Anda di halaman 1dari 14

1

TEKNIK PENULISAN OBJCTIVE DAN SUBJECTIVE TEST


DALAM RANGKA PENGUKURAN DAN PENILAIAN HASIL
BELAJAR1
A. Pendahuluan
Pengukuran berarti kegiatan yang dilakukan untuk “mengukur atau
membandingkan” sesuatu dengan atau atas dasar ukuran tertentu. Contohnya mengukur
suhu badan dengan ukuran thermometer: hasilnya 360C. Contoh lain : dari 50 butir soal
yang dikerjakan, Ahmad menjawab dengan betul 45 soal. Jadi pengukuran bersifat
kuantitatif.
Pengukuran yang bersifat kuantitatif dibedakan menjadi 3 macam, yaitu (1)
pengukuran yang dilakukan bukan untuk menguji, seperti tukang jahit. (2) pengukuran
untuk menguji sesuatu, seperti mengukur-menguji daya tahan lampu pijar, dan (3)
pengukuran untuk menilai yang dilakukan dengan jalan menguji, seperti mengukur
kemajuan belajar siswa dalam rangka mengisi nilai rapor yang dilakukan dengan jalan
menguji siswa dalam bentuk tes hasil belajar.
Sedangkan penilaian berarti mengambil keputusan terhadap sesuatu dengan dasar
pada ukuran baik atau buruk, sehat atau sakit, pandai atau bodoh dan sebagainya. Contoh
suhu badan 360C dinilai sehat. Jadi penilaian bersifat kualitatif.
Lazimnya yang dilakukan seorang guru adalah pengukuran untuk menilai yang
dilakukan dengan jalan Tes Hasil Belajar berupa soal-soal. Adapun bentuk tes hasil
belajar ada 2 macam, yaitu Objective Test dan Subjective Test. Ada teknik-teknik
tertentu dalam membuat tes tersebut.

B. BENTUK-BENTUK TES
1. Tes Objektif
Tes objektif adalah jenis tes hasil belajar yang terdiri atas butir-butir soal yang dapat
dijawab oleh testee dengan jalan memilih diantara jawaban yang telah disediakan
atau dipasangkan, atau dengan jalan menuliskan kata-kata/simbol tertentu. Macam-
macamnya:
a. Pilihan ganda b. Melengkapi c. Menjodohkan d. Benar-Salah e. Isian
2. Tes Subjektif (tes uraian.essay)
Tes uraian adalah jenis tes yang menghendaki jawaban berupa paparan kalimat yang
cukup panjang. Ada 2 jenis, yaitu Tes uraian terbuka dan Tes uraian terbatas.

C. BENTUK SOAL PILIHAN GANDA


Soal pilihan ganda merupakan soal yang jawabannya dapat dipilih dari beberapa
kemungkinan jawaban yang telah disediakan. Konstruksinya terdiri dari pokok soal dan
pilihan jawaban. Pilihan jawaban terdiri atas kunci dan pengecoh. Kunci jawaban harus
merupakan jawaban benar atau paling benar. Sedangkan pengecoh merupakan jawaban
tidak benar, namun daya jebaknya harus berfungsi, artinya siswa memungkan
memilihnya jika tidak menguasai materinya.
Soal pilihan ganda dapat diskor dengan mudah, cepat dan memiliki obyektifitasa
yang tinggi, mengukur berbagai tingkatan kognitif, serta dapat mencakup ruang lingkup
materi yang luas dalam suatu tes. Bentuk ini sangat tepat digunakan untuk kajian
berskala besar yang hasilnya harus segera di umumkan, seperti Ujian Nasional, Ujian
Akhir Sekolah dan Ujian Seleksi Pegawai Negeri. Hanya saja untuk menyusun soal
pilihan ganda yang bermutu perlu waktu lama dan biaya cukup besar, disamping itu
Penulis soal akan kesulitan membuat pengecoh yang homogen dan berfungsi, terdapat
peluang untuk menebak kunci jawaban, dan peserta mudah mencotek kunci jawaban.
Secara umum setiap soal pilihan ganda terdiri dari pokok soal (stem) dan pilihan jawaban
(option). Pilihan jawaban terdiri atas kunci jawaban dan pengecoh (distractor)
Dalam penyusunan soal tes tertulis, penulis soal harus memperhatikan kaidah-
kaidah penulisan soal dilihat dari segi materi, konstruksi, maupun bahasa/ Selain itu soal
yang dibuat hendaknya menuntut penalaran yang tinggi.
Hal ini dapat dilakukan antara lain dengan cara :

1
Disampaikan dalam kegiatan desimenasi pada KKG MI Kecamatan Genuk pada tanggal 11 Januari 2014
2

1. Mengidentifikasi materi yang dapat mengukur perilaku pemahaman, penerapan,


analisis, sintesis atau evaluasi. Perilaku ingatan juga diperlukan namun
kedudukannya adalah sebagai langkah awal sebelum sisiwa dapat megukur perilaku
yang disebutkan diatas.
2. Membiasakan menulis soal yang mengukur kemampuan berfikir kritis dan mengukur
keterampilan pemecahan masalah.
3. Menyajikan dasar pertanyaan (stimulus) pada setiap pentanyaan, misalnya dalam
bentuk ilustrasi/bahan bacaan seperti kasus, contoh, table dan sebagainya.
D. TEKNIK PENULISAN SOAL PILIHAN GANDA
Teknik penulisan soal PG diterapkan pada segi materi, kontruksi, dan bahasa. Perhatikan
teknik-teknik di bwah ini beserta contohnya!
Catatan : Jumlah opsi jawaban untuk soal PG SD/ MI empat Pilihan (option)
 Dari segi materi
[

Bacaan berikut ini untuk contoh soal no. 1 sampai dengan 3.


Pak Irfan membuka usaha perikanan darat yang dilakukan di sebuah kolam.
Ekosistem kolam tersebut yang didalamnya terdapat populasi ikan (seperti bawal, gabus,
gurame, nila), katak, serangga, bangau, ular, teratai, eceng gondok, dan ganggang,
berada di dekat sawah yang sering disemprot dengan insektisida. Secara terus menerus
sisa-sisa insektisida ini terbawa aliran air dan masuk ke dalam kolam.

1. Soal harus sesuai dengan indikator


Indikator : Siswa dapat memprediksi keadaan populasi dalam ekosistem kolam
setelah jangka waktu yang lama, berdasarkan ilustrasi yang
diberikan.
Contoh Soal yang Kurang Baik:
Diantara hewan-hewan berikut yang paling terpengaruh oleh insektisida...
a. Ikan.
b. Ular.
c. Katak.
d. Serangga.
Penjelasan :
Dalam contoh di atas dapat dilihat bahwa kemampuan yang ingin diukur dalam
indikator adalah memprediksi keadaan populasi dalam ekosistem kolam setelah
jangka waktu yang lama, sedangkan soal menanyakan tentang hewan yang
terpengaruh oleh adanya insektisida. Rumusan pokok soal ini tidak sesuai
dengan indikator.
Contoh Soal yang Lebih Baik :
Yang akan terjadi dengan populasi dalam ekosistem kolam pak Irfan dalam
jangka waktu yang lama...
a. Populasi ikan akan langsung mati karena mereka memakan insektisida.
b. Populasi eceng gondok akan meledak karena insektisida merupakan pupuk
bagi tumbuhan tersebut.
c. Populasi ikan akan berkurang karena mereka memangsa plankton yang
mengandung insektisida.
d. Semua populasi yang terdapat dalam kolam akan mati. Kunci: D
2. Pilihan jawaban harus homogen dan logis ditinjau dari segi materi
Contoh Soal yang Kurang Baik:
Organisme yang dapat membuat makanannya sendiri dalam ekosistem kolam
pak Irfan adalah ....
a. katak
b. ikan
c. teratai
d. air Kunci: C
3

Penjelasan:
Pilihan jawaban d pada contoh soal di atas tidak homogen dari segi materi
karena air bukanlah organisme, sedangkan pokok soal menanyakan tentang
organisme yang dapat membuat makanannya sendiri.

Contoh Soal yang Lebih Baik:


Organisme yang dapat membuat makanannya sendiri dalam ekosistem
kolam pak Irfan adalah ....
a. katak
b. ikan
c. teratai
d. serangga Kunci: C
3. Setiap soal harus mempunyai satu jawaban yang benar atau
yang paling benar.

Contoh Soal yang Kurang Baik:


Bila populasi serangga punah, apa yang terjadi dengan populasi lain dalam
kolam pak Irfan?
a. Katak dan ular meningkat.
b. Teratai meningkat dan ular menurun.
c. Katak meningkat dan ular menurun.
d. Katak dan ular menurun. Kunci: B dan D

Penjelasan:
Contoh soal di atas lebih dari satu pilihan jawaban yang benar, yaitu b dan d
sehingga dapat membingungkan siswa. Sedangkan jawaban yang diminta
hanya satu jawaban yang benar atau paling tepat.

Contoh Soal yang Lebih Baik:


Bila populasi serangga punah, apa yang terjadi dengan populasi lain dalam
kolam pak Irfan?
a. Katak dan ular meningkat.
b. Katak menurun dan ular meningkat.
c. Katak meningkat dan ular menurun.
d. Katak dan ular menurun. Kunci: D
 Dari segi Kontruksi
4. Pokok soal harus dirumuskan secara jelas dan tegas.
Kebun pak Budi ditanami 4 jenis pohon mangga, yaitu golek, indramayu, manalagi, dan
harumanis. Pohon mangga golek mempunyai batang yang kokoh dan buah yang masam,
sedangkan pohon mangga harumanis mempunyai batang yang tidak kokoh dan buah yang manis.
Diagram lingkaran berikut menggambarkan mangga yang dihasilkan dari kebun pak Budi.

Mangga Mangga
Indramayu Harumanis

35 %

Mangga
Golek 20 %
Mangga
Manalagi

Mangga yang dihasilkan dari kebun pak Budi kemudian diolah menjadi manisan dan selai
4

Contoh Soal yang Kurang Baik :


Pohon mangga di kebun pak Budi adalah....
a. 750 buah
b. 450 buah
c. 300 buah
d. 50 buah Kunci : A
Penjelasan :
Karena perumusan permasalahan dalam pokok soal tidak jelas, pengecoh
menjadi sangat heterogen, dan tidak jelas konsep apa yang ditanyakan.
Contoh Soal yang Lebih Baik :
Bila banyak mangga golek 150 buah, jumlah seluruh mangga yang
diperoleh pak Budi adalah ....
a. 750 buah
b. 450 buah
c. 300 buah
d. 50 buah Kunci : A
5. Rumusan pokok soal dan pilihan jawaban harus merupakan pernyataan yang
diperlukan saja.
Contoh Soal yang Kurang Baik :
Pak Budi ingin mengembangkan usaha perkebunan mangga, oleh karena itu dia
harus menanam bibit mangga yang baik. Cara pak Budi untuk memperoleh
pohon mangga baru dengan menggabungkan sifat-sifat yang baik dari pohon
mangga golek dan harumanis…
a. Melakukan perkawinan silang dari kedua pohon tersebut.
b. Mencangkok pohon mangga harumanis dan memberi pupuk sebanyak
mungkin.
c. Melakukan penyambungan dengan pohon mangga harumanis sebagai
pohon pokok.
d. Menempelkan bakal tunas dari pohon mangga harumanis ke batang pohon
mangga golek. Kunci : D
Penjelasan :
Pokok soal di atas mengandung pernyataan yang tidak diperlukan, yaitu
kalimat pertama. Hal ini akan membingungkan siswa dan menyita waktu yang
disediakan untuk membaca dan memahami maksud soal.
Contoh Soal yang Lebih Baik :
Cara pak Budi untuk memperoleh pohon mangga baru dengan
menggabungkan sifat-sifat yang baik dari pohon mangga golek dan
harumanis...
a. Melakukan perkawinan silang dari kedua pohon tersebut.
b. Mencangkok pohon mangga harumanis dan memberi pupuk sebanyak
mungkin.
c. Melakukan penyambungan dengan pohon mangga harumanis sebagai
pohon pokok.
d. Menempelkan bakal tunas dari pohon mangga harumanis ke batang pohon
mangga golek. Kunci : D

6. Pokok soal jangan memberi petunjuk ke arah jawaban benar


Contoh Soal yang Kurang Baik :
Jenis unit koperasi apakah yang tepat dijadikan sebagai tempat pemasaran
manisan dan selai Pak Budi?
a. Koperasi Unit Desa.
5

b. Koperasi Simpan Pinjam.


