut.ac.id
Kelemahan Tes Uraian
1.Terbatasnya sample materi yang ditanyakan
Hanya sedikit materi yang dapat ditanyakan dalam satu waktu ujian.untuk waktu ujian
90 menit jumlah butir soal yang dapat ditanyakan mungkin hanya berkisar 5 sampek 6
butir.
2.Sukar Memeriksa Jawaban Siswa
Kesukaran utama dalam memeriksa jawaban siswa terletak pada sulitnya memberikan
skor yang objektif dan konsisten (Gronlund & Linn, 1990)

www.ut.ac.id
Kegiatan Belajar 2
Mengembangkan Tes

www.ut.ac.id
Ada dua jenis yang paling sering digunakan disekolah yaitu tes objektif dan tes uraian

A.TES OBJEKTIF :
1.Benar – Salah
2.Menjodohkan
3.Pilihan Ganda

B.TES URAIAN :
1.Uraian Terbatas ( Restricted Question)
2.Uraian Terbuka ( Open Ended Question)

www.ut.ac.id
A. TES BENAR – SALAH (TRUE-FALSE ITEM)
Butir soal benar-salah merupakan butir soal yang terdri dari sesuatu pernyataan dimana siswa diminta untuk
mememtukan apakah pernyataan tersebut benar atau slah tepat atau tidak tepat, ya atau tidak. Tes benar-salah
digunakan untuk mengukur kemampuan siswa kebenaran suatu pernyataan mengenai : fakta, definisi, prinsip,
teori, hokum, dan sebagainya Tes benar-salah juga dapat digunakan untuk mengukur kemampuan siswa untuk
membedakan antara fakta dengan pendapat atau opini.
Contoh :
Perintah : bacalah setiap pernyataan dengan hati hati, lingkarilah F jika pernyataan tersebut merupakan fakta dan
lingkarilah P jika pernyataan tersebut merupakan pendapat.
A. F - P = tidak ada kehidupan di planet Mars
B. F - P = bumi beredar mengelilingi mata hari
C. F - P = ayam berkembang biak dengan bertelur
D. F - P = bumi adalah pusat tata surya
Untuk menulis sebuah soal benar – salah hanya diperlukan sebuah pernyataan yang berhubungan dengan materi
pelajaran yang telah diajarkan.

www.ut.ac.id
A. TES MENJODOHKAN ( MATCHING EXERCISE)
Tes menjodohkan merupakan tes objektif yang ditulis dalam dua kolom, kolom pertama merupakan pokok soal atau
disebut juga dengan premis sedangkan kolom kedua adalah kolom jawaban atau disebut juga dengan respon.
Contoh :
Jodohkanlah setiap pernyataan yang ada pada kolom pertama dengan satu tujuan jawaban yang ada pada kolom
kedua dengan cara menuliskan hurup pilihan di depan nomor kolom pertama.

Kolom Pertama Kolom Kedua


a.Kaliamantan Tengah
1.Candi Borobudur
b.Sumatra Selatan
2.Istana Maimun c.Sumatra Barat
3.Asatana Giri Raya d.Daerah Istimewa Yogyakarta
e.Jawa Tengah
4.Kerajaan Maja Pahit
f.Sumatra Utara
5.Kerajaan Sriwijaya g.Jawa Timur

www.ut.ac.id
Tipe tes ini tepat digunakan untuk mengukur hasil belajar yang berhubungan dengan pengetahuan

tentang definisi, fakta, istilah, dan peristiwa atau kejadian. Di samping itu tes ini juha dapat

digunakan untuk mengukur kemampuan siswa dalam menghubungkan dua hal baik yang

berhubungan secara langsung maupun tidak langsung, kelemahan utama dari tes menjodohkan sama

dengan tes benar- salah yaitu butir soal yang dibuat cenderung mengukur hasil belajar yang

sederhana.

www.ut.ac.id
C. TES PILIHAM GANDA (MULTIPLE CHOICE)
Kontrusi tes pilihan ganda terdiri atas dua bagian yaitu pokok soal dan alterbatif jawaban.
Pokok soal dapat dibuat dalam dua bentuk yaitu dalam bentuk pernyataan tidak selesai atau dalam bentuk kalimat
Tanya.
Alternatif jawaban yang benar atau yang paling benar ( kunci jawaban) , dan alternative jawaban lain berpungsi
sebagai pengecoh.

Contoh soal
1. uang rupiah yang merupakan bukti pembayaran sah di INDONESIA dikeluarkan oleh …
a. BNI - pengecoh
b. BRI - pengecoh
c. Perbanas - pengecoh
d. BI - konci Jawaban

www.ut.ac.id
B. TES URAIAN
Tes uraian adalah pertanyaan dan jawabannya menuntut peserta didik untuk belajar beragumentasi dengan bahasanya
sendiri.
Berdasarkan jenis jawaban yang diberikan siswa, Gronlund & Linn (1990) mengelompokkan tes uraian dalam dua
kelompok yaitu tes uraian terbuka dan tes uraian terbatas.

1. Tes uraian terbuka


Tes uraian terstruktur dimana siswa akan menjawab secara bebas tentang suatu masalah yang ditanyakan.
Contoh soal :
Jelaskan perbedaan antara pasar tradisional dan pasar modern?

2. Tes uraian terbatas


Tes uraian yang jawabannya dibatasi dan diarahkan kepada hal yang akan diminta dari pertanyaan tersebut.
Contoh soal :
Jelaskan tiga faktor penyebab terjadinya polusi udara?

www.ut.ac.id
1. BAGAIMANAN CARA MENULIS TES URAIAN YANG BAIK?
Ada dua hal pokok yang harus di perhatikan untuk pengenbangan tes uraian yang baik .
pertama bagaimna cara menulis atau mengkonstruksi tes uraian agar dapat mengukur tujuan
yang ingin anda ukur . kedua bagaimana anda dapat membuat pedoman penskoran yang
baik . ada beberapa hal yang perlu di perhatikan pada saat mengkonstruksi tes urain antara
lain:
1. tulislah tes uraian berdasarkan perencanaan tes
2. gunakan tes urain untuk mengukur hasil belajar yang sukar atau tidak tepat
3. untuk membantu mempermudah dalam membuat tes uraian
4. gunakan tes uraian terbatas
5. usahakan agar pertanyaan yang di berikan mengungkap pendapat siswa bukan hanya
menyebutkan sekedar fakta
6. rumuskan pertanyaan dengan jelas dan tegas sehingga tidak menimbulkan salah tapsir
bagi siswa
7. rancanglah sejumlah peratanyaan yang memang dapat di kerjakan oleh siswa dalam satu
waktu ujian yang telah di tentukan
8. hindari penggunaan pertanyaan pilihan
9. pada setiap butir soaal tuliskan skor maksimal yang dapat di peroleh siswa
 
www.ut.ac.id
2. BAGAIMANA MEMERIKSA HASIL TES URAIAN ?
 
Persiapan untuk memeriksa hasil tes uraian sebenernya sudah harus dilakukan sebelum tes
tersebut dilaksanakan . setelah selesai menulis butir soal uraian maka harus segera membuat
garis besar tentang jawaban yang tepat untuk setiap butir soal inilah yang nantinya di
jadikan pedoman untuk memeriksa hasil jawaban siswa.

Ada dua cara yang dapat di gunakan untuk memeriksa hasil tes uraian siswa yaitu :
1.metode analitik yaitu dilakukanya berdasarkan pedoman penskoran yang telah di buat.
2.metode holistik yaitu penilaian kualitas jawaban siswa lebih banyak didasarkan pada
pertimbangan maka pemberian skor pada metode tersebut kurang objektif.

www.ut.ac.id
Ada beberapa hal yang perlu di perhatikan dalam membuat pedoman penskoran adalah :
a. Tiliskan jawaban terbaik dari setiap butir soal
b. Jika ada alternatif jawaban yang lain dari perrtanyaan tersebut maka alternatif jawaban tersebut
harus di tulis
c. Butir atau konsep atau kata kunci apa yang harus ada pada jawaban tersebut
d. Adakah butir atau konsep atau kata kunci yang menurut pertimbangan anda mempuyai bobot
yang lebih dari butir atau konsep atau kata kunci yang lain
e. Berikan skor pada setiap butir atau konsep atau kata kinci yang anda harapkan
f. Butir atau konsep atau kata kunci yang di anggap mempunyai bobot lebih dari yang lain dapat di
beri skor lebih tinggi
g. Cantumkan jumlah skor maksimal pada bagian kanan atas setiap butir soal .

www.ut.ac.id
Kegiatan Belajar 3
Perencanaan Tes

www.ut.ac.id
Tes hasil belajar dikatakan baik jika tes tersebut dapat mengukur ketercapaian tujuan
pembelajaran yang telah ditetapkan dalam rencana pembelajaran. Idealnya semua tujuan
pembelajaran yang telah ditetapkan dalam rencana pembelajaran harus diukur
ketercapaiannya. Tetapi mengingat keterbatasan waktu pelaksanaan ujian maka keadaan
ini memaksa kita untuk memilih tujuan-tujuan penting.

www.ut.ac.id
Faktor- faktor yang harus 1. Pemilihan sampel materi yang akan
diujikan.
diperhatikan dalam penyusunan
perencanaan tes 2. Jenis tes yang akan digunakan.
3. Jenjang kemampuan berpikir yang ingin
diuji.
4. Ragam tes yang digunakan.
5. Sebaran tingkat kesukaran butir soal.
6. Waktu yang disediakan untuk
pelaksanaan ujian.
7. Jumlah butir soal yang akan ditanyakan
tergantung pada: tujuan pembelajaran
yang ingin dicapai, ragam soal yang akan
digunakan, proses berpikir yang ingin
diukur, sebaran tingkat kesukaran
dalam set tes tersebut.

www.ut.ac.id
Kesimpulan :

Tes merupakan alat ukur yang tepat digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa
dalam ranah kognitif. Untuk menentukan salah satu jenis tes yang akan digunakan
untuk mengukur hasil belajar siswa, harus berpedoman pada tujuan pembelajaran
yang akan diukur. Untuk dapat memilih jenis tes yang tepat, kita harus memahami
keunggulan dan kelemahan dari tiap jenis tes. Sehingga kita dapat memaksimalkan
keunggulan tes yang kita gunakan dan menekan kelemahannya seminimal mungkin

www.ut.ac.id
TERIMA KASIH YANG SUDAH
MENDENGARKAN HINGGA
AKHIR

www.ut.ac.id

Anda mungkin juga menyukai