Anda di halaman 1dari 20

Modul 02

Pengembangan Tes Hasil Belajar

Lola Rahayuningsih NIM 859169613


Zaenul Muttaqin NIM 859169638
Disusun oleh : Nurhayati NIM 859169677
Baiq Rahmi F. S NIM 859169842
Modul 2
KB.1 Keunggulan Dan Kelemahan Tes
Keunggulan dan Kelemahan Tes

Fakta di lapangan menunjukkan bahwa tes merupakan alat ukur yang paling banyak digunakan di
sekolah untuk mengukur hasil belajar siswa. Ada dua jenis tes yang digunakan di sekolah yaitu tes
objektif dan tes uraian.
Keunggulan Tes Objektif

1. Tepat digunakan untuk mengukur proses berpikir rendah-sedang (ingatan, pemahaman, dan penerapan).
2. Semua atau Sebagian besar materi yang telah diajarkan dapat ditanyakan saat ujian.
3. Pemberian skor pada setiap siswa dapat dilakukan dengan cepat, tepat, dan konsisten.
4. Tes objektif khususnya pilihan ganda, akan memungkinkan untuk dilakukan analisis butir soal.
5. Tingkat kesukaran butir soal dapat dikendalikan.
6. Informasi yang diperoleh dari tes objektif lebih kaya.
Kelemahan Tes Objektif dan Upaya Meminimalkan
Kelemahannya

Kelemahan : Upaya untuk meminimalkan kelemahan tes objektif


1. Tidak dapat digunakan untuk mengukur proses 1. Tulis butir soal sesuai tujuan pembelajaran yang
berpikir yang lebih tinggi dari sekedar ingatan aakan diukur
atau pemahaman. 2. Memiliki bank soal.
2. Membuat pertanyaan tes objektif yang baik lebih 3. Cara menulis butir soal yang baik sesuai dengan
sukar daripada membuat pertanyaan tes uraian. kaidah. Sedangkan untuk mengatasi masalah
3. Kemampuan anak dapat terganggu oleh tebakan dapat diatasi dengan memperbanyak
kemampuannya dalam membaca dan menerka. jumlah alternatif jawaban menjadi 4 atau 5.
4. Anak tidak dapat mengorganisasikan, 4. Menggunakan tes uraian, karena hanya tes
menghubungkan, dan menyatakan idenya sendiri uraian yang memberikan keleluasaan bagi siswa
karena semua alternatif jawaban sudah tersedia. sendiri.
Keunggulan dan Kelemahan Tes Uraian

Keunggulan Kelemahan
1. Tepat digunakan untuk mengukur proses berpikir 1. Terbatasnya sampel materi yang ditanyakan
tinggi 2. Sukar memeriksa jawaban siswa (kurang objektif
2. Tepat digunakan untuk mengukur hasil belajar & kurang konsisten) :
yang kompleks a. Hallo Efect
3. Waktu yang digunakan untuk menulis satu set b. Efek bawaan (Carry Over Effect)
tes uraian lebih cepat daripada tes objektif c. Efek urutan pemeriksaan (order effect)
4. Menulis tes uraian yang baik relative lebih d. Pengaruh penggunaan Bahasa
mudah daripada tes objektif e. Pengaruh tulisan tangan
Upaya untuk meminimalkan kelemahan tes uraian

1. Upaya untuk meningkatkan jumlah sampel materi yang ditanyakan saat ujian dengan membuat tes uraian
yang dapat dijawab dengan cepat oleh siswa
2. Upaya untuk mengurangi unsur subjektivitas pemeriksa adalah dengan memeriksa hasil ujian tanpa nama
3. Upaya untuk mengatasi kesulitan dalam memeriksa hasil tes siswa dengan gunakan tes uraian terbatas,
gunakan dua pemeriksa, sepakat tentang sop pemberian skor dengan pemeriksa kedua, dan lakukan uji coba
pemeriksaan
4. Upaya untuk mengurangi hallo effect dengan menghilangkan atau menutup nama peserta tes
5. Upaya untuk menghindari carry over effect dengan cara memeriksa jawaban soal nomor 1 semua siswa baru
kemudian jawaban soal nomor 2 semua siswa dan seterusnya
6. Untuk menghindari order effect dengan beristirahat Ketika sudah Lelah memeriksa karena cenderung
pemeriksa sudah Lelah mengakibatkan tidak konsisten lagi dalam memberi skor.
Modul 2
KB.2 Mengembangkan Tes
Mengembangkan tes

Ada dua jenis yang paling sering digunakan disekolah


dalam mengembangkan tes yaitu tes objektif dan tes
uraian.
a. Tes objektif
1. Benar-Salah
2. menjodohkan
3. Pilihan ganda
b. Tes Uraian
1. Uraian Terbatas (Restricted Question)
2. Uraan Terbuka (open Ended Question)
A. Tes Objektif

1. Benar –Salah ( true – false item)


Pada umumnya tes benar atau salah digunakan untuk mengukur
kemampuan siswa untuk mengidentifikasi kebenaran suatu pernyataan
mengenai fakta, definisi, prinsip, teori, hukum, dan sebagaianya.
Contoh :
Perintah : lingkarilah huruf B jika pernyataan ini benar dan S jika salah.
1. B –S : Ikan bernafas dengan insang.
2. B-S : Luas empat persegi Panjang adalah Panjang kali lebar.
3. B-S : Logam jika dipnaskan akan memuai.
4. B-S : Hukum Newton I menyatakan bahwa setiap benda akan bergerak
lurus beraturan atau diam jika tidak ada resultante gaya yang bekerja pada
benda tersebut.
2. Tes Menjodohkan

Merupakan tes objektif yang ditulis dalam dua kolom. Kolom pertama merupakan pokok
soal datau disebut juga depan premis sedangkan kolom kedua adalah kolom jawaban
atau di sebut juga dengan respon.
Contoh : hal 2.23
3. Tes pilihan ganda

Merupakan jenis tes objektif yang paling banyak digunakan disekolah konstruksi
tes pilihan ganda terdiri atas dua bagian yaitu pokok soal (stem) dan alternatif
jawaban (option).
Contoh : hal 2.24
B. TES URAIAN

ada dua hal pokok yang harus diperhatikan untuk mengembangkan tes uraian
yang baik.
1. Bagaimana cara menulis atau mengkonstruksi tes uraian agar dapat mengukur
tujuan yang ingin anda ukur.
2. bagaimna anda dapat membuat pedoman penskoran yang baik.
B. TES URAIAN
1. Bagaimana cara menulis atau mengkonstruksi tes uraian agar dapat mengukur
tujuan yang ingin anda ukur.
Ada hal yang perlu diperhatiakan antara lain :
a. Tulislah tes uraian berdasarkan perencanaan tes yng telah di buat.
b. Gunakan tes uraian untuk mengukur hasil belajar yang diukur dengan tes objektif
c. Kembangkanlah butir soal tersebut dari suatu kasus.
d. Gunakan tes uraian terbatas
e. Usahakan agar pertanyaan yang diberikan mengungkapkan pendapat siswa
bukan hanya sekedar menyebutkan fakta.
f. Rumuskan pertanyaan dengan jelas dan tegas sehingga tidak menimbulkan salah
tafsir bagi siswa.
g. Rancanglah sejumlah pertanyaan yang memang dapat dikerjakan siswa dalam
waktu ujian yang telah ditentukan,
h. Hindari penggunaan pertanyaan pilihan.
i. Pada setiap butir soal tuliskan skor maksimal yang dapat di peroleh siswa.
B. TES URAIAN

2. bagaimna anda dapat membuat pedoman penskoran yang baik.


ada dua cara dalam memeriksa atau membuat penskoran hasil tes uraian siswa yaitu
- metode analitik atau metode holistic (tergantung jenis uraian soal yang digunakan)
contoh menggunakan tes uraian terbuka untuk mrtode holistic sedangkan tes uraian
terbatas dapat menggunkan metode analitik.
Modul 2
KB.3 Perencanaan Tes
PERENCANAAN TES

Tes hasil belajar (achivment test) dikatakan baik jika tes tersebut dapat
mengukur ketercapaian tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan
dalam rencana pembelajaran. idealnya semua tujuan pembelajaran
yang telah ditetapkan dalam rencana pembelajaran harus diukur
ketercapaiannya.
Beberapa hal penting yang harus diperhatikan dalam membuat
perencanaan tes, yaitu :
1. pemilihan sampel materi yang akan diujikan.
2. jenis tugas yang akan digunakan.
3. jenjang kemampuan berfikir yang ingin diuji.
4. Ragam tes yang digunakan
5. sebaran tingkat kesukaran butir soal
6. waktu yang disediakan untuk pelaksanaan ujian
7. jumlah butir soal
Langkah-langkah membuat kisi-kisi:

1. siapkan format kisi-kisi dan buku materi yang akan anda gunakan sebagai
sumber dalam pembuatan kisi-kisi.
2. tentukan pokok bahasan dan sub -pokok bahasan yang akan dipilih sebagai
sampel materi yang akan diujikan.
3. tentukan berapa jumlah butir soal yang layak dibuat dalam satu waktu ujian
tersebut.
4. sebarkan jumlah butir soal tersebut per pokok bahasan.
5. distribusikan jumlah butir soal per pokok bahasan tersebut kedalam sub pokok
bahasan
6. distribusikan jumlah butir soal per sub pokok bahasan tersebut kedalam kolom-
kolom proses berfikir dan tingkat kesukaran soal.
Thank
you

Anda mungkin juga menyukai