Disusun Oleh :
suku melayu merupakan etnis yang termasuk kedalam rumpun ras Austronesia, suku
melayu dalam pengertian ini berbeda dengan konsep Bangsa Melayu yang terdiri dari
Indonesia, Malaysia, Brunei Darussalam, dan Singapura. Suku Melayu bermukim di sebagian
besar Malaysia, pesisir timur Sumatera, sekitar pesisir Kalimantan, Thailand Selatan,
Mindanao, Myanmar Selatan, serta pulau-pulau kecil yang terbentang sepanjang Selat
Malaka dan Selat Karimata. Di Indonesia, jumlah Suku Melayu sekitar 3,4% dari seluruh
populasi, yang sebagian besar mendiami provinsi Sumatera Utara, Riau, Kepulauan Riau,
Jambi, Sumatera Selatan, Bangka Belitung, dan Kalimantan Barat.
Umumnya Pada Kota Pekanbaru merupakan ibukota dari Provinsi Riau yang mempunyai
wilayah seluas 632,26 Km2 yang pada tahun 2002 mempunyai 8 wilayah Pemerintahan
Kecamatan. Kota Pekanbaru merupakan simpul segitiga pertumbuhan ekonomi sekaligus
pusat perkembangan seni dan budaya Melayu. Dengan simpul segitiga strategis antara
Indonesia, Singapura, dan Malaysia, kota yang berdiri sejak 1784 ini tumbuh menjadi kota
modern sekaligus pusat perdagangan, jasa, pendidikan, dan pusat kebudayaan Melayu.
Penduduk kota pekanbaru sampai tahun 2020 adalah sebanyak 983.356 jiwa. Secara
administrative, Kota Pekanbaru terdiri atas 12 kecamatan dan 83 kelurahan. Budaya Riau
hampir sama dengan kebudayaan di Sumatera, Malaysia, dan Singapura.
1
BAB II
PEMBAHASAN
Corak Budaya Melayu Riau ditentukan oleh sifat, ciri, dan penampilan orang
Melayu itu sendiri. Oleh karena itu pembicaraan corak budaya itu tidak terlepas dari sifa,
ciri, dan penapilan orang Melayu itu sendiri.Salah satu sifat orang Melayu Riau adalah
Rumah adat daerah ini dinamakan Selaso Jatuh Kembar. Rumah ini merupakan
tempat tinggal yang digunakan oleh para datuk atau pemangku adat. Rumah adat
ini menjadi salah satu unsur kebudayaan Kepulauan Riau. Dengan aksen-aksen yang
menghiasi rumah adat ini semuanya berhiaskan ukiran. Dengan ukirannya yang
mempunyai corak berbeda-beda antara yang satu dengan yang lainnya.
2
adat berupa baju Kurung Cekak Musang atau biasa disebut dengan baju Kurung
Belanga. Tampilan bentuk busana ini mirip dengan baju muslin yang dipadukan
dengan celana panjang yang longgar, Kemudian dilengkapi dengan sarung dan
kopyah.
Salah satu ciri khas kebudayaan Riau yaitu pada tarian tradisionalnya.
Tarian ini dinamakan tari Tandak. Tarian ini biasa ditampilkan oleh seorang laki-
laki dan beberapa perempuan. Selain itu, tarian ini ditampilkan dengan beberapa
musik dan alunan lagu. Tarian ini merupakan tari pergaulan yang sangat digemari
di daerah Riau.
Riau adalah salah satu wilayah yang strategis dan memiliki banyak
budaya-budaya warisan kerajaan yang pernah mendudukinya. Salah satu warisan
seni budaya khas Riau tersebut yaitu alat musik gambus. Gambus merupakan alat
musik dengan menggunakan senar yang memiliki bentuk mirip seperti gitar.
Bedanya, lubang pada alat musik gambus ditutupi menggunakan kulit kambing
atau kulit ikan pari.
3
d. Bahasa Utama Daerah Riau
Provinsi Riau merupakan daerah yang kaya akan kebudayaan yang lahir
dari beragam suku bangsa. Bahasa daerah yang digunakan dalam keseharian yaitu
menggunakan Bahasa Melayu Riau. Bahasa ini mirip dengan Bahasa Indonesia.
Pemilihan Bahasa ini sebagai akar Bahasa Indonesia yang sesuai dengan
kebijakan pemerintah Hindia-Belanda.
Daerah Provinsi Riau luasnya 395.102 kilometer, terdiri dari daratan dan pulau-
pulau 94.562km², lautan 176.530 km² dan danau dan rawa-rawa 124.010 km². 60% dari
daratan yaitu kira-kira 66.000 km² ditumbuhi oleh hutan primerdan sekunder. Selain itu
daerah ini terdiri dari pulau-pulau yang sangat banyak. Pulau-pulau yang ada besar-
kecil sejumlah 3.214 buah,dengan panjang garis pantai 1.800 juta. Sedangkan jumlah
penduduknya adalah 1.640.225 orang (berdasarkan sensus tahun 1975).
Provinsi Riau terdiri dari daerah daratan dan daerah kepulauan. Keduadaerah itu
disebut dengan daerah “Riau daratan” dan “Riau kepulauan.”Riau daratan mencakup
empat kabupaten dan satu kotamadya, yaitu:
1. Kotamadya Pekanbaru
2. Kabupaten Kampar
3. Kabupaten Bengkalis
4. Kabupaten Indragiri Hulu, dan
5. Kabupaten Indragiri Hilir
Riau kepulauan hanya terdiri dari satu kabupaten saja, yaitu Kabupaten Kepulauan
Riau dengan ibu kota Tanjung Pinang. Kabupaten Kepulauan Riau iniadalah daerah
yang disebut “Riau Archipel” pada zaman Belanda dahulu.
4
Daerah Riau kepulauan terdiri dari gugusan-gugusan pulau-pulau dekat perairan
Malaysia dan menjorok masuk keLaut CinaSelatan dan deka tdengan pantai Kalimantan
Barat. Gugusan pulau-pulau itu adalah :
Penduduk asli di daerah ini adalah penduduk Suku Melayu. Di samping itu terdapat
pula suku-suku terbelakang yaitu Suku Sakai danSuku Akit yang terdapat di Kabupaten
Bengkalis, Suku Talang Mamak diInderagiri Hulu, Suku Bonai di Kabupaten Kampar
dan Suku Orang Laut di Kabupaten Kepulauan Riau
Penduduk daerah Riau umumnya adalah pemeluk agama Islam yang taat. Agama Islam
di daerah ini telah menjadi penduduk sejak masuknya agama Islam yang diperkirakan sejak
abad ke-11 dan 12 M. Kepercayaan-kepercayaan masih melekat pada penduduk sementara,
yaitu penduduk yang tinggal agak jauh kepedalaman (petalangan) dan khususnya pula ten-
tang suku Sakai.
5
Penduduk di petalangan ini, seperti Dayun, Sengkemang dan sekitarnya serta di ped-
alaman sungai Mandau, memang telah berabad-abad memeluk agama Islam. Di kampung-
kampung mesjid mereka merupakan lambang desa. Tiap-tiap Juma'at mereka taaat melak-
sanakan sembahyang Juma'at, tetapi dalam kehidupansehari-hari pengaruh animisme dan di-
namisme masih cukup kuat. Kepercayaan akan adanya roh-roh jahat (hantu, setan), tempat-
tempat sakti atau tempat-tempat angker masih mewarnai kehidupan mereka. Hal-hal ini akan
jelas terlihat dalam tindakan mereka sehari-hari, mulai dari melangkah meninggalkan rumah,
dalam kegiatannya di ladang-ladang, dihutan, dijumpai banyak pantang-pantangan. Waktu
mereka sakit dan dalam usaha Mengobati penyakit mereka itu, mereka masih banyak berpe-
gang pada kebiasaan-kebiasaan primitif.
Demikian pula halnya dimasyarakat sakai. Saat-saat terakhir ini telah banyak memeluk
agama islam dan kristen. dismping itu telah ada usaha departemen sosial memasyarakatkan
mereka dengan mengadakan perkampungan dan pendidikan. namun demikian agama islam
dan kristen ini belum membudaya benar pada mereka. sebagian besar dari mereka masih tetap
di dalam ke adaan mereka yang lama dan pengaruh animisme dan dinamisme masih tetap
dominan.
6
a. Keris; mempunyai kekuatan yang dapat melindungi si pemakai atau sebaliknya.
Jika si pemakai kurang kuat batinnya, mungkin bisa dikalahkan oleh kekuatan
gaib yang ada pada keris tersebut, sehingga ia sakit-sakitan selalu.
b. Batu; batu yang dimaksud di sini adalah berupa batu cincin. Sifatnya
samadengan keris di atas.
c. Tangkal; tangkal atau azimat ini bermacam-macam pula jenis dan
kegunaannya. Tangkal dengan azimat tersebut sebenarnya sama artinya, tetapi
jika dibuat dengan tulisan arab dan memakai ayat-ayat suci ia disetapi azimat.
Jika pada mulanya suatu kampung di Riau didiami oleh mereka yang sesuku, maka
pada perkembangan selanjutnya telah banyak penduduk baru yang bukan sesuku merupakan
penduduk pendatang yang ikut diam dikampung tersebut.
Datangnya penduduk baru mungkin disebabkan oleh perkawinan dan ada kemungkinan
disebabkan adanya mata uang ditempat tersebut. Kampung-kampung tersebut dipimpin oleh
seorang kepala kampung yang disebut “Penghulu” dan sekarang merupakan pamong desa
yang dipilih peraturan pemerintah yang berdasar. Disamping penghulu ini terdapat pula
pimpinan bidang agama, yaitu“imam”. Imam inilah yang mengurus segala persoalan yang
menyangkut keagamaan, seperti menjadi imam mesjid, pengajian dan pelajaran
agama,nikah/cerai/rujuk, pembagian warisan, kumpul zakat dan lainnya.
7
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Bahasa Melayu Riau adalah bentuk asli bahasa Melayu, yang diturunkan langsung
dari bahasa Melayu Kuno (proto melayu). Bentuk bahasa inilah yang digunakan sebagai
dasar bahasa Melayu Baku, yang merupakan ragam baku bagi bahasa Melayu, yang
digunakan secara semiformal di Provinsi Riau dan Provinsi Kepulauan Riau, serta juga
digunakan secara resmi di Brunei, Singapura, Malaysia, dan Indonesia (sebagai bahasa
Indonesia).
Suku melayu merupakan etnis yang termasuk kedalam rumpun ras Austronesia, suku
melayu dalam pengertian ini berbeda dengan konsep Bangsa Melayu yang terdiri dari
Indonesia, Malaysia, Brunei Darussalam, dan Singapura.
Kondisi Geografis A. Riau Dan Kepulauan Riau Daerah Provinsi Riau luasnya
395.102 kilometer, terdiri dari daratan dan pulau-pulau 94.562km², lautan 176.530 km² dan
danau dan rawa-rawa 124.010 km².
8
Daftar Pustaka
Adelaar, K.A. 1988. More on Proto-Malayic. Dalam: Mohd. Thani Ahmad dan Zaini Mo-
hammed Zain (peny.) Rekonstruksi dan cabang-cabang Bahasa Melayu induk,
pp. 59–77. Seri monograf sejarah bahasa Melayu. Kuala Lumpur: Dewan Bahasa dan
Pustaka.
Bellwood, P. 1993. Cultural and biological differentiation in peninsular Malaysia: the last
10,000 years. Asian Perspectives 32:37-60.
https://www.academia.edu/7535760/Kebudayaan_melayu_riau
https://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Melayu