c. Koperasi Konsumsi.
d. Koperasi Produksi. Kunci : A
Penjelasan : Kata unit pada pokok soal akan memberi petunjuk ke arah jawaban
yang benar.
Contoh Soal yang Lebih Baik :
Jenis koperasi apakah yang tepat dijadikan sebagai tempat pemasaran manisan
dan selai Pak Budi?
a. Koperasi Unit Desa.
b. Koperasi Simpan Pinjam.
c. Koperasi Konsumsi.
d. Koperasi Produksi. Kunci : A
7. Pokok soal yang menggunakan pernyataan yang bersifat negatif ganda
seperti bukan, tidak, tanpa, kecuali dan sejenisnya dapat membingungkan
peserta didik dalam memahami pokok permasalahan yang ditanyakan.
Contoh Soal yang Kurang Baik :
Berikut ini adalah organisasi yang tidak bergerak di bidang politik, kecuali
....
a. Budi Utomo
b. Muhammadiyah
c. Indische Partij
d. Taman siswa Kunci : C

Penjelasan :
Pokok soal di atas menggunakan pernyataan yang bersifat negatif ganda, yaitu
tidak dan kecuali. Penggunaan kata negatif ganda tersebut dapat
membingungkan siswa dalam memahami pokok permasalahan yang
ditanyakan.
Contoh soal yang Lebih baik :
Organisasi pada masa pergerakan nasional yang bergerak dibidang politik
adalah ....
a. Budi Utomo
b. Muhammadiyah
c. Indische Partij
d. Taman siswa Kunci : C
8. Panjang rumusan pilihan jawaban harus relatif sama.
Contoh soal yang Kurang Baik :
Salah satu isi Dekrit Presiden 5 Juli 1959 adalah ....
a. pembubaran Partai Komunis Indonesia
b. kembali ke Undang-undang Dasar 1945
c. pembentukan Dewan Perwakilan Rakyat
d. dibentuknya Dewan Nasional yang terdiri dari wakil-wakil semua partai
yang ada
Kunci : B
Penjelasan :
Pada contoh soal di atas pilihan jawaban d paling panjang. Hal ini perlu
dihindari karena ada kecenderungan peserta didik untuk memilih pilihan
jawaban terpanjang sebagai kunci.

Contoh Soal yang Lebih Baik :


Salah satu isi Dekrit Presiden 5 Juli 1959 adalah ....
6

a. pembubaran Partai Komunis Indonesia


b. kembali ke Undang-undang Dasar 1945
c. pembentukan Dewan Perwakilan Rakyat
d. pembentukan Dewan Nasional
Kunci : B

9. Pilihan jawaban jangan mengandung pernyataan, "Semua pilihan jawaban


di atas salah", atau "Semua pilihan jawaban di atas benar".

Contoh soal yang kurang baik :


Akibat yang ditimbulkan pada kehidupan manusia jika kita menebang pohon
secara sembarangan...
a. akan terjadi banjir karena tidak ada akar tumbuhan yang menahan air.
b. kehidupan manusia tidak akan terpengaruh karena manusia dapat
menanam hutan yang baru.
c. kehidupan manusia semakin sulit karena tidak ada lagi sumber daya alam
yang dapat dimanfaatkan.
d. semua pilihan jawaban di atas salah.
Kunci : A
Penjelasan :
Contoh soal di atas kurang baik karena hanya terdapat tiga pilihan jawaban
yang dipertimbangkan. Jika semua jawaban di atas benar merupakan kunci,
maka kita tidak mendapatkan informasi apakah peserta didik telah mengetahui
dan memahami dengan baik jawaban yang benar. Sebaliknya bila semua
jawaban di atas salah merupakan kunci maka kita tidak mendapat informasi
apa-apa dari jawaban siswa untuk pertanyaan tersebut.
Contoh soal yang lebih baik :
Akibat yang ditimbulkan pada kehidupan manusia jika kita menebang pohon
secara sembarangan...
a. akan terjadi banjir karena tidak ada akar tumbuhan yang menahan air.
b. kehidupan manusia tidak akan terpengaruh karena manusia dapat
menanam hutan yang baru.
c. kehidupan manusia semakin sulit karena tidak ada lagi sumber daya alam
yang dapat dimanfaatkan.
d. manusia akan mencari sumber daya alam yang lain sebagai pengganti
hutan.

Kunci : A
10. Pilihan jawaban yang berbentuk angka atau waktu harus disusun
berdasarkan urutan besar kecilnya nilai angka tersebut, atau kronologis
waktunya.
Contoh Soal yang Kurang Baik :
Bila suhu pada malam itu 20 C, berapa derajat suhu pada malam itu bila diukur
dengan menggunakan termometer Fahrenheit?
a. 77 F
b. 45 F
c. 68 F
d. 36 F Kunci : C
Penjelasan:
Pilihan jawaban di atas tidak berurutan dari besar ke kecil atau sebaliknya. Hal
ini akan menyita waktu lebih banyak bagi siswa untuk memahami dan memilih
jawaban yang tepat, karena harus membaca angka pilihan jawaban yang
meloncat-loncat tidak berurutan.
Contoh soal yang lebih baik :
7

Bila suhu pada malam itu 20 C, berapa derajat suhu pada malam itu bila diukur
dengan menggunakan termometer Fahrenheit?
a. 36 F
b. 45 F
c. 68 F
d. 77 F Kunci : C

11. Gambar, grafik, tabel, diagram, dan sejenisnya yang terdapat pada soal harus
jelas dan berfungsi.
Contoh Soal yang Kurang Baik:
(Membaca grafik)
Jumlah murid

Berat badan dalam Kg


Jumlah murid yang mempunyai berat badan 30 kg adalah ... murid.
a. 5
b. 10
c. 20
d. 25 Kunci: C

Penjelasan:
Grafik dalam soal belum dilengkapi dengan angka yang memberikan informasi
tentang jumlah murid dan berat badan, sehingga informasi dalam grafik itu
tidak jelas. Akibatnya siswa yang mengerjakan soal itu tidak dapat menjawab
dengan benar.

Contoh Soal yang Lebih Baik :


(Membaca grafik)
25
Jumlah murid

20

15

10

25 30 35 40 45
Berat badan dalam Kg
Jumlah murid yang mempunyai berat badan 30 kg adalah ... murid.
a. 5
b. 10
c. 20
d. 25 Kunci: C

12. Butir soal jangan bergantung pada jawaban soal sebelumnya.


Contoh:
8

1) Kongres Pemuda II yang menghasilkan Sumpah Pemuda terjadi pada


tanggal ....
a. 20 Mei 1908
b. 5 Oktober 1945
c. 28 Oktober 1945
d.10 Nopember 1945 Kunci: C
2) Tanggal yang dimaksud pada nomor 1, sekarang diperingati sebagai ....
a. Hari Kebangkitan Nasional
b. Hari Sumpah Pemuda
c. Hari Pahlawan
d. Hari ABRI Kunci: B
Penjelasan:
Soal di atas dapat merugikan siswa, karena siswa yang tidak dapat
menjawab dengan benar pada soal nomor 1, pasti akan menjawab salah
pada soal nomor 2. Oleh karena itu soal nomor 2 harus diperbaiki sehingga
menjadi soal yang berdiri sendiri.

13. Rumusan butir soal harus menggunakan bahasa yang sesuai dengan kaidah
bahasa Indonesia.
Contoh Soal yang Kurang Baik:
Andi punya duit Rp 20.000,00 dan Anto Rp 15.000,00.
Mereka pengin beli bola voli seharga Rp 30.000,00.
Sisa duit Fikri dan Maula adalah ....
a. Rp 1.000,00
b. Rp 5.000,00
c. Rp 10.000,00
d. Rp 15.000,00 Kunci : B
Penjelasan:
Bahasa yang digunakan pada rumusan pokok soal tidak sesuai dengan kaidah
bahasa Indonesia yang baik dan benar.

Contoh soal yang lebih baik:


Andi mempunyai uang Rp 20.000,00 dan Anto Rp 15.000,00.
Mereka ingin membeli bola voli seharga Rp 30.000,00.
Sisa uang Andi dan Anto adalah ....
a. Rp 1.000,00
b. Rp 5.000,00
c. Rp10.000,00
d. Rp15.000,00 Kunci : B
14. Jangan menggunaan bahasa yang berlaku setempat, jika soal akan digunakan
untuk daerah lain atau nasional.
Perhatikan gambar di bawah ini:

Contoh Soal yang Kurang Baik:


9

Gambar di atas memperlihatkan adanya angin yang sedang bertiup. Angin


tersebut terjadi karena ….
a. hawa di darat lebih tinggi daripada di laut
b. tekanan hawa di darat lebih rendah daripada di laut
c. tekanan hawa di darat lebih tinggi daripada di laut
d. hawa di darat lebih renggang daripada di laut. Kunci: C
Penjelasan:
Kata hawa hanya berlaku setempat saja (untuk masyarakat Jawa). Kata tersebut
dapat menimbulkan pengertian berbeda bagi siswa di daerah lain. Oleh karena
itu kata hawa perlu diganti dengan kata yang mudah dimengerti dan lazim
digunakan yaitu udara.
Contoh soal yang lebih baik:
Gambar di atas memperlihatkan adanya angin yang sedang bertiup. Angin
tersebut terjadi karena ….
a. suhu di darat lebih tinggi daripada di laut
b. tekanan udara di darat lebih rendah daripada di laut
c. tekanan udara di darat lebih tinggi daripada di laut
d. udara di darat lebih renggang daripada di laut. Kunci: C
15. Pilihan jawaban jangan mengulang kata atau frase yang bukan merupakan
satu kesatuan pengertian. Letakkan kata dan frase tersebut pada pokok soal.
Contoh Soal yang Kurang Baik:
Takwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa harus ditunjukkan dengan ....
a. melakukan semua perintah dan menjauhi larangan Nya
b. melakukan semua perintah dengan rasa terpaksa
c. melakukan perintah Nya karena takut dimarahi
d. melakukan perintah dan larangan dengan ikhlas Kunci : A
Penjelasan:
Kata melakukan ditulis secara berulang sampai 4 kali. Hal ini menyebabkan
siswa harus membaca kata tersebut berulang kali, sehingga menyita lebih
banyak waktu.
Contoh Soal yang Lebih Baik:
Takwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa harus ditunjukkan dengan melakukan
....
a. semua perintah dan menjauhi larangan-Nya
b. semua perintah-Nya dengan rasa terpaksa
c. perintah-Nya karena takut hukumannya
d. perintah dan larangan-Nya dengan ikhlas Kunci: A
Contoh Soal Pilihan Dua Jawaban
Petunjuk:
Kerjakan soal-soal berikut ini dengan memberi tanda silang (X), pada huruf B jika
pernyataan benar, dan memberi tanda silang pada huruf S jika salah!

Butir Soal
B S Perputaran bumi pada porosnya menyebabkan terjadinya
siang dan malam.
(Jawabannya B)
B S Pemenggalan kata makhluk adalah ma-khluk.
(Jawabannya S)
B S Penulisan kata maha yang diikuti dengan kata kuasa adalah
mahakuasa
(Jawabannya B)
10

B S Revolusi bumi menyebabkan terjadinya siang dan malam.


(Jawabannya S)
B S Nilai tempat angka 5 pada bilangan 5.738 adalah ribuan.
(Jawabannya B)

Apabila butir soal berisi pernyataan tentang sikap, pendapat, atau kepercayaan/
keyakinan. Jawaban yang diminta adalah ya dan tidak.

Contoh:
Petunjuk:
Kerjakan soal-soal berikut ini dengan memberi tanda kurung ( ), pada kata “ya” jika
Anda setuju, dan memberi tanda kurung ( ) pada kata “tidak” jika Anda tidak
setuju.

Butir Soal
Ya Tidak Pengedar NARKOBA sebaiknya diberi hukuman yang berat.
(Jawaban yang diharapkan: ya)

Variasi lain dari bentuk soal ini adalah butir soal dengan dua alternatif jawaban
berganda, dalam bahasa Inggris disebut dengan multiple binary-choice item. Bentuk
variasi ini dimulai dengan satu pernyataan, selanjutnya diikuti dengan lebih dari
satu butir soal, yang menuntut peserta tes untuk memberi jawaban benar atau
salah.
Contoh:
Petunjuk:
Kerjakan soal-soal berikut ini dengan memberi tanda silang (X), pada huruf B jika
pernyataan benar, dan memberi tanda silang pada huruf S jika salah!
Butir Soal
Proklamasi kemerdekaan tanggal 17 Agustus 1945 bagi bangsa Indonesia
bermakna:
B S a. lahirnya bangsa Indonesia yang ber-Bhinneka Tunggal Ika (S)
B S b. terbentuknya Negara Kesatuan Republik Indonesia (B)
B S c. norma pertama dalam ketatanegaraan Republik Indonesia (B)
B S a. putusnya hubungan diplomatik dengan Belanda (S)
B S a. titik awal terbinanya semangat persatuan dan kesatuan (S)

Contoh-Contoh Bentuk Soal Menjodohkan


Petunjuk:
Kerjakan soal berikut dengan cara memasangkan secara tepat antara pernyataan
yang terdapat dalam lajur sebelah kiri dengan pernyataan yang terdapat dalam
lajur kanan! Tulislah huruf pasangan yang tepat bagi setiap nomor soal dalam
lembar jawaban yang disediakan!

Contoh Soal Kurang Baik:


1. Tahun Sarekat Dagang Islam terbentuk. a. 1939
2. Tempat Partai Nasional Indonesia terbentuk b. Dr. Sutomo
3. Pepimpin Partai Indonesia Raya c. Bandung
4. Pemimpin Perhimpunan Indonesia d. 1909
5. Kapan Gabungan Politik Indonesia terbentuk e. Jakarta
f. Drs. Moh. Hatta
11

Kunci: 1. D 2. C 3. B 4. F 5. A
Penjelasan:
Rumusan butir soal tersebut kurang baik, karena pernyataan pada lajur kiri
maupun pada lajur kanan tidak sejenis, karena alternatif jawaban yang ada tidak
berfungsi untuk seluruh pertanyaan. Ruang lingkup pertanyan meliputi
pergerakan nasional namun pertanyaan kurang homogen, sehingga siswa
hanya mencari padanan yang tepat tentang tempat, tahun, atau pemimpin.

Contoh Soal Lebih Baik:


1. Pemimpin Sarekat Dagang Islam a. Moh. Husni Thamrin
2. Pemimpin Partai Nasional Indonesia b. Dr. Sutomo
3. Pepimpin Partai Indonesia Raya c. Ir. Soekarno
4. Pemimpin Perhimpunan Indonesia d. RM Tirtoadisuryo
5. Pemimpin Gabungan Politik Indonesia e. Danudirja Setiabudi
f. Drs. Moh. Hatta
Kunci: 1. D 2. C 3. B 4. F 5. A
Contoh soal yang kurang baik:
Jodohkanlah ungkapan di sebelah kanan dengan maknanya di sebelah kiri,
dengan cara menuliskan huruf pilihan jawaban di depan pernyataan yang tepat.

Makna Ungkapan Ungkapan

 1 Ibu sedang memasang kancing yang lepas. a. sempit hati

 2 Orang itu menjadi wakil atasannya b. mata air

 3 Anak pemarah itu cepat tersinggung. c. buah baju

 4 Setiap hari Runa mandi di sumber air. d. tangan kanan

 5 Ketua memimpin rapat dengan sabar. e. lapang dada

f. hati dingin
d. buah pinggang

Contoh di atas memperlihatkan ungkapan pada pilihan jawaban (respon) tidak


homogen. Setiap pilihan jawaban tidak memiliki kemungkinan yang sama
untuk menjadi kunci jawaban bagi seluruh butir soal. Coba lihat ungkapan buah
baju tidak memiliki kemungkinan menjadi jawaban makna ungkapan wakil,
atau sumber air, atau sabar.

Contoh soal yang lebih baik:


Jodohkanlah ungkapan di sebelah kanan dengan maknanya di sebelah kiri,
dengan cara membubuhkan huruf pilihan jawaban di depan pernyataan yang
tepat.

Makna Ungkapan Ungkapan

 1 Ibu sedang memasang kancing yang lepas. a. buah hati

 2 Anak itu menjadi bahan pembicaraan di kelas. b. buah pena

 3 Ayah membawa oleh-oleh dari Jambi. c. buah bibir

 4 Runa menjadi anak kesayangan ayahnya. d. buah baju


12

 5 Silahkan mengajukan pendapat pribadi. e. buah pikiran

f. buah tangan
g.buah pinggang
2. Contoh-Contoh Bentuk Soal Isian
a. Melengkapi:
Gunung Kerinci terletak di Propinsi .... (Kunci Jawaban : Jambi)
b. Asosiasi:
Pada titik-titik di sebelah kanan dari setiap lagu daerah, tuliskan asal
(daerah) lagu tersebut!
Lagu Daerah Daerah
1. Keroncong Kemayoran ....
2. Ayam Den Lapeh ....
3. Manuk Dadali ....
4. Tanduk Majeng ....
5. Suwe Ora Jamu ....

Kunci: 1. Jakarta
2. Sumatera Barat
3. Jawa Barat
4. Madura
5. Jawa Tengah

Contoh-Contoh Bentuk Soal Uraian


1. Uraian Terbatas / Uraian Objektif: (uraian jawaban yang muncul dari testee
bersifat lebih terarah)
Indikator: Siswa dapat menghitung suhu akhir campuran dan massa es yang
melebur dengan menggunakan rumus kekekalan energi : Q lepas = Q diterima.
Contoh Soal yang Kurang Baik:
Es sebanyak 1 kg pada suhu 00 C dicampur dengan air 2 kg yang
bersuhu 300 C. Diketahui kalor lebur es = 80 kal gram-1 dan kalor
jenis air = 1 kal g-1 C-1.

Hitunglah: Kalor yang dilepaskan!


Soal tersebut tidak sesuai dengan indikator. Tuntutan indikator adalah
menghitung suhu akhir campuran dan massa es yang melebur dengan
menggunakan rumus kekekalan energi : Q lepas = Q diterima, bukan kalor yang
dilepaskan.
Contoh Soal yang Lebih Baik:
Es sebanyak 1 kg pada suhu 00 C dicampur dengan air 2 kg yang bersuhu 300 C.
Diketahui kalor lebur es = 80 kal gram-1 dan kalor jenis air = 1 kal g -1 C-1.

Hitunglah: 1. Suhu akhir campuran!


2. Massa es yang melebur.
13

PEDOMAN PENSKORAN

Kunci/Kriteria Jawaban Skor


Diketahui :
m es = 1 kg = 1000 gram
t es = 0 oC
Ma = 2 kg = 2000 gram
ta = 30oC
L es = 80 kal g-1
Ca = 1 kal g-1 C-1
Ditanyakan :
a. Suhu akhir (t c) = ....
b. massa es yang mencair (m) = ....
Jawaban :
a) Untuk melebur es memerlukan kalor Q es.
Q es = m . L ........................................................................... 1
= 1000 x 80
= 8 x 104 kalor ................................................................ 1
Untuk mencapai 0oC air melepaskan kalor Q air
Q air = m. C. t ...................................................................... 1
= 2000 x 1 x 30
= 6 x 106 kalori .............................................................. 1
Q es > Q air
es tidak mencair seluruhnya sehingga suhu air =
suhu es = 0oC
tc = 0oC ............................................................................... 1
b) Misalkan es yang lebur = x gram
m L = ma . C t ..................................................................... 1
X L = ma . C t
6.10 4
80 x = 6 . 104 Jadi x = = 750
80
Es yang melebur = 750 gram .................................................. 1

Skor Maksimum 7
14

2. Uraian Terbuka / Uraian Non Objektif: (uraian jawaban diserahkan kepada


testee sepenuhnya)
Contoh soal yang kurang baik:
Buatlah karangan dengan topik “meningkatkan minat baca siswa”.

Penjelasan:
Contoh soal di atas kurang baik karena panjang karangan tidak dibatasi, dan
apa yang dinilai dari karangan siswa tidak diberitahukan.

Contoh soal yang lebih baik:


Buatlah karangan dengan topik “meningkatkan minat baca siswa” sebanyak
kurang lebih 150 kata. Perhatikan ejaan, tanda baca, struktur kalimat, dan
hubungan/keterkaitan (koherensi) antar kalimat.

PEDOMAN PENSKORAN

NO. KRITERIA JAWABAN SKOR


1. Kesesuaian antara judul dan isi cerita 0-2
- Judul sesuai dengan isi cerita 2
- Judul agak sesuai dengan isi cerita 1
- Judul tidak sesuai dengan isi cerita 0
2. Ketepatan penulisan ejaan 0-3
- Tidak ada kesalahan ejaan 3
- Bila ada kesalahan ejaan 1-3 kata 2
- Bila ada kesalahan ejaan 4-6 kata 1
- Bila ada kesalahan ejaan lebih dari 6 kata 0
3. Ketepatan penulisan tanda baca 0-3
- Tidak ada kesalahan tanda baca 3
- Bila ada kesalahan ejaan 1-5 kata 2
- Bila ada kesalahan ejaan 6-10 kata 1
- Bila ada kesalahan ejaan lebih dari 10 kata 0
4. Ketepatan struktur kalimat 0-3
- Semua kalimat memiliki struktur yang tepat 3
- Ada 1 kalimat yang strukturnya tidak tepat 2
- Ada 2 kalimat yang strukturnya tidak tepat 1
- Lebih dari 2 kalimat yang strukturnya tidak tepat 0
5. Kepaduan antar kalimat 0-3
- Semua kalimat padu 3
- Ada 1 kalimat yang tidak padu 2
- Ada 2 kalimat yang tidak padu 1
- Lebih dari 2 kalimat yang tidak padu 0
SKOR MAKSIMUM 14

SELAMAT BERKARYA!

Anda mungkin juga menyukai