Anda di halaman 1dari 15

Penilaian Kesehatan Fetal dan

Kunjungan Ulang

Kelompok 4
A. Pemantauan aktifitas / gerakan janin

Dapat secara subjektif (ditanyakan kepada ibu), atau


objektif (palpasi atau dengan USG). Janin normal, tidak ada
hipoksia, akan aktif bergerak. Normal gerakan janin dirasakan
oleh ibu sebanyak lebih dari 10 kali per hari (pada usia di atas
32 minggu). Dalam kehidupan janin intrauterin, sebagian
besar oksigen hanya dibutuhkan oleh otak dan jantung
(refleks redistribusi).
Jika janin tidak bergerak, pikirkan kemungkinan
diagnosis banding : “tidur”, atau hipoksia. Waktu terbaik
untuk mengamati gerakan janin adalah pada malam hari saat
ibu hamil berbaring santai. Atau, pagi hari ketika bangun
tidur bila usia kandungannya sudah masuk trisemester ketiga.
Bagi sebagian besar wanita -wannabemoms- terutama
yang baru pertama kali hamil, gerakan janin adalah saat-saat
yang paling dinantikan. Biasanya gerakan janin dalam rahim
dapat dirasakan pada usia kehamilan 18-20 minggu
(walaupun tiap individu bisa berbeda-beda).
Wanita yang sudah memiliki pengalaman hamil
sebelumnya bahkan bisa merasakan gerakan janin sedini usia
kehamilan 15 minggu. Sensasi pertama memang pasti
membingungkan, apakah ini benar gerakan si kecil atau
hanyalah aliran gas dalam perut. Kadang satu hari janin bisa
beberapa kali menunjukkan aktifitasnya, tapi keesokan
harinya ia seperti begitu terlelap dalam tidurnya. Pada
minggu-minggu ini (sekitar minggu 18-27), wanita hamil tidak
perlu kuatir akan menghitung jumlah gerakan janin.
Di minggu ke-16 Anda mulai dapat merasakan gerakan
janin seperti tendangan dan tonjokan. Disebut sebagi fase
quickening.
 Minggu ke-21 sampai 24. Aktivitas bayi makin meningkat.
Dia banyak menendang dan jungkir balik, karena volume air
ketuban masih sering memungkinkan untuk bergerak
leluasa.
 Minggu ke-25 sampai 28. Bayi mulai cegukan. Inilah yang
menyebabkan ibu hamil merasakan sensai seperti tersentak-
sentak.
Dia juga akan bergerak merespon suara dari luar karena
pendengarannya makin baik. Kadang-kadang janin ‘kaget’
mendengar suara keras.
 Minggu ke-29 sampai 31. Gerakan bayi makin kuat, teratur
dan terkendali. Kadang ibu hamil sampai merasakan rahim
kontraksi.
 Minggu ke-32 sampai 34. inilah mas apuncak aktivitas bayi.
Dalam minggu-minggu ini, ibu hamil akan merasakan
peningkatan frekuensi dan tipe gerakan bayi, karena dia
semakin besar dan kuat.
 Minggu ke-36 sampai 40. ukuran bayi yang semaik besar
dan keterbatasan ruang dalam rahim membuat gerakan
memutar janin makin berkurang frekuensinya. Bila dia
mengisap jempol dan kehilangan jempolnya, ibu hamil akan
merasakan gerakan darting dan cepat. Itu tanda bayi
memuatar kepalanya untuk mencari jempolnya kembali.
Jika perut ibu kurus, kemungkinan besar dapat memegang
kaki bayi. Gerakan utama yang ibu rasakan adalah
tonkokan tangan atau tendangan kaki bayi yang mungkin
menyakitkan tulang rusuk ibu hamil tersebut.
B. Denyut jantung janin

