1. Tes Objektif
Tes ini dikenal dengan istilah tes jawaban pendek, tes “ya-tidak” dan tes model
baru, adalah salah satu jenis tes hasil belajar yang terdiri dari butir-butir soal yang dapat
dijawab dengan jalan memilih salah satu diantara beberapa kemungkinan jawaban yang
telah dipasangkan pada masing-masing item atau dengan cara menuliskan jawabannya
berupa kata-kata atau simbol-simbol tertentu pada tempat yang telah disediakan untuk
masing-masing butir item yang bersangkutan.Suatu tes yang soal-soalnya terdiri dari atas
butir-butir soal bentuk objektif.Tes Objektif berbeda dengan tes uraian, tugas-tugas dan
persoalan-pesoalan dalam tes objektif sudah terstruktur, sehingga jawaban terhadap soal-
soal tersebut sudah dapat ditentukan secara pasti.
a. Keunggulan Tes Objektif
1. Waktu yang dibutuhkan relative lebih singkat
2. Panjang pendeknya suatu tes (banyak sedikitnya butir soal) bisa berpengaruh terhadap
kadar reliabilitas
3. Proses pensekoran dapat dilakukan secara mudah karena kunci jawaban dapat dibuat
secara pasti
4. Proses penilaian dapat dilakukan secara objektif karena kunci jawaban sudah dapat
ditentukan secara pasti.
b. Kelemahan Tes Objektif
1. Terdapat kemungkinan untuk dapat menebak jawaban dengan tepat. Tidak dapat
mengetahui jalan pikiran testi dalam menjawab suatu pesoalan.
2. Membatasi kreativitas siswa dalam menyusun jawaban sendiri.
3. Bahan ajar yang diungkap dengan ts objektif, pada umumnya lebih terbatas pada hal-
hal yang factual.
Tes Objektif dibagi lagi menjadi 4 yaitu tes pilihan ganda , tes benar-salah,tes
menjodohkan/ mencocokkan,tes uraian singkat (melengkapi).
1) Pilihan Ganda (Multiple Choice Test)
Multiple choice test terdiri atas suatu keterangan atau pemberitahuan tentang
suatupengertian yang belum lengkap. Tes pilihan ganda dapat digunakan untuk menilai
kemampuan mengingat dan memahami. Tiap soal pilihan ganda terdiri dari dua
bagian,yaitu pertanyaaan yanga biasa juga disebut stem,dan alternative jawaban disebut
juga option.Stem mungkin dalam bentuk pernyataan atau dapat juga
berupa pertanyaan.Bila berbentuk pernyataan,mungkin merupakan pernyataan yang
lengkap atau pernyataan yang tidak lengkap.Mungkin pula berisi pernyataan dan
pertanyaan.Option terdiri dari beberapa pilihan,dan salah satu dari alternative pilihan itu
adalah jawaban yang benar terhadap pertanyaan.Option yang merupakan jawaban yang
benar dinamakan Kunci Jawaban.Alternatif jawaban yang bukan kunci jawaban dinamakan
pengecoh atau distractor.
Tes Multiple Choice item terdiri dari dua bagian, yaitu:
a. Item atau soal, yang dapat berbentuk pertanyaan dan dapat pula berbentuk pernyataan.
b. Option atau alternative, yaitu kemungkinan-kemungkinan jawab yang dapat dipilih
oleh testee. Dan terdiri dari dua bagian, yaitu :
1. Satu jawaban betul, yang bisa disebut kunci jawaban.
2. Beberapa pengecoh atau distractor, yang jumlahnya berkirsar antara dua sampai lima
buah.
Keunggulan yang dimiliki oleh tes pilihan ganda antara lain:
1. Dapat digunakan untuk mengukur sekala jenjang tujuan instruksional,mulai dari yang
paling sederhana (C1) sampai yang kompleks (C6).
2. Dapat menggunakan jumlah butir soal yang lebih banyak,karena hanya diperlukan
waktu yang relatif singkat untuk menjawab setiap butir soal.Penarikan sampel pokok
bahasan yang akan diujikan dapat lebih luas sehingga tes dapat mencakup hampir
seluruh pokok bahasan.
3. Pemeriksaan (penskoran) jawaban peserta tes dapat dikerjakan dalam waktu yang
singkat.
4. Dapat dikonstruksi untuk mengukaur kemampuan peserta tes memberikan berbagai
tingkatan kebenaran.Misalnya dapat dibuat butir soal dengan option yang seluruhnya
benar tetapi berbeda tingkat kebenarannya.Peserta tes diminta untuk memilih option
yang paling benar.
5. Dapat menggunakan lebih dari dua option sehingga dapat mengurangi kemungkinan
siswwa menebak.Keinginan menebak menjadi lebih besar bila
kemungkinan (probabilitas) menjawab benar cukup besar.
6. Memungkinkan dilakukannnya anlisis butir soal secara baik.Tes pilihan ganda dapat
disusun setelah butir-butir soalnya diuji cobakan.Bila setelah diuji coba dan dianalisis
ternyata ada butir soal yang jelek dan lemah,perbaikan (revisi) terhadap soal dapat
dilakukan.
7. Tingkat kesukaran butir soal dapat dikendalikan atau diatur dengan mengubah tingkat
homogenitas alternatif jawaban.Semakin homogen alternatif jawaban semakin tinggi
tingkat kesukarannnya.
8. Dapat memberikan informasi tentang siswa (testee) lebih banyak terutama bila soal itu
memiliki homogenitas yang tinggi.Setiap pilihan siswa terhadap alternatif jawaban
merupakan informasi tenyang penguasaan kognitif siswa dalam bidang yang dites
sehingga dapat digunakan untuk mengukur daya serap siswa,dan mendiagnosis
kelemahan siswa.
Kelemahan tes pilihan ganda
Kelemahan yang dimiliki oleh bentuk tes pilihan ganda antara lain :
1. Sukar dikonstruksi.Kesukaran dalam mengkonstruksi (membuat) soal pilihan ganda
terutama untuk menemukan alternatif jawaban saja,yaitu kunci jawaban.Alternatif
lainnya dicari dan ditemukan dengan tergesa-gesa sehingga tidak akan homogen.
2. Kurang mencerminkan kemampuan siswa yang sesungguhnya.
3. Membatasi siswa untuk menyelesaikan jawaban dan pemecahan sendiri.
4. Adanya kecenderungan hanya untuk menguji dan mengukur aspek ingatan yang
merupakan aspek yang paling rendah dalam ranah kognitif.
5. Penggunaan tes pilihan ganda secara terus menerus akan menyebabkan siswa
mengetahui dan mengerti tentang suatu problem,tetapi tidak tahu bagaimana
memecahkan problem tersebut dalam situasi yang nyata.
6. Makin terbiasa seseorang dengan bentuk tes pilihan ganda,makin besar kemungkinan ia
mendapatkan skor lebih baik yang sebenarnya tidak berdampak positif terhadap hasil
individu.
7. Tidak dapat digunakan untuk mengukur keterampilan,keindahan,kemampuan
megorgaisisr,dan menampilkan ide-ide baru dari siswa yang sangat penting bagi
pengembanagn ilmu.
8. Peserta didik tidak mengembangkan sendiri jawabannya tetapi cenderung hanya memilih
jawaban yang benar dan jika peserta didik tidak mengetahui jawaban yang benar, maka
peserta didik akan menerka. Hal ini menimbulkan kecenderungan peserta didik tidak
belajar untuk memahami pelajaran tetapi menghafalkan soal dan jawabannya.
9. Alat penilaian ini kurang dianjurkan pemakaiannya dalam penilaian kelas karena tidak
menggambarkan kemampuan peserta didik yang sesungguhnya.
Contoh dari tes pilihan ganda adalah:
Seorang peneliti yang menemukan jenis manusia purba Pithecanthropus Erectus adalah...
a. Von Koeningswald c. Dr. Eugene Dubois
b. Charles Darwin d. Van Rietschoten
2). Mengupas suatu persoalan yang kemungkinan jawabannya beraneka ragam sehingga
tidak ada satu pun jawaban yang pasti.
3). Mengembangkan daya analisis siswa dalam melihat suatu persoalan dari berbagai
segiatau dimensinya.
Kelemahan tes ini ialah sukar menilainya karena jawaban siswa bervariasi, sulit
menentukan kriteria penialaian, sangat subjektif karena bergantung pada guru sebagai
penilainya.
Contoh :
Coba saudra jelaskan sebab-sebab terjadinya pertumbuhan penduduk yang cepat,
Mengapa pertumbuhan penduduk berpengaruh terhadap kualitas hidup manusia?
Macam soal uraian yaitu :
b. Uraian terbatas
Dalam bentuk ini pertanyaan telah di arahkan kepada hal-hal tertentu atau ada
pembatasan tertentu. Pembatasan bisa dari segi ruang lingkupnya, sudut pandang
menjawabnya, dan indicator-indikator. Dengan adanya pembatasan tersebut jawaban siswa
akan lebih terarah sesuai dengan yang di harapkan. Cara memberikan penilaian juga lebih
jelas indikatornya. Criteria kebenaran jawaban bisa lebih mudah di tentukan. Oleh sebab
itu, bentuk soal uraian terbatas lebih terarah di gunakan dari pada bentuk uraian bebas.
Pembatasan bisa dari segi:
(a) ruang lingkupnya,
(b) sudut panjangmenjawabnya,
(c) indikator-indikatornya
c. Uraian berstruktur
Soal berstruktur berisi unsur-unsur:
(a) pengantar soal,
(b) seperangkat data,
(c) serangkaian subsoal.
Keuntungan soal bentuk berstruktur antara lain ialah :
a. Satu soal bisa terdiri atas beberapa subsoal atau pertanyaan.
b. Setiap pertanyaan yang diajukan mengacu kepada suatu data tertentu sehingga lebih jelas
dan terarah.
c. Soal-soal berkaitan satu sama lain dan bisa diurutkan berdasarkan tingkat kesulitannya.
Data yang diajukan dalam soal berstruktur bisa berupa angka, tabel, grafik, gambar, bagan,
kasus, bacaan tertentu, diagram, model, dll. Bentuk soal berstruktur dapat digunakan untuk
mengukur semua aspek kognitif. Kelemahan yang mungkin terjadi berkisar pada :
a. Bidang yang diujikan menjadi terbatas.
b. Kurang praktis sebab satu permasalahan harus dirumuskan dalam pemaparan yang
lengkap disertai data yang memadai.
1. Mengadakan perbandingan antara 2 hal
Contoh: Bandingkan bentuk penjajahan Belanda dengan Jepang!
2. Perumusan dan pertahanan suatu pendapat
Contoh: Mengapa bentuk penjajahan pada masa Raffles dikatakan lebih baik pada masa
Deandles!
3. Hubungan sebab-akibat
Contoh: mengapa peristiwa reformasi membawa pengaruh stabilitas ekonomi dan politik?
4. Menjelaskan makna suatu ungkapan
Contoh: Apa pengertian dari Pebble?
Arikunto, Suharsimi. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Reverensi). Jakarta: PT Bumi Aksara.
2002.