Taryanto, S.Kep.
RUANG LINGKUP ETIKA
PROFESI KEPERAWATAN
Prinsip-prinsip etika
Sistem nilai dan kepercayaan pribadi (suara hati)
Konsep moral keperawatan
Kode etik keperawatan
(advocacy)
DEFINISI ETIKA
Bahasa latin yaitu
ethica yang bermakna moral philosophy
atau filosofi moral dan
ēthos yang bermakan custom, habit atau
atribut dan kebiasaan
Bahasa Yunani yaitu
ethos yang berarti sifat, watak, kebiasaan,
tempat yang biasa (yang sepatutnya),
ethikos yang berarti susila, keadaban,
kelakuan, perbuatan baik
Etika adalah ilmu tentang kesusilaan yang
menentukan bagaimana sepatutnya
manusia hidup di dalam masyarakat yang
menyangkut aturan-aturan atau prinsip-
prinsip yang menentukan tingkah laku yang
benar, yaitu : baik dan buruk, kewajiban
dan tanggung jawab.
Etika akan menjawab beberapa pertanyaan di
bawah ini :
Apakah yang dimaksud benar?
Apakah yang dimaksud baik?
Apakah yang dimaksud salah?
Apakah yang dimaksud buruk?
Dengan pertimbangan apa kita dapat
menilainya?
Bagaimana kita melakukannya?
Apakah definisi benar, salah, baik, buruk
didasarkan pada standar tertentu atau
persepsi masing-masing orang?
SUMBER ETIKA
Bersumber dari Tuhan.
Bersumber dari apa yang disimpulkan dari
fenomena
Bersumber dari kesepakatan manusia
tentang kebaikan.
Bersumber dari pertimbangan-
pertimbangan kewajiban manusia (virtues).
Bersumber dari pengalaman
Etika Keperawatan dalam pelaksanaannya
mengacu pada pendekatan teori-teori etik :
1. Pendekatan Teleologi
Teleologi (bahasa Yunani) telos = akhir
Pendekatan teleologi adalah suatu doktrin yang
menjelaskan fenomena dan akibatnya the
end justifies the means (suatu tindakan
ditentukan oleh hasil akhir).
Pada akhirnya membenarkan secara hukum
tindakan atau keputusan yang diambil untuk
kepentingan medis.
Ex : Perawat dapat menolong persalinan
karena tidak ada bidan dan jalur
transportasi yang sulit demi keselamatan
pasien.
2. Pendekatan Deontologik
Deontologi (bahasa Yunani) deon = tugas
Pendekatan deontologi adalah suatu teori atau
studi tentang kewajiban moral.
Ex : Seorang perawat yang berkeyakinan
bahwa menyampaikan suatu kebenaran
merupakan hal yang sangat penting
tanpa peduli apakah hal tersebut
mengakibatkan orang lain tersinggung
atau syok.
PRINSIP-PRINSIP ETIKA
KEPERAWATAN
1. Otonomi
2. Kemurahan hati (beneficience)
3. Keadilan (justice)
4. Tanggung jawab (Accountability)
5. Kejujuran (veracity)
6. Ketaatan (fidelity)
7. Kerahasiaan (confidentiality)
SISTEM NILAI DAN SUARA HATI
A. SISTEM NILAI
Nilai (Value)
1. Adalah keyakinan seseorang tentang
penghargaan, kebenaran, menyenangi
suatu ide, objek/perilaku (menurut
Czinowski).
2. Adalah sekumpulan keyakinan dan sikap
seseorang tentang kebenaran, keindahan,
penghargaan, gagasan/perilaku (menurut
Simon)
Bersifat :
1. Pribadi, dan berkembang dari pengalaman
seseorang.
2. Membentuk dasar untuk perilaku.
3. Dipakai/bermanfaat untuk kontrol, motif
perilaku yang muncul.
4. Memiliki komponen intelektual + emosional
Nilai Dapat Dipelajari Melalui :
1. Model/contoh : ortu, guru, idolanya.
2. Meyakinkan, bukan memaksakan.
3. Pendidikan kultural, agama.
4. Membatasi pilihan.
5. Menetapkan peraturan.
6. Menarik ke suara hati/hati nurani.
2. Nilai Operatif :
Adalah nilai yang bagi seseorang mempunyai
dampak yang terbesar pada perilakunya.
B. SUARA HATI
Suara Hati :
Adalah kesadaran tentang apa yang menjadi
kewajiban (moral) dalam menghadapi situasi
konkret.
Dalam pusat kepribadian kita yang disebut
hati, kita sadar sebenarnya apa yang dituntut
dari hati kita.
Secara moral kita sendiri harus menentukan
apa yang akan kita lakukan. Kita tidak dapat
melemparkan tanggung jawab pada orang lain
dan tidak begitu saja mengikuti pendapat para
panutan dan tidak boleh secara buta menaati
tuntutan sebuah ideologi.
Nilai kita sebagai manusia :
tergantung pada ketaatan kita terhadap suara
hati.
Legalitas
Hanya menegaskan kesesuaian tindakan dengan
suatu aturan. Tindakan ini secara objektif tidak
salah, barang kali baik, dan sesuai dengan
pandangan moral, hukum dan nilai-nilai budaya
masyarakat. Tetapi secara moral kesesuaian itu
belum mengizinkan untuk menarik.
Moralitas
Adalah sikap hati orang yang terungkap dalam
tindakan lahiriah.
Moralitas terdapat apabila orang mengambil sikap
yang baik karena ia sadar akan kewajiban dan
tanggung jawabnya, dan bukan karena ia mencari
untung.