Anda di halaman 1dari 19

PENGELOMPOKAN ALAT UKUR PEMBELAJARAN

(Asesmen Pembelajaran Kimia)

Disusun Oleh:
Kelompok 3
Fithriyani Alif Fajrin (1713023047)
Pirani (1753023005)
Rizka Leonita Wibowo (1753023007)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2019
DAFTAR ISI

PENGELOMPOKAN ALAT UKUR PEMBELAJARAN ............................................ 1


A. Tes .............................................................................................................................. 1
1. Selected Response.................................................................................................. 1
a. Pilihan Ganda (Multiple-Choice Items) .......................................................... 1
b. Benar Salah (True – False Items) .................................................................... 3
c. Menjodohkan atau Mencocokkan (Matching Exercises) .............................. 5
d. Isian Singkat (Short Answer Fill-In Items) .................................................... 7
2. Essay ....................................................................................................................... 8
B. Nontes ....................................................................................................................... 10
1. Kuesioner ............................................................................................................. 10
2. Skala Bertingkat.................................................................................................. 12
3. Observasi ............................................................................................................. 13
4. Wawancara .......................................................................................................... 16

ii
PENGELOMPOKAN ALAT UKUR PEMBELAJARAN

A. Tes

Tes adalah suatu metode atau alat untuk mengadakan penyelidikan yang
menggunakan soal-soal, pertanyaan atau tugas-tugas yang lain dimana
persoalan-persoalan atau pertanyaan-pertanyaan itu telah dipilih dengan
seksama dan telah distandarisasikan (Bimo Walgito, 1987).

Ada beberapa macam jenis tes, yaitu sebagai berikut.

1. Selected Response
Asesmen tes tipe pilihan (selected response) adalah tes yang dalam
pemeriksaannya dapat dilakukan secara objektif, dimaksudkan untuk
mengatasi kelemahan-kelemahan dari tes bentuk essay, dan dalam
penggunaannya jumlah soal yang diajukan jauh lebih banyak dari pada tes
essay. Kadang-kadang untuk tes yang berlangsung selama 60 menit dapat
diberikan 30-40 buah soal (Ari Kunto 1996:165). Dalam Net Investigation
Home Page (2002) di kemukakan bahwa: soal tipe pilihan (selected response)
adalah suatu tes pertanyaan objektif yang terdiri atas suatu pertanyaan yang
merupakan pernyataan yang tidak lengkap. Jawaban kunci merupakan suatu
jawaban yang sudah di sediakan untuk dipilih hanya ada satu jawaban yang
benar dan biasanya sudah di sediakan lembar jawaban khusus.
Macam-macam Selected Response Assessment menurut Stiggin (1994),
Arikunto (1996), Brown (2002) dan Wijaya (1992) termasuk ke dalamnya
pilihan ganda (multiple-choice items), benar-salah (true-false items),
menjodohkan atau mencocokkan (matching exercises), dan isian singkat (short
answer fill-in items). Respon terpilih dapat digunakan untuk menilai aspek
pengetahuan, pemikiran, dan afektif.

a. Pilihan Ganda (Multiple-Choice Items)


Tes pilihan ganda merupakan jenis tes objektif yang paling banyak digunakan
oleh para guru. Tes ini dapat mengukur pengetahuan yang luas dengan tingkat
domain yang bervariasi. Pilihan ganda terdiri atas suatu keterangan atau

