Anda di halaman 1dari 22

ETIKA, MORAL DAN

HUKUM DALAM
PELAYANAN KEBIDANAN
PENGERTIAN ETIKA
• Etika (Etimologi), berasal dari bahasa Yunani adalah “Ethos”, yang berarti, karakter,
watak, kesusilaan atau adat kebiasaan (custom). Sebagai suatu subyek, etika akan
berkaitan dengan konsep yang dimiliki oleh individu ataupun kelompok untuk menilai
apakah tindakan-tindakan yang telah dikerjakannya itu salah atau benar, buruk atau
baik.
• Etika didefinisikan sebagai disiplin yang dapat bertindak sebagai acuan atau indeks
capaian untuk sistem kendali kita. Etika disebut juga filsafat moral yang merupakan
cabang filsafat yang berbicara tentang praxis (tindakan) manusia. Etika tidak
mempersoalkan keadaan manusia, melainkan mempersoalkan bagaimana manusia
harus bertindak. (Martin,1993)
• Etika adalah Ilmu tentang apa yang baik dan yang buruk, tentang hak dan kewajiban
moral, kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak, Nilai mengenai
benar dan salah yang dianut masyarakat. (KBBI)
PENGERTIAN ETIKET
• merupakan ajaran tentang sopan santun yang berlaku bila manusia bergaul atau
berkelompok dengan manusia lain.
• Berkaitan dengan nilai sopan santun, tata krama dalam pergaulan formal.
• Etiket tidak berlaku bila seorang manusia hidup sendiri misalnya hidup di sebuah
pulau terpencil atau di tengah hutan.
• Etiket berasal kata dari Etiquette (Perancis) yang berarti dari awal suatu kartu
undangan yang biasanya dipergunakan semasa raja-raja di Perancis mengadakan
pertemuan resmi, pesta dan resepsi untuk kalangan para elite kerajaan atau
bangsawan. Dalam pertemuan tersebut telah ditentukan atau disepakati berbagai
peraturan atau tata krama yang harus dipatuhi, seperti cara berpakaian (tata busana),
cara duduk, cara bersalaman, cara berbicara, dan cara bertamu dengan sikap serta
perilaku yang penuh sopan santun dalam pergaulan formal atau resmi.
PENGERTIAN ETIKET
Menurut para pakar, ada beberapa pengertian Etiket, yaitu kumpulan tata
cara dan sikap baik dalam pergaulan antar manusia yang beradab.
Pendapat lain mengatakan bahwa etiket adalah tata aturan sopan santun
yang disetujui oleh masyarakat tertentu dan menjadi norma serta panutan
dalam bertingkah laku sebagai anggota masyarakat yang baik dan
menyenangkan
Persamaan etika
01
Etika dan etiket menyangkut
dan etiket perilaku manusia. Istilah tersebut
dipakai mengenai manusia, tidak
mengenai binatang karena
binatang tidak mengenal etika
maupun etiket.

02 Kedua-duanya mengatur perilaku manusia secara


normatif artinya memberi norma bagi perilaku
manusia dan dengan demikian menyatakan apa yag
harus dilakukan dan apa yang tidak boleh dilakukan.
Justru karena sifatnya normatif maka kedua istilah
tersebut sering dicampuradukkan.
Perbedaan etika dan etiket
• Etiket menyangkut cara melakukan perbuatan
01 manusia. Etiket menunjukkan cara yang tepat
artinya cara yang diharapkan serta ditentukan
dalam sebuah kalangan tertentu

• Etiket hanya berlaku untuk pergaulan. Etiket


02 bersifat relatif. Yang dianggap tidak sopan dalam
sebuah kebudayaan, dapat saja dianggap sopan
dalam kebudayaan lain

