Anda di halaman 1dari 16

Kosep Nilai, Norma, Etik Dan

Moral
Kelompok 2
Kelompok 2 :
1. Adelia Vivin Fitriani​​(222020010011)
2. Rizal Wahyu Pratama​(222020010012)
3. Ariqa Rafi Perdana P​(222020010013)
4. Fira Dina Rohmatika​(222020010014)
5. Laila Lutfiani Fahriza​(222020010015)
6. Hidayatur Rohmah​​(222020010016)
7. Vica Salma Adelia​​(222020010017)
8. Ihda Umi Safitri​​(222020010018)
9. Nor Avida Zahza(222020010021)
Definisi Moral
Istilah Moral berasal dari bahasa Latin. Bentuk tunggal kata
‘moral’ yaitu mos sedangkan bentuk jamaknya yaitu mores yang
masing-masing mempunyai arti yang sama yaitu kebiasaan, adat.
Bila kita membandingkan dengan arti kata ‘etika’, maka secara
etimologis, kata ’etika’ sama dengan kata ‘moral’ karena kedua
kata tersebut sama-sama mempunyai arti yaitu kebiasaan,adat.
Dengan kata lain, kalau arti kata ’moral’ sama dengan kata ‘etika’,
maka rumusan arti kata ‘moral’ adalah nilai-nilai dan norma-
norma yang menjadi pegangan bagi seseorang atau suatu
kelompok dalam mengatur tingkah lakunya.
Pengertian Pembentukan Moral
Istilah pembentukan adalah proses atau usaha dan kegiatan yang dilakukan
secara berdaya guna untuk memperoleh yang lebih baik, lebih maju dan lebih
sempurna.
1. Suatu proses ini dilakukan dengan konsisten guna membentuk kepribadian
peserta didik yang baik, sehingga menghasilkan karakter yang sesuai dengan
tujuan Pendidikan.Moral dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1996)
didefinisikan sebagai :
(1) ajaran tentang baik buruk yang diterima umum mengenai perbuatan, sikap,
kewajiban dan sebagainya;
(2) kondisi mental yang membuat orang tetap berani, bersemangat, bergairah,
berdisiplin, dan sebagainya;
(3) ajaran kesusilaan yang dapat ditarik dari suatu cerita. Sedangkan karakter
merupakan nilai- nilai yang melandasi perilaku manusia berdasarkan norma
agama, kebudayaan, hukum/konstitusi, adat istiadat dan estetika.
Lanjutann…
2. Dapat disimpulkan bahwa pembentukan moral adalah proses atau
usaha dan kegiatan yang dilakukan secara berdaya guna untuk
memperoleh tindakan manusia yang memiliki nilai-nilai baik.Lawrence
Kohlberg, seorang pakar pendidikan moral pernah mengatakan bahwa
perkembangan moral seorang anak erat hubungannya dengan cara
berfikir seseorang anak. Artinya bagaimana seorang anak memiliki
kemampuan untuk melihat, mengamati, memperkirakan, berpikir,
menduga, mempertimbangkan dan menilai akan mempengaruhi
perkembangan moral alam diri anak. Semakin baik kemampuan
berpikir seorang anak, maka semakin besar kemungkinan anak
memiliki perkembangan moral yang baik. Anak yang memiliki
perkembangan moral yang baik diharapkan mampu memahami konsep
yang baik dan kemudian berperilaku sesuai standar tersebut dengan
konsisten.
Teori
Teori Moral
1. Teori Deontologi Berfokus pada tindakan atau kewajiban yang harus
dilakukan dari pada hasil atau konsekwensi dr tindakan itu sendiri.
• Pemikiran ini mengarahkan seseorang utk mempertimbangkan kebenaran
dan kesalahan bawaan dr suatu tindakan tsb.
•Jika tindakan tsb salah tdk akan dilakukan dan jika tindakan tsb benar
seseorang akan mempunyai kwajiban moral utk melakukan.
2. Teori TeleologisMempertimbangkan konsekwensi suatu tindakan .
• Memulai sesuatu yg baik dg melihat pad situasi utk menentukan apa yg
harus dilakukan berdasarkan konsekwensi apa yg akan dialami orang yg
terlibat jk tindakan tsb dilakukan.
• Pendapat seseorang yg menganut teori teleologis akan mempertimbangkan
situasi tertentu akan membuat kematian seseorang dapat diterima jk hasilnya
akan menguntungkan Contoh : Seseorang meminta bantuan krn kematian
telah dekat dan menyebabkan rasa sakit yang tidak tertahankan.
Lanjutann…
• Etiket merupakan cara atau aturan yang sopan dalam berhubungan sosial.
• Etiket profesional berarti perilaku yg diharapkan bagi setiap anggota profesi
untuk bertindak dg kapasitas profesionalnya (Tabbner, 1981) Etika dan moral
mrp sumber dalam merumuskan standar dan prinsip yg menjadi penuntun
dalam berperilaku serta membuat keputusan utk melindungi hak-hak
manusia.
• Etika , moral dan etiket sulit untuk dibedakan , hanya dapat dilihat bahwa
etika lebih menitikberatkan pada aturan- aturan, prinsip-prinsip yg melandasi
perilaku yg mendasar dan mendekati aturan-aturan,hukum dan undang-
undang yg membedakan benar atau salah secara moralitas.
• Etika diperlukan oleh semua profesi termasuk juga keperawatan yg
mendasari prinsip-prinsip suatu profesi dan tercermin dalam standart praktik
profesi(Doheny, Cook,Stoper, 1982)
Nilai Dalam Etika Keperawatan
Nilai adalah cikal bakal daripada etika keperawtan itu sendiri.
Pullman mengatakan bahwa ada dua konsep dari martabat
manusia. Yang pertama adalah martabat dasar, dan kedua
adalah martabat pribadi. Memahami konsep martabat individu
yang menjadi bagian utama dan penting dari diri seseorang dan
pasien lainnya merupakan nilai sendiri yang mana menjadi dasar
bagi perawat dalam melakukan penalaran moral (Pullman,
1999). Penalaran moral yang menjadi dasar perilaku etik seorang
perawat dijelaskan diatas harus menghargai dan memahami
martabat dari individu. Nilai yang profesional adalah bagian
dalam penalaran moral (moral reasoning) (Rich and Butts,
2010) .
Moral Dalam Etika Keperawatan
Australian Council of Nursing mengatakan bahwa perawat yang
menghargai kualitas layanan yang diberikan dalam mengambil
keputusan mempertimbangkan perawatan sesesorang, menerima nilai
moral dan bertanggung jawab dalam memastikan bahwa mereka
memiliki pengetahuan, kemampuan dan pengalaman dalam
memberikan perawatan profesional. Lebih lanjut ACN menjelaskan
bahwa perawat menghargai penghargaan dan kebaikan dalam diri
seseorang dengan cara nilai moral pasien dan martabatnya (ACN,
2009).Kata moral berasal dari bahasa Latin mos (jamak mores ) yang
berarti kebiasaan, adat. Moral merupakan suatu standar salah atau
benar bagi seseorang. Moral adalah standart yang paling dasar dari
apa yang benar dan salah yang individual dan masukkan ke dalam
dirinya (Bertens, 1993).
Menurut Sahriari
bahwa nilai terbentuk dari latarbelakang budaya, suku bangsa,
tradisi sosial dan nilai yang dipegang oleh keluarga danagama.
Nilai memimpin prioritas hidup manusia dan bentuk dari dunia
yang kitatinggali. Nilai berperan sebagai salah satu dasar hidup
manusia. Oleh karena itu, nilaimerupakan suatu komponen
dari komunitas yang hasilnya adalah profesi keperawatan.Nilai
profesi keperawatan tidak diperoleh secara langsung namun
melalui sebuah prosesyang diperoleh melalui informasi dan
lingkungan sekitar dan budaya. Untuk memahamiperbedaan
nilai – nilai kehidupan itu tergantung pada situasi dan kondisi
dimana merakatumbuh dan berkembang
Menurut Jormsri
mengatakan bahwa kompetensi moral meliputi 3 moral
yaitu moral perception sebagai bentuk dari sifat afektif
yang memberikan kesadaran akan nilai dan ekspresi dari
nilai berdasar komunikasi yang sama;moral judgement
merupakan bentuk kognitif yang meminta dari pilihan
individu yangmemerlukan alasan yang logis dan berpikir
kritis;moral behaviour merupakan tindakanyang tegas
dari pilihan individu tersebut. Pada saat ini dapat
dijawab dengan singlekerangka kerja moral itu cukup
mewakili morality semua individu di semua budaya.
Indikator dari keranga kerja kompetensi moral dalam praktik keperawatan menurut Jormsri
:
1. loving kindness adalah ekpresi manusia dari bergbagai karakater
2. Compassionadalah rasa kasihan/iba terhadap penderitaan oranglain secaraafektif dan
membebaskan dari rasa penderitaan dan nyeri
3. Sympathetic joy adalah suatu perasaan bahagia saat melihat orang bahagia saat orang
lain berhasil memberikanbantuan dan dukungan kepada meraka yang bertahan dari
penderitaan mereka
4. Equanimity adalah menerima mereka apaadanya dengan segala kebaikan dan
keburukanyang dimiliki
5. responsibility dalam profesi perawat adalah perawat harusbertanggung jawab kepada
pasien sebagai klien
6. Discipline adalah perawat haruslebih berhati-hati dalam menata kehidupan mereka
untuk perkembangan personal.Mereka dapat mengontrol diri mereka dengan
membantu daripada mengeksploitasitindakan mereka
7. Honesty berfokus pada menghargai manusia dengan memegangkebenaran,menghindari
penipuan dan berusaha keras berbuat baik kepada oranglain
8. respect for human values, dignity and rights,adalah melihat manusia sebagai
tetanggadan penduduk dari dunia dan berpikir mereka bahwa meraka sama dan unik.
Dari teori nilai dan moral diatas, bahwa perawat harus bekerja secara
profesional dengan berbagai kompeten yang harus dicapai dengan
bekerja berdekatan bersama-samadan perawat mendapat dukungan
dan konfirmasi yang mereka butuhkan untuk mencapai tujuan yang
baik dan menjadi perawat yang baik. Bekerja disektor perawatan
lukadengan bau yang menyengat memang membuat perawat stress
namun sikap perawat yang menunjukkan sifat stress itu harus dihindari
demi kebaikan pasien tersebut. Sehingga tidak ada lagi pelanggaran
nilai dan moral terhadap pasien maupun perawat sendiri dengan
bekerja secara profesional dengan komunikasi yangtetap terjaga
sehingga perawat dapat memberikan perawatan dengan baik pada
pasien penyakit gangren yang berbau sambil perawat berpikir sebagai
perawat yang baik.Perawat harus menghindari reaksi nonverbal saat
melakukan perawatan luka yang berbau.
Bahwa menurut kode etik keperawatan PPNI dalam sub
hubungan perawat dan pasien :
yaitu bahwa perawat dalam memberikan pelayanan
keperawatan menghargai harkat danmartabat manusia,
keunikan klien, dan tidak terpengaruh oleh pertimbangan
kebangsaan,kesukuan, warna kulit, umur, jenis kelamin, aliran
politik, dan agama yang dianut serta kedudukan social.
Perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan
senantiasa memelihara suasana lingkungan yang menghormati
nilai-nilai budaya, adat istiadat dan kelangsungan hidup
beragama dari klien. Sehingga apabila perawat memahami dan
melaksanakan tentang kode etik keperawatan maka tidak akan
ada lagi penyimpangan nilai dan moral antara pasien dan
perawat
Daftar Pustaka
http://rumah-perawat.blogspot.com/2016/11/ni
lai-moral-dan-budaya-dalam-etika.html?m=1
https://www.academia.edu/28898199/Nilai_Etik
_dan_moral_keperawatan
https://www.academia.edu/15918981/Pentingn
ya_nilai_dan_moral_pada_keperawatan
TERIMAKASIH 

Anda mungkin juga menyukai