Anda di halaman 1dari 4

1.

Alasan dan Tujuan pembelajaran PKN diberikan pada jenjang sekolah dasar adalah Dalam
konteks itu, khususnya pada jenjang pendidikan dasar dan menengah, Sekolah seyogianya
dikembangkan sebagai pranata atau tatanan sosial-pedagogis yang kondusif atau memberi
suasana bagi tumbuh-kembangnya berbagai kualitas pribadi Peserta didik. Kualitas pribadi ini
sangat penting karena akan menjadi bekal untuk berperan sebagai warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab, dengan Sikap dan perilakunya dilandasi oleh iman dan
takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, akhlak mulia, kesehatan ,ilmu, kecakapan, kreativitas,
dan kemandirian. Oleh karena itu, sekolah sebagai bagian integral dari masyarakat perlu
dikembangkan sebagai pusat pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik sepanjang
hayat, yang mampu memberi keteladanan, membangun kemauan, dan mengembangkan
kreativitas peserta didik dalam proses pembelajaran demokratis. Dengan demikian, secara
bertahap sekolah akan menjadi komunitas yang memiliki budaya yang berintikan pengakuan
dan penghormatan terhadap hak dan kewajiban serta keharmonisan dalam menjalani
kehidupan bermasyarakat yang tertib, adil, dan berkeradaban. Dalam kerangka semua itu
mata pelajaran PKn harus berfungsi sebagai wahana kurikuler pengembangan karakter warga
negara Indonesia yang demokratis dan bertanggung jawab.

Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan merupakan mata pelajaran yang memfokuskan


pada pembentukan warga negara yang memahami dan mampu melaksanakan hak-hak dan
kewajibannya untuk menjadi warga negara Indonesia yang cerdas, terampil, dan berkarakter
yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945”, sedangkan tujuannya, digariskan dengan
tegas, “adalah agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut.

1) Berpikirsecarakritis, rasional, dankreatifdalam menanggapi isu kewarganegaraan.


2) Berpartisipasi secara aktif dan bertanggung jawab, dan bertindak secara cerdas dalam
kegiatan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta antikorupsi.
3) Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri berdasarkan karakter-
karakter masyarakat Indonesia agar dapat hidup bersama dengan bangsabangsa lainnya.
4) Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam percaturan dunia secara langsung atau
tidak langsung dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi.”
2. jkajajak
3. Mata pelajaran atau Bidang Studi Pendidikan Kewarganegaraan sesua dengan hakikat dan
karakteristiknya memiliki keterkaitan dengan Bidang Studi lainnya, khususnya dengan IPS.
Pendidikan Kewarganegaraan menurut sejarah perkembangannya sampai dalam bentuk
seperti sekarang ini secara historis memiliki keterkaitan yang kuat dengan IPS sebab sebelum
menjadi Bidang Studi Pendidikan Kewarganegaraan pada mulanya Bidang Studi ini
merupakan bagian dari IPS, di mana semua materi pelajaran IPS yang erat kaitannya dengan
Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 dan hal-hal yang menyangkut warga negara serta
pemerintah menurut versi Kurikulum Tahun 1975. Secara khusus dalam kaitannya dengan
pembelajaran siswa SD maka para mahasiswa Sl PGSD seharusnya memahami dengan baik
mengapa konsep pembelajaran terpadu sudah selayaknya diterapkan dalam pengajaran di
SD khususnya dalam pengajaran Pendidikan Kewarganegaraan di SD. Tujuan tidak lan adalah
agar melalui penerapan konsep pembelajaran terpadu membantu anak untuk bekerja
berdasarkan kemampuan dan kebutuhannya, Adapun yang menjadi tantangan dalam
mengimplementasikan konsep pembelajaran terpadu di SD adalah tuntutan terhadap
kemampuan profesional guru dalam melaksanakan konsep pembelajaran terpadu tersebut.
Selain memiliki keunggulan sebagaimana layaknya setiap pendekatan, konsep pembelajaran
terpadu pun memiliki kelemahan dalam penerapannya. Salah satu kelemahannya ialah
umumnya guru lebih senang dengan apa yang sudah sering dikerjakan dalam proses belajar
mengajarnya dengan lain perkataan agak sulit menerima pembaharuan dan perubahan.

Bidang Studi Pendidikan Kewarganegaraan adalah pengajaran yang erat kaitannya


dengan Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945 dan hal-hal yang menyangkut warga
negara serta pemerintahan menurut versi Kurikulum Tahun 1975 dan Kurikulum Tahun 1984.
bagian-bagian yang erat kaitannya dengan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945
tersebut antara lain adalah Undang-Undang Dasar dan Pancasila itu sendiri, juga tentang
Pemerintahan negara RI yang meliputi Pemerintah Pusat dan Daerah, Majelis
Permusyawaratan Rakyat dan Dewan Perwakilan Rakyat serta lembaga-lembaga negara,
Demokrasi Pancasila, hak-hak dan kewajiban-kewajiban warga negara, Musyawarah dan
Mufakat.