1
pemberitahuan tentang suatu pengertian yang belum lengkap. Untuk
melengkapinya harus memilih satu dari beberapa kemungkinan jawaban yang
telah disediakan. Pilihan ganda terdiri atas bagian keterangan dan bagian
kemungkinan jawaban. Kemungkinan jawaban terdiri atas satu jawaban yang
benar yaitu kunci jawaban dan beberapa pengecoh.
Pilihan ganda terdiri dari stimulus dan nomor respon. Stimulus dapat berupa
kalimat yang tidak lengkap atau pertanyaan. Jika stimulus merupakan kalimat
yang tidak lengkap, tugas siswa adalah melengkapi dengan pertanyaan yang
tepat. Jika stimulus merupakan pertanyaan, kita harus memberikan alternatif
jawaban yang mungkin siswa disuruh memilih alternatif yang benar atau paling
tepat. Alternatif jawaban terdiri dari jawaban yang benar dan beberapa
pengecoh. Tes pilihan ganda dapat digunakan untuk mengukur batasan atau
definisi pengetahuan yang sudah jelas, sedangkan untuk batasan pengetahuan
yang masih kurang jelas, para guru dianjurkan untuk menggunakan item tes
menjodohkan.
Hal-hal yang perlu diperhatiakn dalam tes pilihan berganda adalah:
 Instruksi pengerjaanya harus jelas, bila perlu diberi contohnya.
 Hanya ada satu jawaban yang benar, tidak mengenal tingkatan kebenaran.
 Kalimat pada tiap butir soal hendaknya sesingkat mungkin.
 Kalimat pokok dalam setiap soal hendaknya tidak bergantung pada butir-butir
soal lain.
 Hindari kalimat panjang dan kompleks dengan kata-kata yang mempunyai arti
ganda.
 Dari segi bahasa, butir soal jangan terlalu sukar dan hanya mengandung satu
ide.

Contoh Tes Pilihan Ganda

Bacalah dengan cermat soal – soal dibawah ini, kemudian beri tanda silang (x)
pada Lembar Jawaban Kerja untuk jawaban yang Anda anggap benar!

Kayu berbentuk balok lebih mudah dibakar daripada kayu berbentuk gelondongan.
Peristiwa ini menunjukkan bahwa laju reaksi dipengaruhi oleh….

a. Suhu d. Konsentrasi

2
b. Tekanan e. Luas Permukaan
c. Katalis

Kelebihan Tes Pilihan Ganda

Adapun kelebihan tes pilihan ganda yaitu sebagai berikut.

1) Mengandung lebih banyak segi-segi yang positif, misalnya lebih representative


mewakili isi dan luas bahan
2) Lebih mudah dan cepat cara memeriksanya
3) Pemeriksaan dapat diserahkan orang lain
4) Dalam pemeriksaan tidak ada unsur subjektif
5) Tes pilihan ganda memiliki karakteristik yang baik untuk suatu alat pengukur
hasil belajar siswa. Karena lebih fleksibel dan efektif .
6) Tepat untuk mengukur penguasaan informasi para siswa yang hendak
dievaluasi.
7) Pilihan ganda dapat mengukur kemampuan intelektual atau kognitif, afektif
dan psikomotor siswa.

Kekurangan Tes Pilihan Ganda

Adapun beberapa kekurangan tes pilihan ganda yaitu sebagai berikut.

1) Persiapan untuk menyusunnya jauh lebih sulit daripada tes essay


2) Soal-soalnya cenderung mengungkapkan ingatan dan daya pengenalan
kembali.
3) Banyak kesempatan untuk main untung-untungan.
4) Kerjasama antar siswa pada waktu mengerjakan soal tes lebih terbuka.
5) Tes pilihan ganda kurang dapat mengukur kecakapan siswa dalam
mengorganisasi materi hasil pembelajaran.

b. Benar Salah (True – False Items)


Arikunto (2005: 165), tes benar salah adalah tes yang soal-soalnya berupa
pernyataan-pernyataan (statement). Orang yang ditanya bertugas untuk

3
menandai masing-masing pernyataan dengan melingkari huruf B jika
pernyataan itu betul menurut pendapatnya dan melingkari jawaban S jika salah.
Benar salah adalah kalimat deklaratif, siswa menilai pernyataan yang disajikan
benar atau salah. Terdapat beberapa argumen mengenai benar atau salah.
Pertama, true false hanya dapat mengukur pengetahuan saja. Kedua, true false
bersifat ambigu, seringkali keambiguan ini dirasakan oleh siswa yang tidak
mempunyai pengetahuan yang dibutuhkan untuk menjawab item. Argumen
yang ketiga pendidik yakin bahwa siswa dapat memperoleh skor tinggi dengan
menebak, karena hanya dua pilihan maka siswa mempunyai kesempatan 50%
untuk mendapatkan jawaban yang benar atau salah dengan menebak.

Bentuk benar salah ada dua macam (dilihat dari segi mengerjakan atau
menjawab soal) yaitu:

1) Dengan pembetulan, yaitu siswa diminta membetulkan bila ia memilih


jawaban yang salah.
2) Tanpa pembetulan yaitu siswa hanya diminta untuk melingkari huruf B atau S
tanpa memberikan jawaban yang betul.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penyusunan tes adalah sebagai berikut:

1) Tulislah huruf B-S pada permulaan masing-masing item dengan maksud untuk
mempermudah mengerjakan dan menilai.
2) Hindari item yang masih diperdebatkan.
3) Usahakan butir soal yang harus dijawab benar itu sama dengan butir yang harus
dijawab salah.

Contoh Tes Benar Salah

Bacalah pernyataan – pernyataan dibawah ini, kemudian pilih huruf B untuk


pernyataan yang Anda anggap benar dan huruf S untuk pernyataan yang Anda
anggap salah!

1. (B-S) Iodium menyublim merupakan perubahan kimia


2. (B-S) Ketika suatu reaksi ditambahkan katalis, maka laju reaksi akan
berlangsung lebih cepat

4
3. (B-S) Berdasarkan arah reaksinya, kesetimbangan kimia merupakan reaksi
yang berlangsung searah/ irreversible

Kelebihan Tes Benar Salah

Adapun beberapa kelebihan tes benar salah adalah sebagai berikut.

1) Dapat mencakup bahan yang luas dan tidak banyak memakan tempat karena
biasanya pertanyaaannya singkat
2) Mudah menyusunnya
3) Dapat digunakan berkali-kali
4) Dapat dilihat secara cepat dan objektif
5) Petunjuk cara mengerjakan mudah dimengerti
6) Mudah dan cepat dalam menilai.

Kekurangan Tes Benar Salah

Adapun beberapa kekurangan tes benar salah adalah sebagai berikut.

 Sering membingungkan
 Mudah ditebak/ diduga banyak masalah yang tidak dapat dinyatakan
hanya dua kemungkinan benar atau salah
 Hanya dapat mengungkap daya ingat dan pengenalan kembali
 Penggunaan pertanyaan alternative lebih memungkinkan peserta didik
mengira-ngira jawabannya.
 Tes benar dan salah kurang membedakan antara siswa yang pandai dan kurang
pandai.

c. Menjodohkan atau Mencocokkan (Matching Exercises)

Dalam Arikunto (2005: 172), Matching test dapat diganti dengan istilah
mempertandingkan, mencocokkan, memasangkan atau menjodohkan. Dapat
terdiri dari satu seri pertanyaan dan satu seri jawaban. Masing-masing

5
pertanyaan mempunyai jawabannya yang tercantum dalam seri jawaban.
Menjodohkan terdiri dari dua paralel daftar yang satu berisi stimulus yang lain
berisi respon yang paling memungkinkan, tugas siswa adalah mencocokan
bentuk dari dua daftar hal ini adalah menyeleksi respon yang paling cocok untuk
setiap stimulus.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menyusun tes ini yaitu:

 Seri pertanyaan-pertanyaan dalam Matching test hendaknya tidak perlu


banyak. Jika itemnya cukup banyak lebih baik dijadikan dua seri.
 Jumlah jawaban yang harus dipilih harus lebih banyak daripada jumlah
soalnya.
 Antara item-item ynag bergabung dengan seri harus merupakan pengertian-
pengertian yang homogen.

Contoh Tes Mencocokkan atau Menjodohkan

Pasangkanlah pengertian asam basa sesuai dengan teorinya dengan memberi garis
penghubung pada soal - soal berikut ini!

Basa adalah spesi yang memberikan pasangan elektron ●  Asam Bronsted-


Lowry
Asam adalah spesi penerima pasangan elektron ●  Basa Lewis
Basa adalah spesi yang menghasilkan ion OH- ●  Asam Lewis
Asam adalah spesi yang memberi/ donor proton ●  Asam Arrhenius
Asam adalah spesi yang menghasilkan ion H+ ●  Basa Bronsted-
Lowry
Basa adalah spesi yang menerima/ akseptor proton ●  Basa Arrhenius

Kelebihan Tes Mencocokkan

Adapun beberapa kelebihan tes mencocokkan adalah sebagai berikut.

1) Pembuatannya mudah
2) Dapat dinilai dengan mudah, cepat dan objektif

6
3) Apabila jenis tes ini dibuat dengan baik, maka faktor penebak praktis dapat
dihilangkan
4) Tes jenis ini sangat berguna untuk menilai berbagai hal:
 Antara problem dan penyelesaiannya
 Antara teori dan penemunnya
 Antara sebab dan akibatnya
 Antara singkatan dan kata-kata lengkapnya
 Antara istilah dan definisinya

Kekurangan Tes Mencocokkan

Adapun beberapa kekurangan tes mencocokkan adalah sebagai berikut.

1) Matching test cenderung lebih banyak mengungkap aspek hafalan atau daya
ingat saja
2) Karena mudah disusun, maka test jenis ini sering kali dijadikan “pelarian” bagi
pengajar, yaitu digunakan kalau pengajar tidak sempat lagi untuk membuat tes
bentuk lain.
3) Karena jawabannya yang pendek-pendek, maka tes jenis ini kurang baik, untuk
mengevaluasi pengertian dan kemampuan membuat tafsiran (interpretasi).
4) Tanpa disengaja, dalam tes jenis ini sering menyelinap atau masuk hal-hal yang
sebenarmya kurang perlu untuk diujikan.

d. Isian Singkat (Short Answer Fill-In Items)


Soal bentuk jawaban singkat biasanya dikemukakan dalam bentuk pertanyaan.
Dengan kata lain item tersebut berupa suatu kalimat bertanya yang dapat
dijawab dengan singkat. Beberapa bagian kalimatnya yang merupakan kata-
kata penting telah dikosongkan terlebih dahulu. Tugas peserta tes adalah
mengisi bagian-bagian yang kosong dengan jawaban yang sesuai . Isian singkat
memberikan beberapa tipe item yang akan direspon siswa dengan kata,
kalimat, simbol atau nomer. Isian singkat yang sering digunakan
adalah melengkapi item dengan kalimat atau beberapa kata yang hilang.

7
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menyusun tes bentuk isian sebagai
berikut:
 Diusahakan semua tempat kosong hendaknya sama panjangnya.
 Diusahakan setiap pernyataan jangan mempunyai lebih dari satu tempat kosong
dan jangan memulai dengan tempat kosong

Contoh soal Isian Singkat

1. Campuran homogen antara zat terlarut dan pelarut disebut ………….


2. Larutan …………. adalah larutan yang tidak dapat menghantarkan arus
listrik, ketika diuji tidak terdapat gelembung gas dan nyala lampu tidak
menyala

Kelebihan Isian Singkat

Adapun beberapa kelebihan tes isian singkat adalah sebagai berikut.

a) Mudah dalam pembuatan


b) Kemungkinan menebak jawaban sangat sulit
c) Cocok untuk soal-soal hitungan
d) Hasil-hasil pengetahuan dapat diukur secara luas

Kekurangan Isian Singkat

Adapun beberapa kekurangan tes isian singkat adalah sebagai berikut.

a) Sulit menyusun kata-kata yang jawabannya hanya satu


b) Tidak cocok untuk mengukur hasil-hasil belajar yang kompleks.
c) Penilaian menjemukkan dan memerluakan waktu banyak.

2. Essay

Menurut Oemar Hamalik (2001) tes essay adalah salah satu bentuk tes yang
terdiri dari satu atau beberapa pertanyaan essay, yakni pertanyaan yang
menuntut jawaban tertentu oleh siswa secara individu berdasarkan
pendapatnya sendiri. Setiap siswa memiliki kesempatan memberikan
jawabannya sendiri yang berbeda dengan jawaban siswa lainnya. Tes essay

8
juga dapat disebut sebagai tes dengan menggunakan pertanyaan terbuka,
dimana dalam tes tersebut siswa diharuskan menjawab sesuai dengan
pengetahuan yang dimilikinya.

Contoh Soal Essay

1. Jelaskan faktor – faktor yang mempengaruhi laju reaksi!


2. Jelaskan perkembangan teori atom dari masa ke masa!

Kelebihan Tes Essay

1) Mengukur proses mental para siswa dalam menuangkan ide ke dalam


jawaban item secara tepat.
2) Mengukur kemampuan siswa dalam menjawab melalui kata dan bahasa
mereka sendiri.
3) Mendorong siswa untuk mempelajari, menyusun, merangkai, dan
menyatakan pemikiran siswa secara aktif.
4) Mendorong siswa untuk berani mengemukakan pendapat serta menyusun
dalam bentuk kalimat mereka sendiri.
5) Mengetahui seberapa jauh siswa telah memahami dan mendalami suatu
permasalahan atas dasar pengetahuan yang diajarkan di dalam kelas.
6) Mencegah siswa menjawab secara menebak
7) Relatif lebih mudah lebih cepat dibuat dibandingkan dengan tes objektif.

Kekurangan Tes Essay

Menurut Suherman, E (1993) kekurangan tes essay di antaranya sebagai berikut.

1) Ruang lingkup yang disajikan dalam bentuk tes essay kurang menyeluruh.
2) Waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan setiap butir soal cukup banyak,
sehingga jumlah butir soal yang disajikan sedikit.
3) Pada tes essay ini, jika siswa kebetulan mempelajari materi yang secara
kebetulan sesuai dengan butir soal yang disajikan, ia dapat dengan mudah
menyelesaikannya. Sebaliknya jika siswa tidak mempelajari dengan baik
materi yang tersaji dalam soal itu biasanya mendapat hasil yang kurang baik.

9
4) Sesuai dengan namanya, soal tipe subjektif ini dalam pemeriksaan dan
pemberian nilai akhir seringkali dipengaruhi faktor subjektivitas dari
pemeriksa atau pemberi nilai.
5) Pemeriksaan jawaban pada tes essay ini tidak bisa dilakukan oleh sembarang
orang, tetapi harus diperiksa oleh orang yang benar-benar ahli dalam
bidangnya.
6) Memeriksa jawaban tes essay cukup rumit sehingga memerlukan waktu yang
cukup banyak. Pola jawaban siswa untuk soal bentuk ini bisa beraneka ragam,
karena siswa diberi kebebasan untuk mengeluarkan pendapatnya sendiri.
Pengetahuan yang telah diperoleh dan dikuasainya akan diutarakan sesuai
dengan relevansi pada jawaban persoalan yang ditanyakan

B. Nontes

Nontes adalah cara penilaian hasil belajar peserta didik yang dilakukan tanpa
menguji peserta didik, tetapi dengan melakukan pengamatan secara
sistematis. Teknik evaluasi nontes berarti melaksanakan penilaian dengan
tidak mengunakan tes. Teknik penilaian ini umumnya untuk menilai
kepribadian anak secara menyeluruh meliputi sikap, tingkah laku, sifat, sikap
sosial dan lain-lain. Yang berhubungan dengan kegiatan belajar dalam
pendidikan, baik secara individu maupun secara kelompok.

Penilaian dengan teknik nontes dapat dilakukan dengan cara kuesioner, skala
bertingkat, observasi, dan wawancara.

1. Kuesioner
Kuesioner adalah sebuah daftar pertanyaan yang harus diisi oleh orang yang
akan diukur (responden). Kuesioner juga sering dikenal dengan istilah angket.
Dengan kuesioner ini orang dapat diketahui tentang keadaan/ data diri,
pengalaman, pengetahuan sikap atau pendapatnya. Kuesioner sering digunakan
untuk menilai hasil belajar ranah afektif (sikap) dapat berupa pilihan ganda
(multiple choice item) dan dapat pula berbentuk skala sikap.

10
Data yang dapat dihimpun melalui kuesioner misalnya adalah data yang
berkenaan dengan kesulitan-kesulitan yang dihadapi oleh para peserta didik
dalam mengikuti pelajaran, cara belajar mereka, fasilitas belajarnya, bimbingan
belajar, motivasi dan minat belajarnya, sikap belajarnya, sikap terhadap mata
pelajaran tertentu, pandangan siswa terhadap proses pembelajaran dan sikap
mereka terhadap guru.

Contoh Kuesioner

1. Menurut pendapat Anda, apakah fasilitas di laboratorium kimia sudah


memadai?
2. Fasilitas apa yang belum tersedia di laboratorium kimia?
3. Menurut Anda, fasilitas apa yang seharusnya ada atau diperbaiki di
laboratorium kimia?

Kelebihan Kuesioner

Menurut Sukardi (2012), beberapa kelebihan kuesioner adalah sebagai berikut.

1) Dapat mengungkapkan pendapat atau tanggapan seseorang baik secara


individual maupun kelompok terhadap suatu permasalahan
2) Dapat disebarkan untuk responden yang berjumlah besar dengan waktu yang
relatif singkat.
3) Tetap terjaganya objektifitas responden dari pengaruh luar terhadap satu
permasalahan yang diteliti
4) Tetap terjaganya kerahasiaan responden untuk menjawab sesuai dengan
pendapat pribadi
5) Biaya lebih murah
6) Penggunaan waktu yang relatif fleksibel sesuai dengan waktu yang telah
diberikan
7) Dapat menjaring informasi dalam skala luas dengan waktu yang cepat

11
Kekurangan Kuesioner

Menurut Sukardi (2012), kekurangan penilaian dengan teknik kuesioner adalah


sebagai berikut.

1) Peneliti tidak dapat melihat reaksi responden ketika memberikan informasi


melalui isian kuesioner
2) Responden tidak memberikan jawaba dalam waktu yang telah ditentukan
3) Responden memberikan jawaban secara asal – asalan

2. Skala Bertingkat
Menurut Oppenheim, skala menggambarkan suatu nilai yang berbentuk angka
terhadap sesuatu hasil pertimbangan. Sebagai contoh adalah skor yang
diberikan oleh guru disekolah untuk menggambarkan tingkat prestasi belajar
siswa. Biasanya angka-angka yang digunakan diterakan pada skala dengan
jarak yang sama. Meletakkannya secara bertingkat dari yang rendah ke yang
tinggi. Dengan demikian maka skala ini dinamakan skala bertingkat.
Kita dapat menilai hampir segala sesuatu dengan skala. Dengan maksud agar
pencatatannya dapat objektif maka penilaian terhadap penampilan atau
penggambaran kepribadian seseorang disajikan dalam bentuk skala.

Contoh Skala Bertingkat

Dibawah ini merupakan contoh penilaian skala bertingkat untuk menilai sikap
peserta didik dalam mengikuti kegiatan pembelajaran.

Dengan melihat aspek yang dinilai, pilihlah yang sesuai dengan memberi tanda (√)
pada angka:

1= Selalu, 2 = Sering, 3 = Kadang- Kadang, 4 = Jarang, 5= Tidak Pernah

Aspek yang dinilai 1 2 3 4 5


Datang ke sekolah tepat waktu
Mengumpulkan tugas tepat
waktu

12
Aktif dalam kegiatan
pembelajaran
Membuat kegaduhan dikelas
Rapi dalam berpakaian
Sopan terhadap guru

Kelebihan Skala Bertingkat

Adapun kelebihan skala bertingkat adalah sebagai berikut.


a. Lebih fleksibel, tidak terbatas untuk pengukuran sikap saja tetapi untuk
mengukur persepsi responden terhadap fenomena lainnya, seperti untuk
mengukur status sosial ekonomi, kelembagaan, pengetahuan, kemampuan,
proses kegiatan dan lain – lain.
b. Lebih memudahkan peneliti untuk mengetahui pendapat responden lebih
mendalam tentang variabel yang diteliti
c. Cocok digunakan untuk memperoleh data kualitatif tentang objek yang bersifat
heterogen

Kekurangan Skala Bertingkat


Adapun kekurangan skala bertingkat adalah sebagai berikut.
a. Pengaruh terhadap ketidakjujuran jawaban responden
b. Efek dari kesan atau penilaian umum
c. Keinginan untuk berbuat baik dengan memberi nilai tinggi
d. Pengamat tidak dapat membedakan antara fenomena satu dengan fenomena
lainnya

3. Observasi
Teknik pengamatan atau observasi merupakan salah satu bentuk teknik nontes
yang biasa dipergunakan untuk menilai sesuatu melalui pengamatan terhadap
objeknya secara langsung, seksama dan sistematis. Pengamatan
memungkinkan untuk melihat dan mengamati sendiri kemudian mencatat
perilaku dan kejadian yang terjadi pada keadaan sebenarnya.

13
Menurut Moleong (2005 : 176) pengamatan dapat dibedakan menjadi dua yaitu
pengamatan berperanserta dan tidak berperanserta. Dalam pengamatan yang
tidak berperanserta, seseorang hanya melakukan satu fungsi yaitu mengamati
tetapi pada pengamatan berperanserta seseorang disamping mengamati juga
menjadi anggota dari obyek yang diamati.

Contoh Observasi

LEMBAR OBSERVASI KETERAMPILAN LABORATORIUM


Mata Praktikum :
Waktu Praktikum :
Nama Praktikan :

A. Penilaian Sebelum Praktikum


No. Keterampilan Yang Dinilai Skor
1 2 3 4
1 Penggunaan alat keselamatan kerja dengan
benar (jas praktikum, sarung tangan, masker)

2 Perencanaan kerja (diagram alir/gambar cara kerja


dan tabel pengamatan)

3 Persiapan alat praktikum (mengecek kelengkapan,


keadaan alat, dan kebersihan alat)

4 Persiapan bahan (mengecek keadaan dan


kelengkapan larutan)

B. Penilaian Saat Praktikum


No. Keterampilan Yang Dinilai Skor
1 2 3 4
1 Mengambil larutan kerja
2 Keterampilan penggunaan alat (memipet,
memanaskan, menyaring, mengocok, dsb)
3 Cara mereaksikan
4 Mengamati hasil reaksi
5 Menulis laporan sementara
6 Kerjasama dengan rekan satu kelompok

14
C. Penilaian Setelah Praktikum
No. Keterampilan Yang Dinilai Skor
1 2 3 4
1 Membuang larutan hasil praktikum pada tempatnya
2 Membersihkan meja kerja setelah praktikum
3 Penanganan alat kerja setelah praktikum
(mencuci, mengecek keadaan dan kelengkapan alat,
mengembalikan alat ke tempat semula)
4 Efisiensi waktu (menyelesaikan praktikum
sesuai waktu yang ditentukan)

Jumlah skor =

Kelebihan Observasi
Adapun kelebihan penilaian teknik observasi adalah sebagai berikut.
a. Observasi dapat memperoleh data berbagai aspek tingkah laku anak.
b. Dalam observasi memungkinkan pencatatan yang serempak
terhadap terjadinya suatu gejala atau kejadian yang penting.
c. Observasi dapat dilakukan untuk melengkapi dan mengecek data yang
diperoleh dari teknik lain, misalnya wawancara atau angket
d. Observer tidak perlu mengunakan bahasa untuk berkomunikasi dengan objek
yang diamati, kalaupun menggunakan, maka hanya sebentar dan tidak
langsung memegang peran.

Kekurangan Observasi
Adapun kekurangan penilaian teknik observasi adalah sebagai berikut.
a. Observer tidak dapat mengungkapakan kehidupan pribadi seseorang yang
sangat dirahasiakan. Apabila seseorang yang diamati sengaja merahasiakan
kehidupannya maka tidak dapat diketahui dengan observasi. Misalnya
mengamati anak yang menyanyi, dia kelihatan gembira, lincah. Tetapi belum
tentu hatinya gembira dan bahagia. Mungkin sebaliknya, dia sedih dan duka
tetapi dirahasiakan.
b. Apabila si objek mengetahui kalau sedang diobservasi maka tidak mustahil
tingkah lakunya dibuat-buat, agar observer merasa senang.

15
c. Observer banyak tergantung kepada faktor-faktor yang tidak dapat dikontrol
sebelumnya.

4. Wawancara

Wawancara adalah cara menghimpun bahan-bahan keterangan yang


dilaksanakan dengan cara melakukan tanya jawab lisan secara sepihak,
berhadapan muka, dengan arah serta tujuan yang telah ditentukan.

Keberhasilan wawancara sebagai alat penilaian sangat dipengaruhi oleh


beberapa hal :

a. Hubungan baik pewawancara dengan anak yang diwawancarai. Dalam hal ini
hendaknya pewawancara dapat menyesuikan diri dengan orang yang
diwawancarai
b. Keterampilan pewawancara. Keterampilan pewawancara sangat besar
pengaruhnya terhadap hasil wawancara yangdilakukan, karena guru perlu
melatih diri agar meiliki keterampilan dalam melaksanakanwawancara.
c. Pedoman wawancara. Keberhasilan wawancara juga sangat dipengaruhi oleh
pedoman yang dibuat oleh guru. Sebelum melaksanakan wawancara guru harus
membuat pedoman-pedoman secara terperinci tentang pertanyaan-pertanyaan
yang akan diajukan.
Contoh pertanyaan untuk wawancara
1. Apakah Anda mengalami kesulitan pada mata pelajaran kimia?
2. Materi apa yang belum Anda pahami?
3. Apakah Anda selalu membutuhkan guru untuk memahami materi pelajaran?
4. Ketika mengalami kesulitan belajar, apakah Anda bertanya kepada teman?
5. Ketika dirumah apakah Anda berusaha belajar dengan teman yang lain?
6. Apakah orang tua menyuruh Anda belajar?
7. Apakah Anda mempunyai buku atau referensi yang berhubungan dengan
materi yang dibahas?
8. Apakah materi pelajaran Anda rasakan ada manfaatnya dalam kehidupan
sehari– hari?

16
Kelebihan wawancara
Adapun kelebihan penilaian teknik wawancara
a. Wawancara dapat memberikan keterangan keadan pribadi hal ini tergantung
pada hubungan baik antara pewawancara dengan objek
b. Wawancara dapat dilaksanakan untuk setiap umur dan mudah pelaksanaanny
a
c. Wawancara dapat dilaksanakan serempak dengan observasi. Data tentang
keadaan individu lebih banyak diperoleh dan lebih tepat dibandingkan dengan
observasi dan angket.
d. Wawancara dapat menimbulkan hubungan yang baik antara si pewawancara
dengan objek.

Kekurangan Wawancara
Adapun kekurangan penilaian dengan teknik wawancara adalah sebagai
berikut.
a. Keberhasilan wawancara dapat dipengaruhi oleh kesediaan, kemampuan
individu yang diwawancarai
b. Kelancaran wawancara dapat dipengaruhi oleh keadaan sekitar pelaksanaan
wawancara.
c. Wawancara menuntut penguasaan bahasa yang baik dan sempurna dari pe-
wawancara.
d. Adanya pengaruh subjektif dari pewawancara dapat mempengaruhi hasil
wawancara.

17

Anda mungkin juga menyukai