Anda di halaman 1dari 6

Nama : Dwi Riastuti

NIM : 858912781
Kelas : BI PGSD
Absen : 05

MODUL 2
Pengembangan Tes Hasil Belajar

KB 1. Keunggulan dan Kelemahan Tes


Tes merupakan alat ukur yang paling banyak digunakan di sekolah untuk mengukur
hasil belajar siswa. Ada dua jenis tes yang digunakan di sekolah yaitu tes objektif dan tes
uraian.

A. Tes Obejktif

1. Keunggulan Tes Objektif


1. Tes objektif tepat digunakan untuk mengukur proses berfikir rendah sampai dengan
sedang ( ingatan, pemahan, dan penerapan)
2. Dengan menggunakan tes objektif maka semua atau sebagian besar materi yang
telah diajarkan dapat ditanyakan saat ujian.
3. Dengan menggunakan tes objektif maka pemberian skor pada setiap siswa dapat
dilakukan dengan cepat, tepat dan konsisten karena jawaban yang benar untuk setiap
butir soal sudah jelas dan pasti.
4. Dengan tes objektif khususnya pilihan ganda, akan memungkinkan untuk dilakukan
analisa butir soal.
5. Tingkat kesukaran butir soal dapat dikendalikan. Dengan menggunakan tes objektif
khususnya pilihan ganda maka kita dapat mengendalikan tingkat kesukaran butir
soal hanya dengan mengubah homogenitas alternatif jawaban.
6. Informasi yang diperoleh dari tes objektif lebih kaya. Jika tes objektif di kontruksi
dengan baik maka kita akan memperoleh informasi yang banyak dari respon yang
diberikan oleh siswa.
2 Kelemahan Tes Objektif
1. Walaupun tes objektif digunakan untuk mengukur semua proses berfikir dalam ranah
kognitif mulai dari jenjang berpikir sederhana (ingatan) sampai jenjang tinggi
(kreasi), tetapi pada kenyataannya butir soal yang diujikan kepada siswa atau
mahasiswa kebanyakan hanya mengukur proses berfikir rendah, walaupun tujuan
pembelajaran yang akan di ukur sebenarnya lebih tinggi dari sekedar ingatan atau
pemahaman.
2. Membuat pertanyaan tes objektif yang baik lebih sukar daripada membuat
pertanyaan tes uraian.
3. Kemampuan anak dapat terganggu oleh kemampuannya dalam membaca dan
menerka.
4. Anak dapat mengorganisasikan, menghubungkan, dan menyatakan idenya sendiri
karena semua alternatif jawaban untuk setiap pertanyaan sudah diberikan oleh
penulis soal.

3 Upaya meminimalkan kelemahan tes objektif


1. Upaya untuk mengatasi agar butir soal yang ditulis tidak cenderung mengukur
proses berpikir rendah. Tulislah butir soal sesuai dengan tujuan pembelajaran yang
akan diukur
2. Upaya untuk mengatasi lamanya waktu penulisan butir soal. Lakukanlah analisis
butir soal setelah butir soal tersebut diujiakan.
3. Upaya untuk mengatasi agar kemampuan anak tidak terganggu oleh kemampuan
baca dan menerka. Masalah ini dapat diatasi dengan cara menulis butir soal yng baik
sesuai dengan kaidah penulisan butir soal objektif yang telah ditentukan.
4. Tes objektif anak tidak dapat mengemukakan idenya sendiri melainkan mengikuti
idenya orang lain (ide penulis soal). Caranya dengan menggunakan tes uraian karena
hanya tes uraian yang memberi kesempatan kepada anak untuk menjawab butir soal
sesuai dengan idenya sendiri

B. Tes Uraian

1. Keunggulan Tes Uraian


1. Tepat digunakan untuk mengukur proses berfikir tinggi.
2. Tepat digunakan untuk mengukur hasil belajar yang kompleks yang tidak dapat di
ukur dengan tes objektif
3. Waktu yang digunakan untuk menulis satu set tes uraian (untuk satu waktu ujian)
lebih cepat daripada waktu yang digunakan untuk menulis satu set tes.
4. Menulis tes uraian yang baik relatif lebih mudah daripada menulis tes objektif
(pilihan ganda) yang baik.

2 Kelemehan Tes Uraian


1. Terbatasnya sampel materi yang ditanyakan dalam satu waktu ujian. Untuk waktu 90
menit jumlah butir soal yang dapat anda tanyakan mungkin hanya berkisar antara 5
sampai 6 butir.
2. Sukar memeriksa jawaban siswa. Kesukaran utama dalam memeriksa jawaban siswa
terletak pada sulitnya memberika skor yang objektif dan konsisten (Gronlund &
Linn,1990).

Pemberian skor yang kurang objektif dan kurang konsisten dapat disebabkan karena
beberpa hal, antara lain:

1. Adanya Hallo Effect


2. Adanya efek bawaan (Carry Over Effect)
3. Efek urutan pemeriksaan (Order Effect)
4. Pengaruh penggunaan bahasa
5. Pengaruh tulisan tangan.

3. Upaya Meminimalkan Kelemahan Tes Uraian


1. Upaya meningkatkan sampel materi yang ditanyakan saat ujiancaranya dengan
membuat tes uraian yang dapat dijawab dengan cepat oleh siswa.
2. Upaya untuk mengurangi unsur subjektifitas pemeriksa dalam memeriksa hasil tes
uraian siswa, masuknya unsur subjektifitas pemeriksa (guru) harus ditekan
seminimal mungkin. Upaya yang dapat ditempuh adalah dengan memeriksa hasil
ujian tanpa nama.
3. Upaya untuk mengatasi kesulitan dalam memeriksa hasil tes siswa agar pemeriksaan
tes uraian yang dilakukan dapat lebih objektif dan konsisten maka lakukan
pemeriksaan dengan cara berikut. Pertama gunakan tes uraian terbatas, kedua
gunakan dua pemeriksa untuk memeriksa setiap hasil tes siswa, ketiga sepakat
tentang pemberian skor dengan pemeriksa kedua, keempat lakukan uji coba
pemeriksaan .
4. Upaya untuk mengurangi hallo effect caranya adalah dengan menghilangkan atau
menutup nama peserta tes.
5. untuk menghidari carry over effect caranya dapat ditempuh dengan cara memeriksa
jawaban soal nomer 1 untuk keseluruhan siswa baru kemudian memeriksa jawaban
soal nomer 2 juga untuk keseluruh siswa begitu seterusnya sampai jawaban soal
terakhir.
6. upaya untuk menghindari order effect berhentilah memeriksa/memberi skor jika
anda sudah merasa lelah dalam memeriksa.

KB 2. Mengembangkan Tes

A. Jenis Tes Objektif

1. Tes Benar – Salah (True-False Item)


Butir soal Benar –Salah merupakan butir soal yang terdiri dari suatu pernyataan dimana
siswa diminta untuk menentukan apakah pernyataan tersebut benar atau salah, tepat atau tidak
tepat, ya atau tidak.

2. Tes Menjodohkan (Matching exercise)


Tes menjodohkan merupakan tes objektif yang ditulis dalam dua kolom. Kolom pertama
merupakan pokok soal atau disebut juga dengan premis , sedangkan kolom kedua adalah kolom
jawaban atau disebut juga dengan respon.

3. Tes Pilihan Ganda (Multiple Choice)


Tes pilihan ganda merupakan jenis tes objektif yang paling banyak digunakan di
sekolah. Konstruksi tes pilihan ganda terdiri atas dua bagian yaitu pokok soal (stem) dan
alternatif jawaban (option).
B. Jenis Tes Uraian

1. Tes Uraian Terbuka


Tes uraian terbuka adalah tes yang tepat digunakan untuk mengukur kemampuan siwa
dalam : menghasilkan, mengorganisasi, dan mengekspresikan ide; mengintegrasikan pelajaran
dalam berbagai bidang;membuat rencana suatu eksperime; mengevaluasi manfaat suatu ide dan
sebagainya.

2. Tes Uraian Terbatas


Tes uraian terbatas merupakan tes yang tepat digunakan untuk mengukur kemampuan
siswa dalam menjelaskan sebab akibat , menerapkan suatu prinsip atau teori, memformulasikan
hipotesis, merumuskan kesimpulan, dan lain sebagainya.

KB 3. Perencanakan Tes
Beberapa hal yang penting yang harus dipertikan dalam membuat perencanaan tes antara
lain :

1. Pemilihan sampel materi yang akan diujikan. Pemilihan sampel materi yang akan ditulis
butir soalnya hendaknya dilakukan dengan mengacu pada tujuan pembelajaran yang
akan dicapai
2. Jenis tes yang akan digunakan. Pemilihan sampel yang akan digunakan berhubungan
erat dengan jumlah sampel materi yang dapat diukur, tingkat kognitif yang akan diukur,
jumlah peserta tes, serta jumlah butir soal yang akan dibuat
3. Jenjang kemampuan berpikir yang akan diuji. Setiap mata pelajaran mempunyai
penekanan kemampuan yang berbeda dalam mengembangkan proses berpikir siswa.
Dengan demikian jenjang kemampuan berpikir yang akan diuji berbeda.
4. Ragam tes yang digunakan. Seperti yang telah dijelskan sebelumnya bahwa beberapa
ragam tes dapat digunakan sebagai alat ukur hasil belajar siswa, baik itu berupa tes
objektif maupun tes uraian.
5. Sebaran tingkat kesukaran butir soal. Pada umumnya para ahli sepakat bahwa butir soal
yang dapat memberikan informasi kepada guru, adalah butir soal yang tingkat
kesukarannya sedang (harga p disekitar 0,5)
6. Waktu yang disediakan untuk pelaksanaan ujian. Lamanya wakt u ujian merupakan
faktor pembatas yang harus diperhatikan dalam membuat perencanaan tes. Jumlah butir
soal tidak boleh terlalu banyak atau terlalu sedikit.
7. Jumlah butir soal. Penentuan jumlah butir soal yang tepat dalam satu kali ujian
tergantung beberapa hal antara lain: tujuan pembelajaran yang ingin dicapai, ragam soal
yang akan digunakan, proses berpikir yang ingin diukur, dan sebaran tingkat kesukaran
dalam set tes tersebut

Anda mungkin juga menyukai