Dengan pemikiran seperti itu berupa pemisahan antara aspek-aspek yang


menyangkut disiplin Geografi, Ekonomi, dan Sejarah menjadi Bidang Studi IPS dengan bagian
materi pengajaran yang erat kaitannya dengan Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945
adalah hal-hal yang menyangkut warga negara serta pemerintahan jelas bahwa telah terjadi
pemisahan antara materi pengajaran yang terdiri atas disiplin ilmu-ilmu sosial (IPS) dengan
materi pengajaran yang kemudian dikenal Bidang
4. Upaya untuk mengembangkan dan meningkatkan semangat kebangsaan dan pada siswa
sekolah

1. Upacara Bendera

Setiap hari Senin di sekolah selalu dilakukan upacara bendera begitu juga dengan
hari-hari nasional seperti 17 Agustus dan Sumpah Pemuda. Melaksanakan upacara
bendera merupakan salah satu cara untuk menumbuhkan dan memupuk rasa
nasionalisme di kalangan para siswa. Di masa pandemi ini saat sekolah dilakukan
secara online maka upacara juga dilaksanakan dengan daring dari rumah. Tujuannya
agar siswa tetap memiliki rasa nasionalisme melalui upacara.

2. Belajar Lagu-Lagu Nasional

Di sekolah juga diajarkan tentang lagu-lagu nasional. Selain lagu kebangsaan di


negara kita ini juga terdapat banyak lagu-lagu nasional yang hendaknya selalu diingat
dan dihafalkan oleh para siswa. Di tengah globalisasi dan teknologi internet seperti
ini keberadaan lagu-lagu dari luar negeri menjadi konsumsi anak-anak remaja tiap
hari. Agar mereka tidak melupakan lagu-lagu nasional yang merupakan bagian dari
identitas bangsa maka sekolah perlu memberikan pelajaran mengenai lagu-lagu
tersebut.

3. Mempelajari Bahasa dan Kebudayaan Daerah

Indonesia terdiri dari berbagai daerah, suku dan budaya. Siswa sekolah hendaknya
selalu diberikan pengajaran tentang bahasa dan kebudayaan daerah sehingga bisa
menumbuhkan rasa nasionalisme.

Kalau siswa mengenal dan mempelajari bahasa serta kebudayaan dari berbagai
daerah di Indonesia bukan hanya sebatas daerah dan sukunya saja maka rasa
nasionalisme dan rasa cinta tanah air akan tertanam. Belajar dan mengenal bahasa
dan kebudayaan daerah lain di Indonesia menjadi bagian dari cara meningkatkan
rasa nasionalisme pada siswa.

4. Pendidikan Kewarganegaraan

Rasa nasionalisme di kalangan siswa juga ditanamkan melalui pelajaran pendidikan


kewarganegaraan. Pelaksanaan pendidikan kewarganegaraan akan membentuk siswa
menjadi generasi yang taat aturan, menjadi warga negara yang baik dan mencintai
tanah airnya. Tantangannya adalah bagaimana cara untuk membuat agar pendidikan
kewarganegaraan menjadi pelajaran yang menyenangkan sehingga siswa senang
mempelajarinya.
5. Melaksanakan Peringatan Hari Besar Nasional

Rasa nasionalisme akan tertanam di hati dan pikiran para siswa jika sekolah rutin
menyelenggarakan dan melaksanakan peringatan hari-hari besar nasional. Biasanya
peringatan hari besar nasional dilakukan dengan melaksanakan upacara bendera
ataupun perlombaan-perlombaan seperti menyanyikan lagu wajib nasional, menulis
cerita tentang tokoh pahlawan nasional dan sebagainya.

Beberapa hari besar nasional yang biasanya diperingati dengan upacara bendera
adalah Hari Kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus, Hari Kesaktian Pancasila yaitu
tanggal 1 Oktober, Hari Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober dan sebagainya.

5. Upaya untuk menintegrasikan nilai cinta tanah air didalam pembelajaran Pkn disekolah

Sekolah merupakan Lembaga yang terorganisir dengan baik. Oleh karena itu, untuk
mewujudkan cinta tanah air dan bangsa disekolah akan lebih mudah dilakukan jika
dibandingkan dengan lingkungan masyarakat. Berbagai kegiatanyang dapat dilakukan
disekolah antara lain: kegiatan OSIS dan Usaha Kesehatan sekolah (UKS), kegiatan
memperindah sekolah, dapat menciptakan lingkungan sekolah yang sejuk, nyaman, indah
dan menyenangkan, kegiatan pecinta alam, upacara bendera, dan koperasi sekolah.

Anda mungkin juga menyukai