Anda di halaman 1dari 28

KEPULAUAN

RIAU
Nama kelompok:
1. Nur Azizah (02)
2. Vonny Wahyu Cornellya (23)
Sejarah
• Asal usul nama Kepulauan Riau berasal dari nama Riau. Riau diduga
berasal kata "riuh" yang berarti ramai. Hal ini dikarenakan daerah
Kepulauan Riau dahulunya merupakan pusat perdagangan dan keramaian.
Lalu nama ini berkembang dengan digunakannya nama Riau pada nama
Kesultanan Lingga. Pada masa kolonial, kata Riau diubah menjadi Riouw.
• Setelah proklamasi kemerdekaan, wilayah Riau (Kepulauan Riau saat ini)
disatukan dengan wilayah Kesultanan Siak di daratan Sumatera.
Dahulunya, hal ini dilakukan karena gerakan Ganyang Malaysia sehingga
mempermudah hubungan dari wilayah kepulauan ke daratan Sumatera.
• Namun, seiring berjalannya waktu, nama Riau digunakan oleh wilayah
Kesultanan Siak di daratan Sumatera, sementara Kepulauan Riau
memekarkan diri. Kata kepulauan ditambahkan didepan kata Riau karna
wilayah yang sebagian besar lautan atau berbentuk kepulauan.
Asal usul nama Riau juga menuai polemik di antara budayawan Riau dan
Kepulauan Riau. Kedua kubu ini menilai bahwa nama Riau berasal dari
provinsinya masing-masing dengan versi sejarah yang berbeda.
Rumah Adat
• Balai Salaso Jatuh
Balai salaso jatuh pada dasarnya adalah sebuah
bangunan yang berasal dari Riau, yang digunakan
untuk musyawarah dan kegiatan bersama lainnya.
Jadi bisa disimpulkan bahwa balai salaso jatuh tidak
di fungsikan untuk rumah pribadi. Namun
bangungan ini digunakan untuk keperluan
musyawarah dan kegiatan umum lainnya.
Rumah Melayu Atap Lontik
• Rumah Melayu Atap Lontik
Rumah adat Riau yang selanjutnya adalah
Rumah Melayu Atap lontik atau disebut
dengan rumah lancangn atau pancalang.
• Rumah Adat Riau Salaso Jatuh Kembar
Rumah Adat Riau yang selanjutnya bernama
Rumah Adat Riau Salaso Jatuh Kembar.
Rumah adat ini adalah rumah adat yang telah
ditetapkan oleh Gubernur Riau (Imam
Munandar) sebagai rumah adat resmi Provinsi
Riau. Selain itu rumah ini juga menjadi ikon
dan simbol untuk Provinsi Riau sendiri.
Rumah Adat Riau Salaso Jatuh Kembar
• Rumah Adat Riau yang selanjutnya bernama
Rumah Adat Riau Salaso Jatuh Kembar. Rumah
adat ini adalah rumah adat yang telah
ditetapkan oleh Gubernur Riau (Imam
Munandar) sebagai rumah adat resmi Provinsi
Riau. Selain itu rumah ini juga menjadi ikon
dan simbol untuk Provinsi Riau sendiri.
Rumah Melayu Lipat Kajang
• Rumah Adat Riau selanjutnya adalah Rumah
Melayu Lipat Kajang, yang berasal dari
Kepulauan Riau. Disebut dengan lipat kajang
karena atap rumah ini memiliki bentuk
menyerupai bentuk perahu. Ujung atas
bangunan rumah ini melengkung ke atas dan
sering disebut dengan lipat kejang atau pohon
jerambah oleh masyarakat sekitar.
Rumah Melayu Atap Limas
• Rumah Adat Riau yang kelima sekaligus yang
terakhir adalah Rumah Melayu Atap Limas
Potong. Selain rumah adat salaso, rumah adat
ini juga sering digunakan oleh mayoritas
masyarakat Riau. Perlu diketahui, karena
sebagian besar masyarakat Riau berasal dari
suku adat melayu. Tidak heran apabila mereka
lebih memiliki rumah jenis ini.
Tari - Tarian
• Tari Tradisional
Tari Tandak adalah salah satu tarian tradisional yang berasal
dari daerah Riau dan Kepulauan Riau. Tarian ini tergolong
tarian pergaulan yang biasanya ditampilkan oleh para penari
pria dan penari wanita. Dengan berbusana tradisional melayu
mereka menari dengan gerakannya yang khas dan diiringi oleh
lagu dan alunan musik pengiring. Tari Tandak ini merupakan
salah satu tarian tradisional yang cukup terkenal di daerah Riau
dan Kepulauan Riau. Tarian ini biasanya sering ditampilkan di
berbagai acara, baik acara adat maupun acara budaya yang
diselenggarakan di sana.
MATA PENCAHARIAN
• Secara keseluruhan Kepulauan Riau luas
wilayahnya sebesar 8.201,72 km², sekitar 95%
merupakan lautan, dan hanya sekitar 5% daratan.
Jadi mata pencaharian penduduk Kepulauan Riau
sebagian besar adalah sebagai pencari ikan
(nelayan).  Kondisi ini sangat mendukung bagi
pengembangan usaha budidaya perikanan mulai dari
usaha pembenihan sampai pemanfaatan teknologi
budidaya maupun penangkapan ikan.
PAKAIAN ADAT
1. Pakaian Kebaya Labuh untuk Wanita
• Pakaian kebaya labuh adalah pakaian adat
Kepulauan Riau yang hanya khusus dikenakan
oleh para wanita dalam upacara adat atau
kegiatan resmi lainnya. Bentuk pakaian ini sama
seperti kebaya pada umumnya. Hal yang
membedakannya hanya terletak pada ukurannya
yang lebih panjang menjuntai hingga ke bawah
lutut. Desain kebaya labuh sangat sederhana,
bagian depan kebaya dikaitkan dengan peniti
atau kancing sebanyak 3 buah. Jumlah kancing
yang hanya sedikit membuat bagian bawahnya
terlihat lebih melebar dan terbuka.
2. Pakaian Teluk Belanga untuk Pria
• Jika kebaya labuh dikenakan oleh para wanita
melayu kepulauan Riau, maka pakaian teluk
belanga berarti dikhususkan hanya untuk para
pria. Pakaian teluk belanga sebetulnya adalah
pakaian pria Melayu yang juga dijadikan ikon
pakaian adat Riau, Jambi, dan sekitarnya
MAKANAN KHAS
1. Lopek Bugi adalah lepat ketan yang dibalut
dengan daun pisang dengan rasa yang manis
dan gurih.
2. Gong Gong adalah siput dalam Bahasa
daerah sana. Makanan ini direbus dan
dimakan dengan sambal khusus yang super
pedas. AKandungan gizi dari makanan ini
sangat tinggi dan dipercaya dapat
meningkatkan hormon dan vitalitas kaum
pria.
3. Sop Tunjang adalah sop tulang sapi yang
dibalut dengan daging tebal dengan bau
yang sangat menggoda. Dagingnya
lembut dan mudah dilepas dari
tulangnya.
PARIWISATA
1. Aroma River Spa
2.Air Terjun Gunung Bintan
3.Pantai Nongsa
4.Gunung Daik
5.Danau Biru

Anda mungkin juga menyukai