• Etiket hanya memandang manusia dari segi


03
lahiriah saja
E T I K A
• Etika tidak terbatas pada cara melakukan sebuah perbuatan, etika
member norma tentang perbuatan itu sendiri. Etika menyangkut
masalah apakah sebuah perbuatan boleh dilakukan atau tidak boleh
dilakukan.
• Etika selalu berlaku walaupun tidak ada orang lain.
• Etika jauh lebih absolut. Perintah seperti “tidak boleh berbohong”,
“tidak boleh mencuri” merupakan prinsip etika yang tidak dapat
ditawar-tawar.
M O R A L
• Kata moral berasal dari bahasa latin mos (jamak:mores), yang
berarti kebiasaan atau adat. Kata mores dipakai oleh banyak bahasa,
masih dalam arti yang sama, termasuk bahasa indonesia.
• Dalam kamus besar bahasa indonesia, “moral” dijelaskan dengan
membedakan tiga arti:
- (ajaran tt) baik buruk yg diterima umum mengenai perbuatan,
sikap, kewajiban, dsb; akhlak; budi pekerti; susila
- Kondisi mental yg membuat orang tetap berani, bersemangat,
bergairah, berdisiplin, dsb; isi hati atau keadaan perasaan
sebagaimana terungkap dl perbuatan
- Ajaran kesusilaan yg dapat ditarik dari suatu cerita
J E N I S E T I K A
1. Etika Deskriptif, yang memberikan gambaran dan ilustrasi tentang tingakh laku
manusia ditinjau dari nilai baik dan buruk serta hal-hai,mana yang boleh dilakukan
sesuai dengan norma etis yang dianut oleh masyarakat.
2. Etika Normatif, membahas dan mengkaji ukuran baik buruk tindakan manusia, yang
biasanya dikelompokkan menjadi :
a. Etika umum: yang membahas berbagai hal yang berhubungan dengan kondisi
manusia untuk bertindak etis dalam mengambil kebijakan berdasarkan teori-teori
dan prinsip-prinsip moral.
b. Etika khusus: terdiri dari Etika sosial, Etika individu dan Etika Terapan.
• Etika sosial menekankan tanggungjawab sosial dan hubungan antarsesama manusia
dalam aktivitasnya,
• Etika individu lebih menekankan pada kewajiban-kewajiban manusia sebagai
pribadi,
• Etika terapan adalah etika yang diterapkan pada profesi
FUNGSI ETIKA dan MORALITAS DALAM
PELAYANAN KEBIDANAN
1. Menjaga otonomi dari setiap individu khususnya Bidan dan Klien
2. Menjaga kita untuk melakukan tindakan kebaikan dan mencegah tindakan yang
merugikan/membahayakan orang lain
3. Menjaga privacy setiap individu
4. Mengatur manusia untuk berbuat adil dan bijaksana sesuai dengan porsinya.
5. Dengan etik kita mengatahui apakah suatu tindakan itu dapat diterima dan apa
alasannya
6. Mengarahkan pola pikir seseorang dalam bertindak atau dalam menganalisis suatu
masalah
7. Menghasilkan tindakan yg benar
8. Mendapatkan informasi tenfang hal yang sebenarnya
9. Memberikan petunjuk terhadap tingkah laku/perilaku manusia antara baik, buruk,
benar atau salah sesuai dengan moral yg berlaku pada umumnya
10. Berhubungan dengans pengaturan hal-hal yg bersifat abstrak
11. Memfasilitasi proses pemecahan masalah etik
12. Mengatur hal-hal yang bersifat praktik
13. Mengatur tata cara pergaulan baik di dalam tata tertib masyarakat maupun tata
cara di dalam organisasi profesi
14. Mengatur sikap, tindak tanduk orang dalam menjalankan tugas profesinya yg biasa
disebut kode etik profesi.
KODE ETIK PROFESI
• Kode etik suatu profesi adalah berupa norma-norma yang harus diindahkan oleh setiap
anggota profesi yang bersangkutan didalam melaksanakan tugas profesinya dan dalam
hidupnya di masyarakat.

• Kode etik profesi merupakan "suatu pernyataan komprehensif dari profesi yang
memberikan tuntunan bagi angotanya untuk melaksanakan praktik dalam bidang
profesinya baik yang berhubungan dengan klien /pasien, keluarga, masyarakat, teman
sejawat, profesi dan dirinya sendiri". Namun dikatakan bahwa kode etik pada zaman
dimana nilai–nilai peradaban semakin kompleks, kode etik tidak dapat lagi dipakai sebagai
pegangan satu–satunya dalam menyelesaikan masalah etik, untuk itu dibutuhkan juga
suatu pengetahuan yang berhubungan dengan hukum.

• Benar atau salah pada penerapan kode etik, ketentuan/nilai moral yang berlaku terpulang
kepada profesi.
TUJUAN KODE ETIK
1. Untuk menjunjung tinggi martabat dan citra profesi
2. Untuk menjaga dan memelihara kesejahtraan para anggota
3. Untuk meningkatkan pengabdian para anggota profesi
4. Untuk meningkatkan mutu profesi
DIMENSI KODE ETIK

Anggota profesi dan Anggota profesi dan


Profesi Kesehatan Klien/ Pasien

Anggota profesi dan Anggota profesi dan


Sesama anggota sistem kesehatan
Profesi
PRINSIP KODE ETIK
1. Menghargai otonomi

2. Melakukan tindakan yang benar

3. Mencegah tindakan yang dapat merugikan.

4. Memberlakukan manusia dengan adil

5. Menjelaskan dengan benar

6. Menepati janji yang telah disepakati

7. Menjaga kerahasiaan
NILAI
• Nilai-nilai (values) adalah suatu keyakinan seseorang tentang penghargaan terhadap
suatu standar atau pegangan yang mengarah pada sikap/ perilaku seseorang. Sistem
nilai dalam suatu organisasi adalah tentang nilai-nilai yang dianggap penting dan
sering diartikan sebagai perilaku personal.
• Nilai merupakan milik setiap pribadi yang mengatur langkah-langkah yang seharusnya
dilakukan karena merupakan cetusan dari hati nurani yang dalam dan di peroleh
seseorang sejak kecil.
• Dipengaruhi oleh lingkungan dan pendidikan, yang dewasa ini mendapat perhatian
khusus, terutama bagi para petugas kesehatan karena perkembangan peran
menjadikan mereka lebih menyadari nilai dan hak orang lain.
• Klasifikasi nilai- nilai adalah suatu proses dimana seorang dapat menggunakannya
untuk mengidentifikasi nilai- nilai mereka sendiri. Seorang bidan dalam melaksanakan
asuhan kebidanannya. Selain menggunakan ilmu kebidanan yang ia miliki juga
diperkuat oleh nilai yang ada didalam diri mereka
PEL AYANAN KEBIDANAN
Pelayanan kebidanan adalah penerapan ilmu kebidanan melalui
asuhan kebidanan kepada klien yang menjadi tanggung jawab
bidan, mulai dari kehamilan, persalinan, nifas, BBL, keluarga
berencana (KB), termasuk kesehatan reproduksi wanita dan
pelayanan kesehatan masyarakat.
NILAI PERSONAL dan NILAI LUHUR PROFESI

NILAI PERSONAL merupakan nilai yang timbul dari pengalaman


pribadi seseorang, nilai tersebut membentuk dasar perilaku
seseorang yang nyata melalui pola perilaku yang konsisten dan
menjadi kontrol internal bagi seseorang, serta merupakan
komponen intelektual dan emosional dari seseorang
NILAI LUHUR PROFESI
ü NILAI LUHUR merupakan suatu keyakinan dan sikap-sikap yang
dimiliki oleh setiap orang, dimana sikap-sikap tersebut berupa
kebaikan, kejujuran, kebenaran yang berorientasi pada tindakan dan
pemberian arah serta makna pada kehidupan seseorang.
ü NILAI LUHUR DALAM PELAYANAN KEBIDANAN yaitu suatu
penerapan fungsi nilai dalam etika profesi seorang bidan, dimana
seorang bidan yang professional dapat memberikan pelayanan pada
klien dengan berdasarkan kebenaran, kejujuran, serta ilmu yang
diperoleh agar tercipta hubungan yang baik antara bidan dan klien.
PENERAPAN NILAI LUHUR PROFESI
qSeorang bidan harus mampu menerapkan nilai-nilai luhur dimanapun dan kapanpun
dia memberikan pelayanan kebidanan. Karena nilai luhur dalam praktek kebidanan
sangat menunjang dalam proses pelayanan serta pemberian asuhan pada klien.
qNilai luhur yang dimiliki oleh setiap orang mempunyai kadar yang berbeda. Nilai
luhur tergantung oleh setiap individu, bagaimana cara individu menerapakan dan
mengelola dalam kehidupannya.
qNilai luhur bukan hanya diterapkan pada klien saja, tetapi juga pada rekan – rekan
seprofesi, tenaga kesehatan lainnya, serta masyarakat secara umum. Sebab
hubungan yang dijalin berdasarkan nilai – nilai luhur dapat membantu dalam
peningkatan paradigma kesehatan, khususnya dalam praktek kebidanan.
qNilai-nilai luhur yang sangat diperlukan oleh bidan yaitu: kejujuran, lemah lembut,
ketetapan setiap tindakan, menghargai orang lain
TUGAS BACA
1. KODE ETIK PROFESI BIDAN
2. UU NO. 4 TAHUN 2019 TTG KEBIDANAN
3. STANDAR PROFESI KEBIDANAN
4. STANDAR KELAYANAN KEBIDANAN
5. UU NO. 17 TAHUN 2023 TENTANG KESEHATAN
6. UU NO. 36 TAHUN 2014 TENTANG TENAGA KESEHATAN
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai