Anda di halaman 1dari 15

KLIPING

KEPULAUAN RIAU (IBU KOTA TANJUNG MINANG)


Kliping ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata pelajaran...............

Disusun Oleh:
ARID MIFTAH FARID
XII – TBSM 1

SMK AL FALAH TANJUNGJAYA


2024
1. GAMBAR PETA KEPULAUAN RIAU
2. PROVINSI KEPULAUAN RIAU
Kepulauan Riau (Ibu kota tanjung pinang)
Sejarah Terbentuknya Provinsi Riau
Secara etimologi, kata Riau berasal dari bahasa Portugis, “Rio”, yang
artinya sungai. Riau dirujuk hanya ke wilayah yang dipertuan muda (Raja
Bawahan Johor) di Pulau Penyengat. Wilayah tersebut kemudian menjadi
wilayah Residentie Riouw pemerintahan Hindia-Belanda yang berkedudukan
di Tanjung Pinang dan Riouw oleh masyarakat lokal dieja menjadi Riau.
Riau merupakan penggabungan dari kerajaan Melayu yang pernah
berjaya di wilayah ini, yaitu Kerajaan Indragiri (1658-1838), Kerajaan Siak
Sri Indrapura (1723-1858), Kerajaan Pelalawan (1530-1879), Kerajaan Riau-
Lingga (1824-1913) dan beberapa kerajaan kecil lainnya, seperti Tambusai,
Rantau Binuang Sakti, Rambah, Kampar dan Kandis.
Pembangunan Provinsi Riau telah disusun melalui Undang-undang
darurat No. 19 tahun 1957 yang kemudian disahkan sebagai Undang-undang
No.61 tahun 1958.Provinsi Riau dibangun cukup lama dengan usaha yang
keras dalam kurun waktu 6 tahun 17 November 1952 s / d 5 Maret 1958).
Melalui keputusan Presiden RI pada tanggal 27 Februari tahun 1958
No.258 / M / 1958, Mr.SM Amin ditugaskan sebagai Gubernur KDH Provinsi
Riau pertama kali pada 5 Maret 1958 di Tanjung Pinang oleh Menteri Dalam
Negeri yang diwakili oleh Sekjen Mr. Sumarman. Lalu / pada Keputusan
Menteri Dalam Negeri No. Desember / I / 44-25 pada tanggal 20 Januari
1959, Pekanbaru menjadi ibukota Provinsi Riau menggatikan Tanjung
Pinang.

3. DASAR HUKUM PENDIRIAN PROVINSI


Undang-undang (UU) Nomor 19 Tahun 2022 tentang Provinsi Riau

4. IBU KOTA PROVINSI


Kepulauan Riau (Ibu kota tanjung pinang)

5. JUMLAH SATUAN PEMERINTAH


a. Jumlah Kabupaten dan Kota
Secara keseluruhan wilayah Kepulauan Riau terdiri dari 5 kabupaten, dan
2 kota, 52 kecamatan serta 299 kelurahan/desa dengan jumlah 2.408 pulau
besar, dan kecil yang 30% belum bernama, dan berpenduduk. Adapun luas
wilayahnya sebesar 8.201,72 km², sekitar 96% merupakan lautan, dan
hanya sekitar 4% daratan
Provinsi Kepulauan Riau merupakan salah satu provinsi di Pulau Sumatra.
Provinsi Kepulauan Riau terdiri ata 5 kabupaten dan 2 kota.
b. Jumlah Kecamatan
52 kecamatan serta 299 kelurahan/desa dengan jumlah 2.408 pulau besar,
dan kecil yang 30% belum bernama, dan berpenduduk.

6. NAMA GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR


Gubernur : H. Ansar Ahmad, S.E., MM
Wakil Gubernur : Hj Marlin Agustina
7. LUAS WILAYAH
Adapun luas wilayahnya sebesar 8.201,72 km², sekitar 96% merupakan
lautan, dan hanya sekitar 4% daratan.

8. POPULASI
a. Jumlah Penduduk
Provinsi ini termasuk provinsi berbentuk kepulauan di Indonesia.
Tahun 2020, penduduk Kepulauan Riau berjumlah 2.064.564 jiwa, dengan
kepadatan 252 jiwa/km2, dan 58% penduduknya berada di Kota Batam.
Dan pada akhir tahun 2023, penduduk Kepulauan Riau sebanyak
2.178.610 jiwa.
b. Jumlah Demonim / Suku Asli
Berikut ini adalah lima suku asli Kepulauan Riau yang perlu kita kenal:
1) Suku Melayu
Suku Asli Di Kepulauan Riau yang pertama tentunya yang paling
terkenal di Kepulauan Riau yakni Suku Melayu.
Peneliti menyampaikan kalau suku bangsa ini tergolong suku asli Kepri
yang sampai saat ini, masih memunculkan generasi-generasi yang baru.
2) Suku Laut

Suku Laut merupakan suku asli Kepulauan Riau yang bermukim di


daerah sekitar laut.
Mereka memiliki peran penting dalam menjaga pantai dan memenuhi
kebutuhan kerajaan Lingga pada abad ke-18.
Suku Laut merupakan suku tertua yang berada di Kepulauan Riau.
Bahkan menurut para peneliti sejarah dan budaya, Suku Laut adalah
cikal bakal lahirnya suku dominan Kepri yang lain seperti Suku Barok,
Suku Galang dan Suku Tambus. Sampan Orang Laut Kepri
3) Suku Hutan
Di tengah perkembangan kota Batam, terdapat suku asli yang tinggal di
daerah pedalaman yang dikenal sebagai Suku Hutan.
Pada tahun 1970, Suku Hutan masih berjumlah 150 jiwa yang sebagian
besar mendiami Hutan Rempang Batam.
Namun, seiring banyaknya warga yang merantau dan enggan untuk
pulang, jumlah anggota keluarga Suku Hutan semakin menurun drastis.
Bahkan menurut informasi terkini, jumlah warga Suku Hutan tinggal 13
jiwa saja.
Mereka tinggal di Kampung Sadap, Rempang, Kecamatan Galang, Kota
Batam, Kepulauan Riau.
Kehidupan mereka kini semakin terdesak. Tak lama lagi, Pulau
Rempang pun bakal dijadikan New City (Kota Baru).
4) Suku Sakai
Suku Sakai juga merupakan suku asli Kepulauan Riau, namun
keberadaannya mulai terpinggirkan akibat perubahan hutan menjadi
lahan tambang minyak bumi.
Mereka tinggal di bantaran sungai dan mencari ikan sebagai mata
pencaharian.
5) Suku Barok
Suku Barok merupakan generasi Suku Laut yang terus berpindah
tempat dan menetap di daerah pesisir Kepulauan Riau.
Mata pencaharian mereka masih bergantung pada hasil laut seperti ikan,
kerang, dan kepiting.
Suku ini berganti nama menjadi Suku Barok, karena di tempat mereka
banyak pohon kayu yang bernama Bebarok.
Penting untuk menjaga dan melestarikan keberadaan suku-suku asli ini
sebagai bagian dari warisan budaya Kepulauan Riau.
Dalam mengembangkan Batam, perlu diperhatikan pula dampaknya
terhadap suku-suku asli agar keberagaman budaya dan identitas lokal
tetap terjaga.
c. Agama/Kepercayaan
Adapun persentase agama penduduk di provinsi Kepulauan Riau
menurut agama yang dianut adalah Islam sebanyak 78,41%, kemudian
Kekristenan sebanyak 14,59% dengan rincian Protestan sebanyak 12,00%
dan Katolik sebanyak 2,59%.9) Lambang Provinsi
 78,41% Islam
 14,59% Kekristenan
 12,00% Protestan
 2,59% Katolik
 6,79% Buddha
 0,15% Konghucu
 0,04% Hindu
 0,02% Kepercayaan [2]

9. LAMBANG PROVINSI
10. MOTO PROVINSI
Bumi bertuah negeri beradat (Melayu) Bumi Sang Raja Negeri Beradat

11. SEJARAH PENDIDIKAN


Pendidikan di Kepulauan Riau telah dimulai sejak abad ke-19 oleh
para cendekiawan di Kepulauan Riau. Setelah wilayah Kepulauan Riau
dikuasai oleh Belanda, peraturan pendidikan diatur oleh Pemerintah Hindia
Belanda dengan bahasa Melayu Riau sebagai bahasa pengantar pendidikan.
Pada periode 1990-an, partisipasi pendidikan di Kepulauan Riau umumnya
pada tingkat pendidikan menengah.
 SMA Terbaik di Kepulauan Riau
 SMAS Katolik Yos Sudarso. Nilai total rata-rata UTBK 2021: 566,848.
 SMA 3 Batam. Nilai total rata-rata UTBK 2021: 557,721.
 SMAN 1 Batam. Nilai total rata-rata UTBK 2021: 539,516.
 SMAN 5 Batam
 SMAN 1 Tanjungpinang
 SMAN 2 Tanjungpinang
 SMAN 1 Bintang Utara

12. BUDAYA

Budaya: Kepulauan Riau memiliki budaya Melayu sebagai budaya


paling dominan, yang tercermin dalam berbagai upacara adat, tari-tarian, dan
kesenian tradisional. Sementara itu, Riau memiliki budaya yang lebih
beragam, dengan dominasi budaya Melayu dan Ocu yang khas dari daerah
tersebut.
c. Bahasa Daerah
Bahasa Melayu

b. Lagu Daerah
1) Lancang Kuning. Lirik lagu Lancang Kuning: ...
2) Soleram. Lirik lagu Soleram: ...
3) Laksamana Raja di Laut. Lirik lagu Laksamana Raja di Laut: ...
4) Pak Ngah Balek. Lirik lagu Pak Ngah Balek: ...
5) Selayang Pandang. Lirik lagu Selayang Pandang: ...
6) Ocu Maantau. Lirik lagu Ocu Maantau: ...
7) Anak Igat. ...
8) Pantai Solop.

c. Rumah Adat

Berdasarkan buku Mengenal Rumah Adat Nusantara (2011) oleh Mia Siti
Aminah, rumah adat Provinsi Riau adalah Rumah Selaso Jatuh Kembar
atau Balai Selaso Jatuh. Sedangkan rumah adat Kepri adalah Rumah
Belah Bubung
d. Tarian Adat
Tari Melemang

e. Kerajinan/Produk Khas
kerajinan khas Riau seperti kain songket tenunan Riau, tudung saji,
sendal, kipas, miniatur pakaian adat Riau dan lainnya.

f. Adat Istiadat/Tradisi/Kebiasaan
1) Bakar Tongkang. Puluhan ribu wisatawan lokal dan mancanegara
hari ini ikut merayakan tradisi Bakar Tongkang di Rokan Hilir, Riau,
2) Balimau Kasai. Warga Kampar menyambut bulan Ramadan dengan
Balimau Kasai, Pacu Jalur.
3) Tepuk Tepung Tawar.

g. Makanan Khas
Batam merupakan daerah terbesar di Kepulauan Riau yang menjadi kota
industri yang sering dikunjungi para pelaku bisnis. Disamping itu,
banyak pula wisatawan lokal maupun mancanegara yang datang berlibur
untuk menikmati kotanya. Tak terkecuali mencoba makanan khas Batam
yang sayang dilewatkan.
Biasanya mereka yang berkunjung ke Batam juga akan menghabiskan
waktu menginap di resort dekat pantai, belanja bebas bea cukai, dan
berwisata kuliner. Buat kamu yang tertarik mencicipi kuliner khas
Batam, yuk simak selengkapnya di sini!
1) Nasi Dagong

Nasi Dagong sebenarnya merupakan akronim dari Nasi Daging


Gonggong, yakni hidangan berupa olahan nasi goreng. Bagian spesial
yang membuat nasi goreng ini berbeda adalah lauk yang dicampurkan
yakni sejenis siput yang disebut Gonggong.
Ditambah pula dengan bumbu rempah dan dibungkus dengan
daun pisang sehingga membuatnya begitu nikmat. Di tempat lain
kamu juga bisa mencoba olahan lain dari gonggong seperti dikukus
atau direbus. Aneka olahan ini membuat makanan khas Batam
gonggong begitu melekat bahkan menjadi salah satu identitas daerah
Batam.
2) Nasi Lemak Mak Ngah Tanjung Riau
Makanan khas Batam selanjutnya ada nasi lemak. Nasi lemak
merupakan olahan yang bisa kamu temui di Batam karena banyak
penduduk Melayu yang tinggal di sini. Nasi dimasak menggunakan
menggunakan santan kelapa sehingga rasa yang dihasilkan gurih dan
sedikit berminyak sehingga disebut nasi lemak.
Karena popularitasnya ini, kamu sebenarnya bisa dengan
mudah menjumpai di pasar-pasar yang disajikan dengan lauk seperti
ikan bilis. Tak hanya di daerah dengan penduduk Melayu, kamu juga
bisa menikmati sajian serupa di Jawa dengan sebutan nasi uduk.
Baca juga: 7 Rekomendasi Resor di Batam untuk Refreshing
3) Mie Lendir Kasan Ciblek

Saat pertama mendengar menu mie lendir pertama kali, kamu


mungkin tidak terlalu tertarik untuk mencobanya. Namun, mie lendir
kasan ciblek khas Batam ini wajib kamu coba, karena cita rasanya
yang menggugah selera.
Kuah dalam makanan ini menggunakan tepung kanji sehingga
memiliki tekstur yang seperti lendir. Rasanya cenderung sedikit manis
dengan pelengkap mie, yaitu tauge, telur rebus, cabai hijau, seledri,
dan daun bawang.
4) Mie Sagu Batam Morning Bakery
Seperti namanya, mie pada hidangan ini dibuat dengan bahan dasar
sagu yang membuat tekstur mie menjadi liat atau kenyal. Aroma sagu
yang pekat bercampur dengan bumbu serta rempah-rempah yang
istimewa membuatnya begitu digemari banyak orang.
Berbeda dengan mie lain yang hanya memiliki rasa gurih, cita rasa
mie sagu cenderung sedikit pedas. Olahan ni biasanya disajikan
dengan topping taburan tauge, telur, bakso, ikan, udang, atau
tambahan lain sesuai selera.
5) Mie Tarempa Sei Panas

Olahan mie lain yang bisa kamu temukan di Batam adalah Mie
Tarempa yang terbuat dari mie gepeng agak lebar. Sekilas mirip
dengan Mie Aceh, Mie Tarempa memiliki sedikit kuah (disebut
nyemek) berwarna kemerahan.
Mie Tarempa dimasak menggunakan rempah-rempah yang
kaya rasa sehingga begitu nikmat dan bisa diterima banyak orang.
kamu bisa menikmatinya dengan tambahan topping berupa suwiran
ikan tongkol atau olahan seafood lain sesuai selera.
6) Bak Kut Teh Simpang Empat
Bak Kut Teh disebut pula dengan Rou Gu Cha sebenarnya merupakan
makanan hasil akulturasi budaya antara Tionghoa dan Malaka. kamu
bisa menjumpai makanan ini di Batam karena dulu merupakan
hidangan yang sering dikonsumsi oleh para pekerja pelabuhan.
Hidangan ini terbuat dari daging sapi bertulang yang dimasak lengkap
dengan bumbu khas dan rempah-rempahnya yang kental. Bak Kut Teh
bisa dinikmati dengan banyak versi misalnya menjadi sup atau
digoreng, ada juga yang ditambah ikan goreng.
7) Luti Gendang Mak Rizki
Tidak hanyakan hidangan utama, kamu juga bisa menikmati makanan
khas Batam jenis kue yang sekilas mirip kroket. Isinya berupa ikan
yang dimasak menggunakan campuran khas tertentu, ada juga yang
berisi abon ikan atau coklat.
Kamu bisa memilih rasa sesuai selera dengan harga yang sangat
murah karena biasanya dijual dengan harga R2.000 an. Cemilan ini
juga sebenarnya sangat populer dan bisa dengan mudah kamu temui
bahkan di penjual pinggir jalan.
8) Rocklate
Makanan khas Batam selanjutnya adalah rocklate. Makanan ini
merupakan cemilan berupa coklat yang unik karena dikombinasikan
dengan marshmallow lembut dan kenyal. Sebenarnya produk ini
memiliki banyak varian seperti dengan tambahan potongan kacang
panggang atau biskuit sehingga teksturnya semakin beragam.
Kemasan produk ini juga unik seperti “mini icon” yang dikemas
dengan ukuran kecil dan coklat bar “up to you”. Makanan kering khas
Batam ini juga bisa kamu beli sebagai oleh-oleh untuk keluarga di
rumah.
9) Bingka Bakar Nayadam

Bingka bakar nayadam merupakan salah satu jajanan legendaris khas


Batam. Jajanan legendaris ini juga bisa jadi oleh-oleh jika kamu
berkunjung ke Batam. Makanan ini terbuat dari tepung terigu, gula,
telur, dan santan.
Rasa manis dengan aroma khas yang timbul dari cara pengolahannya
membuat kue ini begitu menggugah selera. Ada banyak varian yang
bisa kamu coba seperti coklat, wijen, keju, buah naga, dan lainnya.
10) Es Pisang Ijo La Tansa

Sebagai penutup perjalanan kuliner, kamu harus mencoba es pisang


ijo yang menyegarkan dan siap membilas mulut serta tenggorokan
kamu. Minuman ini disajikan dengan bahan dasar pisang berbalut
adonan terigu hijau dan dibanjiri kuah segar dan manis.
13. LETAK GEOGRAFIS

Kepulauan Riau merupakan sebuah provinsi di Indonesia yang


etrbentuk dari sekitar 2.408 pulau besar dan kecil. Provinsi Kepulauan Riau
didirikan berdasarkan Dasar Hukum UU No. 25 Tahun 2002. Secara
geografis, provinsi Kepulauan Riau berada di 07 19’ – 0 40’ Lintang Selatan
dan 103 3’ – 110 00’ Bujur Timur. Adapun batas-batas wilayah Provinsi
Kepulauan Riau antara lain :
• Sebelah Utara : Berbatasan dengan Vietnam dan Kamboja
• Sebelah Selatan : Berbatasan dengan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
dan Jambi
• Sebelah Barat : Berbatasan dengan Provinsi Riau, Singapura, dan Malaysia
• Sebelah Timur : Berbatasan dengan Malaysia dan Provinsi Kalimantan
Barat

Anda mungkin juga menyukai