Anda di halaman 1dari 19

NILAI PERSONAL DAN PROFESIONAL

YANG DIBERLAKUKAN DALAM


PELAYANAN KEBIDANAN
A. Pengertian Nilai
B. Penyerapan atau Pembentukkan Nilai
KELOMPOK 2
Anggota :
Devi Puspita Sari (2115401005)
Dina Indria Safitri (2115401006)
Dina Tamara (2115401007)
Febrytha Nayla Rossenda
(2115401008)
Pengertian Nilai
Nilai adalah nilai-nilai dan norma-norma moral yang menjadi pegangan bagi seseorang atau
suatu kelompok dalam mengatur tingkah lakunya (Kamus Bahasa Indonesia). Nilai
merupakan keyakinan seseorang tentang penghargaan terhadap standar perilaku personal.
Simon (1973) menyatakan nilai adalah seperangkat keyakinan dan sikap pribadi seseorang
tentang kebenaran, keindahan, dan penghargaan dari suatu pemikiran objek atau perilaku
yang berorientasi pada tindakan dan pemberian arah serta makna pada kehidupan seseorang .

Nilai dibagi menjadi dua :


1. Nilai Personal
2. Nilai Profesional
1. Nilai Personal
● Nilai personal merupakan nilai yang timbul dari pengalaman pribadi seseorang, nilai
tersebut membentuk dasar perilaku seseorang yang nyata melalui pola perilaku yang
konsisten dan menjadi kontrol internal bagi seseorang, serta merupakan komponen
intelektual dan emosional dari seseorang.
● Nilai personal dalam pelayanan kebidanan didasari pada 6 (enam) kewajiban bidan
sebagai berikut: Kewajiban kepada klien dan masyarakat, kewajiban kepada tugasnya,
kewajiban kepada sejawat dan tenaga kesehatan lain, kewajiban terhadap profesinya,
kewajiban kepada diri sendiri dan kewajiban terhadap pemerintah, bangsa dan tanah
air.
2. Nilai Profesional
Wiradharma (2001) menyatakan bahwa kaum profesional dianggap memiliki tanggung
jawab sosial yang besar, yang memberikan pelayanan dengan motivasi altruistic, yaitu
mendahulukan kepentingan orang lain dari pada kepentingannya sendiri. Juga dianggap
memiliki kemandirian yang besar, yang akan, bertindak selaku pembawa panji-panji
kebebasan dan kemanusiaan.

Nilai professional sering mencerminkan dan menggambarkan secara detail tentang nilai
personal. Bidan mendapatkan nilai profesional selama sosialisasi dengan asuhan yang
disadari kode etik, pengalaman perawan, pengajar, dan teman sebaya. Sebagai anggota
profesi yang memberikan asuhan kebidanan, bidan memiliki nilai yang berhubungan
dengan kompetensi dan kasih sayang.
7 Nilai esensial dalam kehidupan profesional
1. Aesthetics (keindahan): Kualitas objek suatu peristiwa atau kejadian, seseorang memberikan kepuasan
termasuk penghargaan, kreativitas, imajinasi, sensitivitas dan kepedulian.
2. Altruism (mengutamakan orang lain): Kesediaan memperhatikan kesejahteraan orang lain termasuk
keperawatan atau kebidanan, komitmen, arahan, kedermawanan atau kemurahan hati serta ketekunan.
3. Equality (kesetaraan): Memiliki hak atau status yang sama termasuk penerimaan dengan sikap asertif,
kejujuran, harga diri dan toleransi
4. Freedom (Kebebasan): memiliki kapasitas untuk memilih kegiatan termasuk percaya diri, harapan, disiplin
serta kebebasan dalam pengarahan diri sendiri.
5. Human dignity (Martabat manusia): Berhubungan dengan penghargaan yang lekat terhadap martabat manusia
sebagai individu termasuk didalamnya kemanusiaan,kebaikan, pertimbangan & penghargaan penuh terhadap
kepercayaan.
6. Justice (Keadilan): Menjunjung tinggi moral & prinsip-prinsip legal termasuk objektivitas, moralitas,
integritas, dorongan & keadilan serta kewajaran.
7. Truth (Kebenaran): Menerima kenyataan & realita, termasuk akuntabilitas, kejujuran, keunikan & reflektifitas
yang rasional.
Perilaku profesional yang diharapkan
masyarakat diantaranya :
1. Bertindak sesuai dengan keahlian dan didukung oleh pengetahuan serta pengalaman dan
keterampilan yang tinggi
2. Bermoral tinggi
3. Berlaku jujur, baik pada orang lain maupun diri sendiri
4. Tidak melakukan tindakan yang coba-coba yang tidak didukung ilmu pengetahuan profesinya
5. Tidak memberikan janji yang berlebihan
6. Tidak melakukan tindakan yang semata-mata didorong oleh pertimbangan komersial
7. Memegang teguh etika profesi
8. Mengenal batas-batas pengetahuan
9. Menyadari dan mengenal ketentuan 9.hukum yang membatasi gerak-gerik dan kewenangannya
Bidan sebagai tenaga profesional haruslah
memiliki komitmen yang tinggi
1. Memberikan asuhan berkualitas sesuai dengan standar etis (etika profesi)
2. Pengetahuan tentang perilaku etis dimulai dari pendidikan, berlanjut diskusi formal dan
informal dengan sejawat
3. Pada puncaknya mampu mengambil keputusan yang etis untuk memecahkan masalah
etika
4. Menggunakan 2 pendekatan dalam pengambilan keputusan etis yaitu berdasarkan
prinsip dan berdasarkan asuhan kebidanan
Menurut Beauchamp Childress, menyatakan ada
4 (empat) pendekatan prinsip dalam etika
kesehatan:
1. Tindakan diarahkan sebagai penghargaan terhadap kapasitas otonom setiap orang
2. Menghindarkan berbuat suatu kesalahan
3. Murah hati memberikan sesuatu yang bermanfaat dengan segala konsekuensinya
4. Keadilan dan keberanian menjelaskan manfaat dan risiko yang dihadapi
Ketidakpuasan dalam pendekatan berdasar prinsip
memunculkan konflik serta dilema etis yang
mengarahkan bidan pada pendekatan berdasar asuhan
yaitu sebagai berikut:

1. Berpusat pada hubungan interpersonal dalam asuhan


2. Meningkatkan penghormatan martabat klien
3. Mendengarkan dan menganalisis saran sejawat sebagai tanggung jawab profesional
4. Mengingat kembali arti tanggung jawab moral, kebaikan, kepedulian, empati, perasaan
kasih sayang serta menerima kenyataan
 
Bidan dalam memberikan pelayanan kebidanan haruslah
profesional, dikatakan profesional apabila memiliki ciri-
ciri berikut ini:
1. Memiliki keterampilan yang tinggi dalam suatu bidang serta kemahiran dalam menggunakan
peralatan tertentu yang diperlukan dalam pelaksanaan tugas yang bersangkutan dengan bidang tadi
2. Memiliki ilmu dan pengalaman serta kecerdasan dalam menganalisis suatu masalah dan peka dalam
membaca situasi cepat dan tepat serta cermat dalam mengambil keputusan terbaik atas dasar kepekaan
3. Memiliki sikap berorientasi ke depan sehingga punya kemampuan mengantisipasi perkembangan
lingkungan yang terbentang di hadapannya
4. Memiliki sikap mandiri berdasarkan keyakinan akan kemampuan pribadi serta terbuka menyimak
dan menghargai pendapat orang lain, namun cermat dalam memilih yang terbaik bagi diri dan
perkembangan pribadinya
PENYERAPAN
ATAU
PEMBENTUKAN NILAI
Pengertian Dasar Etika
Istilah atau kata etika sering kita dengar, baik di ruang kuliah maupun dalam kehidupan
sehari-hari tidak hanya dalam segi keprofesian tertentu,tetapi menjadi kata-kata umum
yang sering digunakan, termasuk diluar kalangan cendekiawan. Dalam profesi bidan
“etika” lebih dimengerti sebagai filsafat moral.
Istilah “etika” berasal dari bahasa Yunani kuno. Kata Yunani ethos dalam bentuk tunggal
mempunyai arti kebiasaan-kebiasaan tingkah laku manusia; adat; akhlak; watak;
perasaan; sikap; dan cara berfikir. Dalam bentuk jamak ta etha mempunyai arti adat
kebiasaan. Menurut filsuf Yunani Aristoteles, istilah etika sudah dipakai untuk
menunjukkan filsafat moral. Sehingga berdasarkan asal usul kata, maka etika berarti :
ilmu tentang apa yang biasa dilakukan atau ilmu tentang adat kebiasaan.
2. Pengenalan Etika Umum
1. Hati Nurani
Hati nurani akan memberikan penghayatan tentang baik atau buruk berhubungan
dengan tingkah laku nyata kita. Hati nurani memerintahkan atau melarang kita untuk
melakukan sesuatu sekarang dan disini. Ketika kita tidak mengikuti hati nurani berarti
kita menghancurkan integritas kepribadian kita dan mengkhianati martabat terdalam
kita. Hati nurani berkaitan erat dengan kenyataan bahwa manusia mempunyai
kesadaran.
Terdapat hubungan timbal balik antara kebebasan dan tanggung jawab, sehingga
pengertian manusia bebas dengan sendirinya menerima juga bahwa manusia itu
bertanggung jawab tanpa kebebasan.
Batas-batas kebebasan meliputi :
a.Faktor internal
b.Lingkungan
c.Kebebasan orang lain.
d.Generasi penerus yang akan dating
2. Nilai dan Norma
Nilai merupakan sesuatu yang baik, sesuatu yang menarik, sesuatu yang dicari,
sesuatu yang menyenangkan, sesuatu yang disukai, sesuatu yang diinginkan. Sedangkan
Norma adalah aturan-aturan yang menyertai nilai.
3.  Hak dan Kewajiban
Hak berkaitan dengan kewajiban yang bebas, terlepas dari segala ikatan dengan
hukum objek.
 4. Amoral dan Immoral
Menurut Oxford Dictionary kata amoral dijelaskan sebagai unconcerned with, out of
sphere of moral, non moral, diluar etis,Non moral. Sedangkan Immoral berarti
opposed to morality, morally evil, yang berarti bertentangan dengan moralitas yang
baik, secara moral buruk, tidak etis.
5. Moral dan Agama
Agama mempunyai hubungan erat dengan moral. Dasar terpenting dari tingkah laku
moral adalah agama. Mengapa perbuatan itu boleh atau tidak boleh dilakukan,
dasarnya adalah agama melarang untuk melakukannya. Agama mengatur bagaimana
cara kita hidup. Setiap agama mengandung ajaran moral yang menjadi pegangan bagi
setiap penganutnya. Dalam agama kesalahan moral adalah dosa, tetapi dari sudut
filsafat moral, kesalahan moral adalah pelanggaran prinsip etis,. Bagi penganut agama,
Tuhan adalah jaminan berlakunya tatanan moral.
3.Kode Etik Bidan Indonesia

Sesuai Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 369/


Menkes/SK/III/2007 Tentang Standar Profesi Bidan, didalamnya terdapat
Kode Etik Bidan Indonesia. Deskripsi Kode Etik Bidan Indonesia adalah
merupakan suatu ciri profesi yang bersumber dari nilai-nilai internal dan
eksternal suatu disiplin ilmu dan merupakan pernyataan komprehensif suatu
profesi yang memberikan tuntunan bagi anggota dalam melaksanakan
pengabdian profesi.
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai