Anda di halaman 1dari 42

Pengantar akuntansi 2

Pertemuan : 2
Pengendalian Internal dan Kas

Dosen Pengampu:

Dr. Indarti,SE.,MM.,Ak.,CA.,CRGP.,CIISA
(Dosen dan Praktisi)
Pengendalian Internal (Internal Control)
Suatu rencana organisasional dan semua
tindakan yang dilakukan perusahaan
untuk mengamankan aktiva, mendorong
diikutinya kebijakan perusahaan,
mendorong efisiensi operasional, dan
menjamin ketepatan dan dapat
dipercayainya catatan-catatan akuntansi.
Pengendalian Internal
⚫ Pengendalian internal dibedakan menjadi 2 yaitu:
1. Pengendalian akuntansi
Pengendalian ini dirancang untuk mencapai tujuan
mengamankan aset perusahaan, dan menjamin
ketepatan dan dapat dipercayainya catatan-catatan
akuntansi.
2. Pengendalian administratif
Pengendalian ini dirancang untuk mendorong
efisiensi operasional, dan mendorong diikutinya
kebijakan perusahaan.
Elemen – elemen dalam pengendalian Internal
⚫ Lingkungan pengendalian
⚫ Penilaian risiko (risk assessment)
⚫ Prosedur Pengendalian
⚫ Pengawasan
⚫ Informasi & komunikasi
Lingkungan pengendalian
Merupakan perilaku manajemen dan
karyawan secara keseluruhan mengenai
pentingnya pengendalian.
Penilaian Risiko
Manajemen harus menilai risko tersebut dan
melakukan tindakan-tindakan yang diperlukan
untuk mengendalikannya, sehingga tujuan
pengendalian internal dapat dicapai.
Prosedur Pengendalian
⚫ Pemisahan tanggung jawab untuk operasi
yang berkaitan
⚫ Operasional, penyimpanan aset, &
Akuntansi
⚫ Bukti & Tindakan Keamanan
Pengawasan
Pengawasan terhadap sistem pengendalian
internal dapat menemukan kelemahan-
kelemahan dan memperbaiki efektivitas
pengendalian
Informasi & Komunikasi
Informasi & komunikasi tersebut mengenai
lingkungan pengendalian, penilaian risiko,
prosedur pengendalian, serta pengawasan
dibutuhkan manajemen untuk mengarahkan
operasi dan memastikan kapatuhan pelaporan,
hukum, dan peraturan yang diperlukan.
Prinsip – Prinsip Pengendalian
Akuntansi
⚫ Penetapan tanggung jawab
⚫ Pemisahan tugas
⚫ Penggunaan peralatan mekanik dan elektronik
⚫ Prosedur dokumentasi
⚫ Verifikasi internal dan independen
⚫ Pengendalian fisis
Kas
• Aktiva lancar pertama yang ditulis pada neraca
sebagian besar perusahaan.
• Aset yang menjadi permulaan siklus operasi
perusahaan.
• Alat pertukaran (pembayaran).
• Uang logam, uang kertas, cek, giro, wesel, dan
simpanan uang yang tersedia untuk ditarik kapan saja
dari bank & lembaga keuangan lainnya.
Pos-pos yang tidak dikelompokkan sebagai Kas
⚫ Deposito ataupun sekuritas utang, deposito ataupun sekuritas
utang ini dianggap sebagai setara kas jika pemilikannya
bertujuan untuk managemen kas.
⚫ Cek mundur, cek yang yang baru dapat diuangkan pada
tanggal tertentu dimasa yang akan datang sehingga cek ini
diklasifikasi sebagai piutang
⚫ Cek kosong, cek yang tidak cukup dananya sehingga cek ini
diperlakukan sebagai piutang
⚫ Perangko dan materai, diklasifikasi sebagai bahan habis pakai
Pengendalian Internal Kas
• Kas menjadi aset yang paling mungkin untuk dicuri &
disalahgunakan oleh karyawan karena mudah dipindahtangankan.
• Contoh praktik untuk menyelewengkan kas:
1. Penerimaan kas dicatat lebih rendah dari yang
seharusnya dan selisihnya dimasukkan ke kantong
pribadi.
2. Piutang yang timbul dari penjualan kredit tidak
dicatat. Kas yang diterima dari piutang ini
dikemudian hari digelapkan.
Pengendalian Internal Kas
• Contoh praktik untuk menyelewengkan kas:
3. Cek untuk kepentingan pribadi dibebankan sebagai
beban perusahaan.
4. Menunda posting (lapping), yaitu tidak mencatat
penerimaan kas dari debitor tertentu dan kas
tersebut segera digelapkan.
Prinsip-prinsip Pengendalian Kas
⚫ Pemisahan tugas, tugas mencatat penerimaan dan pengeluaran kas
harus dipisahkan dari tugas menyimpan dan menyetujui
pengeluaran kas.
⚫ Penyetoran ke bank, semua penerimaan kas harus segera disetor ke
bank dalam rekening giro.
⚫ Pemeriksaan mendadak, pemeriksaan terhadap catatan dan fisik kas
harus dilakukan secara mendadak dan tidak dalam interval waktu
tertentu.
⚫ Menggunakan cek, semua pengeluaran kas (kecuali kas kecil) harus
dilakukan dengan menggunakan cek.
Prosedur pengendalian internal atas penerimaan kas
⚫ Perusahaan secara berhati-hati memilih pegawai.
⚫ Perusahaan harus mengeluarkan banyak uang untuk
melakukan program pelatihan.
⚫ Pekerja tertentu akan ditugaskan sebagai kasir, pengawas
kasir, atau akuntan untuk penerimaan kas.
⚫ Register kas berfungsi untuk mencatat transaksi.
⚫ Pelanggan menerima kwitansi sebagai bukti terjadinya
transaksi
⚫ Rekening koran akan merinci penerimaan kas untuk
direkonsilasikan dengan catatan perusahaan.
Prosedur pengendalian internal atas penerimaan kas
⚫ Audit internal untuk memeriksa transaksi yang dilakukan
perusahaan, untuk mengetahui apakah kebijakan perusahaan telah
dilaksanakan
⚫ Audit eksternal untuk memeriksa proses pengendalian internal
perusahaan terhadap penerimaan kas.
⚫ Kasir dan pegawai bagian surat menyurat yang menangani
penerimaan kas tidak boleh memiliki akses pada catatan akuntansi.
Prosedur pengendalian internal atas penerimaan kas
⚫ Hanya pegawai yang ditentukan seperti manajer dari suatu
departemen yang dapat memberikan perkecualian bagi pelanggan,
menyetujui penerimaan kas dalam jumlah tertentu serta
memperbolehkan pelanggan untuk membeli secara kredit.
Prosedur pengendalian internal atas pengeluaran kas
⚫ Pengeluaran kas dipercayakan pada pegawai tingkat atas.
⚫ Petugas tertentu yang akan memberi persetujuan pada
dokumen pembelian, sehingga pembelian tersebut dapat
dibayar.
⚫ Pengeluaran yang besar harus disetujui oleh pemilik
perusahaan atau dewan direksi untuk menjamin adanya
kesesuaian dengan tujuan perusahaan.
⚫ Operator komputer dan pegawai lainnya yang menangani cek
tidak boleh memiliki akses terhadap catatan akuntansi.
Prosedur pengendalian internal atas pengeluaran kas
⚫ Audit internal akan memeriksa terhadap transaksi yang
dilakukan perusahaan untuk melihat kesesuaian transaksi
tersebut dengan kebijakan perusahaan.
⚫ Pemasok mengeluarkan faktur yang memperlihatkan jumlah
yang harus dibayar
⚫ Cek yang belum diisi disimpan dalam brankas dan
dikendalikan oleh satu orang tertentu yang tidak memiliki
tugas akuntansi.
Rekonsiliasi Bank
⚫ Dalam pengelolaan kas perusahaan, setiap penerimaan
perusahaan sebaiknya harus disetorkan ke bank dan
sebaliknya pengeluaran perusahaan harus menggunakan cek.
Praktik tersebut sering menyebabkan timbulnya perbedaan
antara saldo kas menurut catatan perusahaan dan saldo kas
menurut catatan bank. Pada waktu akan menyusun laporan
keuangan, perusahaan harus tahu saldo kas (termasuk kas
kecil) yang tepat untuk dilaporkan di Neraca.
⚫ Apabila terjadi perbedaan saldo kas menurut catatan
perusahaan dengan bank maka harus diadakan rekonsiliasi
bank.
Rekonsiliasi Bank
Proses penjelasan sebab-sebab perbedaan
antara catatan nasabah dengan catatan bank
mengenai rekening nasabah di bank.
Rekonsiliasi Bank
Penyebab perbedaan tersebut pada dasarnya ada 2
yaitu :
1. Diakibatkan oleh beda waktu mencatat
2. Diakibatkan kesalahan
Berikut penjelasan mengenai penyebab perbedaan
tersebut :
No Keterangan Buku Perusahaan Buku Bank
1 Deposit in transit (setoran Sudah menambah saldo Belum menambah saldo
dalam perjalanan) : Setoran kas kas
perusahaan yang belum
diterima oleh bank atau
perusahaan mencatat setoran
ini tetapi bank belum
mencatatnya.
2 Outstanding check (cek yang Sudah mengurangi saldo Belum mengurangi
sudah dikeluarkan oleh kas saldo kas
perusahaan tetapi belum
dibayar oleh bank)
3 Tagihan wesel & bunga Belum menambah saldo Sudah menambah saldo
langsung ditagihkan bank kas kas
4 Bunga giro bank Belum menambah saldo Sudah menambah saldo
kas kas
Berikut penjelasan mengenai penyebab perbedaan
tersebut :
No Keterangan Buku Perusahaan Buku Bank
5 Biaya administrasi bank Belum mengurangi saldo Sudah mengurangi
kas saldo kas
6 Cek kosong Sudah menambah saldo Tidak mempengaruhi
kas, harus dikurangi

7 Kekeliruan memasukkan Sudah menambah saldo Belum menambah saldo


setoran rekening giro oleh kas kas
bank
Contoh rekonsiliasi bank
1. Setoran dalam perjalanan Rp 1.591.630
2. Kesalahan bank, menambah Rp 100.000 ke rekening bank
perusahaan
3. Cek-cek dalam peredaran :
No. 337 Rp 286.000
No. 338 Rp 319.470
No. 339 Rp 83.000
No. 340 Rp 203.140
No. 341 Rp 458.530
4. Pendapatan sewa secara Electronik Fund Transfer Rp
904.030
Contoh rekonsiliasi bank
5. Penagihan oleh bank Rp 2.114.000 termasuk pendapatan
bunga Rp 214.000
6. Bunga yang dihasilkan dari rekening bank Rp 28.010
7. Kesalahan pada buku perusahaan menambahkan Rp
360.000 ke nilai sisa bank
8. Biaya administrasi bank Rp 14.250
9. Cek kosong dari Rosita Lubis Rp 52.000
10. Pembayaran asuransi secara Electronic Fund Transfer Rp
361.000
11. Saldo menurut bank per 31 januari Rp 5.931.510
12. Saldo menurut perusahaan per 31 januari Rp 3.294.210
Contoh rekonsiliasi bank
Laporan Rekonsiliasi Bank
Saldo menurut bank per 31 januari Saldo per perusahaan per 31 januari
Rp 5.931.510 Rp 3.294.210
Ditambah : Ditambah :
Setoran dalam perjalanan Pendapatan sewa secara Electronik Fund
Rp 1.591.630 Transfer
Rp 904.030
Koreksi terhadap kesalahan bank. Cek salah Penagihan oleh bank atas wesel tagih
dibebankan pada rekening koran perusahaan termasuk pendapatan bunga
Rp 100.000 Rp 214.000
Rp 2.114.000
Pendapatan bunga yang dihasilkan dari
rekening bank
Rp 28.010
Koreksi terhadap kesalahan perusahaan
Rp 360.000
Contoh rekonsiliasi bank
Laporan Rekonsiliasi Bank
Dikurangi : Dikurangi :
Cek-cek dalam peredaran : Biaya administrasi bank
No. 337 Rp 286.000 Rp 14.250
No. 338 Rp 319.470
No. 339 Rp 831.000
No. 340 Rp 203.140
No. 341 Rp 458.530
Cek kosong dari Rosita Lubis
Rp 52.000
Pembayaran asuransi secara Electronic Fund
Transfer
Rp 361.000
Nilai sisa bank yang disesuaikan Nilai sisa perusahaan yang disesuaikan
Rp 6.273.000 Rp 6.273.000
Mencatat ayat-ayat jurnal dari
rekonsiliasi
Tanggal Keterangan Debet Kredit
Jan 31 Kas Rp 904.030
Pendapatan Sewa Rp 904.030
31 Kas Rp 2.114.000
Wesel tagih Rp 1.900.000
Pendapatan bunga Rp 214.000
31 Kas Rp 28.010
Pendapatan bunga Rp 28.010
31 Kas Rp 360.000
Hutang - Perusahaan Rp 360.000
31 Biaya administrasi bank Rp 14.250
Kas Rp 14.250
Mencatat ayat-ayat jurnal dari
rekonsiliasi
Tanggal Keterangan Debet Kredit
Jan 31 Piutang Rp 52.000
Kas Rp 52.000
31 Biaya Asuransi Rp 361.000
Kas Rp 361.000
Kas Kecil (Petty Cash)
⚫ Dana yang terdiri dari sejumlah kecil uang kas yang
digunakan untuk membayar pengeluaran yang kecil
jumlahnya.
⚫ Cash yang yang khusus dibuka untuk melayani pembayaran
keperluan-keperluan perusahaan yang rutin & meliputi
jumlah yang relatif kecil.
Pembukuan Petty Cash
1. Metode imprest (dana tetap), metode yang menentukan
jumlah petty cash yang selalu konstan.
2. Metode Fluktuasi, metode yang menentukan jumlah petty
cash tidak selalu konstan.
Pembukuan Petty Cash
Point Metode Imprest Metode Fluktuasi
Pembelanjaan kas kecil Tidak ada jurnal, hanya Harus di jurnal sesuai dengan
membuat bukti pembayaran expensenya
sebagai bukti pengeluaran kas

Pengisian kembali Sesuai dengan rekening Pengisian sesuai dengan yang


ledger, sehingga pengisianya dibutuhkan
harus sesuai dengan
kebijakan perusahaan dan
sesuai dengan jumlah kas
kecil saat pertama kali
dibentuk
Cara Penjurnalan
Keterangan Metode Imprest Metode Fluktuasi
Debet Kredit Debet Kredit
Pembentukan kas kecil Kas Kecil Kas Kas Kecil Kas
Pemakaian kas kecil - - Biaya Kas Kecil
Penambahan kas kecil Kas Kecil Kas Kas Kecil Kas
Pengisian kembali Biaya Kas Kas Kecil Kas
Contoh Soal Petty Cash
⚫ PT Astria Bersama menetapkan kas kecil untuk pembayaran
pengeluaran dalam nominal yang kecil.
⚫ Kas kecil tersebut dimulai pada tanggal 1 Januari 2021 dengan
menerima uang sebesar Rp 2.500.000 dari akun kas.
⚫ Berikutnya, kas kecil akan diisi lagi pada setiap tanggal 15 dan 30.
Transaksi transaksi pengeluaran yang menggunakan kas kecil selama
bulan Januari 2021 adalah sebagai berikut:
Contoh Soal Petty Cash
⚫ 03 januari Dibeli materai Rp 300.000
⚫ 08 januari Pembayaran beban listrik Rp 320.000 dan air
Rp 280.000
⚫ 11 januari Dibayar biaya iklan di koran jawa pos Rp 250.000
⚫ 14 januari Kas kecil dianggap terlalu besar Rp 500.000
sehingga disetor kembali ke kas
⚫ 15 januari Dana kas kecil diisi kembali.
⚫ 19 januari Dibayar biaya angkut pembelian Rp 240.000
⚫ 21 januari Dibayar biaya telepon Rp 360.000
⚫ 29 januari Dibayar untuk biaya pengobatan staf yang sakit
Rp 200.000
⚫ 30 januari Dana kas kecil diisi kembali.
Cara Penjurnalan Metode Imprest
Tanggal Keterangan Debet Kredit
01/01/2021 Kas kecil Rp 2.500.000
Kas Rp 2.500.000
03/01/2021 Tidak ada jurnal
08/01/2021 Tidak ada jurnal
11/01/2021 Tidak ada jurnal
14/01/2021 Kas Rp 500.000
Kas kecil Rp 500.000
15/01/2021 Perlengkapan kantor Rp 300.000
Biaya listrik Rp 320.000
Biaya air Rp 280.000
Biaya Iklan Rp 250.000
Kas Rp 1.150.000
Cara Penjurnalan Metode Imprest
Tanggal Keterangan Debet Kredit
19/01/2021 Tidak ada jurnal
21/01/2021 Tidak ada jurnal
29/01/2021 Tidak ada jurnal
30/01/2021 Biaya angkut pembelian Rp 240.000
Biaya telpon Rp 360.000
Biaya pengobatan karyawan Rp 200.000
Kas Rp 800.000
Cara Penjurnalan Metode Fluktuasi
Tanggal Keterangan Debet Kredit
01/01/2021 Kas kecil Rp 2.500.000
Kas Rp 2.500.000
03/01/2021 Perlengkapan kantor Rp 300.000
Kas kecil Rp 300.000
08/01/2021 Biaya listrik Rp 320.000
Biaya air Rp 280.000
Kas kecil Rp 600.000
11/01/2021 Biaya Iklan Rp 250.000
Kas kecil Rp 250.000
14/01/2021 Kas Rp 500.000
Kas kecil Rp 500.000
Cara Penjurnalan Metode Fluktuasi
Tanggal Keterangan Debet Kredit
15/01/2021 Kas kecil Rp 1.150.000
Kas Rp 1.150.000
19/01/2021 Biaya angkut pembelian Rp 240.000
Kas kecil Rp 240.000
21/01/2021 Biaya telpon Rp 360.000
Kas kecil Rp 360.000
29/01/2021 Biaya pengobatan karyawan Rp 200.000
Kas kecil Rp 200.000
30/01/2021 Kas kecil Rp 800.000
Kas Rp 800.000
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai