informasi
Oleh :
1. Slamet Maulana
2. Sitti Aminah
3. Titin Octa Rachma
Kelompok 3
PROGRAM STUDI PEDIDIKAN FISIKA
PASCASARJANA UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2017
Tahapan:
1. Menghadapkan pada Masalah
Menjelaskan prosedur-prosedur penelitian
Menjelaskan perbedaan-perbedaan
2. Pengumpulan Data Verifikasi
Memverifikasi hakikat objek dan kondisinya
Memverifikasi peristiwa dari keadaan permasalahan
3. Pengumpulan Data Eksperimentasi
Memisahkan variable yang relevan: Menghipotesiskan (serta
menguji) hubungan kausal
4. Mengolah, Memformulasi suatu Penjelasan
Memformulasikan aturan dan penjelasan
5. Analisis Proses Penelitian
Menganalisis strategi peneliitian dan mengembangkan yang paling
efektif
Kelompok 3: Slamet Maulana, Sitti Aminah, Titin Octa Rachma
3. MODEL LATIHAN PENELITIAN
Kelebihan:
1. Membangkitkan potensi intelektual siswa
2. Menyebabkan ingatan bertahan lama
3. Siswa mendapat kepuasan sendiri
Kekurangan:
1. Sulit mengontrol kegiatan dan keberhasilan siswa
2. Sulit dalam merencanakan pembelajaran
3. Dalam implementasinya butuh waktu yang panjang
Tahapan:
1. Menghadirkan materi menggunakan teknik-teknik
tertentu seperti menggaris bawahi dan membuat daftar.
2. Mengembangkan hubungan-hubungan.
a. Membuat materi menjadi familiar.
b. Membangun hubungan:
a) Mengaitkan beberapa unsur yang terlibat di dalam
suatu konsep.
b) Menghubungkan dengan menggunakan teknik-
teknik tertentu seperti kata kunci, dsb.
3. Meningkatkan gambaran sensori.
a. Menggunakan teknik melebih-lebihkan.
b. Mengubah gambar yang menarik.
4. Mengingat kembali.
Kelebihan:
1. Menumbuhkan minat baca peserta didik.
2. Pengetahuan yang diperoleh peserta didik tidak akan
mudah hilang.
3. Peserta didik berkesempatan untuk memupuk
perkembangan dan keberanian.
4. Membangkitkan rasa percaya diri.
Kelemahan:
1. pola pikir peserta didik yang cenderung statis. Hal ini
dikarenakan setiap peserta didik hanya mengetahui materi
yang mereka hafal.
Tahapan:
1. Menciptakan suasana yang baru.
a. Mendeskripsikan kondisi saat ini.
b. Menganalogi langsung.
c. Menganalogi personal.
d. Penekanan konflik.
e. Meninjau tugas yang sebenarnya.
2. Memperkenalkan keanehan.
a. Input rentang keadaan yang sesungguhnya.
b. Analogi langsung.
c. Analogi personal.
d. Membedakan analogi.
e. Menjelaskan perbedaan.
f. Penjelajahan.
g. Membangkitkan analogi.
Kelompok 3: Slamet Maulana, Sitti Aminah, Titin Octa Rachma
5. MODEL PEMBELAJARAN SINEKTIK
Kelebihan:
1. Mengembangkan pengertian baru pada diri peserta didik mengenai suatu masalah
sehingga peserta didik sadar bagaimana bertingkah laku dalam situasi tertentu.
2. Mengembangkan kejelasan pengertian dan internalisasi pada diri peserta didik
mengenai materi baru.
3. Mengembangkan berpikir kreatif peserta didik serta pendidik.
4. Pelaksanaan dilakukan dalam suasana kebebasan intelektual dan kesamaan
martabat antara peserta didik.
5. Membantu peserta didik menemukan cara berpikir baru dalam memecahkan suatu
masalah.
Kelemahan:
1. Sulit dilakukan oleh pendidik dan peserta didik yang telah terbiasa menggunakan
cara lama yang menekankan pada penyampaian informasi.
2. Peserta didik memiliki kemungkinan yang besar tidak menguasai fakta-fakta dan
prosedur pelaksanaan atau keterampilan. Hal ini dikarenakan model pembelajaran
sinektik menitikberatkan pada berpikir reflektif dan imajinatif dalam situasi
tertentu.
3. Kurang memadainya sarana dan prasarana Pendidikan di sekolah-sekolah.
Kelompok 3: Slamet Maulana, Sitti Aminah, Titin Octa Rachma
6. MODEL PEMBELAJARAN DARI PESENTASI
Kelebihan:
1. Peserta didik dapat berinteraksi dengan memecahkan masalah untuk
menemukan konsep-konsep yang dikembangkan.
2. Membangkitkan perolehan materi akademik dan keterampilan sosial peserta
didik.
3. Mendorong peserta didik untuk mengetahui jawaban pertanyaan yang diberikan
pendidik.
4. Meningkatkan keterampilan peserta didik melalui diskusi kelompok.
5. Meningkatkan keterampilan berpikir peserta didik, baik secara individu maupun
berkelompok.
6. Menambah kompetensi peserta didik dalam kelas.
Kekurangan:
1. Membutuhkan kontrol yang intensif dari pendidik, sehingga bila peserta didik
terlalu banyak, proses pembelajaran akan kurang efektif.
2. Membutuhkan kerja sama aktif antara pendidik dan peserta didik.