Pada presentasi biasa (letak kepala) tempat ini kiri atau


kanan di bawah pusat. Jika bagian-bagian anak belum dapat
ditentukan, maka B.J. harus dicari pada garis tengah di atas
sympisis.
Dengan menggunakan stetoskop monoral (stetoskop
obstetric) untuk mendengar DJJ dapat terdengar pada bulan
4-5. Walaupun dengan ultrasound (doptone) sudah dapat
didengar pada akhir bulan ke-3.
Frekuensinya lebih cepat dari B.J orang dewasa ialah
antara 120-140/menit. Karena badan anak dalam kypose dan
di depan dada terdapat lengan anak maka B.J. paling jelas
terdengar di punggung anak dekat pada kepala
Yang dapat diketahui dari bunyi jantung janin adalah :

1. Dari adanya detak jantung janin:


· tanda pasti kehamilan
· anak hidup
2. Dari tempat bunyi jantung janin terdengar:
· presentasi anak
· positio anak(kedudukan punggung)
· sikap anak (habitus)
· adanya anak kembar

Pada anak kembar bunyi jantung terdengar pada 2


tempat dengan sama jelasnya dan dengan frekwensi yang
berbeda(perbedaan lebih dari 10/menit).
Kalau bunyi jantung terdengar kiri atau kanan di
bawah pusat,maka presentasinya kepala,kalau terdengar kiri
kanan setinggi atau di atas pusat,maka presentasinya bokong
(letak sungsang).
Kalau bunyi jantung terdengar sebelah kiri,maka
punggung sebelah kiri,kalau terdengar sebelah kanan maka
punggung sebelah kanan.Kalau terdengar di pihak yang
berlawanan dengan bagiab-bagian kecil,sikap anak fleksi.kalau
terdengar sepihak dengan bagian-bagian kecil,sikap anak
defleksi.
Dari sifat bunyi jantung anak:
Dari sifat bunyi jantung anak kita dapat mengetahui
keadaan anak.anak yang dalam keadaan sehat bunyi jantung
nya teratur dan frekwensinya antara 120-140 permenit.
Kalau bunyi jantung kurang dari 120/menit atau lebih
dari 160/menit atau tidak teratur, maka anak dalam keadaan
asphyxia (kekurangan oksigen).
Cara menghitung DJJ adalah dengan mendengarkan
3x5 detik dikalikan dengan 4. Contohnya :

5 detik 5 detik 5 detik Kesimpulan

11 12 11 - 4 (11 + 12 +11) = 136/menit. Teratur


dan janin baik.

10 14 9 - 4 (10 + 14 + 9) = 132/m. Tak teratur dan


janin asphyxia

8 7 8 - 4 (8 + 7 + 8) = 92/m. Tak teratur dan janin


asphyxia.
C. Non stress test (NST)
Pemeriksaan ini dilakukan untuk menilai hubungan
gambaran DJJ dan aktivitas janin. Cara pemeriksaan ini
dikenal juga dengan nama aktokardiografi, atau fetal activity
acceleration determination (FAD; FAAD). Penilaian dilakukan
terhadap frekuensi dasar DJJ, variabilitas, dan timbulnya
akselerasi yang menyertai gerakan janin.
Tehnik pemeriksaan NST :
1. Pasien berbaring dalam posisi semi-Fowler, atau sedikit
miring ke kiri. Hal ini berguna untuk memperbaiki sirkulasi
darah ke janin dan mencegah terjadinya hipotensi.
2. Sebelum pemeriksaan dimulai, dilakukan pengukuran
tensi, suhu, nadi, dan frekuensi pernafasan ibu. Kemudian
selama pemeriksaan dilakukan, tensi diukur setiap 10-15
menit (hasilnya dicatat pada kertas KTG).
3. Aktivitas gerakan janin diperhatikan dengan cara: ·
Menanyakan kepada pasien. · Melakukan palpasi abdomen. ·
Melihat gerakan tajam pada rekaman tokogram (kertas KTG).
4. Bila dalam beberapa menit pemeriksaan tidak terdapat
gerakan janin, dilakukan perangsangan janin, misalnya
dengan menggoyang kepala atau bagian janin lainnya, atau
dengan memberi rangsang vibro-akustik (dengan
membunyikan bel, atau dengan menggunakan alat khusus
untuk keperluan tersebut).
5. Perhatikan frekuensi dasar DJJ (normal antara 120 – 160
dpm).
6. Setiap terjadi gerakan janin diberikan tanda pada kertas
KTG. Perhatikan apakah terjadi akselerasi DJJ (sediktinya 15
dpm).
7. Perhatikan variabilitas DJJ (normal antara 5 – 25 dpm).
8. Lama pemeriksaan sedikitnya 20 menit.

D. Amniosentesis
Amniosintesis adalah metode untuk mendapatkan
cairan amnion dengan memasukkan trocar halu dan kanula
yang steril ke dalam cavitas amnii melewati dinding abdomen
dan dinding uterus.
Sel-sel fetus dilepaskan kedalam amnion dan dapat
dikaji untuk penentuan jenis kelamin dan kesehatan fetus.
Untuk alasan yang sudah jelas, maka letak plasenta harus
ditetapkan sebelum amniosentesis.

Prenatal Diagnosis
• Diagnosis kelainan janin
• Manifestasi penyakit atau cacat tubuh dapat terjadi sejak
masa janin atau setelah lahir
• Kelainan genetik atau non genetik

Indikasi Diagnosis Prenatal


• Hanya dilakukan untuk penyakit yang menyebabkan sakit
berat atau kecacatan (mental/ fisik) pada anak yang tidak
dapat diobati secara optimal
• Kelainan yang menyebabkan sakit berat/ fatal pada ibu
hamil
Kunjungan Ulang

Yaitu setiap kali kunjungan antenatal yang dilakukan


setelah kunjungan antenatal pertama.
Kunjungan ulang dilakukan/ dijadwalkan setiap 4
minggu sekali sampai umur 28 minggu. Selanjutnya tiap 2
minggu sekali sampai umur kehamilan 36 minggu dan
setiap minggu sampai bersalin. Wanita hamil seyogyanya
melakukan kunjungan antenatal sebanyak 4 kali selama
kehamilan.
 Kunjungan antenatal pertama : riwayat ibu dan
pemeriksaan fisik.
 Kunjungan antenatal ulang : pendektesian komplikasi-
komplikasi ibu dan janin, mempersiapkan kelahiran dan
kegawatan, pemeriksaan fisik yang terfokus dan
pengajaran.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam melakukan kunjungan
ulang:

Pihak Ibu

Riwayat kehamilan sekarang

 Setiap masalah atau tanda-tanda bahaya : perdarahan


vagina, sakit kepala yang hebat, perubahan visual secara
tiba-tiba, nyeri abdomen yang hebat, bengkak pada muka/
tangan, gerak janin berkurang.
 Keluhan-keluhan lazim kehamilan : pegel-pegel, kram pada
kaki, sering kencing, pigmentasi kulit, sembelit.
 Kekhawatiran-kekhawatiran lain : apakah bayi yang
dikandungnya sehat, melahirkan itu sakit.
Perasaan ibu pada kunjungan sekarang.
Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan fisik meliputi pemeriksaaan tekanan darah;


berat badan; TFU (tafsiran berat janin); auskultasi
(mengetahui denyut jantung janin); palpasi abdominal untuk
mendeteksi kehamilan ganda (setelah UK 28 minggu);
manuver Leopold untuk mendeteksi kedudukan abnormal
(setelah 36 minggu).

Pemeriksaan keadaan umum

Pemeriksaan keadaan umum meliputi penampilan; sikap


tubuh dan emosi ibu.

Pihak Bayi
Pada bayi yang perlu dikaji adalah gerakan janin;
denyut jantung janin (DJJ), dilakukan setelah UK 12 minggu;
tafsiran berat janin (TBJ); letak dan presentasi, engagement
(masuknya kepala ke panggul); kehamilan kembar/ tunggal.
Laboratorium

Pemeriksaan penunjang laboratorium yang dapat


dilakukan pada kunjungan ulang antenatal adalah :
Hemoglobin (Hb), hematokrit (Hmt); STS (Serologic test for
syphilis) pada trimester III diulang; Kultur untuk gonokokus;
Protein urin; Gula dalam darah; VDRL
tHe eNd

Anda mungkin juga menyukai