Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH

EVALUASI PEMBELAJARAN di SD

KELOMPOK 1
MODUL 2. PENGEMBANGAN TES HASIL BELAJAR
DOSEN
PERABU NITA, M.Pd
DISUSUN
RIO HARDIANTO (856717895)
SARI AGUSTINA (856722439)
ZANDARIAH (856722969)
RUMIYATI (856722263)
AYU WANDIRA (856722801)
MODUL.2 PENGEMBANGAN TES HASIL BELAJAR
MODUL INI AKAN MEMBAHAS 3 MATERI YAITU

1. KEUNGGULAN DAN KELEMAHAN TES

2. MENGEMBANGKAN TES

3. PERENCANAAN TES
1. KEUNGGULAN DAN KELEMAHAN TES
Tes merupakan alat ukur yang paling banyak digunakan di sekolah untuk mengukur hasil belajar siswa.
Ada dua jenis tes yang digunakan di sekolah yaitu tes objektif dan tes uraian. Kedua jenis tes
ini memiliki keunggulan dan kelemahan antara lain :
1. Tes Objektif 2. Tes Uraian
 Keunggulan Tes Objektif
 Keunggulan Tes Uraian
• Tepat digunakan untuk mengukur proses berfikir rendah sampai dengan sedang
(ingatan, pemahaman, penerapan). • Tepat digunakan untuk mengukur proses berpikir tinggi.
• Semua/sebagian besar materi yang telah diajarkan dapat ditanyakan saat ujian
sehingga semua/sebagian besar tujuan pembelajaran yang ditetapkan dalam RPP dapat • Tepat digunakan untuk mengukur hasil belajar yang kompleks yang tidak dapat
diukur ketercapaiannya. diukur dengan tes objektif.
• Pemberian skor pada setiap siswa dapat dilakukan dengan cepat, tepat, dan konsisten
karena jawaban yang benar untuk setiap butir soal sudah jelas dan pasti.
• Waktu yang digunakan untuk menulis satu set tes uraian lebih cepat daripada
waktu yang digunakan untuk menulis satu set tes objektif.
• Memungkinkan untuk dilakukan analisis butir soal.
• Tingkat kesukaran butir soal dapat dikendalikan. • Menulis tes uraian yang baik relative lebih mudah dari pada menulis tes objektif.
• Informasi yang diperoleh lebih kaya.
 Kelamahan Tes Uraian
 Kelemahan Tes Objektif
• Butir soal yang ditulis cenderung mengukur proses berpikir rendah. • Terbatasnya sampel materi yang ditanyakan.
• Membuat pertanyaan tes objektif yang lebih baik lebih sukar sehingga membutuhkan • Sukar memeriksa jawaban siswa.
waktu lebih lama.
• Kemampuan anak dapat terganggu oleh kemampuannya dalam membaca dan
menerka.
• Anak tidak dapat mengorganisasikan, menghubungkan, dan menyatakan idenya sendiri
karena semua alternatif jawaban untuk setiap pertanyaan sudah diberikan oleh penulis
soal.
2. MENGEMBANGKAN TES
Ada dua jenis tes yang paling sering digunakan di sekolah yaitu tes objektif dan tes uraian

1. Tes Objektif
Tes objektif terbagi menjadi 3 jenis tes yaitu
A. Benar Salah (True-False Item) B. Menjodohkan (Matching Exercise ) C. Pilihan Ganda (Multiple Choice)
Tes bener salah digunakan untuk mengukur Tes menjodohkan merupakan tes objektif yang ditulis Konstruksi tes pilihan ganda terdiri atas dua bagian
kemampuan siswa untuk mengidentifikasi kebenaran suatu pernyataan dalam dua kolom. Kolom pertama merupakan pokok soal sedangkan yaitu pokok soal (stem) dan alternatif jawaban (option).
mengenai : fakta, definisi, prinsip, teori, hukum, dan sebagainya. kolom kedua adalah kolom jawaban. Contoh :
Contoh : Uang rupiah yang merupakan bukti pembayaran sah di Indonesia
Perintah : Lingkarilah huruf B jika pernyataan ini benar dan S jika Contoh : dikeluarkan oleh….
pernyataan dibawah ini salah. Jodohkan setiap pernyataan yang ada pada kolom a. BNI c. Perbanas
B – S : Ikan bernapas dengan insang. pertama dengan satu jawaban yang ada pada kolom kedua dengan cara b. BRI d. BI
B – S : Luas empat persegi panjang adalah panjak kali lebar. menuliskan huruf pilihan di depan nomor kolom pertama.
B – S : Logam jika dipanaskan akan memuai. Kolom pertama Kolom kedua  Adapun saran dalam mengkonstruksi tes pilihan ganda
B – S : hukum newton I menyatakan bahwa setiap benda akan bergerak ------1. Candi Borobudur a. Kalimantan Tengan
lurus beraturan atau diam jika tidak ada resultante gaya yang bekerja ------2. Istana Maimun b. Sumatera Selatan  Inti permasalahan yang ditanyakan harus dirumuskan dengan jelas.
pada benda tersebut. ------3. Astana Giri Laya c. Sumatera Barat  Hindari pengulangan kata yang sama pada alternatif jawaban.
------4. Kerajaan Maja Pahit d. Daerah Istimewa Yogyakarta  Hindari penggunaan kalimat berlebihan pada pokok soal.
 Adapun saran dalam mengkonstruksi tes B-S  Alternatif jawaban hendaknya logis, homogen dari segi materi /
 Kalimat / pernyataan harus dapat ditentukan dijawab benar/ salah.  Adapun saran dalam mengkonstruksi tes menjodohkan panjang pendek kalimat dan pengecoh menarik untuk dipilih.
Hindari pernyataan yang membingungkan/ bermakna ganda.  Pernyataan pernyataan di bawah kolom pertama atau kedua harus  Dalam merumuskan soal hindari adanya petunjuk ke jawaban yang
 Hindari penulisan butir soal yang hanya mengukur hasil belajar terdiri dari pernyataan yang homogen. benar.
yang tidak mengukur kompetensi.  Jumlah pernyataan kolom kedua dibuat lebih banyak dari kolom  Setiap soal hanya ada satu jawaban yang benar.
 Upayakan butir soal tersebut menguji hasil belajar yang lebih tinggi kedua.  Hindari penggunaan ungkapan negatif dalam penulisan soal.
dari sekedar ingatan.  Penulisan kalimat pada respons hendaknya lebih pendek dari  Hindari alternatif jawaban yang berbunyi semua jawaban benar /
 Hindari penggunaan pernyataan negatif apalagi pernyataan negatif premis. semua jawaban salah.
ganda.  Jika jawaban pada respons berbentuk angka penulisan harus  Jika alternatif jawaban berupa angka, susunlah angka tersebut
 Hindari penggunaan kalimat yang terlalu kompleks. diurutkan. berurutan.
 Pernyataan benar dan salah harus dibuat seimbang dalam hal  Letakkan keseluruhan pernyataan premis dan respons pada  Dalam perumusan soal hindari penggunaan istilah teknis.
penulisan kalimat. halaman yang sama.  Upayakan agar jawaban soal tidak tergantung jawaban soal yang
 Jumlah jawaban untuk pernyataan benar/ salah harusnya lain.
seimbang.
2. Tes Uraian
tes uraian ini adalah pernyataan yang menuntut siswa menjawabnya dalam bentuk menguraikan,
menjelaskan, mendiskusikan, membandingkan, memberikan alasan, dan bentuk lain yang sejenis sesuai
dengan tuntutan penyataan dengan menggunakan kata-kata dan bahasa sendiri.

Tes Uraian terbagi dua jenis tes yaitu :


1. Tes Uraian Terbatas ( Restricted Question )
2. Tes Uraian Terbuka ( Open Ended Question )

1. Tes Uraian Terbatas ( Restricted Question )  Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam mengkonstruksi
tes uraian yaitu:
Tes uraian terbatas tepat digunakan untuk mengukur
kemampuan siswa dalam menjelaskan hubungan sebab akibat, • Tulis tes uraian berdasarkan perencanaan tes yang dibuat.
menerapkan suatu prinsif atau teori,memformulasikan hipotesis,
merumuskan kesimpulan dll. • Gunakan tes uraian untuk mengukur hasil belajar yang sukar.
Contoh soal : • Kembangkan butir soal dari suatu kasus.
• Apa yang anda ketahui tentang keluarga berencana ? • Gunakan tes uraian terbatas.
2. Tes Uraian Terbuka ( Open Ended Question ) • Usahakan pertanyaan mengungkap pendapat siswa bukan
hanya fakta.
Tes uraian terbuka tepat mengukur kemampuan siswa
dalam menghasilkan, mengorganisasi, dan mengekspresikan ide, • Rumuskan pertanyaan dengan jelas dan tegas.
mengintregasikan pelajaran dalam berbagai bidang, membuat
rencana suatu eksperimen, mengevaluasi manfaat suatu ide, dan • Rancanglah
ujian.
pertanyaan sesuai waktu yang disediakan dalam
lain sebagainya.
Contoh Soal : • Hindari penggunaan pernyataan pilihan.
• Apa yang akan terjadi jika program keluarga berencana • Tuliskan skor maksimal yang dapat diperoleh siswa apabila ia
mengalami kegagalan? Jelaskan jawaban anda terutama mengerjakan soal dengan benar.
dampaknya pada sektor pendidikan yang menyangkut
penyediaan sarana dan prasarana pendidikan dasar.
3. PERENCANAAN TES
Tes hasil belajar dikatakan baik jika tes tersebut dapat mengukur ketercapaian tujuan pembelajaran
yang telah di tetapkan dalam rencana pembelajaran. Idealnya semua tujuan pembelajaran yang telah
ditetapkan dalam rencana pembelajaran harus diukur ketercapaiannya. Tetapi mengingat keterbatasan waktu
pelaksanaan ujian maka keadaan ini memaksa kita untuk memilih-milih tujuan penting mana yang harus
diukur ketercapaiannya.
 Adapun beberapa hal penting yang harus diperhatikan dalam membuat perencanaan tes antara lain :

1. Pemilihan sampel materi yang akan diujikan. Pemilihan sampel materi harus diupayakan serepresentatif mungkin.
2. Penentuan jenis tes yang akan digunakan. Penentuan jenis tes yang akan digunakan apakah akan menggunakan tes
pilihan ganda, tes uraian, atau gabungan antara keduanya harus diperhitungkan terutama terkait dengan materi,
jumlah butir soal dan waktu tes yang disediakan.
3. Jenjang kemampuan berpikir yang diujikan harus sesuai dengan kemampuan berpikir yang dilatihkan selama proses
pembelajaran.
4. Ragam tes yang digunakan. Pemilihan ragam soal ini erat kaitannya dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.
5. Sebaran tingkat kesukaran butir soal. Pemilihan butir soal harus berpedoman pada tujuan pembelajaran yang ingin
dicapai.
6. Waktu ujian yang disediakan. Lamanya waktu akan membawa konsekuensi pada banyaknya butir soal yang harus
dibuat.
7. Jumlah butir soal yang akan ditanyakan tergantung pada:
 Tujuan pembelajaran yang ingin dicapai
 Ragam soal yang akan digunakan.
 Proses berpikir yang ingin diukur.
 Sebaran tingkat kesukaran dalam set tes tersebut.

Anda mungkin juga menyukai